Tag: Elon Musk

  • Daftar Pemilik Baru TikTok Bertabur Miliarder, Elon Musk Tak Diajak

    Daftar Pemilik Baru TikTok Bertabur Miliarder, Elon Musk Tak Diajak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah nama orang kaya dan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) dilaporkan jadi pembeli Tiktok. Tiga nama entitas yang masuk dalam daftar adalah Oracle, Silver Lake dan MGX Abu Dhabi.

    Laporan itu berasal dari sumber dan menyebutkan ketiganya akan mengendalikan 45% saham Tiktok khusus Amerika Serikat (AS), dikutip CNBC Internasional, Jumat (26/9/2025).

    Bytendance masih akan memiliki saham untuk anak perusahaannya itu di AS, berkisar 19,9% saham. Sisanya akan dipegang investor Bytedance dan pemegang saham baru.

    Akhir pekan lalu, presiden AS Donald Trump membocorkan sejumlah nama miliarder dunia yang terlibat dalam kesepakatan tersebut. Mulai dari pembisnis media Rupert dan anaknya Lachlan Murdoch, Ketua Eksekutif Oracle Larry Ellison, dan CEO Dell Michael Dell.

    CNBC Internasional juga melaporkan Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis. Perintah ikut akan mendukung kesepakatan agar Tiktok bisa tetap beroperasi di AS.

    Jika ini berjalan lancar maka jadi akhir keterlibatan Bytedance untuk operasional Tiktok di AS. Raksasa teknologi China diminta menjual aplikasi berbagi video pendek itu di AS atau Tiktok diblokir.

    Sementara Trump terus berupaya mempertahankan aplikasi. Bahkan menunda berulang kali batas waktu divestasi, dengan terakhir berakhir pada 16 Desember 2025 mendatang.

    Trump juga menyebut Tiktok penting pada kemenangannya duduk di kursi pimpinan AS kedua kalinya. Hubungan Trump dan Tiktok juga terkait miliarder Jeff Yass yang merupakan investor Partai Republik, yang juga investor utama Bytedance dan memiliki saham Truth Social, media sosial milik presiden AS.

    Seorang sumber juga mengatakan, sejumlah perusahaan yang mendukung Bytedance diharapkan akan menyumbang pada ekuitas baru Tiktok di AS. Ini termasuk General Atlantic, Susquehanna dan Sequoia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Ditendang, 2 Miliarder Makin Kencang Menjilat Donald Trump

    Elon Musk Ditendang, 2 Miliarder Makin Kencang Menjilat Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keretakan hubungan Presiden AS Donald Trump dengan miliarder Elon Musk ternyata membuka peluang bagi ‘orang terkaya’ lain. Menurut laporan Financial Times, CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO OpenAI Sam Altman berupaya mendekatkan diri ke Trump.

    Laporan Financial Times ini berbasis informasi dari sumber dalam pemerintahan AS dan perusahaan terkait. Namun, banyak pihak di pemerintahan Trump yang skeptis dengan Zuckerberg dan Altman, sebab keduanya merupakan mantan pendonor Demokrat.

    Seperti diketahui, hubungan Musk dan Trump renggang gara-gara penetapan ‘One Big Beautiful Bill’ yang memangkas insentif pajak untuk mobil listrik. Musk yang merupakan CEO raksasa mobil listrik Tesla terang-terangan mengkritik aturan tersebut.

    Keduanya terlibat adu mulut terbuka secara online. Sejak Mei 2025, Musk juga resmi mengundurkan diri dari posisinya di pemerintahan Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Sejak saat itu, Musk dan Trump tak pernah tampil bersama di hadapan publik, kecuali saat keduanya menghadiri upacara peringatan (memorial service) untuk Charlie Kirk yang tewas ditembak pada 10 September 2025.

    Kebersamaan Musk dan Trump disorot dan menunjukkan hubungan yang melunak. Namun, tetap saja Musk dan Trump tidak sedekat dulu.

    Sementara itu, Zuckerberg dan Altman tampak sering mengunjungi Gedung Putih pada tahun ini. Keduanya juga selalu memuji pemerintahan Trump dalam berbagai kesempatan.

    “Di ranah privat, mereka [Zuckerberg dan Altman] mencari dukungan Gedung Putih untuk memperluas peluang komersil dan menghindari tekanan dalam membangun kerajaan AI,” tulis Financial Times dalam laporannya, dikutip Kamis (25/9/2025).

