Tag: Elon Musk

  • Efek Tarif Trump, Uang Ratusan Triliun Juragan Tekno Raib

    Efek Tarif Trump, Uang Ratusan Triliun Juragan Tekno Raib

    Jakarta

    Kekayaan gabungan 500 orang terkaya di dunia langsung anjlok hingga USD 208 miliar atau setara Rp 3.444 triliun pasca penerapan tarif terbaru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Para pemimpin perusahaan teknologi, seperti Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, hingga Elon Musk termasuk yang kena imbasnya.

    Menurut Bloomberg Billionaire Index, penurunan kekayaan miliarder tersebut merupakan yang terbesar keempat kurun waktu satu hari dalam sejarah 13 tahun, dan yang terbesar sejak puncak pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.

    Berdasarkan laporan terkini seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (7/4/2025) disebutkan bahwa lebih dari separuh dari orang tajir dunia ini mengalami penurunan kekayaan dengan rata-rata sebesar 3,3%. Miliarder AS yang paling terpuruk dialami oleh Mark Zuckerberg yang merupakan pemimpin Meta, induk perusahaan dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

    Zuckerberg mengalami penurunan 9% yang menyebabkan kerugian sebesar USD 17,9 miliar atau sekitar Rp 296 triliun. Padahal, gerak saham Meta masuk indeks Magnificent Seven yang terdiri dari saham-saham teknologi besar.

    Nasib juga dialami oleh Jeff Bezos. Perusahaan Amazon yang didirikan Bezos ini sahamnya runtuh 9% yang mengakibatkan kekayaan pribadinya kehilangan sampai USD 15,9 miliar atau sekitar Rp 263 triliun. Adapun, penurunan tersebut terbesar sejak April 2022 dan lebih dari 25% dari puncaknya di Februari.

    Elon Musk yang sejak Pilpres AS secara vokal mendukung Donald Trump juga kena getahnya karena kekayaan miliknya raib sampai USD 110 miliar sepanjang tahun ini, termasuk USD 11 miliar atau Rp 182 triliun sejak Trump mengumumkan tarif bea terbaru.

    Sebagai informasi, Donald Trump telah resmi mengumumkan tarif impor baru untuk sejumlah negara dengan besaran yang berbeda. Tarif resiprokal atau tarif timbal balik itu menyasar sejumlah negara seperti China, Vietnam, hingga Indonesia.

    Dikutip dari The New York Times, Kamis (3/4), setidaknya ada 100 mitra dagang yang terkena tarif baru. Beberapa negara terkena tarif cukup besar, seperti China 34%, Vietnam 46%, Kamboja 49%, Taiwan 32%, India 26%, hingga Korea Selatan 25%.

    Indonesia sendiri terkena tarif impor sebesar 32%, lebih besar dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura.

    (agt/fay)

  • X Akan Jual Username Tidak Aktif, Tarifnya Mulai Rp 167 Jutaan

    X Akan Jual Username Tidak Aktif, Tarifnya Mulai Rp 167 Jutaan

    Jakarta

    X, platform media sosial yang sebelumnya bernama Twitter, akan mulai menjual username yang sudah lama tidak aktif. Tapi tidak sembarang orang bisa membeli username yang dijual.

    Reverse engineer Nima Owji belum lama ini menemukan perubahan di aplikasi web X yang berisi halaman dukungan untuk proses ‘handle inquiry’. Halaman itu berisi tombol untuk mulai bertanya-tanya tentang membeli handle, tapi halaman utamanya masih belum aktif.

    Halaman tersebut juga berisi FAQ atau pertanyaan yang sering diajukan tentang handle inquiry. Rupanya, akun yang dapat membeli akun X adalah akun perusahaan dan organisasi yang sudah berlangganan dan terdaftar sebagai Verified Organizations.

    Perusahaan dan organisasi tersebut dapat mengajukan penawaran untuk mendapatkan username X yang sudah tidak dipakai. Penawaran tersebut dimulai dari USD 10.000 sampai lebih dari USD 500.000 (Rp 167 juta sampai Rp 8,4 miliar).

    Akun yang tertarik untuk membeli username akan dihubungkan dengan bot untuk mulai bertanya-tanya tentang username yang ingin mereka beli. Jika username yang diminta tersedia, X akan memberikan balasan dalam waktu tiga hari kerja.

