Tag: Elon Musk

  • Trump dan Elon Musk Pecah Kongsi! Bagaimana Reaksi Trump?

    Trump dan Elon Musk Pecah Kongsi! Bagaimana Reaksi Trump?

    Jakarta, CNBC Indonesia –  Perseteruan antara Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk meletus setelah protes Musk terhadap pemotongan pajak dan RUU belanja Trump

    Trump mengisyaratkan ia akan mengakhiri kontrak pemerintah dengan bisnis Musk, yang meliputi perusahaan roket SpaceX dan unit satelitnya Starlink.

    Presiden Donald Trump memberikan reaksi Jumat (6/8), dirinya telah mempertimbangkan semuanya termasuk mengakhiri kontrak pemerintah yang dipegang oleh miliarder Elon Musk.

    Trump, berbicara kepada wartawan di atas Air Force One, mengatakan bahwa ia akan melakukannya “jika itu adil baginya [Musk] dan adil bagi negara.”

    “Saya tidak memikirkan Elon,” kata Trump. “Anda tahu, saya hanya berharap yang terbaik untuknya.”

  • Konflik dengan Trump, Elon Musk Terancam Rugi Miliaran Dolar AS

    Konflik dengan Trump, Elon Musk Terancam Rugi Miliaran Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Elon Musk terancam mengalami kerugian finansial besar akibat konflik terbuka dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Ketegangan ini tak hanya berpotensi mengganggu hubungan pribadi, tetapi juga bisa mengguncang fondasi sejumlah bisnis Musk, mulai dari Tesla hingga SpaceX dan Starlink.

    Konflik tersebut mencuat di tengah rencana penting peluncuran robotaxi Tesla di Austin, Texas, yang digadang-gadang menjadi titik balik perusahaan setelah penjualan kendaraan listriknya melemah di berbagai pasar global.

    Sayangnya, perselisihan dengan Trump bisa mempersulit peluncuran itu, terutama jika regulator federal terlibat atas dorongan politik.

    “Karena Trump tidak punya sejarah membalas dendam terhadap musuh yang dianggapnya, dia mungkin akan membiarkan ini berlalu begitu saja,” kata analis otomotif Telemetry Insight, Sam Abuelsamid, dikutip dari AP News, Minggu (8/6/2025).

    Namun Abuelsamid mengingatkan bahwa seluruh bisnis Musk sangat bergantung pada kebijakan pemerintah, menjadikannya rentan terhadap tekanan politik.

    Tesla dan Ancaman terhadap Robotaxi

    Elon Musk tengah bersiap melakukan uji coba mobil tanpa pengemudi Tesla atau robotaxi di Austin dalam waktu dekat. Namun, sebelum konflik dengan Trump memanas, Badan Keselamatan Transportasi Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) sudah lebih dulu meminta data teknis tentang sistem robotaxi tersebut, terutama cara kerja dalam kondisi visibilitas rendah.

    Penyelidikan NHTSA itu menyusul investigasi terhadap 2,4 juta Tesla dengan perangkat lunak self-driving, menyusul insiden kecelakaan, termasuk satu yang menewaskan pejalan kaki.

    Saham Tesla yang sebelumnya melonjak hampir 50% pascapengumuman robotaxi, justru anjlok 14% pada Kamis (5/6/2025) karena kekhawatiran pasar atas dampak konflik dengan Trump. Keesokan harinya, saham tersebut hanya pulih sebagian dengan kenaikan 4%.

    “Kenaikan nilai saham Tesla baru-baru ini hampir sepenuhnya didorong oleh antusiasme terhadap robotaxi,” jelas analis Morningstar, Seth Goldstein.

    “Perseteruan Musk dengan Trump bisa menjadi hambatan besar,” tambahnya.

    Kredit Karbon Tesla Terancam Dihapus

    Salah satu sumber pendapatan penting Tesla yang kerap terabaikan adalah penjualan kredit karbon kepada produsen otomotif lain yang gagal memenuhi standar emisi.

    Namun, di tengah konflik, kubu Republik dilaporkan menyisipkan ketentuan baru dalam rancangan anggaran Donald Trump yang menghapus penalti bagi kendaraan berbahan bakar bensin.

