Tag: Elon Musk

  • Tambah Kapasitas di 3T, Komdigi Kaji Pemanfaatan Satria-2 dan Satelit LEO

    Tambah Kapasitas di 3T, Komdigi Kaji Pemanfaatan Satria-2 dan Satelit LEO

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengkaji pemanfaatan satelit Geostasioner Satria-2 dan satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) secara bersamaan untuk meningkatkan kapasitas internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

    Adapun untuk saat ini, pemerintah masih mengandalkan Satelit Satria-1. 

    Diketahui, dalam menyalurkan internet di daerah 3T, salah satu teknologi yang digunakan oleh Komdigi adalah Satelit Satria-1, yang memiliki kapasitas 150 Gbps. Satelit multifungsi ini menyebarkan internet ke lebih dari 30.000 titik dengan kecepatan 4-10 Mbps. 

    Mengingat teknologi satelit memiliki kapasitas yang terbatas,  yang berarti makin banyak penggunanya maka kecepatan yang diberikan makin lambat, perlu tambahan kapasitas agar layanan yang diberikan pemerintah tetap optimal. 

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan untuk meningkatkan kapasitas dan menjaga layanan tetap optimal, Komdigi membuka opsi untuk membangun Satelit Satria-2 atau menggunakan satelit LEO, baik Starlink maupun Kuiper milik Amazon. 

    “Kemungkinan potensi untuk Satria-2 itu dalam kajian-kajian ini terus kita kaji. Karena kalau dahulu kita mengandalkan satu saja, kalau sekarang kan ada yang LEO seperti Starlink, Kuiper dan lain-lain,” kata Meutya di Jakarta, Kamis (5/6/2025). 

    Sekadar informasi, Satria-2 merupakan bagian dari rencana strategis Kemenkominfo 2020-2024. Satria-2 memiliki kapasitas 2 kali lipat lebih besar dari Satria-1 yaitu 300 Gbps. Tujuan menghadirkan satelit ini adalah untuk memberikan internet yang lebih mumpuni di daerah rural.  

    Pada Februari 2022, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate sempat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Asean dan Timor Leste H.E. Owen Jenkins.  

    Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Johnny dan Duta Besar Owen Jenkins membahas kerja sama Satria-2 yang akan dibangun Airbus lewat pembiayaan UK Export Financing. 

    Sementara itu satelit LEO yang telah matang dan memberikan layanan internet ke Indonesia adalah satelit Starlink milik Elon Musk. Ribuan Satelit Starlink telah mengitari bumi, sementara itu proyek Satelit Kuiper Amazon, baru puluhan unit yang mengorbit. 

    Meutya mengatakan pemerintah membuka peluang untuk menggunakan salah satu dari solusi di atas atau memanfaatkan keduanya secara bersamaan untuk saling melengkapi. 

    “Kami memitigasi keperluan di depan ada kemungkinan kita kombinasi antara satelit Satria-2 yang di daerah, mana nanti yang pake LEO dan sebagainya,” kata Meutya. 

  • Starlink Bunuh Raksasa Opsel, Pengusaha Ramai-ramai Teriak

    Starlink Bunuh Raksasa Opsel, Pengusaha Ramai-ramai Teriak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekspansi layanan internet berbasis satelit Starlink di bawah SpaceX milik Elon Musk menimbulkan kontroversi. Di satu sisi, layanan Starlink yang menjangkau area remot membantu penetrasi internet hingga pelosok.

    Di sisi lain, ekspansi besar-besaran Starlink menimbulkan ancaman bagi para penyedia operator seluler di seluruh dunia. Terlebih, Starlink mulai meluncurkan kemampuan yang menyambungkan langsung internet satelit ke HP (direct-to-cell).

    Ekspansi Starlink ke India menimbulkan guncangan bagi raksasa telekomunikasi Reliance Jio milik crazy rich India, Mukesh Ambani. Sebelumnya, Reliance Jio meminta pemerintah memberikan izin spektrum internet satelit dengan mekanisme lelang.

    Dengan begitu, Reliance Jio mendapat keuntungan karena merupakan pemain lokal yang sudah berinvestasi banyak ke industri telekomunikasi India. Namun, pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan spektrum dengan metode lisensi, mengikuti tren global.

    Dengan mekanisme kedua, pemain asing lebih terbuka untuk menggarap industri telekomunikasi di India. Hal ini akan membuka ruang kompetisi yang lebih luas dan tidak melulu dikuasai pemain lama yang dominan.

