Tag: Elon Musk

  • Muak dengan Trump, Elon Musk Mau Bikin Parpol Sendiri

    Muak dengan Trump, Elon Musk Mau Bikin Parpol Sendiri

    Jakarta

    Hubungan Elon Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memanas. Musk kembali mengkritik Trump dan mengumumkan niatnya untuk mendirikan partai politik baru di AS.

    Dalam postingannya di Twitter/X, Musk mengatakan ia akan mendirikan partai politik bernama ‘America Party’ jika rancangan undang-undang ‘Big Beautiful Bill’ yang dijagokan Trump berhasil diloloskan menjadi hukum.

    “Jika RUU pengeluaran ini lolos, Partai Amerika akan didirikan keesokan harinya,” tulis Musk dalam cuitannya di X, seperti dikutip dari Mashable, Selasa (1/7/2025).

    “Negara kita membutuhkan alternatif dari partai tunggal Demokrat-Republik agar rakyat benar-benar memiliki SUARA,” imbuhnya.

    Musk sebelumnya merupakan salah satu orang terdekat Trump setelah menyumbangkan lebih dari USD 250 juta untuk memenangkan pemilihan presiden AS. Namun dalam beberapa pekan terakhir, hubungan keduanya semakin tidak akur.

    Musk meninggalkan posisinya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahannya (DOGE) pada akhir Mei, dan secara terangan-terangan mengkritik RUU ‘Big Beautiful Bill’. Pria berusia 54 tahun ini juga mengklaim nama Trump ada di ‘The Epstein Files’, namun ia kemudian menyesali postingan tersebut dan akhirnya dihapus.

    Dalam cuitan terpisah, Musk mengatakan jika RUU Big Beautiful Bill diloloskan maka utang pemerintah AS akan membengkak hingga USD 5 triliun dalam satu dekade ke depan. Ia juga akan mendanai kandidat penantang untuk melawan anggota Kongres AS yang menyetujui RUU ini.

    “Setiap anggota Kongres yang berkampanye untuk mengurangi pengeluaran pemerintah dan kemudian langsung memilih untuk penambahan utang terbesar dalam sejarah harusnya malu!” tulis Musk di X.

    “Dan mereka akan kalah di pemilihan primary tahun depan jika itu adalah hal terakhir yang saya lakukan di Bumi ini,” imbuhnya.

    Kalaupun Musk benar-benar mendirikan partai politik baru di AS, ia secara teknis tidak bisa mencalonkan diri menjadi presiden. Menurut Pasal II, bagian 1, Klausul 5 Konstitusi AS, hanya warga negara asli yang lahir di AS yang memenuhi syarat untuk jadi presiden.

    Karena Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan, ia tidak memenuhi syarat untuk menjadi kandidat. Meski begitu, bukan tidak mungkin ia akan mencoba menggunakan kandidat proksi atau cara lain untuk mengakalinya.

    (vmp/vmp)

  • Cekcok Lagi, Trump Bilang Elon Musk Akan Pulang ke Afsel Tanpa Subsidi

    Cekcok Lagi, Trump Bilang Elon Musk Akan Pulang ke Afsel Tanpa Subsidi

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mantan sekutu dekatnya, miliarder Elon Musk, kembali terlibat cekcok. Trump mengatakan Musk akan “pulang ke Afrika Selatan (Afsel)” jika subsidi federal AS untuk kendaraan listrik dipotong.

    “Elon mungkin mendapatkan lebih banyak subsidi daripada manusia mana pun dalam sejarah, sejauh ini, dan tanpa subsidi, Elon mungkin harus menutup usahanya dan pulang ke Afrika Selatan,” tulis Trump dalam komentar terbarunya via media sosial, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (1/7/2025).

    Afrika Selatan merupakan tempat kelahiran Musk, yang pemilik produsen kendaraan listrik terkemuka AS, Tesla, dan mantan donatur kampanye utama Trump dalam pilpres 2024.

    Pernyataan terbaru Trump itu disampaikan setelah Musk melontarkan lebih banyak kritikan terhadap rancangan undang-undang (RUU) anggaran yang sangat besar, bernama “Big Beautiful Bill”, yang diajukan pemerintahan Trump baru-baru ini.

