Tag: Elon Musk

  • Baca Syarat dan Ketentuan Baru X, Pantas Netizen Kabur Ketakutan

    Baca Syarat dan Ketentuan Baru X, Pantas Netizen Kabur Ketakutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tingkah laku Elon Musk ternyata bukan satu-satunya alasan netizen ramai-ramai berhenti menggunakan media sosial X dan menutup akun mereka. Netizen kabur ke media sosial lain karena perubahan syarat dan ketentuan platform X yang membuat mereka ketakutan.

    Syarat dan ketentuan baru X berlaku mulai 15 November 2025. Aturan baru tersebut, antara lain, berisi keharusan pengguna media sosial X merelakan data milik mereka digunakan untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) X. Selain itu, pengguna X diancam denda US$ 15.000 (Rp 238 juta) jika mereka menggunakan model AI milik X melampaui batas pemakaian.

    Perubahan aturan ini berarti segala jenis konten yang diunggah pengguna ke X bisa digunakan oleh X, termasuk oleh chatbot Grok, bebas hak cipta dan royalti.

    Semua interaksi pengguna, input, dan hasil yang dibagikan dengan Grok juga bebas digunakan untuk “pelatihan dan perbaikan.” Namun, fungsi ini bisa dimatikan oleh pengguna.

    “Anda sebaiknya hanya menyediakan konten yang nyaman Anda bagikan dengan orang lain,” tulis syarat dan ketentuan X seperti dikutip Reuters.

    Adapun, poin soal denda di X membatasi penggunaan AI sebanyak 1 juta unggahan dalam 24 jam. Menurut Reuters, batas pemakaian ini membuat pengguna yang memanfaatkan X untuk riset terancam.

    Perubahan syarat ini membuat netizen ramai-ramai meninggalkan X, termasuk beberapa selebritas.

    “Dengan adanya perubahan di syarat dan ketentuan, dan kembalinya tokoh yang meresahkan, saya merasa diri saya di persimpangan, ke arah yang tidak bisa lagi saya ikuti,” kata aktris Gabrielle Union di akun X-nya.

    Netizen hengkang dari X dan pindah ke aplikasi media sosial lain buatan pendirinya, Jack Dorsey, yang bernama Bluesky. Jumlah download aplikasi Bluesky di AS meroket 651 persen sejak awal November. 

    Bluesky menyatakan jumlah pengguna mereka kini sudah melampaui 21 juta. Jumlah ini masih jauh lebih sedikit dari Threads milik Instagram yang digunakan oleh 275 juta akun dan X yang mengklaim punya 600 juta pengguna bulanan.

    (dem/dem)

  • Serukan Kampanye Pilkada Damai, Komdigi Tantang X Buka Kantor di Indonesia

    Serukan Kampanye Pilkada Damai, Komdigi Tantang X Buka Kantor di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus melalukan kampanye Pilkada Damai 2024 dengan berbagai platform media sosial. Komdigi bahkan menantang X untuk segera membuka kantor di Indonesia dan berpartisipasi dalam kampanye Pilkada Damai.

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Komdigi, Prabunindya Revta Revolusi mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk terbuka dengan siapa saja terkait dengan kampanye Pilkada Damai.

    “Iya dengan berbagai platform, intinya sih ini kita terbuka sama platform yang lain. Ini kebetulan aja snack video duluan datang dengan proposal ini (Pilkada Damai),” kata Prabu saat ditemui di Taman Mini, Senin (25/11/2024).

    Prabu menyebut, selain Snack Video pihaknya juga mengharapkan platform seperti Youtube, Meta, TikTok, bahkan X untuk melalukan hal yang sama.

    Tak hanya itu, Prabu juga mengajak perusahaan media sosial milik Elon Musk yaitu X untuk segera membuka kantor di Indonesia.

    “Kan X ini nggak punya kantor di Indonesia nih. Ayo X juga datang kesini, pastikan bahwa Anda semua bertanggung jawab atas informasi yang ada di atas platform Anda sendiri,” ucap Prabu.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat itu Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihaknya mendorong agar Elon Musk membangun kantor perwakilan X di Indonesia. Terlebih, X memiliki 25 juta pengguna di Indonesia.

