Tag: Elon Musk

  • Momen Tegang Elon Musk Ketemu Jack Ma, Awk…ward…

    Momen Tegang Elon Musk Ketemu Jack Ma, Awk…ward…

    Jakarta

    Elon Musk pernah bertemu dengan Jack Ma pada World Artificial Intelligence di Shanghai, China, 2019. Ada beberapa momen tegang dan awkward antara keduanya ketika mereka duduk bersama membahas berbagai hal.

    Misalnya ketika mereka membahas soal AI, bos Alibaba mengaku benci menggunakan kata ‘artificial intelligence’.

    “Saya menyebutnya Alibaba Intelligence,” ujar Ma yang langsung membuat Musk kelihatan terkejut. Kemudian, pendiri SpaceX itu langsung menjawab singkat.

    “Ya, bisa jadi nyata. Anda tidak akan pernah tahu,” balas Musk.

    Ma kemudian beralih ke topik yang sangat digilai oleh Musk, yakni Mars. Sang miliarder itu telah membicarakannya sejak lama, dan itu juga merupakan salah satu tujuan akhir dari perusahaan rintisan antariksanya.

    “Sebenarnya, saya tidak tertarik dengan Mars. Saya baru saja kembali dari sana,” kata Ma. Musk nampaknya tidak terkesan.

    Ma lebih memperkeruh suasana dan mengatakan Mars adalah perjalanan satu arah, yang membuatnya penasaran tentang mengapa Musk ingin pergi ke Mars sejak awal. Namun, Musk itu hanya menjawab, “Bukan begitu cara kerjanya”.

    Meskipun Musk telah menjadi salah satu penggemar awal AI — ia adalah salah satu pendiri OpenAI dan sekarang telah mendirikan xAI — Musk dikenal sangat ambisius tentang dunia antariksa. SpaceX, yang didirikan Musk pada tahun 2022 dan Roket Falcon 9 miliknya juga dapat digunakan kembali. Itu merupakan salah satu pencapaian terbesar perusahaan SpaceX.

    Lebih lanjut, itu masih segelintir dari momen tegang antara Jack Ma dan Elon Musk di World Artificial Intelligence. Merekanya juga berdebat soal apakah AI lebih pintar dari manusia atau sebaliknya. Ma mengatakan mesin tidak lebih cerdas dari manusia, sementara Musk mengaku tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Demikian melansir Benzinga.

    (ask/afr)

  • Donald Trump Mati-matian Bela Elon Musk

    Donald Trump Mati-matian Bela Elon Musk

    Jakarta

    Tampaknya persahabatan antara Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk erat sekali. Baru-baru ini, Trump sampai beli Tesla demi mendukung usaha sang miliarder pasca insiden perusakan dealer Tesla.

    “Saya akan membeli Tesla baru besok pagi sebagai bentuk kepercayaan dan dukungan untuk Elon Musk, warga Amerika yang benar-benar hebat,” tulis Trump dalam sebuah postingan yang dipublikasikan di Truth Social.

    Trump mengatakan ‘para penganut sayap kiri radikal secara ilegal dan kolusi’ yang memboikot Tesla. Trump bahkan menyebut Tesla salah satu produsen mobil terbaik di dunia. Tindakan ini, kata Trump, dimaksudkan sebagai serangan terhadap Musk dan apa yang diperjuangkannya. Trump juga mengatakan bahwa ia akan menganggap kekerasan terhadap dealer Tesla sebagai terorisme domestik, menurut Reuters.

    Melansir CNBC, Kamis (13/3/2025) perlu dicatat tidaklah ilegal bagi konsumen untuk memboikot perusahaan. Mahkamah Agung pada tahun 1982 memutuskan bahwa Amandemen Pertama melindungi hak warga Amerika untuk memprotes bisnis swasta.

    Dukungan Musk terhadap Trump telah memicu reaksi keras. Para analis menyebut pergeseran reputasi ini sebagai pendorong masalah bagi saham produsen mobil tersebut, yang membukukan hari terburuknya sejak 2020 pada hari Senin dan turun sekitar 43% pada tahun 2025.

    Musk mengakui pukulan terhadap bisnisnya dalam sebuah wawancara pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa ia menjalankannya dengan sangat sulit karena perannya yang penting dalam pemerintahan ini. Musk adalah kepala Department of Government Efficiency (DOGE), bagian pemotongan anggaran di pemerintahan Trump.

