Tag: Elon Musk

  • Dijegal Trump, Para Ilmuwan Curhat Ingin Kabur dari Amerika

    Dijegal Trump, Para Ilmuwan Curhat Ingin Kabur dari Amerika

    Washington

    Pemerintahan Donald Trump terus memangkas pendanaan ilmiah dan mengurangi peran penelitian di Amerika Serikat. Akibatnya, para ilmuwan mulai mencari peluang yang lebih baik di luar Negeri Paman Sam itu.

    Menurut jajak pendapat yang digelar majalah sains Nature yang melibatkan lebih dari 1.200 ilmuwan, 75% di antaranya mengatakan bahwa mereka kini mempertimbangkan untuk meninggalkan Amerika Serikat. Eropa dan Kanada muncul sebagai pilihan utama untuk relokasi.

    Dan jika itu belum cukup menjadi tanda erosi intelektual di AS, 79% peneliti pascasarjana dan 255 dari 340 mahasiswa PhD mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu.

    “Di mana pun yang mendukung sains,” tulis salah satu responden tentang ke mana mereka akan pergi jika meninggalkan AS, seperti dikutip detikINET dari Futurism.

    “Ini rumah saya, saya sangat mencintai negara saya,” tulis mahasiswa pascasarjana lain di universitas ternama AS. “Tapi banyak mentor saya yang menyuruh saya untuk keluar, sekarang juga.”

    Ini adalah kenyataan menyedihkan bagi peneliti, di mana mereka makin tak melihat masa depan dengan Trump sebagai pemimpin. Ahli memperingatkan reputasi AS sebagai tempat terdepan melakukan penelitian ilmiah terpukul di bawah pemerintahan Trump, yang dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi jangka panjang.

    Sementara ribuan ilmuwan telah dipekerjakan kembali setelah pemecatan massal di lembaga pemerintah federal, kekhawatiran atas PHK di masa mendatang masih meluas. Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Elon Musk masih menghancurkan satu demi satu lembaga, termasuk di bidang sains.

    Pemotongan besar-besaran pada hibah dan tunjangan khususnya, membuat ilmuwan di AS terpuruk. Studi dan uji klinis terhenti dan banyak proyek ilmiah dibatalkan. “Melihat semua pekerjaan dihentikan sungguh menyedihkan. Saya mencari peluang di Eropa, Australia, dan Meksiko dengan sangat tekun,” sebut seorang sumber.

    “Jika saya ingin bekerja di bidang itu, saya harus mencari tempat lain yang memprioritaskannya,” katanya.

    Sementara itu, lembaga di luar AS tampak antusias menyambut. “Dari apa yang saya dengar dari tempat-tempat yang kami ajak bicara, dan orang-orang lain yang ingin mengambil pekerjaan internasional, banyak universitas di negara-negara itu melihat ini sebagai peluang sekali dalam satu generasi,” sebut peneliti lain, yang telah menghubungi universitas di Kanada.

    Pukulan terhadap universitas-universitas AS dapat mengancam daya saing negara itu, terutama dalam bidang-bidang yang diminati banyak orang seperti AI. “Universitas adalah mesin inovasi yang sangat penting,” kata profesor Universitas New York Sabrina Howell ke New York Times.

    (fyk/ask)

  • Top 3 Tekno : Tips Bikin Foto Lebaran Makin Kece hingga Elon Musk Jual X Twitter ke xAI – Page 3

    Top 3 Tekno : Tips Bikin Foto Lebaran Makin Kece hingga Elon Musk Jual X Twitter ke xAI – Page 3

    Elon Musk kembali membuat gebrakan. Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini resmi diakuisisi oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya sendiri yakni xAI.

    Akuisisi ini diumumkan langsung oleh Elon Musk melalui unggahan di akun X miliknya. Dikutip dari GSM Arena, Selasa (1/4/2025), akuisisi X oleh xAI dilakukan melalui transaksi berbasis saham (all-stock transaction).