    “Ya nanti ini kita juga [dorong X membuat kantor perwakilan di Indonesia], ini kita lagi diskusi, kan nggak boleh dong dia beroperasi di Indonesia, tetapi nggak ada perwakilannya, benar nggak?” kata Budi saat ditemui di Media Center Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

    Budi menjelaskan, dengan tidak adanya kantor perwakilan X di Indonesia, membuat Kemenkominfo membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menangani masalah di platform tersebut, salah satunya terkait konten pornografi.

    “Karena itulah kita juga berharap ada kesadaran dari teman-teman dalam mengkonsumsi platform sosial media, seperti X,” imbuhnya.

    Untuk itu, Budi menyatakan bahwa Kemenkominfo akan melakukan pembenahan terhadap X agar segera memiliki kantor perwakilan di Indonesia. “Dia harus punya perwakilan di Indonesia, seharusnya, karena dia beroperasi di Indonesia. Apalagi X itu penggunanya 25 juta di Indonesia,” ungkapnya.

    Namun, kata Budi, Kemenkominfo akan mengambil langkah lebih jauh jika Elon Musk tak kunjung membuat kantor perwakilan X di Indonesia, yakni dengan memblokir X seperti yang dilakukan Brasil.

    “[Langkah Brasil] itu ekstrim, itu salah satu opsi yang akan kita pertimbangkan, jika diperlukan,” ungkapnya.

  • Elon Musk Raja Satelit, Makin Kencang Jajah Luar Angkasa

    Elon Musk Raja Satelit, Makin Kencang Jajah Luar Angkasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kian gencar ‘menjajah’ luar angkasa. Lewat perusahaannya SpaceX, miliarder itu meluncurkan lebih banyak lagi satelit telekomunikasi Starlink ke antariksa.

    Roket Falcon 9 dijadwalkan akan lepas landas dari Stasiun Angkatan Antariksa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Peluncuran direncanakan pada Senin pagi waktu setempat (25/11/2024) dalam rentang 3,5 jam yang dimulai pukul 4:35 pagi.

    Roket itu akan memboyong 23 satelit. Termasuk di antaranya adalah 12 unit dengan kemampuan baru untuk terhubung langsung ke smartphone, dikutip dari Space, Senin (25/11/2024).

    Jika peluncuran lancar, maka tahap pertama Falcon 9 akan kembali ke Bumi delapan menit setelah lepas landas. Pendaratan akan dilakukan dalam pesawat nirawak yang berada di Samudera Atlantik.

    Sementara itu tahap atas roket akan terus naik ke orbit rendah. Penempatan satelit di sana akan terjadi sekitar 65 menit setelah Falcon 9 lepas landas dari Bumi.

    Starlink memang menjadi proyek ambisius milik Musk. Konstelasi satelit itu terus bertumbuh seiring berjalannya waktu.

    Sepanjang 2024 ini, SpaceX menjalankan 115 misi Falcon 9 dan 70% merupakan penerbangan untuk mengangkut Starlink.

    Sementara itu, kemampuan menghubungkan langsung jaringan internet Starlink ke smartphone atau dikenal dengan direct-to-cell akan segera dirilis Starlink dalam waktu dekat. Informasi soal hal ini sudah diunggah perusahaan dalam laman resminya.

    Untuk kemampuan teks dimulai 2024, tanpa mengumbar secara spesifik tanggalnya. Berikutnya kemampuan voice & data serta iot akan bisa dinikmati tahun depan.

    Starlink menuliskan kemampuan itu bisa digunakan secara global. Namun belum diketahui apakah Indonesia akan segera bisa menikmati juga fitur tersebut.

    Dalam laman resminya baru beberapa operator seluler di sejumlah negara yang punya akses menggunakannya. Mulai dari Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia Baru, Jepang, Swiss, Chili, dan Peru.

    (fab/fab)

  • Alasan Sebenarnya Elon Musk Mau Pangkas Anggaran Pemerintahan Trump

    Alasan Sebenarnya Elon Musk Mau Pangkas Anggaran Pemerintahan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk mengusulkan melakukan efisiensi anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS). Ini dilakukan dalam jabatannya sebagai pemimpin kelompok yang diberi nama Departemen Efisiensi Pemerintah atau DOGE.

    Bukan hanya dia yang memimpin DOGE. Adapula mantan kandidat presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy.

    Dalam sebuah komentar di Wall Street Journal, keduanya mengatakan DOGE akan melakukan tiga jenis reformasi utama. Mulai dari pembatalan regulasi, pengurangan administratif, dan penghematan biaya.