    Perubahan ini secara langsung akan memangkas keuntungan Tesla dari bisnis kredit tersebut. Padahal, dalam tiga bulan pertama 2025, penjualan kredit karbon melonjak sepertiga menjadi US$ 595 juta di tengah penurunan pendapatan utama.

    Ancaman terhadap SpaceX dan Starlink

    Konflik dengan Trump juga berpotensi mengancam SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Musk yang telah menerima miliaran dolar dalam bentuk kontrak dari pemerintah AS, termasuk dari NASA.

    Trump secara terbuka menyatakan dapat memotong kontrak federal SpaceX, sebuah ancaman besar mengingat SpaceX merupakan satu-satunya perusahaan AS yang mampu mengangkut manusia ke dan dari stasiun luar angkasa internasional menggunakan kapsul Dragon. Ketergantungan pada Rusia dengan kapsul Soyuz dinilai bukan pilihan ideal secara politik.

    Di tengah ketegangan, Musk sempat mengancam akan menonaktifkan kapsul Dragon, tetapi kemudian meralat pernyataannya.

    Starlink, anak usaha SpaceX yang menyediakan layanan internet berbasis satelit juga tak lepas dari risiko.

    Baru-baru ini, Musk mengumumkan bahwa Arab Saudi dan India telah memberikan izin operasional untuk Starlink, perkembangan yang terjadi saat dia mendampingi Trump dalam kunjungan ke Timur Tengah.

    Namun dengan memburuknya hubungan antara keduanya, akses Starlink ke pasar global bisa saja dibatasi secara politis, bukan bisnis murni.

    X dan Risiko Pengiklan Kabur

    Platform media sosial milik Musk, X (dulu Twitter), juga berpotensi terdampak. Setelah sempat ditinggalkan banyak pengiklan karena sikap Musk yang membiarkan konten konspiratif, beberapa merek besar mulai kembali diduga karena tekanan dari kelompok konservatif.

    Namun kini, para pengiklan harus mempertimbangkan ulang kehadiran mereka di platform tersebut, terutama jika Trump memutuskan untuk menjadikan X sebagai sasaran politik.

    “Jika Trump tidak menyukai X, ada risiko platform ini kembali menjadi radioaktif secara politis,” kata Sarah Kreps, pakar politik dari Universitas Cornell.

    Apa yang Dipertaruhkan?

    Bagi Musk, konflik ini datang di saat yang sangat kritis. Selain proyek moonshot NASA yang dijalankan oleh SpaceX, Tesla tengah berjuang untuk menghidupkan kembali minat konsumen setelah penurunan penjualan, terutama di kalangan pemilih liberal yang memboikot merek tersebut karena afiliasi politik Musk.

    Ada spekulasi bahwa pasar “daerah merah” atau basis pemilih Trump dapat menyelamatkan penjualan Tesla. Namun setelah perpecahan ini, peluang tersebut dinilai makin tipis.

    “Ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban saat ini,” tulis analis TD Cowen, Itay Michaeli.

    Kondisi tersebut telah menurunkan target saham Tesla dari US$ 388 menjadi US$ 330. Harga saham Tesla berada di US$ 300 pada Jumat (6/6/2025).

    Dengan bisnis yang begitu besar dan kompleks, Elon Musk tampaknya memiliki lebih banyak hal untuk kehilangan dibandingkan Donald Trump, jika konflik ini terus berlanjut.

    Dampaknya bisa menjalar ke berbagai lini bisnis otomotif, luar angkasa, internet satelit, dan media sosial, serta mengguncang kepercayaan investor global terhadap visi masa depan Elon Musk.

  • Trump Tegaskan Hubungannya dengan Elon Musk Berakhir, Tak Mau Damai!

    Trump Tegaskan Hubungannya dengan Elon Musk Berakhir, Tak Mau Damai!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump akhirnya menegaskan hubungan dirinya dengan miliardernya Elon Musk telah berakhir. Trump pun memperingatkan akan ada “konsekuensi serius” jika Musk mendanai Demokrat AS yang mencalonkan diri melawan Republikan yang memberikan suara untuk RUU pajak dan pengeluaran presiden yang luas.

    Dalam wawancara telepon dengan NBC News, Sabtu (7/6/2025), Trump menolak untuk mengatakan apa konsekuensinya dan menambahkan bahwa ia belum berdiskusi tentang apakah akan menyelidiki Elon Musk lebih lanjut.