    Disebutkan, valuasi xAI sebesar USD 80 miliar dan X senilai USD 33 miliar. Lewat akusisi ini, miliarder itu sekaligus menegaskan soal masa depan X dan xAI yang saling terkait.

    Baca selengkapnya di sini

  • Rekor! Senator AS Pidato Selama 25 Jam Nonstop untuk Kritik Donald Trump

    Rekor! Senator AS Pidato Selama 25 Jam Nonstop untuk Kritik Donald Trump

    Washington DC

    Seorang anggota parlemen Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Cory Booker, memecahkan rekor pidato terpanjang dalam sejarah Senat AS. Dia berdiri selama lebih dari 25 jam untuk menyampaikan protes berapi-api terhadap tindakan Presiden AS Donald Trump yang dianggapnya inkonstitusional.

    Dilansir AFP, Rabu (2/4/2025), Booker terus berdiri untuk mempertahankan kesempatan berbicara. Dia bahkan tidak bisa pergi ke kamar mandi agar kesempatan bicaranya tidak hilang.

    Pidato Senat terpanjang yang pernah tercatat sebelum hari Selasa (1/4) itu disampaikan oleh Strom Thurmond dari Carolina Selatan, yang melakukan filibuster selama 24 jam dan 18 menit terhadap Undang-Undang Hak Sipil tahun 1957. Filibuster sendiri merupakan tradisi perdebatan panjang tanpa batas untuk mencegah voting di Senat AS.

    Booker, satu-satunya senator kulit hitam keempat yang dipilih secara populer untuk badan tersebut, melewati rekor Thurmond. Suaranya masih kuat tetapi emosional saat dia mencapai puncaknya pada 25 jam 5 menit.

    “Rekor Strom Thurman selalu benar-benar membuat saya kesal. Pidato terpanjang di lantai Senat kita yang agung itu adalah pidato seseorang yang mencoba menghentikan orang-orang seperti saya untuk masuk Senat,” katanya kemudian kepada penyiar MSNBC.

    Galeri publik di ruang Senat berangsur-angsur terisi saat momen ketika dia memecahkan rekor semakin dekat, dengan lebih banyak anggota parlemen Demokrat bergabung dalam sesi tersebut. Sebagian besar anggota Partai Republik tidak hadir.

    “Ini adalah momen moral. Ini bukan tentang kiri atau kanan. Ini tentang benar atau salah,” kata Booker saat mengakhiri pidatonya.

    “Saya ingin melewati ini sedikit dan kemudian saya akan mengatasi beberapa urgensi biologis yang saya rasakan,” ujarnya.

    Meskipun pidato panjang lebar Booker tidak benar-benar menghalangi Partai Republik yang merupakan mayoritas untuk mengadakan pemungutan suara di Senat, seperti yang terjadi dalam filibuster sejati, aksinya itu dengan cepat menjadi titik kumpul bagi Demokrat yang terkepung. Booker sendiri mengambil alih komando di ruang sidang pada Senin (31/3) sekitar pukul 7 malam waktu setempat dan selesai pidato pada Selasa (2/4) sekitar pukul 8 malam waktu setempat.

    Dalam pidatonya, dia mengecam kebijakan pemotongan anggaran oleh Trump yang telah menyebabkan penasihat utamanya Elon Musk, orang terkaya di dunia, memangkas seluruh program pemerintah tanpa persetujuan dari Kongres. Senator tersebut mengatakan perebutan kekuasaan eksekutif yang semakin besar oleh Trump telah membahayakan demokrasi AS.

    “Kesulitan yang tidak perlu ditanggung oleh warga Amerika dari semua latar belakang. Dan lembaga-lembaga yang istimewa di Amerika, yang berharga dan yang unik di negara kita, secara sembrono, dan saya katakan bahkan secara tidak konstitusional, dipengaruhi, diserang, bahkan dihancurkan,” kata Booker.