    Sejauh ini, Financial Times melaporkan bahwa kepentingan Zuckerberg dan Altman sejalan dengan Trump. Zuckerberg telah berkomitmen untuk menginvestasikan setidaknya US$600 miliar ke AS hingga 2028.

    Hal ini memungkinkan Trump untuk memamerkan kesuksesan pemerintahannya dalam menggerakkan korporasi besar AS melawan China. Meta dan OpenAI juga sudah mencabut pembatasan penggunaan teknologi AI mereka untuk kebutuhan militer.

    Kedekatan Trump dengan bos-bos raksasa teknologi AS, termasuk Zuckerberg dan Altman, ditunjukkan dengan jamuan makan malam spesial di Gedung Putih. Selain Zuckerberg dan Altman, turut hadir CEO Apple Tim Cook, CEO Microsoft Satya Nadella, pendiri Microsoft Bill Gates, Co-CEO Oracle Safra Catz, dan Co-Founder Google Sergey Brin.

    Upaya Zuckerberg dan Altman untuk mendekati Trump terbukti membawa berkah. Pemerintah AS berkomitmen untuk mengakselerasi izin untuk pembangunan data center super mahal dan ‘haus’ energi yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi AI.

    Meta dan OpenAI juga masuk dalam daftar yang penyuplai AI untuk pemerintah AS yang sudah disetujui.

    Perubahan Dinamika Bos-bos Raksasa Teknologi dan Trump

    Menarik untuk melihat perubahan dinamika antara Altman-Trump dan Zuckerberg Trump.

    Pada 2016 lalu, Altman pernah menuliskan bahwa kemenangan Trump dalam Pemilu terasa seperti “hal terburuk yang terjadi di hidup saya”. Namun, baru-baru ini Altman justru dekat di ‘ketek’ Trump. Ia mengunjungi Arab dan Inggris bersama Trump dan jejeran pejabat negara.

    Saat Trump baru dilantik pada Januari lalu, Altman berdiri bersama sang Presiden baru, pendiri Oracle Larry Ellison, dan CEO SoftBank Masayoshi Son, untuk mengumumkan proyek data center raksasa ‘Stargate’ senilai US$500 miliar.

    Sama seperti Altman, hubungan Zuckerberg dan Trump juga dulunya tak harmonis. Bahkan, Trump sempat berencana memenjarakan Zuckerberg jika pencipta Facebook itu menghalangi upayanya memenangkan Pilpres.

    Namun, kini Zuckerberg juga tunduk pada keinginan Trump. Ia mengubah beberapa kebijakan perusahaan, salah satunya mencaput sistem pengecekan fakta eksternal di platform Meta.

    Trump juga membantu Zuckerberg melawan legislator Uni Eropa yang menargetkan raksasa teknologi melalui ‘Digital Markets Act’ (DMA) dan pemungutan pajak digital.

    Trump tak segan-segan menuliskan di media sosial bahwa pajak digital, aturan layanan digital, dan regulasi pasar digital (yang digaungkan Uni Eropa), dirancang untuk mendiskriminasi teknologi AS.

    Bahaya Jangka Panjang

    Namun, simbiosis mutualisme yang terjalin antara bos-bos raksasa teknologi dengan Trump dinilai sebagian orang sebagai taktik yang berbahaya untuk jangka panjang.

    “Meta akan dihukum saat meja politik berbalik arah,” kata negosiator Brussels, dikutip dari Financial Times.

    “Komisi Eropa memiliki memori institusional yang panjang,” ia menambahkan.

    Nyatanya, saat ini saja kedekatan Meta dengan Gedung Putih tak mampu menyelamatkan perusahaan dari rentetan kasus yang menimpa perusahaan di AS. Misalnya, kasus anti-monopoli yang sedang berkembang, penyelidikan dari FTC, serta pengujian oleh Senator Republik Josh Hawley terkait chatbot berbasis AI.

    Selain itu, masih ada keraguan terkait sikap politik Zuckerberg dan Altman di masa depan saat dinamika berubah pasca midterm tahun depan.

