Tag: Elon Musk

  • Keluarga Terkaya di Dunia Punya Kekayaan Fantastis, Nilainya 16 Kali Lipat dari Kerajaan Inggris

    Keluarga Terkaya di Dunia Punya Kekayaan Fantastis, Nilainya 16 Kali Lipat dari Kerajaan Inggris

    GELORA.CO – Status keluarga terkaya di dunia ternyata milik keluarga kerajaan yang berkuasa di Arab Saudi, Keluarga Saud. Diperkirakan kekayaan tersebut memiliki kekayaan bersih mencapai 1,4 triliun dolar AS atau setara Rp22,63 kuadriliun (kurs Rp16.165 per dolar).

    Angka tersebut bahkan melampaui kekayaan yang dimiliki keluarga kerajaan Inggris yang diperkirakan memiliki harta mencapai 88 miliar dolar AS atau setara Rp1,42 kuadriliun.

    Kekayaan mereka terutama berasal dari kepemilikan real estate dan merek keluarga. Aset berharga mereka meliputi Kadipaten Cornwall dan Lancaster yang sangat menguntungkan, Hotel Savoy yang bergengsi, dan Somerset House senilai 755,4 juta dolar AS atau setara Rp12,21 triliun.

    Adapun, kekayaan pribadi Raja Charles III diperkirakan mendekati 772 juta dolar AS setara Rp12,47 triliun, menjadikannya orang terkaya ke-258 di Britania Raya.

    Melansir Sarajevo Times, harta yang dimiliki keluarga kerajaan terkaya di dunia, Keluarga Saud juga bahkan melampaui orang-orang terkaya di dunia, termasuk Elon Musk, Larry Ellison hingga Mark Zuckerberg. 

    Orang terkaya di dunia, Elon Musk memiliki kekayaan bersih sebesar 416 miliar dolar AS atau setara Rp6.724 triliun, pundi-pundi Larry Ellison mencapai 291 miliar dolar AS atau setara Rp4.704 triliun, serta harta Mark Zuckerberg senilai 269 miliar dolar AS atau setara Rp4.348 triliun, menurut data Forbes.

    Kekayaan Keluarga Saud yang luar biasa sebagian besar berasal dari cadangan minyak yang melimpah, kumpulan istana megah, jet pribadi, kapal pesiar mewah, dan koleksi seni yang sangat berharga.

    Monarki Timur Tengah tersebut mengalami peningkatan kekuasaan dan kekayaan yang eksponensial selama 50 tahun terakhir.

    Keluarga kerajaan Saudi diperkirakan memiliki hampir 15.000 anggota, dengan sebagian besar kekayaan terkonsentrasi di antara 2.000 kerabat. Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, yang telah memerintah sejak 2015, merupakan kepala resmi keluarga kerajaan. 

    Putra dan pewarisnya yang paling terkemuka, Mohammed bin Salman Al Saud, menjabat sebagai penguasa de facto Arab Saudi.

    Menurut laporan, Saudi telah sangat aktif dalam beberapa tahun terakhir dalam memperluas aset mereka. Mereka mengakuisisi Chateau Louis XIV Prancis senilai 300 juta dolar AS, lukisan Leonardo da Vinci, Salvator Mundi, seharga 450 juta dolar AS, dan beberapa kapal pesiar senilai 500 juta dolar AS. Angka tersebut tampak kecil mengingat total kekayaan keluarga kerajaan yang melimpah.

  • HUT RI Ke-80, Menkomdigi Tegaskan Koneksi Digital Menyatukan Bangsa

    HUT RI Ke-80, Menkomdigi Tegaskan Koneksi Digital Menyatukan Bangsa

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan digitalisasi merupakan pilar utama dalam menjaga kedaulatan dan menyatukan bangsa. Persatuan itu khususnya melalui konektivitas nasional.

    Hal tersebut disampaikan dalam acara Kick Off Komdigi Karnaval 2025 menyambut HUT ke-80 RI di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025).

    Meutya menegaskan bahwa digitalisasi berperan penting dalam menyatukan bangsa, yaitu dengan menyediakan konektivitas yang menghubungkan seluruh Indonesia.

    “Digitalisasi merupakan bagian penting dalam kerangka persatuan bangsa karena berperan menghubungkan dari Sabang sampai Merauke,” kata Meutya dikutip dari keterangan resmi.

