Tag: Elon Musk

  • Tesla Elon Musk Tarik 4.600 Unit Cybertruck, Sudah 8 Kali dalam Setahun

    Tesla Elon Musk Tarik 4.600 Unit Cybertruck, Sudah 8 Kali dalam Setahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Tesla, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, menarik 4.600 unit Cybertruck yang berada di pasar. Langkah ini menandai penarikan kedelapan terkait keselamatan untuk kendaraan buatan Tesla sejak pengiriman dimulai tahun lalu. 

    Cybertruck adalah truk pikap listrik yang diproduksi oleh Tesla. Truk ini memiliki desain unik, berlapis baja, dan bersudut.

    Diprakarsai oleh National Highway Traffic Safety Administration, penarikan tersebut mempengaruhi lebih dari 46.000 Cybertruck dan terutama berkaitan dengan masalah panel eksterior yang dapat lepas saat mengemudi.

    Panel bermasalah, yang dikenal sebagai rakitan rel kantilever, terletak di antara kaca depan dan atap di kedua sisi kendaraan. Panel tersebut diamankan menggunakan perekat struktural, tetapi perekat saat ini rentan terhadap degradasi lingkungan.

    Untuk mengatasi masalah ini, Tesla akan mengganti panel dengan perekat baru yang lebih tahan dan menambahkan penguatan tambahan. Penarikan tersebut mencakup semua model tahun 2024 dan 2025, yang diproduksi dari 13 November 2023 hingga 27 Februari 2025. 

    Tesla menyadari masalah tersebut awal tahun ini. Surat pemberitahuan pemilik diperkirakan akan dikirimkan pada 19 Mei 2025.

    Techspot, Senin (24/3/2025) menilai penarikan terbaru ini adalah bagian dari serangkaian kemunduran bagi Tesla, yang telah menghadapi berbagai masalah keselamatan dengan Cybertruck, termasuk kesalahan pada inverter listrik dan pedal akselerasi yang macet.

    The Verge mengungkap selama kuartal keempat 2024, Tesla  memperoleh laba bersih sebesar US$2,3 miliar. Angka ini mengalami penurunan sekitar 70% dibandingkan laba bersih laba tahun sebelumnya yang berada di angka US$5,9 miliar.

    Adapun untuk pendapatan pada kuartal IV/2024 Tesla mencatatkan pendapatan sebesar US$25,7 miliar. Angka peningkatan 1,9% dari tahun ke tahun dibandingkan dengan pendapatan sebesar US$25,2 miliar tahuh sebelumnya.

    Di tengah penurunan laba tersebut, Tesla melaporkan bahwa mereka berhasil menjual kredit regulasi senilai US$692 juta kepada produsen mobil lain, yang berkontribusi signifikan terhadap laba bersihnya. 

    Namun, keberlanjutan penjualan kredit ini menjadi terancam, mengingat adanya pembicaraan tentang kemungkinan penghapusan program emisi California yang sebelumnya menguntungkan bagi Tesla.

  • X Gugat Pemerintah India, Tak Terima Aturan Ketat Sensor Konten

    X Gugat Pemerintah India, Tak Terima Aturan Ketat Sensor Konten

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan platform X (dulunya Twitter) dan India memanas. Padahal Elon Musk, selaku pemilik X, baru bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Washington DC bulan lalu.

    Dalam pertemuan itu, Musk memberikan hadiah kepada perdana menteri India dan memperkenalkannya kepada keluarganya. Modi bahkan menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang sangat baik.

    Namun hampir sebulan kemudian, platform media sosial Musk, X, mengajukan gugatan terhadap pemerintah India. Platform tersebut menuduh bahwa India menyensor konten online terlalu ketat dan dilakukan secara tidak sah.

    Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan tinggi negara bagian Karnataka di India Selatan pada 5 Maret, X menuduh pemerintah India menggunakan “mekanisme yang tidak sah” untuk memblokir konten online.

    Mereka juga menuduh India memberdayakan pejabat pemerintah dan kementerian untuk menghapus konten online ilegal, sehingga menghindari proses hukum untuk regulasi konten yang diatur dalam Undang-Undang Teknologi Informasi negara tersebut.