    Laporan tentang kendaraan dan dealer Tesla yang dirusak, serta protes, menjadi bukti meningkatnya penentangan terhadap Musk makin parah. Penurunan penjualan di Eropa menimbulkan kekhawatiran bahwa kehadiran Musk sebagai tokoh politik di seluruh dunia menghambat citra merek.

    “Ketika mobil orang-orang terancam dirusak atau dibakar di luar sana, bahkan orang-orang yang mendukung Musk atau acuh tak acuh (terhadap) Musk mungkin berpikir dua kali untuk membeli Tesla,” kata analis Baird Ben Kallo pada hari Senin di ‘Squawk on the Street’ CNBC.

    Terakhir, saham Tesla naik 3,8% dalam perdagangan hari Selasa, mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut. Selain promosi Trump terhadap Tesla, saham tersebut mungkin juga terbantu oleh catatan kepada klien dari Morgan Stanley yang menyarankan mereka untuk membeli saham setelah penurunan tajam.

    (ask/fay)

  • Elon Musk Kehilangan Rp 476,4 Triliun dalam Sehari, tapi Masih Jadi Orang Terkaya di Dunia – Halaman all

    Elon Musk Kehilangan Rp 476,4 Triliun dalam Sehari, tapi Masih Jadi Orang Terkaya di Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Elon Musk tidak perlu khawatir soal keuangan pribadinya, meski kekayaannya telah menurun drastis dalam beberapa bulan terakhir.

    Baru-baru ini, Musk kehilangan 29 miliar dolar AS (sekitar Rp 476,4 triliun) dalam satu hari setelah saham Tesla anjlok 15 persen pada Senin (10/3/2025).

    Mengutip CBC News, beberapa analis menilai penurunan ini merupakan indikasi bahwa komentar kontroversial Musk, hubungannya dengan Presiden AS Donald Trump, serta perannya dalam pemotongan anggaran federal dapat berdampak signifikan pada kekayaannya.

    “Penjualan saham Tesla seperti ini memang berdampak. Tesla adalah jantung dan paru-paru ekosistem Musk,” kata analis keuangan yang berbasis di LA, Wedbush Securities, Dan Ives, kepada CBC News.

    “Apakah ini berdampak pada Musk secara pribadi? Tidak. Tapi apakah ini memberi sinyal kepada Musk dan Dewan Tesla? Ya.”

    Menurut Ives, sinyal tersebut menegaskan bahwa Musk, yang memiliki sekitar 13 persen saham Tesla, perlu kembali memprioritaskan perannya sebagai CEO Tesla.

    “Ini jelas merupakan masa yang menegangkan,” katanya. “Ini adalah momen krusial bagi Musk.”

    Para analis mengatakan penurunan harga saham Tesla sebagian disebabkan oleh meningkatnya persaingan dari produsen kendaraan listrik lain, terutama dari China.

    Penjualan Tesla turun 12 persen di California, pasar terbesarnya, dan anjlok drastis di Eropa.

    Di Jerman, misalnya, penjualan turun 76 persen pada Februari lalu.

    Tahun lalu, Tesla mencatat penurunan penjualan keseluruhan sebesar satu persen, yang merupakan penurunan pertama dalam lebih dari satu dekade.

    Sebagian dari penurunan ini disebabkan oleh tantangan operasional, termasuk antisipasi model baru serta penyegaran Tesla Model Y, serta manajemen inventaris, menurut laporan Financial Monthly.

    Ives menambahkan bahwa permintaan yang melemah untuk kendaraan listrik juga menjadi faktor utama.

    Namun, Anthony Sassine, ahli strategi investasi senior di firma pengelola investasi Kraneshares, mengatakan kepada CNBC bahwa penurunan saham Tesla juga disebabkan oleh serangkaian keputusan strategis yang keliru oleh Musk.

    Keputusan tersebut termasuk fokus berlebihan pada Cybertruck dibandingkan dengan pengembangan mobil Tesla yang lebih terjangkau, serta keterlibatan Musk dalam politik yang menimbulkan reaksi negatif dari investor dan pembeli di AS serta Eropa.

    Laporan dari Brand Finance bulan lalu menunjukkan bahwa nilai merek Tesla turun 26 persen akibat kegagalan mencapai target pendapatan, meningkatnya persaingan di sektor kendaraan listrik, dan pemotongan harga di pasar utama seperti China.

    Musk juga mendapat kritik atas komentarnya di media sosial X, serta dukungannya terhadap Trump dan kandidat sayap kanan lainnya di seluruh dunia.

    Di sisi lain, ia menghadapi kecaman atas keterlibatannya dalam upaya efisiensi pemerintah Trump yang dikenal sebagai Department of Government Efficiency (DOGE).

