Tag: Elon Musk

  • Elon Musk Ungkap Alasan Gila-gilaan Dukung Donald Trump

    Elon Musk Ungkap Alasan Gila-gilaan Dukung Donald Trump

    Jakarta

    Elon Musk berkampanye total untuk kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung tak lama lagi. Apa alasan pria kelahiran Afrika Selatan itu, apalagi mengingat dulu dia sering mengkritik Trump?

    Saat tampil di sebuah event di Arab Saudi, orang terkaya di dunia itu menilai usaha perusahaannya SpaceX menguasai Planet Mars sangat tergantung pada Trump sehingga ia ingin Trump kembali jadi Presiden AS.

    “Saya merasa lebih optimis tentang hal itu dengan Trump di Gedung Putih daripada tanpa Trump di Gedung Putih,” katanya yang dikutip detikINET dari Daily Mail.

    Jika visi Musk jadi nyata, kru berawak pertama dari Bumi akan diterbangkan ke Mars pada tahun 2027. Ia mengakui terlampau ambisius, tapi jika presiden yang terpilih adalah Kamala Harris, dia yakin niatnya akan terhambat.

    Ia mengklaim di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, sulit untuk meluncurkan misi antariksa, meskipun SpaceX sejatinya menerbangkan roket lebih dari 300 kali sejak 2020. “Butuh lebih lama untuk mendapat izin daripada membuat sebuah roket raksasa,” cetusnya.

    Trump memang giat mendorong misi antariksa di masa jabatan pertamanya. “Saya akan membebaskan NASA dari pembatasan untuk melayani terutama sebagai badan logistik untuk aktivitas orbit rendah Bumi,” katanya di tahun 2016.

    “Sebaliknya, kami akan memfokuskan kembali misi ke eksplorasi luar angkasa. Di bawah Pemerintahan Trump, Florida dan Amerika akan memimpin jalan menuju bintang-bintang,” tambahnya saat itu.

    Arahan Kebijakan Luar Angkasa 1 mantan presiden itu, ditandatangani di 2017, bertujuan mengembalikan astronaut AS ke Bulan dan membangun kehadiran permanen di sana, meletakkan dasar misi manusia ke Mars. “Kami berhenti di bulan. Bulan sebenarnya adalah landasan peluncuran (ke Mars),” katanya di 2019.

    “Saya berkata, ‘Hei, kami sudah menjelajahi Bulan. Itu tidak begitu menarik.’ Jadi kami akan menjelajahi Bulan. Namun, kami benar-benar akan menjelajahi Mars,” katanya lagi.

    Arahannya menyerukan kemitraan komersial dan internasional dalam eksplorasi ruang angkasa, dengan mengakui peran penting perusahaan swasta seperti SpaceX. Arahan itu juga menyederhanakan regulasi ruang angkasa komersial guna mendorong pertumbuhan dan inovasi yang cepat.

    Tampaknya Musk yakin Trump akan mempertahankan rekam jejak ini jika terpilih kembali. “Dengan Trump menjabat, Musk mungkin mengharapkan lingkungan regulasi lebih menguntungkan bagi usahanya, termasuk Tesla dan SpaceX,” kata Michael Breen, profesor di School of Law and Government di Dublin City University.

    “Seperti banyak miliarder Silicon Valley lainnya, Musk menolak segala pembatasan atas apa yang ia anggap sebagai kebebasan pribadinya,” tambahnya.

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Dikejar Hakim Usai Bagi-bagi Uang Rp 15,6 M Setiap Hari

    Elon Musk Dikejar Hakim Usai Bagi-bagi Uang Rp 15,6 M Setiap Hari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komite politik yang dibentuk Elon Musk membagi-bagikan uang atau istilahnya ‘giveaway’ sebesar US$1 juta (Rp 15,6 miliar) untuk mendaftar sebagai pemilih dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

    Hal ini dinilai melanggar ketentuan pemilu, sebab tak boleh ada transaksi uang ke masyarakat dalam proses demokrasi. Apalagi, Musk dan komite politiknya terang-terangan mendukung salah satu kandidat, yakni Donald Trump dari Republik.