    Mereka juga mendorong adanya audit skala besar pada lembaga-lembaga di AS. Bahkan juga menyebut Pentagon gagal dalam audit tujuh kali berturut-turut, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (25/11/2024).

    Upaya ini nampaknya dilakukan Musk demi kerajaan bisnisnya. CNBC Internasional menuliskan deregulasi dan pelemahan pada lembaga pemerintah jadi cara Musk dan perusahaannya mendapatkan dampak terbaik dari pemerintah Trump.

    Termasuk dengan memberikan lebih sedikit sumber daya pada lembaga federal yang mengawasi bisnis miliknya.

    Musk diketahui menjalankan banyak bisnis, mulai dari Tesla, X hingga xAI dan Neuralink. Beberapa usahanya juga bekerja sama dengan pemerintah AS.

    SpaceX misalnya mendapatkan kontrak senilai US$19 miliar atas kerja sama dengan pemerintah federal. CNBC Internasional menambahkan kontrak yang lebih menguntungkan kemungkinan bisa didapatkan Musk di masa kepemimpinan Trump ke depan.

    CEO FedScout, Geoff Orazem mengatakan SpaceX ada di jalur yang tepat mengantongi kontrak miliaran dolar setiap tahunnya dalam beberapa waktu mendatang.

    (fab/fab)

  • CEO TikTok Pusing Curhat ke Elon Musk, Begini Isinya

    CEO TikTok Pusing Curhat ke Elon Musk, Begini Isinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO TikTok Shou Zi Chew curhat ke Elon Musk dan meminta masukan mengenai masalah-masalah yang dihadapi perusahaan video pendek itu di Amerika Serikat.

    Seperti diketahui Musk kini masuk ke dalam lingkaran dekat Presiden AS terpilih Donald Trump.

    Menurut laporan Wall Street Journal, mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah ini, Chew memulai pesan dengan CEO Tesla tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

    Chew kemudian meminta pendapat Musk tentang berbagai topik lainnya mulai dari pemerintahan yang akan datang hingga kebijakan teknologi potensial, demikian dikutip dari Reuters, Senin (25/11/2024).

    Elon Musk, TikTok, ByteDance, dan pemerintahan Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

    Kedua eksekutif tersebut belum membahas langkah-langkah spesifik untuk menjaga TikTok agar tetap bisa beroperasi di Amerika Serikat.

    Laporan tersebut menambahkan bahwa Chew telah memberi tahu pimpinan ByteDance, perusahaan induk TikTok, tentang pembicaraan dengan Musk. Para eksekutif ByteDance sangat optimis untuk masa depan perusahaan di AS.

    TikTok Mau Diblokir di AS

    Nasib TikTok di AS berada di ujung tanduk ketika era pemerintahan Joe Biden. Pasalnya, Badan legislatif Amerika Serikat telah menyepakati Undang-Undang yang memaksa ByteDance menjual TikTok.

    Jika masih di bawah kepemilikan perusahaan China, TikTok diancam bakal diblokir di AS. Sebelumnya, Presiden Biden mengatakan akan menandatangani aturan tersebut jika sudah lolos dan disepakati DPR AS.

    Aturan tegas dari pemerintah AS dikarenakan ketakutan bahwa TikTok menjadi alat propaganda China. Keresahan ini diungkap oleh Direktur FBI Chris Wray. Pada 2022 lalu ia menyatakan sangat prihatin tentang operasional aplikasi TikTok di AS.

    “Kami memang memiliki kekhawatiran soal keamanan nasional setidaknya dari ujung FBI tentang TikTok,” kata Wray kepada anggota Komite Keamanan Dalam Negeri DPR saat sidang tentang ancaman di seluruh dunia, dikutip dari CNBC Internasional.

    Sebenarnya upaya larangan operasi TikTok di AS dimulai saat Trump menjabat sebagai Presiden AS.

    Trump mempelopori upaya awal untuk melarang TikTok beroperasi dengan perintah eksekutif pada 2020. Alasannya kala itu untuk menjaga keamanan nasional.

    Dia mendorong akuisisi oleh Microsoft, namun gagal. Raksasa perangkat lunak Oracle kemudian mengajukan tawarannya untuk menjadi mitra teknologi TikTok di AS.

    Setelah mendapat banyak tekanan, TikTok setuju untuk melindungi data AS melalui aliansi dengan Oracle.

    Namun, pada masa kampanye kali ini, Trump berupaya untuk menghentikan pemblokiran terhadap aplikasi TikTok.

