Tag: Elon Musk

  • Video: Trump Terbuka Jika Elon Musk Mau Beli TikTok

    Video: Trump Terbuka Jika Elon Musk Mau Beli TikTok

    Video: Trump Terbuka Jika Elon Musk Mau Beli TikTok

  • Badai PHK Menggila di 2025, Sebulan 153.000 Orang Jadi Pengangguran

    Badai PHK Menggila di 2025, Sebulan 153.000 Orang Jadi Pengangguran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badai PHK kembali menghantam banyak sektor. Dalam bulan Oktober saja, terdapat 153.074 orang yang dipecat di Amerika Serikat (AS).

    Laporan data dari Challenger, Gray & Christmas mengungkapkan jumlah itu melompat 175% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemangkasan biaya dan pengembangan AI jadi alasan kebijakan PHK selama bulan ini.

    Sementara itu, selama 10 bulan tahun ini, PHK telah terjadi sebanyak 1.099.500 atau meningkat 55% dalam setahun sebelumnya dari 664.839 pekerja.

    Untuk 2025, alasan terbesar PHK karena adanya DOGE Impact. Istilah itu merujuk pada lembaga pemerintahan AS, Departemen of Government Efficiency (DOGE) yang sempat dipimpin miliarder Elon Musk, untuk melakukan pemangkasan pengeluaran federal dan menghemat anggaran negara.

    “Sejumlah industri mengalami koreksi pasca-lonjakan perekrutan akibat pandemi, namun ini terjadi seiring dengan adopsi AI, melemahnya belanja konsumen dan perusahaan, serta meningkatnya biaya untuk penghematan dan pembekuan perekrutan,” kata kepala pendapatan Challenger, Gray & Christmas, Andy Challenger, dikutip dari Reuters, Jumat (7/11/2025).

    Laporan yang sama juga menyebutkan PHK terbesar terjadi pada perusahaan teknologi dan diikuti dengan pengecer dan sektor jasa.

    Dia menambahkan terdapat 450 rencana PHK perorangan yang diumumkan selama bulan Oktober saja. Jumlah itu juga naik dari bulan sebelumnya yang kurang dari 400 rencana PHK.

    Namun jumlah PHK 2025 belum melampaui 2020, yang menjadi level tertinggi. Saat itu, terdapat 2.304.755 PHK terjadi.

    AI Alasan Terbesar PHK

    Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah perusahaan mengumumkan melakukan PHK karena AI. Salah satunya perusahaan konsultan teknologi, Accenture yang memecat mereka yang tidak mampu meningkatkan keterampilan di bidang AI.

    Salesforce juga mengandalkan AI untuk melakukan setengah pekerjaan peran dukungan dalam perusahaan. Ini mengakibatkan 4.000 peranan dukungan pelanggan dipecat pada bulan September.

    Perusahaan fintech, Klarna juga memecat 40% pegawainya karena AI. Klarna mengadopsi alat berbasis AI secara agresif.

    PHK juga dilakukan penyedia platform pembelajaran bahasa Duolinggo. Perusahaan yak lagi bergantung pada kontrakgtor dan menggantikannya dengan AI.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemegang Saham Tesla Sepakati Paket Gaji Jumbo Elon Musk USD 1 Triliun

    Pemegang Saham Tesla Sepakati Paket Gaji Jumbo Elon Musk USD 1 Triliun

    Liputan6.com, Jakarta – Pemegang saham Tesla telah memberikan persetujuan terhadap gaji ambisius yang dirancang untuk Elon Musk, yang dapat menjadikannya triliuner pertama di dunia.

    Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang digelar pada Kamis lalu, lebih dari 75% saham Tesla menyetujui paket gaji tersebut. Keputusan ini mengguncang industri, mengingat potensi nilai paket yang dapat mencapai USD 1 triliun atau atau Rp 16.688 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.688)

    Paket Gaji Tergantung pada Kinerja Tesla

    Paket gaji tersebut tidak berupa gaji tunai, melainkan hibah saham yang akan diberikan kepada Musk selama 10 tahun ke depan. Total saham yang dapat diberikan kepada Musk mencapai 423,7 juta lembar, yang akan bernilai sekitar USD 1 triliun jika Tesla berhasil mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD 8,5 triliun. Untuk memenuhi syarat menerima saham ini, Tesla harus memenuhi serangkaian target operasional dan finansial yang ketat.