    “Boikot terhadap Tesla, demonstran di showroom Tesla di AS, dan bahkan vandalisme terhadap mobil Tesla di jalan adalah bukti bahwa perusahaan Musk telah menjadi simbol Trump dan DOGE, yang pada akhirnya merugikannya,” kata Ives.

    “Tesla identik dengan Musk. Musk identik dengan Tesla. Erosi merek adalah perhatian utama.”

    Banyak pelanggan utama Tesla berasal dari kalangan Demokrat di pesisir AS, tambah Ives.

    “Hal terakhir yang Anda inginkan adalah Tesla dikaitkan dengan Trump dan gerakan MAGA.”

    Namun, hal ini semakin sulit dihindari setelah Trump duduk di kursi pengemudi Tesla Model S berwarna merah pada Selasa (11/3/2025), sementara Musk menjadi penumpangnya.

    Momen ini berlangsung di jalan masuk Gedung Putih, sehari setelah Trump mengumumkan di platform media sosialnya bahwa ia akan membeli Tesla baru.

    “Elon Musk berusaha membantu negara kita, dan ia melakukan pekerjaan yang luar biasa!” tulis Trump di Truth Social.

    “Saya akan membeli Tesla baru besok pagi sebagai tanda kepercayaan dan dukungan untuk Elon Musk, seorang warga Amerika yang benar-benar hebat.”

    Menurut Abigail Wright, konsultan di firma penasihat bisnis Chamber of Commerce, Musk seharusnya lebih fokus pada inovasi dan pertumbuhan Tesla ketimbang politik.

    “Jika ia menyalurkan energinya ke eksplorasi ruang angkasa dan kemajuan teknologi alih-alih politik, kita mungkin sudah melihat terobosan yang menguntungkan umat manusia daripada penurunan saham dan kerusakan merek,” katanya kepada Newsweek.

    Musk Masih Lebih Kaya daripada Bezos

    Meski mengalami penurunan kekayaan, Musk tetap menjadi orang terkaya di dunia dengan total kekayaan bersih 307 miliar dolar AS (sekitar Rp 5.041 triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.

    Pendiri Amazon, Jeff Bezos, berada di posisi kedua dengan kekayaan bersih 218 miliar dolar AS (sekitar Rp 3.586 triliun).

    Meskipun harga sahamnya turun, Tesla masih memiliki nilai pasar lebih dari 700 miliar dolar AS, menjadikannya produsen mobil paling bernilai di dunia.

    Tesla bahkan berada di atas sembilan produsen mobil besar lainnya yang secara kolektif menjual 44 juta unit tahun lalu, sementara Tesla hanya menjual 1,8 juta unit.

    Tesla Model Y juga menjadi kendaraan terlaris pada 2024.

    Dalam wawancara dengan Fox Business, Musk mengakui bahwa ia menjalankan bisnisnya dengan sangat ketat.

    Namun, menurut Ives, Musk perlu lebih aktif terlibat di Tesla untuk menahan kerusakan yang terjadi.

    “Ia perlu muncul di pabrik atau showroom Tesla, bukan hanya di Gedung Putih atau Mar-a-Lago,” kata Ives.

    “Ia harus menunjukkan bahwa ia masih memegang kendali, bukan hanya duduk di kursi belakang.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Pemilik Tesla Ramai-Ramai Ubah Logo Mobil, Jauhi Kontroversi Elon Musk

    Pemilik Tesla Ramai-Ramai Ubah Logo Mobil, Jauhi Kontroversi Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak pemilik mobil Tesla yang tidak ingin diasosiasikan oleh Elon Musk. Salah satu hal yang dilakukan mereka adalah dengan menutupi logo mobil Tesla dengan merek lain.

    Melansir Forbes pada Rabu (12/3/2025), dalam lebih dari sebulan terakhir, banyak pemilik Tesla yang mengganti logo mobilnya dengan merek lain, seperti Audi, Mazda hingga Honda.

    Ada juga lonjakan penjualan stiker nyeleneh. Salah satunya yang dibuat oleh MadPufferStickers, yang bertuliskan: “Saya membeli mobil ini sebelum saya tahu Elon gila” dalam bahasa Inggris.