    “Hanya dalam 71 hari presiden Amerika Serikat telah menimbulkan begitu banyak kerugian pada keselamatan, stabilitas keuangan, fondasi inti demokrasi kita,” sambungnya.

    Dia juga menyampaikan kata-kata penyemangat bagi para penentang Trump. Dia mengatakan kekuatan rakyat lebih besar daripada orang-orang yang berkuasa.

    Usai pidato, Booker menjelaskan secara rinci tentang bagaimana dia mengatur fisiknya. Dia mengaku sudah berhenti makan dan minum sebelum pidato.

    “Strategi saya adalah berhenti makan. Saya pikir saya berhenti makan pada hari Jumat dan kemudian berhenti minum pada malam sebelum saya mulai pada hari Senin,” katanya kepada wartawan di Capitol.

    Dia mengaku kondisi itu mengurangi potensinya ke toilet. Namun, hal itu membuat dirinya mengalami kram dan dehidrasi.

    Anggota parlemen Demokrat, yang merupakan minoritas di Senat dan DPR, telah berjuang keras untuk melemahkan upaya Trump dalam merampingkan pemerintahan serta meningkatkan deportasi. Booker mengisi sebagian besar pidatonya untuk mengkritik kebijakan Trump, tetapi untuk mengisi waktu, dia juga membacakan puisi, membahas olahraga, dan menjawab pertanyaan dari rekan-rekannya.

    “Jika Anda mencintai tetangga Anda, jika Anda mencintai negara ini, tunjukkan cinta Anda. Hentikan mereka dari melakukan apa yang mereka coba (lakukan),” katanya.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Bakal Pakai Nama Elon Musk untuk Kapal Induk AS yang Baru

    Trump Bakal Pakai Nama Elon Musk untuk Kapal Induk AS yang Baru

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) bakal memiliki kapal induk baru untuk Angkatan Laut. Kapal itu akan menggunakan nama miliarder AS yang juga donatur utama kampanye Presiden AS Donald Trump, Elon Musk.

    Dilansir Anadolu Agency, Rabu (2/4/2025), kapal induk Angkatan Laut AS itu awalnya akan diberi nama USS Enterprise. Namun, nama kapal tersebut akan berubah menjadi Elon Musk berdasarkan perintah eksekutif yang rencananya dikeluarkan Selasa waktu setempat.

    Kapal induk tersebut merupakan kapal perang kelas Gerald R Ford yang dijadwalkan diluncurkan pada November dan akan mulai beroperasi pada tahun 2029. Kapal tersebut akan menggantikan USS Dwight D Eisenhower, yang dinamai sesuai nama jenderal Perang Dunia dan presiden pascaperang yang populer.

    Berbeda dengan tradisi, kapal induk ini akan menjadi kapal induk pertama yang dinamai sesuai nama penasihat Gedung Putih yang masih menjabat. Musk saat ini mempelopori upaya untuk merampingkan pemerintah yang telah menuai reaksi keras dari publik.

    Keputusan tersebut mengikuti rancangan perintah bulan Februari yang berjudul ‘Make Shipbuilding Great Again’ yang bertujuan untuk merevitalisasi produksi kapal angkatan laut AS. Pemerintah AS saat ini khawatir dengan peningkatan armada kapal China.

    “Dulu kita membuat begitu banyak kapal. Kita tidak membuatnya lagi, tetapi kita akan membuatnya dengan sangat cepat, segera,” ujar Trump saat itu.

    USS Musk akan dilengkapi Sistem Peluncuran Pesawat Elektromagnetik yang canggih, sejalan dengan visi Musk untuk inovasi bertenaga listrik. Namun, teknologi tersebut diperkirakan akan menghadapi kritik dari Trump, yang pernah menyarankan kembali menggunakan ketapel bertenaga uap pada tahun 2017.