    Terbaru, sebuah kelompok yang mewakili Reliance Jio dan Bharti Airtel mengatakan bisnis mereka akan menderita jika India menetapkan harga spektrum satelit pada tarif “sangat rendah” yang menguntungkan Starlink dan pemain asing lainnya.

    Sebagai konteks, pada Mei 2025, regulator telekomunikasi India mengusulkan penyedia layanan satelit membayar 4% dari pendapatan tahunan mereka kepada pemerintah untuk menawarkan layanan bagi masyarakat.

    Starlink telah melobi India untuk tidak melelang spektrum tetapi hanya memberikan lisensi sesuai dengan tren global, dengan mengatakan bahwa spektrum adalah sumber daya alam yang harus dibagi oleh perusahaan.

    Asosiasi Operator Seluler India dalam suratnya tertanggal 29 Mei 2025 kepada Kementerian Telekomunikasi meminta peninjauan ulang terhadap usulan harga tersebut.

    Pasalnya, pemain tradisional telah membayar biaya lelang di depan yang lebih tinggi untuk spektrum telekomunikasi. Hal ini membuat pembayaran mereka kepada pemerintah untuk penggunaan spektrum lebih tinggi sekitar 21% dibandingkan dengan jumlah yang akan dibayarkan oleh pemain satelit asing seperti Starlink.

    “Harga per MHz harus setara atau setidaknya sebanding untuk keduanya, terutama ketika digunakan untuk menjangkau konsumen yang sama untuk layanan yang identik,” kata surat itu, yang dilihat oleh Reuters, dikutip Kamis (5/6/2025).

    “Layanan satelit dapat menawarkan alternatif yang kompetitif dan terjangkau untuk pita lebar terestrial,” tertera dalam surat tersebut.

    Reliance Jio dan Airtel tidak merespons permintaan komentar dari Reuters. Starlink juga tak segera menanggapi permintaan komentar.

    Pejabat senior pemerintah India mengatakan kepada Reuters pada pekan ini bahwa Kementerian Telekomunikasi masih meninjau rekomendasi harga yang dibuat oleh regulator. Sumber dalam itu menyebut kekhawatiran industri seperti itu telah dikemukakan di masa lalu.

    Reliance Jio dan Airtel khawatir mereka menawarkan layanan pita lebar nirkabel yang serupa dengan penyedia satelit asing, tetapi membayar jauh lebih mahal, kata sumber industri yang mengetahui langsung situasi tersebut.

    Reliance dan perusahaan lain telah menghabiskan hampir US$20 miliar (Rp325 triliun) dalam beberapa tahun terakhir untuk mendapatkan spektrum 5G melalui lelang untuk menawarkan layanan telekomunikasi, data, dan pita lebar.

    Meskipun Reliance dan Airtel telah menandatangani kesepakatan distribusi pada Maret 2025 untuk peralatan Starlink, mereka akan terus bersaing dengan penawaran Musk kepada pelanggan setelah diluncurkan.

    “Proses Starlink untuk mendapatkan lisensi hampir selesai”, kata Menteri Telekomunikasi Jyotiraditya Scindia kepada The Print pada awal pekan ini.

    (fab/fab)

  • Digempur Starlink dan Kuiper, Begini Nasib Satelit RI Satria 2

    Digempur Starlink dan Kuiper, Begini Nasib Satelit RI Satria 2

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib Satria-2 jadi pertanyaan saat sejumlah layanan internet berbasis satelit mulai masuk ke Indonesia seperti Starlink SpaceX dan Kuiper dari Amazon. Satria-2 sebelumnya direncanakan akan mulai dikerjakan tahun ini.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid mengatakan Satria-1 masih mencukupi untuk Indonesia hingga sekarang. Namun pemerintah masih mengkaji soal penggunaan Satria-2 nantinya.

    “Dengan reprioritasing program pemerintah, kita tetap mengkaji tentang urgensi Satria-2. Namun demikian, sekali lagi karena pemerintah lagi reprioritasi. Untuk saat ini, kita masih mencukupi dengan Satria-1,” kata Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, di kantor Komdigi, Kamis (5/6/2025).

    Kedepannya, dia mengatakan akan dikaji apakah Indonesia perlu menambah satelit lagi atau tidak. Selain itu juga apakah akses internet bisa ditopang dengan teknologi lain seperti low-earth orbit (LEO) seperti Starlink dan Kuiper.

