Tag: Elon Musk

  • Elon Musk Kerahkan Tesla Cybertruck Bantu Korban Kebakaran di Los Angeles

    Elon Musk Kerahkan Tesla Cybertruck Bantu Korban Kebakaran di Los Angeles

    JAKARTA – Ketika kebakaran hutan besar yang melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Elon Musk langsung mengambil tindakan nyata untuk membantu para korban.

    Melalui akun X resminya, @elonmusk, mengumumkan akan menempatkan kendaraan listrik Cybertruck dengan stasiun Starlink dan Wi-Fi gratis dalam pola grid di area yang paling membutuhkan di wilayah Los Angeles dan Malibu.

    We are going to position Cybertrucks with Starlinks and free WiFi in a grid pattern in the areas that most need it in the greater LA/Malibu area https://t.co/oWilgDyVh5

    — Elon Musk (@elonmusk) January 12, 2025

    “Kami akan menggunakan Cybertruck sebagai stasiun basis mobile untuk menyediakan daya ke terminal internet Starlink di area LA yang kehilangan konektivitas,” tulis Musk.

    Keputusan ini diambil meskipun berarti menunda pengiriman Cybertruck kepada pelanggan di California dalam beberapa hari mendatang. Musk menegaskan bahwa membantu sesama adalah prioritas utama.

    “Ketika terjadi bencana, kebanyakan perusahaan hanya mengirimkan uang atau memposting tentangnya di media sosial. Tetapi Elon Musk? Dia langsung bertindak,” ungkap akun X/@RealJoePortman membalas bantuan dari Elon Musk ini.

    Contoh nyata lainnya dari tindakan kemanusiaan Musk adalah pengiriman ribuan perangkat internet Starlink ke Ukraina selama perang. Selain itu, SpaceX juga telah memberikan bantuan berupa layanan Starlink gratis kepada korban badai Helene dan Milton di Amerika Serikat.

    Sementara akun X Tesla sendiri juga memposting sejumlah usaha Tesla terkait kebakaran hebat ini di antaranya menyediakan akomodasi perumahan dan memberikan dukungan transportasi serta makanan kepada karyawan yang terdampak. Lalu menyebut semua stasiun Supercharger telah kembali beroperasi, kecuali Supercharger Pasadena yang berada di tengah-tengah kebakaran.

  • Video: ELon Musk Bakal Pungut Biaya untuk Pengguna Baru X

    Video: ELon Musk Bakal Pungut Biaya untuk Pengguna Baru X

    Video: ELon Musk Bakal Pungut Biaya untuk Pengguna Baru X

  • Pemerintah AS Dukung Argumen Elon Musk dalam Gugatan Terhadap OpenAI

    Pemerintah AS Dukung Argumen Elon Musk dalam Gugatan Terhadap OpenAI

    JAKARTA – Penegak hukum antimonopoli AS ikut campur dalam gugatan Elon Musk yang berupaya untuk mencegah konversi OpenAI menjadi perusahaan publik. CEO Tesla ini menunjukkan menunjukkan doktrin hukum yang mendukung klaimnya bahwa OpenAI dan Microsoft terlibat dalam praktik antikompetitif.

    Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) dan Departemen Kehakiman AS (DOJ) tidak mengungkapkan pendapat terkait kasus ini, namun mereka memberikan analisis hukum terkait aspek-aspek dari kasus tersebut menjelang sidang pada Selasa 14 Januari di Oakland, California. Musk adalah salah satu pendiri OpenAI dan pemilik startup AI xAI.

    Hingga kini Juru bicara Microsoft menolak untuk memberikan komentar tentang gugatan itu. Sementara Juru bicara OpenAI merujuk pada dokumen pengadilan di mana perusahaan tersebut menyatakan bahwa gugatan tersebut kurang bukti dan dianggap sebagai gangguan.

    “Keikutsertaan DOJ dan FTC adalah tanda seberapa serius regulator memandang pelanggaran yang dilakukan OpenAI dan Microsoft,” kata Pengacara Musk, Marc Toberoff, dikutip VOI dari Reuters.

    FTC saat ini juga sedang menyelidiki kemitraan dalam bidang AI, termasuk antara Microsoft dan OpenAI, dengan memeriksa kemungkinan perilaku antikompetitif di Microsoft serta menyelidiki apakah OpenAI melanggar undang-undang perlindungan konsumen.

    Musk menuduh OpenAI melanggar hukum antimonopoli dengan membuat investor sepakat untuk tidak berinvestasi di perusahaan saingan di bidang kecerdasan buatan (AI), dan dengan membagikan anggota dewan dengan Microsoft, yang juga merupakan tergugat dalam gugatan ini.

    OpenAI mengatakan klaim terkait anggota dewan tersebut tidak relevan, karena anggota dewan Microsoft, Reid Hoffman, yang pernah berada di dewan OpenAI, dan eksekutif Microsoft, Deannah Templeton, yang memiliki kursi pengamat, kini sudah tidak terafiliasi lagi dengan perusahaan tersebut.

    Namun, menurut FTC dan DOJ, bahkan setelah mereka meninggalkan dewan, para direktur masih bisa memiliki informasi sensitif yang berhubungan dengan persaingan. Mereka menegaskan bahwa anggota dewan yang hanya memiliki status pengamat pun tidak dibebaskan dari hukum yang berlaku.

    Musk juga mengklaim bahwa OpenAI memfasilitasi boikot investor terhadap pesaing-pesaingnya. Klaim semacam ini tetap dapat diterima meskipun penyelenggara boikot bukanlah anggota, kata FTC dan DOJ.

  • Grok Rilis Sebagai Aplikasi Mandiri, Baru Hadir di iOS – Page 3

    Grok Rilis Sebagai Aplikasi Mandiri, Baru Hadir di iOS – Page 3

    Di samping itu, Elon Musk kembali bicara soal teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence. 

    Kali ini, pria yang baru saja meresmikan Starlink di Bali ini mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan alias AI dapat mengambil alih segala jenis pekerjaan.

    “Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” ujar Elon Musk, saat konferensi teknologi tentang AI, seperti dikutip dari CNN. 

    Namun menurutnya hal ini tak selalu berampak negatif. Pasalnya, Elon Musk bilang, di masa depan pekerjaan akan menjadi pilihan. Dengan begitu, seseorang dapat melakukan pekerjaan yang sejalan dengan minat dan hobi mereka.

    Elon Musk juga mengatakan, AI dan robot akan menyediakan berbagai barang dan jasa yang diinginkan oleh manusia. Untuk mewujudkan skenario ini, ia menyebutkan perlunya penghasilan yang tinggi secara universal. Sayangnya, Elon Musk tidak bilang, bagaimana skenario tersebut akan diwujudkan. 

    Namun, Musk meyakinkan bahwa tidak akan ada kekurangan barang dan jasa. Pasalnya, kemampuan AI telah meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

    Oleh karena itu, regulator, perusahaan, dan konsumen masih mempertimbangkan cara penggunaan teknologi ini secara bertanggung jawab. 

  • Tewaskan Tentara Ukraina Lewat Duel Dengan Pisau, Prajurit Rusia Dapat Gelar Pahlawan dari Putin – Halaman all

    Tewaskan Tentara Ukraina Lewat Duel Dengan Pisau, Prajurit Rusia Dapat Gelar Pahlawan dari Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Andrey Grigoryev prajurit Rusia yang berduel melawan seorang tentara Ukraina digelari Pahlawan Rusia oleh Presiden Vladimir Putin.