    Meskipun kapal tersebut ditugaskan dengan mempertimbangkan China, Musk juga memiliki kepentingan bisnis yang besar di China. Musk sendiri terkenal sebagai bos Tesla dan juga media sosial X (dulu Twitter).

    Tonton juga Video: Elon Musk Bicara Tekanan Kerja di DOGE: Kami Terima Ancaman Pembunuhan

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kepala Penelitian AI Meta Mendadak Umumkan Mundur, Ada Apa?

    Kepala Penelitian AI Meta Mendadak Umumkan Mundur, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA – Meta Platforms Inc. kehilangan salah satu orang terpenting dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Joelle Pineau, wakil presiden yang memimpin tim Penelitian AI Fundamental Meta Platforms Inc. yang dikenal sebagai FAIR mengumumkan hengkang dari perusahaan.

    Langkah tersebut dilakukan saat perusahaan tengah agresif berinvestasi untuk bersaing secara agresif dalam bidang kecerdasan buatan atau AI.

    Melansir Bloomberg, Rabu (2/4/2025), Pineau resmi mengumumkan pengunduran dirinya setelah bekerja di perusahaan selama 8 tahun pada Selasa (1/4/2025). Dia diketahui telah memimpin tim FAIR sejak awal 2023.

    Tim FAIR yang dipimpinnya melakukan upaya penelitian AI Meta, yang berfokus pada segala hal mulai dari teknologi penerjemahan suara dan pengenalan gambar hingga model bahasa besar sumber terbuka milik perusahaan, yang disebut Llama. Unit tersebut juga mengeksplorasi pengembangan apa yang disebut Meta sebagai “kecerdasan mesin tingkat lanjut,” atau kecerdasan tingkat manusia untuk mesin.

    Pineau, yang juga merupakan seorang profesor ilmu komputer di Universitas McGill di Montreal, mengatakan bahwa dia akan tetap bekerja di perusahaan tersebut hingga Mei.

    “Saat ini, saat dunia mengalami perubahan signifikan, saat perlombaan AI semakin cepat, dan saat Meta bersiap untuk babak selanjutnya, inilah saatnya untuk memberi ruang bagi orang lain untuk melanjutkan pekerjaan tersebut,” tulisnya dalam sebuah catatan kepada rekan-rekannya. Pineau juga mengunggah pengumumannya di media sosial seperti dilansir Bloomberg, Rabu (2/4/2025).

    Mundurnya Pineau dari perusahaan berisiko mempersulit upaya Meta untuk bersaing dengan para pesaing seperti OpenAI, Anthropic, dan xAI milik Elon Musk.

    CEO Meta, Mark Zuckerberg telah menjadikan AI Meta sebagai prioritas utama, dan mengatakan pada bulan Januari bahwa perusahaan akan menghabiskan sebanyak $65 miliar untuk proyek-proyek terkait AI pada tahun ini.

    Dorongan perusahaan tersebut mencakup upaya untuk menjadikan Llama sebagai standar industri di seluruh dunia. Zuckerberg mengaku yakin chatbot AI Meta, yang sudah tersedia di Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dapat digunakan oleh 1 miliar orang pada tahun ini.

    Seorang juru bicara META mengatakan bahwa perusahaan hingga saat ini belum memiliki pengganti Pineau, tetapi sedang mencari penggantinya. Pada tahun lalu, perusahaan tersebut menata ulang tim AI untuk mendekatkan Pineau dan FAIR dengan divisi produk, sebuah keputusan yang dimaksudkan untuk mempercepat proses penelitian grup tersebut terhadap berbagai produk Meta.

    “Meta tetap berkomitmen pada penelitian AI dan rencananya tidak berubah sebagai bagian dari kepergian Pineau,” ujar juru bicara META.

