Tag: Elon Musk

  • Mengenal dan Tips Investasi Crypto untuk Pemula

    Mengenal dan Tips Investasi Crypto untuk Pemula

    Sayangnya, banyak investor baru seringkali mengabaikan risiko besar yang ada pada investasi crypto. Crypto memberikan potensi penghasilan tinggi, tetapi juga disertai dengan risiko kerugian yang signifikan.

    Ini karena instrumen investasi di sektor blockchain sangat terpengaruh oleh berbagai sentimen di pasar. Pengaruh dari tokoh-tokoh di dunia investasi juga berdampak pada perubahan nilai aset crypto dengan cepat.

    Contohnya adalah tweet Elon Musk di platform X. Oleh karena itu, menjadi krusial bagi calon investor dan pemula untuk memiliki pemahaman yang baik dalam merencanakan strategi.

    Mengutip dari Investopedia dan ESEI Business School, berikut beberapa tips berinvestasi di crypto agar mendapatkan penghasilan yang diinginkan serta menghindari kerugian.

    1. Pentingnya Melakukan Riset

    Riset adalah faktor utama dalam setiap jenis investasi. Kamu perlu memahami berbagai aspek sebelum berinvestasi di crypto, seperti teknologi yang digunakan, tren di pasar, jenis aset crypto, serta prospek pertumbuhannya di masa depan.

    Kamu juga sebaiknya terus mengikuti perkembangan informasi terbaru. Dengan cara ini, kamu bisa membuat keputusan yang tepat di tengah segala kompleksitas pasar crypto.

    2. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya

    Pilihlah platform yang memiliki reputasi baik atau sudah mendapatkan izin dari otoritas yang berwenang, seperti OJK atau Bappebti.

    3. Lakukan Diversifikasi Aset Crypto

    Diversifikasi adalah prinsip investasi yang seharusnya diterapkan pada aset crypto. Membagi modal kamu dalam beberapa jenis crypto dapat membantu mengurangi risiko kerugian. Namun, penting untuk melakukan diversifikasi portofolio dengan bijak.

  • Elon Musk Mundur, Badai PHK Makin Menggila

    Elon Musk Mundur, Badai PHK Makin Menggila

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk resmi mundur dari perannya sebagai tulang punggung di Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) sejak awal Mei 2025. Musk akan lebih fokus mengurus perusahaannya, Tesla, yang hancur lebur digerus persaingan dan aksi boikot.

    Ke depan, Musk hanya akan memberi masukan di DOGE dan porsi waktunya di lembaga bentukan Presiden Donald Trump itu dikurangi secara signifikan.

    Kendati demikian, aksi pemangkasan karyawan atau PHK di lembaga pemerintah ternyata tetap berlanjut meski peran Musk sudah berkurang di DOGE.

    Lembaga Sumber Daya Masyarakat Federal melanjutkan gerakan Musk untuk melakukan PHK besar-besaran. Mereka bersiap meluncurkan software baru yang dinilai akan mempercepat PHK di kalangan pegawai pemerintah, menurut sumber dalam Reuters.

    Sejauh ini, sejak Musk memimpin DOGE, sebanyak 260.000 pegawai pemerintah sudah kehilangan pekerjaan mereka, baik melalui skema pensiun dini maupun PHK.

    Prosesnya juga banyak mengalami masalah. Banyak pegawai yang sudah dipecat akhirnya harus direkrut kembali karena PHK dilakukan secara sembrono.

    Terkait software canggih untuk mempercepat PHK, pengembangannya dilakukan oleh tim developer di Kantor Manajemen Personil AS (OPM), di bawah perintah langsung dari Musk ketika masih aktif di DOGE, dikutip dari Reuters, Jumat (9/5/2025).

    Software tersebut merupakan versi berbasis web yang lebih user-friendly untuk menargetkan pegawai kena PHK dengan lebih cepat. Prosesnya lebih efisien ketimbang menggunakan tenaga manusia secara manual untuk melakukan penargetan, menurut 4 sumber Reuters.

    Proses pengembangan software tersebut dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Program software ini akan diluncurkan ke berbagai lembaga pemerintah oleh OPM, hanya beberapa saat setelah Musk menyatakan mundur dari DOGE.

    Sebelumnya, software yang digunakan untuk penargetakn PHK dinamai ‘AutoRIF’ yang merupakan singkatan dari ‘Auto Reduction in Force’ (Pengurangan Tenaga Kerja Otomatis). Versi terbarunya yang lebih canggih dinamai ‘Workforce Reshaping Tool’ (Alat Pembentukan Kembali Tenaga Kerja).

    Dengan rampungnya tool versi baru tersebut, OPM akan memimpin demonstrasi, pengujian, dan menambahkan pengguna baru dalam beberapa pekan ke depan, menurut keterangan sumber dalam.