    Ketika ditanya apakah menurutnya hubungannya dengan CEO Tesla dan SpaceX telah berakhir, Trump berkata, “Saya kira begitu, ya.”

    Dia pun menegaskan tidak memiliki niatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Elon Musk.

    “Tidak,” kata Trump kepada NBC News.

    “Saya tidak berniat berbicara dengannya,” kata Trump.

    Namun, Trump mengatakan ia tidak berpikir untuk mengakhiri kontrak pemerintah AS dengan perusahaan internet satelit StarLink milik Musk atau perusahaan peluncuran roket SpaceX.

    Elon Musk dan Trump mulai saling menghina minggu ini, ketika Musk mengecam RUU Trump sebagai “kekejian yang menjijikkan”. Penentangan Elon Musk terhadap langkah tersebut mempersulit upaya untuk meloloskan undang-undang tersebut di Kongres, di mana Partai Republik hanya memiliki mayoritas tipis di DPR dan Senat.

    RUU tersebut lolos tipis di DPR bulan lalu dan sekarang diajukan ke Senat, di mana rekan-rekan Trump dari Partai Republik mempertimbangkan untuk membuat perubahan.

    Analis nonpartisan memperkirakan langkah tersebut akan menambah US$2,4 triliun ke utang AS sebesar US$36,2 triliun selama 10 tahun dan membuat banyak anggota parlemen khawatir, termasuk beberapa anggota Partai Republik yang sangat berhati-hati dalam hal fiskal.

    Elon Musk juga menyatakan sudah waktunya bagi partai politik baru di Amerika Serikat “untuk mewakili 80% di tengah (masyarakat)!”

    Trump mengatakan bahwa ia yakin RUU tersebut akan disahkan menjelang hari libur Hari Kemerdekaan AS pada tanggal 4 Juli.

    “Faktanya, ya, orang-orang yang tadinya akan memberikan suaranya kini dengan antusias akan memberikan suaranya, dan kami berharap RUU tersebut akan disahkan,” kata Trump kepada NBC

    (haa/haa)

  • Berantem dengan Trump, Elon Musk Ditawari Suaka oleh Rusia

    Berantem dengan Trump, Elon Musk Ditawari Suaka oleh Rusia

    Jakarta

    Hubungan Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang tidak baik-baik saja. Konflik antara dua orang berpengaruh ini memicu gurauan dan sindiran dari sejumlah pejabat Rusia.

    Saat perkelahian antara Musk dan Trump semakin memburuk, sekutu Trump, Stephen Bannon, menyerukan agar Musk dideportasi sebagai imigran ilegal dan Trump menyita perusahaannya, SpaceX.

    Sejumlah petinggi Rusia menyambut seruan ini dengan menyarankan Musk untuk mencari suaka di Rusia, mengikuti jejak whistleblower Edward Snowden dan buronan Wirecard Jan Marsalek.

    Dmitry Rogozin, mantan kepala badan antariksa Rusia (Roscosmos) juga ikut berkicau. Rogozin, yang kini menjadi petinggi di wilayah Ukraina yang dijajah Rusia, mengajak Musk untuk kabur dari AS dan bergabung dengan militer Rusia dalam perang dengan Ukraina.

    “Elon @elonmusk, jangan sedih! Anda dihormati di Rusia. Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat diatasi di AS, datang kemari dan jadi bagian dari kami – pejuang ‘Bars-Sarmat’,” kata Rogozin dalam postingannya di X, seperti dikutip dari The Washington Post, Sabtu (7/6/2025).

    “Di sini Anda akan menemukan kawan-kawan yang dapat diandalkan dan kebebasan penuh dalam kreativitas,” sambungnya.

    Ajakan itu juga digaungkan oleh Dmitry Novikov, wakil ketua komite urusan internasional majelis rendah parlemen Rusia. Kepada kantor berita nasional Rusia TASS, Novikov mengatakan Rusia dapat menawarkan suaka kepada Musk jika ia membutuhkannya.