  • Elon Musk Jual X Twitter ke xAI, Rencana Gabungkan AI dan Platform Medsos – Page 3

    Elon Musk Jual X Twitter ke xAI, Rencana Gabungkan AI dan Platform Medsos – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Elon Musk kembali membuat gebrakan. Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini resmi diakuisisi oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya sendiri yakni xAI.

    Akuisisi ini diumumkan langsung oleh Elon Musk melalui unggahan di akun X miliknya. Dikutip dari GSM Arena, Selasa (1/4/2025), akuisisi X oleh xAI dilakukan melalui transaksi berbasis saham (all-stock transaction).

    Disebutkan, valuasi xAI sebesar USD 80 miliar dan X senilai USD 33 miliar. Lewat akusisi ini, miliarder itu sekaligus menegaskan soal masa depan X dan xAI yang saling terkait. 

    Dengan bergabungnya dua perusaahan tersebut, Musk berambisi untuk menggabungkan kapabilitas AI canggih milik xAI dengan jangkauan luas X, yang memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif.

    “Kombinasi ini akan membuka potensi luar biasa dengan mengintegrasikan data, model, komputasi, distribusi, dan talenta dari kedua perusahaan,” tulis Elon dalam unggahannya. 

    Tidak hanya itu, Musk percaya dengan menggabungkan teknologi AI dari xAI dan platform sosial X, perusahaan ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih cerdas dan bermakna bagi miliaran pengguna.

    “Ini bukan sekadar platform yang mencerminkan dunia, tetapi juga mempercepat kemajuan manusia,” tulisnya lebih lanjut. Akusisi ini pun disebut sebagai upaya Elon Musk untuk membuat X lebih dari sekadar media sosial. 

    Sebagai informasi, Elon membeli Twitter pada tahun 2022 dengan harga sekitar USD 44 miliar. Sementara sejak didirikan dua tahun lalu, menurut Elon, xAI telah menjadi salah satu laboratorium AI terkemuka di dunia.

  • Warga Singapura Tak Peduli Kontroversi Elon Musk, Ini Buktinya

    Warga Singapura Tak Peduli Kontroversi Elon Musk, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Singapura beda dari negara lain. Saat Tesla banyak diboikot di sana banyak beredar mobil buatan Elon Musk tersebut. Boikot dilakukan sebagai respon terhadap dukungan Elon Musk terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Berdasarkan data dari situs web Otoritas Transportasi Darat, ada 262 unit pendaftaran mobil Tesla baru pada Januari dan Februari 2025 di Singapura, meningkat drastis dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 137 unit.

    Salah satu pembeli mobil Tesla, Alvin Khoo, berpendapat politik adalah efek sementara pada brand.

    “Politik adalah faktor makro yang hanya memiliki efek sementara pada merek,” kata Alvin mengutip Channel News Asia pada Senin (31/3/2025).

    “Yang penting adalah faktor intrinsik perusahaan – (bahwa) ini adalah mobil bagus dengan salah satu teknologi terbaik, dan sangat nyaman dikendarai,” tambah pemilik Tesla Model Y Long Range tersebut.

    Ramai-Ramai “Buang” Tesla

    Secara global, keputusan Elon Musk untuk terjun ke dunia politik telah menyebabkan penurunan sentimen merek. Akibatnya penjualan dan harga saham Tesla pun anjlok di Eropa seiring dengan banyaknya laporan tentang Tesla yang dirusak.

    Boikot Tesla telah menyebabkan penjualan Tesla anjlok hingga 76% di beberapa negara. Tak cuma kehilangan pembeli baru, para pemilik Tesla juga ramai-ramai ‘membuang’ mobil mereka.

    Menurut data dari platform inventaris mobil online Edmunds, tukar tambah (trade-in) mobil Tesla untuk diganti dengan merek mobil lain mencapai angka tertinggi pada Maret 2025.

    Model Tesla keluaran 2017 hingga yang lebih baru mewakili 1,4% dari total trade-in pada 15 Maret 2025. Angka itu lebih tinggi dibandingkan 0,4% trade-in pada Maret 2024.