    DOGE, OPM, Gedung Putih, Pentagon, dan Musk tidak langsung merespons permintaan komentar lebih lanjut. Majalah Wired adalah media pertama yang melaporkan terkait upaya yang diperbarui ini.

    Reuters kemudian memberitakan penyelesaian upaya pembaruan, kapabilitas program baru, dan rencana peluncuran software untuk PHK massal di lingkungan pemerintah AS.

    (fab/fab)

  • Wow! Bill Gates Berniat Sumbang 99% Kekayaan Hingga 2045

    Wow! Bill Gates Berniat Sumbang 99% Kekayaan Hingga 2045

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan ia bermaksud menyumbangkan 99% dari kekayaannya yang sangat besar selama 20 tahun ke depan. Hal ini disampaikan dalam sebuah posting blog yang dikutip BBC News, Kamis (8/5/2025).

    Dalam pernyataan itu, Gates mengatakan bahwa ia akan mempercepat pemberiannya melalui yayasannya. Ia juga berencana untuk mengakhiri operasi pembagian kekayaan ini pada tahun 2045.

    “Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa ‘dia meninggal dalam keadaan kaya’ tidak akan menjadi salah satu dari mereka,” tuturnya.

    Gates, 69 tahun, mengatakan bahwa yayasannya yang bernama sama telah memberikan US$ 100 miliar (Rp 1.640 triliun) untuk proyek-proyek kesehatan dan pembangunan. Ia berharap yayasan tersebut akan menghabiskan US$ 200 miliar (Rp 3.280 triliun) lagi, tergantung pada pasar dan inflasi, selama dua dekade ke depan.

    Dalam posting blognya, Gates mengutip esai tahun 1889 oleh taipan Andrew Carnegie yang berjudul The Gospel of Wealth, yang menyatakan bahwa orang kaya memiliki kewajiban untuk mengembalikan kekayaan mereka kepada masyarakat.

    “Orang yang meninggal dalam keadaan kaya akan meninggal dalam keadaan malu,” tulisnya.

    Ikrar terbarunya merupakan percepatan dalam pemberian amal. Awalnya, ia dan mantan istrinya Melinda telah merencanakan cara-cara agar Yayasan Gates terus bekerja selama beberapa dekade setelah kematian mereka.

    Ketika ditanya tentang perubahan ini, Gates mengatakan kepada BBC’s Newshour pada hari Kamis bahwa akan ada orang kaya lainnya dalam 20 tahun yang dapat mengatasi tantangan masa depan dengan lebih baik.

    “Ini benar-benar tentang urgensi,” katanya. “Kita dapat menghabiskan lebih banyak uang jika kita tidak berusaha untuk terus-menerus, dan saya tahu bahwa pengeluaran tersebut akan sejalan dengan nilai-nilai saya.”

    Harta Yang Tak Habis

    Menyumbangkan 99% kekayaannya masih bisa menjadikan Gates sebagai miliarder. Dalam data Bloomberg, Gates saat ini masih memiliki kekayaan hingga US$ 108 miliar (Rp 1.787 triliun). Gates juga mengatakan yayasan tersebut akan menarik dana abadinya untuk menyumbangkan US$ 200 miliar.

    Bersama Paul Allen, Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975, dan perusahaan tersebut menjadi kekuatan dominan dalam perangkat lunak komputer dan industri teknologi lainnya. Gates secara bertahap telah mundur dari perusahaan tersebut pada abad ini, mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif pada tahun 2000 dan sebagai ketua pada tahun 2014.

    Ia mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk menyumbangkan uang oleh investor Warren Buffett dan filantropis lainnya. Ia juga menguraikan tiga tujuan utama yayasannya yakni memberantas penyakit yang dapat dicegah yang membunuh ibu dan anak, memberantas penyakit menular termasuk malaria dan campak, serta memberantas kemiskinan bagi ratusan juta orang.

    Gates juga mengkritik Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis karena memangkas anggaran bantuan luar negeri mereka. Pasalnya, hal ini dapat memperparah program-program jaminan sosial, yang ujungnya menjatuhkan masyarakat pada kemiskinan.

    “Tidak jelas apakah negara-negara terkaya di dunia akan terus membela rakyatnya yang termiskin,” tulisnya. “Namun satu hal yang dapat kami jamin adalah, dalam semua pekerjaan kami, Yayasan Gates akan mendukung upaya untuk membantu orang dan negara keluar dari kemiskinan.”

    Ia lebih tegas dalam wawancara dengan Newshour, saat ditanya tentang komentarnya yang menuduh miliarder teknologi Elon Musk membunuh anak-anak melalui pemotongan bantuan AS yang dilakukan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE.