    Petinggi Rusia lainnya menawarkan diri menjadi penengah untuk mendamaikan Musk dan Trump. Dmitry Medvedev, politisi yang pernah menjadi Presiden Rusia antara tahun 2008-2012, mengajukan diri untuk menjadi mediator antara Musk dan Trump.

    “Kami siap untuk memfasilitasi penyelesaian kesepakatan damai antara D dan E dengan upah yang wajar dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, guys!” tulis Medvedev di X.

    Tidak hanya politisi, netizen Rusia juga ramai menanggapi perceraian Musk dan Trump. Sejumlah meme membandingkan Musk dengan Yevgeniy Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang melakukan pemberontakan pada tahun 2023. Tidak lama setelahnya, pesawat yang ditumpangi Prigozhin jatuh dari langit karena ledakan yang tidak dapat dijelaskan.

    Ada juga yang membandingkan Musk dengan oligarki Rusia lainnya yang pernah berselisih dengan Putin, termasuk Mikhail Khodorkovsky, yang dipenjara selama 10 tahun sebelum dipaksa meninggalkan Rusia, dan Boris Berezovsky, taipan media yang melarikan diri dari Rusia pada tahun 2000 dan ditemukan gantung diri di rumahnya di Berkshire, Inggris pada tahun 2013.

    (vmp/rns)

  • Donald Trump Belum Tertarik Hubungi Elon Musk untuk Berdamai – Page 3

    Donald Trump Belum Tertarik Hubungi Elon Musk untuk Berdamai – Page 3

    Sebelumnya, saham Tesla menjadi sorotan di tengah perseteruan antara Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

    Harga saham Tesla naik lebih dari 3% pada perdagangan Jumat, 6 Juni 2025. Kenaikan harga saham Tesla terjadi setelah ancaman  dan hinaan antara CEO Tesla Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal itu juga telah memicu penurunan kapitalisasi pasar Tesla USD 152 miliar pada perdagangan Kamis.

    Harga saham Tesla naik 3,67% ke posisi USD 295,14. Setelah perdagangan harga saham Tesla bertambah 0,86%. Kapitalisasi pasar saham Tesla menjadi USD 924,81 miliar.

    Selama sepekan, harga saham Tesla turun lebih dari 14% dan turun 27% sepanjang 2025. Demikian mengutip CNBC, Sabtu (7/6/2025).

    “Saya pikir cerita sebenarnya di sini adalah basis investor Tesla benar-benar tidak peduli tentang apapun,” ujar CEO Ritholtz Wealth Management Josh Brown.

    Analis mengutip laporan Politico, Donald Trump telah menjadwalkan panggilan telepon pada Jumat dengan Elon Musk. Namun, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada NBC News pada Jumat pekan ini kalau Trump “tidak tertarik” dalam panggilan dengan Elon Musk.

    “Elon Musk membutuhkan Trump dan Trump membutuhkan Elon Musk karena banyak alasan dan keduanya menjadi teman lagi akan menjadi kelegaan besar untuk saham Tesla,” tulis Analis Wedbush Securities Dan Ives dalam sebuah catatan pada Jumat pagi.

    “Kami akan memantau situasi dengan seksama hari ini, tetapi kami yakin Saham Tesla terlalu banyak dijual karena berita ini,” ia menambahkan.

  • Perang Trump dan Elon Musk Bawa Petaka 2026, Republik Ketar-ketir

    Perang Trump dan Elon Musk Bawa Petaka 2026, Republik Ketar-ketir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Partai Republik Amerika Serikat (AS) mengaku khawatir dengan perkelahian terbaru antara Presiden Donald Trump dengan pengusaha kondang Elon Musk. Hal ini telah diutarakan oleh sejumlah politisi partai itu di Parlemen.

    Mengutip Reuters, Sabtu (7/6/2025), sejumlah politisi mengaku takut bahwa hal ini dapat melemahkan posisi Partai Republik dalam Pemilu Sela 2026 mendatang. Kekhawatiran muncul terutama di wilayah yang menjadi ladang pertempuran panas antara Republik dan rivalnya, Partai Demokrat.

    “Itu sama sekali tidak membantu. Ketika Anda memiliki perpecahan, tim yang terpecah tidak akan berkinerja baik,” kata anggota DPR AS asal Nebraska, Don Bacon.