    Analis Edmunds mengatakan angka itu kemungkinan akan bertambah pada paruh kedua Maret 2025 ketika semua data trade-in sebulan penuh telah dikumpulkan.

    Edmunds mengatakan sepanjang Februari 2025 angka trade-in tercatat 1,2%. Artinya, angka trade-in di paruh pertama hingga 15 Maret 2025 sudah melampaui angka bulan sebelumnya.

    (dce)

  • Ilmuwan Temukan Bahaya Baru yang Mengerikan di Mars

    Ilmuwan Temukan Bahaya Baru yang Mengerikan di Mars

    Jakarta

    CEO SpaceX Elon Musk bersikeras mengirim manusia ke permukaan Mars. Ia yakin manusia dapat membangun peradaban di sana suatu saat nanti. Dengan bantuan roket Starship milik perusahaan antariksanya, SpacX, pengusaha terkaya dunia ini berharap dapat membangun kota di Planet Merah

    Namun Mars bukan planet ramah dan tak mudah menaklukkannya. Di studi baru yang diterbitkan jurnal GeoHealth, ilmuwan menemukan zat yang ditemukan dalam debu Mars dapat mengancam jiwa manusia jika nanti pergi di sana dan sangat membahayakan kesehatan.

    Menyaring debu itu bisa jadi sangat sulit. “Bahaya terbesar adalah risiko terhadap paru-paru astronot. Karena sangat halus, debu diperkirakan akan tetap berada di paru-paru astronot dan sebagian akan diserap ke aliran darah,” cetus Justin Wang, mahasiswa kedokteran Universitas of Southern California yang terlibat dalam studi ini.

    “Banyak bahaya itu termasuk silika dan oksida besi dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang dapat terjadi bersamaan,” paparnya. Belum lagi ada sejumlah besar radiasi luar angkasa yang akan mereka hadapi, berisiko menyebabkan fibrosis paru saat penerbangan luar angkasa.

    Singkatnya, ini adalah tanda lain bahwa perjalanan ke Mars sangat berbahaya. “Walau debu di Mars bukan bagian paling berbahaya dari misi ke Planet Merah, itu jelas dapat membahayakan astronot, namun dapat mudah dihindari jika kita benar-benar siap menghadapinya,” kata Wang kepada CNN.

    Masalahnya, debu itu ada di mana-mana. “Benda itu terus-menerus jatuh dari langit dan menutupi segalanya. Setiap beberapa tahun ada badai yang meliputi seluruh Mars dengan lapisan tebal,” cetus profesor ilmu geologi Universitas Boulder Brian Hynek.

    Bahkan penjelajah robotik yang menjelajahi permukaan Mars mengalami masalah akibat debu. Contohnya tahun 2021, wahana InSight Mars mengalami kematian dini karena debu menutupi panel suryanya, sehingga tidak dapat mengisi daya.

    Lebih buruk lagi, debu di Mars bertindak dengan cara jauh lebih tidak terduga daripada di Bumi. Partikel debu jauh lebih tajam dan runcing di Mars, yang dapat mengiritasi selaput lunak paru-paru. Dan jika para astronot masa depan benar-benar mengalami masalah, bantuan sangat jauh.

    “Misi ke Mars tak punya kemewahan untuk segera kembali ke Bumi guna mendapat perawatan dan juga tidak dapat mengandalkan dukungan dokter di darat untuk perawatan karena penundaan komunikasi,” sebut peneliti yang dikutip detikINET dari Futurism.

    “Untuk mempersiapkan eksplorasi manusia yang sukses di Planet Merah, kita harus siap untuk mencegah dan menangani sejumlah masalah medis yang mungkin timbul saat berada di permukaan Mars guna mengurangi risiko dan memastikan keberhasilan misi serta keselamatan astronot,” pungkas mereka.