    Putin pada Sabtu (11/1/2025) menganugerahi Grigoryev atas “keberanian dan kepahlawanan” dalam pertempuran.

    Grigoryev dianggap sebagai tentara pemberani yang berhasil mengalahkan musuh yang jauh lebih kuat dari dirinya.

    Pertarungan dua tentara tersebut viral di dunia maya beberapa waktu lalu.

    Pria berpangkat kopral dari Brigade Senapan Bermotor ke-39, tersebut mengalahkan seorang prajurit Ukraina selama pertempuran di dekat desa Trudovoye di Republik Rakyat Donetsk Rusia.

    Insiden itu terjadi pada musim gugur tahun 2024, rekaman kamera tubuh yang dramatis dari pertarungan tangan kosong tersebut baru-baru ini diunggah ke media sosial.

    Meskipun lawan secara fisik lebih kuat dan melukai Grigoryev, prajurit Rusia berusia 35 tahun itu terus bertarung.

    “Jelas bagi saya bahwa saya tidak akan menyerah, bahwa saya akan membawa setidaknya satu orang ke liang lahat [sebelum saya sendiri meninggal]. Motivasi ini sangat membantu saya untuk berkonsentrasi,” kata Grigoryev kepada Russia Today awal bulan ini.

    Grigoryev lahir di Republik Sakha Siberia Rusia dan bekerja sebagai pengemudi dan mekanik sebelum mendaftar di ketentaraan pada April 2024. Ia menikah dan memiliki lima orang anak.

    Gubernur Sakha Aysen Nikolayev bertemu dengan Grigoryev pada hari Sabtu dan memberinya pisau baru sebagai hadiah. 

    “Setelah pertempuran itu, Andrey menghabiskan beberapa hari di belakang garis musuh. Mereka melumpuhkan beberapa tentara musuh, kendaraan lapis baja, dan meledakkan depot amunisi,” kata Nikolayev.

    Grigoryev, menceritakan perkelahian brutal yang berujung kematian dengan seorang prajurit Ukraina selama pertempuran sengit di dekat desa Trudovoye di Wilayah Donetsk, Rusia, musim gugur lalu.

    Grigoryev bergabung dengan tentara sebagai sukarelawan, berbicara kepada RT pada hari Jumat setelah video konfrontasi yang direkam dengan kamera tubuh menjadi viral awal minggu ini.

    Klip berdurasi delapan menit, yang dibagikan secara luas di saluran Telegram Rusia, menunjukkan tentara Ukraina tersebut mendekati sebuah bangunan bobrok sebelum terlibat dalam baku tembak jarak dekat dengan Grigoryev.

    Kamera tersebut adalah milik prajurit Ukraina, dari gambarnya jelas terlihat sang prajurit menyerang bangunan tersebut dan menewaskan beberapa  pasukan Rusia. 

    Namun saat ia mendekati bangunan itu, ia dihadang oleh Grigoryev yang tiba-tiba muncul dari sebelah rumah.

    Konfrontasi meningkat menjadi pertarungan jarak dekat, yang berakhir dengan tentara Ukraina tersebut ditikam hingga tewas beberapa kali.

    Saat ia tergeletak berdarah di tanah, prajurit Ukraina tersebut terdengar berkata: “Biarkan saya mati dengan tenang. Saya ingin pergi sendiri. Terima kasih. Anda adalah pejuang terhebat di dunia.” Grigoryev, yang juga terluka dan berlumuran darah, berdiri dan meninggalkan tempat kejadian tanpa memberikan pukulan terakhir.

    Grigoryev dalam sebuah wawancara berkata: “Kami – orang Rusia dan Yakut – diajari sejak kecil: Dalam situasi apa pun, Anda harus tetap menjadi manusia.” 

    Ia menambahkan bahwa orang Ukraina itu telah membunuh salah satu temannya selama bentrokan itu, sehingga ia tidak punya pilihan selain melawan. 

    “Ia mengalami dua luka tusuk di leher dan ditikam tiga kali di dekat jantung. Saya tahu ia tidak akan bisa bangun.”

    Video viral itu juga menarik perhatian CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, yang berkomentar di X (sebelumnya Twitter) pada hari Jumat.

     

    “Saya memiliki pisau parit PD I yang tertanam di dinding kamar tidur saya untuk berjaga-jaga. Edisi 1917. Lebih berguna daripada senjata api dalam jarak dekat,” tulis Musk.

  • Elon Musk Ingin Pungut Biaya Rp 129 Ribu untuk Pengguna Baru X

    Elon Musk Ingin Pungut Biaya Rp 129 Ribu untuk Pengguna Baru X

    Jakarta

    Elon Musk sepertinya akan membuat perubahan besar-besaran di Twitter/X. Kabarnya Musk akan menarik biaya pendaftaran untuk pengguna baru X dan menghilangkan tanggal di postingan.

    Menurut laporan Fortune, dua sumber yang familiar dengan situasi internal X mengatakan Musk berencana memungut biaya pendaftaran sebesar USD 8 (Rp 129 ribuan) untuk semua pengguna yang ingin membuat akun baru di X.

    Biaya ini dibayarkan sekali, dan pengguna yang membayar akan menerima bonus gratis berlangganan X Premium selama satu bulan senilai USD 7 yang memberikan centang biru dan sejumlah fitur eksklusif lainnya. Perubahan ini kabarnya akan mulai diterapkan pada Februari 2025.

    X sebenarnya sudah menguji coba biaya pembuatan akun baru dalam beberapa bulan terakhir. Tahun lalu, platform media sosial ini mengadakan uji coba biaya pendaftaran sebesar USD 1 di Filipina dan Selandia Baru.

    Saat itu, X mengatatakan biaya ini bukan merupakan sumber pendapatan baru bagi perusahaan, melainkan cara untuk mencegah akun bot. Namun, sumber Fortune mengatakan biaya pendaftaran yang saat ini sedang direncanakan akan menjadi sumber pendapatan baru,

    Sumber tersebut mengklaim Musk mengatakan secara internal bahwa ini satu-satunya cara X bisa meraup keuntungan. Saat ini bisnis iklan X memang masih terseok-seok setelah ditinggal banyak pengiklan sejak setahun yang lalu.

    Selain itu, Fortune juga melaporkan Musk berencana menghilangkan tanggal yang ada di postingan. Saat ini semua postingan yang ada di timeline X memiliki ‘date stamps’ yang ada di sudut kanan atas yang menandakan kapan postingan itu diunggah.

    Penanda tanggal itu akan dihilangkan di postingan yang ditampilkan di timeline. Sumber Fortune mengatakan jika pengguna mengklik postingan tersebut, tanggal pembuatan postingan masih bisa dilihat.

    Kepada karyawan X, Musk mengatakan perubahan ini akan meningkatkan antarmuka X. Namun, sejumlah karyawan X khawatir perubahan ini akan membuat pengguna kebingungan dan memperparah masalah misinformasi di platform tersebut, seperti dikutip dari Fortune, Jumat (10/1/2025).

    Sebagian besar pengguna X hanya sekedar scrolling untuk membaca postingan dan hanya sesekali mengklik postingan untuk berinteraksi. Tanpa penanda tanggal di timeline, pengguna mungkin akan kesulitan mengetahui konteks tentang informasi yang mereka baca.