    “Pemotongan ini tidak hanya akan membunuh anak-anak, tetapi jutaan anak,” jawab Gates. “Anda tidak akan menyangka orang terkaya di dunia akan melakukannya.”

    (tps/tps)

  • Arti Kemenangan Partai Buruh di Australia Bagi Warga Indonesia

    Arti Kemenangan Partai Buruh di Australia Bagi Warga Indonesia

    Sudah hampir sepekan hasil pemilu Australia diumumkan, dengan hasil yang masih sama: Partai Buruh menang telak dan Anthony Albanese mempertahankan kursi perdana menteri.

    Penghitungan suara masih dilakukan di sejumlah daerah pemilihan (dapil) atau, istilahnya di Australia, ‘electorate’.

    Seiring dengan lebih banyak hasil yang masuk, semakin menarik juga untuk diamati karena ada sejumlah hasil yang mengejutkan.

    Peter Dutton, pemimpin oposisi Australia, kehilangan kursinya di parlemen, menyebabkan krisis kepemimpinan dalam Partai Liberal.

    Kejutan lainnya baru terjadi Rabu kemarin (07/05), ketika pemimpin Partai Hijau atau ‘Greens’, yakni Adam Bandt, kehilangan kursinya karena kalah di dapil Melbourne.

    Padahal Partai Hijau, yang mengklaim lebih mengedepankan isu-isu lingkungan dan keadilan sosial, adalah salah satu partai yang populer bagi warga Australia yang tak ingin pemerintahnya dikuasai dua partai besar, yakni Partai Buruh dan Partai Liberal.

    Apa artinya bagi warga Indonesia?

    Sangat menarik untuk melihat dinamika politik dan demokrasi Australia, sebagai salah satu negara tetangga terdekat Indonesia yang bisa jadi sering tidak kita perhatikan.

    Padahal hasil pemilu dan iklim politik di Australia secara tidak langsung berdampak bagi warga Indonesia yang semakin berminat untuk belajar, juga bekerja di Australia lewat program ‘Work and Holiday Visa’ (WHV).

    Partai Buruh, yang dipastikan membentuk kelompok mayoritas di parlemen Australia, akan lebih mudah meloloskan kebijakan dan peraturan yang dibuatnya tanpa terlalu banyak tekanan dari pihak oposisi.

    Itu artinya, kita harus melihat lebih jauh apa kebijakan-kebijakan yang ditawarkan oleh Partai Buruh.

    Anthony Albanese perlu mewujudkan janji-janjinya, seperti meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menyediakan lebih banyak kesempatan bagi warga Australia untuk mendapatkan akses ‘bulk billing’, di mana biaya kunjungan ke dokter umum dibayar belakangan oleh negara dan tidak ditanggung sepenuhnya oleh pasien.

    Ia juga berjanji mempermudah mereka yang akan membeli rumah untuk pertama kalinya, dengan cukup membayar uang muka 5 persen dari harga rumah.

    Selain itu, masih ada sederet janji lainnya-janjinya yang lebih fokus untuk meringankan biaya hidup yang semakin mahal di Australia.

    Tapi dalam anggaran yang diajukan bulan Maret lalu, terungkap juga kalau pemerintahan di bawah Partai Buruh akan memangkas jumlah pendatang, memangkas jumlah siswa internasional dengan menaikkan biaya ‘student visa’, hingga peraturan yang lebih ketat bagi warga asing yang ingin membeli properti.

    Tak ada suara yang terbuang

    Meski Indonesia dan Australia sama-sama negara demokrasi, tapi baik sistem pemerintahannya dan praktik pemilunya berbeda.

    Terlibat secara aktif dalam demokrasi adalah hal yang diwajibkan di Australia, sehingga mereka yang tidak memilih bisa terkena denda.

    Kebijakan partai dan para pemimpinnya lebih menjadi fokus dalam kampanye mereka, dan kampanye, sementara bagaimana mereka bisa menjawab masalah warga menjadi nilai jualnya.

    Di jalan raya, tak ada kesemrawutan spanduk dan foto politisi lengkap dengan gelar akademik dan nama orangtua atau anak-anaknya.

    Meski spanduk partai dan kandidat independen masih diperbolehkan untuk dipajang di hari pemilihan, setidaknya tidak ada laporan soal “serangan fajar” dalam bentuk uang atau bantuan sosial.

    “Democracy sausage” yaitu, roti isi sosis, menjadi salah satu ikon demokrasi di Australia, meski tidak semua gratis mendapatkannya

    Biasanya roti sosis yang disiapkan oleh sukarelawan ini dijual untuk kepentingan amal, yang hasil penjualannya didonasikan untuk sekolah atau gedung tempat pemungutan suara berlangsung.