    (fyk/fyk)

  • Peluncuran Langka Roket dari Daratan Eropa Gagal Total

    Peluncuran Langka Roket dari Daratan Eropa Gagal Total

    Jakarta

    Roket orbital dari startup Jerman, Isar Aerospace, berputar dan jatuh beberapa detik setelah lepas landas hari Minggu kemarin waktu setempat. Itu merupakan uji terbang roket yang langka di Eropa. Menurut pembuatnya, walaupun peluncuran gagal, tetap memenuhi tujuan yang ditetapkan.

    Menurut Isar Aerospace, penerbangan tersebut, dari landasan antariksa di Norwegia utara, menandai pertama kalinya roket yang mampu mencapai orbit diluncurkan dari benua Eropa.

    Roket itu, disebut Spectrum, mengudara hanya sekitar setengah menit sebelum jatuh dramatis ke Laut Norwegia yang dingin. Isar Aerospace dan startup Eropa lain coba merebut perlombaan antariksa yang berkembang pesat, yang saat ini didominasi perusahaan Amerika Serikat dan China.

    “Isar Aerospace memenuhi tujuan yang ditetapkan. Setelah menyalakan tahap pertamanya, Spectrum berhasil lepas landas untuk uji terbang pertama yang berlangsung sekitar 30 detik. Ini memungkinkan perusahaan mengumpulkan sejumlah besar data penerbangan dan pengalaman untuk diterapkan di misi mendatang,” sebut Isar Aerospace.

    “Sebagai perusahaan yang berakar di Eropa, kami bangga telah menunjukkan bahwa Eropa memiliki kapasitas yang kuat untuk berpikir berani dan mencapai prestasi besar,” kata Daniel Metzler, CEO dan salah satu pendiri perusahaan.

    “Kami akan dapat melayani pelanggan dari seluruh dunia untuk membawa satelit mereka ke luar angkasa dan membantu Eropa memecahkan titik buta utama dalam arsitektur keamanannya, akses ke luar angkasa,” pungkasnya.

    Badan Antariksa Eropa, yang terdiri dari 23 negara anggota, memang telah meluncurkan roket ke orbit, seperti halnya perusahaan seperti ArianeGroup di Prancis. Namun, keduanya meluncurkan penerbangan dari luar Eropa, terutama di Amerika.

    Pemimpin dalam industri antariksa termasuk SpaceX milik Elon Musk, yang telah meluncurkan ratusan roket ke orbit. Secara historis, Eropa tertinggal, baik dalam perlombaan antariksa awal tahun 1960-an dan 1970-an maupun dalam upaya perusahaan komersial berikutnya untuk mencapai orbit.

    (fyk/fyk)

  • Donald Trump Cuan Gede Ubah Undang-Undang, Ketahuan DPR

    Donald Trump Cuan Gede Ubah Undang-Undang, Ketahuan DPR

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis mata uang kripto terbaru keluarga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat membahayakan dukungan bipartisan terhadap upaya Partai Republik (GOP) untuk memperlonggar aturan industri kripto di AS.

    Mengutip Politico, anggota parlemen Republik membutuhkan suara Demokrat untuk meloloskan undang-undang kripto yang telah lama dijanjikan yang akan segera mereka kirimkan ke meja Presiden Donald Trump. Namun, sebuah perusahaan yang dimulai oleh putra tertua Trump mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan meluncurkan mata uang digital baru, yang dapat mempersulit upaya untuk mendapatkan dukungan Demokrat tambahan.

    Mata uang kripto baru itu adalah stablecoin World Liberty Financial, sebuah token yang dipatok dengan dolar AS. Koin itu dapat memungkinkan keluarga Trump untuk meraup keuntungan dari undang-undang yang diusulkan GOP, yang akan membantu melegitimasi aset dan memberlakukan aturan yang ramah industri tentang cara aset tersebut diawasi oleh regulator.