    Pasal 69A dari Undang-Undang Teknologi Informasi, yang disahkan pada Oktober 2000, memberikan hak kepada kementerian Teknologi Informasi India untuk menghapus konten online yang dianggap berbahaya bagi keamanan nasional dan “kesopanan publik”, tetapi harus mengikuti proses peradilan dengan meminta izin untuk menghapus konten online dari Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY).

    MeitY akan memeriksa konten tersebut dan kemudian memutuskan apakah akan menyensornya.

    Sekarang, pemerintah India telah memiliki mekanisme baru untuk menghapus konten yang ada di Pasal 79 (3) (b) dari Undang-Undang IT, khusus proses pemblokiran terpisah.

    Pasal 79 (3)(b) memungkinkan konten online untuk dihapus setelah ada pemberitahuan dari pejabat pemerintah. Pemberitahuan untuk menghapus konten dapat dikirim melalui portal “Sahyog” (yang berarti kerja sama dalam bahasa Inggris) milik pemerintah tanpa adanya tinjauan yudisial dalam bentuk apa pun.

    Pemerintah India mewajibkan platform media sosial seperti X untuk mendaftar ke portal Sahyog, tetapi platform media sosial tersebut mengklaim bahwa itu akan membuat mereka terkena sensor sewenang-wenang.

    “Kekuatan sensor legal baru yang mereka ciptakan [melalui portal Sahyog] tidak memiliki perlindungan seperti persyaratan petugas yang ditunjuk untuk mengirimkan permintaan sensor ke pemerintah pusat,” ujar Apar Gupta, seorang pengacara dan salah satu pendiri Yayasan Kebebasan Internet, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (23/3/2025).

    Sekarang, hal ini dapat dilakukan oleh departemen pemerintah mana pun dengan menunjuk seorang petugas yang dapat mengirimkan permintaan penghapusan, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Perkeretaapian India awal tahun ini. Saat itu mereka memerintahkan X untuk menghapus lebih dari 200 video tentang penyerbuan yang terjadi di New Delhi pada bulan Februari.

    “Melalui sistem sensor paralel, pemerintah telah mengambil langkah ilegal. Ada benarnya klaim yang dibuat oleh X dalam hal ini,” tambah Gupta.

    Kasus X melawan pemerintah India diumumkan oleh laporan media India pada 20 Maret dan sidang berikutnya akan diadakan di Pengadilan Tinggi Karnataka pada tanggal 27 Maret.

    (hsy/hsy)

  • Tuduhan Bantu Terorisme Tak Berdasar!

    Tuduhan Bantu Terorisme Tak Berdasar!

    Jakarta

    Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, merespons penangkapan dan penahanan yang dilakukan polisi Turki terkait tuduhan membantu organisasi teroris. Rival politik utama Presiden Recep Tayyip Erdogan itu mengatakan penangkapannya tidak bermoral dan tidak berdasar.

    Dilansir AFP Minggu (23/3/2025), hal itu disampaikan Imamoglu kepada polisi, yang menginterogasinya selama lima jam pada hari Sabtu kemarin. Ia diinterograsi terkait tuduhan membantu organisasi teroris.

    “Tuduhan tidak bermoral dan tidak berdasar yang ditujukan kepada saya… dirancang untuk merusak kedudukan dan kredibilitas saya,” kata Imamoglu berdasarkan pernyataan yang dirilis Balai Kota Istanbul.

    Diketahui, Imamoglu ditangkap pada hari Rabu pagi terkait penyelidikan ‘terorisme’ dan dugaan kasus korupsi. Penangkapan tersebut memicu aksi unjuk rasa besar-besaran di Turki dalam lebih dari satu dekade.

    Hal tersebut juga telah merugikan lira Turki dan pasar keuangan, dengan indeks acuan BIST 100 ditutup hampir delapan persen lebih rendah pada hari Jumat.

    “Proses ini tidak hanya merusak reputasi internasional Turki, tetapi juga menghancurkan rasa keadilan dan kepercayaan publik terhadap ekonomi,” kata Imamoglu.