    Menurutnya, topik digitalisasi sangat relevan dengan semangat yang diusung dalam tema HUT ke-80 RI, yakni Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.

    “Digitalisasi juga berperan penting dalam mengawal kedaulatan bangsa dan kemajuan bangsa, khususnya melalui pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

    Oleh karena itu, Meutya mengajak sivitas Kementerian Komdigi untuk terus bersemangat dalam bekerja mewujudkan digitalisasi di Indonesia sebagai bentuk perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.

    “Digitalisasi tidak bisa lepas dari semangat untuk bersatu, berdaulat, dan maju,” tegasnya.

    Tak hanya dalam pekerjaan sehari-hari, Meutya juga mendorong semangat kemerdekaan ditransformasikan ke dalam berbagai kegiatan internal.

    Kerahkan TNI Kawal Digitalisasi RI

    Dalam kesempatan terpisah, Meutya berharap keterlibatan aktif Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengawal proses digitalisasi Indonesia. Di tengah disrupsi teknologi asing yang pesat, keamanan negara perlu dijaga dengan lebih baik.

    Dia mengatakan, dinamika geopolitik global telah membuat beberapa negara jatuh ke dalam situasi konflik. Selain konflik fisik, peperangan juga terjadi di dunia digital sehingga sinergi Kemkomdigi dengan TNI menjadi penting dalam membangun pertahanan digital.

    Meutya berpendapat, tantangan dalam pertahanan digital makin kompleks, seperti munculnya layanan konektivitas satelit Low Earth Orbit (LEO) dari perusahaan asing di Indonesia serta derasnya arus data lintas batas negara yang dapat menimbulkan risiko terhadap pertahanan dan keamanan negara.

    “Di situlah pentingnya digitalisasi dikawal tidak hanya oleh para pakar IT tapi juga orang yang ahli dalam strategi pertahanan,” kata Meutya dikutip Sabtu (9/8/2025).

    Seperti diketahui saat ini satu-satunya satelit orbit rendah LEO yang mengantarkan internet ke Indonesia hanyalah Starlink.  

    Ratusan satelit milik Elon Musk (Amerika Serikat) telah mengorbit di atas langit Indonesia. Mereka menyalurkan internet kepada puluhan ribu pengguna di Tanah Air.

  • Dituding Elon Musk Pilih Kasih ke ChatGPT, Ini Jawaban Apple – Page 3

    Dituding Elon Musk Pilih Kasih ke ChatGPT, Ini Jawaban Apple – Page 3

    Elon Musk, pemilik media sosial (medsos) X meluapkan amarahnya saat tahu aplikasi asisten kecerdasan buatan (AI) buatan xAI, Grok, kalah peringkat dari ChatGPT di App Store.

    Saat ini, ChatGPT berada di posisi teratas aplikasi gratis di App Store. Sementara itu, Grok berada diperingkat keenam dan chatbot milik Google, Gemini, berada jauh di posisi 57.

    Dalam cuitannya di akun pribadinya di X, Elon Musk menuduh Apple melakukan praktik antimonopoli dengan sengaja mempersulit aplikasi AI selain milik OpenAI menjadi nomor satu.

    “Apple berperilaku dengan cara membuat tidak mungkin bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai peringkat nomor 1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli tegas,” cuit Elon Musk di X, Rabu (13/82025).

    Dia menambahkan, “xAI akan segera mengambil tindakan hukum”. Meski begitu, dia tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim terhadap Apple tersebut.

  • Bos OpenAI Sam Altman Bangun Merge Labs, Pesaing Neuralink Elon Musk Senilai Rp 13,8 Triliun – Page 3

    Bos OpenAI Sam Altman Bangun Merge Labs, Pesaing Neuralink Elon Musk Senilai Rp 13,8 Triliun – Page 3

    Teknologi mind link sudah dieksplorasi sejak puluhan tahun lalu, namun baru belakangan ini kemajuan teknologi implan dan AI membuatnya semakin dekat untuk digunakan secara luas.

    Perangkat BCI modern kini dapat mengumpulkan sinyal otak dengan kualitas tinggi, lalu mengubahnya menjadi perintah yang bisa dipahami komputer.

    Merge Labs diperkirakan akan menggabungkan inovasi perangkat keras neural implant dengan algoritma AI generasi terbaru. Tujuannya adalah menciptakan BCI yang akurat, nyaman dan dapat digunakan sehari-hari.