    Setelah username dibeli, handle itu akan ditransfer ke pemilik baru dalam waktu satu atau dua hari, atau dapat dipindahkan ke akun lain yang sudah dimiliki oleh bisnis, seperti dikutip dari TechCrunch, Minggu (6/4/2025).

    Ide untuk menjual username yang ditelantarkan sebenarnya sudah dipikirkan sebelum X dibeli Elon Musk. Pada Januari 2023, The New York Times mengabarkan perusahaan yang waktu itu masih bernama Twitter sempat mempertimbangkan membuat proses lelang untuk menawar username yang sudah tidak dipakai.

    Setelah membeli X, Musk juga mendukung ide untuk membebaskan username yang sudah tidak aktif agar bisa dipakai oleh pengguna lainnya. Pada Mei 2023, X sempat bersih-bersih akun yang sudah tidak aktif.

    Kebijakan ini dapat menjadi sumber pendapatan baru untuk X, selain dari iklan, langganan, dan akses developer. Selain itu, langkah ini juga akan mendorong pengguna X lainnya agar tetap aktif agar akun mereka tidak terbengkalai dan akhirnya dijual.

    (vmp/vmp)

  • X Ingin Jual Username yang Tak Aktif, Harga Mulai Rp 165 Juta – Page 3

    X Ingin Jual Username yang Tak Aktif, Harga Mulai Rp 165 Juta – Page 3

    Di sisi lain, Elon Musk kembali membuat gebrakan. Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini resmi diakuisisi oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI) miliknya sendiri yakni xAI.

    Akuisisi ini diumumkan langsung oleh Elon Musk melalui unggahan di akun X miliknya. Dikutip dari GSM Arena, Selasa (1/4/2025), akuisisi X oleh xAI dilakukan melalui transaksi berbasis saham (all-stock transaction).

    Disebutkan, valuasi xAI sebesar USD 80 miliar dan X senilai USD 33 miliar. Lewat akusisi ini, miliarder itu sekaligus menegaskan soal masa depan X dan xAI yang saling terkait.

    Dengan bergabungnya dua perusaahan tersebut, Musk berambisi untuk menggabungkan kapabilitas AI canggih milik xAI dengan jangkauan luas X, yang memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif.

    “Kombinasi ini akan membuka potensi luar biasa dengan mengintegrasikan data, model, komputasi, distribusi, dan talenta dari kedua perusahaan,” tulis Elon dalam unggahannya. 

    Tidak hanya itu, Musk percaya dengan menggabungkan teknologi AI dari xAI dan platform sosial X, perusahaan ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih cerdas dan bermakna bagi miliaran pengguna.

    “Ini bukan sekadar platform yang mencerminkan dunia, tetapi juga mempercepat kemajuan manusia,” tulisnya lebih lanjut. Akusisi ini pun disebut sebagai upaya Elon Musk untuk membuat X lebih dari sekadar media sosial. 

    Sebagai informasi, Elon membeli Twitter pada tahun 2022 dengan harga sekitar USD 44 miliar. Sementara sejak didirikan dua tahun lalu, menurut Elon, xAI telah menjadi salah satu laboratorium AI terkemuka di dunia.

  • Puluhan Ribu Warga AS Mulai Pembangkangan Melawan Trump

    Puluhan Ribu Warga AS Mulai Pembangkangan Melawan Trump

    GELORA.CO –  Puluhan ribu orang yang marah terhadap cara Presiden Donald Trump menjalankan negara berbaris dan berunjuk rasa di sejumlah kota di Amerika pada hari Sabtu waktu AS. Aksi itu adalah demonstrasi terbesar yang pernah dilakukan oleh gerakan oposisi yang berusaha mendapatkan kembali momentumnya setelah guncangan pada minggu-minggu pertama Partai Republik menjabat. 

    Disebut “Hands Off!” alias “Singkirkan Tanganmu!”, demonstrasi diselenggarakan di lebih dari 1.200 lokasi di seluruh 50 negara bagian oleh lebih dari 150 kelompok. Diantaranya termasuk organisasi hak-hak sipil, serikat buruh, pendukung LBGT, veteran dan aktivis pemilu. Demonstrasi tersebut tampak damai, tanpa ada laporan penangkapan.