    Stiker semacam itu telah terlihat dari California ke Jerman. Karena banyak pemilik Tesla ingin memisahkan diri dari CEO, penjual stiker Matthew Hiller menyebit bahwa dia menjual antara 400 hingga 500 stiker nyeleneh seperti itu sehari.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sentimen terhadap Tesla dan Supercharger-nya telah meningkat secara signifikan. Pada 3 Maret, tujuh stasiun pengisian di sebuah mal dekat Boston dibakar, dan Kamis lalu, polisi di Portland menanggapi tembakan yang ditembakkan ke ruang pamer Tesla. Sementara itu, banyak pemilik khawatir bahwa mobil mereka mungkin sengaja rusak.

    Tesla telah melalui banyak hal selama 15 tahun terakhir. Pada awalnya, Tesla adalah perusahaan yang sedikit diketahui dan dibenci oleh pendukung bahan bakar fosil, serta hanya dipuja oleh sekelompok kecil penggemar EV.

    Untuk menjadikan Tesla merek mobil listrik yang dipuja secara global, komunitas EV dan staf Tesla melakukan banyak upaya terutama sejak Model S diluncurkan pada tahun 2012. Namun, pada awal 2025, aktivitas Musk di media sosial, akuisisi media sosial Twitter, hiruk pikuk dirinya masuk ke dunia politik, hingga melakukan salam yang mirip hitler telah membuat Musk dan produknya mulai tidak disukai banyak pihak.

    (haa/haa)

  • Mobil Tesla Mejeng di Gedung Putih Saat Ramai Protes Elon Musk

    Mobil Tesla Mejeng di Gedung Putih Saat Ramai Protes Elon Musk

    Foto Oto

    REUTERS/Kevin Lamarque – detikOto

    Rabu, 12 Mar 2025 21:00 WIB

    Amerika Serikat – Donald Trump bakal membeli mobil Tesla sebagai bentuk dukungannya untuk Elon Musk. Dia juga turut buka suara soal pihak-pihak yang memboikot Tesla.

  • Kabar Terbaru Kiamat Driver Online, Wabahnya Makin Meluas

    Kabar Terbaru Kiamat Driver Online, Wabahnya Makin Meluas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kemunculan kendaraan otomatis tanpa awak atau kerap disebut autonomous vehicle (AV) kian menjamur. Waymo milik Alphabet merupakan salah satu pelopornya dan paling kencang mengekspansi layanan taksi otomatis (robotaxi) di Amerika Serikat (AS).

    Selasa (11/3) kemarin, Waymo kembali mengumumkan ekspansi layanan ke area yang lebih luas di sekitar San Francisco Bay Area. Waymo kini bisa mengantar penumpang di sekitar Mountain View, Los Altos, Palo Alto, dan beberapa bagian Sunnyvale, California.

    Waymo pertama kali membuka layanannya untuk publik di San Francisco pada Juni lalu, tetapi area yang dilayani masih sangat terbatas kala itu.

    “Membuka layanan ride-hailing otomatis kami di Silicon Valley merupakan pencapaian spesial bagi perjalanan kami di Bay Area,” kata Product Chief Waymo Saswat Panigrahi dalam pernyataannya, dikutip Rabu (12/3/2025) dari CNBC International.

    Selain di area San Francisco, Waymo juga sudah meluncurkan layanan robotaxi komersialnya di Austin, Texas, beberapa saat lalu.

    Sementara itu, para pesaingnya seperti Tesla milik Elon Musk dan Zoox milik Amazon, masih dalam tahap uji coba dan pengembangan untuk dapat membawa penumpang umum di jalanan.

    Sebelum ekspansi, Waymo mengatakan robotaxi-nya sudah melayani 200.000 perjalanan berbayar per minggu di area San Francisco, Los Angeles dan Phoenix.

    Raja Robotaxi Bermunculan di China dan AS

    Tren robotaxi ini turut memunculkan nama-nama baru di industri otomotif yang fokus menggarap robotaxi. Selain Waymo, ada juga Cruise, Didi Chixing, Baidu Apollo, WeRide, AutoX, SAIC Motor, Pony.ai, Zoox, hingga Tesla.

    China menjadi salah satu negara yang paling ambisius menggarap proyek robotaxi dan mobil tanpa sopir secara umum.

    Pada Februari lalu, raksasa mesin pencari Baidu asal China dan raksasa baterai mobil listrik CATL berkolaborasi untuk mengembangkan kendaraan tanpa sopir yang kompetitif.

    Lebih spesifik, keduanya akan mengembangkan dan mengimplementasikan daya baterai CATL, produk dan layanan pencadangan baterai, serta teknologi chassis yang dibutuhkan pada kendaraan otomatis.

    Laporan Reuters pada 2024 lalu menyebut saat ini ada 19 kota di China yang sudah mengimplementasikan pengujian robotaxi dan robobus.

