Tag: Elon Musk

  • Trump Titahkan AS Keluar dari WHO, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

    Trump Titahkan AS Keluar dari WHO, Apa Dampaknya Bagi Dunia?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk mengeluarkan Negeri Paman Sam dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini terjadi sesaat setelah Trump dilantik menjadi Presiden, Senin (20/01/2025).

    Trump menyebut serangkaian alasan dalam keluarnya AS dari WHO. Ini termasuk penanganan pandemi Covid-19 yang dianggap buruk dan kegagalan organisasi tersebut dalam melakukan reformasi yang mendesak.

    “WHO menuntut pembayaran yang sangat memberatkan dari AS,” ungkap Trump, seraya menambahkan bahwa kontribusi China jauh lebih kecil.

    Menanggapi rencana Trump tersebut, Jerman pun turun tangan berupaya melobi Trump untuk tidak meninggalkan WHO. Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, mengatakan bahwa keluarnya AS dari WHO memiliki dampak yang besar bagi infrastruktur kesehatan global.

    “Kami akan mencoba membujuk Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini,” ucapnya, dilansir dari Reuters, Selasa (21/01/2025).

    Jerman adalah donor nasional terbesar kedua bagi WHO, yang menyumbang sekitar 3% dari pendanaan lembaga tersebut.

    Dalam reaksi pertama Badan Kesehatan PBB terhadap langkah AS tersebut, Juru Bicara WHO Tarik Jašarević mengatakan bahwa pihaknya meminta Trump untuk kembali memikirkan dampak dari langkahnya itu.

    “Kami berharap AS mempertimbangkan kembali, dan kami sangat berharap akan ada dialog yang konstruktif demi kepentingan semua orang, bagi warga Amerika tetapi juga bagi orang-orang di seluruh dunia,” tuturnya.

    Dampak AS Keluar dari WHO

    Lantas, apa saja dampak bila AS benar-benar keluar dari WHO?

    Keluarnya AS dari WHO ternyata memiliki sejumlah dampak bagi kesehatan dunia. Berikut daftarnya, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (21/01/2025):

    1. Donor

    AS menyumbang sekitar 18% pendanaan untuk WHO. Diketahui, anggaran dua tahun lembaga tersebut untuk tahun 2024-2025 adalah US$ 6,8 miliar.

    Pada periode tersebut, AS membiayai 75% program WHO untuk HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Selain itu, lebih dari setengah kontribusi dana itu untuk memerangi tuberkulosis, data lembaga tersebut menunjukkan.

    Di luar WHO, AS sejauh ini merupakan donor kesehatan global teratas di dunia. Washington tercatat memberikan US$ 15,8 miliar pada 2022.

    2. Pandemi

    Trump juga skeptis tentang negosiasi yang dipimpin WHO untuk perjanjian pascapandemi Covid-19 yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas global saat ancaman kesehatan berikutnya menyerang.

    Miliarder sekutu Trump, Elon Musk, mengatakan negara-negara tidak boleh “menyerahkan wewenang” kepada WHO. AS juga akan menghentikan negosiasi dalam perjanjian tersebut sementara penarikannya terus berlanjut.

    3. Staf AS di Jenewa

    Perintah Trump juga mengatakan bahwa staf dan kontraktor AS yang bekerja dengan WHO akan ditarik dan dipindahkan.

    Diketahui, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya telah bekerja sama erat dengan WHO terkait karyawan AS. Tercatat, Washington menempatkan sekitar 30 staf di Jenewa dan berkolaborasi dalam penelitian dan wabah.

    4. Pengawasan Wabah Dunia

    AS, seperti negara anggota WHO lainnya, merupakan bagian dari jaringan pengawasan influenza global yang diawasi oleh WHO.

    Di antara hal-hal lain, kelompok tersebut memberikan saran tentang komposisi vaksin flu musiman tahunan.

    Di luar kerja samanya dengan WHO, AS juga mendanai banyak program kesehatan global lainnya.

    5. Kampanye Melawan AIDS

    AS merupakan penyandang dana utama dalam perang melawan HIV. Sebagian besar berasal dari PEPFAR, Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR).

    Rencana tersebut baru disahkan kembali oleh Kongres selama satu tahun tahun lalu setelah klaim konservatif bahwa beberapa penerima hibah mempromosikan aborsi. Otorisasi tersebut berakhir pada bulan Maret.