    (fab/fab)

  • Starlink Resmi Bisa Langsung Nyambung ke HP, Cek Jadwalnya

    Starlink Resmi Bisa Langsung Nyambung ke HP, Cek Jadwalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk mengalirkan internet Starlink langsung ke HP (direct-to-cell) masyarakat. Pada laman resminya, sudah terpampang tab khusus ‘Starlink Direct to Cell’ yang dijanjikan akan mulai beroperasi dalam waktu dekat.

    Mula-mula kemampuan ‘text’ dimulai 2024, meski tak diumbar secara spesifik tanggalnya. Lalu kemampuan ‘voice & data’ dan ‘iot’ akan dimulai pada 2025 mendatang.

    “Akses yang mudah untuk teks, suara, dan data untuk ponsel LTE di seluruh dunia,” tertera pada laman resmi Starlink, dikutip Senin (25/11/2024).

    “Satelit Starlink direct-to-cell menjelajah di mana pun Anda berada di darat, danau, atau perairan pantai. Direct-to-cell juga akan menghubungkan perangkat IoT dengan standar LTE umum,” diungkap Starlink.

    Sebelumnya, fitur tersebut sempat menuai kontroversi, utamanya dari penyelenggara jaringan seluler untuk perangkat mobile. Ditakutkan, fitur direct-to-cell Starlink akan ‘membunuh’ eksistensi bisnis operator seluler.

    Komisi Komunikasi Federal (FCC) sudah pernah memberikan izin sementara kepada Starlink untuk mengaktifkan fitur direct-to-cell di wilayah Amerika Serikat (AS) yang terhantam badai Helene beberapa saat lalu.

    Pada Oktober 2024, FCC mengatakan izin sementara itu untuk menghadapi kondisi darurat di tengah bencana. Tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar terkoneksi, sebab layanan internet lumpuh imbas badai Helene.

    Selain itu, izin sementara tersebut juga sekaligus menguji coba kemampuan internet Starlink direct-to-cell. Agaknya, izin permanen sudah dikantongi Musk, sehingga materi promosinya sudah terpampang di laman resmi Starlink.

    Pengumuman di laman Starlink itu terjadi tak lama pasca Donald Trump dinyatakan menang dalam Pilpres AS. Banyak pihak yang memprediksi izin-izin dan masalah-masalah yang dialami beberapa perusahaan Musk akan mudah teratasi karena kedekatan miliarder tersebut dengan Trump.

    (fab/fab)

  • Kekayaan Elon Musk Bertambah Jadi Rp 5.330 Triliun Usai Donald Trump Menang Pilpres AS

    Kekayaan Elon Musk Bertambah Jadi Rp 5.330 Triliun Usai Donald Trump Menang Pilpres AS

    New York, Beritasatu.com – Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia. Musk juga mencetak rekor kekayaan terbesar yang pernah ada, menurut perhitungan Forbes.

    Elon Musk menjadi kian kaya raya seiring kenaikan yang signifikan dari harga saham Tesla, perusahaan produsen kendaraan listrik miliknya. Saham Tesla meroket setelah Donald Trump, yang didukung Musk, memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

    Kekayaan bersih Elon Musk mencapai rekor US$ 321,7 miliar pada penutupan pasar hari Jumat (22/11/2024) waktu AS. Artinya, kekayaannya meningkat US$ 7 miliar karena kenaikan saham Tesla sebesar 3,8% ke level penutupan tertinggi baru dalam 3,5 tahun terakhir, yakni sebesar US$ 352,56 per saham.

    Harga saham Tesla ini melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebesar US$ 320,3 miliar yang ditetapkan pada 5 November 2021, di tengah lonjakan kinerja Tesla pada era pandemi Covid-19.

    Selain itu, valuasi perusahaan kecerdasan buatan generatif miliknya, xAI juga mengalami kenaikan menjadi US$ 50 miliar, menurut The Wall Street Journal. Hal ini membuat Musk menjadi lebih kaya US$ 13 miliar. Elon Musk yang memiliki sebanyak 60% saham perusahaan tersebut.

    Alhasil, Elon Musk mencatatkan kenaikan kekayaan menjadi US$ 334,3 miliar atau Rp 5.330 triliun. Mengutip data Forbes Realtimes Billonaires, kekayaan Elon Musk yang berada di urutan pertama daftar tersebut jauh meninggalkan Larry Ellison, pemilik kekayaan sebesar US$ 235,3 miliar yang berada di peringkat kedua.