    Ini bukan satu-satunya perubahan antarmuka yang digagas oleh Musk. Sebelumnya, pria berusia 53 tahun itu berencana menghilangkan tombol balas, repost, dan like di postingan yang ada di timeline.

    Koreksi: Pada 9 Januari 2025, Fortune menerbitkan artikel berjudul “Elon Musk is pushing to remove dates from X posts and planning new $8 sign up fee.” Setelah publikasi, Fortune mengatakan sumber sumber utama berita ini sengaja menyesatkan reporter mereka. Sumber dan berita ini tidak sesuai dengan standar editorial mereka, dan beritanya sudah dihapus.

    (vmp/vmp)

  • 7 Buku Favorit Orang-orang Sukses, dari Bill Gates sampai Elon Musk

    7 Buku Favorit Orang-orang Sukses, dari Bill Gates sampai Elon Musk

    Jakarta: Membaca buku telah menjadi kebiasaan penting di kalangan individu sukses. Buku-buku favorit mereka sering kali menjadi sumber inspirasi, wawasan, dan panduan dalam mencapai kesuksesan. Berikut adalah beberapa tokoh sukses dunia dan buku favorit mereka:
     
    1. Bill Gates: “Business Adventures” oleh John Brooks
    Bill Gates menggambarkan buku ini sebagai salah satu buku bisnis terbaik yang pernah dibacanya. “Business Adventures” adalah kumpulan kisah tentang Wall Street yang memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan kesuksesan dalam dunia bisnis.

    Buku ini tidak hanya membahas kisah sukses, tetapi juga kegagalan besar yang memberikan pelajaran penting dalam mengambil keputusan strategis.
     
    2. Jeff Weiner: “The Art of Happiness” oleh Dalai Lama dan Howard C. Cutler
    CEO LinkedIn ini merekomendasikan buku ini karena pandangannya yang mendalam tentang kebahagiaan, belas kasih, dan kepemimpinan.

    Buku ini ditulis berdasarkan wawancara dengan Dalai Lama dan menjelaskan bagaimana sifat empati dapat memperkuat hubungan personal dan profesional. Weiner menekankan pentingnya belas kasih dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.
     
    3. Steve Jobs: “The Innovator’s Dilemma” oleh Clayton M. Christensen
    Steve Jobs sangat menghargai buku ini karena menjelaskan bagaimana perusahaan besar sering gagal beradaptasi terhadap inovasi yang disruptif.

    Buku ini membahas konsep “disruptive innovation” yang menunjukkan bagaimana perusahaan kecil dengan inovasi radikal dapat mengguncang industri yang mapan. Jobs menggunakan prinsip-prinsip ini untuk menjaga Apple tetap di garis depan teknologi.
     
    4. Warren Buffett: “The Intelligent Investor” oleh Benjamin Graham
    Warren Buffett menganggap buku ini sebagai panduan terbaik untuk investasi. Buku ini mengajarkan prinsip-prinsip investasi yang aman dan bijaksana, menjadikannya referensi utama bagi para investor. Buffett memuji konsep “margin of safety” yang diajarkan dalam buku ini sebagai kunci keberhasilan investasinya.
     
    5. Oprah Winfrey: “The Power of Now” oleh Eckhart Tolle
    Oprah merekomendasikan buku ini karena dampaknya yang besar pada pertumbuhan pribadi. Buku ini mengajarkan pentingnya hidup di saat ini dan menjadi panduan untuk mencapai kedamaian batin.

    Winfrey sering berbicara tentang bagaimana buku ini membantunya menghadapi tekanan dan menemukan ketenangan dalam kehidupannya.
     
    6. Mark Zuckerberg: “Sapiens: A Brief History of Humankind” oleh Yuval Noah Harari
    Buku ini memberikan gambaran besar tentang evolusi manusia, dari masa prasejarah hingga era modern.

    Mark Zuckerberg memasukkan buku ini ke dalam daftar bacaan wajibnya untuk memahami perjalanan umat manusia. Harari menjelaskan bagaimana revolusi kognitif, pertanian, dan teknologi telah membentuk dunia seperti yang kita kenal hari ini.
     
    7. Elon Musk: “The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy” oleh Douglas Adams
    Elon Musk menyebut buku ini sebagai salah satu favoritnya karena perpaduan unik antara humor dan eksplorasi ilmiah.

    Novel fiksi ilmiah ini memberikan pandangan segar tentang keberadaan manusia di alam semesta dan mendorong Musk untuk berpikir besar, terutama dalam proyek-proyek seperti eksplorasi luar angkasa dengan SpaceX.

    Buku-buku favorit dari tokoh-tokoh sukses ini mencerminkan beragam minat dan fokus mereka, mulai dari bisnis dan investasi hingga pengembangan pribadi dan inovasi.

    Membaca buku-buku ini dapat memberikan wawasan berharga dan inspirasi untuk siapa pun yang ingin mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.

    Baca Juga:
    Membaca Buku Dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Daya Ingat

    Jakarta: Membaca buku telah menjadi kebiasaan penting di kalangan individu sukses. Buku-buku favorit mereka sering kali menjadi sumber inspirasi, wawasan, dan panduan dalam mencapai kesuksesan. Berikut adalah beberapa tokoh sukses dunia dan buku favorit mereka:
     
    1. Bill Gates: “Business Adventures” oleh John Brooks
    Bill Gates menggambarkan buku ini sebagai salah satu buku bisnis terbaik yang pernah dibacanya. “Business Adventures” adalah kumpulan kisah tentang Wall Street yang memberikan wawasan mendalam tentang tantangan dan kesuksesan dalam dunia bisnis.
     
    Buku ini tidak hanya membahas kisah sukses, tetapi juga kegagalan besar yang memberikan pelajaran penting dalam mengambil keputusan strategis.
     
    2. Jeff Weiner: “The Art of Happiness” oleh Dalai Lama dan Howard C. Cutler
    CEO LinkedIn ini merekomendasikan buku ini karena pandangannya yang mendalam tentang kebahagiaan, belas kasih, dan kepemimpinan.
     
    Buku ini ditulis berdasarkan wawancara dengan Dalai Lama dan menjelaskan bagaimana sifat empati dapat memperkuat hubungan personal dan profesional. Weiner menekankan pentingnya belas kasih dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif.
     
    3. Steve Jobs: “The Innovator’s Dilemma” oleh Clayton M. Christensen
    Steve Jobs sangat menghargai buku ini karena menjelaskan bagaimana perusahaan besar sering gagal beradaptasi terhadap inovasi yang disruptif.

    Buku ini membahas konsep “disruptive innovation” yang menunjukkan bagaimana perusahaan kecil dengan inovasi radikal dapat mengguncang industri yang mapan. Jobs menggunakan prinsip-prinsip ini untuk menjaga Apple tetap di garis depan teknologi.
     

    4. Warren Buffett: “The Intelligent Investor” oleh Benjamin Graham
    Warren Buffett menganggap buku ini sebagai panduan terbaik untuk investasi. Buku ini mengajarkan prinsip-prinsip investasi yang aman dan bijaksana, menjadikannya referensi utama bagi para investor. Buffett memuji konsep “margin of safety” yang diajarkan dalam buku ini sebagai kunci keberhasilan investasinya.
     