    “Saya seorang militer. Saya pernah memimpin lima kali. Jika Anda memiliki perpecahan dalam tim, itu tidak baik.”

    Musk, orang terkaya di dunia sekaligus CEO Tesla, merupakan donatur terbesar dalam siklus pemilihan 2024 dan tokoh penting di Gedung Putih Trump saat ia menjalankan kampanye kontroversial untuk memangkas anggaran pemerintah federal sebelum mengundurkan diri minggu lalu.

    Dinamika film sahabat mereka menguap minggu ini saat Musk dan Trump secara terbuka berselisih mengenai pemotongan pajak dan RUU belanja yang dikecam Musk karena kemungkinan akan menambah utang pemerintah federal sebesar US$ 36,2 triliun (Rp 588 triliun). Ia menyerukan pemakzulan Trump dan merenungkan secara terbuka tentang pembentukan partai politik baru. 

    Sementara anggota parlemen Republik tidak menganggap hal itu sebagai prospek yang serius, mereka mengisyaratkan kekhawatiran tentang keretakan tersebut saat mereka berupaya mempertahankan mayoritas sempit di DPR dan Senat tahun depan.

    “Saya tidak berpikir menyerang di internet adalah cara untuk menangani segala jenis perselisihan, terutama saat Anda memiliki ponsel satu sama lain,” kata Anggota DPR dari Geoirgia, Marjorie Taylor Greene, yang menjalankan subkomite efisiensi pemerintah yang terinspirasi Musk.

    Greene mewakili distrik Republik yang solid, tetapi Partai Republik harus memutuskan hubungan dengan preseden historis pada tahun 2026 jika mereka ingin memenangkan sekitar tiga lusin kursi kompetitif yang menentukan mayoritas DPR. Jalan mereka lebih mudah di Senat, di mana Demokrat memiliki lebih sedikit peluang untuk memenangkan kursi, menurut analis nonpartisan.

    Implikasi Kampanye

    Elon Musk sendiri akhir-akhir ini benar-benar aktif terjun di politik. Selain membantu Trump, ia juga memberikan $10 juta kepada lembaga Super PAC yang mendukung kandidat Partai Republik untuk Senat AS.

    Namun Musk adalah tokoh yang memecah belah dan rekam jejaknya dalam pemilihan umum tidak sepenuhnya bersih. Awal tahun ini, Musk dan kelompok politik yang terkait dengannya menggelontorkan lebih dari $21 juta untuk pemilihan Mahkamah Agung Wisconsin. Partai Republik yang didukungnya kalah telak.

    “Elon Musk bebas membelanjakan uangnya sesuai keinginannya,” kata anggota DPR Republik asal Pennsylvania, Rob Bresnahan. “Jika Anda melakukan hal yang benar dan memperjuangkan distrik Anda, saya tidak terlalu khawatir.”

    Anggota parlemen mengisyaratkan sedikit kekhawatiran atas Musk yang secara terbuka mempermainkan gagasan partai politik ketiga. Mereka lebih khawatir tentang keberhasilan Musk dalam menggagalkan RUU pemotongan pajak.

    “Saya pikir dia akan merasa itu hal yang sangat sulit dilakukan, tetapi dia telah menghabiskan hidupnya melakukan hal-hal yang sangat sulit,” ujar anggota DPR Republik asal Oklahoma, Tom Cole.

     “Saya menyambut orang-orang seperti Elon Musk yang mencoba menekan kita. Saya akan mengambil perlindungan udara sebanyak mungkin yang saya bisa,” timpal anggota DPR Republik lainnya, Eric Burlison. “Kami sering mengecewakan para pemilih kami ketika kami tidak melakukan pemotongan yang kami kampanyekan, ketika kami tidak bertanggung jawab secara fiskal.”

    (tps/tps)

  • Trump Teken Perintah Tingkatkan Pertahanan Drone-Pesawat Supersonik

    Trump Teken Perintah Tingkatkan Pertahanan Drone-Pesawat Supersonik

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memperkuat pertahanan AS terhadap ancaman drone dan untuk meningkatkan taksi udara listrik dan pesawat komersial supersonik.

    Hal tersebut disampaikan Gedung Putih pada Jumat (6/6) waktu setempat, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (7/6/2025).