    “Saya rasa mereka tak punya ideologi yang pasti,” kata seseorang yang dekat dengan pemerintahan Trump kepada Financial Times.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ayah Elon Musk Dituding Lakukan Kejahatan Menjijikkan

    Ayah Elon Musk Dituding Lakukan Kejahatan Menjijikkan

    Jakarta

    Errol Musk, ayah Elon Musk yang berusia 79 tahun, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap lima anak dan anak tirinya sejak 1993. Hal itu diriset dan dilaporkan oleh media terkemuka, New York Times.

    New York Times mengatakan tuduhan tersebut kemungkinan jadi alasan mengapa Elon Musk, CEO Tesla dan orang terkaya di dunia, jarang menyebut ayahnya dan bahkan terkesan membencinya. Errol Musk sendiri menolak tuduhan yang dilaporkan oleh Times dan menyebutnya sebagai kesalahan.

    Mengutip surat-surat pribadi, email, dan wawancara dengan anggota keluarga, Times mengatakan bahwa Errol Musk, yang memiliki setidaknya sembilan anak dan anak tiri serta telah menikah dengan tiga perempuan, mempertahankan cengkeraman kuat atas sebagian besar keluarganya.

    Dilihat dari catatan pengadilan, korespondensi pribadi, pekerja sosial, dan wawancara dengan anggota keluarga, Times menulis tuduhan paling awal terhadap Errol Musk terjadi pada tahun 1993, ketika anak tirinya yang berusia empat tahun memberi tahu kerabatnya bahwa ia telah menyentuhnya di rumah.

    Satu dekade kemudian, anak tirinya mengatakan ia memergokinya sedang mengendus pakaian dalamnya yang kotor. Beberapa anggota keluarga juga menuduhnya melakukan kekerasan terhadap dua putri dan seorang putra tirinya.

    Tiga penyelidikan penegakan hukum terpisah sempat digelar, mengutip catatan polisi dan pengadilan, serta keterangan anggota keluarga. Dua dari penyelidikan berakhir tanpa tindakan, sementara tidak jelas apa yang terjadi dalam penyelidikan ketiga.

    “Tidak ada bukti karena ini omong kosong,” kata Errol Musk menanggapi tudingan itu. Ia menuduh ada anggota keluarga yang menyuruh anak-anak mengatakan hal-hal yang salah dan bahwa mereka mencoba memeras Elon, putra sulungnya.

    Elon Musk sendiri menggambarkan hubungan yang sulit dengan Errol. Ia mengatakan kepada Rolling Stone pada tahun 2017 bahwa ayahnya telah melakukan “hampir semua hal jahat yang dapat Anda pikirkan”.

    Musk berkisah ia tinggal bersama ayahnya pada usia 10 tahun sementara adik-adiknya, Kimbal dan Tosca, tinggal bersama ibu mereka. “Saya merasa kasihan pada ayah saya, karena ibu saya memiliki ketiga anak. Dia tampak sangat sedih dan kesepian sendirian. Jadi saya pikir, saya bisa menemaninya,’” katanya yang dikutip detikINET dari Guardian.

    “Saat itu saya tidak benar-benar mengerti orang seperti apa dia … Itu bukan ide yang bagus. Ayah saya punya rencana jahat yang matang. Dia akan merencanakan kejahatan,” cetusnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    (fyk/rns)

  • Sosok Pemilik Baru TikTok Orang Terkaya Dunia, Bukan Elon Musk

    Sosok Pemilik Baru TikTok Orang Terkaya Dunia, Bukan Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan siapa orang yang akan memiliki Tiktok di negara itu. Dia adalah Rupert Murdoch yang merupakan pembisnis media dan juga anaknya Lachlan, yang tercatat memiliki kekayaan US$23,9 miliar (Rp 396,9 triliun).

    “Seorang pria bernama Lachlan ikut. Lachlan Murdoch…Rupert mungkin akan masuk dalam kelompok itu, saya pikir mereka akan masuk dalam kelompok itu,” kata Trump dikutip dari CNBC Internasional, Senin (22/9/2025).

    CNBC Internasional mengutip seorang sumber mengatakan Lachlan Murdoch kemungkinan tidak berpartisipasi dalam pembelian secara individu. Namun akan dibekingi oleh perusahaan tempat Lachlan menjabat sebagai CEO, yakni Fox Corporation.

    Selain keluarga Murdoch, Trump juga menyebut beberapa orang yang bakal ikut dalam kesepakatan pembelian operasional TikTok di AS. Mulai dari ketua eksekutif Oracle Larry Ellison dan CEO Dell Technologies Michael Dell.