    5. Oprah Winfrey: “The Power of Now” oleh Eckhart Tolle
    Oprah merekomendasikan buku ini karena dampaknya yang besar pada pertumbuhan pribadi. Buku ini mengajarkan pentingnya hidup di saat ini dan menjadi panduan untuk mencapai kedamaian batin.
     
    Winfrey sering berbicara tentang bagaimana buku ini membantunya menghadapi tekanan dan menemukan ketenangan dalam kehidupannya.
     
    6. Mark Zuckerberg: “Sapiens: A Brief History of Humankind” oleh Yuval Noah Harari
    Buku ini memberikan gambaran besar tentang evolusi manusia, dari masa prasejarah hingga era modern.
     
    Mark Zuckerberg memasukkan buku ini ke dalam daftar bacaan wajibnya untuk memahami perjalanan umat manusia. Harari menjelaskan bagaimana revolusi kognitif, pertanian, dan teknologi telah membentuk dunia seperti yang kita kenal hari ini.
     
    7. Elon Musk: “The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy” oleh Douglas Adams
    Elon Musk menyebut buku ini sebagai salah satu favoritnya karena perpaduan unik antara humor dan eksplorasi ilmiah.
     
    Novel fiksi ilmiah ini memberikan pandangan segar tentang keberadaan manusia di alam semesta dan mendorong Musk untuk berpikir besar, terutama dalam proyek-proyek seperti eksplorasi luar angkasa dengan SpaceX.
     
    Buku-buku favorit dari tokoh-tokoh sukses ini mencerminkan beragam minat dan fokus mereka, mulai dari bisnis dan investasi hingga pengembangan pribadi dan inovasi.
     
    Membaca buku-buku ini dapat memberikan wawasan berharga dan inspirasi untuk siapa pun yang ingin mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
     
    Baca Juga:
    Membaca Buku Dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif dan Daya Ingat
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • 2025 Bisa Jadi Tahun Petaka: di mana-mana Panas-Siaga Perang

    2025 Bisa Jadi Tahun Petaka: di mana-mana Panas-Siaga Perang

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – International Crisis Group atau ICG merilis daftar 10 potensi konflik yang harus diantisipasi masyarakat dunia. Berbagai konflik ini merupakan perpanjangan masalah dari konflik yang sudah panas pada tahun-tahun sebelum 2025.

    Konflik ini akan terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari kawasan Amerika, Timur Tengah, Asia Timur, hingga lintas kawasan. Bahkan, potensi konflik bisa makin buruk setelah makin rusaknya norma-norma perdamaian secara global.

    “Jika Israel mencaplok Tepi Barat dengan restu AS, atau Washington secara sepihak mengebom kartel Meksiko, norma-norma yang sudah melemah berisiko semakin hancur. Pihak yang berperang akan lebih sedikit memperhatikan penderitaan sipil,” tuis ICG dalam artikel berjudul 10 Conflicts to Watch in 2025, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    Adapun 10 konflik yang perlu diwaspadai sepanjang 2025 menurut ICG sebagai berikut:

    1. Suriah

    Setelah jatuhnya rezim diktator Bashar al-Assad pada akhir tahun lalu, Suriah tampak mulai bangkit meredam perang internal di dalam negerinya sendiri. Namun, ICG menganggap, banyak risiko konflik kembali meletus di negara itu pada 2025.

    Kelompok milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi al-Qaeda memang telah berhasil mengalahkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) setelah menyerang pemerintahan Bashar pada 27 November. Pemerintahan Assad pun jatuh dalam waktu kurang dari dua minggu setelah menguasai negara itu selama 54 tahun secara turun menurun.

    Menurut ICG, kekalahan tentara Suriah sebagian disebabkan oleh persiapan matang kekuatan HTS dan sebagian lagi karena pembusukan rezim itu sendiri. Assad, mengandalkan dukungan dari Hizbullah, Iran dan Rusia, mengabaikan pasukannya sendiri, mengandalkan wajib militer, cadangan bergaji rendah, dan milisi predator.

    Melihat kelemahannya, pendukung eksternal Assad berdiri saat pemberontak maju. Sebagian besar unit Hizbullah yang telah membela rezim itu, bagaimanapun, telah kembali ke Lebanon untuk memerangi Israel, di mana mereka menderita kerugian besar.

    Iran, yang tengah sibuk menghadapi Israel, tidak bisa membantu Assad. Rusia, yang kekuatan udaranya telah mengubah gelombang perang hampir satu dekade lalu, terjebak di Ukraina.

    Ketika pertahanan rezim runtuh, Moskow dan Teheran tampaknya telah menerima jaminan HTS bahwa Iran dapat dengan aman menarik aset-asetnya keluar secara aman, dan Rusia menarik kembali pasukannya ke pelabuhan Mediterania di Tartus atau pangkalan udara di Latakia.

    HTS dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa menurut ICG sejauh ini hanya mengamankan kota-kota besar di Suriah, namun untuk di kawasan pedesaan tengah dan barat memiliki risiko konflik yang kacau ke depan. Sebab, pasukan HTS hanya 30.000, tak cukup untuk mengamankan negara seluas 185.180 kilometer persegi.

    Mantan pemberontak lainnya, termasuk beberapa di dalam Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki, lebih sulit diatur. Di Hama, Homs dan Latakia, orang-orang bersenjata telah menjarah, secara acak membunuh anggota kelompok minoritas yang dituduh mendukung rezim Assad, dan secara langsung mengeksekusi beberapa kaki tangannya.

    Bahaya lain berasal dari luar. Ketika Assad jatuh, bom Israel meratakan pangkalan angkatan udara Suriah, fasilitas angkatan laut dan depot senjata, termasuk, menurut Israel, fasilitas senjata kimia.

    Israel, yang mencaplok bagian dari Dataran Tinggi Golan pada 1981, juga mengirim pasukan ke zona demiliterisasi, termasuk posisi puncak bukit di Suriah, meskipun Sharaa, sambil mengkritik pemboman dan serangan, berjanji untuk mematuhi perjanjian yang ada dengan Israel.

    Di timur laut, SNA yang didukung Turki telah mengusir SDF dari beberapa kota, membuat ribuan orang mengungsi. Mereka sekarang mengancam Kobani, kota mayoritas Kurdi di perbatasan Turki.

    Ankara memandang SDF sebagai pelengkap Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah diperjuangkan di Turki dan Irak utara selama beberapa dekade. Lebih banyak pertempuran dapat mencabut ribuan nyawa orang lagi dan semakin membebani transisi Suriah.

    SDF menjaga ribuan mantan pejuang ISIS, yang pelariannya dapat memperkuat sisa-sisa kelompok yang sudah berkumpul kembali di padang pasir.

    Turki, harus membiarkan otoritas baru Suriah bernegosiasi dengan SDF tentang reintegrasi timur laut dengan persyaratan yang dapat diterima semua orang. Akhirnya, sanksi Barat dan PBB yang menghalangi bantuan dan investasi yang dibutuhkan Suriah setelah bertahun-tahun perang harus dilonggarkan.

    2. Sudan

    Perang Sudan, dengan jumlah pengungsi dan kelaparan, adalah yang paling menghancurkan di dunia. Sekitar 12 juta orang Sudan – lebih dari sepertiga dari populasi sebelum perang – telah meninggalkan rumah mereka.