    “Ini adalah pencapaian luar biasa, dan saya sangat menghargainya,” kata Musk setelah hasil pemungutan suara diumumkan.

    Meskipun tidak menerima gaji langsung, Musk akan mendapatkan saham dalam blok yang sama besar, yang jika tercapai, bisa membuatnya mengantongi sekitar USD 275 juta atau Rp 4,58 triliun setiap hari. Angka ini lebih besar dari paket gaji eksekutif manapun yang pernah ada dalam sejarah.

    Ambisi Tesla dan Tantangan yang Dihadapi

    Namun, untuk mencapai target kapitalisasi pasar USD 8,5 triliun, saham Tesla harus melonjak 466% dari harga saat ini. Ini tentu bukan tugas mudah, mengingat Tesla baru-baru ini mengalami penurunan dalam penjualan dan laba, serta potensi kerugian miliaran dolar akibat berkurangnya dukungan pemerintah AS untuk kendaraan listrik.

    Musk sendiri, yang saat ini diperkirakan memiliki kekayaan USD 473 miliar atau Rp 7.893 triliun, juga menyinggung tentang tantangan tersebut dalam pidatonya kepada pemegang saham.

     

     

  • Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.700 Triliun, CEO Lain Cuma Bisa Gigit Jari

    Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.700 Triliun, CEO Lain Cuma Bisa Gigit Jari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk merupakan orang terkaya di dunia, dengan harta diestimasikan sebesar Rp491,4 miliar atau setara Rp8.205 triliun. Terbaru, Musk juga resmi menjadi CEO dengan paket bayaran korporat terbesar sepanjang masa.

    Investor Tesla menyetujui paket pembayaran dalam bentuk saham sebesar US$1 triliun (Rp16.700 triliun) untuk Musk dalam 10 tahun ke depan. Namun, syarat pembayarannya kemungkinan akan membuat nilai tersebut menyusut menjadi US$878 miliar (Rp14.664 triliun).

    Paket pembayaran jumbo untuk Musk sebelumnya memicu kontroversi sengit antara dewan direksi dan para pemegang saham. Dewan direksi mengajukan paket pembayaran jumbo tersebut untuk memastikan Musk tetap menjadi pemimpin Tesla.

    Dewan direksi khawatir Musk akan hengkang jika tak menerima paket pembayaran jumbo tersebut. Namun, perlawanan datang dari beberapa investor besar Tesla. Angka itu dinilai terlalu besar, mengingat kondisi bisnis Tesla yang sedang terguncang.

    Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Musk bisa mengumpulkan lebih dari US$50 miliar hanya dengan mencapai beberapa target mudah dari dewan direksi yang tak membuat terobosan apapun pada bisnis dan produk Tesla.

    Bahkan, hanya dengan mencapai 2 target paling gampang, diiringi dengan pertumbuhan saham yang tipis, Musk masih akan tetap menerima US$26 miliar (Rp431 triliun).

    Jumlah itu sudah lebih dari pembayaran seumur hidup untuk 8 CEO dengan pembayaran tertinggi, termasuk CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Oracle Larry Ellison, CEO Apple Tim Cook, dan CEO Nvidia Jensen Huang, menurut analisis untuk Reuters dari firma penelitian Equilar.

    Kembali ke paket pembayaran jumbo US$1 triliun, investor Tesla akhirnya mendukung visi Musk untuk melakukan transformasi besar-besaran di Tesla, dari raksasa produsen mobil listrik (EV) menjadi perusahaan AI dan robotika.

    Proposal untuk paket pembayaran Musk sebesar US$1 triliun akhirnya mendapat persetujuan mayoritas dari para investor dengan dukungan lebih dari 75%.