    Indonesia dengan banyak kepulauan, Meutya menyebutkan kemungkinan akan menggunakan kombinasi sejumlah teknologi satelit. Jadi tidak hanya satu teknologi saja yang digunakan.

    “Dugaan saya akan memiliki kombinasi dari berbagai macam pendekatan ini. Jadi ada satelit, Geo-satellite, LEO satellite, dan sebagainya. Enggak bisa pilih hanya ini atau hanya yang satunya,” jelasnya.

    Starlink dan Kuiper jadi beberapa pemain dalam industri satelit LEO. Satelit dari SpaceX milik Elon Musk sudah lebih dulu masuk ke Indonesia dan digunakan oleh masyarakat sejak tahun lalu.

    Sementara Amazon juga tengah membuat izin untuk Kuiper bisa beroperasi di wilayah Indonesia. Pihak penyedia layanan juga telah bertemu dengan Meutya beberapa waktu lalu.

    Ditemui Maret lalu, Meutya menjelaskan izin operasional untuk Kuiper di tanah air belum keluar.

    “Kami hargai [kedatangan Amazon Kuiper] karena memang dari awal mereka memberi tahu rencana-rencana investasi di Indonesia. Saya rasa ini bentuk keterbukaan yang baik,” Meutya menjelaskan.

    (npb/wur)

  • Krisis Seks Makin Parah, Populasi Bumi Tinggal 100 Juta Orang

    Krisis Seks Makin Parah, Populasi Bumi Tinggal 100 Juta Orang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak Artificial Intelligence bukan hanya terkait pekerjaan manusia yang menghilang. Lebih dari itu, diperkirakan teknologi bisa membuat penghuni Bumi hanya tersisa 100 juta orang pada 2030.

    Penulis Age of Artificial Intelligence, Subhash Kak dari Oklahoma State University menjelaskan masa depan itu akan terjadi karena pekerjaan yang diganti oleh komputer atau robot.

    “Komputer atau robot tidak akan pernah punya kesadaran, namun mereka akan melakukan semua yang kita lakukan karena sebagian besar yang dilakukan dalam hidup kita bisa digantikan,” jelasnya dikutip dari New York Post, Kamis (5/6/2025).

    Banyak pakar yang mengkhawatirkan AI membuat banyak manusia tergantikan di segala sektor. Ini nampaknya akan membuat angka kelahiran menurun drastis karena kebanyakan orang ragu memiliki anak.

    Mereka memikirkan risiko anak menjadi pengangguran di masa depan. Selain itu biaya membesarkan anak yang juga tak sedikit.

    Dampaknya saat banyak orang enggan punya anak, membuat populasi akan menurun secara drastis. Dengan hanya 100 juta orang pada tahun 2300, beberapa kota besar seperti London dan New York kemungkinan akan berubah menjadi kota hantu.

    Dia memastikan memiliki semua data yang mendukung teorinya. “Bukan hanya pendapat pribadi saya,” ucapnya.

    Penurunan populasi memang sudah terjadi di beberapa wilayah. Subhash Kak mencontohkan Eropa, China, Jepang hingga Korea telah mengalami penurunan jumlah populasi.

    “Sekarang saya tidak mengatakan tren ini akan terus berlanjut, namun sulit mengembalikannya karena banyak orang punya anak dengan berbagai alasan,” kata Subhash Kak.

    Dia bahkan mengutip pernyataan Elon Musk soal membangun koloni di planet lain. Musk diketahui sebagai orang yang cukup vokal soal anjloknya angka kelahiran dan penurunan populasi.

    Pengusaha dan bos SpaceX juga berulang kali menggunakan alasan tersebut untuk memulai kehidupan manusia di Mars. Termasuk menginginkan adanya koloni baru di luar Bumi.

    “Itu sebabnya Musk mengatakan mungkin manusia harus pergi ke luar angkasa, membangun koloni di tempat lain, jadi saat tragedi seperti itu menimpa Bumi maka bisa ditanami lagi,” jelasnya.

    (fab/fab)

  • Tesla Mendadak Laku Keras Usai Elon Musk Ditendang Trump

    Tesla Mendadak Laku Keras Usai Elon Musk Ditendang Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan Tesla hancur lebur di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal ini dipicu sentimen negatif terhadap sikap politik Elon Musk yang memunculkan gerakan boikot Tesla.