    Lebih dari setengahnya menghadapi kekurangan pangan akut, dengan beberapa bagian wilayah Darfur menderita kelaparan. Pejabat PBB menggambarkan tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan sebagai “mengejutkan”. Negara ini tampak menuju konflik kekerasan.

    Milisi Sudan, RSF yang dipimpin Mohamed “Hemedti” Hamdan Dagalo terus melawan tentara Sudan, yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Burhan. Setelah penggulingan Omar al-Bashir pada 2019, Hemedti dan Burhan mulanya berbagi kekuasaan dengan politisi sipil dan kemudian mengusir mereka sebelum saling berbalik.

    Angkatan darat, tanpa banyak infanteri, bergantung pada kekuatan udara, termasuk drone yang dipasok asing, dan tanpa pandang bulu mengebom daerah-daerah di bawah kendali RSF. Mereka telah beralih ke milisi, terutama yang dimobilisasi oleh kaum Islamis yang berpengaruh di bawah Bashir.

    Mantan pemberontak Darfuri telah membantu memukul mundur serangan RSF di ibu kota Darfur Utara, El Fasher. RSF berjuang untuk mempertahankan tanah di luar benteng baratnya tetapi tetap kuat ketika terlibat dalam serangan cepat. Pasukannya sering membawa pembantaian saat mereka maju.

    Namun, perang di Sudan akan semakin kompleks setelah makin maraknya campur tangan asing, salah satunya Uni Emirat Arab melalui bisnis Emirates. Dukungan Emirat untuk RSF (yang dibantah Abu Dhabi, meskipun ada dokumentasi oleh PBB dan lainnya) mencerminkan upaya pencarian pengaruh dan keuntungannya di cekungan Laut Merah.

    Ethiopia, yang memiliki hubungan dekat dengan Uni Emirat Arab, telah berusaha untuk tetap netral, khawatir bahwa tentara Sudan akan membantu oposisi bersenjata Ethiopia, tetapi mungkin masih sebatas dugaan.

    Adapun tentara Sudan, mereka mengandalkan dukungan dari Mesir, terlepas dari hubungan Islamisnya, sebagai taruhan yang lebih baik daripada paramiliter RSF yang sulit diatur. Eritrea, yang curiga terhadap UEA dan ingin memiliki penyangga di perbatasan baratnya, sedang melatih kelompok-kelompok sekutu tentara Sudan. Iran dilaporkan telah memasok tentara dengan senjata termasuk drone canggih.

    Arab Saudi, yang memiliki hubungan dengan kedua belah pihak, telah menjadi tuan rumah pembicaraan perdamaian di Jeddah dengan sedikit keberhasilan.

    Setelah lebih dari setahun perang, Amerika Serikat akhirnya menunjuk utusan Sudan, sebuah langkah yang disambut baik.

    Sementara itu, Hemedti tampaknya bersedia untuk berbicara tetapi menginginkan tentara baru – dan peran komando di dalamnya untuk loyalis, sesuatu yang ditentang dengan keras oleh para kepala militer, Islamis, dan mantan pemberontak Darfuri. Politisi sipil yang berfaksi juga tidak dapat bersatu di belakang persyaratan gencatan senjata dan pengaturan tindak lanjut.

    Yang mengkhawatirkan, beberapa orang di Sudan, terutama di antara para pengikut rezim Bashir, berbicara tentang partisi, dengan alasan bahwa penyalahgunaan RSF mengesampingkan hidup berdampingan. Mereka menuntut pemotongan, meninggalkan tentara yang mengendalikan utara dan timur, termasuk Khartoum, dan RSF menguasai barat dan tambal sulam daerah-daerah lain.

    3. Ukraina dan Keamanan Eropa

    Presiden terpilih AS Donald Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan mengajukan negosiasi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Pembicaraan gencatan senjata dalam negosiasi itu menurut ICG sulit terealisasi apalagi kesepakatan damai.

    Pertahanan Ukraina mungkin tidak akan runtuh dalam waktu dekat, sebab ICH memperoleh informasi dari sumber-sumber di Rusia yang mengatakan Putin cenderung mengharapkan keuntungan bertahap, bukan kekalahan mendadak Ukraina.

    Titik mencuatnya masalah adalah Putin menuntut agar Ukraina melakukan demiliterisasi, atau setidaknya membatasi ukuran tentaranya, dan melupakan jaminan keamanan. Kyiv dan ibukota Eropa, pada gilirannya, melihat bahaya eksistensial dalam kesepakatan semacam itu. karena pasukan Rusia akan maju lagi. bahkan berpotensi berani menakut-nakuti Moldova,

    4. Israel-Palestina

    Serangan Israel ke Gaza, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, telah menghancurkan jalur Gaza.

    Menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina. Sebagian besar adalah warga sipil – setidaknya sepertiga dari mereka anak-anak. Ribuan mayat lainnya hilang, mungkin di bawah puing-puing. Dua pertiga bangunan dan infrastruktur rusak atau hancur, dengan seluruh lingkungan diratakan.

    Sementara banyak pemimpin Hamas telah terbunuh dan aset militer kelompok itu hancur, pejabat Barat dan bahkan beberapa orang Israel diam-diam mengakui bahwa tidak ada otoritas yang dapat memerintah Gaza atau menjalankan fungsi sipil tanpa persetujuan Hamas.

    Perubahan apa yang akan dibawa oleh Presiden AS Donald Trump yang akan datang tidak jelas. Dia dilaporkan telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia ingin perang Gaza berakhir sebelum dia menjabat tetapi tanpa mengisyaratkan syaratnya. Secara keseluruhan, pilihan kabinetnya sebagian besar tampaknya cenderung memberi Netanyahu keleluasaan yang lebih banyak.

    Pertempuran lain terletak di Tepi Barat, yang tampaknya siap untuk dianeksasi Israel. Di bawah Menteri Keuangan ultranasionalis Bezalel Smotrich, Israel mengalihkan pengelolaan wilayah dari militer ke kontrol sipil, memperluas kedaulatan, memerintahkan lebih banyak rumah Palestina dihancurkan, dan melegalkan pos-pos pemukim.

    Bahkan tanpa aneksasi formal, Israel dapat lebih mempercepat taktik yang telah digunakan selama bertahun-tahun: memindahkan lebih banyak pemukim dan memeras warga Palestina ke kantong-kantong yang lebih kecil dengan paksa.

    5. Iran vs AS dan Israel

    Serangan Israel terhadap Iran pada akhir Oktober menurunkan pertahanan udara dan simpanan rudalnya. Ketika pemberontak Suriah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember, Iran kehilangan sekutu yang telah dibiayai miliaran dolar untuk menopang Iran, serta rute udara dan darat utama yang digunakan untuk memasok kembali Hizbullah.

    Teheran masih memiliki ribuan rudal balistik (pada bulan Oktober, sekitar 30 dari 180 rudal Israel yang menembus pertahanan), ditambah milisi sekutu di Irak dan Houthi, yang terus menembaki Israel dari Yaman.

    Hizbullah mungkin masih bisa berkumpul kembali. Tetapi di sekitar perimeter Israel, Poros Perlawanan, yang dilihat Iran sebagai pencegah terhadap serangan Israel atau AS, rusak. Dari perspektif Teheran, juga mengkhawatirkan seberapa mampu badan-badan intelijen Israel dan seberapa tinggi toleransi risikonya.

