Tag: Elon Musk

  • Bluesky Hadirkan Reaksi Emoji dan Halaman “Explore” Baru, Siap Tantang X

    Bluesky Hadirkan Reaksi Emoji dan Halaman “Explore” Baru, Siap Tantang X

    JAKARTA – Bluesky, aplikasi media sosial yang tengah naik daun sebagai alternatif Twitter/X, kembali menghadirkan pembaruan besar lewat versi 1.100. Dalam pembaruan ini, pengguna kini bisa memberikan reaksi emoji dalam pesan langsung (DM) dan menikmati halaman eksplorasi baru bernama “Explore” yang menggantikan fungsi pencarian lama.

    Salah satu kelemahan Bluesky sejak diluncurkan adalah fitur pencarian yang terlalu sederhana. Pengguna di seluruh dunia, memang bisa mencari topik tertentu, namun kurang mendapat saran atau tren yang relevan. Hal ini berubah dengan hadirnya halaman Explore yang kini menampilkan topik tren dan akun yang direkomendasikan, mirip dengan fitur pencarian di X (dulu Twitter).

    Langkah ini memperkuat posisi Bluesky dalam memberikan pengalaman seperti Twitter klasik sebelum platform itu dibeli oleh Elon Musk. Mengingat banyaknya kontroversi terbaru yang melibatkan Musk, banyak pengguna mencari alternatif dan Bluesky memanfaatkan momentum ini.

    “Dengan kecepatan pembaruan dan peningkatan fitur, Bluesky tampak serius menantang dominasi X,” tulis Levin Roy dalam laporannya.

    Tambahan Fitur Reaksi Emoji di DM

    Salah satu fitur yang sangat dinanti oleh pengguna adalah kemampuan memberi reaksi emoji di pesan langsung, sesuatu yang sudah umum di aplikasi seperti Instagram dan Messenger. Kini, Bluesky akhirnya menghadirkan fitur tersebut, menjadikannya lebih nyaman digunakan sebagai aplikasi perpesanan.

    Fitur ini juga mendukung strategi Bluesky dalam memoles aspek sosial dan komunikasi personal, menyamai standar platform besar lainnya.

    Fokus pada Privasi dan Anti-AI

    Salah satu nilai jual terbesar Bluesky adalah kemampuan pengguna untuk memilih keluar dari pelatihan AI. Ini menjadi perhatian besar di tengah tren perusahaan teknologi seperti X yang melatih model AI mereka dengan data pengguna tanpa persetujuan.

    Langkah ini membuat Bluesky menjadi pilihan utama bagi pengguna yang peduli privasi, terutama setelah X terus diduga mengumpulkan data pengguna untuk melatih sistem AI-nya, termasuk chatbot Grok.

    Walaupun penambahan reaksi emoji dan halaman Explore tidak cukup untuk langsung menumbangkan dominasi X, Bluesky menunjukkan arah yang jelas menuju platform yang lebih ramah pengguna. Perubahan-perubahan kecil ini semakin menambah daya tariknya, dan membuat banyak orang mulai meliriknya sebagai alternatif utama.

  • Eropa Periksa X karena Pakai Data Pribadi untuk Latih Grok AI – Page 3

    Eropa Periksa X karena Pakai Data Pribadi untuk Latih Grok AI – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta – Regulator perlindungan data Uni Eropa menyebut pihaknya membuka investigasi terhadap platform media sosial X alias Twitter.

    Pasalnya, jejaring sosial milik Elon Musk ini diduga telah mengumpulkan data pribadi dari para penggunanya yang ada di wilayah Uni Eropa untuk melatih sistem AI mereka, Grok.

    Komisi Perlindungan Data Irlandia alias DPC merupakan regulator data untuk negara-negara Uni Eropa, tempat di mana X alias Twitter beroperasi dan diduga memakai data pribadi pengguna untuk melatih AI-nya.

    Sebagai pemimpin regulasi data di Uni Eropa, DPC juga memiliki kewenangan untuk menerapkan sanksi denda hingga 4 persen dari pendapatan global perusahaan yang melanggar aturan perlindungan data Uni Eropa, GDPR.