    “Mereka yang mengatur proses ini akan segera dimintai pertanggungjawaban di hadapan pengadilan ilahi dan duniawi.”

    Aksi Unjuk Rasa Dukung Wali Kota Istanbul

    Demonstrasi, yang dimulai di Istanbul pada hari Rabu, telah menyebar ke lebih dari 55 dari 81 provinsi di Turki, memicu bentrokan dengan polisi antihuru-hara dalam protes jalanan terburuk di negara itu dalam lebih dari satu dekade.

    Diketahui Imamoglu ditangkap atas tuduhan “terorisme” dan “korupsi” — terjadi beberapa hari sebelum ia secara resmi ditetapkan sebagai kandidat oposisi utama CHP dalam pemilihan presiden 2028.

    Tonton juga Video: Elon Musk Singgung Terorisme di Insiden Meledaknya Cybertruck

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Masalah Geopolitik, Pembicaraan Italia dengan Starlink Terhenti

    Masalah Geopolitik, Pembicaraan Italia dengan Starlink Terhenti

    Bisnis.com, JAKARTA — Negosiasi mengenai kontrak potensial antara operator internet satelit milik Elon Musk, Starlink, dan pemerintah Italia telah terhenti.

    Melansir dari Reuters, Minggu (23/3/2025) Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, mengungkapkan bahwa keputusan ini mencerminkan ketegangan geopolitik yang lebih luas. 

    Crosetto menyatakan bahwa semua diskusi dengan Starlink telah berhenti. Alasannya karena pembicaraan tersebut beralih dari aspek teknis ke pernyataan mengenai Musk.

    Hal ini terjadi setelah pemerintah Perdana Menteri Giorgia Meloni berusaha untuk menjamin komunikasi yang aman bagi pejabat negara, diplomat, dan personel militer yang bertugas di wilayah berisiko. 

    “Bagi saya, semuanya telah terhenti,” kata Guido.

    Starlink, yang sudah memiliki sekitar 7.000 satelit orbit rendah dan telah beroperasi di Italia sejak 2021, sebelumnya dipertimbangkan untuk menyediakan sistem komunikasi terenkripsi ini. 

    Rumor menyebutkan bahwa Italia mempertimbangkan kesepakatan lima tahun senilai 1,5 miliar euro atau US$1,62 miliar dengan Starlink, yang merupakan bagian dari grup SpaceX milik Musk.

    Namun pembicaraan ini memicu kemarahan dari politisi oposisi yang mempertanyakan kebijakan memberikan kontrak sensitif terkait keamanan nasional kepada pengusaha asing, terutama dengan latar belakang hubungan Musk dengan Presiden AS Donald Trump. 

    Meskipun Perdana Menteri Meloni menempatkan aliansi dengan AS sebagai inti kebijakan luar negeri Italia, ketegangan politik domestik mengharuskan Italia untuk menjaga keseimbangan politik, terlebih dengan tekanan dari mitra koalisinya, Liga sayap kanan, yang lebih pro-Trump dan pro-Musk.

    Matteo Salvini, pemimpin Liga dan wakil Meloni, menyatakan pada hari Jumat bahwa ia telah melakukan pembicaraan dengan Wakil Presiden AS JD Vance, memuji kemampuan luar biasa AS dalam bidang komunikasi satelit.

    Di sisi lain, Andrea Stroppa, perwakilan Musk di Italia, menyatakan bahwa meskipun Italia dan mitra Eropa dapat mempertimbangkan untuk membangun infrastruktur satelit independen dalam beberapa tahun ke depan, Starlink masih bisa menjadi solusi terbaik untuk jangka pendek.

    “Dalam 3-5 tahun ke depan, ada kebutuhan operasional yang harus dipenuhi,” ujar Stroppa.

  • Manusia Rp 3.500 Triliun Mau Gelar Pernikahan Mewah di Italia

    Manusia Rp 3.500 Triliun Mau Gelar Pernikahan Mewah di Italia

    Jakarta

    Pendiri raksasa e-commere Amazon Jeff Bezos, orang terkaya kedua dunia setelah Elon Musk, dan tunangannya Lauren Sanchez akhirnya mengirimkan undangan pernikahan mereka setelah hampir dua tahun mereka bertunangan.