    Pemimpin Tertinggi Iean Ayatollah Ali Khamenei tampaknya masih melihat konsesi nuklir sebagai tiket untuk mencabut sanksi dan memulai ekonomi yang terhenti. Dia mungkin juga khawatir bahwa badan intelijen Israel atau AS dapat mendeteksi upaya Iran untuk memprosuksi nuklir sebagai persenjataan.

    Beberapa penasihat Trump, seperti beberapa orang Israel, melihat kelemahan Iran sebagai peluang untuk melumpuhkan program nuklirnya atau bahkan pemerintahnya. Mencoba menggulingkan rezim, yang tidak populer tetapi tidak rapuh.

    Kematiannya akan memicu kekacauan seperti yang terjadi di Irak pasca-2003, dengan Garda Revolusi garis keras kemungkinan akan menjadi yang teratas. Bahkan menghancurkan situs nuklir, yang terletak jauh di bawah tanah, akan membutuhkan kampanye udara yang melibatkan amunisi penghancur bunker.

    Serangan semacam itu mungkin mendorong rezim, melihat bahaya eksistensial, untuk menanggapi dengan semua yang dimilikinya. Sementara jangkauan Teheran sering dilebih-lebihkan, ribuan rudal yang ditembakkan ke Israel, bersama dengan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah, dapat menyeret Amerika Serikat ke dalam perang yang tidak diinginkan Trump.

    6. Haiti

    Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021, geng-geng telah merebut sebagian besar Haiti.

    Pada awal 2024, aliansi geng yang sebelumnya bertikai, yang dikenal sebagai Viv Ansanm, mengepung ibu kota Port-au-Prince. Ariel Henry, seorang perdana menteri yang tidak populer yang mengambil alih setelah Moïse terbunuh, berada di Nairobi pada saat itu mengawasi pembentukan misi polisi dan tidak dapat terbang pulang.

    Henry mengundurkan diri, di bawah tekanan dari tetangga Karibia, Amerika Serikat dan lainnya.

    Pada bulan Juni, pasukan Kenya mulai berdatangan, diberi mandat untuk bekerja dengan polisi Haiti untuk memerangi geng-geng, yang anggotanya diperkirakan berjumlah 12.000 orang.

    Pada 2024 saja, kekerasan yang melibatkan geng menewaskan lebih dari 5.300 orang, membuat 700.000 orang mengungsi, dan menyebabkan hampir setengah dari warga Haiti menghadapi kerawanan pangan akut.

    7. AS-Meksiko

    Selama kampanye pemilu AS, Donald Trump – sekarang presiden terpilih – berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada Meksiko, mengirim kembali jutaan migran, dan bahkan mengebom kartel.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo telah membalas ancaman Trump, menyarankan bahwa – tanpa kerja sama Meksiko – karavan migran menuju ke utara akan dilanjutkan. Dia telah meminta Washington untuk mendeportasi migran ke negara asal mereka, bukan Meksiko. Dia juga mungkin berharap bahwa memperkuat peran Meksiko sebagai penyangga migran atau koordinasi kontranarkotika yang lebih ketat akan menenangkan Trump.

    Aksi militer sepihak terhadap kartel hampir pasti akan menjadi bumerang. Menyingkirkan lebih banyak pemimpin geng akan memicu lebih banyak perang wilayah dan fragmentasi, sementara bila tidak melakukan apa pun untuk mengekang produksi narkoba, laboratorium fentanil berteknologi rendah dan mudah dibangun kembali.

    Meksiko akan membalas, mungkin dengan langkah melawan kepentingan ekonomi AS. Hubungan antara dua negara yang saling berhubungan dengan perdagangan, investasi, dan ikatan keluarga akan menimbulkan bencana bagi keduanya.

    8. Myanmar

    Pertengahan tahun 2024, rezim militer Myanmar tampaknya terhuyung-huyung, karena pemberontak telah merebut sebagian besar dataran tinggi serta pangkalan militer utama. Sejak itu, China, yang khawatir akan keruntuhan Myanmar, terlibat aktif di negara itu.

    Tetapi junta masih menghadapi perlawanan yang gigih. Pemungutan suara pada 2025, jika berjalan sesuai rencana, akan membawa pertumpahan darah lebih lanjut.

    Perang saudara yang telah merobek Myanmar sejak militer merebut kekuasaan pada 2021 telah membuat negara itu mundur beberapa dekade: Lebih dari 3 juta orang mengungsi secara internal, sistem kesehatan dan pendidikan telah runtuh, kemiskinan meroket, dan mata uang Myanmar, kyat, telah jatuh.

    9. Semenanjung Korea

    24 dimulai dengan pidato mengejutkan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di mana ia membatalkan kebijakan penyatuan damai Korea Utara yang telah berlangsung selama beberapa dekade dengan Korea Selatan dan menyatakan Seoul sebagai musuh utama Pyongyang.

    Dalam pidatonya pada Januari, Kim bertujuan untuk lebih menutup Korea Utara, terutama dari ekspor budaya Korea Selatan – K-Pop, dengan kata lain – sambil memperketat cengkeramannya pada ekonomi.

    Tetapi memutuskan hubungan lebih lanjut, termasuk hampir semua komunikasi antar-Korea, membuat negara-negara itu memiliki sedikit pilihan untuk mengelola insiden pada saat gesekan meningkat.

    Kembalinya Trump menambah lapisan ketidakpastian lainnya. Terlepas dari ketidaksukaannya pada sekutu, dia tidak mungkin menarik Washington keluar dari perjanjian pertahanannya dengan Korea Selatan atau menarik pasukan AS.

    Tetapi dia mungkin menuntut agar Seoul membayar lebih banyak untuk perlindungan. Itu akan meningkatkan seruan, terutama di kalangan warga Korea Selatan biasa, agar Seoul memperoleh persenjataan nuklirnya sendiri. Setiap ambiguitas tentang komitmen Washington terhadap Seoul juga berisiko membuat Kim berani.

    Terlepas dari peringatan dari pengamat Korea, Kim tampaknya tidak mungkin meluncurkan perang besar-besaran, yang akan berisiko menjadi nuklir, menimbulkan bencana bagi Asia dan ekonomi dunia, dan kemungkinan berujung pada kematiannya sendiri.

    10. China-AS

    Orang-orang di lingkaran Trump berpikir Washington harus membatasi diri untuk menghalangi kekuatan Beijing di Asia. Eksekutif teknologi Elon Musk, yang melakukan bisnis di China, menginginkan hubungan yang lebih bersahabat.

    Trump sendiri telah mengirim sinyal yang beragam: konfrontatif dalam perdagangan, suam-suam kuku pada pertahanan Taiwan, tidak peduli tentang komitmen AS kepada sekutu Asia, dan sering mengagumi otoritas Xi.

    Janji kampanye Trump untuk mengenakan tarif setidaknya 60 persen pada barang-barang China – kenaikan tajam dari tarif masa jabatan pertamanya, yang sebagian besar dipertahankan Biden – tampaknya lebih mungkin menjadi salvo pembuka dalam pembicaraan daripada pendahuluan perang dagang.