    Teknologi ini berpotensi mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia digital, dari mengoperasikan perangkat pintar, menciptakan konten, hingga berkomunikasi tanpa suara atau gerakan.

    Meski begitu, tantangan etika, keamanan data, dan regulasi tetap menjadi isu besar yang harus dihadapi.

    Jika berhasil mengatasi hambatan ini, Merge Labs bisa menjadi salah satu pemain kunci dalam revolusi teknologi otak masa depan.

  • Pendiri xAI milik Elon Musk Mengundurkan Diri, Bikin Modal Ventura

    Pendiri xAI milik Elon Musk Mengundurkan Diri, Bikin Modal Ventura

    Bisnis.com, JAKARTA— Salah satu pendiri startup kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) milik Elon Musk, xAI, Igor Babuschkin telah mengundurkan  diri dari perusahaan. 

    Babuschkin memimpin tim teknik di xAI dan membantu membangun perusahaan rintisan tersebut menjadi salah satu pengembang model AI terkemuka di Silicon Valley hanya beberapa tahun setelah didirikan.

    “Saya masih ingat hari pertama saya bertemu Elon, kami mengobrol berjam-jam tentang AI dan apa yang mungkin terjadi pada masa depan. Kami berdua merasa bahwa dibutuhkan perusahaan AI baru dengan misi yang berbeda,” kata Babuschkin dalam sebuah postingan di X.

    Babuschkin meninggalkan xAI untuk meluncurkan perusahaan modal ventura miliknya sendiri, Babuschkin Ventures, yang menurutnya akan mendukung penelitian keamanan AI dan mendukung perusahaan rintisan yang memajukan umat manusia dan mengungkap misteri alam semesta. 

    Babuschkin mengatakan dirinya terinspirasi untuk mendirikan perusahaan tersebut setelah makan malam bersama Max Tegmark, pendiri Future of Life Institute, di mana mereka membahas bagaimana sistem AI dapat dibangun dengan aman untuk mendorong perkembangan generasi mendatang. 

    Melansir laman Reuters, kepergian Babuschkin menyusul kepergian kepala hukum xAI, Robert Keele, awal bulan ini, dan terjadi di tengah persaingan yang semakin ketat di antara para pemain AI seperti OpenAI, Google, dan Anthropic, yang menggelontorkan sumber daya untuk pelatihan dan penerapan sistem canggih.

    Bulan lalu, CEO X yang dimiliki Musk, Linda Yaccarino, juga mengundurkan diri, hanya beberapa bulan setelah platform tersebut digabungkan ke dalam xAI.

    Musk secara terpisah sedang berjuang menghadapi kepergian para eksekutif di Tesla (TSLA.O). 

    Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan akuisisi platform media sosial X (sebelumnya Twitter) oleh perusahaan AI-nya, xAI, seharga US$33 miliar atau sekitar Rp546 triliun.

    Langkah ini mempertegas ambisi Musk untuk memadukan kemampuan kecerdasan buatan canggih dari xAI dengan jangkauan luas yang dimiliki X.

    Dalam sebuah tweet yang mengumumkan transaksi tersebut, Musk mengungkapkan bahwa akuisisi ini adalah transaksi semua saham yang menilai xAI sebesar US$80 miliar dan X sebesar US$33 miliar, termasuk utang sebesar US$12 miliar yang dimiliki X. 

    “Kombinasi ini akan membuka potensi besar dengan memadukan kemampuan dan keahlian AI canggih xAI dengan jangkauan luas X,” tulis Musk.

    CEO X, Linda Yaccarino, merespons dengan optimisme, mengatakan bahwa masa depan perusahaan kini lebih cerah dari sebelumnya, meskipun nilai X sempat merosot sekitar $11 miliar sejak akuisisi Twitter pada tahun 2022. 

    Namun, Musk telah menunjukkan keteguhan dalam visinya untuk menjadikan X sebagai platform yang lebih dari sekadar media sosial, dengan rencana ambisius untuk mengubahnya menjadi aplikasi segalanya.

  • Donald Trump Longgarkan Aturan Penerbangan Luar Angkasa, Elon Musk Diuntungkan

    Donald Trump Longgarkan Aturan Penerbangan Luar Angkasa, Elon Musk Diuntungkan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menyederhanakan regulasi federal tentang peluncuran roket komersial pada Rabu (13/8/2025).

    Langkah itu disebut-sebut dapat menguntungkan SpaceX milik Elon Musk dan perusahaan antariksa swasta lainnya.