    Persetujuan ini penting bagi masa depan Tesla dan valuasinya. Perusahaan bergantung pada kepemimpinan Musk dalam visinya mewujudkan kendaraan otomatis (AV), menciptakan jaringan taksi otomatis (robotaxi) dins seluruh AS, menjual robot humanoid, di tengah retorika politik sayap kanannya yang memicu kontroversi dan turut mengguncang Tesla.

    “Apa yang akan kita hadapi ke depan bukan hanya babak baru bagi masa depan Tesla, tetapi buku yang benar-benar baru bagi perusahaan,” kata Musk yang disambut hangat oleh para investor, dikutip dari Reuters, Jumat (7/11/2025).

    Lebih lanjut, Musk kembali mengumbar janji-janji besar. Mulai April nanti, Musk mengatakan Tesla akan mulai memproduksi Cybercab, yakni robotaxi 2-seater tanpa setir.

    Kemudian, ia mengatakan Tesla juga akan meluncurkan mobil sport listrik Roadster generasi baru. Ia juga menekankan pentingnya perusahaan membangun fasilitas manufaktur chip besar untuk mengembangkan chip AI. Musk mempertimbangkan bekerja sama dengan Intel untuk mewujudkannya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemegang Saham Tesla Setujui Paket Gaji Rp16.000 Triliun untuk Elon Musk

    Pemegang Saham Tesla Setujui Paket Gaji Rp16.000 Triliun untuk Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham Tesla Inc. akhirnya menyetujui paket kompensasi monumental senilai US$1 triliun untuk CEO Elon Musk, menjadikannya salah satu kesepakatan pembayaran terbesar dalam sejarah korporasi dunia.

    Nilai tersebut hampir setara dengan produk domestik bruto (PDB) Polandia yang mencapai US$915 miliar pada 2024, menurut data Bank Dunia.

    Sebagai perbandingan, nilai kompensasi Musk dua kali lebih besar dari PDB Bangladesh dan hanya 20 negara di dunia yang memiliki ekonomi lebih besar dari jumlah tersebut.

    Paket gaji itu akan diberikan secara bertahap selama 10 tahun, bergantung pada pencapaian sejumlah target ambisius yang telah ditetapkan Tesla. Rencana ini jauh melampaui remunerasi eksekutif lainnya di perusahaan publik besar AS.

    Dalam pidatonya di depan layar bertuliskan “sustainable abundance”, Musk menegaskan kembali visi Tesla untuk menciptakan “kelimpahan berkelanjutan” melalui teknologi ramah lingkungan, mobil swakemudi, dan robotika.

    “Kami bersemangat dengan misi terbaru Tesla, yaitu sustainable abundance,” kata Musk dalam pertemuan tersebut dikutip melalui Reuters, Jumat (7/11/2025)

    Namun, keputusan ini menuai kritik dari kalangan investor institusional. Thomas P. DiNapoli, Pengawas Keuangan Negara Bagian New York, menilai hasil pemungutan suara mencerminkan melemahnya akuntabilitas dan tata kelola di Tesla.

    “Pemungutan suara ini menunjukkan seberapa jauh tata kelola Tesla telah menyimpang dari akuntabilitas dan penghormatan terhadap hak pemegang saham,” ujar DiNapoli.

    Dia menuduh Musk memperkuat kendali pribadi dengan membeli hampir US$1 miliar saham menjelang tanggal pencatatan suara, sehingga “menentukan hasil pemungutan suara demi kepentingannya sendiri.”

    Menurutnya, paket gaji tersebut bukanlah “pembayaran atas kinerja, melainkan pembayaran atas kekuasaan tanpa batas.”

    Usulan untuk mengubah anggaran dasar perusahaan guna menghapus ambang batas gugatan derivatif 3% juga gagal disetujui oleh para pemegang saham.

    Selain membahas kompensasi, Musk juga menyinggung proyek robot humanoid Optimus, yang menurutnya suatu hari dapat memiliki kesadaran manusia.