    Tarif akan melemahkan perlambatan pertumbuhan China, tetapi Beijing dapat membalas – seperti yang sudah dimulai – dengan melarang ekspor mineral penting, misalnya, atau meluncurkan penyelidikan antimonopoli ke raksasa teknologi AS.

    Seberapa serius bahaya yang ditimbulkan Trump terhadap perdamaian yang rapuh di sekitar Taiwan tidak jelas. Selama beberapa dekade, Amerika Serikat telah bertujuan untuk mencegah Tiongkok menginvasi Taiwan dengan memperkuat pertahanan pulau itu, tanpa memperluas jaminan keamanan sambil mencegah Taipei untuk mendeklarasikan kemerdekaan atau memprovokasi Beijing.

    Tetapi presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, lebih bermusuhan daripada pendahulunya. Tiongkok telah meningkatkan serangan ke wilayah udara Taiwan dan latihan agresif di sekitar pulau itu, termasuk latihan Desember baru-baru ini – operasi maritim terbesarnya dalam beberapa dekade menurut Taiwan – yang melibatkan hampir 90 kapal angkatan laut dan penjaga pantai.

    Begitu dia menjabat, Trump mungkin akan kembali mengungkapkan skeptisisme tentang apakah membela Taiwan layak atau mencoba membuat pulau itu, yang secara teratur dia tuduh menunggangi kemurahan hati AS, untuk batuk lebih banyak untuk pertahanannya. Atau dia juga dapat mengizinkan penjualan senjata ofensif yang lebih cepat ke Taiwan dan lebih banyak operasi angkatan laut AS di Selat Taiwan. Kedua jalur dapat meminta tanggapan.

    Yang lebih genting adalah Laut Cina Selatan, di mana klaim maritim Tiongkok tumpang tindih dengan klaim negara-negara lain (seperti yang dikonfirmasi oleh putusan pengadilan khusus tahun 2016 mengenai Filipina, meskipun Beijing menolak putusan tersebut). Di sekitar bebatuan dan terumbu karang yang disengketakan di lepas pantai Filipina, sekutu perjanjian A.S., gesekan telah meningkat menjadi bentrokan di laut.

    Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat, memberikan akses ke lebih banyak pangkalan militer Filipina, termasuk beberapa yang dekat dengan Taiwan, melakukan latihan bersama, dan bekerja sama lebih erat dengan sekutu AS lainnya. Xi menuduh Manila memainkan insiden untuk mendapatkan peralatan dan investasi militer AS tambahan, dan Washington, pada gilirannya, mengeksploitasi gesekan untuk menarik pemerintah Asia ke dalam jaringan anti-China.

    Bentrokan yang mengakibatkan kematian Filipina dapat menyebabkan Marcos meminta pakta pertahanan negaranya dengan Washington. Trump, bahkan jika enggan menanggapi dengan tegas, akan menghadapi tekanan dari pejabat Departemen Pertahanan untuk melakukannya. Triknya adalah menghindari spiral eskalasi tanpa menandakan kepasifan yang dapat membuat Beijing berani, terutama jika para pemimpin China melihat tanda-tanda lain dari hubungan AS dengan sekutu.

    Sekutu AS lainnya, termasuk Jepang dan Korea Selatan, telah meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, yang ketakutan oleh perilaku Tiongkok dan inkonsistensi AS. Konstituen besar di Tokyo dan Seoul percaya negara mereka harus memperoleh pencegah nuklir mereka sendiri. Spekulasi tentang tawar-menawar besar Trump-Xi hampir tidak menenangkan saraf, bahkan jika kesepakatan seperti itu tampak mengada-ada. Di tengah persaingan yang semakin intensif antara dua kekuatan besar dunia, pandangan redup Trump tentang aliansi mengguncang Asia hampir sama seperti halnya Eropa.

    (dce)

  • Era 6G Dimulai-Agen AI Bermunculan, 7 Tren Teknologi Terbaru di 2025

    Era 6G Dimulai-Agen AI Bermunculan, 7 Tren Teknologi Terbaru di 2025

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi digital akan berkembang pesat pada 2025, banyak inovasi baru yang akan muncul, mulai dari jaringan konektivitas yang semakin termutakhir, hingga kendaraan yang makin marak bergerak secara otomatis.

    Mengutip tulisan seorang dosen ilmu bisnis dan manajemen di Keele University, Lewis Endlar setidaknya ada tren teknologi digital baru pada tahun ini.

    Berikut ini adalah rinciannya, dikutip dari The Conversation, Sabtu (11/1/2025):

    1. Munculnya Agen-agen AI

    Perkembangan pesat teknologi artificial intelligence (AI) membuat akan bermunculannya agen AI pada 2025. Agen ini adalah program pintar yang diberikan sebuah tugas khusus oleh manusia dan mereka bekerja mencari cara terbaik untuk mencapainya.

    Lewis menyebut, Agen AI dapat menulis kode komputer, yang berpotensi mengubah cara kerja perusahaan teknologi dan memungkinkan orang tanpa keahlian coding canggih untuk mengembangkan program, aplikasi, atau gim.

    Pabrik mobil tanpa adanya manusia menurut dia mungkin saja terjadi pada 2025 karena maraknya penggunaan agen AI. Pabrik itu sepenuhnya dioperasikan oleh robot berbasis agen AI.

    Kombinasi agent AI dengan robotik bisa menjadi semakin revolusioner. Salah satu kandidat terkemuka untuk mendukung teknologi agen AI ini adalah Optimus, robot humanoid yang dikembangkan oleh Tesla.

    Pendiri Tesla, Elon Musk menyatakan bahwa perusahaan mobil listrik tersebut akan mulai menggunakan Optimus untuk tugas-tugas internal mulai 2025. Bahkan, robot ini siap untuk dijual ke perusahaan lain pada 2026.

    Teknologi ini sangat cocok untuk tugas-tugas industri seperti manajemen proyek. Firma konsultan Gartner memprediksi, pada 2030, sekitar 80% tugas manajemen proyek akan dijalankan oleh AI.

    2. Personalisasi dengan bantuan AI

    AI juga akan menjadi tren yang membantu proses personalisasi pada 2025. Kata Lewis, program studi bahkan bisa dirancang khusus untuk setiap siswa berdasarkan pengalaman, keterampilan, dan kemampuan mereka. Personalisasi pendidikan berbasis AI ini sudah mulai dieksplorasi di Amerika Serikat.

    Padahal, pada mekanisme pendidikan tradisional, yang terjadi bagi anak murid biasanya harus mengikuti jalur studi linear dengan durasi yang telah ditentukan, mulai dari titik masuk hingga kelulusan yang berlangsung selama beberapa tahun.

    Selain pendidikan, personalisasi berbasis AI akan diterapkan di berbagai sektor lain. Konsultan manajemen Accenture menunjukkan bahwa perusahaan swasta bisa melatih model bahasa besar (large language models)-teknologi di balik chatbot AI seperti ChatGPT-mereka sendiri.

    Model ini dapat dilatih dengan data yang spesifik untuk area bisnis tertentu untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Namun, perusahaan-perusahaan ini harus menggunakan miliaran data.

    Sebagai alternatif, model bahasa kecil atau small language models (SLMs) juga sedang dikembangkan untuk melakukan tugas-tugas spesifik dengan lebih efisien.