    Untuk itu, seorang hakim memerintahkan semua pihak yang terlibat dalam komite politik itu, termasuk Elon Musk, untuk menghadiri sidang di Philadelphia pada Kamis, (31/10) waktu setempat.

    Kantor jaksa pengadilan Philadelphia mengajukan gugatan terkait aksi giveaway Elon Musk melalui komite politik America Pac pada awal pekan ini.

    Dalam gugatannya, aksi giveaway yang dibuat America Pac disebut sebagai lotere ilegal. Apalagi, prosesnya mengharuskan masyarakat Pennsylvania sebagai negara bagian dengan pemilih bimbang (swing state) untuk menyerahkan data pribadi mereka.

    “Selanjutnya memutuskan bahwa semua pihak harus hadir dalam sidang,” tulis hakim pada Rabu (30/10) waktu setempat, dikutip dari TheGuardian.

    Perwakilan dari America Pac tak segera menanggapi permintaan komentar. Perwakilan Musk juga tidak merespons permintaan konfirmasi.

    Sebelumnya, Musk menjanjikan membagikan uang senilai US$1 juta setiap hari ke masyarakat yang mengisi petisi online-nya terkait kebebasan berpendapat dan hak kepemilikan senjata.

    Pendapat ahli hukum terbagi dua soal hal ini. Ada yang menilai hal itu melanggar hukum pemilu federal, sebab tak boleh membayar seseorang untuk mendaftar sebagai pemilih. Namun, ada pula yang merasa inisiatif Musk dan komite politiknya tak bermasalah.

    Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah mengirim surat ke America Pac dan memberikan peringatan bahwa giveaway Musk untuk pemilih terdaftar yang menandatangani petisi online miliknya berpotensi melanggar hukum, menurut laporan CNN International pekan lalu.

    Sebagai informasi, Pennsylvania dinilai sebagai swing state yang krusial dan dapat menentukan hasil Pilpres AS. Hal ini juga diakui Musk melalui tweet personalnya.

    “Pennsylvania akan menjadi penentu kemenangan bagi Republik,” kata Musk.

    (fab/fab)

  • Brasil Gugat Meta dan TikTok: Dianggap Ancam Kesehatan Mental Anak-Anak – Page 3

    Brasil Gugat Meta dan TikTok: Dianggap Ancam Kesehatan Mental Anak-Anak – Page 3

    Sebelumnya, perseteruan antara Elon Musk dengan pemerintah Brasil kembali memanas. Kali ini, platform media sosial X (dulunya Twitter) menjadi korbannya.

    Mengutip The Verge, Minggu (1/9/2024), seorang hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes, memerintahkan pemblokiran X setelah Elon Musk gagal menunjuk perwakilan hukum di negara tersebut.

    Keputusan ini diambil setelah Musk menutup kantor X di Brasil awal bulan ini, sebagai respons atas ancaman penangkapan terhadap perwakilan hukun perusahaan oleh de Moraes.

    de Moraes mengatakan, Badan Telekomunikasi Nasional (Anatel) untuk membatasi akses ke medsos X dalam waktu 24 jam. “Apple dan Google memiliki waktu lima hari untuk menghapus X dari toko aplikasi mereka masing-masing.”

    Selain diblokir, negara ini juga mengenakan denda harian sebesar 50.000 real Brasil atau sekitar USD 8.911 ke pengguna yang mencoba akses X melalui jaringan pribadi virtual (VPN), seperti yang dilaporkan Poder360.

    Pemblokiran X di Brasil menimbulkan pertanyaan serius tentang kebebasan berpendapat di era digital. Musk sendiri mengecam keputusan tersebut, menyebutnya sebagai upaya “menghancurkan demokrasi untuk tujuan politik”.