    “Saya kira teknologi itu akan mungkin tercapai dalam waktu kurang dari 20 tahun,” ujar Musk.

    Dia bahkan menyebut kemungkinan manusia mentransfer kesadaran ke tubuh robot.

    “Tentu saja, kamu tidak akan menjadi orang yang sama persis, tetapi cukup mirip. Lagi pula, apakah kamu orang yang sama seperti lima tahun lalu? Tidak juga, banyak yang sudah berubah,” tandas Musk.

  • Investor Kakap Tolak Rencana Tesla Beri Gaji Jumbo ke Elon Musk

    Investor Kakap Tolak Rencana Tesla Beri Gaji Jumbo ke Elon Musk

    Sementara itu, Baron Capital Management, yang menguasai sekitar 0,4% saham Tesla, justru mendukung penuh rencana gaji besar tersebut. Pendiri Baron Capital, Ron Baron, menilai kompensasi itu sepadan dengan peran besar Musk dalam membangun Tesla. 

    “Elon adalah sosok utama di balik kesuksesan Tesla. Tanpa kerja keras dan standar tinggi darinya, perusahaan ini tidak akan pernah mencapai posisi seperti sekarang,” tulis Ron Baron.

    “Ia telah mengubah arah industri transportasi, energi, dan robotika humanoid, serta menciptakan nilai besar bagi para pemegang saham,” tambahnya. 

    Saat ini, Elon Musk masih menjadi pemegang saham terbesar Tesla dengan porsi 15,79% dari total saham beredar. 

    Dilansir dari ABC News, dalam proposal Tesla, rencana gaji fantastis Musk akan diberikan dalam bentuk saham setara 12% dari total saham perusahaan yang dibagi ke dalam 12 tahap. Pemberian gaji besar ini hanya akan dilakukan jika Tesla berhasil mencapai target besar seperti peningkatan signifikan dalam produksi kendaraan, harga saham, dan laba operasional.

  • Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.700 Triliun, CEO Lain Cuma Bisa Gigit Jari

    Investor Tesla ‘Ditodong Pistol’, Pecah Putuskan Nasib Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan komisaris Tesla memutuskan untuk bertaruh dan mendukung habis-habisan Elon Musk. Pemegang saham Tesla lainnya bahkan dipaksa untuk menyetujui paket upah US$ 1 triliun untuk Musk.

    Tesla dijadwalkan menggelar RUPS pada Kamis waktu setempat. Salah satu agendanya adalah pengambilan suara untuk menyepakati upah dalam bentuk saham kepada Musk yang nilainya melampaui US$ 878 miliar.

    Para anggota dewan komisaris Tesla memberikan ultimatum kepada pemegang saham lainnya. Setujui upah fantastis buat Musk atau Musk hengkah, yang kemudian bakal membuat harga saham Tesla jatuh di bursa.

    Analis pasar saham menyatakan voting di Tesla seakan-akan menjadi barometer “kekuatan” orang superkaya seperti Musk mendobrak tata kelola perusahaan.

    Sebagian investor sepakat dengan dewan komisaris Tesla. Mereka menyatakan ambisi Tesla dari produsen mobil listrik menjadi raksasa kecerdasan buatan (AI) yang bisa memproduksi mobil otonom dan robot menyerupai manusia, hanya bisa dipenuhi di bawah kepemimpinan Musk.

    Jika seluruh janji Musk berhasil direalisasikan, valuasi Tesla bakal mebubung menjadi US$ 8,5 triliun dengan kepemilikan saham Musk mencapai 25 persen. Dalam paket yang sama, Musk juga berpotensi meraup miliaran dolar AS jika target gagal dicapai.

    “Jika harga saham naik 6 kali lipat, saya bakal mendapatkan banyak uang. Kenapa saya harus peduli berapa banyak uang milik Musk?” kata Nancy Tengler, salah satu investor Tesla.