    Perintah eksekutif tersebut mengarahkan menteri transportasi AS untuk menghilangkan atau mempercepat tinjauan lingkungan untuk lisensi peluncuran yang dikelola oleh Administrasi Penerbangan Federal.

    Deklarasi tersebut juga menyerukan kepada sekretaris untuk menghapuskan peraturan-peraturan yang ketinggalan zaman, berlebihan, atau terlalu membatasi peluncuran dan masuk kembali kendaraan.

    “Proses perizinan yang tidak efisien menghambat investasi dan inovasi, juga menghambat kemampuan perusahaan AS untuk memimpin pasar luar angkasa global,” begitulah isi perintah eksekutif Trump tersebut, dilansir Reuters, Kamis (14/8/2025).

    Walaupun Elon Musk dan Donald Trump sempat berselisih beberapa bulan lalu, tetapi SpaceX milik Elon Musk berpotensi menjadi penerima manfaat langsung terbesar dari perintah Trump.

    Meski tidak disebutkan namanya secara langsung dalam perintah eksekutif, perusahaan antariksa swasta tersebut akan dengan mudah memimpin semua entitas industri luar angkasa AS, termasuk NASA dalam jumlah peluncuran rutin.

    Perusahaan roket milik Jeff Bezos, Blue Origin beserta bisnis pariwisata luar angkasanya juga dapat memperoleh keuntungan dari regulasi yang lebih longgar.

    Elon Musk berulang kali mengeluhkan studi dampak lingkungan, investigasi kecelakaan pasca-penerbangan, dan tinjauan perizinan yang diwajibkan Federal Aviation Administration (FAA) telah memperlambat pengujian roket starship milik perusahaannya. 

    Starship sendiri adalah inti dari model bisnis jangka panjang SpaceX, sekaligus komponen inti ambisi NASA mengembalikan astronot ke permukaan bulan, membangun kehadiran manusia permanen di bulan, dan akhirnya mengirim misi berawak ke Mars.

    Pengawasan yang dilakukan FAA dipandang SpaceX sebagai hambatan bagi budaya teknik perusahaan yang dianggap lebih toleran terhadap risiko dibandingkan banyak pemain industri kedirgantaraan yang lebih mapan.

    Strategi uji terbang yang dilakukan perusahaan tersebut dikenal dengan mendorong prototipe pesawat luar angkasa hingga mencapai titik kegagalan, lalu menyempurnakannya melalui pengulangan yang sering.

    Itulah yang dianggap bertentangan dengan misi FAA untuk melindungi masyarakat dan lingkungan saat menjalankan peraturannya atas penerbangan luar angkasa komersial.

    Awal tahun ini, FAA telah menghentikan uji terbang Starship selama hampir dua bulan setelah dua ledakan beruntun pasca-peluncuran menghujani kepulauan Karibia dengan puing-puing, dan akhirnya memaksa puluhan pesawat mengubah arah.

    FAA kemudian memperluas zona bahaya pesawat di sepanjang lintasan peluncuran Starship sebelum memberikan lisensi untuk penerbangan selanjutnya. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Elon Musk Kesal Grok Kalah dari ChatGPT di App Store, Ancam Gugat Apple! – Page 3

    Elon Musk Kesal Grok Kalah dari ChatGPT di App Store, Ancam Gugat Apple! – Page 3

    Di sisi lain, OpenAI baru saja meluncurkan GPT-5, model AI terbaru buatan perusahaan berbasis di San Francisco, Amerika Serikat secara gratis.

    CEO OpenAI, Sam Altman, menyebutkan langkah ini adalah lompatan terbesar perusahaan dalam sejarah pengembangan kecerdasan buatan (AI) mereka.

    “Kami ingin menyediakannya secara gratis untuk pertama kalinya, karena sebagian besar pengguna kami, terutama pengguna global, belum mampu membayar GPT-Plus,” kata Sam dalam media briefing belum lama ini.

    Dia menambahkan, “Mayoritas pengguna global belum pernah merasakan teknologi seperti GPT-4 atau 03 terkendala biaya. Dengan GPT-5, kami ingin semua orang, dari berbagai latar belakang buda dan bahasa bisa mendapatkan akses AI berkemampuan tinggi ini.”