     

  • Orang Terkaya Dunia Mau Kabur ke Mars, Pendam Alasan Rahasia

    Orang Terkaya Dunia Mau Kabur ke Mars, Pendam Alasan Rahasia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Amazon dan orang terkaya ketiga di dunia, Jeff Bezos, ingin pergi meninggalkan Bumi dan hidup di Mars. Bezos diam-diam punya alasan rahasia

    Bezos kini adalah orang terkaya nomor tiga di dunia dengan harta mencapai US$ 208,4 miliar (Rp 3.264 triliun), hanya kalah dari CEO Tesla Elon Musk dan CEO Oracle Larry Ellison.

    Rahasia Jeff Bezos diungkapkan oleh jurnalis New Yorker, Sarah Larson. Ia mengaku pernah mendengar soal alasan terpendam Bezos yang tak pernah diungkap ke publik.

    “Lagi-lagi saya terkenang saat mewawancarai orang kuat yang kenal dengan Jeff Bezos. Ia bilang, ‘Jeff punya alasan pribadi untuk pergi ke Mars. Namun, saya belum nyaman untuk berbagi soal itu,’” kata Larson di media sosial X, seperti dikutip Futurism.

    Foto: REUTERS/MARIO ANZUONI
    Amazon founder Jeff Bezos and Lauren Sanchez pose at the LACMA Art+Film Gala in Los Angeles, California, U.S. November 6, 2021. REUTERS/Mario Anzuoni

    Larson melanjutkan tweet-nya dengan candaan soal pemilihan presiden Amerika Serikat. Baru-baru ini, surat kabar milik Bezos yaitu Washington Post, memutuskan untuk tidak mendukung salah satu calon presiden. Kabarnya, Bezos campur tangan dalam keputusan itu. 

    “[Sepertinya alasannya] di luar angkasa tidak ada demokrasi,” kata Larson. Slogan Washington Post adalah “demokrasi mati dalam kegelapan.”

    Berbeda dengan Elon Musk yang koar-koar soal ambisinya membangun koloni di Mars, Bezos cenderung tertutup. Bezos memiliki perusahaan penerbangan antariksa bernama Blue Origin, salah satu saingan utama SpaceX milik Musk.

    Ia pernah mengungkapkan idenya soal koloni di Mars dalam sebuah podcast. Manusia di Mars, menurutnya, bakal hidup di sebuah stasiun luar angkasa berbentuk silinder raksasa.

    “Saya ingin melihat triliunan manusia hidup di Tata Surya. Jika kita punya triliunan manusia, kita akan punya 1.000 Mozart dan 1.000 Einstein,” kata Bezos. “Satu-satunya cara untuk mencapainya adalah sebuah stasiun luar angkasa raksasa. Permukaan planet terlalu kecil.”

    (dem/dem)

  • Elon Musk Bagi-bagi Cuan ke Pengguna X, Syaratnya Tak Terduga

    Elon Musk Bagi-bagi Cuan ke Pengguna X, Syaratnya Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa pengguna X yang menyebarkan konten sesat terkait Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) ternyata mendapat bayaran hingga ribuan dolar AS dari platform milik Elon Musk tersebut.

    Kreator konten di X menggunakan gambar hasil teknologi kecerdasan buatan (AI) dan menyisipkan teori-teori konspirasi yang menciptakan polarisasi di kalangan pemilih.

    Mereka mengaku mendapat bayaran yang menggiurkan dari platform X, menurut laporan BBC, dikutip Rabu (30/10/2024).

    BBC mengidentifikasi jaringan puluhan akun yang saling membagikan konten sesat satu sama lain beberapa kali setiap harinya.

    Adapun konten-konten yang disebar antara lain campuran dengan fakta asli, sepenuhnya informasi sesat, serta materi palsu, untuk meningkatkan reach mereka agar bisa meraup pendapatan besar dari platform.

    Beberapa kreator konten X mengatakan beberapa akun mereka meraup pendapatan di kisaran ratusan hingga ribuan dolar AS.