    “Investigasi yang dilakukan terhadap X akan meneliti tentang pemrosesan data pribadi dalam unggahan milik pengguna Uni Eropa dan Kawasan Ekonomi Eropa yang bisa diakses publik di platform X, guna melatih sistem AI Generatif Grok AI,” kata DPC dalam pernyataan, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (13/4/2025).

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan anggota pemerintahan lainnya mengkritik regulasi Uni Eropa terhadap perusahaan-perusahaan AS. Terutama terkait bagaimana Uni Eropa menerapkan denda kepada perusahaan teknologi AS sebagai bentuk sanksi.

    Sementara itu, pemilik X alias Twitter, Elon Musk yang juga merupakan penasihat Donald Trump pernah mengecam peraturan data di Uni Eropa. Apalagi, aturan yang diberlakukan langsung pada konten-konten online.

    Pada Senin, 10 Maret 2025, platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengalami gangguan besar-besaran yang berdampak global alias Twitter down.

  • Imbas Perang Dagang, Harta Kekayaan Donatur Trump Merosot

    Imbas Perang Dagang, Harta Kekayaan Donatur Trump Merosot

    Jakarta

    Harta kekayaan sejumlah donatur yang mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Trump dalam masa kampanye kini menurun tajam.

    Penurunan ini disebabkan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Trump, salah satunya yakni kebijakan pengenaan tarif resiprokal ke sejumlah negara. Penurunan tersebut terjadi tiga bulan pertama masa kepemimpinan Trump.

    Sejumlah donatur tersebut merupakan bos-bos dari perusahaan teknologi terbesar di AS, seperti CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, CEO Google Sundar Pichai, CEO Tesla Elon Musk, dan pendiri Amazon Jeff Bezos.

    Berdasarkan CNN business dikutip, Kamis (10/4/2025), Elon Musk mengalami kerugian yang cukup besar. Dari data Bloomberg Billionaires Index, harta kekayaan Elon Musk anjlok US$ 143 miliar atau setara Rp 2.408 triliun (asumsi kurs Rp 16.805 per dolar AS) sejak awal tahun 2025.

    Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam saham Tesla sebesar 28% dan kapitalisasi pasarnya turun US$ 376,6 miliar atau Rp 6.343 triliun sejak awal tahun ini pada penutupan pasar pada 9 April.

    Kemudian kekayaan bersih Bos Meta, Zuckerberg juga turun sebesar US$ 26,5 miliar atau Rp 446 triliun sejak awal tahun 2025. Harga saham Meta telah merosot hampir 2,25% tahun ini, menurunkan valuasi perusahaan sebesar $35,8 miliar.

    Lalu, harta kekayaan Bos Amazon Bezos juga mengalami penurunan sebesar US$ 47,2 miliar atau setara Rp 7,9 triliun sejak awal tahun ini. Saham Amazon juga turun 13% year-to-date, sehingga total valuasi perusahaan turun sebesar US$ 316,8 miliar atau Rp 5.336 triliun sejak awal tahun ini.

    CEO Google, Sundar Pichai bergabung dengan parade para CEO yang mengunjungi Mar-a-Lago beberapa minggu setelah pemilu. Google mendonasikan $1 juta untuk dana pengukuhan Trump dan menyiarkan acara tersebut secara langsung di YouTube.

    Harga saham Google kini telah anjlok 16,2%, dan valuasinya turun US$ 386,7 miliar atau setara Rp 6.513 triliun sejak awal tahun ini.

    Kemudian Tim Cook dari Apple, secara pribadi turut menyumbangkan US$ 1 juta atau setera Rp 16,8 miliar kepada komite pelantikan Trump. Ia juga bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago setelah pemilu untuk membahas tarif dan peraturan teknologi Eropa.

    Apple juga memberikan kemenangan politik kepada Trump awal tahun ini ketika Apple mengumumkan investasi senilai US$ 500 miliar atau Rp 5.422 triliun di fasilitas AS selama empat tahun ke depan.

    Namun demikian, kebijakan tarif Trump bakal berdampak besar produk Apple yang diproduksi di pasar luar negeri seperti Tiongkok, Vietnam, dan India. Harga saham Apple alami penurunan 18,5% dari awal tahun ini, dan menurunkan nilai pasarnya sebesar US$ 684 miliar atau Rp 11.521 triliun.