  • CEO OpenAI Sam Altman Ingin Saingi Neuralink Elon Musk, Galang Dana Rp13 Triliun

    CEO OpenAI Sam Altman Ingin Saingi Neuralink Elon Musk, Galang Dana Rp13 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO OpenAI, Sam Altman dalam proses mendirikan perusahaan startup antarmuka brain-to-computer baru bernama Merge Labs. Sam membutuhkan dana sebesar Rp13,8 triliun untuk membangun perusahaan rintisan pesain Neuralink.

    Untuk menyukseskan usaha tersebut, Altman menggalang dana dengan modal yang kemungkinan besar berasal dari tim ventura OpenAI. 

    Merge Labs diperkirakan akan bernilai US$850 juta atau sekitar Rp13,8 triliun (Kurs: Rp16.233), tetapi pembicaraan masih dalam tahap awal dan OpenAI belum berkomitmen untuk berpartisipasi, sehingga persyaratan dapat berubah.

    Dilansir TechCrunch, Rabu (13/8/25), Selain OpenAI, perusahaan startup tersebut juga dilaporkan akan bekerja sama dengan Alex Blania, yang menjalankan Tools for Humanity (sebuah proyek ID digital pemindai mata milik Sam Altman, yang memungkinkan siapapun memverifikasi kemanusiaan mereka).

    Merge Labs nantinya akan bersaing dengan Neuralink milik Elon Musk, yang sedang mengembangkan chip antarmuka komputer dan dirancang untuk ditanamkan ke dalam otak.

    Musk sendiri sudah mendirikan Neuralink pada 2016, meski keberadaannya baru diketahui pada 2017, dan hingga kini, mereka telah membuat kemajuan signifikan.

    Saat ini, Neuralink sedang diujicobakan pada penderita kelumpuhan parah. Tujuannya agar mereka dapat mengendalikan perangkat dengan pikiran mereka. Untuk tujuan itu, Neuralink telah meraih pendanaan Seri E sebesar US$600 juta atau Rp9,7 triliun dengan valuasi US$9 miliar atau Rp146,1 triliun (Kurs: Rp16.233) pada Juni.

    Neuralink, dan mungkin juga Merge Labs dapat merevolusi cara manusia berinteraksi dengn teknologi. Beberapa orang bahkan mungkin mengatakan kedua produk tersebut akan membawa umat manusia pada “singularitas”.

    Jauh sebelum Silicon Valley terobsesi dengan konsep kecerdasan umum buatan (AGI), mereka terpikat dengan singularitas. Elon Musk menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan masa ketika AI melampaui kecerdasan manusia.

    Sejak Musk meninggalkan OpenAI pada 2018, hubungannya dengan Altman telah retak. Minggu ini, mereka berdua berselisih tentang X, setelah Altman menuduh Musk memanipulasi X, dan Musk menyebut Altman pembohong.

    Kini, hanya perlu menunggu waktu kapan Altman pada akhirnya akan meresmikan Merge Labs. Itu menjadi masuk akal, sebab dia tidak mungkin membiarkan Musk mengerjakan sesuatu sepenting singularitas tanpa adanya penantang. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Duduk di Mobil, Digaji Rp 500 Ribu/Jam

    Duduk di Mobil, Digaji Rp 500 Ribu/Jam

    Jakarta

    Kata siapa dapat gaji besar harus kerja super keras? Buktinya, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS), Tesla, siap bayar pegawainya Rp 500 ribu/jam hanya untuk duduk di dalam kendaraan. Kamu minat?

    Disitat dari laman resmi Tesla, Rabu (13/8), Tesla lagi mencari ‘Vehicle Operator, Autopilot’ alias penguji mobil tanpa sopir di Flushing, New York. Bayarannya berkisar US$ 25,25 sampai US$ 30,60 per jam, atau kira-kira Rp 400-500 ribu per jam.

    Bayangkan, kalau kerja tiga jam per hari saja, kamu bisa menerima Rp 1,3 jutaan. Nah, kalau dikalikan sebulan, bisa Rp 30-40 jutaan!

    Tugasnya memang bukan nyetir seperti sopir biasa. Kandidat bakal duduk di balik kemudi mobil engineering Tesla, memantau sistem mengemudi otonom sambil mengumpulkan data kamera dan audio selama berjam-jam.

    Tesla Robotaxi. Foto: Tesla via Reuters

    Selain itu, mereka juga harus siap start-stop perangkat perekam, cek kesehatan software dan hardware, kasih feedback, tulis laporan harian, dan memastikan mobil aman sebelum berangkat.