    Tapi yang paling menarik adalah kertas suara, karena pemilih bukan mencoblos satu pilihan saja, melainkan menuliskan nomor sesuai urutan preferensinya atau istilahnya ‘prefential voting’.

    Cara penghitungan ‘preferential voting’ sedikit kompleks dan butuh waktu untuk memahaminya.

    Tapi dengan cara ini, Australia memastikan suara warganya tidak terbuang, selain karena kandidat harus punya lebih dari 50 persen pemilih jika ingin memenangi pertarungan politik.

    Cara ini juga memberikan kesempatan kepada partai-partai kecil dan kandidat independen untuk unggul dalam perolehan suara, jika mereka mendapat urutan pertama atau kedua dalam preferensi pemilih.

    Untuk gambaran mudahnya kita menggunakan skenario Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo, yang seandainya, bersaing memperebutkan daerah pemilihan Melbourne untuk duduk di parlemen Australia.

    Maka kita wajib menuliskan nomer 1, 2, dan 3 di samping nama mereka, sesuai urutan preferensi, bukan hanya memilih salah satu di antaranya.

    Dengan mengikuti hasil Pilpres 2025, yakni Ganjar Pranowo yang mendapatkan suara paling sedikit, maka suara untuk Ganjar akan didistribusikan ke Prabowo dan Anies, tergantung siapa yang menjadi preferensi selanjutnya dari para pemilih.

    Demikian seterusnya, hingga kemenangan Prabowo bisa jadi karena “swing” atau pengalihan suara dari Anies dan Ganjar.

    ‘Trumpisme’ mewarnai pemilu Australia

    Kembali ke hasil pemilu Australia, setidaknya ada dua teori mengapa Partai Liberal bisa kalah telak dalam pemilu Australia tahun ini.

    Pertama, sejumlah warga di dapil Dickson, yang jadi daerah pemilihan Peter Dutton, menjelaskan alasan mereka tidak lagi mendukung sosok yang sudah mewakili mereka selama 24 tahun.

    Kampanye Partai Liberal yang buruk adalah salah satunya, yang juga sudah diakui sendiri oleh Peter Dutton sesaat sebelum pemilu digelar.

    Menurut warga di dapil Dickson, ide-ide dan kebijakan yang ditawarkan pemimpin Partai Liberal tersebut sebenarnya bagus, tapi mereka ingin “sesuatu yang berbeda” setelah aspirasi mereka diwakili orang yang sama selama lebih dari dua dekade.

    Tapi yang paling menonjol adalah teori kedua, yakni Peter Dutton identik dengan Donald Trump dalam sejumlah kebijakannya.

    Di kalangan pengkritiknya, Dutton mendapat sebutan “Temu Trump”, yang merujuk versi murah dari Donald Trump setelah slogan andalannya “Let’s get Australia back on track” dianggap mirip dengan “Make America Great Again” milik Trump.

    Dalam kampanye-nya, Dutton dicap anti-migran setelah berencana memangkas jumlah migrasi hingga demi menyelamatkan warga Australia dari krisis lapangan kerja dan kepemilikan rumah.

    Ia juga akan memangkas layanan publik, termasuk jumlah pegawai sipil, yang dianggapnya sebagai pemborosan.

    Kebijakan ini dianggap mirip dengan efisiensi yang dilakukan Trump dengan membentuk Department of Government Efficiency, yang tak jelas dipimpin siapa, meski Elon Musk dipastikan sebagai ‘person in charge’.

    Jika Anda mengenal Voice of America (VOA), yang siaran dan kontennya juga tersedia dalam bahasa Indonesia, dan kini menyadari sudah lama tak mendengar atau melihat VOA Indonesia di jejaring sosial, ini tak lepas karena pengaruh DOGE, seperti dikatakan Ami Bera, representatif US Congressional.

    Gaya Trump lainnya yang juga dituduh ditiru oleh Dutton adalah saat ia menyebut anak-anak sekolah di Australia telah didoktrin dengan “woke agenda” dalam kurikulum mereka, juga ketika Dutton lebih memilih tenaga nuklir untuk sumber energi terbarukan.

    Hasil pemilu di Australia kemarin menunjukkan, sama seperti Kanada, Australia tak ingin memiliki sosok yang menyerupai Donald Trump sebagai pemimpinnya.

    Tetapi sejumlah kritik juga menyertai kemenangan Partai Buruh.

    Salah satunya yang menganggap kemenangan Partai Buruh dan Anthony Albanese bukan sebuah kemenangan murni, namun “terbantu” warga yang menolak Dutton dan Trump.

    Namun, Partai Buruh yakin fokusnya untuk memerangi biaya hidup yang mahal dan mengembalikan layanan kesehatan yang mendasar adalah alasan warga Australia kembali mempercayakan partainya untuk memimpin.