    Mereka juga berkoordinasi antar sesama pemilik akun sesat. Bahkan, mereka memiliki forum dan grup online sebagai wadah untuk “membantu satu sama lain”, kata salah satu pengguna.

    Beberapa jaringan tersebut mendukung Donald Trump, banyak pula yang mendukung Kamala Harris. Ada pula kreator konten yang independen dan netral.

    Beberapa yang mengaku tidak terafiliasi dengan salah satu tim kampanye mengaku telah dihubungi beberapa politikus AS, termasuk kandidat kongres, untuk turut mendukung mereka dalam kontestasi politik.

    Pada 9 Oktober lalu, X mengubah aturan pembayaran kreator di platformnya. Pengguna yang berhak mendapatkan uang harus meraup reach yang signifikan dan terkalkulasi berdasarkan banyaknya engagement dari pengguna premium, termasuk like, share, dan comment.

    Jadi, pendapatan yang didapatkan tak semata-mata melihat jumlah iklan yang terpasang pada postingan mereka.

    Banyak media sosial yang memberikan uang kepada kreator dari postingan mereka atau konten bersponsor. Namun, aturan media sosial lain memungkinkan demonetisasi atau penangguhan profil jika kreator ketahuan menyebar misinformasi.

    X tidak memiliki panduan serupa untuk penanggulangan misinformasi di platformnya.

    Meski basis pengguna X tak sebesar media sosial lain, tetapi dampaknya besar untuk diskursus politik. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah X turut memberikan insentif bagi pengguna yang mengunggah informasi sesat dan provokatif pada melalui akun mereka.

    BBC juga menemukan beberapa postingan sesat di X juga tersebar di media sosial lain yang memiliki basis audiens lebih banyak seperti Facebook dan TikTok.

    X tak segera merespons permintaan komentar dari BBC tentang mekanisme insentif ke pengguna. X juga tidak menanggapi permintaan untuk wawancara dengan Elon Musk selaku pemilik platform.

    (fab/fab)

  • Harta Pendiri TikTok Melesat ke Rp 774 T, Jadi Orang Terkaya di China

    Harta Pendiri TikTok Melesat ke Rp 774 T, Jadi Orang Terkaya di China

    Jakarta

    Meningkatnya popularitas TikTok milik ByteDance menjadikan pendirinya sebagai orang terkaya di China. Berdasarkan daftar orang kaya yang dihimpun Hurun Research Institute, kekayaan pendiri ByteDance Zhang Yiming kini menyentuh US$ 49,3 miliar atau sekitar Rp 774,01 triliun (kurs Rp 15.700).

    Dilaporkan dari BBC, Rabu (30/10/2024), jumlah tersebut melesat 43% dibandingkan tahun 2023. Pria berusia 41 tahun ini diketahui sudah kemunduran diri dari Bytedance tahun 2021 lalu.

    Namun ia masih memegang sekitar 20% saham di perusahaan tersebut. TikTok kini menjadi salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia, meskipun ada kekhawatiran dari sejumlah negara soal keterkaitannya dengan pemerintah China.

    ByteDance menegaskan menyatakan independensi dan tidak dikuasai oleh pemerintahan Xi Jinping. Beberapa waktu lalu, AS meminta ByteDance menjual sahamnya atau TikTok dilarang beroperasi di negara Paman Sam.

    Meskipun menghadapi tekanan yang kuat di AS, laba global ByteDance meningkat 60% tahun lalu. Kinerja tersebut berkontribusi mendongkrak kekayaan pribadi Zhang Yiming.

    “Zhang Yiming adalah orang ke-18 yang jadi orang terkaya di China di daftar kami dalam 26 tahun terakhir,” kata kepala Hurun Rupert Hoogewerf.

    Sebagai perbandingan, AS hanya memiliki empat orang nomor satu dalam kurun waktu yang sama. Keempatnya adalah Bill Gates, Warren Buffett, Jeff Bezos, dan Elon Musk.

    “Hal ini memberikan indikasi dinamis mengenai perekonomian Tiongkok,” tuturnya.