    6. Aborsi

    Pada masa jabatan terakhirnya, Trump memberlakukan kembali apa yang disebut “Kebijakan Mexico City”, yang mewajibkan badan amal asing yang menerima dana keluarga berencana AS untuk menyatakan bahwa mereka tidak menyediakan layanan atau memberikan nasihat tentang aborsi.

    Ia memperluas kebijakan tersebut, yang dikenal oleh para kritikus sebagai “aturan pembungkaman global”, dengan menindak badan amal yang mendanai kelompok lain yang mendukung aborsi. Trump juga memangkas dana untuk Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA), yang menangani kesehatan reproduksi.

    7. Vaksin

    Dengan Robert F. Kennedy Junior yang skeptis terhadap vaksin dicalonkan sebagai Menteri Luar Negeri untuk kesehatan, pendekatan pemerintahan Trump terhadap vaksinasi, baik di dalam negeri maupun internasional masih belum jelas.

    Namun, selama pemerintahan terakhir Trump, kontribusi untuk kelompok vaksin global, Gavi, tetap hampir sama seperti di bawah pendahulunya dari Partai Demokrat di Gedung Putih, Joe Biden

    Pendanaan juga tetap pada tingkat yang sama untuk Dana Global untuk Memerangi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, pelaku kesehatan global utama lainnya.

    8. Penelitian

    Badan-badan kesehatan di AS menanggapi keadaan darurat dan wabah di seluruh dunia, dan juga menetapkan norma dan standar untuk obat-obatan dan keamanan melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan dan CDC.

    National Institutes of Health AS juga merupakan salah satu pusat penelitian terkemuka di dunia dan mendanai upaya kesehatan global di seluruh dunia, mulai dari upaya memerangi mpox hingga Ebola.

    Peran global AS di bidang-bidang ini di bawah Trump belum jelas, dan kemungkinan akan dipengaruhi oleh peristiwa dan prioritas. Misalnya, Trump mendirikan Operation Warp Speed, untuk menggarap vaksin Covid-19.

    (wia)

  • Sumber Uang Crazy Rich India Terguncang Gara-gara Elon Musk

    Sumber Uang Crazy Rich India Terguncang Gara-gara Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Crazy Rich India pemilik raksasa telekomunikasi Reliance Jio, Mukesh Ambani, ketar-ketir dengan kehadiran internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk.

    Terlebih, pemerintah India memutuskan memberlakukan alokasi spektrum satelit, bukan dilakukan lewat proses lelang.

    Starlink sudah lama ingin mengekspansi Starlink di India. Namun, selama berbulan-bulan layanan itu tersendat dengan perlawanan dari konglomerasi India yang ingin pemerintah membagikan spektrum satelit dengan skema lelang.

    Dengan proses lelang, Reliance memiliki keunggulan karena sudah menggelontorkan investasi besar-besaran di India untuk menggelar jaringan telekomunikasi. Namun, pada akhirnya India berpihak ke Musk yang ingin spektrum satelit diatur alokasinya, sesuai dengan tren global.

    Analis mengatakan skema lelang akan memberatkan Musk dan Starlink, serta perusahaan asing yang ingin masuk ke India, karena pembagian spektrumnya bertumpu pada nilai investasi yang digelontorkna.

    Ambani berargumen skema lelang memiliki aturan main yang lebih adil. Ia khawatir nilai investasi sebesar US$19 miliar yang telah digelontorkan akan sia-sia ketika Starlink masuk dan merebut pangsa pasarnya di sektor broadband.

    “Pekerjaan saya sebagai Menteri Telekomunikasi adalah memastikan pilihan sebanyak-banyaknya,” kata Menteri Telekomunikasi India Jyotiraditya Scindia kepada Reuters, dikutip Selasa (21/1/2025).

    Ketika ditanya soal kekhawatiran Reliance, Scindia berujar singkat, “teknologi tidak pernah konstan”.

    Scindia mencatat bahwa teknologi satelit untuk komunikasi saat ini mengharuskan perangkat untuk diakses di luar ruangan. Perangkat tidak dapat menggunakan teknologi tersebut untuk layanan di dalam ruangan yang disediakan oleh jaringan terestrial.

    “Ketika masuk ke gedung, [internet satelit] tidak bisa diakses,” kata dia.