    Larry Ellison diketahui sempat menyalip Elon Musk sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia. Namun, kedudukan itu tak bertahan lama. Ellison saat ini tercatat sebagai orang terkaya ke-2 di dunia dengan estimasi harta US$370,9 miliar (Rp6.159 triliun), menurut laporan Forbes.

    Trump mengatakan orang-orang tersebut adalah seorang patriot Amerika dan meyakini kesepakatan itu akan berjalan dengan baik.

    “Beberapa orang lain yang sangat hebat, orang-orang terkemuka,” kata Trump.

    “Dan mereka patriot Amerika, mereka mencintai negara ini. Jadi saya pikir mereka akan melakukan pekerjaan sangat baik,” dia menambahkan.

    Kepemilikan TikTok di AS harus dialihkan dari induk perusahaannya ByteDance karena masalah keamanan nasional. Jika tidak, pemerintah setempat akan memblokir layanan di negara tersebut.

    Gedung Putih mengatakan enam dari tujuh dewan yang mengendalikan TikTok bakal menjadi warga AS. Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengatakan pemerintah setempat akan mengendalikan algoritma aplikasi.

    Dia menambahkan data dan privasi TikTok versi AS akan dipimpin oleh Oracle.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Grok 4 Fast Meluncur: AI Baru Elon Musk yang 98 Persen Lebih Murah, Apa Bedanya dengan Grok 4? – Page 3

    Grok 4 Fast Meluncur: AI Baru Elon Musk yang 98 Persen Lebih Murah, Apa Bedanya dengan Grok 4? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, xAI, baru saja merilis model terbarunya bernama Grok 4 Fast.

    Model ini diperkenalkan sebagai versi yang lebih cepat dan efisien dibandingkan generasi sebelumnya, Grok 4.

    Pengumuman ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah Grok 4 diperkenalkan. Bedanya, Grok 4 Fast dirancang untuk tetap memberikan performa yang setara, tapi dengan kebutuhan sumber daya yang jauh lebih efisien.

    Mengutip Engadget, Senin (22/9/2025), xAI menjelaskan bahwa Grok 4 Fast mampu bekerja dengan kualitas setara Grok 4, namun rata-rata penggunaan token berpikirnya lebih sedikit hingga 40 persen.

    Kabar baiknya, model baru ini tidak dikhususkan untuk pengguna berbayar saja. xAI memastikan Grok 4 Fast bisa diakses semua orang, termasuk mereka yang menggunakan versi gratis.

    Saat ini, AI Grok 4 Fast sudah tersedia lewat platform web maupun aplikasi di iOS dan Android.

  • Pintu Mobil Tesla Makan Korban Lagi, 2 Anak Terbakar Hidup-Hidup

    Pintu Mobil Tesla Makan Korban Lagi, 2 Anak Terbakar Hidup-Hidup

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fitur teknologi di mobil Tesla lagi-lagi memakan korban jiwa. Tiga orang terbakar hidup-hidup di mobil Tesla yang meledak.

    Berdasarkan laporan di Bild dan 20 Minuten, sebuah Tesla terbakar setelah menabrak pohon di Schwerte, Jerman pada 7 September 2025. Seorang pria berusia 43 tahun dan dua orang anak tewas terbakar di dalam mobil listrik tersebut, serta satu orang anak luka.

    Kecelakaan di Jerman sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Peran teknologi swa-kemudi dan desain Tesla belum bisa dipastikan, tetapi cerita soal kejadian cukup membuat publik curiga.

    Detail soal kecelakaan di Jerman belum terungkap. Namun, laporan sementara menyatakan mobil Tesla tersebut terpelintir ketika berusaha mendahului sebaris mobil di depannya, kemudian terperosok ke parit dan menabrak pintu.

    Mobil listrik Tesla kemudian terbakar. Pengemudi dan dua anak berusia 9 tahun di dalamnya tewas terbakar. Satu orang anak usia 9 tahun berhasil keluar dari mobil kemudian diterbangkan ke rumah sakit.

    Beberapa orang dilaporkan berusaha membuka pintu Tesla untuk menyelamatkan korban, tetapi gagal. Pemadam kebakaran juga disebut kesulitan untuk memadamkan api yang berkobar. 

    Kasus serupa pernah terjadi di Jerman yang berujung pada gugatan hukum atas Tesla. Tesla dituduh berbohong lewat iklan mereka soal teknologi Autopilot dan sistem Swa-Kemudi Penuhnya. Gugatan yang sama dihadapi Tesla di Negara Bagian Florida.