    Dalam tiga perintah eksekutif tersebut, Trump berusaha untuk memungkinkan penggunaan drone atau pesawat nirawak secara rutin di luar jangkauan penglihatan operator – sebuah langkah kunci untuk memungkinkan pengiriman drone komersial – dan untuk mengambil langkah-langkah guna mengurangi ketergantungan AS pada perusahaan drone China.

    Trump kini membentuk satuan tugas federal untuk memastikan kendali AS atas langit Amerika, memperluas pembatasan atas situs-situs sensitif, memperluas penggunaan teknologi federal untuk mendeteksi pesawat nirawak, dan memberikan bantuan kepada penegak hukum negara bagian dan lokal.

    Trump juga bertujuan untuk mengatasi “ancaman teroris kriminal dan penyalahgunaan pesawat nirawak oleh pihak asing di wilayah udara AS,” kata Michael Kratsios, direktur Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih.

    “Kami mengamankan perbatasan kami dari ancaman keamanan nasional, termasuk di udara, dengan acara publik berskala besar seperti Olimpiade dan Piala Dunia yang sudah di depan mata,” imbuhnya.

    Sebastian Gorka, direktur senior kontraterorisme di Dewan Keamanan Nasional, menyinggung tentang penggunaan drone dalam perang Rusia di Ukraina dan ancaman terhadap acara olahraga besar AS.

    “Kami akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas antidrone,” kata Gorka. “Kami akan meningkatkan penegakan hukum saat ini untuk mencegah dua jenis individu: pelaku kejahatan dan orang bodoh,” imbuhnya.

    Masalah drone yang mencurigakan juga mendapat perhatian signifikan tahun lalu, setelah serangkaian penampakan drone di New Jersey, AS. Badan Penerbangan Federal AS, FAA menerima lebih dari 100 laporan penampakan drone di dekat bandara-bandara setiap bulan.

    Trump juga memerintahkan FAA untuk mencabut larangan yang diberlakukan pada tahun 1973 terhadap transportasi udara supersonik.

    “Realitanya adalah bahwa warga Amerika seharusnya dapat terbang dari New York ke L.A. dalam waktu kurang dari empat jam,” kata Kratsios. “Kemajuan dalam rekayasa kedirgantaraan, ilmu material, dan pengurangan kebisingan kini membuat penerbangan supersonik di darat tidak hanya memungkinkan, tetapi juga aman, berkelanjutan, dan layak secara komersial,” imbuhnya.

    Perintah Trump ini tidak melarang perusahaan drone China mana pun, kata para pejabat. Tahun lalu, mantan Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang dapat melarang DJI dan Autel Robotics yang berbasis di China untuk menjual model drone baru di AS.

    DJI, produsen drone terbesar di dunia, menjual lebih dari separuh dari semua drone komersial AS.

    Lihat juga Video ‘Trump: Elon Musk Kesal Karena Insentif Pajak Kendaraan Listrik Dihapus’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Video: Perseteruan Memanas! Trump Tolak Bicara Dengan Elon Musk

    Video: Perseteruan Memanas! Trump Tolak Bicara Dengan Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perseteruan antara Presiden AS Donald Trump dengan Elon Musk, makin memanas bahkan Trump disebut sudah tidak mau lagi berbicara dengan orang terkaya di dunia tersebut.

    Hal ini terjadi setelah penentangan Musk terhadap pemotongan pajak dan RUU belanja Pemerintah AS yang disebut Musk sebagai “kekejian yang menjijikan” sehingga Elon Musk memutuskan mundur dari jabatan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) pada 29 Mei 2025

    Pertikaian ini berimbas ke Trump yang mengisyaratkan akan mengakhiri kontrak pemerintah dengan bisnis Musk, yang meliputi perusahaan roket SpaceX dan unit satelitnya Starlink.

  • Bubarnya Aliansi Elon Musk dan Donald Trump

    Bubarnya Aliansi Elon Musk dan Donald Trump

    Jakarta

    Hingga Jumat lalu, Presiden Donald Trump masih melontarkan pujian setinggi langit kepada Elon Musk, miliarder pemilik Tesla dan X. Namun tak sampai seminggu berselang, aliansi politik antara kedua tokoh sayap kanan itu resmi ambruk pada Kamis (5/6) dalam sebuah “perceraian publik” yang sengit dan penuh amarah.