    Lihat Video: Bersantai dan Berjoget TikTok di Dreamland, Bandung

    (ily/rrd)

  • Elon Musk Mengaku Mobil Tesla Cupu di Depan Investor

    Elon Musk Mengaku Mobil Tesla Cupu di Depan Investor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mobil Tesla tidak secanggih yang diumbar selama ini. Baru-baru ini Elon Musk mengakui hal tersebut.

    Laman Electrek menuliskan laporan terkait Tesla yang tidak bisa memenuhi janji untuk menyediakan kendaraan dengan sistem tanpa awal (Full Self-Driving/FSD) sepenuhnya dengan HW3.

    Baru kali ini, Musk mengakui soal masalah teknologi tersebut, saat merilis hasil keuangan Tesla untuk Q3-2024.

    Saat itu, Musk mengatakan komputer HW3 Tesla tidak sepenuhnya self-driving. Electrek juga menuliskan Musk tidak tahu apa yang diperlukan untuk mewujudkannya.

    Dia juga membandingkan dengan hardware tingkat lanjut HW4. Menurutnya HW4 lebih bisa digunakan untuk melakukan banyak hal dibandingkan HW3.

    “Kami tidak 100% yakin. HW4 punya kemampuan beberapa kali lipat dari HW3. Lebih mudah menjalankan banyak hal di HW4 dan banyak upaya memasukkannya pada HW3. Ada kemungkinan HW3 tidak mencapai tingkat keamanan untuk FSD tanpa pengawasan,” jelas Musk dikutip dari Electrek, Selasa (29/10/2024).

    Jutaan kendaraan Tesla diketahui dilengkapi komputer HW3. Electrek mencatat perusahaan menggunakan kedua node NN pada hardware, dengan salah satunya sebagai redundansi untuk otonom level 4-5.

    Musk menambahkan perusahaan akan melakukan peningkatan nantinya secara gratis. Dengan catatan setelah mengetahui dengan pasti tidak bisa melakukannya pada HW3.

    “Kami telah merancang sistem untuk bisa ditingkatkan,” kata Musk.

    Namun HW3 tidak bisa ditingkatkan ke HW4. Sebab memiliki daya dan kabel kamera yang berbeda dan akan sulit dipasang seperti sebelumnya.

    (fab/fab)

  • Bill Gates Coblos Siapa di Pilpres AS 2024, Akhirnya Terjawab

    Bill Gates Coblos Siapa di Pilpres AS 2024, Akhirnya Terjawab

    Jakarta

    Jika Elon Musk mendukung Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat yang sebentar lagi digelar, siapa yang didukung oleh Bill Gates? Jawabannya ternyata Kamala Harris yang menjadi lawan Trump.

    Pendiri Microsoft itu telah menyumbangkan USD 50 juta atau sekitar Rp 786 miliar untuk kampanye Harris. Sumbangan tersebut seharusnya bersifat pribadi, tapi ia menguaknya ke New York Times, meski belum mendukung wakil presiden tersebut secara terbuka.

    “Saya mendukung kandidat yang menunjukkan komitmen jelas untuk meningkatkan perawatan kesehatan, mengurangi kemiskinan, dan memerangi perubahan iklim di AS dan di seluruh dunia,” kata Gates yang dikutip detikINET dari Independent, Selasa (28/10/2024).

    “Saya punya sejarah panjang bekerja dengan para pemimpin di seluruh spektrum politik, tapi pemilu ini berbeda, dengan signifikansi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi orang Amerika dan orang-orang yang paling rentan di seluruh dunia,” tambah dia.

    Gates, yang kekayaan bersihnya diperkirakan sekitar USD 105 miliar menurut Forbes, saat ini merupakan orang terkaya ketiga belas di dunia. Ia kabarnya mengungkapkan kekhawatirannya jika Trump kembali menjabat. Di sisi lain, dia memuji pekerjaan pemerintahan Biden-Harris dalam mengatasi perubahan iklim.