    Pintu Tesla juga kerap menimbulkan masalah karena sulit dibuka dalam keadaan darurat. Pintu di Tesla Model Y tidak berfungsi saat pasokan daya dari baterai putus. Pintu harus dibuka secara manual lewat mekanisme tertentu, yang sulit dilakukan oleh anak. Perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu kini sedang menyiapkan rancangan baru.

    Taksi tanpa pengemudi Tesla yang baru diuji coba di jalan dalam beberapa bulan terakhir juga dilaporkan kerap terlibat dalam kecelakaaan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Momen Trump-Elon Musk Reuni Pertama Kali Usai Bentrok Berbulan-bulan

    Momen Trump-Elon Musk Reuni Pertama Kali Usai Bentrok Berbulan-bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk akhirnya kembali reuni. Mereka terlihat mengobrol untuk pertama kalinya di depan publik pasca berbulan-bulan terlibat adu mulut di internet.

    Momen kebersamaan Trump dan Musk tertangkap kamera saat keduanya menghadiri upacara peringatan (memorial service) Charlie Kirk pada Minggu (21/9) waktu setempat.

    Tampak jejeran politikus papan atas Republik turut hadir di State Farm Stadium, Glendale, Arizona, tempat memorial service untuk Kirk digelar. Ribuan orang berkumpul untuk mengenang mendiang Kirk yang tewas ditembak pada 10 September 2025.

    Sebelum Trump maju ke atas panggung untuk menyapa massa, Musk tampak menghampirinya dan duduk di bangku sebelah yang kosong, dikutip dari Fortune, Senin (22/9/2025).

    Mereka tampak saling berjabat tangan dan mengobrol santai layaknya kawan lama yang baru bertemu. Musk kemudian membagikan foto kebersamaannya dengan Trump ke akun X personalnya dengan menuliskan caption ‘For Charlie’ (untuk Charlie).

    Foto: Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk berbincang saat menghadiri peringatan memorial aktivis konservatif Charlie Kirk di State Farm Stadium, Glendale, Arizona, Minggu (21/9/2025). (X/@elonmusk)
    Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk berbincang saat menghadiri peringatan memorial aktivis konservatif Charlie Kirk di State Farm Stadium, Glendale, Arizona, Minggu (21/9/2025). (X/@elonmusk)

    Akun X resmi Gedung Putih juga membagikan momen Trump dan Musk yang tampak berbicara dan diambil dari sisi belakang. Musk kemudian turut me-retweet unggahan tersebut.

    Ini adalah kali pertama Trump dan Musk terlihat bersama di depan publik sejak Juni 2025, ketika keduanya saling sindir di media sosial terkait rencana pengeluaran dan pajak yang ditetapkan Trump.

    Saat ‘One Big Beautiful Bill’ maju ke Kongres, Musk mengkritiknya habis-habisan. Ia menyebut aturan itu akan menambah utang AS. Selain itu, aturan tersebut juga mengakhiri insentif pajak untuk mobil listrik dan modul energi solar, produk-produk yang dijual Tesla milik Musk.

    Musk bahkan menyebut peran Trump dalam kasus Jeffrey Epstein dan mengancam akan menarik roket SpaceX yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah federal.

    Tak tinggal diam, Trump mengancam akan mengerahkan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang sebelumnya dikepalai Musk untuk menyelidiki subsidi yang diterima perusahaan-perusahaan Musk.

    Seiring waktu, ketegangan keduanya mulai reda, tetapi Trump menekankan hubungannya dengan Musk telah berakhir. Trump juga mengatakan tak memiliki rencana berkomunikasi dengan Musk dalam waktu dekat.

    Pada pertengahan tahun ini, Kirk sempat menyebut Musk dan Trump pada akhirnya akan kembali bersatu. Kirk menilai Musk dan Trump akan jauh lebih kuat jika bersama.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bos Microsoft Satya Nadella Takut AI Bisa Hancurkan Perusahaan

    Bos Microsoft Satya Nadella Takut AI Bisa Hancurkan Perusahaan

    Bisnis.com, JAKARTA— CEO Microsoft Satya Nadella secara terbuka mengaku khawatir kecerdasan buatan (AI) justru dapat menghancurkan perusahaannya sendiri. 

