Jakarta, Beritasatu.com – Direktur PT Purwanto Asset Management, Edwin Sebayang menegaskan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif impor untuk negara-negara mitra dagang AS tidak akan membuat nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melemah ke level Rp 17.000.
“Jadi kalau menurut saya, rupiah tidak akan menuju ke level Rp 17.000. Tidak akan,” tegas Edwin dalam Investor Market Opening (IMO) di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Menurut Edwin, kondisi rupiah saat ini dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan cadangan devisa Indonesia yang masuk ke level tertinggi. Dia tak menampik menguatnya indeks dolar AS juga mempengaruhi pergerakan rupiah.
“Ini sebetulnya lebih kepada pengaruh dari segi global karena memang kemarin indeks dolar mengalami penguatan sebetulnya,” tambah Edwin.
Di samping itu, Edwin melihat kondisi kurs rupiah terhadap dolar AS yang sudah menembus ke level Rp 16.300 masih diterima oleh pasar. Hingga Rabu (22/1/2025) pukul 09.53, kurs rupiah menyentuh level Rp 16.321.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump kembali menggaungkan rencana untuk mengenakan tarif 25% atas barang impor dari Kanada dan Meksiko. Sebagai tanda awal dari fokus yang lebih intensif pada perdagangan, Trump mengatakan tarif dapat dikenakan terhadap kedua negara tersebut paling cepat pada awal Februari 2025.
“Kami berpikir dalam hal (pungutan) 25% pada Meksiko dan Kanada, karena mereka mengizinkan sejumlah besar orang (melintasi perbatasan),” kata Trump, seperti dikutip CNBC internasional pada Selasa (21/1/2025).