    Kelompok pro-Palestine ikut dalam gelombang aksi itu. Mereka memprotes kebijakan Trump yang terus mendukung Israel, pelaku genosida di Gaza. Mereka juga memrotes penangkapan terhadap mahasiswa imigran yang ikut dalam aksi mengecam genosida di Gaza belakangan.

    Ribuan pengunjuk rasa di kota-kota yang tersebar di Amerika mulai dari Midtown Manhattan hingga Anchorage, Alaska, termasuk di beberapa gedung DPR negara bagian. Mereka menyerang tindakan Trump dan miliarder Elon Musk terhadap perampingan pemerintah, perekonomian, imigrasi dan hak asasi manusia. 

    Di Pantai Barat, di bawah bayang-bayang Space Needle yang ikonik di Seattle, para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan slogan-slogan seperti “Lawan oligarki.” Para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel saat mereka turun ke jalan di Portland, Oregon, dan Los Angeles, di mana mereka berbaris dari Pershing Square ke Balai Kota. 

    Para pengunjuk rasa menyuarakan kemarahan atas tindakan pemerintah yang memecat ribuan pekerja federal, menutup kantor lapangan Administrasi Jaminan Sosial, secara efektif menutup seluruh lembaga, mendeportasi imigran, mengurangi perlindungan bagi kaum transgender dan memotong dana untuk program kesehatan.

    Musk, penasihat Trump yang menjalankan Tesla, SpaceX, dan platform media sosial X, telah memainkan peran penting dalam perampingan tersebut sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan yang baru dibentuk. Dia mengatakan dia menghemat miliaran dolar pembayar pajak. 

    Ketika ditanya tentang protes tersebut, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “posisi Presiden Trump jelas: dia akan selalu melindungi Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid bagi penerima manfaat yang memenuhi syarat. Sementara itu, pendirian Partai Demokrat adalah memberikan tunjangan Jaminan Sosial, Medicaid, dan Medicare kepada orang asing ilegal, yang akan membuat program-program ini bangkrut dan menghancurkan para lansia Amerika.”

    Di Boston, para demonstran mengacungkan poster seperti “Singkirkan tanganmu dari demokrasi kami” dan “Jangan sentuh Jaminan Sosial kita.” Walikota Michelle Wu mengatakan dia tidak ingin anak-anaknya dan orang lain hidup di dunia di mana ancaman dan intimidasi adalah taktik pemerintah dan nilai-nilai seperti keberagaman dan kesetaraan sedang diserang.

    “Saya menolak menerima bahwa mereka tumbuh di dunia di mana imigran seperti nenek dan kakek mereka secara otomatis dianggap sebagai penjahat,” kata Wu. Roger Broom, 66, seorang pensiunan dari Delaware County, Ohio, adalah satu dari ratusan orang yang berunjuk rasa di Statehouse di Columbus. 

    Dia mengatakan dia dulunya adalah seorang Republikan pengagum Ronald Reagan tetapi belakangan muak dengan Trump. “Dia menghancurkan negara ini,” kata Broom. 

    Ratusan orang juga berdemonstrasi di Palm Beach Gardens, Florida, beberapa mil dari lapangan golf Trump di Jupiter, tempat ia menghabiskan pagi hari di klub Senior Club Championship. Orang-orang berbaris di kedua sisi PGA Drive, mendorong mobil untuk membunyikan klakson dan meneriakkan slogan-slogan yang menentang Trump. “Mereka harus melepaskan tangan dari Jaminan Sosial kami,” kata Archer Moran dari Port St. Lucie, Florida.

    Aktivis telah beberapa kali melakukan demonstrasi nasional melawan Trump dan Musk sejak Trump kembali menjabat. Namun hingga hari Sabtu, gerakan oposisi belum menghasilkan mobilisasi massal seperti Women’s March pada tahun 2017, yang membawa ribuan perempuan ke Washington setelah pelantikan pertama Trump, atau demonstrasi Black Lives Matter yang meletus di beberapa kota setelah pembunuhan George Floyd oleh polisi di Minneapolis pada tahun 2020. 