    Kekhawatiran itu dia sampaikan dalam pertemuan internal karyawan, di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dan pergeseran fokus Microsoft ke investasi miliaran dolar untuk AI.

    Nadella menyinggung kisah Digital Equipment Corporation (DEC), perusahaan komputer yang berjaya pada 1970-an. Namun, kemudian tersingkir karena salah langkah strategis. 

    “Beberapa orang yang berkontribusi pada Windows NT berasal dari laboratorium DEC yang terkena PHK,” katanya dikutip dari laman The Verge pada Senin (22/9/2025). 

    Pernyataan tersebut mencerminkan ketatnya perebutan talenta AI saat ini. Perusahaan-perusahaan teknologi rela menggelontorkan biaya besar untuk membajak tenaga ahli terbaik dari pesaing.

    Suasana di internal perusahaan juga tengah tidak menentu. Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan, sementara yang bertahan diliputi rasa takut akan digantikan oleh teknologi baru. Di sisi lain, Nadella menghadapi tekanan besar untuk memastikan Microsoft tetap relevan di tengah persaingan AI yang semakin sengit.

    Tekanan pada Microsoft makin terasa setelah miliarder Elon Musk meluncurkan proyek AI baru bernama Macrohard bulan lalu. Musk bahkan berspekulasi perusahaan perangkat lunak seperti Microsoft, yang tidak memproduksi perangkat keras, secara teori bisa digantikan sepenuhnya oleh AI.

    Menanggapi hal ini, Nadella menegaskan Microsoft siap beradaptasi, bahkan jika harus merelakan produk yang sudah dicintai puluhan tahun.

    “Semua kategori produk yang mungkin kita cintai selama 40 tahun bisa jadi tidak lagi relevan. Nilai kita ke depan hanya ada jika kita membangun sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan zaman, bukan sekadar terikat pada masa lalu,” katanya. 

    Microsoft masih menegaskan komitmennya pada AI. Tahun ini, perusahaan mengalokasikan dana hingga US$80 miliar atau sekitar Rp1.240 triliun untuk pembangunan pusat data AI. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan investasi yang digelontorkan Google maupun Meta.

    Namun, langkah ini tidak lepas dari tantangan, terutama dalam hubungan dengan OpenAI. 

    Mitra strategisnya itu kini mendorong perubahan status menjadi perusahaan berorientasi laba sekaligus membutuhkan kapasitas komputasi lebih besar dari yang bisa diberikan Microsoft. Situasi tersebut menekan kerja sama bernilai miliaran dolar yang sudah terjalin.

    Pekan lalu, kedua perusahaan hanya berhasil menandatangani nota kesepahaman yang sifatnya tidak mengikat, sambil berusaha merampungkan kesepakatan resmi.

  • Profil Perusahaan Orang Terkaya Dunia yang Mau Investasi di RI

    Profil Perusahaan Orang Terkaya Dunia yang Mau Investasi di RI

    Jakarta

    Oracle Corporation, perusahaan teknologi milik salah satu orang terkaya di dunia Larry Ellison dikabarkan berencana menanamkan investasinya di Indonesia. Perusahaan apa itu?

    Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melalui unggahan Instagram resminya (@rosanroeslani) usai melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan Oracle di kantornya.

    “Perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat, Oracle Corporation, yang dikenal sebagai pionir dalam basis data, layanan cloud, dan solusi artificial intelligence (AI), berencana berinvestasi di Indonesia,” tulis Rosan dalam unggahan tersebut, dikutip Minggu (21/9/2025).

    Dalam sebuah unggahan video, sosok yang juga menjabat sebagai CEO Danantara ini menunjukkan pertemuan antara dirinya dengan para perwakilan Oracle. Ia mengatakan isi pertemuan tersebut banyak membahas pemanfaatan AI untuk berbagai bidang.

    “Kami berdiskusi tentang pemanfaatan AI yang memperkuat kedaulatan data, meningkatkan efisiensi sektor publik dan swasta, membuka lapangan kerja baru di bidang teknologi, serta mempercepat transformasi digital Indonesia menuju negara maju,” katanya dalam keterangan unggahan tersebut.

    Oracle Corporation pertama kali didirikan saat Larry Ellison menunjukkan makalah sebuah program yang menggambar hubungan antara beberapa basis data kepada dua rekannya, Bob Miller dan Ed Oates.