  • Tetangga Elon Musk Ngamuk, Kelakuan Liar Diumbar

    Tetangga Elon Musk Ngamuk, Kelakuan Liar Diumbar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kembali bikin gaduh, kali ini dengan tetangga di lingkungan elite rumahnya di Austin, Texas.

    Mengutip laporan The New York Times, Musk membeli sebuah rumah mewah enam kamar tidur di kawasan elite West Lake Hills pada 2022.

    Rumah ini berada di jalan sempit di area perumahan yang tenang, lokasi yang tak lazim bagi seseorang seperti Musk yang membutuhkan pengamanan ketat 24 jam.

    Namun demi keamanan, Musk membangun pagar kawat setinggi 4,8 meter mengelilingi propertinya.

    Masalahnya, pagar ini melebihi batas tinggi yang diizinkan, selisih sekitar 3 meter dari aturan kota. Tak hanya itu, pembangunan pagar dan gerbang logam tersebut melanggar enam peraturan kota sekaligus, dan tidak memiliki izin resmi.

    Musk kini sedang berupaya mendapatkan izin pembangunan, baru setelah pagar tersebut berdiri. Namun, prosesnya masih berlarut-larut.

    Di sisi lain, warga sekitar mulai gerah. Banyak yang mengeluh atas gangguan akibat renovasi rumah Musk, dari lalu lintas kendaraan pekerja hingga aktivitas 24 jam yang mengusik ketenangan lingkungan.

    “Mobil para pekerja parkir sembarangan, lalu-lalang angkut laundry dari satu rumah ke rumah lain, ini harus dihentikan,” ujar warga lokal Paul Hemmer kepada Komisi Zonasi dan Perencanaan.

    Aksi Musk ini dianggap mencerminkan pola lamanya, yakni membangun dulu, izin belakangan. Pola yang juga pernah menyeret perusahaan-perusahaannya ke banyak masalah hukum.

    CEO Tesla dan SpaceX itu juga dikenal semakin paranoid. Ia bahkan pernah menyatakan bahwa dirinya adalah target pembunuhan nomor dua setelah Trump.

    Mansion Musk di West Lake Hills adalah bagian dari tiga properti yang membentuk semacam “kompleks keluarga”, tempat tinggal para ibu dari anak-anaknya.

    Mantan kekasihnya, penyanyi Grimes, pernah tinggal di sana, sementara eksekutif Neuralink Shivon Zillis, ibu dari empat anak Musk, tinggal hanya 10 menit jalan kaki.

    Alih-alih menciptakan tempat nyaman untuk keluarga, sikap Musk justru bikin warga lokal geram.

    “Saya sebut itu Fort Knox,” kata Paul Hemmer, ketua asosiasi warga setempat.

    Sidang Dewan Kota West Lake Hills dijadwalkan pada 14 Mei untuk membahas pelanggaran zonasi ini. Situasinya diperkirakan akan memanas.

    (dem/dem)

  • Kondisi Terkini Pasien ‘Chip Otak’ Elon Musk, Bisa Ngedit Video

    Kondisi Terkini Pasien ‘Chip Otak’ Elon Musk, Bisa Ngedit Video

    Jakarta

    Brad Smith, orang ketiga di dunia yang mendapatkan chip otak atau brain-computer interface (BCI) berhasil mengedit dan menarasikan sebuah video Youtube menggunakan sinyal otaknya. Hal itu berhasil ia lakukan setelah terus mempelajari penggunaan BCI Neuralink milik Elon Musk.

    Smith adalah pengidap amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau penyakit lou gehrig, sebuah kelainan neurodegeneratif progresif yang mempengaruhi neuron motorik. Hal itu membuat Smith kehilangan kemampuan bergerak termasuk berbicara, makan, bergerak, dan bernapas secara mandiri.

    Melalui video yang diunggahnya di Youtube, Smit menceritakan bagaimana kehidupan sehari-harinya pasca menggunakan BCI. Ia menceritakan dirinya bisa mengendalikan kursor komputer untuk mengedit video pertamanya.

    Dikutip dari Science Alert, implan seukuran lima tumpuk koin dan berisi lebih dari 1.000 elektroda dipasang di korteks motoriknya.

    Smith menuturkan BCI tidak membaca pikirannya terus menerus. Cara kerjanya dengan menafsirkan sinyal otak yang menunjukkan bagaimana dan kemana ia ingin menggerakan kursor. Untuk mengendalikan kursor, ia akan menggunakan lidah untuk menggerakkan kursor dan mengatupkan rahang jika ingin meng-klik sesuatu di komputer.

    Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga digunakan untuk menciptakan suara sintetis dari rekaman suara Smith sebelum ia kehilangan kemampuan berbicara. Ini memungkinkan suara narasi yang muncul dari video sangat mirip dengan suara asli Smith.