    Menurut Page Six, Bezos yang hartanya menurut Forbes saat ini tembus USD 212 miliar atau hampir Rp 3.500 triliun itu dan Sanchez akan menikah di Venesia, Italia, pada musim panas tahun ini.

    Bezos yang berusia 61 tahun dan Sanchez 55 tahun, bertunangan pada Mei 2023, empat tahun setelah miliarder itu mengakhiri pernikahannya selama 25 tahun dengan istrinya MacKenzie Scott. Pada tahun yang sama atau 2019 itu, Sanchez berpisah dari suaminya Patrick Whitesell.

    Sanchez dan Bezos akan menikah di kapal pesiar mereka yang senilai USD 500 juta, Koru, di lepas pantai Italia pada bulan Juni. Sebelumnya, dikutip detikINET dari New York Post, pasangan itu dikabarkan akan menikah di Colorado pada bulan Desember 2024 silam, tetapi pemilik Washington Post membantah informasi palsu tersebut.

    Menurut Sanchez kepada Vogue, Bezos melamar dengan berlian berkilau 20 karat senilai USD 2,5 juta. Dia mengatakan sedikit pingsan selama momen besar itu.

    Setelah pertunangan mereka, pasangan itu merayakannya di kapal pesiar mewah mereka di Positano, Italia dengan tamu-tamu bintang termasuk Bill Gates, Ari Emanuel, Leonardo DiCaprio, Tobey Maguire, Andrew Garfield, Ratu Yordania Rania Al Abdullah, dan Kris Jenner.

    Sanchez, seorang mantan jurnalis, terlihat awal bulan ini di Pesta Oscar Vanity Fair di karpet merah dengan gaun mewah karya Oscar de la Renta. Pasangan itu juga menghadiri pelantikan kedua Presiden Trump di Washington, DC awal tahun ini.

    Calon istri Bezos itu juga akan bergabung dengan Oprah Winfrey, Katy Perry, dan Gayle King dengan kru yang semuanya perempuan ke luar angkasa bersama perusahaan antariksa milik Bezos, Blue Origin, pada musim semi ini. Misi tersebut akan menandai penerbangan manusia ke-11 untuk program New Shepard dari perusahaan roket milik Bezos.

    (fyk/fyk)

  • Reaksi dan Kontroversi Pencalonan Conor McGregor – Halaman all

    Reaksi dan Kontroversi Pencalonan Conor McGregor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan petarung MMA Conor McGregor baru saja mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia.

    Keputusan ini mengemuka setelah kunjungannya yang kontroversial ke Gedung Putih.

    Dalam artikel ini, kita akan membahas latar belakang dan reaksi yang muncul seputar pencalonan McGregor.

    Apa yang Mendorong McGregor untuk Maju di Pilpres Irlandia?

    Pengumuman McGregor datang hanya beberapa hari setelah ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Dalam unggahannya di Instagram, McGregor menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Pakta Migrasi Uni Eropa.

    Dia berpendapat bahwa Irlandia harus menerapkan pakta ini sebelum 12 Juni 2026 dan menegaskan bahwa rakyat Irlandia lah yang seharusnya menentukan keputusan tersebut.

    “Meski saya sangat menentang pakta ini, itu bukan pilihan saya atau pemerintah untuk membuat perjanjian. Itu adalah pilihan rakyat Irlandia. Selalu, itulah demokrasi sejati,” tulis McGregor seperti dikutip dari TRT Global.

    Siapa yang Mendukung McGregor?

    Meskipun McGregor menerima dukungan dari beberapa kelompok sayap kanan, termasuk tokoh-tokoh seperti Elon Musk dan Andrew Tate, banyak pihak meragukan peluangnya untuk menang dalam pemilihan.

    Untuk mencalonkan diri, McGregor harus memperoleh dukungan dari 20 anggota Oireachtas atau empat dari 31 otoritas lokal di Irlandia.