    Ketiganya menyadari bahwa kala itu belum ada perusahaan yang mengomersialkan teknologi tersebut. Sehingga mereka memutuskan untuk melakukannya dan mendirikan perusahaan pada 1977.

    Pada awalnya mereka mendirikan sebuah perusahaan bernama Software Development Laboratories (SDL) yang produk utamanya adalah basis data Oracle. Singkat cerita perusahaan mulai berganti nama jadi Oracle dan terus bertumbuh hingga sekarang.

    Berkat itu, Ellison yang tercatat memiliki 40% salah perusahaan baru-baru ini sempat menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia setelah berhasil menyalip Elon Musk.

    Berdasarkan laporan CNN, pada Rabu pekan lalu Ellison sempat menyalip Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia usai kekayaan bersihnya meningkatkan hingga US$ 88 miliar atau Rp 1.460,88 triliun (kurs Rp 16.601/dolar AS) berkat kenaikan nilai saham perusahaannya, sebelum akhirnya sedikit terkoreksi dan kembali menjadi orang terkaya kedua di dunia.

    Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, pria berusia 81 tahun itu merupakan pemegang saham individu terbesar Oracle. Hingga penutupan pasa haru itu Kekayaan Ellison mencapai US$ 383 miliar (setara Rp 6.358,18 triliun), sedikit di bawah Musk yang mencapai US$ 384 miliar (setara Rp 6.374,78 triliun).

    Tonton juga video “Larry Ellison Geser Elon Musk Jadi Orang Terkaya Dunia, tapi Tak Lama” di sini:

    (igo/ara)

  • Sejumlah Bandara di Eropa Kembali Beroperasi Usai Serangan Siber

    Sejumlah Bandara di Eropa Kembali Beroperasi Usai Serangan Siber

    Brussels

    Sejumlah bandara di Eropa sempat terganggu karena serangan siber yang mempengaruhi sistem check in selama dua hari terakhir. Kini operasional di bandara-bandara tersebut berangsur pulih.

    Dilansir AFP, Minggu (21/9/2025), Bandara London Heathrow menyatakan mereka sedang mengelola arus penumpang sembari mencoba memperbaiki masalah pada perangkat lunak. Bandara Dublin, Irlandia, menyatakan diperkirakan akan beroperasi normal sepanjang hari Minggu.

    “Tim terus mendukung maskapai penerbangan hari ini, saat maskapai menangani gangguan yang sedang berlangsung akibat masalah teknis di seluruh Eropa yang berdampak pada sistem check-in dan boarding,” demikian pernyataan yang diposting di X.

    Bandara Heathrow, Inggris, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sebagian besar penerbangan” tetap beroperasi berkat kerja sama dengan maskapai penerbangan.

    Sementara itu, Bandara Brussels, Belgia, menyatakan hampir hampir seperlima dari jadwal keberangkatan hari Minggu telah dibatalkan.

    Seorang juru bicara bandara Brussels mengatakan 45 dari 257 penerbangan yang berangkat telah dibatalkan. Para penumpang diperkirakan akan mengalami penundaan “antara 30 dan 90 menit”.

    Serangan Siber Ganggu Penerbangan di Bandara Eropa

    Bandara-bandara mulai melaporkan masalah pada software check-in penumpang yang disediakan oleh Collins Aerospace pada hari Jumat.

    Perusahaan tersebut mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka “secara aktif berupaya menyelesaikan masalah tersebut dan memulihkan fungsionalitas penuh bagi pelanggan kami secepat mungkin”.

    Perusahaan teknologi penerbangan ini, yang berspesialisasi dalam layanan pemrosesan digital dan data, merupakan anak perusahaan dari grup kedirgantaraan dan pertahanan Amerika RTX, yang sebelumnya dikenal sebagai Raytheon.

    Serangan siber dan gangguan teknologi telah mengganggu bandara di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, dari Jepang hingga Jerman. Hal ini dikarenakan perjalanan udara semakin bergantung pada sistem online yang saling terhubung.

    Sektor penerbangan mengalami peningkatan serangan siber sebesar 600 persen dari tahun 2024 hingga 2025. Data ini menurut laporan perusahaan kedirgantaraan Prancis, Thales, yang dirilis pada bulan Juni.

    Tonton juga Video: Klaim Elon Musk Serangan Siber Terhadap X Berasal dari Ukraina

    (lir/ygs)