    (kil/kil)

  • Daftar Barang Elektronik Ini Dikecualikan dari Tarif Impor Trump

    Daftar Barang Elektronik Ini Dikecualikan dari Tarif Impor Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintahan Donald Trump akan mengecualikan produk elektronik dan laptop dari tarif impor balasan. Keputusan ini akan memberikan keuntungan bagi raksasa teknologi seperti Apple dan Samsung, serta produsen cip seperti Nvidia, dan diprediksi akan mendorong reli saham teknologi saat perdagangan saham Amerika Serikat (AS) dibuka kembali pada Senin (14/4/2025).

    Dikutip dari AP, Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyatakan perangkat seperti smartphone, laptop, hard drive, monitor panel datar, dan beberapa jenis cip akan dikecualikan dari tarif impor Trump. Mesin pembuat semikonduktor juga termasuk dalam pengecualian tersebut. Artinya, produk-produk tersebut tidak akan dikenakan tarif 145% yang diberlakukan terhadap China, maupun tarif dasar 10% terhadap negara lain.

    Keputusan ini merupakan perubahan terbaru dalam kebijakan tarif pemerintahan Trump, yang sebelumnya telah beberapa kali melakukan pembalikan arah dalam rencana besar mereka untuk mengenakan tarif atas barang dari berbagai negara.

    Pengecualian ini mencerminkan pengakuan Trump bahwa tarif terhadap Tiongkok tidak akan secara signifikan mengalihkan manufaktur smartphone, komputer, dan perangkat lainnya ke AS dalam waktu dekat. Padahal sebelumnya, pemerintah memperkirakan perang dagang akan mendorong Apple memproduksi iPhone di AS untuk pertama kalinya.

    Namun, skenario tersebut dianggap tidak realistis mengingat Apple telah membangun rantai pasokan yang sangat kompleks di Tiongkok selama beberapa dekade. Membangun pabrik baru di AS akan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan investasi miliaran dolar, serta bisa membuat harga iPhone melonjak hingga tiga kali lipat.

    Langkah ini sejalan dengan harapan industri teknologi ketika tokoh-tokoh besar seperti CEO Apple Tim Cook, CEO Tesla Elon Musk, CEO Google Sundar Pichai, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dan pendiri Amazon Jeff Bezos tampil mendukung Trump dalam pelantikannya pada 20 Januari lalu.

    Dukungan kolektif tersebut mencerminkan harapan bahwa Trump akan lebih berpihak pada industri dibanding pemerintahan Joe Biden, dan dapat mendorong pertumbuhan industri teknologi yang sudah berkembang pesat.

    Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Sabtu (13/4/2025), Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt tidak secara langsung menanggapi pengecualian tarif impor Trump tersebut, tetapi menegaskan bahwa pemerintahan tetap berkomitmen mendorong perusahaan teknologi untuk memindahkan manufaktur ke AS.

  • Viral Cuitan Penyanyi Asal AS, Azealia Banks Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’ Dunia – Halaman all

    Viral Cuitan Penyanyi Asal AS, Azealia Banks Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’ Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyanyi sekaligus rapper asal Amerika Serikat, Azealia Banks viral setelah menyebut Indonesia sebagai ‘tempat sampah’ dunia.

    Cuitan tersebut ditulis di akun X @azealiaslacewig pada Jumat (11/4/2024).

    Tulisan tersebut bermula saat Azealia Banks menyebut negara Meksiko memiliki gadis yang kuat.

    Sejarah dan kerajaan di Meksiko membuat Azealia Banks menyebut hal itu.

    Namun ada warganet yang menyinggung Meksiko tak ada apa-apanya dibandingkan gadis Indonesia.

    “Indonesia memiliki potensi/pengaruh yang jauh lebih besar & jauh lebih penting daripada gadis Meksiko. Entahlah bagaimana Anda tidak bisa melihat ini,” tulis warganet.

    Cuitan tersebut mendapat respons panjang dari Azealia Banks.

    Azealia Banks dengan berat hati mengatakan Indonesia adalah tong sampah dunia.

    Bahkan Azealia Banks menyebut Indonesia hampir sama tercemarnya dengan India.

    “Indonesia adalah tong sampah dunia. Benci untuk mengatakannya seperti itu tetapi Indonesia adalah gurun yang tercemar seperti halnya India,” buka Azealia Banks.

    Hal ini bahkan membuat Azealia Banks sebisa mungkin tak memakan hasil laut di Samudera Hindia.