    Di sisi lain, beberapa politisi senior seperti mantan Perdana Menteri Irlandia, Bertie Ahern, dan mantan Komisaris Eropa, Mairead McGuinness, disebut sebagai kandidat potensial dalam pemilihan yang akan dilaksanakan pada 11 November 2025.

    Apa yang Terjadi di Kunjungan McGregor ke Gedung Putih?

    Pada Hari St.

    Patrick, McGregor memberikan pidato di Gedung Putih sebelum bertemu dengan Trump dan Musk.

    Ia mengenakan setelan hijau dan mengkritik pemerintah Irlandia yang dianggap tidak mampu menangani isu domestik.

    Trump pun memberikan dukungan kepada McGregor, menyebutnya salah satu orang Irlandia favoritnya.

    Namun, kunjungan ini tidak lepas dari kritik.

    Taoiseach Irlandia, Michel Martin, menilai komentar McGregor tidak mencerminkan semangat Hari St.

    Patrick dan pandangan masyarakat Irlandia.

    Wakil Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, bahkan menegaskan bahwa McGregor tidak memiliki mandat untuk mewakili rakyat Irlandia.

    Apakah Kasus Hukum McGregor Mempengaruhi Cita-Citanya?

    Selain ambisi politiknya, McGregor juga menghadapi sejumlah masalah hukum.

    Dua tahun lalu, ia dinyatakan bertanggung jawab dalam kasus perdata atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di Dublin pada 2018 dan dijatuhi ganti rugi hampir 250.000 euro.

    Dia telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.

    Kasus hukum lainnya mencakup tuduhan kekerasan seksual di Miami dan insiden di mana ia menyerang maskot tim NBA Miami Heat.

    Pusat Krisis Pemerkosaan Dublin mengeluarkan surat protes ke Kedutaan Besar AS di Irlandia, menyatakan bahwa kunjungan McGregor ke Gedung Putih menormalkan kekerasan seksual dan meremehkan dampaknya terhadap korban.

     

    Pencalonan Conor McGregor sebagai Presiden Irlandia menyajikan berbagai pertanyaan dan tantangan, baik dari segi dukungan politik maupun isu hukum yang mengelilinginya.

    Meskipun dia mendapatkan perhatian media dan dukungan dari beberapa tokoh terkemuka, peluangnya untuk menjadi presiden tampak minim.

    Sementara itu, reaksi dari pejabat pemerintah Irlandia menunjukkan bahwa tidak semua orang mendukung langkah McGregor dalam ambisi politiknya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih – Halaman all

    Mantan Petarung MMA, Conor McGregor Maju Pilpres Irlandia usai Kunjungan ke Gedung Putih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan petarung MMA, Conor McGregor mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Irlandia.

    Pengumuman ini datang hanya beberapa hari setelah kunjungan kontroversialnya ke Gedung Putih. Di sana ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Dalam unggahan di Instagram, McGregor menyatakan penentangannya terhadap Pakta Migrasi Uni Eropa, yang menurutnya harus diterapkan sepenuhnya oleh Irlandia paling lambat 12 Juni 2026.

    Ia menegaskan bahwa jika terpilih akan mengajukan rancangan undang-undang ini untuk referendum agar rakyat Irlandia yang menentukan.

    “Meskipun saya sangat menentang pakta ini, itu bukan pilihan saya atau pemerintah untuk membuat perjanjian. Itu adalah pilihan rakyat Irlandia! Selalu! Itulah demokrasi sejati!” tulis McGregor dalam unggahannya, seperti dikutip dari TRT Global.

    McGregor juga mempertanyakan mengapa pejabat pemerintah “sangat setuju” dengan pakta migrasi ini dan menyerukan debat publik sebelum diambil keputusan.

    Meski mendapat dukungan dari kelompok sayap kanan dan tokoh seperti Elon Musk serta Andrew Tate, peluang McGregor untuk menjadi Presiden Irlandia diperkirakan sangat kecil.

    Profesor ilmu politik dari Trinity College Dublin, Gail McElroy menyatakan, kemungkinan McGregor mendapatkan dukungan politik yang cukup “hampir nol.”