    Pemegang saham lainnya tidak sepakat karena merasa paket upah untuk Musk membawa risiko yang besar. Jika paket upah disetujui, masa depan Tesla bakal bergantung sepenuhnya kepada kinerja Musk. Musk juga memiliki kekuasaan tanpa pengawasan yang berarti. Para investor yang kontra menyatakan Tesla harus dipimpin oleh CEO terbaik pada eranya, bukan tergantung ke satu orang.

    Saat proses negosiasi, Musk diketahui menebar ancaman ke anggota dewan komisaris. Jika mereka tidak mendukung paket upahnya, ia bakal memprioritaskan bisnisnya yang lain seperti SpaceX, xAI, dan Neuralink.

    Charles Elson dari University of Delaware menyatakan Musk seperti “menodong pistol” ke kepala dewan komisaris Tesla.

    “Bagi saya, jawaban yang pantas adalah, bilang, selamat tinggal,” kata Elson.

    Investor besar yang menyuarakan kecemasannya adalah beberapa dana pensiun terbesar di AS hingga dana kelolaan milik Norwegia.

    Paket kompensasi jumbo untuk CEO Elon Musk yang bisa menjadikannya triliuner pertama di dunia. Nilainya diperkirakan mencapai US$1 triliun.

    Dalam dokumen resmi, Tesla mengajukan rencana kompensasi berbasis saham untuk Musk jika perusahaan berhasil memenuhi target ambisius selama 10 tahun ke depan.

    Paket tersebut terdiri dari 12 tahap, dengan syarat mencakup peningkatan produksi mobil, lonjakan valuasi perusahaan, hingga pengembangan teknologi robotik dan kecerdasan buatan (AI).

    Supaya Musk mendapat pembayaran penuh, Tesla harus mencapai valuasi pasar US$ 2 triliun, mengirimkan 20 juta kendaraan, menghadirkan satu juta robotaxi yang beroperasi secara komersial, serta mengirimkan satu juta robot AI. Sebagai perbandingan, Tesla hanya mengirim kurang dari 2 juta mobil pada 2024.

    Musk juga diwajibkan bertahan di Tesla setidaknya 7,5 tahun untuk mencairkan sebagian saham, dan 10 tahun penuh untuk mendapatkan keseluruhan kompensasi.

    Saat ini kekayaan bersih Musk mencapai lebih dari US$400 miliar menurut Forbes. Jika target Tesla tercapai, tambahan kompensasi ini bisa membuat kekayaan Musk melonjak hampir US$1 triliun.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sam Altman Kecewa Tunggu Tesla Roadster 7,5 Tahun, Elon Musk Gondok

    Sam Altman Kecewa Tunggu Tesla Roadster 7,5 Tahun, Elon Musk Gondok

    Jakarta

    Lagi-lagi, Sam Altman dan Elon Musk terlibat perselisihan di ranah publik. Kali ini soal mobil Tesla yang diproduksi perusahaan Elon Musk.

    Melansir Yahoo! News, Bos OpenAI itu membagikan tangkapan layar awal minggu ini sambil mengutarakan keinginannya untuk refund. Altman memperlihatkan bukti pembayaran sebesar USD 45.000 pada 2018 untuk Tesla Roadster, diikuti pesan untuk meminta pengembalian dana.

    “Kisah dalam tiga babak,” tulis Altman.

    “Saya sangat bersemangat untuk mobil itu! Dan saya mengerti penundaannya. Tapi 7,5 tahun rasanya seperti waktu yang lama untuk menunggu,” sambungnya di tweet selanjutnya.

    Musk segera membalas X, mengklaim Altman telah menghilangkan detail-detail penting. “Dan Anda lupa menyebutkan Bab 4, di mana masalah ini telah diselesaikan dan Anda menerima pengembalian dana dalam waktu 24 jam. Tapi itu memang sifat Anda,” tulis Musk.

    Tesla Roadster, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, disebut-sebut sebagai ‘mobil produksi tercepat yang pernah dibuat’. Namun, model tersebut masih dalam tahap ‘pengembangan desain’, menurut laporan pendapatan terbaru Tesla.