    Model ini tidak memerlukan pelatihan dengan data sebanyak model besar dan membutuhkan daya komputasi yang lebih rendah. Artinya, model ini dapat digunakan dengan lebih mudah pada perangkat “edge” seperti ponsel pintar, tablet, dan laptop, tanpa bergantung pada sumber daya komputasi awan.

    3. Komputer kuantum yang praktis makin marak

    Mekanisme komputer kuantum yang menggunakan mekanika kuantum untuk memproses informasi akan makin marak penggunaannya pada tahun ini.

    Menurut Lewis fokus para peneliti saat ini telah beralih dari upaya memecahkan rekor jumlah unit pemrosesan dasar, yang disebut qubit, menuju ke arah pengoreksian kesalahan-saat ini sering terjadi pada komputer kuantum.

    Adapun langkah ini merupakan sebuah kemajuan menuju komputer kuantum yang praktis dan memiliki keunggulan nyata dibandingkan mesin klasik.

    4. Semakin menyatunya dunia fisik dan virtual

    Teknologi seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR) akan semakin banyak digunakan di tahun ini.

    Virtual reality (VR) memungkinkan pengguna masuk ke dunia yang sepenuhnya diciptakan oleh komputer. Augmented reality (AR) menghadirkan elemen-elemen digital yang melengkapi dunia nyata dengan tetap mempertahankan visibilitas lingkungan sekitar.

    Sementara itu, mixed reality (MR) merupakan perpaduan antara keduanya, menghasilkan “paduan” antara dunia fisik dan virtual.

    Saat ini, sudah ada beberapa perangkat head-mounted devices (HMDs) yang bisa mendukung teknologi ini. Beberapa di antaranya adalah Apple’s Vision Pro dan headset Meta Quest.

    Pada 2025, kita mungkin akan melihat produk-produk baru dan penyempurnaan produk inovasi dari perusahaan-perusahaan besar seperti Meta, Apple, dan lainnya.

    5. Blockchain makin tampak manfaatnya

    Teknologi blockchain untuk menyimpan data di seluruh jaringan komputer, berpotensi memengaruhi rantai pasok dan berbagai sektor mulai dari perawatan kesehatan hingga keuangan.

    Blockchain meningkatkan transparansi dan ketertelusuran, memungkinkan pelacakan produk dari sumbernya hingga ke tangan konsumen. Teknologi ini juga menawarkan tingkat keamanan dan efisiensi yang lebih baik melalui proses otomatis.

    Di sektor kesehatan, pertukaran data bisa lebih lancar dan persediaan medis lebih mudah dilacak. Dalam dunia keuangan, teknologi ini menciptakan transaksi yang lebih cepat, kuat, dan murah, sekaligus mendorong inklusi keuangan.

    Kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau layanan perbankan kini berpeluang lebih besar untuk mengakses pinjaman atau layanan serupa.

    6. Era komunikasi 6G dimulai

    Lewis mengungkapkan, pada 2025 masyarakat dunia akan menikmati konektivitas yang lebih cepat dengan kemunculan jaringan komunikasi nirkabel 6G.

    Proses standarisasi teknologi 6G ia perkirakan akan dimulai pada 2025. Standar global yang kompatibel menjadi faktor penting bagi keberhasilan implementasi teknologi ini.

    7. Kendaraan otomatis makin dibekali teknologi canggih

    Teknologi kendaraan otonom menurut Lewis akan mengalami banyak kemajuan. Kendaraan ini memiliki enam tingkatan berdasarkan otonominya-dari tingkat 0 (sepenuhnya manual) hingga tingkat 5 (sepenuhnya otonom). Saat ini, taksi otonom yang dioperasikan di kota-kota Amerika Serikat seperti San Francisco berada di tingkat 4 (otomasi tinggi).

    Kendaraan ini mampu menangani sebagian besar tugas mengemudi tanpa campur tangan manusia, meskipun masih memiliki beberapa batasan. Pada 2025, kita mungkin akan melihat kemajuan menuju tingkat 5, yang sepenuhnya otonom dan dapat beroperasi tanpa campur tangan manusia sama sekali.

    Mercedes, misalnya, berencana meningkatkan kecepatan sistem mengemudi otomatis Drive Pilot mereka pada tahun 2025. Tesla juga sedang mengembangkan Robotaxi mereka, yang menurut Elon Musk akan tersedia sebelum 2027.

    Teknologi di atas akan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Teknologi akan mampu menyelesaikan pekerjaan dan melaporkan hasilnya.

    Inovasi teknologi akan menghasilkan efisiensi dan perubahan besar dalam dunia kerja. Kita juga akan melihat teknologi yang meningkatkan waktu luang dan kualitas hidup kita.

    (dce)

  • Toyota Investasi US Juta untuk Bikin Roket, Saingi SpaceX Elon Musk?

    Toyota Investasi US$44 Juta untuk Bikin Roket, Saingi SpaceX Elon Musk?

    Bisnis.com, JAKARTA – Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp dikabarkan tengah menyiapkan investasi senilai US$44 juta atau sekitar Rp714,4 miliar (kurs jisdor Rp16.238 per dolar AS) untuk mengembangkan roket luar angkasa.

    Chairman Toyota Motor Corp, Akio Toyoda pertama kali mengumumkan rencana pembuatan roket tersebut pada konferensi pers Consumer Electronics Show (CES) 2025 pada 7 Januari 2025.

    “Berbicara soal luar angkasa, kami juga sedang menjajaki pengembangan roket. Karena masa depan mobilitas tidak terbatas di bumi saja, atau hanya satu perusahaan mobil saja,” kata Akio Toyoda mengutip laman resmi Toyota Motor Corp, Jumat (10/1/2025).

    Reuters melaporkan, nantinya, perusahaan startup pengembang roket asal Jepang yakni Interstellar Technologies akan menerima investasi senilai US$44,4 juta dari perusahaan Toyota Group Woven.

    Investasi tersebut merupakan bagian dari aliansi strategis modal dan bisnis yang lebih besar dengan Toyota yang ditujukan pada produksi roket secara massal.

    Alhasil, jika sukses mengembangkan roket, Toyota akan bersaing langsung dengan perusahaan SpaceX milik Elon Musk yang juga mengembangkan pesawat ruang angkasa dan satelit.

    Mengutip Aviation Week, Interstellar Technologies berupaya meniru strategi integrasi vertikal SpaceX dengan memproduksi roket peluncur dan satelit komunikasi secara internal. 

    Perusahaan tersebut telah meluncurkan roket suborbital kecil ke luar angkasa, dan dilaporkan berencana untuk meluncurkan roket Zero dua tahap untuk pertama kalinya pada 2025.

    Adapun, Zero adalah roket kelas orbital kecil yang dapat membawa muatan 800 kilogram ke orbit bumi rendah. Interstellar juga tengah mengerjakan roket angkat berat yang dapat digunakan kembali, bernama Deca, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2030-an.

    “Interstellar bertujuan untuk memanfaatkan keahlian industri otomotif, termasuk metode produksi Toyota, untuk mengubah produksi roket menjadi proses berkualitas tinggi, hemat biaya, dan dapat ditingkatkan skalanya,” kata perusahaan rintisan itu.

    Adapun, Toyota juga tengah membangun kota Woven City di dekat Gunung Fuji, Jepang sebagai tempat pengujian teknologi mobilitas baru, termasuk mobil otonom dan taksi udara lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) elektrik dari mitra Toyota, Joby Aviation.