    Untuk bisa mencalonkan diri, seorang kandidat harus mendapat dukungan dari 20 anggota Oireachtas atau empat dari 31 otoritas lokal di Irlandia.

    Sementara itu, beberapa tokoh politik senior seperti mantan Perdana Menteri Irlandia, Bertie Ahern, dan mantan Komisaris Eropa, Mairead McGuinness, disebut-sebut sebagai kandidat potensial dalam pemilihan yang dijadwalkan berlangsung pada 11 November 2025.

    Kunjungan ke Gedung Putih dan Pertemuan dengan Trump

    Pada Hari St Patrick, McGregor berbicara di ruang pengarahan resmi Gedung Putih sebelum bertemu dengan Donald Trump dan Elon Musk di Ruang Oval.

    Dalam kesempatan itu, ia mengenakan setelan hijau dan menyampaikan kritik terhadap pemerintah Irlandia yang dianggapnya gagal menangani isu-isu domestik.

    Trump telah menyatakan dukungannya terhadap McGregor dengan menyebut sebagai salah satu orang Irlandia favoritnya.

    McGregor pun membalas pujian itu dengan menyebut etos kerja Trump sebagai “inspiratif.”

    Kritik dari Pejabat Irlandia

    Kunjungan McGregor ke Gedung Putih mendapat kecaman dari para pemimpin Irlandia.

    Taoiseach Micheál Martin menyatakan, komentar McGregor “tidak mencerminkan semangat Hari St Patrick atau pandangan masyarakat Irlandia.”

    Simon Harris, Wakil Perdana Menteri Irlandia menegaskan, McGregor tidak memiliki mandat untuk mewakili rakyat Irlandia dan menekankan, kehadirannya di AS bersifat pribadi.

    “Terserah Presiden Trump untuk memutuskan siapa yang diundang ke rumahnya. Tetapi saya ingin memperjelas: Conor McGregor tidak berada di Amerika Serikat untuk mewakili Irlandia atau rakyat Irlandia,” kata Harris, dikutip dari Daily Mail.

    Dugaan Kasus Hukum yang Membayangi

    Selain kariernya di dunia olahraga dan ambisi politiknya, McGregor juga menghadapi berbagai kasus hukum.

    Dua tahun lalu, ia dinyatakan bertanggung jawab dalam kasus perdata atas dugaan pemerkosaan seorang wanita di sebuah hotel di Dublin pada 2018.

    Juri Pengadilan Tinggi Dublin memberikan ganti rugi kepada korban sebesar hampir 250.000 euro (sekitar Rp 4,4 miliar).

    McGregor telah mengajukan banding atas keputusan ini.

    Kasus lain yang melibatkan McGregor termasuk tuduhan kekerasan seksual di Miami dan insiden di mana ia memukul maskot tim NBA Miami Heat, yang membuat korban harus dibawa ke rumah sakit.

    Pusat Krisis Pemerkosaan Dublin bahkan mengirim surat protes ke Kedutaan Besar AS di Irlandia, menyatakan bahwa kunjungan McGregor ke Gedung Putih “secara efektif menormalkan kekerasan seksual dan meremehkan dampaknya terhadap korban.”

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Umumkan AS Bikin F-47 Fighter Jet, Diklaim Tiada Tanding

    Trump Umumkan AS Bikin F-47 Fighter Jet, Diklaim Tiada Tanding

    Jakarta

    Presiden Donald Trump mengumumkan keputusan Pentagon melanjutkan pengembangan jet tempur Amerika Serikat generasi berikutnya atau keenam, yang diberi nama F-47.

    “Atas arahan saya, Angkatan Udara Amerika Serikat melanjutkan jet tempur generasi keenam pertama di dunia, nomor enam, generasi keenam, tidak ada (jet) yang mendekatinya di dunia dan akan dikenal sebagai F-47,” kata Trump yang dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (22/3/2025).

    Trump mengumumkan Boeing diberi kontrak untuk pesawat tempur AS terbaru itu dan mengungkap versi eksperimental F-47 telah terbang selama hampir lima tahun. Di akhir pemerintahan Trump yang pertama, Angkatan Udara memang mengakui telah menerbangkan prototipe jet skala penuh.