    Di Charlotte, Carolina Utara, pengunjuk rasa mengatakan mereka mendukung berbagai tujuan, mulai dari Jaminan Sosial dan pendidikan hingga imigrasi dan hak-hak reproduksi perempuan. “Terlepas dari partai Anda, siapa pun yang Anda pilih, apa yang terjadi hari ini, apa yang terjadi hari ini sangat buruk,” kata Britt Castillo, 35, dari Charlotte. “Ini menjijikkan, dan betapapun rusaknya sistem kita saat ini, cara pemerintahan saat ini berusaha memperbaiki keadaan – ini bukanlah cara untuk melakukannya. Mereka tidak mendengarkan masyarakat.”

  • Hanya Ada 406 Perempuan dalam Daftar 3.028 Miliarder Dunia versi Forbes – Page 3

    Hanya Ada 406 Perempuan dalam Daftar 3.028 Miliarder Dunia versi Forbes – Page 3

    Forbes telah merilis daftar terbaru miliarder dunia. Di 2025 ini, jumlah miliarder yang masuk dalam daftar Forbes mencapai rekor terbanyak yaitu 3.028 orang di seluruh dunia. Angka ini 247 lebih banyak dibanding dengan tahun lalu.

    Daftar Miliarder Dunia ini adalah peringkat setiap orang di planet Bumi yang menurut perkiraan Forbes setiap orang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 1 miliar atau lebih pada tanggal 7 Maret 2025.

    Dikutip dari Forbes, Kamis (3/4/2025), Orang terkaya dari semuanya adalah Elon Musk, yang kekayaannya diperkirakan mencapai USD 342 miliar. Meskipun menghabiskan lebih banyak waktunya untuk memimpin DOGE, lembaga yang dibentuk donald Trump untuk pemotongan biaya pemerintahan, Elon Musk telah menambahkan USD 147 miliar ke kekayaannya selama setahun terakhir.

    Kenaikan harta ini berkat tahun yang luar biasa untuk perusahaan roketnya SpaceX dan perusahaan AI-nya xAI, yang ia gabungkan dengan raksasa media sosialnya X minggu lalu.

    Bahkan Tesla, meskipun ada protes baru-baru ini dan aksi jual pasar saham, masih diperdagangkan lebih tinggi dari tahun lalu.

    Itu memungkinkan Musk untuk merebut kembali gelar orang terkaya di dunia dari Arnault, dan telah memberinya jarak harta USD 126 miliar atas orang terkaya berikutnya yaitu Mark Zuckerberg yang merupakan pendiri Meta.

    kekayaan Mark Zuckerberg diperkirakan mencapai USD 216 miliar, yang menempati peringkat nomor 2 untuk pertama kalinya.

    Jeff Bezos dari Amazon diperkriakan memiliki harta USD 215 miliar, menempati peringkat nomor 3 orang terkaya dunia dan Larry Ellison dari Oracle dengan kekayaan USD 192 miliar menempati peringkat keempat.

    Arnault dengan jumlah harta USD 178 miliar, turun ke peringkat kelima, peringkat terendahnya sejak 2017, di tengah kemerosotan saham konglomerat mewahnya LVMH.

    Forbes menggunakan harga saham dan nilai tukar dari 7 Maret 2025 untuk pemeringkatan tahun ini.

  • 12 Tips Mengisi Prompt di Grok AI milik Elon Musk, Dapat Jawaban Lugas!

    12 Tips Mengisi Prompt di Grok AI milik Elon Musk, Dapat Jawaban Lugas!

    Bisnis.com, JAKARTA — Teknologi kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, Grok, menjadi trending di media sosial X.com setelah memberikan jawaban menohok terkait kondisi Indonesia. Lantas bagaimana cara memasukkan Prompt di Grok? 

    Diketahui, Grok menjadi trending pada Minggu (6/4/2025) setelah memberikan jawaban kritik atas program pemerintah dalam menghadapi kebijakan tarif timbal balik 32% yang ditetapkan Amerika Serikat kepada Indonesia. 

    Grok memberikan kritikan terhadap program Makan Siang Bergizi, Hilirisasi, hingga BRICS sebagai jawaban atas prompt yang dimasukan oleh salah satu akun di X.com. Twit tersebut kemudian trendi dan telah diposting ulang sebanyak 859.000 kali hingga pukul 06.40 WIB. 

