Tag: Edi Rusdi Kamtono

  • Wapres tinjau pasar Flamboyan Pontianak, pastikan harga terkendali

    Wapres tinjau pasar Flamboyan Pontianak, pastikan harga terkendali

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming meninjau Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (23/8/2025) (Foto ; BPMI Setwapres)

    Wapres tinjau pasar Flamboyan Pontianak, pastikan harga terkendali
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 15:12 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau aktivitas Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu pagi (23/8/2025). Pasar tradisional terbesar di Pontianak itu menjadi lokasi strategis bagi Wapres untuk menyerap aspirasi pedagang sekaligus memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.

    Dalam kunjungannya, Wapres didampingi Gubernur Kalbar Ria Norsan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamalullael, dan Kapolda Kalbar Pipit Rismanto.

    Wali Kota Pontianak Edi Kamtono menyebut kunjungan ini memberi dorongan positif bagi warga dan pedagang pasar.
    “Harapan kita bisa memberi semangat bagi warga Kota Pontianak terutama, dan beliau bisa melihat langsung kondisi pasar sekarang ini. Kita memang mengendalikan inflasi daerah, serta ada beberapa program pembangunan yang difasilitasi dan diusulkan. Dengan kunjungan ini, beliau melihat langsung kondisi Kota Pontianak,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, Pasar Flamboyan berperan sebagai pasar induk dengan sekitar tiga ribu pedagang yang menjadi tolok ukur pergerakan harga kebutuhan pokok. Untuk mengendalikan harga, Pemkot Pontianak telah mengembangkan sistem digitalisasi hampir satu dekade terakhir.

    “Alhamdulillah, kita kendalikan terus karena ada sistem digitalisasi yang sudah berjalan hampir 10 tahun. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan inflasi di Kota Pontianak yang sejauh ini tetap terkendali,” paparnya.

    Pengawasan harga, lanjut Edi, juga melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta didukung asosiasi pedagang pasar.

    Kunjungan tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah pusat dan daerah bekerja sama menjaga stabilitas harga, memperkuat daya beli masyarakat, serta mendorong modernisasi pasar tradisional agar lebih nyaman dan berdaya saing.

    Kehadiran Wapres mendapat sambutan dari pedagang. Abdi (33), penjual bawang, bahkan merasa bangga produknya dibeli langsung oleh orang nomor dua di Indonesia. “Alhamdulillah, perasaannya senang sekali bawang saya dibeli Bapak Wapres. Dengan kehadiran beliau, euforia masyarakat makin bahagia dan semakin semangat,” ungkapnya.

    Penulis : Rizki Rian Saputra

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kalbar apresiasi WGS dukung pembiayaan UMKM lokal

    Kalbar apresiasi WGS dukung pembiayaan UMKM lokal

    Asisten II Setda Pemprov Kalbar Ignasius IK, mewakili Gubernur Kalbar Ria Norsan saat membuka bimtek 1000 UMKM di Pontianak Convention Center. ANTARA/Rendra Oxtora.

    Kalbar apresiasi WGS dukung pembiayaan UMKM lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 April 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan apresiasi terhadap PT Win Global Solusitama (WGS) atas program pembiayaan dan pendampingan bagi pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

    “Apa yang dilakukan WSG ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem UMKM yang berdaya saing dan mampu menjadi pilar pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global,” ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Kalbar Ignasius IK saat membuka kegiatan bimbingan teknis 1000 pelaku UMKM Minggu.

    Hal itu menunjukkan, katanya  bahwa pengembangan UMKM bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas bersama seluruh pemangku kepentingan. Ia mengatakan bahwa program pembiayaan yang ditawarkan WGS dapat menjadi solusi bagi pelaku UMKM dalam memperluas usaha dan meningkatkan kapasitas produksi.

    Ia juga mengingatkan agar bantuan tersebut digunakan secara bijak dan produktif.

    “Kami berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan skala usahanya, bukan justru mengarah ke hal konsumtif. Jika dikelola dengan baik, program ini akan menjadi pemicu kemajuan UMKM di Kalbar,” tuturnya.

    Di tempat yang sama, Anggota DPRD Kalbar, Yuliana juga menyampaikan dukungannya terhadap keterlibatan pihak swasta dalam penguatan sektor ekonomi kerakyatan.

    “Kita sangat mendukung kehadiran WGS yang turut serta mendorong pembiayaan UMKM. Ini merupakan kabar baik, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil,” tuturnya.

    Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyambut positif kiprah PT WGS yang hadir memberikan akses pembiayaan dan pelatihan bagi pelaku usaha di Pontianak dan sekitarnya. Menurutnya bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar UMKM mampu naik kelas dan bersaing di era perdagangan bebas.

    “Dukungan dari PT WGS sangat penting di tengah tantangan global seperti perang dagang dan tekanan ekonomi dunia. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan seperti BSI dan Bank Kalbar Syariah perlu terus diperkuat,” kata Edi usai menghadiri kegiatan bimtek dan pembukaan Expo UMKM di PCC.

    Ia menyebutkan bahwa kini terdapat sekitar 17.800 pelaku UMKM di Kota Pontianak yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu, inovasi dan kreativitas menjadi faktor penting agar UMKM tetap adaptif terhadap perubahan pasar.

    “Kita juga telah membangun rumah kemasan gratis bagi UMKM agar produk mereka bisa lebih bersaing, khususnya dalam hal tampilan dan daya tarik pasar,” katanya.

    Pemerintah Kota Pontianak terus mendorong sektor UMKM sebagai ujung tombak ekonomi lokal, ketahanan pangan, dan daya beli masyarakat di tengah dinamika perekonomian global yang masih fluktuatif.