    “Saya tidak akan *secara sadar* memakan apa pun yang ditangkap dari Samudra Hindia,” tambahnya.

    Secara garis besar, Azealia Banks menyebut lautan Indonesia bisa tercemar dari sampah-sampah kiriman dunia.

    Akibatnya, kesehatan orang Indonesia disebut akan bermasalah setidaknya 200 tahun ke depan.

    Azealia Banks juga menegaskan Indonesia tengah membutuhkan bantuan besar.

    “Komplikasi kesehatan orang Indonesia karena dunia mengirimkan sampahnya ke sana akan menyebabkan tenaga kerja berkurang selama 200 tahun ke depan juga.

    Secara harfiah, Indonesia membutuhkan bantuan BESAR,” tegasnya.

    Wanita berusia 33 tahun tersebut lalu menyalurkan ide gila pada para orang-orang terkaya, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos untuk mengirim sampah-sampah lautan ke Mars.

    Menurut Azealia, jika ada kesempatan terbang ke luar angkasa di planet lain, mengapa tak membuang sampah-sampah tersebut.

    Mengirim manusia ke planet lain hanya membuang-buang waktu.

    Segala umpatan dilontarkan Azealia Banks terkait hal tersebut.

    “Alih-alih mengirim kotoran bodoh Katy Perry ke luar angkasa, Bezos dan Musk perlu mengambil sampah itu dari tanah orang-orang dan melemparkan sampah itu ke Mars.”

    “Coba gali semua sampah dari lautan dan kirim kotoran itu ke Mars, jangan kirim orang ke sana, seperti W*F??

    Berhentilah berfantasi bodoh dan berhenti membuang-buang waktu orang untuk bereksplorasi ke ruang angkasa, untuk apa?

    Untuk bertemu dengan siapa?

    Kemanusiaan tidak akan mendapatkan apapun dari perjalanan luar angkasa jika kita berada dalam kondisi lingkungan dan kesehatan fisik yang buruk di bumi ini,” tulisnya.

    Terakhir, Azealia Banks menyebut perjalanan ke luar angkasa hanyalah pembodohan dan pemborosan yang tak berguna.

    “Saya benar-benar tidak mengerti logika apa pun di balik semua omong kosong tentang luar angkasa x & asal usul bir

    Mereka pada dasarnya adalah usaha yang bodoh dan boros yang tidak akan mampu dibiayai oleh orang biasa.

    Orang tidak mampu terbang dengan jet pribadi siapa yang punya uang untuk pergi ke luar angkasa???? I don’t lmao,” tungkasnya.

    Cuitan Azealia Banks mengingatkan tentang laporan limbah plastik dari negara-negara di Kawasan Asia banyak ditemukan di beberapa pantai di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

    Fenomena ini banyak ditemukan pada akhir tahun.

    Temuan sampah dari botol plastik bekas minuman hingga botol plastik bekas kosmetik, terutama dari China, Malaysia, Thailand, Kamboja, serta Vietnam kerap dikeluhkan pedagang Pantai Tanjung. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N)

  • Hari Sial Elon Musk datang Bertubi-tubi, Protes Tesla dan Doge Termasuk

    Hari Sial Elon Musk datang Bertubi-tubi, Protes Tesla dan Doge Termasuk

    Jakarta

    Tampaknya Elon Musk sedang tidak beruntung. Banyak hal buruk yang menghampirinya, termasuk protes Tesla dan Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE).

    Sejak April dimulai, saham Tesla (TSLA) telah mengalami tren penurunan tajam, anjlok lebih dari 18%. Sementara sektor teknologi tampak bangkit kembali selama beberapa jam pada 8 April setelah aksi jual baru-baru ini, TSLA sudah kembali merugi.

    Dikutip dari The Street, sebagian besar perusahaan menghadapi ketidakpastian karena ancaman yang ditimbulkan oleh tarif Presiden AS Donald Trump. Hal ini memicu gejolak pada ekonomi, meski Elon Musk dan Trump kelihatannya sudah jadi besties. Namun, prospeknya sangat suram bagi Tesla karena pembuat mobil tersebut baru-baru ini melaporkan pengiriman Q1 dan hasilnya di bawah estimasi Wall Street.