    Sebelumnya, Elon Musk sempat menghubungi keluarga Smith melalui telepon video untuk mengetahui kondisi mereka. Elon Musk mengaku senang melihat perkembangan Smith dan berharap BCI Neuralink bisa dimanfaatkan lebih jauh lagi.

    “Saya harap ini bisa menjadi perubahan besar untuk Anda dan keluarga,” kata Elon Musk dalam sebuah video terpisah oleh penulis biografinya, Ashlee Vance ketika berkunjung ke rumah Smith.

    “Saya senang bisa menggunakan alat ini di kepala saya dan berhenti menggunakan teknologi pelacakan mata,” balas Smith.

    Sebelumnya Smith juga sempat mencoba teknologi pelacakan mata untuk berkomunikasi. Tapi teknologi itu terbatas pada ruangan yang gelap.

    Menurut Smith, BCI Neuralink memungkinkannya untuk berkomunikasi di luar ruangan dan dalam berbagai kondisi pencahayaan. BCI yang digunakan juga memungkinnya untuk bermain video game dengan anak-anaknya.

    “Butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai di titik ini, dan saya masih sering menangis. Sangat menyenangkan memiliki tujuan besar yang lebih besar dari diri saya. Saya sangat bersemangat untuk melayani orang lain di masa depan melalui kerja ini,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • Elon Musk Nyatakan Perang Melawan Raksasa Teknologi AS

    Elon Musk Nyatakan Perang Melawan Raksasa Teknologi AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk berencana untuk tetap ‘berperang’ melawan raksasa teknologi OpenAI. Ketegangan antara Musk dan OpenAI sudah mencuat sejak beberapa saat lalu.

    Musk memiliki sejarah panjang di OpenAI. Ia merupakan salah satu pendiri raksasa pencipta ChatGPT tersebut, sebelum akhirnya hengkang pada 2018 silam.

    Kala itu, OpenAI masih merintis sebagai startup kecil sebelum mendulang popularitas berkat ChatGPT yang meluncur pada 2022. Kini, Musk menggugat OpenAI karena menilai perusahaan tersebut sudah meninggalkan visi orisinil perusahaan untuk menjadi organisasi nirlaba (non-profit).

    Menanggapi gugatan hukum tersebut, OpenAI baru saja mengumumkan rencana baru. OpenAI menegaskan bahwa induk nirlabanya akan terus mengontrol bisnis yang mencari untung (for-profit). Selain itu, induk non-profit OpenAI akan memegang saham mayoritas perusahaan.

    Dengan adanya pengumuman tersebut, nyatanya Musk tak ciut untuk melakukan perlawanan hukum. Hal ini disampaikan pengacara Musk, Marc Toberoff pada awal pekan ini.

    “Tak ada yang berubah setelah pengumuman terbaru OpenAI. Faktanya, OpenAI masih mengembangkan AI dengan metode tertutup (closed-source) yang menguntungkan Sam Altman (CEO OpenAI), para investor, dan Microsoft,” kata Toberoff dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Rabu (7/5/2025).

    “Pengumuman tersebut mengaburkan perincian penting tentang apa yang disebut sebagai pengaturan ‘kontrol nirlaba’. Khususnya tentang pengurangan tajam kepemilikan saham yang akan diterima nirlaba tersebut dalam perusahaan Altman yang mencari laba,” ia menuturkan.

    Musk telah berjuang di pengadilan untuk memblokir transisi OpenAI dari kendali nirlabanya. Ia berupaya sekuat tenaga untuk melawan raksasa yang ia dirikan bersama tersebut dan kini menjadi pesaingnya di sektor AI.

    Perusahaan besar lainnya seperti Meta dan tokoh terkemuka, termasuk pemenang Hadiah Nobel Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai bapak AI, telah bergabung dengan para kritikus yang mendesak regulator untuk memblokir restrukturisasi OpenAI. Sidang hakim dijadwalkan pada Maret 2026 mendatang.

    “Musk terus melanjutkan gugatan hukum yang tak berdasar. Ini membuktikan niat buruk Musk untuk menghambat pertumbuhan kami,” kata juru bicara OpenAI dalam sebuah pernyataan.

    (fab/fab)

  • Tesla Hancur Lebur, Merek China Tak Terkenal Jauh Lebih Laku

    Tesla Hancur Lebur, Merek China Tak Terkenal Jauh Lebih Laku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla menghadapi mimpi buruk usai bisnisnya hancur lebur gara-gara aksi boikot yang meluas. Di Inggris, mobil Tesla makin sepi peminat. Bahkan, posisinya sudah dikalahkan dua merek China yang tak terkenal.