    Dalam kritikannya, Musk menyebut pemotongan kredit kendaraan listrik dan energi bersih akan “sangat merusak”. Dia menyebutnya sebagai “bunuh diri politik bagi Partai Republik” yang menaungi Trump.

    Trump membalasnya dengan pernyataan berbunyi: “Elon Musk mengetahui, jauh sebelum dia sangat mendukung saya untuk menjadi Presiden, bahwa saya sangat menentang mandat kendaraan listrik. Itu konyol, dan selalu menjadi bagian utama dari kampanye saya.”

    “Mobil listrik bagus, tapi tidak semua orang harus dipaksa untuk memilikinya,” ucap Trump dalam pernyataannya.

    Musk, pada Selasa (1/7), kembali mengkritik RUU yang diajukan pemerintahan Trump, dengan mengatakan bahwa mereka yang berkampanye untuk memangkas pengeluaran tetapi mendukung RUU itu seharusnya “menundukkan kepala karena malu”.

    Musk juga memperingatkan bahwa para anggota parlemen AS yang mendukung RUU Trump itu akan kalah dalam pemilihan pendahuluan tahun depan.

    Trump dalam responsnya melontarkan sindiran untuk Musk, juga Tesla dan perusahaan transportasi luar angkasa SpaceX miliknya.

    “Tidak ada lagi peluncuran roket, satelit, atau produksi mobil listrik, dan negara kita akan menghemat BANYAK. Mungkin kita harus meminta DOGE untuk mencermati hal ini dengan saksama? BANYAK UANG YANG HARUS DISELAMATKAN!!!” sindir Trump merujuk pada kontrak SpaceX yang menguntungkan dengan pemerintah AS.

    DOGE merupakan kependekan dari Departemen Efisiensi Pemerintah, yang sebelumnya dipimpin Musk dalam upaya merampingkan pemerintahan AS dan menghemat pengeluaran negara.

    Namun, dalam prakteknya, operasional DOGE diwarnai kontroversi pemecatan massal pegawai pemerintah, serta klaim pemborosan dan penyalahgunaan yang tidak terbukti, juga kegagalan memenuhi penghematan yang dijanjikan.

    Musk keluar dari pemerintahan Trump pada Mei lalu, yang kemudian diikuti oleh perang verbal sengit antara sang miliarder AS dengan sang Presiden AS.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Diantar, Mobil Baru Tesla Jalan Sendiri ke Rumah Pembeli

    Tak Diantar, Mobil Baru Tesla Jalan Sendiri ke Rumah Pembeli

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla punya cara unik mengirimkan mobil tanpa sopirnya kepada pelanggan. Tak menggunakan bantuan manusia, mobil tersebut jalan sendiri ke alamat yang dituju.

    Cara tersebut dilakukan Tesla pada Model Y saat melakukan pengiriman di Austin, Texas pada 27 Juni 2025 lalu. Dalam akun X, perusahaan memperlihatkan video saat mobil yang berjalan tanpa sopir keluar dari pabrik Gigafactory menuju rumah pembeli yang berjarak 30 menit.

    Kendaraan itu berjalan mulus di jalanan raya dan melewati perumahan setempat. Kemudian mobil sampai ke tempat pembeli yang telah menunggu bersama karyawan Tesla.

    Tesla tidak menjelaskan software dan hardware yang digunakan dalam mobil tersebut. Selain itu juga tak diungkap apakah dan kapan teknologi akan tersedia secara luas, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (30/6/2025).

    Pihak Tesla tetap mengingatkan sistem Full Self-Driving bisa digunakan dengan pengguna tetap harus memegang kemudi. Mereka juga harus siap mengambil alih kendali kendaraan kapan saja.

    Bos Tesla, Elon Musk ikut merayakan pengiriman tersebut. Dalam unggahannya di X, dia mengatakan pengiriman yang sepenuhnya dilakukan tanpa supir bisa terjadi sehari lebih cepat dari jadwal.

    Dia juga mengklaim kendaraannya sebagai mobil pertama yang sepenuhnya tanpa sopir. Namun CNBC Internasional membantah pernyataan tersebut dan menyebut Waymo telah mengoperasikan robotaxi komersial di sejumlah kota di Amerika Serikat sebelumnya.

    Sementara itu Kepala AI Tesla, Ashok Elluswamy mengatakan pengiriman Model Y dilakukan dengan kecepatan 72 mph (115 km/jam), sedikit di atas kecepatan maksimum sebagian besar jalanan di Texas berdasarkan situs departemen transportasi setempat 70 mph (112 km/jam).

    [Gambas:Twitter]

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Segini Kekayaan Elon Musk usai Peluncuran Robotaxi Tesla

    Segini Kekayaan Elon Musk usai Peluncuran Robotaxi Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk yang baru saja meluncurkan robotaxi Tesla kian perkasa di posisi puncak orang terkaya dunia. Kekayaannya kini mencapai US$409,8 miliar atau Rp 6.630 triliun.

    Jumlah tersebut jauh di atas dua nama lain yang masuk dalam tiga besar orang terkaya versi Forbes. Larry Ellison pendiri Oracle tercatat memiliki kekayaan US$253,4 miliar (Rp 4.099 triliun) dan bos Meta, Mark Zuckeberg sebesar US$253,1 miliar (Rp 4.095 triliun).

    Pekan ini, Musk diketahui baru saja punya hajatan besar. Impian besar, robotaxi akhirnya resmi beroperasi di Ausin, Texas, Amerika Serikat (AS).

    Untuk tahapan uji coba awal, Tesla baru menurunkan sedikit saja armada untuk melayani penumpang.

    Tesla juga menggandeng sejumlah influencer untuk mempromosikan layanan barunya. Dilaporkan beberapa influencer mengunggah konten pertama kalinya menumpangi robotaxi tersebut.

    Salah satunya investor Tesla dan figur publik Sawyer Meritt yang mengunggah video di X. Dia menjelaskan soal cara memesan, dijemput dan rasanya menumpangi mobil itu menuju bir dan restoran dengan aplikasi di ponselnya.

    Pada Minggu (22/6/2025) lalu, 10 kendaraan dan penumpang di kursi depan sebagai ‘monitor keselamatan’ telah terlihat di kawasan South Congress, Austin. Namun tidak diketahui seberapa besar kendali yang dimiliki mereka pada kendaraan tersebut.

    Perjalanan Tesla masih panjang meski sudah melakukan uji coba di wilayah yang diawasis ketat. Waymo, pesaingnya, harus menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun ekosistemnya sendiri karena menghadapi tantangan keamanan dan regulasi.

    Belum lagi, pemerintah Austin menggenjot aturan soal kendaraan otomatis tak lama setelah uji coba robotaxi Tesla dilakukan di sana.

    Gubernur Texas Greg Abbott baru saja menandatangani aturan mewajibkan operasional kendaraan tanpa pengemudi untuk mengantongi izin pemerintah negara bagian. Aturan baru akan berlaku mulai 1 September 2025 mendatang.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    JAKARTA – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengungkapkan bahwa upaya mereka untuk mengevakuasi puing-puing roket Starship yang meledak pekan lalu mengalami hambatan. Dalam pernyataannya pada Kamis 26 Juni, SpaceX menyebut keterlibatan pihak tak berwenang serta lokasi puing yang berada di wilayah Meksiko sebagai tantangan utama dalam proses evakuasi.

    Ledakan dramatis roket Starship terjadi saat uji coba di Texas dan menyebabkan serpihan beterbangan ke berbagai arah. Beberapa puing bahkan dilaporkan jatuh dan sebagian tenggelam di Sungai Rio Grande, dekat wilayah Matamoros, Meksiko.

    “Puing-puing akibat anomali tersebut merupakan milik sah SpaceX dan kami tengah berupaya untuk memulihkannya. Namun, upaya ini terhambat karena adanya pihak yang masuk tanpa izin ke properti pribadi,” tulis SpaceX melalui media sosial X.

    SpaceX menyatakan telah meminta bantuan dari pemerintah lokal dan federal Meksiko, serta menawarkan sumber daya dan dukungan untuk proses pembersihan lokasi.

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada hari Rabu bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki dampak keamanan dan lingkungan dari peluncuran roket SpaceX, khususnya terhadap negara bagian Tamaulipas yang berbatasan langsung dengan Texas.

    “Kami sedang melakukan tinjauan umum untuk mengetahui pelanggaran hukum internasional yang terjadi. Dari situ, kami akan memulai proses hukum, karena memang telah terjadi pencemaran,” ujar Sheinbaum dalam konferensi pers pagi.

    Ledakan roket Starship bukan yang pertama terjadi tahun ini. Pada Maret 2025, salah satu roket meledak di luar angkasa beberapa menit setelah peluncuran dari Texas, menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menghentikan lalu lintas udara di sebagian wilayah Florida. Sementara pada Januari, insiden serupa menyebabkan puing-puing jatuh di wilayah Karibia dan bahkan merusak sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

    Ledakan beruntun ini menjadi tantangan serius bagi program ambisius SpaceX dalam mengembangkan Starship sebagai wahana pengangkut manusia ke Mars.

  • Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    Upaya Evakuasi Puing Starship Terhambat, SpaceX Minta Bantuan Pemerintah Meksiko

    JAKARTA – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengungkapkan bahwa upaya mereka untuk mengevakuasi puing-puing roket Starship yang meledak pekan lalu mengalami hambatan. Dalam pernyataannya pada Kamis 26 Juni, SpaceX menyebut keterlibatan pihak tak berwenang serta lokasi puing yang berada di wilayah Meksiko sebagai tantangan utama dalam proses evakuasi.

    Ledakan dramatis roket Starship terjadi saat uji coba di Texas dan menyebabkan serpihan beterbangan ke berbagai arah. Beberapa puing bahkan dilaporkan jatuh dan sebagian tenggelam di Sungai Rio Grande, dekat wilayah Matamoros, Meksiko.

    “Puing-puing akibat anomali tersebut merupakan milik sah SpaceX dan kami tengah berupaya untuk memulihkannya. Namun, upaya ini terhambat karena adanya pihak yang masuk tanpa izin ke properti pribadi,” tulis SpaceX melalui media sosial X.

    SpaceX menyatakan telah meminta bantuan dari pemerintah lokal dan federal Meksiko, serta menawarkan sumber daya dan dukungan untuk proses pembersihan lokasi.

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada hari Rabu bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki dampak keamanan dan lingkungan dari peluncuran roket SpaceX, khususnya terhadap negara bagian Tamaulipas yang berbatasan langsung dengan Texas.

    “Kami sedang melakukan tinjauan umum untuk mengetahui pelanggaran hukum internasional yang terjadi. Dari situ, kami akan memulai proses hukum, karena memang telah terjadi pencemaran,” ujar Sheinbaum dalam konferensi pers pagi.

    Ledakan roket Starship bukan yang pertama terjadi tahun ini. Pada Maret 2025, salah satu roket meledak di luar angkasa beberapa menit setelah peluncuran dari Texas, menyebabkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menghentikan lalu lintas udara di sebagian wilayah Florida. Sementara pada Januari, insiden serupa menyebabkan puing-puing jatuh di wilayah Karibia dan bahkan merusak sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

    Ledakan beruntun ini menjadi tantangan serius bagi program ambisius SpaceX dalam mengembangkan Starship sebagai wahana pengangkut manusia ke Mars.

  • Lagi, Elon Musk Ditinggalkan Orang Kepercayaannya di Tesla

    Lagi, Elon Musk Ditinggalkan Orang Kepercayaannya di Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pejabat eksekutif Tesla dan orang kepercayaan lama Elon Musk, Omead Afshar, dikabarkan meninggalkan raksasa kendaraan Listrik (EV) Amerika Serikat (AS) tersebut.

    Kabar ini diungkapkan oleh tiga sumber Reuters. Ini menjadi kepergian senior lainnya dari Tesla, di tengah perusahaan sedang menghadapi tantangan perlambatan permintaan global.

    Afshar adalah bagian dari kantor CEO dan sejak tahun lalu telah mengawasi penjualan dan manufaktur di Eropa dan Amerika Utara. Setelah bergabung dengan Tesla pada tahun 2017, ia dengan cepat menjadi salah satu orang terpercaya Musk, memainkan peran sentral dalam proyek-proyek besar seperti Texas Gigafactory.

    Sumber Reuters, yang menolak disebutkan namanya, tidak memiliki info detail tentang keadaan pengunduran diri Afshar atau alasan di baliknya. Afshar terpantau masih mengunggah tentang Tesla di X awal minggu ini, dan profilnya di X dan LinkedIn masih menunjukkan jabatannya di Tesla pada hari Rabu.

    Kabar pengunduran diri tersebut terjadi di tengah merosotnya permintaan di Eropa dan Amerika Utara untuk jajaran kendaraan Tesla yang menua. Sementara para pesaingnya telah menawarkan alternatif yang lebih terjangkau.

    Dua orang yang mengetahui operasi Tesla mengatakan Afshar termasuk di antara para eksekutif yang mengambil peran yang lebih besar tahun ini, di saat Musk berfokus pada pemerintah AS.

    Seperti diketahui, Musk sempat memimpin upaya pemangkasan biaya pemerintah Presiden Donald Trump tahun ini. Banyak investor serta analis khawatir hal itu mengalihkan perhatian Musk dari Tesla dan mengasingkan beberapa calon pembeli.

    Mantan manajer penjualan Tesla tingkat menengah Matthew LaBrot, yang baru-baru ini dipecat karena kritik publik terhadap Musk, mengatakan Afshar adalah “karakter pendukung” yang terkait erat dengan Musk hingga ia naik ke posisi kepala penjualan dan manufaktur di Amerika Utara dan Eropa.

    LaBrot mengatakan ada tekanan signifikan secara internal untuk mengatasi penurunan penjualan, yang khususnya parah di Eropa.

    Sebelumnya, Direktur SDM Tesla bagian Amerika Utara Jenna Ferrua dikabarkan juga telah keluar dari perusahaan. Dua dari tiga sumber yang mengonfirmasi kepergian Afshar kepada Reuters juga mengatakan Ferrua telah pergi.

    Salah satu sumber mengatakan Afshar dan Ferrua adalah rekan dekat, jadi tidak mengherankan jika keduanya pergi pada waktu yang hampir bersamaan. Sumber lain mengatakan Ferrua telah menjabat sebagai penasehat SDM langsung untuk Afshar.

    Kepergian tersebut merupakan puncak dari serangkaian kepergian eksekutif selama 14 bulan terakhir, yang didorong oleh restrukturisasi di seluruh perusahaan saat Tesla memangkas ribuan pekerjaan dan mengalihkan fokusnya ke teknologi self-driving bertenaga AI dan robotika.

    Kepergian tersebut mencakup para pemimpin dalam bidang robot, baterai, dan kebijakan publik.

    Kepala tim robot humanoid Optimus Tesla, Milan Kovac, telah mengumumkan bahwa ia akan undur diri ini, dan eksekutif baterai papan atas Vineet Mehta melakukannya pada bulan Mei lalu.

    Kepala teknisi baterai Drew Baglino, Rebecca Tinucci, yang memimpin divisi supercharging, dan kepala kebijakan publik global Rohan Patel kan mengundurkan diri pada musim semi 2024.

    Musk mengakhiri tugasnya di Washington pada akhir Mei, meyakinkan beberapa investor yang khawatir tentang retaknya Tesla. Namun, saham Tesla tetap turun sekitar 19% sepanjang tahun, setelah kenaikan awal karena optimisme bahwa kemenangan Trump akan membuka jalan bagi regulasi robotaxi.

    Pada hari Minggu, Tesla meluncurkan taksi tanpa pengemudi di Austin, Texas. Beberapa analis telah memperingatkan bahwa rencana perusahaan untuk berekspansi ke kota-kota lain akhir tahun ini dapat menghadapi rintangan, karena kekhawatiran tentang keselamatan dan teknologi.

    Pada hari Senin, Afshar memposting di X bahwa debut robotaxi Austin adalah “hari yang benar-benar bersejarah bagi Tesla,” dan menambahkan: “Terima kasih, Elon, karena telah mendorong kami semua!”

    Di masa lalu, Afshar memposting tentang menghabiskan liburan dan larut malam bersama Musk, khususnya ketika Tesla meningkatkan produksi sedan Model 3 untuk pasar massal pada tahun 2018. Ia merenungkan dalam posting bulan Maret tentang “hidup di pabrik saat ini, benar-benar 24/7.”

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tarif Menggunakan Robotaxi Tesla Milik Elon Musk

    Tarif Menggunakan Robotaxi Tesla Milik Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA – Kekayaan bersih Elon Musk melonjak sebesar US$19 miliar atau setara dengan Rp310 triliun pada Senin (23/6/2025), dan menjadi “Top Gainer” dalam sehari.

    Mengutip Indeks Miliarder Bloomberg, lonjakan kekayaan ini terjadi seiring dengan peluncuran Robotaxi oleh Tesla, perusahaan mobil listrik miliknya, di Austin.

    Tesla secara resmi meluncurkan layanan taksi tanpa pengemudi pada Minggu (22/6) kepada sekelompok pengguna tertentu di kota asalnya, dengan biaya tetap sebesar US$4,20 per perjalanan.

    Untuk mendukung memperkenalkan layanan komersil ini, Tesla pun mengundang sejumlah influencer untuk melakukan uji coba.

    Mereka diminta untuk mengunggah video menggunakan Robotaxi, yang mana di dalamnya memperlihatkan layanan pesanan, penjemputan dan pengantaran.

    “Jika Tesla sukses di Austin, itu baru akhir dari tahap awal, bukan awal dari akhir,” kata Profesor teknik komputer dari Carnegie Mellon University, Philip Koopman, dikutip dari Reuters.

    Namun dalam peluncuran Robotaxi ini, perjalanan masih didampingi oleh karyawan Tesla demi keselamatan penumpang.

    Banyak analis percaya bahwa nilai saham Tesla yang sangat tinggi saat ini sebagian besar bertumpu pada kemampuan mereka menghadirkan robotaxi serta robot humanoid di masa depan.

    Sahamnya melonjak hingga 11% dalam perdagangan hari Senin sebelum ditutup naik 8% pada US$348,68, memangkas kerugian tahun berjalannya menjadi hanya di bawah 7%.

    Reli satu hari itu menghasilkan keuntungan sebesar US$19 miliar, atau sekitar Rp310 triliun bagi Musk, yang sekarang memiliki kekayaan sebesar US$385 miliar alias sekitar Rp6.282 triliun di Bloomberg Billionaires Index.

    Hal ini semakin memperkuat posisinya di puncak daftar orang terkaya di dunia meskipun telah mengalami kerugian sebesar US$47,5 miliar sejak awal 2025.

    Namun, para analis tetap berhati-hati dan memperingatkan bahwa meskipun visi robotaxi Tesla menarik, keberhasilannya bergantung pada mengatasi rintangan utama dalam hal keselamatan, infrastruktur operasional, keterbatasan sensor, dan penerapan di dunia nyata, yang semuanya masih belum terbukti.

  • Kerja Keras Elon Musk Selama 10 Tahun Sia-sia, Malah Bawa Musibah

    Kerja Keras Elon Musk Selama 10 Tahun Sia-sia, Malah Bawa Musibah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerja keras Elon Musk selama satu dekade untuk menghadirkan mobil tanpa sopir (automatic vehicle/AV) kini menuai kecaman. Layanan taksi otomatis (robotaxi) Tesla yang baru diluncurkan di Austin, Texas, memicu penyelidikan dari otoritas keselamatan transportasi AS.

    Dalam sejumlah video yang viral di media sosial, robotaxi Tesla terekam melaju melawan arus dan mengerem mendadak di tengah lalu lintas tanpa alasan yang jelas. Mobil tanpa sopir itu juga bereaksi aneh terhadap kendaraan polisi yang sedang parkir.

    Akibat insiden ini, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) langsung menghubungi Tesla untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Investigasi terhadap sistem pengemudian otomatis Tesla, termasuk versi Beta FSD yang sempat menyebabkan kecelakaan fatal, juga masih terus berlangsung.

    Mengutip laporan CNBC Internasional, Rabu (25/6/2025), robotaxi Tesla yang digunakan adalah SUV Model Y, dengan perangkat lunak pengemudian otomatis terbaru bernama FSD Unsupervised.

    Meskipun tanpa sopir, layanan ini tetap diawasi oleh petugas manusia yang duduk di kursi depan penumpang. Operasionalnya terbatas hanya siang hari dan cuaca cerah.

    Peluncuran uji coba skala kecil ini hanya untuk pengguna undangan, sebagian besar dari mereka adalah penggemar berat Elon Musk, promotor saham Tesla, dan influencer pro-Tesla. Saham Tesla sempat naik 8% karena kabar ini, namun pencapaian itu dinilai jauh dari ekspektasi.

    Pasalnya, sejak 2015, Musk sudah berkali-kali menjanjikan kehadiran kendaraan otonom penuh. Mulai dari janji autonomi penuh dalam 3 tahun hingga janji 1 juta robotaksi yang bisa bekerja menghasilkan uang untuk pemiliknya pada 2020, namun semuanya tidak pernah terealisasi.

    Sementara Tesla masih bergelut dengan insiden keselamatan, pesaing seperti Waymo milik Google justru sudah melayani lebih dari 10 juta perjalanan berbayar. Di China, Baidu dengan Apollo Go, serta WeRide dan Pony.ai, juga sudah jauh melangkah dalam komersialisasi taksi tanpa sopir.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Saingi Elon Musk, Ciptakan Teknologi Berkekuatan 5x Lebih Cepat dari Starlink

    China Saingi Elon Musk, Ciptakan Teknologi Berkekuatan 5x Lebih Cepat dari Starlink

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan internet Starlink milik Elon Musk bakal dibayangi terobosan teknologi baru yang dikembangkan oleh ilmuwan di China. Mereka berhasil membuat internet dengan media ‘laser’ yang diklaim mampu mencapai kecepatan internet lima kali lebih cepat dari Starlink.

    Ilmuwan dari Chinese academy of Sciences, Liu Chao, dan seorang profesor dari Peking University of Posts and Telecommunications, Wu Jian, menjadi aktor dibalik pengembangan tersebut.

    Dilansir dari techradar.com, dua ilmuwan ini mengembangkan metode baru untuk mengatasi turbulensi atmosfer, menggabungkan dua teknologi yang sudah mapan sebelumnya, yang nantinya digunakan untuk menghasilkan transmisi data yang sangat cepat.

    Tim ilmuwan ini menguji teori yang sudah mereka buat di observatorium Lijiang, China barat daya. Teleskop 1,8 meter digunakan untuk berfokus pada satelit tanpa nama yang mengorbit pada jarak 36.705 kilometer dari permukaan bumi.

    Teleskop itu dilengkapi dengan susunan yang terdiri dari 357 cermin mikro yang dapat dikontrol secara individual. Cermin mikro inilah yang menjadi pengaplikasian dua teknologi.

    Adaptive Optics (AO) dan Mode-Diversity Reception (MDR) menjadi dua teknologi yang digabungkan dalam pengembangan ini. Teknik AO digunakan untuk mempertajam cahaya yang terdistorsi, sementara itu, MDR untuk menangkap sinyal yang tersebar. 

    Selain AO dan MDR, algoritma “path-picking” turut berperan dalam menyukseskan pengembangan. Algoritma ini menganalisis kekuatan dan kualitas sinyal dari delapan saluran mode, untuk kemudian mengidentifikasi tiga sinyal terkuat di antara delapan sinyal tersebut.

    Bila dibandingkan dengan Starlink, maka dapat ditemukan adanya dua perbedaan utama dalam terobosan tersebut. Pertama, Starlink saat ini hanya menawarkan 25 hingga 200 Mbps pada paket standar, sementara itu, penemuan dua ilmuwan China mampu mencapai kecepatan transmisi data sebesar 1Gbps.

    Kedua, kekuatan sinyal dan kesalahan yang lebih sedikit dalam transmisi data meskipun jaraknya jauh dari satelit. Ini menjadi hal penting bagi pengguna yang ingin melakukan streaming video atau mengirim file besar. 

    Apabila nantinya teknologi tersebut benar-benar digunakan, akan menimbulkan dampak yang besar, kita sangat mungkin nantinya dapat menggunakan internet bahkan di daerah terpencil sekalipun.

    Lebih dari itu, metode komunikasi laser yang dipakai juga mampu mengembangkan navigasi satelit, bahkan dapat melancarkan misi luar angkasa. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)