    Elon Musk pun kembali menjadi pemilik kekayaan terbesar yang pernah dilacak oleh Forbes dan melampaui rekor yang dibuatnya pada tahun 2021.

    Kekayaan Elon Musk kini sekitar US$ 70 miliar lebih besar daripada pada hari pemilihan. Di mana saham Tesla melonjak 40% karena para investor di Wall Street meyakini jika kinerja perusahaan tersebut akan terus positif seiring ekspetasi adanya regulasi yang lebih bersahabat untuk Tesla di bawah pemerintahan Trump untuk Tesla, termasuk untuk kendaraan self-driving.

  • Elon Musk Ngamuk ke Tetangga Indonesia, Ini Pemicunya

    Elon Musk Ngamuk ke Tetangga Indonesia, Ini Pemicunya

    Jakarta

    Elon Musk, pemilik platform media sosial X, mengkritik rancangan undang-undang di Australia yang bertujuan untuk melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.

    Australia berencana untuk menguji coba sistem verifikasi usia termasuk dengan biometrik atau kartu identitas untuk mencegah anak-anak dan remaja mengakses platform media sosial seperti X, Instagram, Facebook, dan TikTok. Perusahaan media sosial dapat didenda hingga 50 juta dolar Australia jika terjadi pelanggaran sistemik.

    Dikutip detikINET dari NBC, undang-undang tersebut, yang sudah diperkenalkan di Parlemen oleh pemerintah Australia, merupakan salah satu yang terberat di dunia terkait media sosial.

    “Sepertinya cara terselubung untuk mengontrol akses ke Internet oleh semua warga Australia,” kata Musk di X, menanggapi postingan tentang RUU tersebut oleh Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

    Negara-negara lain telah mencoba untuk memberlakukan batasan pada media sosial untuk anak-anak, termasuk Amerika Serikat yang mengharuskan perusahaan teknologi mendapatkan persetujuan orang tua untuk mengumpulkan data dari anak-anak di bawah 13 tahun.

    Namun proposal di Australia jauh lebih ketat. Mereka menetapkan batas usia tertinggi di dunia pada 16 tahun dan tidak memberikan pengecualian untuk persetujuan orang tua atau akun yang sudah ada sebelumnya.

    Ini bukan pertama kalinya Musk secara terbuka mengkritik pemerintah Australia atas regulasi teknologi. Pada bulan April, ia menuduh Australia melakukan penyensoran setelah pengadilan memerintahkan X untuk menghapus konten grafis yang terkait dengan serangan penusukan terhadap seorang uskup Sydney yang disiarkan secara online.

    Pada saat itu, Albanese menyebut Musk sebagai miliarder arogan yang mengira dirinya kebal hukum. Pada bulan September, Musk menyebut pemerintah Australia “fasis” atas rencana untuk menindak misinformasi di dunia maya.

    (fyk/vmp)

  • Kekayaan Miliarder Elon Musk Sentuh Rekor Rp 5.546 Triliun – Page 3

    Kekayaan Miliarder Elon Musk Sentuh Rekor Rp 5.546 Triliun – Page 3

    Sebelumnya Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan miliarder Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, mantan kandidat presiden sekaligus sekutu Trump, akan memimpin sebuah Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru.

    “Bersama-sama, dua orang Amerika luar biasa ini akan membuka jalan bagi Pemerintahan saya untuk membongkar Birokrasi Pemerintah, mengurangi regulasi yang berlebihan, memotong pengeluaran yang tidak perlu, dan merestrukturisasi Lembaga Federal,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 12 November 2024.

    Dikutip melalui abcnews, Rabu (13/11/2024) Departemen Efisiensi Pemerintah ini bukanlah badan federal di dalam pemerintahan AS, tetapi akan memberikan nasihat dan panduan di luar pemerintahan dan bekerja sama dengan Gedung Putih serta Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) untuk mendorong reformasi struktural pemerintahan.

    “Saya berharap Elon dan Vivek dapat membawa perubahan pada Birokrasi Federal dengan berfokus pada efisiensi, sekaligus membuat hidup rakyat Amerika menjadi lebih baik,” tambah Trump.

    Musk memberikan tanggapan atas penunjukan Trump pada Selasa malam di X, dengan mengatakan bahwa transparansi dengan publik akan menjadi komponen kunci dari departemen ini.

    “Semua tindakan Departemen Efisiensi Pemerintah akan dipublikasikan secara online untuk transparansi maksimal,” kata Elon Musk.