    Sepanjang bulan lalu, raksasa mobil listrik (EV) milik Elon Musk tersebut ‘hanya’ menjual 512 unit mobil. Jumlah itu anjlok dibandingkan penjualan mobil Tesla di April 2025 yang menembus 1.300 unit.

    Kecaman masyarakat terhadap sikap politik Musk terbukti berdampak besar pada kinerja penjualan Tesla di kawasan Eropa. Masyarakat Inggris ramai-ramai menyerbu mobil merek China dan ogah membeli mobil Tesla.

    Saingan kuat Tesla, BYD, berhasil menjual 2.511 unit mobil dalam periode yang sama. Jumlah itu meningkat 650% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Jika dibandingkan BYD, Tesla sudah kalah sangat jauh. Namun, Tesla ternyata juga tak mampu bersaing dengan dua merek China yang masih jarang terdengar, yakni Jaecoo dan Omoda.

    Kedua merek tersebut dimiliki konglomerasi China, Chery. Jaecoo berhasil menjual 1.053 unit mobil di Inggris sepanjang April 2025, sementara Omoda menjual 910 unit mobil pada periode yang sama, dikutip dari Business Insider, Rabu (7/5/2025), berdasarkan data lembaga perdagangan SMMT.

    Ironisnya, Jaecoo dan Omoda baru masuk pasar Inggris tahun lalu, sementara Tesla sudah lebih lama malang-melintang di negara tersebut.

    Jaecoo dan Omoda menawarkan beragam model mobil berteknologi canggih. Ada yang sepenuhnya mobil listrik, ada pula yang bersifat hibrida, hingga yang sepenuhnya masih menggunakan bahan bakar minyak.

    Sementara itu, diketahui bahwa Tesla sepenuhnya menjual mobil listrik. Kendati demikian, fakta bahwa Tesla sudah dikalahkan 2 merek China baru yang belum terkenal menunjukkan tingkat masalah yang dialami Tesla di Eropa.

    Eropa merupakan pasar ketiga terbesar Tesla. Jika Tesla sudah tak berpengaruh di kawasan tersebut, maka bisnisnya secara keseluruhan bisa ikut terdampak.

    Saham Tesla anjlok 2,7% pada perdagangan awal di Selasa (6/5) waktu setempat. Hal ini menyebabkan penurunan harga saham Tesla sepanjang 2025 sudah mencapai 28%.

    Sentimen negatif Tesla di Eropa ditengarai sikap politik Musk yang mendukung partai sayap kanan garis keras AfD. Selain itu, peran Musk dalam pemerintahan Trump dan dukungannya yang dinilai berlebihan dalam masa Pilpres 2024 menyulut kemarahan warga Eropa.

    Aksi penyerangan showroom Tesla dan mobil Tesla di jalanan pun sempat heboh beberapa saat lalu. Polisi juga menyelidiki kebakaran di dealer Tesla di Roma pada 31 Maret 2025 silam.

    Di tengah huru-hara tersebut, Tesla juga menghadapi persaingan ketat dengan merek asal Eropa seperti Volkswagen, serta pabrikan mobil listrik China yang makin kencang mengekspansi penjualan ke pasar Eropa.

    Untung menggenjot kembali minat beli Tesla di Inggris, perusahaan mulai menawarkan pengisian daya gratis selama 2 tahun di fasilitas Supercharging miliknya untuk unit Model Y. Kita tunggu saja apakah taktik ini berhasil menggenjot penjualan Tesla atau upayanya sia-sia.

    (fab/fab)

  • Rumah Mewah Elon Musk Diprotes Tetangga, Rupanya Gegara Ini

    Rumah Mewah Elon Musk Diprotes Tetangga, Rupanya Gegara Ini

    Jakarta

    Elon Musk mungkin memiliki banyak penggemar, tapi tetangganya di perumahan elit West Lake Hills di Austin, Texas bukan salah satunya. Mereka bahkan memprotes Musk dan rumahnya karena dianggap mengganggu.

    Laporan The New York Times mengungkap bagaimana tetangga Musk di West Lake Hills menanggapi kehadiran Musk dan timnya di wilayah tersebut. Musk memiliki beberapa rumah mewah di Texas, salah satunya rumah senilai USD 6 juta atau Rp 98,8 miliar di West Lake Hills.

    Sejumlah tetangga Musk kesal melihat rumah Musk yang selalu ramai. Mereka juga sering melihat orang-orang yang membawa pistol, yang diduga sebagai anggota tim keamanan Musk, sering datang dan pergi.

    Beberapa tetangga juga sangat terganggu dengan tim Musk yang mendirikan pagar rantai setinggi 4,8 meter. Pagar besi itu ternyata dibangun tanpa izin dan tiga meter lebih tinggi dari yang diizinkan. Musk juga mendirikan pagar besar di depan rumah dan gerbang raksasa di belakang rumah yang tampaknya jadi pintu masuk karyawan.