    India merupakan salah satu pasar telekomunikasi terbesar dengan 942 juta pengguna. Persaingan di industri telekomunikasi sangat sengit di antara Reliance, Bharti Airtel, dan Vodafone Idea.

    Layanan data di India adalah salah satu yang paling murah di dunia dan konektivitas internetnya bertumbuh pesat.

    Deloitte memprediksi pasar layanan broadband satelit di India memiliki potensi besar senilai US$1,9 miliar (Rp 31 triliun) pada 2030 mendatang. Ini merupakan peluang besar bagi pemain satelit seperti Starlink, Amazon, dan Ambani.

    Scindia mengatakan aplikasi untuk lisensi Starlink dan Kuiper milik Amazon dalam meluncurkan satelit broadband di India masih dalam tahap review.

    (fab/fab)

  • Ekspresi Barron Trump Berdiri Dekat Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump Disorot Warganet – Page 3

    Ekspresi Barron Trump Berdiri Dekat Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump Disorot Warganet – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Putra bungsu Donald Trump, Barron Trump, turut hadir dalam pelantikan sang ayah menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat, Senin, 20 Januari 2025 malam waktu AS.

    Dalam pelantikan menjadi Presiden AS, Donald Trump memperkenalkan Barron ke para pendukung dan hadirin yang menghadiri acara tersebut.

    Mendengar namanya disebut, Barron pun berdiri dan melambaikan tangan. Ia juga tampak tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

    Kerumunan pun memberikan applause meriah kepada putra Trump dan Melania ini.

    Namun, ada momen menarik lainnya di pelantikan Donald Trump yang tersorot kamera dan jadi perhatian warganet di dunia maya.

    Momen tersebut adalah cuplikan ketika Barron Trump berdiri di samping Elon Musk, bos X dan SpaceX sekaligus pendukung Donald Trump dalam kampanye presiden AS lalu.

    the way he spends more time with barron trump than with his own kids … pic.twitter.com/E5K3o7k0Ni

    — Hurt CoPain (@SaeedDiCaprio) January 20, 2025

    Dalam cuplikan video tersebut, Elon Musk dan Barron Trump tersorot kamera. Elon Musk tampak bertepuk tangan heboh dengan muka kegirangannya.

    Di sampingnya, Barron Trump juga bertepuk tangan, namun dengan ekspresi yang terlihat kurang antusias.

    Video berdurasi singkat ini pun ramai dikomentari oleh warganet. Dalam unggahan akun Twitter @SaeedDiCaprio video tersebut sudah disaksikan lebih dari 9 juta kali.

    Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden akan hadir dalam pelantikan Donald Trump pada Januari mendatang. Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Gedung Putih pada Senin (25/11/2024).

  • Elon Musk Buka Suara TikTok Batal Tutup, Desak China Lakukan Ini

    Elon Musk Buka Suara TikTok Batal Tutup, Desak China Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tidak memblokir Tiktok di negaranya. Namun, dia punya pandangan sendiri soal larangan tersebut.

    Di AS, Tiktok hampir diblokir karena pemerintah AS sebelumnya mewajibkan platform dijual dari perusahaan induknya Bytedance. Namun Trump yang baru saja dilantik malam tadi memastikan Tiktok bisa tetap beroperasi di AS.

    Sebaliknya, media sosial X ternyata dilarang oleh pemerintah China. Musk, yang memiliki X, ikut menyinggung soal larangan itu.

    Menurutnya jika Tiktok tetap bertahan di AS, sebaiknya aturan pemerintah China juga bisa diubah untuk X.

    “Sejak lama, saya menentang larangan Tiktok. Karena bertentangan dengan kebebasan berbicara,” kata dia dalam salah satu tweetnya.

    “Meski demikian sekarang Tiktok diizinkan beroperasi di AS, namun X tidak diizinkan beropasi di China adalah tidak seimbang. Ini perlu diubah,” ujar Musk melanjutkan.

    Tiktok sempat tak bisa diakses di AS mendekati batas waktu penjualan pada 19 Januari 2025, satu hari sebelum pelantikan Trump. Namun tak selang lama aplikasi berbagi video mulai bisa digunakan kembali.

    Dalam pernyataannya, Tiktok mengatakan Trump menjanjikan adanya ‘kejelasan’ dan ‘jaminan’ terkait hukuman tersebut. Tak lupa pihak platform juga mengucapkan terima kasih dengan upaya Trump.