    “Setelah persaingan ketat dan menyeluruh antara beberapa perusahaan kedirgantaraan terkemuka Amerika, Angkatan Udara akan memberi kontrak untuk platform dominasi udara generasi berikutnya ke Boeing,” cetus Trump.

    Hingga saat ini, program tersebut dikenal sebagai Next Generation Air Dominance (NGAD). Namun Trump menyebutnya sebagai F-47. “Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilihat orang sebelumnya dan telah dikerjakan dalam jangka waktu yang lama,” sebutnya.

    Trump berjanji F-47 akan dapat bekerja sama dengan drone atau (UAV), yang merupakan fokus utama militer, terutama karena Ukraina dan Rusia secara efektif memakai drone dalam serangan jarak jauh dan mengalahkan pertahanan udara.

    “Pesawat ini terbang dengan drone. Ia terbang dengan banyak, banyak pesawat tanpa awak, sebanyak yang Anda inginkan. Ini adalah teknologi baru, tapi tidak terbang sendiri. Ia terbang dengan banyak pesawat tanpa awak, sebanyak yang Anda ingin dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh pesawat lain,” klaim Trump.

    Trump juga menggambarkan jet tempur siluman berkecepatan tinggi itu sebagai pesawat paling mematikan yang pernah dibuat.

    Keputusan Angkatan Udara memberikan program F-47 ke Boeing agak mengejutkan, karena Trump berulang kali mengkritik perusahaan itu. Trump pernah mencela Boeing atas kelebihan biaya dan penundaan Air Force One berikutnya. “Kita akan mendapat Air Force One baru jika Boeing dapat menyelesaikannya,” kata Trump bulan Februari.

    Selama beberapa dekade, Boeing memproduksi armada pembom andalan AS, dari B-17 dan B-29 dalam Perang Dunia II hingga B-52 yang dirilis tahun 1960-an dan masih terbang hingga saat ini. Boeing kini memproduksi F-15EX Eagle dan F/A-18 Super Hornet untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Boeing juga membuat X-32 Joint Strike Fighter, yang akhirnya kalah dari Lockheed Martin F-35 Lightning II.

    Program Next Generation Air Dominance dimaksudkan untuk memproduksi jet tempur generasi keenam milik militer AS, yang lebih baru dan lebih canggih daripada Lockheed Martin F-35 Lightning II yang mengalami pembengkakan biaya dan penundaan.

    Di pihak lain, Elon Musk mencela F-35 dan lebih memilih kawanan drone sebagai senjata yang lebih murah dan efektif. “Sementara itu, beberapa orang idiot masih membangun jet tempur berawak seperti F-35,” sindirnya beberapa waktu silam.

    (fyk/fay)

  • Pengganti Starlink Mau Masuk RI, Ini Bocoran Menkomdigi

    Pengganti Starlink Mau Masuk RI, Ini Bocoran Menkomdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk akan kedatangan pesaing baru, yakni Amazon Kuiper. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pemerintah tidak membatasi perusahaan lokal atau internasional yang mau membantu perluasan konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T) di RI.

    “Kita perlu juga kompetisi terhadap Starlink yang saat ini kan merajai cukup sendiri,” kata Meutya saat ditemui dalam acara buka puasa bersama Komdigi di Kantor Komdigi, Jumat (21/3) kemarin.

    Kendati demikian, Meutya mengatakan izin operasional internet satelit Amazon Kuiper di Indonesia belum keluar. Ia menjelaskan pihak Amazon Kuiper beberapa saat lalu baru datang untuk memperkenalkan layanannya.

    “Kami hargai [kedatangan Amazon Kuiper] karena memang dari awal mereka memberi tahu rencana-rencana investasi di Indonesia. Saya rasa ini bentuk keterbukaan yang baik,” Meutya menjelaskan.

    Meutya mengatakan pemerintah mendorong Amazon Kuiper yang ingin masuk ke Indonesia untuk menggandeng perusahaan-perusahaan lokal atau operator seluler lokal.