    Namun, tren berbeda justru muncul di Australia. Penjualan Tesla melesat mencapai level tertinggi selama 12 bulan terakhir pada Mei 2025.

    Tesla mengatakan pada pekan ini penjualan mobil listrik Tesla loncat menjadi 3.897 unit. Hal ini didorong penjualan moncer Model Y versi baru yang disulap menjadi kendaraan sport serbaguna dan compact.

    Penjualan Model Y di Australia tumbuh 122,5% dari tahun-ke-tahun (YoY), sementara penjualan Model 3 anjlok signifikan, dikutip dari CNBC International, Kamis (5/6/2025).

    Total pengiriman Tesla di Australia tumbuh 9,3% YoY. Namun, peningkatan dari April ke Mei 2025 naik 675%. Pada April lalu, Tesla hanya menjual 500 unit mobil listrik di Australia, menurut Dewan Kendaraan Listrik Australia.

    Penjualan Tesla pada April 2025 di Australia mencatat kinerja terburuk sepanjang tahun. Meski penjualannya bangkit pada Mei 2025, namun total penjualan di Australia sepanjang tahun berjalan masih tercatat turun 48,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “Pertumbuhan penjualan Tesla yang kuat di Australia pada Mei 2025 didorong secara signifikan oleh pembaruan Model Y. Namun, penjualan global masih mengalami tekanan,” kata associate director di firma riset Counterpoint, Liz Lee.

    Menurut catatan Counterpoint, penjualan global Tesla anjlok 13% YoY pada kuartal-I (Q1) 2025.

    “Meskipun Tesla menunjukkan kebangkitan di Australia, tetapi belum ada sinyal pemulihan secara global,” Lee menambahkan.

    Reputasi Elon Musk Hancur Lebur

    Penjualan global Tesla merana dalam beberapa bulan terakhir karena sengitnya kompetisi dan rusaknya reputasi Musk.

    Sebelum Mei 2024, penjualan Tesla di Australia lesu setelah aksi vandalisme dan protes terkait pekerjaan Musk di pemerintahan Presiden AS DOnald Trump. Selain itu, Musk juga dihujat karena sikapnya yang membela partai sayap kanan di Eropa.

    Pada pekan ini, Tesla melaporkan penjualan di AS anjlok 11% YoY. Kelompok industri Eropa pada pekan ini juga mencatat sinyal penjualan yang rendah untuk mobil Tesla baru di Spanyol, Portugal, Denmark, dan Swedia.

    Namun, titik cerah juga muncul di Norwegia, sama seperti Australia. Model Y berhasil membantu meningkatkan pertumbuhan 213% pada Mei 2025 di Norwegia, dibandingkan tahun sebelumnya.

    Tesla juga melaporkan penjualan pecah rekor di Turki sebanyak 1.545 unit pada bulan lalu.

    Data ini muncul sesaat setelah Trump menggelar konferensi pers pada pekan lalu dan mengumumkan Elon Musk secara resmi mundur dari jabatannya di pemerintahan federal dan Gedung Putih.

    Meski Trump menekankan Musk tetap menjadi penasihatnya, namun pernyataan lanjutan dari pengusaha Dan Ives mengatakan masa-masa politik Musk sejatinya telah berakhir.

    Tesla Digempur Mobil China

    Kembalinya Musk untuk fokus ke Tesla bertepatan dengan momentum persaingan industri mobil listrik yang kian ketat, terutama dari pabrikan asal China. Misalnya saja BYD yang makin gencar berekspansi secara global dan mulai head-to-head dengan Tesla.

    Pada April 2025, penjualan BYD di Eropa telah melampaui Tesla untuk pertama kalinya, menurut JATO Dynamics. BYD baru-baru ini mengumumkan akan memangkas diskon. Tren ini juga diikuti pabrikan mobil listrik asal China lainnya.

    Pada Maret lalu, data menunjukkan pendapatan tahunan Tesla juga sudah kalah dibandingkan BYD.

    Namun, pada Mei 2025, Tesla berhasil kembali memimpin pasar mobil listrik di Australia dan mengalahkan BYD. Penjualan Tesla tembus 3.897 unit, berbanding BYD yang mencatat penjualan 3.225 unit.