    Organisasi filantropisnya, Bill & Melinda Gates Foundation, sangat khawatir tentang potensi gangguan terhadap program keluarga berencana dan kesehatan global jika Trump terpilih.

    Gates sejatinya lama lama berusaha untuk menempatkan dirinya di atas politik sehingga ia dapat memiliki kredibilitas dengan audiens dan pemerintahan Demokrat ataupun Republik.

    “Saya memilih tak berpartisipasi dalam donasi politik yang besar. Ada kalanya terasa menggoda melakukannya dan ada orang lain yang memilih untuk melakukannya, tetapi saya tidak ingin meraih megafon raksasa itu.” ” katanya pada akhir tahun 2019.

    Dalam wawancara sebelumnya, setelah Harris terjun ke dunia politik, miliarder itu mengatakan bahwa orang mungkin sudah menebak siapa yang didukungnya meskipun tetap menekankan ia bukan seorang yang berpengaruh secara politik.

    “Saya pikir sangat bagus memiliki seseorang yang lebih muda dan dapat memikirkan hal-hal seperti AI dan cara membentuknya dengan cara yang benar,” katanya saat itu.

    Sementara itu, Trump secara terbuka menerima dukungan dari orang terkaya di dunia, Elon Musk. Musk terang-terangan berbicara di kampanye Trump dan mempromosikan kandidat Partai Republik tersebut di platform media sosialnya, X.

    (fyk/fay)

  • Panas! Joe Biden Sindir Elon Musk Pekerja Ilegal di Amerika

    Panas! Joe Biden Sindir Elon Musk Pekerja Ilegal di Amerika

    Washington

    Elon Musk berseberangan dengan Presiden Amerika Serikat saat ini, Joe Biden, karena orang terkaya di dunia itu mendukung Donald Trump di Pilpres AS mendatang. Nah, laporan bahwa Musk sempat bekerja ilegal di AS pun digoreng oleh Biden.

    Biden mengatakan Musk memulai kariernya di AS sebagai pekerja ilegal sebelum menjadi orang terkaya di dunia. Itu dilontarkannya pada acara kampanye Partai Demokrat yang berlangsung di Pittsburgh, Pennsylvania.

    “Orang terkaya di dunia itu ternyata adalah pekerja ilegal saat dia berada di sini. Dia seharusnya berada di sekolah saat datang dengan visa pelajar. Dia tak berada di sekolah. Dia melanggar hukum. (Padahal) dia bicara tentang semua pekerja ilegal yang mendatangi kita,” cetusnya.

    Dia kemudian mengkritik Trump dan Partai Republik karena gagal menandatangani undang-undang yang memperbaiki masalah perbatasan. Jadi menurutnya, maraknya kedatangan imigran ke AS bukanlah kesalahan pemerintahannya.

    Elon Musk kampanye total untuk Trump di X dan juga pernah hadir dalam kampanye di dunia nyata. Dia bahkan juga membagikan hadiah lotere USD 1 juta kepada para pemilih terdaftar yang menandatangani petisi yang didistribusikan oleh kelompok pro Trump, America PAC.

    Komentar Biden tentang Musk itu menyusul laporan Washington Post yang melaporkan ia bekerja di AS tanpa visa di sekitar tahun 1995. Musk saat itu seharusnya sekolah pascasarjana di Stanford, namun ia tidak kuliah dan malah mendirikan startup bernama Zip2 bersama saudaranya.

    Seperti dilihat Senin (28/10/2024) Washington Post menulis investor di perusahaan pertama Musk itu khawatir tentang kemungkinan Musk kena deportasi dan memberinya tenggat waktu untuk memperoleh visa kerja. Zip2 dijual sekitar USD 300 juta tahun 1999, memungkinkan Elon Musk kemudian menjadi investor awal dan Chairman Tesla dan juga untuk memulai SpaceX.