    Berikut tips memasukan prompt pada model AI Grok di platform X.com untuk mendapat yang lugas:

    1. Tentukan Tujuan Anda

    Sebelum membuat prompt AI, tentukan tujuan Anda. Apa yang ingin Anda capai dengan menggunakan Grok? Apakah Anda ingin mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah, atau hanya ingin berinteraksi dengan AI? Dengan menentukan tujuan Anda, Anda dapat membuat prompt AI yang lebih spesifik dan efektif.

    2.Gunakan Bahasa yang Jelas dan Singkat

    Bahasa yang jelas dan singkat sangat penting dalam membuat prompt AI. Hindari menggunakan kalimat yang panjang dan kompleks, serta pastikan Anda menggunakan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang ingin Anda capai.

    3. Berikan Konteks yang Cukup

    Konteks yang cukup sangat penting dalam membuat prompt AI. Berikan informasi yang relevan tentang topik yang ingin Anda bahas, sehingga AI dapat memahami apa yang ingin Anda capai.

    4. Gunakan Pertanyaan yang Terbuka

    Pertanyaan yang terbuka dapat membantu Anda mendapatkan jawaban yang lebih humanis dan lugas. Hindari menggunakan pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”, dan pastikan Anda menggunakan pertanyaan yang memungkinkan AI untuk memberikan jawaban yang lebih detail.

    5. Periksa dan Koreksi

    Setelah membuat prompt AI, periksa dan koreksi apakah prompt Anda sudah tepat. Pastikan Anda tidak membuat kesalahan dalam penulisan, dan bahwa prompt Anda sudah sesuai dengan tujuan Anda.

    6. Gunakan Contoh yang Spesifik

    Menggunakan contoh yang spesifik dapat membantu AI memahami apa yang ingin Anda capai. Berikan contoh yang relevan dan spesifik untuk membantu AI memberikan jawaban yang lebih akurat.

    7. Tentukan Tingkat Kesulitan

    Tentukan tingkat kesulitan yang sesuai untuk prompt Anda. Jika Anda ingin mendapatkan jawaban yang lebih sederhana, gunakan bahasa yang lebih sederhana dan hindari menggunakan istilah yang terlalu teknis.

    8. Gunakan Kalimat yang Aktif

    Kalimat yang aktif dapat membantu AI memahami apa yang ingin Anda capai. Gunakan kalimat yang aktif dan hindari menggunakan kalimat yang pasif.

    9. Perhatikan Struktur Prompt

    Perhatikan struktur prompt Anda. Pastikan Anda menggunakan struktur yang logis dan mudah dipahami oleh AI.

    10. Uji Coba dan Evaluasi

    Uji coba dan evaluasi prompt Anda secara berkala. Periksa apakah prompt Anda sudah efektif dan apakah AI dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    11. Gunakan Fitur Grok yang Tersedia 

    Grok memiliki beberapa fitur yang dapat membantu Anda membuat prompt yang lebih efektif. Gunakan fitur-fitur tersebut untuk meningkatkan kualitas prompt Anda.

    12. Perhatikan Etika dan Kesopanan 

    Perhatikan etika dan kesopanan dalam membuat prompt AI. Pastikan Anda tidak membuat prompt yang dapat dianggap tidak sopan atau tidak etis.

    Selamat Mencoba!!

  • Orang Dalam Donald Trump Sebut Elon Musk Bakal Segera Cabut

    Orang Dalam Donald Trump Sebut Elon Musk Bakal Segera Cabut

    Jakarta

    Meskipun Presiden AS Donald Trump menyukai Elon Musk, tak berarti mereka akan terus bekerja sama. Orang dalam Trump menyebut Musk bakal cabut dari pemerintahan.

    Trump terkesan dengan Department of Government Efficiency (DOGE), departemen yang mengurus efisiensi dalam pemerintahan, tapi Musk nampaknya harus kembali fokus ke urusan bisnis. Melansir Politico, akan segera tiba saatnya bagi Musk untuk kembali ke bidangnya dan mengambil peran sebagai pendukung, menurut tiga orang dalam Trump yang identitasnya dirahasiakan.

    Di depan publik, Trump sering menunjukkan kekagumannya pada Musk. Wajar, Musk telah menghabiskan jutaan dolar untuk membantunya dalam kampanye pemilihan presiden. Ia sering menggembar-gemborkan pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan yang menurut DOGE telah diidentifikasi, sampai memuji kinerja Musk sebagai sesuatu yang revolusioner.