    Apollo Go mengatakan berencana untuk mengoperasikan 1.000 robotaxi di Wuhan pada akhir tahun ini. Perusahaan juga ingin berekspansi di 100 kota pada 2030 mendatang.

    Pony.ai yang dibekingi Toyota Motor dari Jepang mengoperasikan 300 robotaxi. Perusahaan berencana mengoperasikan 1.000 robotaxi pada 2026 mendatang.

    Vice President Pony.ai mengatakan robotaxi membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendulang profit yang berkelanjutan. Pada poin itu, perusahaan akan berekspansi secara besar-besaran.

    WeRide diketahui sebagai perusahaan taki otomatis, bus, dan penyapu jalan. AutoX yang dibekingi Alibaba Group sudah beroperasi di Beijing dan Shanghai. Sementarai SAIC telah mengoperasikan robotaxi sejak akhir 2021 lalu.

    “Kami melihat adanya percepatan di China. Kini percepatan itu digenjot dengan penerbitan izin,” kata Managing Director Boston Consulting Group, Augustin Wegscheider.

    “AS bersikap lebih bertahap untuk penerapan taksi otomatis,” kata dia.

    Seperti dijelaskan sebelumnya, Waymo adalah satu-satunya perusahaan yang sudah mengoperasikan robotaxi di AS. Saat ini, perusahaan telah memiliki 1.000 kendaraan di San Francisco, Los Angeles, dan Phoenix.

    Satu sumber dalam mengatakan perusahaan akan menumbuhkan operasionalnya hingga ribuan awak dalam waktu dekat.

    Cruise yang dibekingi General Motors mengulangi pengujian pada April lalu setelah salah satu kendaraannya menabrak area pejalan kaki pada tahun lalu.

    Cruise mengatakan operasionalnya akan fokus pada tiga kota dan mengutamakan keamanan. Waymo tak merespons permintaan komentar terkait fenomena ini.

    “Ada perbedaan signifikan soal keamanan di China dan AS. Pengembang robotaxi dicerca masalah keamanan yang lebih tinggi di AS,” kata mantan CEO Waymo John Krafcik.

    Sejatinya, robotaxi juga menghadapi isu keamanan di China. Namun, otoritas lebih mudah mengeluarkan izin uji coba demi mendukung tujuan ekonomi.

    Jutaan Sopir Terancam Nganggur

    China memiliki 7 juta sopir online yang terdaftar. Angka itu jauh lebih besar ketimbang 4,4 juta orang pada 2 tahun lalu.

    Data menunjukkan banyak orang beralih menjadi sopir online di tengah sulitnya bursa kerja karena kelesuan ekonomi. Efek samping robotaxi akan menimbulkan kekhawatiran baru bagi para pekerja tersebut.

    Pada Juli lalu, diskusi soal hilangnya pekerjaan karena robotaxi menjadi trending di media sosial. Banyak orang bertanya-tanya “apakah mobil tanpa awak akan mencuri mata pencarian para sopir taksi?”.

    Liu Yi (36 tahun) adalah salah satu dari 7 juta sopir online di China yang khawatir akan kehilangan pekerjaan. Pria yang berdomisili di Wuhan tersebut mulai bekerja paruh waktu sebagai sopir online pada tahun ini. Liu dan banyak sopir online lainnya khawatir soal masuknya sistem Full Self-Driving (FSD) milik Tesla ke China, yang akan mempercepat ‘kiamat’ driver online di negara tersebut.

    Sopir lainnya bernama Wang Guoqiang (63 tahun) melihat ancaman besar di depan mata dari inovasi teknologi.

    “Ride-hailing adalah pekerjaan untuk kelas bawah,” kata dia.

    “Jika Anda membunuh industri ini. Apa yang tersisa bagi kami?” ia bertanya.

    (fab/fab)

  • Tak Adil Buat Elon Musk

    Tak Adil Buat Elon Musk

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump merespons gelombang protes terhadap Elon Musk, miliarder sekaligus bos dari Tesla. Trump bilang Elon Musk sudah diperlakukan tidak adil.

    Donald Trump membeli satu unit Tesla Model S warna merah. Ini sebagai bentuk dukungan Trump kepada Musk.

    Diketahui Tesla sekarang jadi bulan-bulanan gelombang protes usai Elon Musk menjabat di Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency (DOGE).

    Penjualan Tesla merosot parah di daratan Eropa, negara China, dan benua Australia. Sikap politik Musk memicu gelombang protes hingga aksi vandalisme terhadap produk Tesla, cukup berimbas jelek ke bisnis Musk.