    (fab/fab)

  • Kritikan Elon Musk Usai Tak Lagi di Pemerintahan Trump

    Kritikan Elon Musk Usai Tak Lagi di Pemerintahan Trump

    Jakarta

    CEO Tesla Elon Musk memutuskan mundur dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia pun lantang mengkritik kebijakan Trump usai tak lagi menjadi bagian dari Pemerintahan AS.

    Dilansir dari Reuters dan AFP, Rabu (4/6/2025), Musk menjabat selama 130 hari sebagai salah satu penasihat senior Gedung Putih dan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE). Jabatan Musk pun berakhir sekitar 30 Mei lalu.

    Musk mundur di tengah masa sulit pemerintahan Trump dalam merestrukturisasi pemerintah federal. Namun, Pemerintah AS mengatakan upaya DOGE untuk merestrukturisasi dan mengecilkan pemerintah federal akan terus berlanjut.

    Kritik Elon Musk

    Elon Musk mengecam rancangan undang-undang (RUU) ‘One Big, Beautiful Bill Act’ terkait belanja besar yang diusulkan Donald Trump. Musk mengatakan usulan itu adalah hal keji dan menjijikkan.

    “Maaf, tetapi saya tidak tahan lagi,” Musk memposting di X sebagaimana dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    Musk mengatakan itu beberapa hari setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai salah satu penasihat senior Gedung Putih dan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE). Dia mengatakan RUU itu adalah kesalahan.

    “RUU belanja Kongres yang besar, keterlaluan, dan penuh dengan omong kosong ini adalah kekejian yang menjijikkan. Malu pada mereka yang memilihnya: Anda tahu Anda salah. Anda tahu itu,” kata Musk.

    Diketahui, ini bukan pertama kalinya Musk menyerang RUU usulan Trump itu. Dalam wawancara beberapa hari lalu Musk mengaku kecewa dengan RUU tersebut.

    Musk menilai RUU tersebut akan meningkatkan defisit anggaran dan bukan menguranginya. Dia menilai RUU itu akan merusak pekerjaan tim DOGE.

    Respons Gedung Putih

    Gedung Putih pun mengatakan Trump tahu mengenai respons Musk terkait RUU itu. Gedung putih menegaskan bahwa Trump tetap pada posisi mempertahankan RUU itu.

    “Presiden sudah tahu di mana posisi Elon Musk dalam RUU ini, itu tidak mengubah pendapatnya. Ini adalah RUU yang besar dan indah, dan dia berpegang teguh pada RUU itu,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt kepada wartawan.

    Dalam laporan CNN, beberapa pejabat Gedung Putih kaget dengan pernyataan keras Elon Musk itu, meski mereka tahu sentimen Musk terhadap RUU itu bukan hal baru. Mereka tidak menyangka Musk akan mengambil sikap tegas di depan publik.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Elon Musk Tak Masuk Daftar CEO Gaji Paling Tinggi, Ini Alasannya

    Elon Musk Tak Masuk Daftar CEO Gaji Paling Tinggi, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gaji para bos besar perusahaan Amerika Serikat (AS) melonjak ke rekor tertinggi pada 2024. Berdasarkan data dari Equilar, kompensasi median dari 100 CEO dengan bayaran tertinggi mencapai US$25,6 juta (sekitar Rp417 miliar), naik 9,5% dibanding tahun sebelumnya.

    Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh nilai saham penghargaan (stock awards) yang melonjak 40,5% secara tahunan, dari US$13,2 juta di 2023 menjadi US$18,6 juta pada 2024. Saham ini menyumbang sekitar 73% dari total kompensasi CEO dalam daftar tersebut.

    Namun, ada satu nama besar yang absen dari daftar tersebut, yakni Elon Musk. CEO Tesla ini tercatat sebagai CEO dengan bayaran terendah di indeks S&P 500, dengan kompensasi sebesar US$0 sepanjang tahun 2024. Musk padahal adalah orang terkaya dunia dengan harga mencapai US$ 421,5 miliar atau Rp 6.871 triliun.

    Lantas, kenapa Elon Musk tidak masuk di posisi teratas dalam daftar tersebut?

    Elon Musk memang tidak menerima gaji atau bonus tahunan dari Tesla. Sebagai gantinya, ia memiliki skema kompensasi yang disepakati pada 2018 senilai US$56 miliar.

    Namun, paket gaji tersebut hingga kini masih tersangkut masalah hukum dan belum direalisasikan, sehingga tidak masuk hitungan kompensasi resmi tahun 2024.