    Akan tetapi tantangannya bukan cuma protes kinerja dia melakukan efisiensi pada banyak hal penting, kabar terbaru dari China menunjukkan bahwa keadaan akan menjadi jauh lebih buruk bagi Musk dan Tesla.

    Bukan rahasia lagi bahwa sentimen konsumen terhadap Tesla telah menurun baru-baru ini. Harga saham pun terpengaruhi. Protes telah terjadi di seluruh AS dan sekitarnya, sementara yang lain telah melakukan vandalisme untuk memprotes Musk dan afiliasinya dengan DOGE.

    Dengan pangsa pasarnya yang menyusut di AS dan Eropa, Tesla membutuhkan basis konsumen China lebih dari sebelumnya jika ingin menghindari kerugian lebih lanjut. Sayangnya, salah satu pesaingnya membuat langkah signifikan untuk menyalipnya sebagai pemimpin kendaraan listrik (EV) global.

    Sementara saham Tesla mengalami tren penurunan selama enam bulan terakhir, produsen mobil China BYD (BYDDY) telah membuat kemajuan yang lambat namun stabil. Bahkan saat ini berada di zona hijau. Perusahaan tersebut telah mengalahkan Tesla dalam penjualan selama dua kuartal terakhir, suatu prestasi yang dicapainya tanpa akses ke pasar AS. Sekarang, ketika saham Tesla terus menurun, BYD memiliki kesempatan untuk mulai mengunggulinya di pasar saham juga.

    (ask/rns)

  • Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kian memanas dan mulai menimbulkan dampak langsung ke sektor otomotif. Imbasnya, produsen kendaraan listrik asal AS Tesla Inc. menghentikan layanan pemesanan untuk model S dan model X di pasar China.

    Langkah ini diambil setelah Pemerintah China resmi mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap seluruh produk asal AS menjadi 125% mulai 12 April 2025. 

    Adapun, kebijakan ini merupakan respons atas tarif impor balasan setara yang sebelumnya diberlakukan oleh Pemerintah AS, dalam upaya menekan defisit perdagangan dan memberikan sanksi atas tindakan retaliasi Beijing terhadap pajak barang impor AS.

    “Penyesuaian tarif tersebut juga memperhitungkan bea tambahan 20% yang diberlakukan awal tahun ini terkait peran China dalam peredaran fentanil, sehingga total tarif kumulatif yang dikenakan terhadap barang AS menjadi 145%,” tulis laporan Bloomberg, dikutip pada Sabtu (12/4/2025).

    Langkah Tesla ini terekam melalui situs resminya di China, hingga akhir Maret 2025 konsumen masih bisa melakukan pemesanan untuk Model S dan Model X, menurut arsip Wayback Machine. Namun, pada Jumat (11/4/2025), opsi tersebut sudah tidak lagi tersedia. 

    Kendati demikian, unit dalam stok ada yang masih tersedia, termasuk Tesla model S berkelir putih yang ditawarkan dengan harga 759.900 yuan atau sekitar US$103.800.

    Kontribusi China terhadap Kinerja Global Tesla

    Mengacu laman resmi pemerintah China, penjualan kendaraan listrik (EV) Tesla di Negeri Tirai Bambu itu mencapai rekor tertinggi sebanyak 657.000 unit pada 2024, atau naik 8,8% secara tahunan (year on year/YoY).

    Itu artinya, China merupakan pasar penting bagi Tesla, dengan menyumbang sebanyak 36,7% dari total penjualan Tesla secara global sebanyak 1,79 juta unit pada 2024.

    Di Shanghai, pabrik raksasa Tesla yang merakit baterai yang dikenal sebagai Megapack, telah memulai uji coba produksi. Produksi massal di fasilitas ini dimulai sepenuhnya pada kuartal I/2025.

    Adapun pabrik Tesla di Shanghai hanya memproduksi Model 3 dan Model Y, yang sebagian besar dijual di pasar domestik atau diekspor ke wilayah Asia lainnya. Sementara itu, Model S dan X masih diproduksi eksklusif di Fremont, California.

    Persaingan Ketat dan Tekanan Operasional

    Tesla tengah menghadapi tekanan dari sisi permintaan maupun persaingan. Pengiriman kendaraan dari pabrik Tesla di Shanghai anjlok selama enam bulan berturut-turut, dengan penurunan pengiriman sebesar 22% pada kuartal I/2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada waktu yang sama, BYD Co. kian memperkuat dominasinya. Produsen mobil listrik raksasa asal China itu mencatatkan total pengiriman selama tiga bulan pertama 2025 menembus 986.098 unit.