    Dalam penampilannya baru-baru ini di podcast ‘Joe Rogan Experience’, Musk mengatakan Roadster yang akan datang akan menampilkan ‘teknologi gila’. Ia mengklaim mobil itu lebih edan daripada gabungan semua mobil James Bond.

    Perdebatan ini menambah daftar panjang perselisihan publik antara kedua raksasa teknologi tersebut. Musk, yang ikut mendirikan OpenAI sebelum berpisah pada tahun 2018, menuduh Altman mengubah organisasi tersebut menjadi perusahaan sumber tertutup dengan keuntungan maksimum yang didominasi oleh Microsoft Corp.

    Musk bahkan menggugat OpenAI pada tahun 2024, menuduhnya melanggar akar nirlabanya. OpenAI, pada gilirannya, membagikan email yang menunjukkan bahwa Musk pernah ingin perusahaan tersebut merger dengan Tesla.

    OpenAI baru-baru ini mengatakan telah menyelesaikan restrukturisasi, membentuk Yayasan OpenAI nirlaba untuk mengawasi divisi baru yang berfokus pada kepentingan publik, OpenAI Group PBC.

    (ask/afr)

  • Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.700 Triliun, CEO Lain Cuma Bisa Gigit Jari

    Panas! ‘Perang’ Elon Musk VS Norges Bank soal Duit Rp 16.000 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Norges Bank Investment Management (NBIM), dana kekayaan negara (SWF) Norwegia yang merupakan salah satu investor terbesar di Tesla, mengumumkan penolakannya terhadap paket kompensasi fantastis untuk CEO Elon Musk yang mencapai US$ 1 triliun (Rp16.720 triliun).

    Penolakan ini dilakukan di tengah ancaman Musk untuk mundur jika kesepakatan gaji tersebut ditolak oleh pemegang saham.

    NBIM, yang mengelola dana kekayaan negara terbesar di dunia senilai US$ 2 triliun dan memegang 1,14% saham di Tesla, telah menyatakan pada Selasa bahwa mereka telah memberikan suara menentang paket remunerasi CEO Tesla tersebut. Nilai investasi NBIM di Tesla mencapai 118,3 miliar krona Norwegia (Rp193,95 triliun).

    Dalam pernyataannya, NBIM mengungkapkan alasan penolakan mereka. ‘Danantara’ Norwegia itu konsisten dengan pandangan mereka tentang kompensasi eksekutif.

    “Meskipun kami menghargai nilai signifikan yang diciptakan di bawah peran visioner Bapak Musk, kami prihatin tentang ukuran total penghargaan, dilusi, dan kurangnya mitigasi risiko orang kunci,” kata NBIM, dikutip CNBC International, Rabu (5/11/2025).

    Sebelumnya, Dewan Direksi Tesla meminta pemegang saham untuk menyetujui paket gaji yang memungkinkan Musk menerima saham senilai hampir 1 triliun dolar AS dan memperluas kekuatan suaranya di perusahaan. Penghargaan penuh tersebut akan bergantung pada pencapaian tonggak tertentu oleh Tesla selama 10 tahun ke depan.

    Proposal gaji yang kontroversial ini telah memicu tentangan keras dari serikat pekerja, pengawas perusahaan, dan penasihat proxy seperti Institutional Shareholder Services (ISS) dan Glass Lewis. Mereka juga merekomendasikan investor untuk menolak paket tersebut.

    Elon Musk telah membalas rekomendasi ini, bahkan melabeli ISS dan Glass Lewis sebagai “teroris korporat” dalam sebuah rapat analis. Musk, yang disebut sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih US$ 504,1 miliar dolar AS, juga menyerang para kritikus melalui media sosial.

    “Tesla bernilai lebih dari semua perusahaan otomotif lainnya digabungkan,” tulis Musk di X bulan lalu.

    “CEO mana yang Anda ingin jalankan Tesla? Itu tidak akan menjadi saya.”