    Pada 2018 lalu, gugatan diajukan oleh para investor yang menuduh sang CEO memiliki hubungan erat dengan dewan direksi yang menyetujui besaran gaji tersebut. Para eksekutif perusahaan juga disebut menyesatkan investor. Dalam pembelaannya Musk mengatakan dia tidak mendikte apapun ketentuan soal paket gaji tersebut

    Lalu setelah 5 tahun, pada Februari 2024, pengadilan Delaware Amerika Serikat memenangkan gugatan seorang pemegang saham Tesla untuk membatalkan paket gaji Elon Musk di perusahaan pembuat mobil listrik itu.

    Hakim dalam kasus ini, Kathaleen McCormick, menemukan bahwa proses untuk mendapatkan persetujuan atas kompensasi Musk “cacat,” Ia juga menyetujui untuk membatalkan paket gaji CEO, yang bernilai maksimum US$55,8 miliar (Rp852 triliun).

    Keputusan hakim membuat Musk murka dan mengumbar rencananya memindahkan perseroan Tesla yang terdaftar di Delaware ke markasnya di Texas.

    “Jangan pernah mendirikan perseroan di Delaware,” kata Musk melalui akun X personalnya.

    “Haruskah Tesla mengganti negara perseroannya ke Texas yang merupakan negara kantor pusatnya berdiri?”, ia mempertanyakan ke para pengikut di X.

    Seperti yang telah disebutkan, bahwa Musk tidak menerima gaji dari Tesla. Namun, ia memegang jumlah saham yang signifikan di perusahaan tersebut. Musk lalu menuntut agar ia mengendalikan 25% saham di perusahaan.

    Jika tidak, ia merasa tak nyaman melakukan transformasi di Tesla untuk memimpin pengembangan AI dan robotik.

    Sebagai informasi, sebanyak 60% perusahaan yang masuk Top 500 Fortune mendaftarkan perseroannya di Delaware, termasuk Tesla. Sebab, negara bagian tersebut memberikan kebijakan pajak dan legal yang menguntungkan.

    Mayoritas perusahaan bisa menghindari pajak pendapatan negara dengan mendaftarkan perseroannya di Delaware. Selain itu, negara tersebut juga cenderung mengakomodir proses legal yang efisien ketika ada sengketa.

    (dem/dem)

  • Elon Musk Sindir RUU Usulan Trump: Keterlaluan!

    Elon Musk Sindir RUU Usulan Trump: Keterlaluan!

    Video: Elon Musk Sindir RUU Usulan Trump: Keterlaluan!

    11,639 Views | Rabu, 04 Jun 2025 11:51 WIB

    Setelah mundur dari jabatannya di Kepala Departemen Efisiensi Anggaran (DOGE), Elon Musk makin vokal kritik kebijakan Donald Trump

    Lewat akun x miliknya, Elon Musk kecam RUU ‘One Big, Beautiful Bill Act’ yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Ia menyebut RUU tersebut keterlaluan dan penuh dengan omong kosong. Pernyataan Elon Musk ini juga langsung direspons pihak Gedung Putih AS.

    Adhi Nauval/Reuters – 20DETIK

  • 4 Juta Orang Mengungsi, Krisis Sudan Jarang Mendapat Sorotan

    4 Juta Orang Mengungsi, Krisis Sudan Jarang Mendapat Sorotan

    Enggak mau ketinggalan berita-berita terkini? Kami sudah merangkumnya untuk Anda.

    Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 4 Juni 2025 kita awali dari Sudan.

    ‘Krisis kemanusiaan’ di Sudan

    Lebih dari empat juta orang sudah meninggalkan Sudan sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2023, kata pejabat badan pengungsi PBB.

    Kekerasan mulai melanda Sudan pada bulan April 2023, yang menewaskan puluhan ribu orang, sementara 13 juta orang mengungsi karena kelaparan yang terjadi di beberapa daerah.

    “Jika konflik berlanjut di Sudan, kami memperkirakan ribuan orang lagi akan terus mengungsi, yang membahayakan stabilitas regional dan global,” kata Eujin Byun, juru bicara badan pengungsi PBB atau UNHCR.

    Lebih dari 800.000 pengungsi sudah berada di Chad, dengan kondisi tempat tinggal sangat buruk karena kekurangan dana, menurut UNHCR.