    “Kapan pun publik merasa kami memotong sesuatu yang penting atau tidak memotong sesuatu yang tidak berguna, beri tahu kami!” tambah Musk.

    Musk juga menambahkan bahwa akan ada “papan peringkat” publik untuk melacak pengeluaran pajak.

    “Kami juga akan memiliki papan peringkat untuk pengeluaran pajak yang paling tidak masuk akal. Ini akan sangat tragis sekaligus menghibur,” ujar Musk.

    Dalam pernyataannya, Trump juga mengatakan bahwa departemen baru ini akan menargetkan “pemborosan dan penipuan besar-besaran” yang menurutnya ada dalam anggaran pemerintah sebesar USD 6,5 triliun.

  • Perempuan Ini Mengaku Kebal Elon Musk, Diserbu Netizen

    Perempuan Ini Mengaku Kebal Elon Musk, Diserbu Netizen

    Jakarta, CNBC Indonesia – Platform media sosial Bluesky mendadak populer sejak pemilu presiden Amerika Serikat rampung. Netizen berbondong-bondong meninggalkan media sosial X milik Elon Musk dan pindah ke Bluesky.

    Bluesky adalah platform media sosial yang didirikan oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey. Elon Musk membeli Twitter dari Dorsey dan pemegang saham lainnya kemudian mengubah namanya menjadi X.

    Popularitas Bluesky mulai mencuri perhatian konglomerat dan investor kelas kakap. Bahkan, beberapa pihak dikabarkan siap merogoh kocek untuk mengakuisisi platform tersebut.

    Namun, CEO Bluesky Jay Gruber memberikan peringatan kepada para investor. Dalam wawancara dengan CNBC International, Gruber menyatakan, “Bluesky kebal miliarder.” 

    “Kebal miliarder karena dirancang seperti itu, jika ada yang mengakuisisi Bluesky atau perusahaan bangkrut, semuanya jadi sumber terbuka. Apa yang terjadi di Twitter tidak akan terjadi kepada kami, karena Anda [pengguna] punya opsi untuk hengkang tanpa harus memulai segalanya dari awal,” kata Gruber.

    Meskipun jumlah pengguna Bluesky meroket sejak pertengahan Oktober, jumlahnya masih jauh lebih sedikit dibanding X atau Threads milik Instagram. Jumlah pengguna Bluesky baru 21 juta, Threads melaporkan 275 juta pengguna, sedangkan X punya 318 juta pengguna (Musk mengklaim X masih punya 600 juta pengguna).

    Dukungan Elon Musk atas Donald Trump, yang berhasil memenangi pemilihan presiden AS mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris, membuat pengguna X ramai-ramai pindah ke media sosial lain. Pasalnya, Musk kerap melontarkan suara yang ekstrem dan kontroversial.

    Bluesky sebetulnya lahir sebagai proyek internal di Twitter saat Dorsey masih menjadi CEO. Perusahaan ini telah bertransformasi menjadi perusahaan independen untuk kepentingan publik pada 2022. Pada Mei, Dorsey mengumumkan bahwa ia sudah melepaskan posisi di dewan komisaris Bluesky.

    “Pada 2019, Jack punya visi untuk sesuatu yang lebih baik di media sosial. Oleh karena itu, ia memilih saya untuk membangunnya. Kami berterima kasih kepadanya karena telah memulai, dan kami akan meneruskan,” kata Graber.

    Graber menjelaskan bahwa Bluesky dibangun sebagai jaringan sosial sumber terbuka yang bisa digunakan dan dikembangkan oleh setiap penggunanya.

    “Tidak ada yang pernah “seterbuka” ini, transparan, dan memberikan kendali sebesar ini kepada pengguna,” katanya.

    Bluesky berencana menawarkan paket berlangganan bagi pengguna yang ingin memanfaatkan fitur spesial mereka. Namun, ia menegaskan Bluesky tak akan membuka akses bagi perusahaan pemasaran untuk mengirim iklan berdasarkan algoritma seperti media sosial lain dan Google.

    “Kami tak akan membangun algoritma untuk menyuapkan iklan ke pengguna atau untuk mempertahankan mereka,” kata Graber.

    Pada Oktober, Blueskye mengumumkan ronde pendanaan US$ 15 juta dari Blockchain Capital dan kini telah menggalang modal US$ 36 juta sejak berdiri.

    (dem/dem)