    Tapi bos SpaceX dan Tesla itu sendiri sibuk, hingga Trump pada rapat Kabinet tanggal 24 Maret memberi tahu anggota bahwa Musk akan keluar dari pemerintahan. Info ini didapat dari salah satu orang dalam, yang tidak menghadiri rapat tetapi diberi tahu kabar tersebut. Seorang pejabat senior pemerintahan mengonfirmasi bahwa Trump membahas transisi Musk pada rapat itu.

    Setelah itu, Trump mengundang wartawan dan kamera untuk menghadiri akhir rapat. Di sana, lagi-lagi ia memuji Musk, yang menghadiri rapat tersebut dengan mengenakan topi merah MAGA.

    “Elon, saya ingin mengucapkan terima kasih — saya tahu Anda telah melalui banyak hal,” kata Trump. Dia mengarah pada ancaman pembunuhan dan serangkaian vandalisme yang ditujukan pada mobil-mobil yang dibuat oleh Tesla milik Musk.

    Kedua pria itu kemudian secara terbuka mengisyaratkan adanya transisi. Ketika Bret Baier dari Fox News bertanya kepada Musk pada hari Kamis apakah dia siap untuk pergi ketika status pegawai pemerintah khususnya berakhir, dia pada dasarnya menyatakan misinya tercapai.

    “Saya pikir kami akan menyelesaikan sebagian besar pekerjaan yang diperlukan untuk mengurangi defisit sebesar USD 1 triliun dalam jangka waktu tersebut,” ungkap co-founder PayPal itu.

    Pada Senin malam, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ‘pada suatu saat Elon akan ingin kembali ke perusahaannya’ dan menambahkan bahwa dia telah berusaha mempertahankannya.

    “Seperti yang dikatakan Presiden, Gedung Putih ini ingin mempertahankan Elon selama mungkin,” kata juru bicara Gedung Putih Harrison Fields pada hari Selasa saat hasil pemilu dari Wisconsin mulai beredar.

    “Elon telah berperan penting dalam melaksanakan agenda Presiden, dan akan melanjutkan pekerjaan baik ini hingga Presiden mengatakan sebaliknya,” imbuhnya. =

    (ask/ask)

  • Kekayaan Sederet Miliarder Amblas US0 Miliar Lebih Imbas Tarif Trump

    Kekayaan Sederet Miliarder Amblas US$200 Miliar Lebih Imbas Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Kedekatan dengan Donald Trump tidak membuat Elon Musk lolos dari dampak tarif yang diberlakukan Presiden AS tersebut. 

    Tarif Trump yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025, yang melanda negara-negara dan mengirimkan gelombang kejut di seluruh pasar global, telah merugikan para miliarder terkaya di dunia seperti Jeff Bezos, Elon Musk, dan Mark Zuckerberg.

    Gelombang tarif terbaru memicu badai keuangan, yang menyebabkan salah satu kemerosotan pasar terburuk sejak era pandemi.

    Lantaran menyebabkan kemerosotan di pasar global, Indeks Miliarder Bloomberg mengalami penurunan harian terbesar keempat dalam sejarah, dan terbesar sejak puncak pandemi Covid-19.

    Sebagian besar miliarder yang terpukul keras berasal dari Amerika sendiri. Kemerosotan tersebut menghapus ratusan miliar kekayaan orang-orang terkaya di dunia, bahkan tidak terkecuali para orang dekat Trump seperti Elon Musk.

    Lalu, siapa saja miliarder yang kekayaannya terseret paling dalam imbas tarif Trump?

    1. Elon Musk

    Ternyata, bahkan persahabatan Presiden tidak dapat menyelamatkannya dari nasib buruk. CEO Tesla dan pemimpin DOGE, dan salah satu ‘sahabat’ terdekat Trump, Elon Musk, kehilangan US$11 miliar pada hari Kamis, karena saham perusahaan mobilnya turun 5,5% menyusul pengumuman tarif Trump.

    2. Jeff Bezos

    Seorang miliarder yang akan melangsungkan pernikahannya dalam beberapa bulan lagi, nampaknya tak bertemu takdir baik. Jeff Bezos adalah pecundang terbesar berikutnya dalam daftar ini, kehilangan kekayaan sebesar US$15,9 miliar setelah saham Amazon anjlok 9% pada Kamis (3/4/2025), menandai penurunan terbesar sejak 2022.