    Dalam siaran langsung dari Oval Office, Trump mengungkapkan kekecewaannya setelah mantan penasihat dan donor utamanya itu mengkritik rancangan belanja usulannya yang sedang dibahas di Kongres.

    Pertikaian keduanya kemudian berlanjut ke media sosial, dengan saling lempar hinaan. Musk menuding, tanpa disertai bukti, bahwa nama Trump tercantum dalam dokumen pemerintah terkait Jeffrey Epstein, pengusaha yang meninggal dunia dalam tahanan karena kasus pelecehan seksual.

    Perseteruan ini berpotensi menimbulkan dampak politik dan ekonomi besar. Saham Tesla, perusahaan mobil listrik milik Musk, anjlok tajam. Sementara Musk, taipan teknologi kelahiran Afrika Selatan, mengancam akan mengakhiri program pesawat luar angkasa penting milik pemerintah AS.

    Namun Trump tampak meremehkan ketegangan tersebut dalam wawancara dengan Politico, Kamis. “Oh, tidak apa-apa. Semua berjalan dengan baik, bahkan lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya santai.

    Adakah peluang rekonsiliasi?

    Gedung Putih dijadwalkan melakukan panggilan dengan Musk pada Jumat (6/6) sebagai upaya untuk meredakan situasi, menurut sumber media tersebut. Namun hingga kini belum ada konfirmasi pasti dari kedua belah pihak.

    Spekulasi tentang rapuhnya hubungan antara orang terkaya dan orang terkuat di dunia ini memang sudah lama beredar. Tapi betapa cepatnya keretakan merambat tetap membuat Washington terperangah.

    “Elon dan saya dulu punya hubungan yang baik. Sekarang? Saya tidak tahu lagi.”

    Trump yang terdengar tersinggung, mengatakan bahwa hanya seminggu lalu dia mengadakan acara perpisahan mewah untuk Musk yang mundur dari Departemen Efisiensi Pemerintahan DOGE, kementerian yang ditugasi melakukan penghematan di semua lembaga negara.

    Namun Trump kemudian menegaskan bahwa dirinya sendiri yang meminta Musk untuk keluar, karena “sudah mulai melelahkan.”

    Pencabutan kontrak pemerintahan

    Musk, yang tercatat sebagai penyumbang terbesar kampanye Trump dengan nilai mencapai 300 juta dolar, menyerang balik dan menyebut sang presiden “tidak tahu berterima kasih.” Menurutnya, Trump tidak akan bisa menang dalam Pilpres 2024 tanpa bantuannya.

    Ketika pertikaian semakin memanas, Musk kembali menyerang dengan mengklaim bahwa “Trump ada dalam dokumen Epstein,” merujuk pada arsip pemerintah terkait pelaku kejahatan seksual tersebut.

    Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada AFP bahwa unggahan Musk soal Epstein adalah “episode yang disayangkan dari Elon, yang kecewa karena RUU Anggaran tidak mencakup kebijakan yang dia harapkan.”

    Di platform miliknya, X (dulu Twitter), Musk menjawab “ya” pada cuitan yang menyarankan agar Trump dimakzulkan. Dia juga mengecam kebijakan tarif global Trump yang menurutnya bisa memicu resesi.

    Trump akhirnya melayangkan ancaman yang menyasar bisnis Musk langsung, dengan menghentikan kontrak pemerintah bernilai miliaran dolar, termasuk untuk peluncuran roket dan layanan internet satelit Starlink.

    “Cara termudah untuk menghemat anggaran, miliar demi miliar dolar, adalah dengan mengakhiri subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon,” tulis Trump di Truth Social.

    Saham Tesla kena imbas

    Tak tinggal diam, Musk membalas dengan mengumumkan bahwa dia akan mulai “menghentikan operasi” pesawat luar angkasa Dragon milik SpaceX yang vital bagi misi NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun kemudian dia melunak, membalas cuitan seorang pengguna: “Oke, kami tidak akan membongkar Dragon.”

    Namun ketika ketegangan akhirnya mereda setelah beberapa jam penuh drama, nilai saham Tesla sudah terpangkas lebih dari 100 miliar dolar.