    “Ini adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya yang sedang kita hadapi. Ini adalah krisis kemanusiaan,” ujar Dossou Patrice Ahouansou dari UNHCR.

    Elon Musk menyerang Donald Trump

    Miliarder Elon Musk menyerang Presiden Donald Trump dengan kebijakannya yang ingin melakukan pemotongan pajak hingga $3 triliun.

    Hanya beberapa hari setelah meninggalkan perannya sebagai penasihat presiden Amerika Serikat, Elon yang juga donor Partai Republik menyebut rencana Presiden Trump “keterlaluan.”

    Kebijakan Presiden Trump nantinya akan membuat pemerintah Amerika Serikat memperpanjang keringanan pajak melalui pemotongan anggaran.

    Dampaknya akan menghilangkan layanan perawatan kesehatan bagi jutaan warga Amerika berpenghasilan rendah, yang bergantung pada Medicaid.

    Ukraina kembali menyerang Rusia

    Serangan Ukraina menghancurkan Jembatan Kerch, yang menghubungkan Rusia dan Semenanjung Krimea.

    Rusia melakukan serangan dengan bahan peledak bawah air.

    Ini sekaligus menjadi serangan susulan setelah pesawat nirawak Ukraina menargetkan pesawat pengebom jarak jauh Rusia dengan kemampuan nuklir, hari Minggu kemarin.

    Dalam pertemuan di Turki, Rusia mengatakan kepada Ukraina jika pihaknya hanya akan setuju untuk mengakhiri perang, jika Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya dan membatasi jumlah tentaranya.

    Tahanan penjara kabur setelah gempa

    Serangkaian gempa di Pakistan menurut laporan polisi setempat telah menyebabkan lebih dari 200 tahanan kabur dari penjara, setelah mereka sempat terlibat perkelahian dengan para penjaga penjara.

    Zia-ul-Hasan Lanjar, salah satu pejabat, mengatakan aksi kabur para napi dimulai Selasa (03/06) kemarin, saat ratusan tahanan diizinkan untuk meninggalkan sel mereka karena gempa.

    Polisi mengatakan para tahanan kemudian merampas senjata dari sipir, kemudian memaksa mereka membuka gerbang utama hingga terjadi kerusuhan.

    Setidaknya satu tahanan tewas dan tiga penjaga terluka, menurut Kepala Polisi Provinsi Ghulam Nabi Memon.

  • Elon Musk Kecam RUU Usulan Trump: Penuh dengan Omong Kosong

    Elon Musk Kecam RUU Usulan Trump: Penuh dengan Omong Kosong

    Jakarta

    Miliader teknologi Amerika Serikat (AS) Elon Musk mengecam rancangan undang-undang (RUU) ‘One Big, Beautiful Bill Act’ terkait belanja besar yang diusulkan Presiden AS Donald Trump. Musk mengatakan usulan itu adalah hal keji dan menjijikan.

    “Maaf, tetapi saya tidak tahan lagi,” Musk memposting di X sebagaimana dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    Musk mengatakan itu beberapa hari setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai salah satu penasihat senior Gedung Putih dan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Federal AS (DOGE). Dia mengatakan RUU itu adalah kesalahan.

    “RUU belanja Kongres yang besar, keterlaluan, dan penuh dengan omong kosong ini adalah kekejian yang menjijikkan. Malu pada mereka yang memilihnya: Anda tahu Anda salah. Anda tahu itu,” kata Musk.

    Respons Gedung Putih

    Gedung Putih pun mengatakan Trump tahu mengenai respons Musk terkait RUU itu. Gedung putih menegaskan bahwa Trump tetap pada posisi mempertahankan RUU itu.

    “Presiden sudah tahu di mana posisi Elon Musk dalam RUU ini, itu tidak mengubah pendapatnya. Ini adalah RUU yang besar dan indah, dan dia berpegang teguh pada RUU itu,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt kepada wartawan.

    Dalam laporan CNN, beberapa pejabat Gedung Putih kaget dengan pernyataan keras Elon Musk itu, meski mereka tahu sentimen Musk terhadap RUU itu bukan hal baru. Mereka tidak menyangka Musk akan mengambil sikap tegas di depan publik.

    Musk menilai RUU tersebut akan meningkatkan defisit anggaran dan bukan menguranginya. Dia menilai RUU itu akan merusak pekerjaan tim DOGE.

    (zap/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini