Tag: Elon Musk

  • Dokumen Bocor Ungkap SpaceX Tunda Pendaratan Manusia di Bulan

    Dokumen Bocor Ungkap SpaceX Tunda Pendaratan Manusia di Bulan

    Jakarta

    Misi Artemis III NASA yang sangat dinantikan, yang digadang-gadang mengembalikan astronaut ke Bulan, kembali menemui hambatan besar. Sebuah memo yang bocor mengungkapkan bahwa roket Starship SpaceX, yang krusial untuk mendaratkan astronaut di permukaan Bulan, baru akan siap setidaknya pada 2028, setahun lebih lambat dari target pertengahan 2027.

    Awalnya, NASA menargetkan untuk mengembalikan astronaut ke Bulan pada 2024 melalui program Artemis, tetapi penundaan telah berulang kali mendorong mundur target ini. Pendaratan berawak dijadwalkan pada 2027, tetapi kini tanggal tersebut pun tampaknya semakin mustahil. Menurut memo terbaru, kesiapan Starship kemungkinan akan diperpanjang hingga 2028, setahun penuh setelah misi Artemis III yang direncanakan.

    Mengejar Waktu

    SpaceX telah mengukir namanya sendiri berkat berbagai pengembangan teknologi yang cepat dan misi luar angkasa yang berani, tetapi jika menyangkut program Artemis, segala sesuatunya tidak berjalan semulus itu.

    Dikutip dari The Daily Galaxy, memo yang bocor, yang diungkap oleh Politico, melaporkan bahwa Starship, sistem yang dirancang untuk mendaratkan astronaut di Bulan, jauh tertinggal dari jadwal. Sistem ini kini diperkirakan akan siap pada September 2028, lebih dari setahun setelah target awal yang ditetapkan NASA pada pertengahan 2027. Penundaan ini terutama disebabkan oleh serangkaian kendala teknis pada roket, termasuk kegagalan uji coba awal tahun ini.

    Sebagai bagian dari peta jalannya, SpaceX masih harus menunjukkan kemampuan-kemampuan kunci, seperti pengisian bahan bakar di luar angkasa, yang dijadwalkan pada Juni 2026, dan pendaratan tanpa awak di Bulan yang dijadwalkan pada Juni 2027.

    Uji coba ini penting untuk memastikan keselamatan dan kelangsungan misi, terutama karena bagian tersulit dari Artemis III adalah mendaratkan astronaut dengan selamat di Bulan dan mengembalikan mereka ke Bumi. Starship mungkin telah menyelesaikan beberapa peluncuran yang sukses, tetapi masih banyak yang harus dilakukan sebelum dianggap siap untuk penerbangan antariksa berawak.

    Rencana Cadangan NASA

    Dengan penundaan SpaceX yang membuat jadwal Artemis III semakin tidak realistis, NASA harus memikirkan kembali pilihan-pilihannya. Pelaksana Tugas Administrator NASA Sean Duffy baru-baru ini mengatakan bahwa badan antariksa tersebut sedang menjajaki alternatif dan membuka kontrak untuk sistem pendaratan di Bulan bagi perusahaan lain. Keputusan ini sebagian didorong oleh rasa urgensi yang semakin meningkat, karena NASA ingin tetap kompetitif dalam perlombaan antariksa, terutama karena China juga sedang meningkatkan upaya eksplorasi Bulan.

    Saat ini, satu-satunya pesaing yang layak adalah Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos, yang sedang mengembangkan wahana pendarat Blue Moon miliknya sendiri. Namun, menurut laporan, wahana pendarat Blue Origin baru akan siap pada 2030, yang terlalu terlambat untuk Artemis III. Meskipun Elon Musk secara terbuka mengkritik keputusan NASA untuk mencari kontrak baru dan mencaci Duffy di media sosial, NASA tetap teguh pada pendiriannya.

    Masa Depan Artemis dan Eksplorasi Bulan

    Masa depan program Artemis terasa semakin tidak pasti. Visi awal untuk mengembalikan manusia ke Bulan telah lama pudar, dan kini, NASA menghadapi tugas berat untuk terus maju dengan jadwal yang terus berubah. Jika laju pengembangan tidak segera dipercepat, tujuan jangka panjang tersebut mungkin juga akan tertunda.

    Ini hanyalah tantangan terbaru bagi NASA, yang telah menghadapi masalah dengan Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion, keduanya merupakan komponen penting program Artemis. Kesulitan teknis dengan sistem ini, ditambah dengan masalah yang sedang berlangsung seputar Starship, telah menimbulkan keraguan mengenai kemampuan badan antariksa Amerika tersebut dalam mencapai tujuan jangka panjangnya untuk eksplorasi luar angkasa. Namun, terlepas dari semua hambatan tersebut, NASA tetap berkomitmen pada visinya, dengan Lunar Gateway dan proyek-proyek lainnya yang sedang dikerjakan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video 550 Staf JPL NASA Kena PHK, Gara-gara Pemerintah AS Shutdown?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • MBS Bertemu Trump, Perusahaan AS Ramai-ramai Kerja Sama dengan Arab Saudi

    MBS Bertemu Trump, Perusahaan AS Ramai-ramai Kerja Sama dengan Arab Saudi

    Jakarta

    Arab Saudi mulai melebarkan gurita bisnisnya ke perusahaan-perusahaan artificial intelligence (AI) Amerika Serikat (AS). Serangkaian usaha patungan baru senilai miliaran dolar diumumkan Kerajaan Arab Saudi seiring kunjungan Putra Mahkota Mohamed Bin Salman (MBS) ke Amerika Serikat.

    MBS yang kini jadi pemimpin de facto Arab Saudi mengejar beberapa kesepakatan investasi soal kecerdasan buatan dalam kunjungan pertamanya setelah bertahun-tahun ke AS. Kesepakatan itu diamankan langsung oleh Humain, perusahaan AI yang didukung oleh dana kekayaan negara Arab Saudi.

    Dilansir dari CNN, Sabtu (22/11/2025), Humain mengumumkan serangkaian kemitraan dengan perusahaan teknologi terkemuka Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm. Semua kesepakatan terjadi dalam forum investasi AS-Saudi di Washington pada hari Rabu yang lalu.

    Arab Saudi berupaya keras mengalihkan mesin ekonomi utamanya dari penghasilan minyak. Mempererat hubungan dengan AS menjadi salah satu upayanya, semua potensi bisnis didalami, tak terkecuali di bidang teknologi yang berhubungan dengan AI.

    Dari sudut pandang perusahaan di Negeri Paman Sam, Saudi setidaknya bisa menjanjikan 3 hal untuk ekspansi, pendanaan, ruang untuk tumbuh, dan energi yang murah.

    Bahkan sang pengusaha terkaya, Elon Musk, saja mengumumkan sendiri pada forum investasi di hari Rabu kemarin bahwa perusahaannya akan mengembangkan pusat data besar di Saudi. xAI, salah satu gurita bisnis Elon Musk, bakal membangun pusat data 500 megawatt di Saudi.

    Itu akan menjadi pusat data berskala besar pertama xAI di luar Amerika Serikat, dan kemitraan ini akan melibatkan penyebaran chatbot Grok xAI di seluruh Arab Saudi.

    Pusat data ini akan ditenagai oleh chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang juga duduk bersama Elon Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha di panel diskusi pada hari Rabu.

    Di acara yang sama, Alswaha juga mengumumkan pusat data 100 megawatt untuk Amazon Web Services (AWS) dengan ambisi besar pusat data yang juga akan didukung oleh infrastruktur Nvidia. AWS menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berencana untuk menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

    Seiring berkembangnya perusahaan AI, pusat data mereka yang besar membutuhkan ruang dan sumber energi yang masif. Banyak pusat data sedang dibangun di Amerika Serikat, termasuk Colossus milik xAI di Memphis.

    Namun, ada kekhawatiran China akan mengalahkan Amerika Serikat dalam hal produksi energi untuk menggerakkan sistem AI. Arab Saudi dapat membantu, karena ealam hal ini mereka memiliki akses yang jauh lebih mudah ke ruang dan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan usaha-usaha besar ini.

    (hal/hns)

  • Perbandingan Vivo X300 vs Vivo X300 Pro: Pilih Mana?

    Perbandingan Vivo X300 vs Vivo X300 Pro: Pilih Mana?

    Jakarta

    Vivo Indonesia baru saja meluncurkan seri flagship terbarunya, Vivo X300 Series. Meski berada dalam satu keluarga, keduanya menawarkan karakter berbeda, pilih mana?

    Menurut Hadi Mandala, Product Manager Vivo Indonesia, Vivo X300 Pro hadir dengan peningkatan yang sangat signifikan. Pembaruan, inovasi kamera, teknologi terbaik, menghasilkan kualitas telephoto terbaik.

    “Bisa saya bilang salah satu yang terbaik di kelasnya sehingga menjadikannya sebagai telephoto king. Hadir dengan desain baru seperti warna baru, back cover yang baru, serta pilihan warna yang jauh lebih segar dan banyak pilihan,” paparnya.

    Lanjut Hadi menjelaskan Vivo X300 memiliki kamera utama salah satu yang terbaik dan terbesar di kelasnya.

    “Kameranya sama dengan yang digunakan pada Vivo X300 Pro, menjadikan compact smartphone dengan kualitas main camera terbaik dan hal yang penting, compact namun memiliki kapasitas baterai yang besar,” ungkapnya.

    Berikut perbandingan lengkapnya untuk membantu kamu menentukan pilihan Vivo X300 atau X300 Pro.

    Desain dan LayarVivo X300 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Vivo X300 Pro hadir dengan layar 6,78 inci AMOLED LTPO, resolusi 1260 × 2800 piksel, refresh rate 120 Hz, dan bezel super tipis 1,1 mm. Desain 3D unibody glass yang menyatukan modul kamera membuat tampilannya mirip kamera profesional klasik. Tiga warna tersedia: Dune Brown, Phantom Black, dan Cloud White.

    Sebaliknya, Vivo X300 diposisikan sebagai smartphone compact pertama Vivo di Indonesia dengan layar 6,31 inci, berat 190 gram, dan ketebalan hanya 7,95 mm. Desainnya nyaman digenggam satu tangan, mengusung coral velvet glass dengan pilihan warna lebih segar: Aurora Pink, Mist Blue, dan Phantom Black.

    Keduanya telah mengantongi sertifikasi IP68 dan IP69, serta mendukung Zeiss Master Color Display untuk akurasi warna profesional.

    Kesimpulan:

    X300 Pro unggul dalam pengalaman visual yang lebih imersif.X300 ideal untuk pengguna yang menginginkan flagship ringkas dan ringan.PerformaVivo X300 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Baik X300 maupun X300 Pro sama-sama ditenagai MediaTek Dimensity 9500 3 nm, chipset baru yang diklaim memberikan peningkatan signifikan:

    Efisiensi ultra core naik 55%Multicore naik 37%GPU naik 33%NPU melonjak hingga 111%

    Skor AnTuTu keduanya tembus 3,8 juta-4 juta. Sistem pendingin 4K Liquid Vapor Chamber memastikan performa tetap stabil.

    Perbedaannya, Vivo X300 Pro dilengkapi chip imaging Vivo V3, yang mendukung pemrosesan foto/video lebih cepat sekaligus membuat pengalaman gaming lebih smooth.

    Kesimpulan:

    Performa harian identik, sama-sama flagship kencang.X300 Pro unggul sedikit untuk fotografi dan video berkat chip V3.KameraVivo X300 Pro Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Inilah area paling mencolok antara dua model.

    Vivo X300 Pro

    50 MP Zeiss Gimbal-Grade Main Camera50 MP ultrawideKamera telephoto periscope 200 MP Zeiss APO (sensor Samsung HPB 1/1,4 inci) yang mendukung zoom hingga 30x dengan detail tinggi

    Fokus X300 Pro jelas mengarah ke kemampuan telefoto ekstrem, cocok untuk memotret konser, olahraga, hingga wildlife dari jarak jauh tanpa banyak kompromi kualitas.

    Vivo X300

    Kamera utama 200 MP Zeiss dengan sensor Samsung HPB dan Ultra Sensing Technology (transmitansi cahaya naik hingga 13%) plus stabilisasi CIPA 4.5Kamera telephoto 50 MP Zeiss APO (sensor Sony LYT-602)Kamera ultrawide 50 MP

    Dengan konfigurasi tersebut, X300 sangat kuat untuk pemotretan detail tinggi, khususnya portrait dan low-light. Fitur 200 MP Ultra Clear Portrait memungkinkan pengguna melakukan crop agresif tanpa kehilangan detail, sehingga ideal untuk fotografi harian dengan kualitas flagship.

    Fitur AI di Keduanya

    AI Landscape Master untuk mengubah tampilan langit/cuaca (sunrise, sunset, salju, dan lain-lain)Live Photo Passerby Eraser untuk menghapus objek pengganggu pada live photoAI Collage Reframe untuk menyusun ulang komposisi fotoMulti-focal HD portrait dan Stage Mode untuk efek portrait lebih dramatis

    Sementara kamera depannya sama-sama 50 MP, mendukung group portrait dan selfie tajam untuk kebutuhan media sosial maupun video call.

    Kesimpulan:

    X300 Pro jelas lebih unggul untuk zoom & telephoto profesional.X300 lebih cocok untuk portrait 200 MP ultra-clear dan low-light.

    Simak Video “Video: Elon Musk-Jensen Huang akan Bangun Pusat Data AI di Arab Saudi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • AI dan Robot Humanoid Akan Lenyapkan Kemiskinan

    AI dan Robot Humanoid Akan Lenyapkan Kemiskinan

    Jakarta

    Elon Musk rupanya meyakini bahwa kemiskinan bisa direkayasa hingga lenyap dari muka Bumi. Menurut manusia terkaya dunia itu, kemajuan pesat kecerdasan buatan (AI) dan robotika humanoid akan mengubah tatanan masyarakat global, membuat pekerjaan tradisional menjadi sesuatu yang opsional.

    Berbicara di US-Saudi Investment Forum di Washington, Musk memprediksi bahwa AI dan robotika akan secara fundamental merestrukturisasi perekonomian dalam dekade mendatang.

    “Saya melihat kemiskinan lebih sebagai masalah rekayasa ketimbang persoalan sosial yang tak terpecahkan. Dengan Grok (AI) dan Optimus (robot), kita bisa mengatasi kekurangan tenaga kerja, menekan biaya hingga mendekati nol, dan menciptakan masa depan di mana kemiskinan secara statistik menjadi tidak relevan,” kata Elon Musk yang dikutip detikINET dari Money Control.

    Artinya dia memandang bahwa teknologi dan bukan kebijakan, yang akan menjadi alat penentu dalam menangani ketimpangan. Elon Musk, nakhoda Tesla, SpaceX, dan startup AI xAI, mengatakan bahwa dalam jangka panjang, sekitar 10 hingga 20 tahun ke depan, pekerjaan akan bergeser dari sebuah keharusan menjadi pilihan pribadi.

    “Prediksi saya adalah pekerjaan akan menjadi opsional. Itu akan seperti bermain olahraga atau video game, Anda bisa pergi ke toko untuk membeli sayuran, atau bisa menanamnya di halaman belakang. Itu jauh lebih sulit, tapi beberapa orang melakukannya karena suka menanam sayuran. Begitulah pekerjaan nantinya, opsional,” sebutnya.

    Menurutnya, seiring perkembangan sistem AI dan robot humanoid yang mampu menjalankan tugas fisik kompleks, biaya barang dan layanan akan turun secara signifikan, sehingga kebutuhan dasar menjadi terjangkau dan mudah diakses oleh semua orang.

    CEO Tesla dan SpaceX itu akan mendapat gaji sampai USD 1 triliun dalam bentuk saham jika Tesla mencapai sejumlah target ambisius, termasuk menjual satu juta robot Optimus dalam dekade mendatang. Tak heran jika dia gencar mempromosikan robotika dan AI.

    Musk juga mengatakan Optimus akan mengubah kehidupan para narapidana. Alih-alih memenjarakan orang secara fisik, Optimus bisa “mengikuti Anda ke mana pun dan mencegah Anda melakukan kejahatan,” katanya.

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Washington

    Arab Saudi memperkuat hubungan dengan perusahaan AI Amerika Serikat dan mengumumkan serangkaian usaha patungan baru bernilai miliaran dolar. Negara tersebut berupaya menancapkan posisi di industri AI saat pemimpinnya, Pangeran Mohammed bin Salman, melakukan kunjungan pertama ke AS dalam beberapa tahun terakhir.

    Humain, perusahaan AI yang didukung dana kekayaan negara Arab Saudi, mengumumkan sejumlah kemitraan dengan perusahaan teknologi besar Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm.

    Arab Saudi berusaha mempererat hubungan dengan AS dan mengalihkan ekonominya dari ketergantungan minyak. Bagi perusahaan-perusahaan Amerika, negara Timur Tengah tersebut menawarkan solusi penting untuk ekspansi AI yaitu pendanaan, lahan, dan energi murah.

    Elon Musk mengumumkan xAI, perusahaan AI miliknya, akan membangun data center raksasa di Arab Saudi bersama Humain. Data center 500 megawatt tersebut akan menjadi yang berskala besar pertama xAI di luar AS dan melalui kemitraan ini, chatbot Grok milik xAI akan digunakan luas di Arab Saudi.

    Pusat data itu akan didukung chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang, duduk bersama Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha.

    “Beginilah kami mewujudkan komitmen di Kerajaan Arab Saudi dalam kemitraan dengan AS. Kemarin, presiden dan putra mahkota mengumumkan kerangka strategis dan kemitraan AI. Hari ini kami melaju bersama Elon dan Jensen, jadi terima kasih atas peluang tersebut,” kata Alswaha.

    Alswaha juga mengumumkan dibangunnya data center 100 megawatt untuk Amazon Web Services dengan ambisi hingga satu gigawatt yang juga menggunakan infrastruktur Nvidia. AWS berencana menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh.

    Seiring ekspansi perusahaan AI, data center raksasa mereka perlu ruang dan energi sangat besar. Banyak pusat data sedang dibangun di AS, termasuk Colossus milik xAI di Memphis. Namun, ada kekhawatiran China akan mengungguli AS dalam produksi energi untuk menjalankan sistem AI. Arab Saudi bisa membantu di sektor ini.

    Investasi dari Arab Saudi juga berperan penting dalam upaya Pangeran Mohammed bin Salman memperbaiki citranya di Amerika Serikat akibat keterlibatan dalam pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

    Pangeran bin Salman mengklaim bahwa negaranya akan menginvestasikan USD 1 triliun di AS, peningkatan besar dari pengumuman USD 600 miliar pada Mei. Pernyataan tersebut bahkan mengejutkan Trump, meski jadwal investasi belum jelas.

    “Jadi Anda mengatakan kepada saya sekarang bahwa angka USD 600 miliar itu akan jadi USD 1 triliun?” kata Trump kepada Pangeran bin Salman di Ruang Oval. “Bagus. Saya sangat menyukai itu.”

    (fyk/fay)

  • Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah

    Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen chip, Nvidia, membukukan kinerja di atas ekspektasi Wall Street untuk pendapatan dan proyeksi penjualan mendatang, meredakan kekhawatiran investor terkait derasnya belanja kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang sempat mengguncang pasar.

    Dalam laporan kinerja kuartalan pada Kamis (20/11/2025), Nvidia melaporkan pendapatan untuk kuartal III/2025 melonjak 62% menjadi US$57 miliar, didorong lonjakan permintaan chip untuk pusat data AI. Penjualan dari segmen tersebut meningkat 66% menjadi lebih dari US$51 miliar.

    Proyeksi penjualan kuartal IV/2025 di kisaran US$65 miliar juga melampaui estimasi analis, mendorong saham Nvidia naik sekitar 4% dalam perdagangan pasca penutupan.

    Sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia, Nvidia dipandang sebagai barometer ledakan AI. Karena itu, hasil kinerja perusahaan menjadi rujukan penting bagi sentimen pasar.

    CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan penjualan sistem AI Blackwell sudah di luar ekspektasi dan menyebut GPU cloud perusahaan saat ini terjual habis

    “Belakangan banyak pembicaraan soal potensi bubble AI. Dari sudut pandang kami, yang kami lihat justru sebaliknya. Kami unggul di setiap fase perkembangan AI,” ujarnya dalam panggilan dengan analis dikutip dari BBC pada Kamis (20/11/2025).

    Laporan kinerja tersebut menarik perhatian lebih besar dari biasanya di Wall Street di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa valuasi saham-saham AI sudah terlalu tinggi—sentimen yang kemungkinan tetap membayangi meski Nvidia mencetak hasil yang spektakuler.

    Kekhawatiran itu sebelumnya telah menekan indeks S&P 500 selama empat hari berturut-turut menjelang rilis laporan Nvidia, seiring munculnya pertanyaan soal imbal hasil dari investasi AI. Indeks acuan tersebut sudah melemah hampir 3% sepanjang November.

    Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial, mengatakan ekspektasi pasar sudah sangat tinggi. 

    “Pertanyaannya bukan lagi apakah Nvidia akan mengalahkan ekspektasi, tetapi seberapa besar.”

    Matt Britzman, Senior Equity Analyst Hargreaves Lansdown, menambahkan bahwa meski valuasi sektor AI tengah mendapat sorotan, Nvidia tetap mengerjakan bisnisnya dengan sangat mulus.

    Dia menilai beberapa segmen AI memang perlu jeda koreksi, tetapi Nvidia bukan bagian dari itu.

    Sebelumnya, Huang mengatakan bahwa pesanan chip AI dapat mencapai US$500 miliar hingga tahun depan. Investor kini mencari kepastian mengenai waktu realisasi pendapatan tersebut serta bagaimana Nvidia akan memenuhi pesanan tersebut.

    CFO Nvidia Colette Kress mengatakan perusahaan kemungkinan akan menerima tambahan pesanan di luar nilai US$500 miliar yang telah diumumkan. Namun, dia juga menyayangkan pembatasan regulasi yang menghambat kemampuan Nvidia mengekspor chip ke China, seraya menegaskan bahwa AS harus mendapat dukungan dari setiap pengembang, termasuk dari China.

    Kress menegaskan Nvidia berkomitmen menjaga komunikasi dengan pemerintah AS dan China.

    Pada kesempatan terpisah, dalam US–Saudi Investment Forum di Washington pada Rabu, Jensen Huang bersama Elon Musk mengumumkan proyek kompleks pusat data raksasa di Arab Saudi yang akan menjadikan xAI—perusahaan AI milik Musk—sebagai pelanggan pertama. Fasilitas tersebut akan dilengkapi ratusan ribu chip Nvidia.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa Departemen Perdagangan AS telah menyetujui penjualan hingga 70.000 chip AI canggih kepada perusahaan-perusahaan yang didukung pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), membalikkan keputusan sebelumnya.

    Kesepakatan ini tercapai setelah pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang pekan ini berkunjung ke Gedung Putih.

  • Mesranya Trump dengan Putra Mahkota Saudi

    Mesranya Trump dengan Putra Mahkota Saudi

    Jakarta

    Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Trump menjamu Pangeran MBS dengan makan malam, melempar pujian hingga pasang badan.

    Dilansir AFP, Rabu (19/11/2025), saat menerima Pangeran MBS di Ruang Oval, pada Selasa (18/11) waktu setempat, Trump memuji Pangeran MBS sebagai kawan baik. Trump juga mengatakan bahwa Pangeran MBS telah melakukan pekerjaan yang “luar biasa” dalam “hak asasi manusia”, dan segala hal lainnya.

    Bela Pangeran MBS soal Pembunuhan Khashoggi

    Kunjungan MBS ke Gedung Putih ini merupakan kunjungan pertamanya sejak kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018. Hubungan AS-Saudi sempat memburuk, dengan intelijen Washington mengindikasikan MBS menyetujui pembunuhan itu — sebuah tuduhan yang dibantah otoritas Saudi.

    Donald Trump membela Pangeran MBS atas pembunuhan mengerikan yang dilakukan agen Saudi terhadap jurnalis Jamal Khashoggi yang berbasis di AS. Tak hanya itu, Trump pun memuji catatan hak asasi manusia sang pangeran.

    “Banyak orang tidak menyukai pria yang Anda bicarakan itu. Entah Anda menyukainya atau tidak menyukainya, banyak hal terjadi, tetapi dia (sang pangeran) tidak tahu apa-apa tentang itu,” kata Trump kepada para wartawan.

    Trump disebut sempat menegur reporter yang bertanya tentang skandal tersebut. Ia memerintahkan agar kasus itu tidak diungkit.

    “Anda tidak perlu mempermalukan tamu kami dengan mengajukan pertanyaan seperti itu,” katanya.

    Jamuan Makan Malam untuk Pangeran MBS

    Jamuan makan malam yang digelar Donald Trump untuk Pangeran MBS di Gedung Putih diwarnai momen tak terduga. MBS melontarkan candaan soal taruhan online untuk dirinya memakai setelan jas hitam saat menghadiri jamuan makan malam Trump.

    Jamuan makan malam kenegaraan untuk menghormati MBS itu digelar di East Room Gedung Putih pada Selasa (18/11) malam. Momen itu memberikan kesempatan kepada sang Pangeran Saudi untuk menikmati jamuan makan malam kenegaraan, meskipun dia bukan kepala negara dan hanya penguasa de-facto Kerajaan Saudi.

    Ketika berbicara di podium, MBS berbicara soal sejarah hubungan antara Saudi dan AS yang terjalin sejak lama. Saat akan mengakhiri pidatonya, seperti dilansir Free Press Journal, MBS tiba-tiba melontarkan candaan yang tidak diduga.

    “Sebelum saya datang ke sini, seseorang memberitahu saya bahwa ada situs taruhan, bahwa mereka bertaruh untuk saya mengenakan setelan jas hitam,” ucap sang Putra Mahkota Saudi, dengan Trump yang memakai tuksedo berdiri di sampingnya.

    “Dan jika Anda bertaruh untuk saya mengenakan setelan jas hitam, dan saya datang ke sini dengan setelan jas hitam, mereka akan mendapatkan hampir 17 kali lipat. Jadi saya ingin memberitahu mereka, maaf, Anda kalah taruhan,” ujarnya.

    “Mungkin lain kali,” imbuh MBS menambahkan, yang disambut tawa para tamu lainnya yang menghadiri jamuan makan malam tersebut. Trump tampak tersenyum sambil menganggukkan kepalanya mendengar candaan MBS tersebut.

    Momen MBS melontarkan candaan itu menjadi sorotan online, dengan salah satu akun media sosial X yang memposting video pernyataan sang Putra Mahkota Saudi itu telah ditonton sebanyak 1 juta kali.

    Jamuan makan malam di Gedung Putih biasanya memiliki dresscode tuksedo dengan dasi kupu-kupu, atau setelan jas dengan dasi hitam. MBS hadir mengenakan thawb berwarna hitam dengan jubahnya, dilengkapi ghutra atau penutup kepala berwarna merah-putih.

    Berbagai tokoh dari sektor bisnis, energi, teknologi, media, dan olahraga hadir dalam jamuan makan malam itu. Miliarder AS Elon Musk dan pesepakbola ternama asal Portugal, Cristiano Ronaldo, termasuk yang hadir dalam jamuan makan malam di Gedung Putih tersebut.

    Ronaldo, yang bermain untuk klub sepakbola Saudi, Al Nassr, hadir sebagai bagian dari delegasi Saudi. Saat berbicara sebelum makan malam dimulai, Trump sempat melontarkan pernyataan kepada Ronaldo, dengan mengatakan bahwa putra bungsunya, Barron, yang kini berusia 19 tahun, sangat mengidolakannya.

    “Anda tahu, anak saya penggemar berat Ronaldo. Saya rasa dia lebih menghormati ayahnya sekarang, karena saya memperkenalkan Anda,” ucap Trump, seperti dilansir AFP.

    Trump Umumkan Saudi Sekutu Utama Non-NATO

    Pada momen tersebut, Donald Trump juga mengumumkan bahwa dirinya menetapkan Arab Saudi sebagai sekutu utama non-NATO.

    “Malam ini, saya dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah meningkatkan kerja sama militer ke tingkat yang lebih tinggi dengan secara resmi menetapkan Arab Saudi sebagai sekutu utama non-NATO, yang merupakan sesuatu yang sangat penting bagi mereka,” kata Trump, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya.

    “Dan saya baru memberitahu Anda sekarang untuk pertama kalinya, karena mereka ingin merahasiakannya untuk malam ini,” ucap Trump kepada MBS, merujuk pada penetapan yang sebelumnya hanya diterima oleh 19 negara.

    Status “sekutu utama non-NATO” atau MNNA yang diberikan Trump kepada Saudi, berdasarkan hukum AS, “memberikan manfaat tertentu kepada mitra asing di bidang perdagangan pertahanan dan kerja sama keamanan”, namun tidak memberikan komitmen keamanan apa pun.

    Negara-negara Timur Tengah lainnya yang telah ditetapkan oleh AS sebagai sekutu utama non-NATO, termasuk Bahrain, Mesir, Yodania, Kuwait, Qatar, dan Israel.

    Selama kunjungan MBS ke AS, kedua negara menandatangani sejumlah perjanjian, termasuk perjanjian mengenai energi nuklir sipil dan pembelian jet tempur siluman F-35. Dalam perjanjian energi nuklir itu ditegaskan bahwa perusahaan AS akan menjadi mitra pilihan Saudi untuk kerja sama nuklir sipil.

    Sedangkan pembelian jet tempur siluman F-35 diatur dalam perjanjian pertahanan strategis, yang juga mencakup pembelian paket senjata AS oleh Saudi.

    Dalam kunjungannya ini, MBS juga menegaskan bahwa status negara Palestina menjadi kunci bagi terjalinnya hubungan antara Saudi dan Israel. Trump diketahui menginginkan Saudi bergabung dalam Abraham Accords yang mengatur normalisasi negara Arab dan Israel, namun MBS mengatakan bahwa dibutuhkan “jalan yang jelas” menuju pembentukan negara Palestina, sebelum normalisasi bisa dilakukan.

    Lihat juga Video ‘Trump Ungkap akan Bantu Selesaikan Masalah Perang di Sudan’:

    Halaman 2 dari 3

    (lir/lir)

  • Orang-orang Terkaya Dunia Kumpul Bareng, Begini Isi Obrolannya

    Orang-orang Terkaya Dunia Kumpul Bareng, Begini Isi Obrolannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk dan Jensen Huang akan mengambil bagian dalam sebuah diskusi terkait teknologi canggih dan kecerdasan buatan (AI) dalam forum investasi Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi di Washington pada Rabu (19/11/2025) waktu setempat, menurut dokumen yang dilihat Reuters.

    Elon Musk yang merupakan CEO Tesla dan SpaceX tercatat sebagai orang terkaya di dunia dengan harta kekayaan di atas kertas mencapai US$466,2 miliar, menurut laporan Forbes.

    Sementara itu, Jensen Huang merupakan CEO Nvidia yang mendulang perhatian dunia gara-gara popularitas AI yang kian masif. Menurut laporan Forbes, Huang saat ini tercatat sebagai orang terkaya ke-8 di dunia dengan harta kekayaan US$157,5 miliar.

    “Diskusi ini akan mengeksplorasi kekuatan-kekuatan baru yang membentuk gelombang kemajuan teknologi berikutnya, menyoroti arsitektur, model, dan investasi yang mendorong masa depan yang lebih cerdas dan saling terhubung,” demikian isi dokumen tersebut, dikutip dari Reuters.

    Acara pertemuan ‘orang-orang elit’ ini direncanakan berlangsung sehari setelah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

    Diskusi ini akan dimoderatori oleh Abdullah Alswaha, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi. Sebagai informasi, Musk dan Huang menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan Trump untuk sang putra mahkota.

    Acara ini juga dihadiri oleh para CEO dari perusahaan-perusahaan kawakan seperti Chevron, Palantir, Aramco, Qualcomm, Cisco, Adobe, General Dynamics, dan Pfizer.

    Pada 2018 lalu dalam kunjungan pertama ke AS, MBS telah menggembar-gemborkan hubungan bisnis yang kian erat antara AS dan Arab Saudi.

    Para eksekutif senior dari Blackstone Group, Boeing, IBM, Alphabet, Salesforce, Supermicro, Lockheed Martin, Saudia Group, Andreessen Horowitz, Halliburton, State Street, dan Parsons Corp juga diharapkan hadir di acara penting yang digelar di John F. Kennedy Center for the Performing Arts.

    Trump dijadwalkan akan berbicara dalam acara tersebut, menurut keterangan Gedung Putih.

    Forum ini akan mencakup panel-panel tentang AI, energi, teknologi, kedirgantaraan, perawatan kesehatan, dan keuangan.

    Sebagai informasi, pada Mei lalu, AS dan Arab Saudi mengumumkan investasi miliaran dolar di kedua negara selama kunjungan empat hari Trump ke Timur Tengah.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Segini Kekayaan Elon Musk usai Peluncuran Robotaxi Tesla

  • CEO Cloudflare Buka Suara soal X Twitter hingga ChatGPT Down, Ini Pemicunya

    CEO Cloudflare Buka Suara soal X Twitter hingga ChatGPT Down, Ini Pemicunya

    X Twitter down pada Selasa, (18/11/2025), jam 18.36 WIB di mana banyak pengguna platform media sosial (medsos) tersebut mengeluhkan feed di lini masa mereka hanya muncul tulisan “something is wrong”.

    Laporan Twitter error ini pertama kali dibagikan oleh salah satu tim redaksi Liputan6.com. Lewat pesan singkat, dia bertanya apakah X Twitter sedang error.

    “BTW, ini Twitter error kah? Dua akun page ‘aren’t loading’. Lah dah bisa lagi. Mendadak error keknya haha. Lah ga bisa lagi,” kata Sulung lewat pesan singkat.

    Pantauan tim Tekno Liputan6.com di situs Downdetector, ada sekitar 1.016 laporan X down hingga berita ini di-publish. Adapun sekitar 59 persen pengguna medsos milik Elon Musk itu mengalami kesulitan untuk terkoneksi dengan server.

    Sementara itu, 30 persen lainnya mengalami masalah membuka aplikasi X Twitter di perangkat mobile. Sedangkan 10 persen pengguna mengaku tidak bisa membuka situs medsos tersebut dari laptop atau PC mereka.

    Kami pun mendapati situs X Twitter sama sekali tidak memunculkan postingan di timeline hingga pencarian pun tidak bisa dilakukan sama sekali. Keyword “Ini X” hingga “Error” langsung jadi trending topic.

    Selain X Twitter, Cloudflare mengalami masalah teknis, di mana imbasnya ke beberapa situs yang menggunakan layanan keamanan internet berbasis di Amerika Serikat tersebut.

    Tak hanya Twiiter dan Cloudflare, situs Downdetector yang dipakai untuk mendeteksi gangguan di berbagai layanan internet, melaporkan ChatGPT juga terkena dampaknya. Hingga kini, layanan yang terhubung dengan Cloudflare beberapa kali down dan tidak bisa diakses.

  • Alasan Cloudflare Error, Ini Penyebab Kiamat Internet Semalam

    Alasan Cloudflare Error, Ini Penyebab Kiamat Internet Semalam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gangguan pada layanan infrastruktur internet Cloudflare membuat sejumlah situs besar di seluruh dunia down pada Selasa (18/11). Layanan dari OpenAI, termasuk ChatGPT dan Sora, platform X milik Elon Musk, hingga website BMKG dilaporkan sempat tidak bisa diakses.

    Berdasarkan pantauan Downdetector, yang juga sempat tidak bisa diakses sebagian pengguna, masalah mulai mereda setelah beberapa jam.

    Pada pukul 09.57 waktu AS atau sekitar pukul 21.57 WIB, Cloudflare mengumumkan telah melakukan perbaikan. Meski begitu, sebagian pengguna masih berpotensi mengalami kendala mengakses dasbor online mereka.

    Cloudflare menjelaskan penyebab utama gangguan berasal dari file konfigurasi otomatis untuk mengelola lalu lintas ancaman (threat traffic) yang tumbuh melampaui ukuran normal. Hal ini memicu crash pada sistem perangkat lunak yang mengatur lalu lintas sejumlah layanan.

    Perusahaan mendeteksi lonjakan lalu lintas tidak biasa sekitar pukul 05.20. Cloudflare memastikan tidak ada indikasi gangguan ini disebabkan oleh serangan siber atau aktivitas berbahaya.

    “Mengingat pentingnya layanan Cloudflare, setiap gangguan tidak dapat diterima. Kami meminta maaf kepada pelanggan dan seluruh internet karena mengecewakan Anda hari ini,” ujar juru bicara perusahaan, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (19/11/2025).

    Cloudflare diketahui mengelola dan mengamankan lalu lintas sekitar 20% situs di seluruh dunia, termasuk perlindungan dari serangan distributed denial of service (DDoS). Usai insiden ini, saham Cloudflare turun lebih dari 2%.

    Insiden tersebut terjadi kurang dari sebulan setelah Amazon Web Services (AWS) mengalami gangguan sepanjang hari yang memicu tumbangnya banyak layanan internet.

    Beberapa hari kemudian, Microsoft Azure dan Microsoft 365 juga mengalami outage global.

    Pada Juli 2024, pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike sempat memicu gangguan besar hingga menghentikan layanan penerbangan dan rumah sakit.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Tak Perlu ke Samsat, Ini Cara Cek Plat Kendaraan Online