    Di lain sisi, Tesla juga mengalami tekanan dari sisi pasar global. Pengiriman kendaraan Tesla pada kuartal I/2025 turun ke level terendah sejak 2022, dipengaruhi oleh sentimen negatif terhadap CEO Elon Musk terkait keterlibatannya dalam isu geopolitik.

    Alhasil, kondisi tersebut menciptakan kekhawatiran di kalangan investor. Analis Wall Street memangkas target harga saham Tesla pada awal pekan ini. Sementara itu, harga saham Tesla sempat melemah hingga 2,6% dalam perdagangan pra-pembukaan setelah kabar penghentian pemesanan Model S dan X beredar.

    Langkah Tesla untuk menghentikan penjualan dua model premiumnya di China selain berdampak besar terhadap volume penjualan, juga menjadi indikator bahwa risiko geopolitik dapat mengganggu strategi distribusi dan penetrasi pasar global.

  • OpenAI Gugat Elon Musk karena Dianggap Gunakan Taktik Buruk dalam Bisnis – Page 3

    OpenAI Gugat Elon Musk karena Dianggap Gunakan Taktik Buruk dalam Bisnis – Page 3

    Saat ini, Elon Musk juga bergelut dalam bidang AI. Ia memiliki perusahaan yang berinovasi pada AI, xAI. Sebelumnya, xAI mengakuisisi platform media sosial X –yang sebelumnya bernama Twitter.

    Ia mengklaim, perusahaan gabungan xAI Holdings kini telah bernilai lebih dari USD 100 miliar.

    Februari lalu, Elon Musk menawar untuk membeli OpenAI dengan nilai USD 97,4 miliar namun ditolak oleh pendiri OpenAI Sam Altman.

    Altman menyindir, “Tidak, terima kasih, tetapi kami akan membeli Twitter seharga USD 9,74 miliar jika Anda mau.”

     

     

  • Tarif Trump Mulai Berimbas ke Elon Musk, Tesla Hentikan Penjualan Dua Model Mobilnya di Tiongkok – Halaman all

    Tarif Trump Mulai Berimbas ke Elon Musk, Tesla Hentikan Penjualan Dua Model Mobilnya di Tiongkok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Panasnya hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) mulai berimbas kepada salah satu sekutu Donald Trump, yakni Elon Musk.

    Hal ini terjadi setelah perusahaan mobil listrik miliknya, yakni Tesla, mulai menghentikan penjualan kendaraan listriknya di Tiongkok.

    Dikutip dari Reuters, keputusan Tesla dikabarkan melalui situs webnya di Tiongkok pada Jumat ini (11/4/2025).

    Di dalam pemberitahuan tersebut, Tesla mengumumkan pihaknya menghentikan sementara penerimaan pesanan baru untuk mobil Model S dan Model X di Tiongkok.

    Kedua model mobil Tesla tersebut diproduksi di AS dan diimpor ke Tiongkok.

    Pesanan baru untuk kedua model juga tidak lagi tersedia di akun program mini WeChat Tesla di Tiongkok.

    Tesla sendiri belum mau memberikan respons lebih lanjut saat dihubungi oleh Reuters untuk memberikan pernyataan resmi terkait langkah tersebut.

    Langkah ini diduga terjadi akibat perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, AS dan Tiongkok, yang saling memberlakukan tarif pembalasan di pekan ini.

    Pada Jumat, Tiongkok menaikkan tarif impor barang AS menjadi 125 persen sebagai respons atas keputusan Presiden Donald Trump yang sebelumnya menaikkan tarif barang Tiongkok menjadi 145 persen.

    Tarif AS yang lebih tinggi secara signifikan meningkatkan biaya ritel bagi konsumen Tiongkok, membuat mobil-mobil ini lebih mahal dibandingkan mobil listrik (EV) produksi lokal.

    Perusahaan yang berbasis di Austin, Texas, ini paling tidak terpengaruh oleh tarif Trump dibandingkan produsen mobil lain karena sebagian besar produksinya untuk pasar AS bersifat domestik.