    Dalam akun media sosial Truth, Donald Trump terlihat membeli Tesla Model S warna merah. Dia didampingi Elon Musk.

    Donald Trump menilai Elon Musk sudah diperlakukan tidak adil yang berimbas terhadap bisnis Tesla. Menurutnya Musk sudah berkontribusi untuk membuat Amerika Serikat menjadi lebih baik.

    “Saya membeli karena nomor satu, itu adalah produk yang hebat. Sebagus yang didapat. Nomor dua, karena [Elon Musk] telah mencurahkan energi dan hidupnya untuk melakukan ini, dan saya pikir dia telah diperlakukan tidak adil,” kata Trump kepada wartawan di luar Gedung Putih Selasa sore.

    Trump memuji Tesla setelah perusahaan mobil itu mengalami anjloknya penjualan, dan ambrolnya penurunan saham terbesar dalam empat tahun terakhir.

    “Saya hanya ingin orang-orang tahu bahwa Anda tidak dapat dihukum karena menjadi seorang patriot, dan dia adalah seorang patriot yang hebat, dan dia juga telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan Tesla,” kata Trump.

    “Maksud saya, tidak ada orang lain yang memiliki perusahaan mobil yang dimulai dalam 30 tahun terakhir yang telah sukses. Saya tidak berpikir begitu,” Trump.

    “Tetapi karena dia menemukan segala macam hal mengerikan yang telah terjadi terhadap negara kita, kita ingin menghukumnya dalam arti ekonomi. Dan saya hanya berpikir itu sangat tidak adil,” tambah Trump.

    Saham Tesla turun selama tujuh minggu sejak Musk bekerja untuk pemerintah. Saham Tesla akhir minggu lalu ditutup US$ 270,48, demikian seperti dikutip dari CNBC Internasional.

    Sebagai pembanding, saham perusahaan mobil listrik itu sempat menanjak hingga pada puncaknya yang mencapai US$ 480 pada 17 Desember 2024 lalu. Sementara itu, Tesla pernah berada di level terendah pada pemilihan presiden 5 November lalu yakni US$ 251,44.

    Musk sebelumnya mengatakan kepada Fox Business bahwa dia mengalami kesulitan besar menyeimbangkan tugas DOGE-nya dengan tanggung jawabnya sebagai CEO Tesla dan SpaceX.

    Elon Musk tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Miliarder itu tampak hampir menangis saat dia ditanya bagaimana dia mengelola bisnisnya yang lain serta peran pemerintahnya dalam Administrasi Trump.

    “Dengan susah payah,” curhat Elon Musk.

    “Saya hanya di sini, mencoba membuat pemerintah lebih efisien, menghilangkan pemborosan dan penipuan dan sejauh ini kami membuat kemajuan yang baik,” kata Musk.

    (riar/dry)

  • Dukung Elon Musk, Donald Trump Beli Mobil Tesla

    Dukung Elon Musk, Donald Trump Beli Mobil Tesla

    Jakarta

    Donald Trump bakal membeli mobil Tesla sebagai bentuk dukungannya untuk Elon Musk. Dia juga turut buka suara soal pihak-pihak yang memboikot Tesla.

    Saham Tesla rontok. Dalam sebuah laporan disebutkan saham Tesla turun lebih dari 20 persen dalam sebulan terakhir. Saham Tesla turun selama tujuh minggu sejak Musk bekerja untuk pemerintah. Tak cuma itu, mobil-mobil Tesla juga menjadi sasaran vandalisme di AS. Belum lagi, platform media sosial milik Musk, X, sempat down pada Senin.

    Ini berkaitan dengan jabatan yang diemban CEO Tesla itu saat ini. Sebagai informasi, Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk CEO Tesla Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency (DOGE). Departemen tersebut melakukan pemangkasan pekerja sejak berdiri pada Januari tahun ini.

    Musk juga membuat pernyataan publik yang menjadi kontroversial pada bulan Januari, menjelang Hari Peringatan Holocaust. Dia mengatakan kepada ribuan orang di partai politik sayap kanan Jerman. Tidak hanya mendukung partai politik sayap kanan Jerman secara terbuka, Musk juga melontarkan serangkaian komentar kontroversial terhadap para pemimpin lembaga demokrasi tertinggi di Jerman. Sejak Elon Musk mendapat jabatan di pemerintah dan sederet sikap politiknya, aksi vandalisme hingga perusakan terhadap mobil Tesla meningkat.