    Penolakan dari NBIM ini bukan kali pertama. Tahun lalu, NBIM juga menentang pengembalian kesepakatan gaji Musk senilai US$ 56 miliar dolar AS setelah dibatalkan oleh hakim AS, meskipun paket tersebut akhirnya disetujui oleh pemegang saham Tesla.

    Ketegangan pribadi antara Musk dan CEO NBIM, Nicolai Tangen, juga terungkap. Pesan teks yang diterbitkan antara keduanya menunjukkan Musk menolak undangan makan malam di Oslo setelah Tangen menolak permintaannya.

    “Ketika saya meminta bantuan kepada Anda, yang sangat jarang saya lakukan, dan Anda menolak, maka Anda seharusnya tidak meminta apa pun kepada saya sampai Anda melakukan sesuatu untuk menebusnya,” tulis Musk.

    “Teman adalah seperti yang dilakukan teman.”

    (tps/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.000 T Ditolak Investor Terbesar Tesla

    Gaji Jumbo Elon Musk Rp 16.000 T Ditolak Investor Terbesar Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu investor terbesar Tesla menolak paket kompensasi jumbo untuk CEO Elon Musk yang bisa mencapai US$1 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun selama 10 tahun. Keputusan ini muncul dari Norges Bank Investment Management (NBIM), dana kekayaan negara Norwegia yang merupakan investor Tesla terbesar ke-6 dari luar jajaran internal perusahaan.

    Paket gaji ini tetap dianggap berpeluang disetujui karena dukungan luas dari investor besar dan basis pemegang saham ritel Tesla.

    Selain itu, aturan di Texas, negara bagian yang kini menjadi markas Tesla, memungkinkan Musk untuk menggunakan saham yang ia miliki untuk memberikan suara, sehingga ia memiliki 15,3% hak suara termasuk saham terbatas yang diterimanya pada Agustus.

    Namun, kritik NBIM terhadap besarnya paket kompensasi, serta niatnya menolak pemilihan ulang dua anggota dewan Tesla, menambah ketidakpastian hasil pemungutan suara yang dijadwalkan berlangsung Kamis mendatang.

    Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, memperingatkan bahwa Musk bisa meninggalkan perusahaan dengan kapitalisasi pasar US$1,5 triliun jika paket ini ditolak.

    Sementara NBIM menekankan kekhawatiran mereka mengenai nilai paket yang terlalu besar, potensi dilusi saham, dan risiko bergantung pada satu tokoh kunci.

    “Kami menghargai nilai besar yang diciptakan berkat peran visioner Musk, namun kami khawatir mengenai total nilai paket, potensi dilusi, serta risiko tergantung pada satu tokoh utama,” tulis NBIM di laman resminya, dikutip dari Reuter, Rabu (5/11/2025).

    Selain itu, NBIM juga menyatakan akan menolak dua dari tiga anggota dewan Tesla yang akan dipilih ulang, yakni Kathleen Wilson-Thompson dan Ira Ehrenpreis, sementara mendukung Joe Gebbia.

    Investor besar lain, seperti Schwab Asset Management dan Baron Capital, menyatakan dukungannya terhadap paket ini. Namun, penasihat proxy ISS dan Glass Lewis menyarankan pemegang saham menolak, menilai paket Musk terlalu tinggi dan berisiko merugikan pemegang saham lain.

    Paket kompensasi ini hanya akan dibayarkan jika Tesla mencapai target kapitalisasi pasar US$8,5 triliun, hampir enam kali lipat dari nilai saat ini. Tesla menegaskan bahwa Musk tidak akan mendapatkan gaji kecuali perusahaan mencapai pertumbuhan signifikan.

    Penolakan ini menyoroti peran penting investor Eropa yang mempertimbangkan prinsip ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola) dalam keputusan investasi mereka.

    “Investor Eropa cenderung mengikuti sikap NBIM karena pertimbangan ESG sangat memengaruhi filosofi investasi mereka,” kata Francis Byrd, mitra di firma konsultan Alchemy Strategies Partners.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]