    Namun demikian, kebijakan Trump tersebut berimbas pada produksi Model 3 dan Model Y mereka yang pabriknya berada di Shanghai.

    Adapun kedua model tersebut dijual di Tiongkok dan diekspor ke pasar seperti Eropa, yang menyumbang mayoritas penjualannya.

    Menurut analis Asosiasi Dealer Otomotif Tiongkok, Li Yanwei, pada 2024 Tiongkok mengimpor 1.553 unit Model X dan 311 unit Model S.

    Kedua model tersebut menyumbang kurang dari 0,5 persen dari total pengiriman Tesla yang mencapai lebih dari 657.000 unit tahun lalu.

    Persaingan yang meningkat dari BYD dan produsen lokal lainnya juga memengaruhi penjualan mobil Tesla di Tiongkok.

    Pengiriman kategori yang mencakup sedan premium, SUV, dan Cybertruck dari Tesla juga diketahui turun 25 persen secara global pada kuartal pertama.

    Para pakar otomotif menilai hal ini terjadi karena kurangnya pembaruan pada kendaraan milik Tesla dan reaksi terhadap politik CEO Elon Musk.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Miliarder Kelahiran RI Beli Ruko Termahal di Singapura, Tembus Rp1,2 T

    Miliarder Kelahiran RI Beli Ruko Termahal di Singapura, Tembus Rp1,2 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang miliarder kelahiran Indonesia dilaporkan telah membeli sebuah hotel dengan 48 kamar di area Boat Quay dekat pusat kota Singapura. Sebuah sumber mengonfirmasi bahwa harga transaksi sebesar SG$100 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.

    Melansir Mingtiandi pada Jumat (11/4/2025), pembeli tersebut bernama Leo KoGuan. Ia merupakan seorang maestro perangkat lunak dan salah satu pemegang saham individu terbesar di Tesla milik Elon Musk.

    Leo dilaporkan membeli 21 Carpenter. Ini merupakan sebuah wisma yang dibangun dari empat ruko bekas, dari pemain lokal 8M Real Estate.

    Spesialis ruko 8M membeli properti tahun 1936 itu tujuh tahun lalu seharga SG$37 juta dan mengubahnya dari penggunaan ritel dan kantor menjadi hotel butik dengan merek Marriott Design. Bagi Leo, pembelian 21 Carpenter merupakan bagian dari misi untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.

    “Sebagai anggota baru masyarakat, saya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan, budaya, dan warisan Singapura,” katanya.

    “Hotel butik ini memainkan peran penting dalam memperkaya lanskap budaya Singapura, menghormati warisannya, dan merayakan warisan imigran China,” tambahnya.

    Menurut penasihat transaksi JLL, jumlah SG$100 juta tersebut merupakan transaksi ruko terbesar yang pernah ada di Singapura. Harga per kunci lebih dari SG$2 juta juga merupakan salah satu yang terbesar untuk properti perhotelan negara-kota, melampaui SG$1,8 juta yang dibayarkan Viva Land Vietnam tiga tahun lalu untuk So/ Singapore di Robinson Road.

    Leo, yang berusia sekitar 70 tahun, telah mengidentifikasi sumber kekayaannya sebagai investasi sukses yang ia lakukan di real estat New York saat kuliah di Universitas Columbia dan Sekolah Hukum New York. Ia memanfaatkan kemenangan properti tersebut untuk mengambil alih SHI International Corp yang berkantor pusat di New Jersey, sebuah perusahaan perangkat lunak perusahaan yang ia beli dari kebangkrutan dan masih ia kendalikan bersama mantan istrinya, Thai Lee, seorang pengusaha Korea-Amerika kelahiran Bangkok, Thailand.

    Kepemilikannya di perusahaan teknologi senilai US$15 miliar berdasarkan penjualan dan taruhan awal pada raksasa mobil listrik Tesla membantu meningkatkan kekayaan bersih Leo menjadi US$7,7 miliar, menurut perkiraan Forbes. Pada tahun 2020, ia menjadi berita utama dengan pembeliannya hunian tertinggi di Singapura- sebuah kondominium tiga tingkat di Guoco Tower setinggi 64 lantai- dari keluarga Dyson di balik perusahaan gadget Inggris senilai SG$62 juta.

    (sef/sef)