    Elon Musk tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Dalam sebuah wawancara, miliarder itu tampak hampir menangis saat dia ditanya bagaimana dia mengelola bisnisnya yang lain serta peran pemerintahnya dalam Administrasi Trump.

    “Dengan susah payah,” curhat Elon Musk.

    “Saya hanya di sini, mencoba membuat pemerintah lebih efisien, menghilangkan pemborosan dan penipuan dan sejauh ini kami membuat kemajuan yang baik,” kata Musk.

    Trump pun membela. Sebagai bentuk dukungannya untuk Elon Musk, dia menyebut aksi vandalisme ke Tesla sebagai aksi teror domestik. Dia pun berjanji untuk menghentikannya karena dianggap merugikan perusahaan besar Amerika. Tak cuma itu, Trump juga memastikan dia akan segera membeli mobil Tesla.

    Trump juga menyebut sudah mengetahui siapa dalang di balik aksi vandalisme terhadap Tesla. Menurut Musk, apa yang dilakukan Trump itu sudah sesuai untuk membantu Amerika. Namun kata Trump, kaum sayap kiri tak menyukai hal-hal yang dilakukan Musk.

    “Bagaimanapun juga saya akan membeli mobil Tesla besok pagi, sebagai bentuk dukungan untuk Elon Musk, orang Amerika yang benar-benar hebat. Mengapa dia harus dihukum karena menggunakan kemampuannya yang luar biasa untuk membuat Amerika hebat lagi,” kata Trump dilansir Guardian.

    “Mereka coba memboikot Tesla, salah satu produsen terbesar di dunia secara ilegal untuk menyerang dan membahayakan Elon serta semua yang sudah diperjuangkan. Kita sudah tahu siapa mereka, kami akan menangkap mereka. Mereka adalah orang-orang yang jahat,” kata Trump.

    (dry/rgr)

  • Kia Pakai Iklan Mobil Listrik Nyeleneh, Singgung Elon Musk Edan!

    Kia Pakai Iklan Mobil Listrik Nyeleneh, Singgung Elon Musk Edan!

    Jakarta

    Citra negatif Tesla imbas sikap politik Elon Musk sedang hangat diperbincangkan. Brand asal Korea Selatan, Kia, diduga memanfaatkan situasi tersebut dengan mengunggah iklan yang nyeleneh.

    Dikutip dari Carscoops dan Inside EV, Rabu (12/3/2025), Kia baru saja mencuri sorotan di Norwegia. Bukan peluncuran produk mobil listrik baru, tapi langkah pemasaran yang berani: Kia Norwegia mempromosikan SUV listrik EV3 dengan menampilkan stiker “i bought this after elon went crazy” atau yang berarti “saya membeli ini setelah elon menjadi gila”.

    Postingan itu dihapus setelah iklan tersebut mendapat respons yang tidak diinginkan dari berbagai outlet media sosial, termasuk salah satu dari investor Tesla terkenal Sawyer Merritt.

    Postingan yang diunggah bulan lalu itu sudah dihapus pada 10 Maret 2025. Materi tersebut tidak mewakili Kia secara global.

    “Kia Corporation mengetahui sebuah postingan media sosial oleh Kia Norwegia, yang sejak itu telah dihapus,” kata Kia dalam sebuah pernyataan setelah penghapusan postingan tersebut dikutip dari Korea JoongAng Daily.

    “Unggahan itu adalah inisiatif lokal yang sepenuhnya independen yang tidak mencerminkan posisi Kia Eropa atau Kia Corporation,” tambahnya lagi.

    Kia beroperasi di Norwegia melalui Kia Bil Norge AS, yang bertanggung jawab untuk mengimpor dan mendistribusikan kendaraan Kia di negara tersebut. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari Bertel O. Steen AS, sebuah grup otomotif Norwegia terkemuka.

    Kemunculan kelompok Anti Elon Musk belakangan ini jadi perbincangan hangat. Gelombang protes, pembakaran infrastruktur, hingga vandalisme terhadap Tesla. Hal ini terjadi sejak Elon Musk mendapat jabatan di pemerintah AS dan sederet sikap politiknya.

    Imbasnya para pengguna mobil Tesla mengganti logo dengan merek lain. Salah satu contohnya Cybertruck menggunakan merek Toyota, seperti pada model Hilux.

    Mengutip Business Insider, salah satu penjual stiker, Hiller menyebut penjualan stiker anti Elon Musk melonjak dalam beberapa minggu terakhir. Ia mengaku menjual antara 400 dan 500 stiker bertuliskan ‘Elon Killed My Resale Value’ dalam sehari.