    3. Mark Zuckerberg

    Salah satu pendiri Meta itu juga mengalami kerugian terbesar! Mark Zuckerberg adalah yang paling merugi dalam dolar AS, dengan penurunan 9% perusahaan media sosial tersebut yang menyebabkan kerugian bagi kepala eksekutifnya sebesar US$17,9 miliar, atau sekitar 9% dari kekayaannya.

    Dilansir Bloomberg, 500 orang terkaya di dunia mengalami penurunan kekayaan gabungan sebesar US$208 miliar pada Kamis, segera setelah tarif yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump membuat pasar global terguncang.

    Penurunan kekayaan gabungan sebesar US$208 miliar menandai penurunan terbesar keempat dalam satu hari sejak Bloomberg mulai melacak kekayaan para miliarder 13 tahun lalu, dan yang terburuk sejak jatuhnya pasar yang disebabkan oleh pandemi.

    Miliarder AS kehilangan sebagian besar kekayaan, dengan sembilan dari 10 yang mencatat rugi paling besar berasal dari Amerika. 

    Lebih dari separuh dari mereka yang dilacak oleh indeks kekayaan Bloomberg mengalami penurunan kekayaan, dengan penurunan rata-rata sebesar 3,3%.

    Berikut adalah daftar 10 miliarder teratas yang muncul sebagai pecundang terbesar setelah pengumuman tarif Trump, menurut Bloomberg Billionaires Index pada tanggal 4 April:

    1. Mark Zuckerberg: Turun US17,9 miliar menjadi US$189 miliar

    2. Jeff Bezos : Turun US$15,9 miliar menjadi US$201 miliar

    3. Elon Musk: Turun US$11 miliar menjadi US$322 miliar

    4. Michael Dell: Turun US$9,53 miliar menjadi US$92,1 miliar

    5. Larry Ellison: Turun US$8,10 miliar menjadi US$160 miliar

    6. Jensen Huang: Turun US$7,36 miliar menjadi US$89,6 miliar 

    7. Bernard Arnault: Turun US$6,22 miliar menjadi US$163 miliar

    8. Larry Page: Turun US$4,79 miliar menjadi US$138 miliar 

    9. Sergey Brin: Turun US$4,46 miliar menjadi US$130 miliar 

    10. Thomas Peterffy: Turun US$4,06 miliar menjadi US$49,4 miliar

  • Dua CEO Paling Cerdas Menurut Elon Musk, Siapa?

    Dua CEO Paling Cerdas Menurut Elon Musk, Siapa?

    Jakarta

    Bos SpaceX dan Tesla, Elon Musk, menyebut dua nama ini sebagai orang yang cerdas. Mereka berhasil menyelesaikan hal sulit dan signifikan.

    Kepala Department of Government Efficiency (DOGE) tersebut menyampaikan hal itu saat diundang ke podcast ‘Verdict’. Di sana dia memprediksi kecerdasan buatan akan melampaui otak manusia dalam satu dekade.

    “Menurut saya dalam 10 tahun, berdasarkan tingkat kemajuan saat ini, AI akan lebih cerdas daripada manusia tercerdas,” kata Musk, sebagaimana dikutip detikINET dari Entrepreneur.

    Namun, ketika Cruz bertanya kepada Musk siapa CEO tercerdas, jawabannya mengejutkan. Dia memuji saingannya, pendiri Amazon Jeff Bezos, yang juga memiliki perusahaan antariksa Blue Origin.

    “Sampai taraf tertentu, cerdas adalah sebagaimana orang cerdas melakukannya. Apa yang telah mereka lakukan yang sulit dan signifikan? Anda tahu, Jeff Bezos telah melakukan banyak hal yang sulit dan signifikan,” pujinya.

    Bagi yang mengikuti drama keduanya, Bezos dan Musk beberapa kali bertengkar (dan sebagian besar secara terbuka di media sosial) selama beberapa dekade. Bermacam hal, dari perekrutan karyawan hingga kontrak luar angkasa.

    Musk juga memasukkan salah satu pendiri Google Larry Page ke dalam daftar CEO cerdas dan mengatakan salah satu pendiri Oracle Larry Ellison adalah salah satu orang tercerdas yang dikenalnya.