    Secara total, konstruksi di rumah Musk melanggar enam peraturan kota. Setelah beberapa kali diprotes tetangga, tim Musk baru mencoba mendapatkan izin untuk proyek tersebut.

    Saking mengganggunya, rumah Musk sempat menjadi salah satu topik yang dibahas dalam rapat Komisi Zonasi dan Perencanaan bulan lalu. Debat soal rumah Musk akan dilanjutkan pada 14 Mei yang melibatkan Dewan Kota West Lake Hills.

    “Jika Anda mengikutinya di berita, dia selalu bersalah karena membangun sesuatu dan baru meminta izin kemudian,” kata tetangga Musk Paul Hemmer dalam salah satu rapat perencanaan, seperti dikutip dari TechCrunch, Rabu (7/5/2025).

    Hemmel adalah tetangga yang tinggal di seberang rumah Musk. Ia juga menjadi presiden asosiasi pemilik rumah yang tugasnya mengelola perumahan dan perizinan di lingkungan tersebut.

    Anne Yeakel, tetangga Musk lainnya mengatakan orang terkaya di dunia itu tidak pernah mengenalkan dirinya ke tetangga lain. Hanya sedikit warga yang pernah melihat Musk di rumahnya, tapi kabar soal kepindahannya menyebar dengan cepat.

    Rumah itu lebih sepi ketika Musk sedang tidak rumah, terutama dalam beberapa bulan terakhir karena Musk lebih banyak menghabiskan waktunya di Washington. Kini warga West Lake Hills bersiap menyambut kepulangan Musk setelah ia mengatakan akan mengurangi kesibukannya di pemerintahan Donald Trump.

    (vmp/vmp)

  • Elon Musk Cabut dari Ibukota AS, Kini Punya Kota Sendiri

    Elon Musk Cabut dari Ibukota AS, Kini Punya Kota Sendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Markas besar perusahaan roket milik Elon Musk, SpaceX, kini resmi menjadi kota mandiri bernama Starbase.

    Keputusan ini disahkan melalui pemungutan suara pada Sabtu (3/5), yang didominasi oleh para karyawan SpaceX yang tinggal di wilayah tersebut, tepatnya di ujung selatan negara bagian Texas, dekat perbatasan Meksiko.

    Dari 283 pemilih yang memenuhi syarat, 212 mendukung pembentukan kota baru ini, sedangkan hanya 6 yang menolak.

    Dengan luas sekitar 3,9 kilometer persegi, Starbase menjadi kota kecil dengan visi besar, yakni sebagai pusat peluncuran roket yang ditargetkan mengantar manusia kembali ke Bulan dan bahkan ke Mars.

    Elon Musk pun menyambut hasil pemungutan suara ini dengan antusias. Lewat akun X miliknya, ia menyatakan Starbase kini adalah “kota sungguhan”.

    Namun, status baru Starbase sebagai kota mandiri menuai kritik. Sebagian pihak khawatir hal ini akan memperluas kontrol pribadi Musk atas kawasan tersebut, termasuk kemungkinan penutupan akses publik ke pantai dan taman negara bagian untuk mendukung peluncuran roket.

    Saat ini, beberapa rancangan undang-undang juga tengah digodok di legislatif negara bagian Texas. Salah satunya mengusulkan agar kewenangan seperti penutupan pantai dipindahkan dari pemerintah daerah ke walikota dan dewan kota Starbase.

    Perusahaan juga tengah mengajukan izin kepada otoritas federal untuk meningkatkan frekuensi peluncuran dari lima kali menjadi 25 kali per tahun.

    Di tengah menurunnya popularitas Musk dan kinerja Tesla yang melemah, kemenangan pembentukan Starbase ini disebut sebagai pencapaian personal bagi sang miliarder, demikian dikutip dari APNews, Selasa (6/5/2025).

    Pihak SpaceX sendiri belum memberikan pernyataan resmi. Namun dalam suratnya tahun lalu, Manajer Umum Starbase Kathryn Lueders menulis bahwa mereka membutuhkan wewenang penuh untuk mengembangkan komunitas Starbase, yang kini sudah mengelola jalan, utilitas, sekolah, hingga layanan medis.

    Status markas SpaceX menjadi kota mandiri membuat warga sekitarnya menjadi cemas, termasuk Josette Hinojosa

    Ia mengatakan bahwa dirinya ikut serta untuk memastikan akses berkelanjutan ke pantai yang telah dinikmati keluarganya selama beberapa generasi.

    Kehadiran SpaceX membuat akses masyarakat umum ke pantai menjadi terbatas. “Suatu hari ditutup, dan beberapa hari lagi Anda ditolak,” kata dia.

    (dem/dem)