    “Mereka berada dalam posisi tidak dapat menjual mobil Tesla secara finansial dan mereka terjebak dengan mobil itu. Mereka tidak dapat menjualnya karena nilainya telah turun dan mereka tidak akan mendapatkan keuntungan yang diinginkan,” katanya.

    Musk belum berbicara tentang meningkatnya protes secara keseluruhan, tetapi dalam menanggapi video seorang pria yang merusak Tesla, yang diposting oleh pihak berwenang di Massachusetts.

    “Merusak properti orang lain, alias vandalisme, bukanlah kebebasan berbicara!” cuit Musk.

    (riar/rgr)

  • Elon Musk Terpuruk, Donald Trump Mati-matian Dukung

    Elon Musk Terpuruk, Donald Trump Mati-matian Dukung

    Washington

    Elon Musk, nakhoda X, Tesla, sampai SpaceX, sedang terpuruk, terutama terkait harga saham Tesla yang merosot drastis dan masalah lainnya. Untuk itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung bertindak dengan cara membeli mobil Tesla untuk menunjukkan dukungan penuhnya pada Musk.

    Trump membeli Tesla Model S warna merah dan menunjukkannya di jalan masuk Gedung Putih. “Wow,” kata Trump saat masuk ke kursi pengemudi kendaraan itu. “Indah sekali.”

    Musk lalu masuk ke sisi penumpang. Orang terkaya dunia itu bercanda tentang membuat Secret Service serangan jantung saat mereka bicara tentang cara menyalakan kendaraan yang dapat mencapai 95 km per jam dalam beberapa detik itu.

    Trump menyebut ia akan menulis cek untuk mobil tersebut, yang dijual seharga sekitar USD 80.000, dan meninggalkannya di Gedung Putih sehingga stafnya dapat mengendarainya. Ia berharap pembeliannya akan memperbaiki nasib Tesla, yang sedang berjuang dengan turunnya penjualan dan harga saham.

    “Ini produk yang hebat. Kita harus merayakannya,” katanya seperti dikutip detikINET dari Associated Press.

    Trump menunjukkan kesetiaan kepada Musk, yang menghabiskan banyak uang untuk kampanyenya. Aksi itu membuat harga saham Tesla meningkat hampir 4% setelah turun hampir 48% sejak Trump menjabat bulan Januari.

    Presiden dari Partai Republik itu sebelumnya mengumumkan di media sosial akan membeli Tesla baru sebagai pertunjukan kepercayaan dan dukungan untuk Elon Musk, yang disebutnya seorang Amerika yang benar-benar hebat.

    “Elon Musk bertaruh untuk membantu Negara kita, dan ia melakukan PEKERJAAN LUAR BIASA! Namun Kaum Gila Kiri Radikal, seperti yang sering mereka lakukan, secara ilegal dan berkolusi coba memboikot Tesla, salah satu produsen mobil terbesar dunia dan ‘bayi’ Elon, untuk menyerang dan mencelakai Elon, dan semua yang diperjuangkannya,” tudingnya.

    Trump di Gedung Putih kemudian mengemukakan bahwa Musk tidak boleh dikorbankan atau harus menderita karena ia ingin membantu pemerintah.

    Selain Tesla, Musk juga menghadapi tantangan lain. Ia menyebut X menjadi sasaran serangan siber besar-besaran yang mengganggu platform media sosial itu. Kemudian, dua peluncuran uji coba terakhir roket Starship miliknya berakhir dengan ledakan.

    Trump menyebut selain membeli Tesla untuknya, dia juga telah membeli Cybertruck untuk cucunya.

    “Saya pikir (Musk) telah diperlakukan sangat tidak adil sekelompok kecil orang, dan saya hanya ingin orang tahu bahwa ia tidak dapat dihukum karena menjadi seorang patriot,” kata Trump, saat protes baik yang disertai kekerasan maupun tidak meningkat di seluruh negeri terhadap Tesla dan Musk.

    Ia mengaku akan membeli Tesla dengan harga penuh. “Saya tidak ingin diskon. (Musk) akan memberi saya diskon, tapi jika memberi diskon, mereka akan berkata, Oh, saya mendapat keuntungan,” cetusnya.

    Di sisi lain, ada ahli memperingatkan dukungan presiden yang tak biasa ke perusahaan swasta dapat jadi bumerang. “Tesla jadi simbol politik Trump dan DOGE, dan itu merupakan hal yang buruk bagi merek tersebut,” kata analis Wedbush Securities Dan Ives. “Anda pikir itu membantu, tapi sebenarnya merugikan.”

    (fyk/afr)