    Tiktok juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Trump mencari solusi layanan tersebut bisa tetap beroperasi di AS.

    “Kami berterima kasih pada Presiden Trump karena memberikan kejelasan dan jaminan pada penyedia layanan, mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan Tiktok bagi 170 juta orang Amerika dan lebih dari 170 juta usaha kecil berkembang,” kata Tiktok, dikutip dari CNBC Internasional.

    (fab/fab)

  • Intel Diobral, Elon Musk Mau Caplok Menurut Info Ordal

    Intel Diobral, Elon Musk Mau Caplok Menurut Info Ordal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan chip terkemuka, Intel, kabarnya akan dijual dan calon pembelinya potensialnya adalah Elon Musk.

    Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset, SemiAccurate, orang terkaya di dunia itu dikabarkan berencana mengakuisisi Intel. Bahkan seorang sumber yang dekat dengan industri yakin 90 persen bahwa Intel akan diakuisisi Musk dalam waktu dekat.

    Menurut sumber Musk termasuk orang yang ikut dalam proses negosiasi tersebut.

    Analis di bidang semikonduktor Dylan Patel, juga mengunggah sebuah cutian yang seakan mendukung rumor akuisisi Intel oleh Elon Musk ini.

    Dalam posting terbarunya lewat akun X @dylan522p, ia menyebut Elon Musk belum lama ini terlihat di Florida, Amerika Serikat (AS), tepatnya di kediaman presiden terpilih Donald Trump di Mar-A-Lago, Palm Beach.

    Musk datang menggunakan jet pribadinya. Dalam waktu yang bersamaan juga terlihat jet perusahaan Global Foundries dan Qualcomm.

    Kabarnya, Elon Musk sedang berdiskusi soal akuisisi Intel dengan kedua pihak yang sebelumnya memiliki ketertarikan membeli Intel.

    “Mereka berada di Mar-a-Lago. Make America Great Again hanya bisa terwujud jika Intel diselamatkan,” tulis Dylan.

    Menariknya, analis Citibank, Christopher Danely, juga telah membahas rumor “Intel-Elon” beberapa waktu yang lalu. Ia mengatakan “Kami melihat ini sebagai hasil yang buruk bagi Intel kecuali jika mereka dapat mempekerjakan seorang CEO yang akan keluar dari bisnis pengecoran pedagang,”.

    Keterlibatan Elon dalam akusisi ini sangat penting bagi Intel sebagai sebuah bisnis, mengingat seberapa besar pengaruhnya terhadap pengambilalihan tersebut.

    Meskipun belum pasti mengenai seberapa besar peran yang akan dimainkan Elon dalam kesepakatan ini, ada kemungkinan dia akan memanfaatkan kekayaannya dengan baik. Musk ingin mengubah Intel menjadi sesuatu yang berbeda dan mungkin revolusioner.

    Intel sendiri dilaporkan mengalami kerugian sebesar 69% sejak penurunan saham pada April 2021.

    Divisi pengecorannya atau foundry Intel tertinggal karena perusahaan cloud memigrasikan bisnis mereka dari CPU ke Nvidia dan GPU lainnya.

    Kegagalan Intel dapat menimbulkan risiko geopolitik, menurut orang dalam industri, karena Intel membangun produksi chip AS. Intel putus asa, dan pembelian saham dapat menyelamatkan perusahaan.

    (fab/fab)

  • Elon Musk Buka Suara soal Kontroversi Gestur Tangan Fasis saat Pelantikan Trump

    Elon Musk Buka Suara soal Kontroversi Gestur Tangan Fasis saat Pelantikan Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – CEO SpaceX Elon Musk buka suara mengenai ramai pembicaraan di media sosial soal gerakan tanganya saat pelantikan Donald Trump. Warganet menyamakan gerakan tersebut dengan penghormatan Nazi

    Diketahui, Elon membuat gerakan berulang-ulang saat berpidato di Washington DC, Amerika Serikat. Dia mengatakan berterima kasih kepada pendukung Trump sambil meletakkan tangannya di dada, lalu mengulurkan lengannya dengan tangan terbuka. Sontak hal ini menarik perhatian. 

    Warganet menuding bahwa miliarder teknologi itu tampak telah melakukan penghormatan fasis, penghormatan yang dikenal sebagian besar orang digunakan oleh Nazi untuk Adolf Hitler.