    Bisnis-bisnis tersebut mendorong Musk menjadi orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, kekayaan bersih CEO Tesla saat ini sekitar USD 274 miliar. Pada akhir tahun 2022, Musk mengakuisisi jejaring sosial Twitter dengan harga pembelian USD 44 miliar.

    Di platform yang namanya berubah jadi X tersebut, Musk berulang kali mengklaim longgarnya perbatasan AS dan maraknya imigran gelap merugikan Amerika Serikat. Ia juga membagikan klaim palsu bahwa warga negara non-AS memberikan suara dalam pemilihan umum AS untuk Partai Demokrat, teori konspirasi yang dilontarkan oleh kelompok konservatif.

    (fyk/fay)

  • Tak Hanya Zuckerberg, Elon Musk Ramal Kepunahan Smartphone

    Tak Hanya Zuckerberg, Elon Musk Ramal Kepunahan Smartphone

    Jakarta

    Mark Zuckerberg meramal bahwa di masa depan, peran smartphone akan berkurang karena popularitas kacamata pintar. Nah, Elon Musk pernah memprediksi lebih jauh lagi, yaitu bahwa smartphone akan benar-benar digantikan oleh teknologi lain.

    Beberapa waktu silam, akun parodi Elon Musk di @iamnot_elon bertanya “Apa Anda akan memasang antarmuka Neuralink di otak untuk memungkinkan mengendalikan ponsel X baru Anda dengan berpikir?” Nah, Elon Musk ikut menjawab pertanyaan itu: “Di masa depan, tidak akan ada ponsel, hanya Neuralink.”

    Diskusi itu muncul setelah terobosan perusahaan Neuralink milik Elon Musk menanamkan chip otak pada manusia untuk pertama kali di Februari 2024. Elon mengharapkan sebuah aplikasi nantinya menerjemahkan sinyal-sinyal dari otak untuk mengendalikan kursor atau menghasilkan teks, memungkinkan pengoperasian komputer hanya melalui pikiran.

    Pada pertengahan 2024 ini, Neuralink menanamkan implannya ke pasien kedua. Chip otak itu membantu pasien bernama Alex untuk main game hingga mengembangkan desain 3D hanya dengan kekuatan pikiran.

    Di blog, Neuralink menjelaskan kondisi terbaru Alex, pria yang kehilangan kendali atas anggota tubuhnya setelah cedera tulang belakang. Neuralink menanamkan chip-nya ke otak Alex dan kini menggunakan implan itu untuk mengontrol mouse yang terhubung ke laptop.

    Sama seperti pasien Neuralink pertama, Noland Arbaugh, Alex menggunakan chip otak itu untuk memainkan game favoritnya, seperti Counter-Strike 2. lon Musk mengatakan implan otak startup Neuralink akan menjadi cara terbaik bagi manusia untuk berintegrasi dan bersaing dengan sistem AI yang makin canggih di masa depan.

    “Kita akan berikan orang-orang kekuatan super,” katanya dalam wawancara podcast bersama ilmuwan komputer Lex Friedman.

    Elon Musk berpendapat sama seperti Zuckerberg, yaitu bahwa teknologi dari perusahaannya di masa mendatang akan menjadi teknologi utama, yang bisa menggantikan smartphone. Menurut Zuck, orang di masa mendatang masih akan memakai smartphone, tapi lebih banyak menggunakan kacamata pintar.

    “Jadi yang kupikir akan terjadi pada kacamata pintar adalah kita akan sampai di titik itu, mungkin suatu waktu di 2020-an atau 2030-an di mana kalian punya ponsel, tapi akan lebih banyak di saku karena kalian akan melakukan lebih banyak hal di kacamata yang mungkin saat ini kalian lakukan di ponsel. Kacamata akan jadi platform komputer utama kalian,” cetusnya.

    Wajar saja pria berusia 40 tahun itu berkata demikian. Pasalnya, Zuck melalui perusahaannya Meta memang sedang giat mengembangkan kacamata pintar augmented reality (AR) dan berharap gadget itu akan menjadi mainstream alias disukai kalangan banyak.

    (fyk/fay)