    Sebelumnya, dalam siaran pers Komdigi, disebutkan bahwa Amazon Kuiper tengah mengajukan izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit.

    Pihak Komdigi memastikan akan memfasilitasi proses perizinan dan diskusi yang diperlukan, dengan begitu bisa memastikan kelancaran proyek ini.

    Global Head of Licensing and International Regulatory Affairs Amazon Project Kuiper, Gonzalo de Dios menyinggung soal tantangan konektivitas di daerah terpencil Indonesia. Hal tersebut menjadi dasar kerja sama perusahaan dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah.

    “Kami memahami bahwa konektivitas masih menjadi tantangan di banyak daerah terpencil. Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya.

    Selama ini, untuk menjangkau daerah-daerah remot dengan letak geografis menantang, pemerintah memanfaatkan proyek satelit Satria milik Tanah Air. Selain itu, Starlink milik Elon Musk juga sudah mulai beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024 lalu.

    (fab/fab)

  • Ribut Mulu, Anak Transgender Elon Musk Ngaku Tak Takut Ayahnya

    Ribut Mulu, Anak Transgender Elon Musk Ngaku Tak Takut Ayahnya

    Jakarta

    Anak Elon Musk, Vivian Jenna Wilson, mengaku tidak takut dengan ayahnya. Keduanya memang sering saling sindir di media sosial.

    Wilson sudah dua kali melakukan wawancara terkait permasalahannya dengan sang ayah. Kepada Teen Vogue, dia menyebut sering melihat bos SpaceX itu melakukan hal yang ‘cringe’ atau ‘aneh’.

    “Saya akan melihat hal-hal tentangnya di berita dan berpikir, ‘Itu benar-benar memalukan, saya mungkin harus memposting tentang ini dan mencelanya’, yang telah saya lakukan beberapa kali,” jelasnya.

    Bahkan, Wilson menyebut tidak melihat ambiguitas dalam penghormatan tangan Musk yang disebut ‘ala Nazi’ pada acara pelantikan Presiden Donald Trump pada bulan Januari silam. Musk sendiri sebenarnya sudah membantah penghormatannya sebagai indikasi simpati Nazi.

    “Salam Nazi itu gila. Sayang, kita akan menyebut buah ara sebagai buah ara, dan kita akan menyebut salam Nazi sebagaimana adanya. Itu jelas merupakan salam Nazi,” kata Wilson.

    Lebih lanjut, Wilson juga menyebut kerumunan yang bersorak juga salah. Semua orang yang ikut meramaikan itu seharusnya mendapat kecaman.

    Melansir Rolling Stone, Wilson, yang saat ini menjadi mahasiswa di Tokyo, juga menertawakan anggapan bahwa ia mungkin takut pada ayahnya yang berkuasa. Dia bersaksi sudah tidak pernah bicara dengan Musk sejak 2020.

    “Ia anak laki-laki yang menyedihkan. Mengapa saya harus merasa takut padanya? ‘Ohhh, ia memiliki begitu banyak kekuasaan.’ Tidak, tidak, tidak. Saya tidak peduli. Mengapa saya harus takut pada pria ini? Karena ia kaya? Oh, tidak, saya gemetar,” serunya.

    Vivian Jenna Wilson, anak transgender Elon Musk, pun pernah bercerita ayahnya tak pernah ada untuknya di media lain. Ini dia lakukan dalam wawancara bersama NBC News, Juli 2024. Sang miliarder disebut kejam dan berbohong soal ‘dijebak’ untuk persetujuan medis terkait trans.

    Menurut pengakuan Vivian, Musk tidak dijebak sama sekali untuk memberikan persetujuan medis. Musk sadar bahwa dia menyetujui perawatan untuk sang anak, yang mana memang butuh konfirmasi dari orang tua pasien.

    Wilson juga kerap menulis serangkaian balasan atas pernyataan ayahnya di Threads — yang mana kompetitor platform milik ayahnya, X (dulu Twitter).

    “Dia tidak tahu seperti apa saya saat kecil karena dia tidak ada di sana,” ungkapnya.

    (ask/ask)