    Menanggapi kontroversi tersebut, Musk mengatakan bahwa para pembenci dirinya harus menyiapkan serangan yang lebih baik. Isu soal Nazi adalah cara usang yang sudah tidak relevan lagi. 

    “Terus terang, mereka butuh trik kotor yang lebih baik. Serangan ‘semua orang adalah Hitler’ sudah sangat basi,” kata Musk pada akun X.com, dikutip Selasa (21/1/2025). 

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka peluang program peluncuran astronot menuju planet Mars.

    Dalam pidato perdananya sebagai Presiden AS di Gedung Capitol AS, Senin (20/1/2025), Donald Trump mengatakan AS sekali lagi akan menjadi negara yang terus berkembang.

    Hal ini akan dikejar dengan meningkatkan kekayaan, memperluas wilayah, membangun kota, dan membawa bendera AS ke cakrawala yang baru. Hal ini mengacu pada wilayah baru, termasuk di Mars.

    “Kami akan mengejar takdir nyata ke bintang-bintang, meluncurkan astronot Amerika untuk meletakkan bendera Amerika di planet Mars,” ujar Trump dalam pidatonya, Senin (20/1/2025).

    Momen ini ternyata menjadi salah satu momen yang paling menggembirakan bagi milyader pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk. Sesaat setelah Trump mengatakan hal tersebut, kamera langsung menyorot Elon Musk yang terlihat sangat kegirangan dan tersenyum lebar.

    Elon Musk juga berkomentar melalui akun X-nya dengan mengatakan Amerika akan pergi ke Mars, sambil menyematkan cuplikan video dirinya mengacungkan jempol.

    Reuters melaporkan bahwa ambisi Elon Musk untuk membawa manusia ke Mars akan mendapat prioritas lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump.

    NASA diperkirakan akan mengarahkan Program Artemis yang berencana menggunakan roket Starship dari SpaceX untuk misi ke bulan sebagai landasan uji menuju misi Mars yang lebih ambisius.

    Menurut sumber Reuters, di bawah pemerintahan Trump, fokus program ini akan bergeser ke misi tak berawak ke Mars dalam dekade ini.

    Sebagai salah satu pendukung Trump yang paling vokal, Elon Musk kini dipercaya untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) bersama dengan penasihat lainnya.

  • Donald Trump Jadi Presiden, Mobil Listrik Tak Jadi Anak Emas Lagi

    Donald Trump Jadi Presiden, Mobil Listrik Tak Jadi Anak Emas Lagi

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan tidak akan menganakemaskan mobil listrik. Bahkan Trump memastikan akan mengakhiri era Green New Deal, untuk bisa menyelamatkan industri otomotif Amerika.

    Pernyataan keras ini langsung disampaikan dalam pidato kenegaraan Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

    “Dengan tindakan saya hari ini, kita akan mengakhiri ‘Green New Deal’ dan mencabut mandat kendaraan listrik. Menyelamatkan industri otomotif kita dan menepati janji suci saya kepada para pekerja otomotif Amerika yang hebat,” ujar Trump penuh semangat.

    Sebelumnya Donald Trump juga menyampaikan bahwa Amerika saat ini tengah mengalami darurat energi nasional, untuk itu Amerika akan menghidupkan kilang minyak mereka.

    “Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran yang sangat besar dan kenaikan harga energi. Itulah sebabnya hari ini saya juga akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Kita akan mengebor sayang, mengebor (menghidupkan kilang minyak mereka),” Trump menambahkan.

    Dalam pemberitaan detikOto pada 16 November 2024 kemarin dikutip Reuters, tim transisi presiden terpilih Donald Trump berencana untuk menghentikan keringanan pajak konsumen sebesar USD 7.500 untuk pembelian kendaraan listrik sebagai bagian dari undang-undang reformasi pajak yang lebih luas.

    Donald Trump dilantik sebagai presiden AS, teken sejumlah perintah eksekutif Foto: BBC World

    Jika memang benar demikian, hal tersebut dinilai bakal berdampak serius pada transisi kendaraan listrik di AS.

    Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di Amerika Serikat memberikan tanggapannya kepada komite transisi Trump bahwa mereka mendukung diakhirinya subsidi mobil listrik di Amerika Serikat.