    Beberapa Demokrat di DPR dan senat telah mendukung RUU stablecoin yang dipimpin GOP, tetapi faktor kelarga Trump akan menjadi hambatan. Di DPR, anggota senior panel Layanan Keuangan, Rep. Maxine Waters dari California, diperkirakan akan menentang undang-undang tersebut dalam pemungutan suara komite minggu ini jika tidak memuat bahasa yang akan memblokir Trump dan Elon Musk dari menerbitkan stablecoin. Hal ini diungkapkan oleh seorang ajudan Demokrat yang mengetahui masalah tersebut kepada Politico, yang diberikan anonimitas untuk membahas keputusan yang belum dipublikasikan.

    Sementara itu, anggota Demokrat yang terlibat dalam pembicaraan kripto di Capitol Hill mengatakan pengumuman stablecoin dari perusahaan kripto milik keluarga Trump merugikan upaya legislatif mereka.

    “Saya tidak dapat membayangkan sesuatu yang begitu merusak hubungan bipartisan daripada kejadian itu,” kata Rep. Jim Himes, seorang Demokrat senior Connecticut di Komite Layanan Keuangan DPR, dikutip dari Politico, Senin (31/3/2025).

    Himes sebelumnya telah mendukung undang-undang stablecoin, dan mengatakan ia berharap untuk melakukannya lagi minggu ini.

    Kekhawatiran tersebut menjadi tantangan untuk mencapai hubungan bipartisan di era Trump, bahkan pada isu yang secara kompak didukung oleh anggota parlemen dari kedua partai karena pengaruh industri di Washington telah tumbuh. Hal ini juga menyoroti bagaimana Trump dan keluarganya merangkul kripto dan menimbulkan beberapa kerugian bagi anggota parlemen Republik yang berupaya untuk membuat undang-undang tentang mata uang tersebut.

    Bahkan beberapa pendukung industri yang paling bersemangat di DPR AS mengakui bahwa langkah terbaru World Liberty dapat menjadi hambatan dalam pembicaraan dengan Demokrat.

    “Ini seharusnya tidak membuat hidup lebih sulit, tetapi mungkin saja,” kata Senator Cynthia Lummis, seorang Republikan Wyoming yang telah memainkan peran utama dalam menyusun undang-undang kripto.

    Undang-undang tersebut telah mengumpulkan dukungan bipartisan, menjadikannya reformasi kripto besar pertama yang pernah disahkan oleh DPR. Setidaknya tiga Demokrat telah menjadi pendukung di DPR, tetapi kekhawatiran dari Waters, musuh lama Trump dan kritikus usaha bisnis kripto keluarga presiden, dapat membahayakan dukungan yang lebih luas dari pihaknya.

    Seorang juru bicara untuk Partai Republik Layanan Keuangan DPR, Brooke Nethercott, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panel tersebut “berharap untuk melanjutkan pekerjaan kami” pada stablecoin.

    “Jika kita menginginkan standar yang jelas di pasar ini, status quo bukanlah jawabannya,” katanya.

    “Beberapa anggota di kedua kubu telah berupaya untuk memberikan pedoman regulasi yang jelas agar stablecoin pembayaran dapat berkembang pesat di Amerika Serikat.”

    Partai Demokrat sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran tentang langkah Trump terkait kripto, tetapi tetap memilih undang-undang yang ramah industri. Sebab, mereka memandang aturan baru yang lebih ringan diperlukan untuk aset digital, meskipun keluarga Trump dapat memperoleh manfaat dari perubahan regulasi tersebut.

    Dukungan bipartisan untuk kripto meskipun ada kontroversi Trump merupakan tanda pengaruh politik industri yang semakin besar di Washington, di mana industri tersebut telah menghabiskan ratusan juta dolar dalam beberapa tahun terakhir untuk melobi dan mendukung kandidat yang mendukungnya.

    (dem/dem)