    Page mendirikan Google bersama Sergey Brin pada tahun 1998 dan menjabat sebagai CEO hingga tahun 2001. Ia kemudian kembali menjadi CEO perusahaan induknya, Alphabet, dari tahun 2015 hingga 2019. Ellison mendirikan Oracle pada tahun 1977 dan menjabat sebagai CEO hingga tahun 2014. Ia masih menjabat sebagai Chief Technology Officer perusahaan tersebut.

    Saat ini, Elon Musk adalah orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih sebesar USD 312 miliar (sekitar Rp 5.166 triliun), menurut Bloomberg. Bezos berada di peringkat kedua dengan USD 217 miliar atau setara Rp 3.593 triliun, dan Ellison di peringkat nomor lima dengan USD 174 miliar (Rp 2.881 triliun). Sementara Page, ada di peringkat nomor delapan dengan USD 149 miliar yang bila dikonversikan senilai Rp 2.467 triliun.

    (ask/ask)

  • Efek Tarif Trump, Harta Mark Zuckerberg hingga Elon Musk Hilang Rp3.444 Triliun

    Efek Tarif Trump, Harta Mark Zuckerberg hingga Elon Musk Hilang Rp3.444 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 500 orang terkaya di dunia mengalami penurunan harta kekayaan atau net worth sebesar US$208 miliar atau sekitar Rp3.444 triliun (Asumsi kurs: Rp16.560) imbas dari penetapan tarif baru AS yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Adapun, penurunan kekayaan gabungan para miliarder dunia itu menjadi salah satu yang cukup besar terjadi dalam 13 tahun belakangan. Serta menjadi yang terburuk sejak Pandemi Covid – 19.

    Melansir laporan Bloomberg, total kekayaan para miliarder dunia itu rata-rata tergerus hingg 3,3%. Di mana, miliarder asal Amerika Serikat menjadi yang paling terpukul.

    Nama Mark Zuckerberg yang merupakan bos Meta Platforms Inc. dan Jeff Bezos pemilik Amazon.com Inc. menjadi salah satu yang merasakan dampak tersebut.

    Sementara itu, Carlos Slim yang orang terkaya di Meksiko, termasuk di antara sekelompok kecil miliarder di luar AS yang lolos dari dampak tarif. Bolsa Meksiko naik 0,5% setelah negara itu dikeluarkan dari daftar target tarif timbal balik Gedung Putih, mendorong kekayaan bersih Slim naik sekitar 4% menjadi $85,5 miliar.

    Secara terperinci, berikut pergerakan kejayaan para miliarder usai Trump mengumumkan kebijakan tarif baru AS pada 3 April 2025 waktu setempat.

    1. Mark Zuckerberg

    Pendiri Meta ini mengalami penurunan kas hingga 9%, hal itu membuat Mark kehilangan US$17,9 miliar atau sekitar Rp296,42 triliun. Padahal, gerak saham Meta masuk pada indeks Magnificent Seven yang terdiri dari saham-saham teknologi besar.

    Saat memasuki awal tahun, saham Meta sehmpat mengalami kenaikan berturut-turut selama hampir sebulan hingga menambah nilai pasar Meta tembus US$350 miliar. Namun, sejak pertengahan Februari, saham-saham tersebut telah jatuh sekitar 28%.

    2. Jeff Bezos

    Saham Amazon anjlok 9% pada hari Kamis (4/4/2025). Di mana, anjloknya saham Amazon itu menjadi yang terbesar sejak April 2022, membuat pendiri perusahaan teknologi raksasa ini kehilangan kekayaan pribadinya sebesar US$15,9 miliar atau Rp263,3 triliun.

    3. Elon Musk

    CEO Tesla Elon Musk tercatat mengalami kerugian hingga US$11 miliar atau sekitar Rp182,16 triliun usai Presiden Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal pada puluhan negara yang menjadi mitra dagang AS.

    Kondisi itu memperburuk kinerja saham-saham milik Elon Musk yang sepanjang tahun ini memang telah kehilangan hingga US$110 miliar.

    Bloomberg melaporkan, penurunan saham Elon Musk ini diyakini berkorelasi dengan kedekatan Elon dengan Presiden Trump yang juga menetapkan aturan kepada perusahaan-perusahaan kendaraan listrik.