    Dalam pemberitaan Reuters tersebut juga dijelaskan bahwa CEO Tesla Elon Musk, salah satu pendukung terbesar Trump dan orang terkaya di dunia, mengatakan penghentian subsidi mungkin akan sedikit merugikan penjualan Tesla, tetapi juga akan menjadi bencana bagi pesaing EV-nya di AS, seperti General Motors.

    Jika ditarik ke belakang lagi, langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini kerap dikaitkan dengan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

    Bahkan negara adidaya tersebut pernah menolak niat perusahaan asal China, untuk membangun pabrik baterai di negeri Paman Sam tersebut.

    (lth/rgr)

  • Zuckerberg, Elon Musk, dan Bos-Bos Teknologi Ramai Hadiri Pelantikan Donald Trump – Page 3

    Zuckerberg, Elon Musk, dan Bos-Bos Teknologi Ramai Hadiri Pelantikan Donald Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pelantikan Presiden AS ke-47 Donald Trump menarik perhatian, karena kali ini deretan bos perusahaan teknologi hadiri acara tersebut.

    Hal tersebut tidaklah mengherankan, pasalnya para bos teknologi yang ketika Trump memenangi Pilpres telah mengucapkan selamat kepadanya. Mereka sebelumnya juga sudah bertemu dan dijamu di kediaman pribadi Donald Trump di Mar-a-Lago, Florida.

    Pada 20 Januari 2025, yakni di hari pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS, deretan orang nomor satu perusahaan teknologi raksasa AS ini hadir. BBC melaporkan, mereka juga menyempatkan diri hadir di kebaktian pelantikan Trump pada Senin pagi, waktu setempat.

    Di antara daftar bos perusahaan teknologi yang hadir, tampak pendiri Amazon Jeff Bezos, bos Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, hingga CEO Google Sundar Pichai yang masing-masing menempati kursi utama di Gereja St John, tempat Trump disumpah.

    Selanjutnya, beberapa miliarder teknologi lain juga bergabung dengan Donald Trump dalam parade inaugurasi di Rotunda Capitol, termasuk bos SpaceX sekaligus pemilik Twitter Elon Musk. Ia bahkan tersorot kamera tampak kegirangan pada acara tersebut. 

    Mengutip BBC, Selasa (21/1/2025), Elon Musk memang sudah memberikan dukungan ke Donald Trump sejak masa kampanye.

    Laporan menyebutkan, Musk menghabiskan hampir USD 300 juta untuk membantu kampanye Trump dan terus berada di pihak Trump sejak saat itu.

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump melakukan joget ikoniknya pasca memberikan pidato jelang pelantikan. Donald Trump berjoget diiringi oleh penari latar.

  • Kanselir Jerman Ingin Jaga Hubungan Stabil di Era Trump, tapi Ingatkan Perbatasan Tak Boleh Diubah dengan Kekerasan

    Kanselir Jerman Ingin Jaga Hubungan Stabil di Era Trump, tapi Ingatkan Perbatasan Tak Boleh Diubah dengan Kekerasan

    JAKARTA – Kanselir Jerman Olaf Scholz  menyerukan pentingnya menjaga hubungan yang “stabil” dengan Amerika Serikat menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Pernyataan ini muncul di tengah tuduhan Berlin penasihat Trump, Elon Musk, berusaha memengaruhi pemilihan umum Jerman yang akan datang.

    “Hubungan transatlantik sangat penting bagi Jerman dan Eropa. NATO adalah penjamin keamanan kita. Oleh karena itu, kita membutuhkan hubungan yang stabil dengan AS,” ujar Scholz kepada surat kabar harian Rheinische Post dilansir ANTARA dari Anadolu, Senin, 20 Januari.

    Scholz mengungkapkan dia telah dua kali berbicara dengan Trump melalui telepon.

    “Itu adalah percakapan yang sangat ramah dan baik. Penasihat kami juga telah bertemu beberapa kali. Jadi, kami tidak memulai dari nol dengan pemerintahan yang baru,” tambahnya.

    Merujuk pada klaim teritorial Trump baru-baru ini terhadap Greenland, Kanada, dan Terusan Panama, Scholz menegaskan Eropa mendukung aturan yang telah disepakati secara internasional.

    “Salah satu aturannya adalah perbatasan tidak boleh diubah dengan kekerasan,” tegas Scholz.

    Pernyataan Scholz ini muncul sehari setelah Andreas Michaelis, Duta Besar Jerman untuk AS, menyatakan kekhawatirannya terhadap perubahan mendasar dalam sistem politik AS di bawah kepemimpinan Trump.