    Jadi meskipun terlihat ‘cuma duduk’, fokus dan kewaspadaan tetap wajib 100 persen. Tesla butuh orang yang matanya tajam kayak elang, bukan yang gampang ngantuk di kursi sopir.

    Menariknya, Carscoops melaporkan, Tesla belum mengajukan izin resmi untuk menguji kendaraan otonom di negara bagian New York. Aturan setempat pun mengharuskan selalu ada pengemudi pengaman di balik kemudi, meskipun mobilnya bisa jalan sendiri.

    Strategi ini mirip yang Tesla lakukan di San Francisco, di mana mereka juga belum mendapat izin operasi penuh tapi tetap jalan dengan skema ride-hailing plus pengemudi pengaman.

    Elon Musk sebelumnya sudah berjanji bahwa pada 2026, setengah wilayah AS bisa merasakan Robotaxi Tesla. Jadi, perekrutan di NYC ini kemungkinan besar cuma pemanasan sebelum gebrakan besar itu terjadi.

    Kalau jadi kenyataan, pekerjaan ‘duduk di kursi sopir Tesla’ ini bisa jadi profesi idaman. Nggak perlu keringetan, nggak perlu capek macet-macetan di jalan raya, tapi gajinya bikin senyum sampai akhir bulan.

    (sfn/rgr)

  • Elon Musk Bakal Luncurkan Grok 4.20 Bulan Ini, Saingi GPT-5

    Elon Musk Bakal Luncurkan Grok 4.20 Bulan Ini, Saingi GPT-5

    Bisnis.com, JAKARTA — xAI milik Elon Musk tengah menguji versi terbaru Grok 4.20, yang digadang-gadang mampu menyaingi GPT-5 di beberapa tolok ukur, seperti ARC-AGI-2.

    Dalam sebuah unggahan di X, Elon Musk telah memberi bocoran tentang Grok 4.20 yang rencananya diluncurkan pada akhir Agustus.

    Model kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terbaru tersebut akan berwujud “multimodal asli”, yang artinya, Grok 4.20 dapat memproses aliran bit video/audio secara langsung, serta memahaminya tanpa mengubahnya menjadi apapun.

    “Misalnya, dia akhirnya akan memahami suasana hati dan penekanan dalam cara berbicara pengguna,” jelas Musk, dikutip dari BleepingComputer, Rabu (13/8/2025).

    Sebelumnya, Elon Musk telah mengkonfirmasi pengerjaan model pondasi V7, yang telah menyelesaikan pra-pelatihan pada minggu lalu.

    xAI juga sebelumnya sudah meluncurkan model Grok 4, yang performanya mengungguli pesaingnya. Grok 4 baik dalam evaluasi matematika dan sains terstruktur, serta memperkenalkan sistem multi-agen dalam Grok 4 Heavy untuk lingkungan penelitian dan pemikiran jangka panjang.

    Namun, ternyata model AI tersebut lebih lambat daripada Grok 3. Itu disebabkan oleh pemahaman gambar dan videonya yang masih belum sempurna dalam penggunaan sehari-hari. 

    Itu membuat pengguna perlu membuat prompt secara hati-hati, dan memangkas input karena jendela konteks yang relatif terbatas. Jika pengguna menginginkan performa terbaik dengan Grok 4 Heavy pun, mereka perlu membayar lebih untuk itu.

    Grok 4 pun dinilai lebih cocok untuk para pengembang dan peneliti, sebab mereka dapat mengeksplorasi model AI tersebut.

    Untuk pengguna awam, mereka akan lebih cocok menggunakan Grok 3 dengan kecepatan dan responnya, atau dapat memilih model mainstream lainnya yang lebih cocok dengan kebutuhan. 

    Ketika dibandingkan dengan model AI terbaru milik OpenAI, GPT-5, Grok 4 kalah jauh dari segi kecepatan. Dilansir dari Artificial Analysis, ketika dua model tersebut dibandingkan, GPT-5 menghasilkan 156 output token per detik, sementara itu Grok 4 hanya 72 output token per detik.

    Tetapi, dari segi intelijen, kedua model AI tersebut mendapat skor yang berbeda tipis. Berdasarkan Indeks Kecerdasan Analisis Buatan, GPT-5 mendapat skor 69, sementara itu, Grok 4 mendapat skor 68. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)