    Hubungan Trump dan Musk sejak awal terlihat mesra. Trump mendukung langkah penghematan DOGE yang dipimpin Musk, dan sang miliarder bahkan sempat menginap di Gedung Putih serta terbang bersama Air Force One.

    Namun masa jabatan Musk di DOGE hanya bertahan empat bulan. Dia semakin frustrasi dengan lambannya proses reformasi dan berselisih dengan beberapa anggota kabinet Trump.

    Keduanya sempat menjaga ketegangan tetap terkendali meski berbeda pandangan soal RUU Anggaran 2025 yang diusulkan Trump. Hingga akhirnya Musk menyebut rencana tersebut sebagai “aib” karena berpotensi memperbesar defisit anggaran AS.

    Kini Washington mengamati dengan cermat dampak dari perseteruan ini.

    Musk bahkan mengadakan jajak pendapat di X soal apakah dia harus membentuk partai politik baru. Langkah ini dipercaya bisa mengguncang lanskap politik AS, mengingat kekayaannya yang dapat digunakan untuk memenangkan pemilihan.

    Sementara itu, Steve Bannon, sekutu Trump sekaligus pengkritik keras Musk, dilaporkan oleh New York Times menyerukan agar Musk, yang aslinya berasal dari Afrika Selatan, dideportasi dari Amerika Serikat.

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Donald Trump Sebut Elon Musk Sudah Gila

    Donald Trump Sebut Elon Musk Sudah Gila

    Jakarta

    Pertengkaran dahsyat meledak antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Elon Musk. Mereka saling menghina, padahal belum lama ini merupakan sekutu dekat.

    Dalam wawancara beberapa jam setelah perdebatan sengitnya dengan Elon Musk, Trump ditanyai tentang laporan bahwa ia menjadwalkan panggilan telepon dengan Musk di kemudian hari. Tapi Trump menyebut Elon Musk sudah hilang akal.

    “Maksudmu orang yang sudah gila itu?” tanyanya. Ia menyebut tidak terlalu tertarik untuk berbicara dengan Musk saat ini. Menurutnya Musk ingin bicara dengannya, tapi ia belum siap untuk kontak lagi dengan orang terkaya dunia yang menguasai perusahaan antariksa SpaceX dan Tesla itu.

    Orang-orang yang dekat dengan Trump menyatakan sang presiden merasa lebih sedih daripada marah pada Musk. Seorang sumber penasihat yang bersama Trump mengatakan ia tampak kecewa dengan pertengkaran yang mengejutkan itu.

    Dikutip detikINET dari ABC, Trump pun kabarnya sedang mempertimbangkan untuk memberikan atau menjual kendaraan Tesla warna merah yang belum lama ini dibelinya untuk mendukung Musk. Trump melihat-lihat model Tesla di Gedung Putih pada bulan Maret saat perusahaan Musk itu tengah terpuruk.

    Perang kata-kata antara mereka bermula dari kritik Musk terhadap rancangan undang-undang pajak dan imigrasi Trump. Musk menyebut Trump pasti kalah dalam pemilihan 2024 tanpanya, mendukung seruan pemakzulan Trump, dan bahkan mengklaim Trump terlibat dengan penjahat seks Jeffrey Epstein.

    “Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilihan, Demokrat akan menguasai DPR dan Republik akan berada di posisi 51-49 di Senat. Sungguh tidak tahu terima kasih,” tulisnya di X.

    “Saatnya menjatuhkan bom yang sangat besar. (Trump) ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya berkas-berkas itu tidak dipublikasikan,” cetusnya di kicauan yang lain.

    Tak lama kemudian, Trump membalas bahwa ia mungkin membatalkan kontrak-kontrak besar yang menguntungkan bisnis-bisnis Musk, termasuk SpaceX. “Cara termudah untuk menghemat uang dalam Anggaran kita, Miliaran dan Miliaran Dolar, adalah dengan menghentikan Subsidi dan Kontrak Pemerintah Elon. Saya selalu terkejut bahwa Biden tidak melakukannya!” sebut Trump.

    Perusahaan Musk, termasuk Tesla, SpaceX dan Starlink memiliki kontrak langsung dengan pemerintah AS dan juga mendapat manfaat dari subsidi dan keringanan pajak.

    (fyk/rns)