    “Trump mengejar agenda ‘gangguan maksimal,’” peringat Michaelis dalam sebuah dokumen rahasia.

    Hubungan Berlin dan Washington semakin tegang setelah Elon Musk, yang akan menjabat sebagai penasihat presiden, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan Alternative für Deutschland (AfD) menjelang pemilu Jerman yang dijadwalkan pada 23 Februari.

    “Jika Anda tidak puas dengan situasi saat ini, Anda harus memilih perubahan. Itulah mengapa saya sangat merekomendasikan orang-orang untuk memilih AfD. Ini adalah langkah yang paling masuk akal,” ujar Musk dalam percakapan daring di platform X bersama pemimpin AfD, Alice Weidel.

    “Faktanya, seperti yang pernah saya sampaikan secara publik, saya pikir hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman. Saya ingin sangat jelas: hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman, titik. Orang-orang harus benar-benar mendukung AfD, jika tidak, situasi di Jerman akan menjadi jauh lebih buruk,” tambahnya.

    Dukungan Musk terhadap AfD menuai kritik keras dari kalangan politik di Jerman, terutama setelah ia menghina Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz.

    Pemerintah Jerman menuduh Musk mencoba memengaruhi kampanye pemilu di negara tersebut melalui dukungannya terhadap AfD.

    Meski berhak menyuarakan pendapatnya, “Elon Musk sedang mencoba memengaruhi pemilu federal melalui pernyataannya,” ujar juru bicara pemerintah, Christiane Hoffmann, dalam konferensi pers di Berlin.

    Musk, yang juga pemilik platform media sosial X, sebelumnya menulis editorial di surat kabar harian WELT yang menyatakan dukungannya terhadap AfD.

    Hoffmann menyebut Musk mendorong masyarakat untuk memilih partai yang sedang dipantau oleh badan intelijen domestik Jerman sebagai potensi kasus ekstremis sayap kanan.

    Saat ini, AfD berada di peringkat kedua dalam survei nasional dan berpotensi menghalangi terbentuknya mayoritas dari koalisi sayap tengah-kanan atau tengah-kiri.

    Namun, partai-partai utama Jerman yang lebih moderat telah bersumpah untuk menolak membentuk koalisi dengan AfD di tingkat nasional.

  • Instagram Perpanjang Durasi Reels Menjadi 3 Menit, Saingi TikTok – Page 3

    Instagram Perpanjang Durasi Reels Menjadi 3 Menit, Saingi TikTok – Page 3

    Unggahan blog Meta menyebut bahwa hal itu juga akan membatalkan perluasan misi aturan dan kebijakan, menyoroti penghapusan pembatasan pada subjek termasuk imigrasi, gender, dan identitas gender. 

    Perubahan ini terjadi ketika perusahaan teknologi dan para eksekutifnya bersiap untuk pelantikan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari 2025.

    Trump sebelumnya vokal mengkritik Meta dan pendekatannya terhadap moderasi konten, menyebut Facebook “musuh rakyat” pada Maret 2024.

    Tetapi hubungan antara keduanya kemudian membaik. Zuckerberg makan malam di perkebunan Trump di Mar-a-Lago pada November. Meta juga menyumbang USD 1 juta untuk dana pelantikan presiden.

    “Pemilihan baru-baru ini juga terasa seperti titik balik yang memprioritaskan kebebasan berbicara,” kata Zuckerberg dalam sebuah video.

    Penggantian Nick Clegg oleh Joel Kaplan sebagai Head of Global Affairs Meta juga diartikan sebagai sinyal perubahan pendekatan perusahaan terhadap moderasi dan perubahan prioritas politiknya.

    Kate Klonick, profesor hukum di St John’s University Law School, mengatakan perubahan tersebut mencerminkan tren yang tampaknya tak terhindarkan selama beberapa tahun terakhir, terutama sejak pengambilalihan X oleh Elon Musk.

    “Tata kelola pribadi ujaran di platform ini semakin menjadi poin politik,” katanya kepada BBC News.

    “Ketika perusahaan sebelumnya menghadapi tekanan untuk membangun kepercayaan dan mekanisme keamanan dalam menangani isu-isu seperti pelecehan, ujaran kebencian, dan disinformasi, perubahan radikal ke arah yang berlawanan kini tengah berlangsung,” Klonick memungkaskan.