    Sumber : Antara

  • Gen Z, energi besar pembawa perubahan di Pontianak

    Gen Z, energi besar pembawa perubahan di Pontianak

    Generasi Z mengikuti sosialisasi Pilkada Pontianak 2024. ANTARA/Dedi

    Gen Z, energi besar pembawa perubahan di Pontianak
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 11 November 2024 – 15:03 WIB

    Elshinta.com – Gegap gempita perhelatan pesta demokrasi tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota 2024 begitu terasa di Indonesia, termasuk di Kota Pontianak. Riuh rendahnya kian terasa pada pertengahan masa kampanye. Terdapat 37 provinsi, 415 kabupaten dan 93 kota, yang di dalamnya ada 1.556 pasangan calon (paslon) kepala daerah, ikut berkompetisi merebut simpati agar terpilih sebagai kepala daerah.

    Pilkada Kota Pontianak 2024 diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 1 pasangan petahana Edi Rusdi Kamtono-Bahasan dan nomor urut 2 pasangan Mulyadi-Harti Hartidjah. Sementara itu, peserta pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) 2024 terdiri atas tiga paslon yakni nomor urut 1 Sutarmidji-Didi Haryono, nomor urut 2 Ria Norsan-Krisantus Kurniawan, dan nomor urut 3 Muda Mahendrawan-Jakius Sinyor.

    Tebar pesona paslon peserta pilkada serentak melalui visi dan misi serta program unggulan ini makin intens disebarluaskan. Sosialisasi para paslon, mulai alat peraga kampanye (APK) fisik hingga bentuk digital, terus digencarkan, menembus batas ruang.

    Pendekatan dialogis ke tengah masyarakat oleh paslon, konten-konten digital berupa poster, foto, video, dan lainnya sudah menjadi konsumsi sehari-hari semua kalangan masyarakat. Tidak kalah ramai di kedai-kedai kopi yang selalu menjadi pusat informasi dan perbincangan banyak hal. Suasananya kian riuh.

    Lantas, apakah riuh pilkada di tengah masyarakat atau dunia maya tersebut juga dirasakan oleh generasi Generasi Z atau Gen Z? Apakah Gen Z, yang lahir 1997–2012 dan sebagian besar menjadi pemilih pemula itu, memiliki peran atas hak suaranya? Apakah Gen Z peduli dan berperan aktif pada Pilkada 2024 atau sebaliknya dan malah hanya menjadi komoditas politik yang suaranya tidak dijadikan penentu arah memajukan daerah?

    Kemudian, apakah paslon yang berlaga melirik dan memberikan edukasi politik, sentuhan kepada Gen Z dan bahkan memberikan program khusus untuk kalangan zoomers tersebut agar memilihnya?.Sejumlah pertanyaan di atas penting menjadi perhatian bersama karena dari komposisi suara pemilih pemilih milenial dan Gen Z di Kota Pontianak, bahkan beberapa daerah lain, sangat dominan, mencapai 60 persen.

    Jika Gen Z statusnya pemilih tidak berkualitas dengan tolok ukur mereka tidak peduli atau sebatas menjadi objek komoditas suara, maka kemungkinan besar suara mereka tidak berdampak pada arah pembangunan daerah. Padahal partisipasi semua elemen masyarakat, termasuk dari Gen Z, menjadi kunci utama. Untuk itulah suara Gen Z penting. Diperlukan gagasan dari paslon untuk bisa merangkul dan membina mereka yang dituangkan dalam program mereka. 

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak memastikan sosialisasi tahapan Pilkada 2024 gencar sejak awal, termasuk menyasar Gen Z. Hal itu dilakukan agar semua proses pilkada dapat diketahui secara luas dan kemudian bisa mendongkrak partisipasi politik Gen Z. Pada Pilkada 2024 Kota Pontianak tercatat  489.208 daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah pemilih sebanyak itu terdiri atas 239.089 laki-laki dan 250.119 perempuan.

    Khusus untuk pemilih dari kalangan Gen Z di Kota Pontianak sebanyak 125.946 orang, terdiri laki-laki 63.133 orang dan perempuan 62.813 orang. Ketua KPU Pontianak David Teguh menyatakan sosialisasi pilkada menyasar pelajar maupun pemuda serta mahasiswa yang sebagian besar Gen Z. Hal ini untuk memastikan mereka tahu dan terlibat aktif menyukseskan Pilkada 2024.

    Melihat komposisi suara Generasi Milenial dan Gen Z bisa, mereka menentukan masa depan Kota Khatulistiwa ini. Oleh karena itu, paslon harus memberikan perhatian, termasuk dalam hal pendidikan politik sehingga mereka menjadi pemilih berkualitas, yang memilih berdasarkan program kerja paslon dan rekam jejaknya.

    Untuk menarik simpati dan dukungan Gen Z, paslon perlu melakukan pendekatan yang disukai dan sesuai aktivitas mereka. Saat ini dengan kemajuan teknologi dan informasi melalui platform media sosial, sangat mudah untuk menjangkau kalangan Gen Z tersebut. Paslon juga bisa menyimak tren sosial media apa yang paling diminati Gen Z penting untuk menyampaikan visi dan misi serta program mereka.

    Gen Z melek teknologi dan palson atau siapa pun, kata David, bisa masuk lebih intens di ruang digital. Literasi politik meningkatkan partisipasi pemilih merupakan tugas bersama.
     
    Suara Gen Z

    Rio Prayogo, remaja kelahiran 2004, menegaskan bahwa siapa pun paslon yang dipilihnya dalam Pilkada 2024 adalah keputusan pribadi. Ia mengakui besarnya pengaruh paslon yang terpilih bagi perkembangan dan kemajuan Pontianak dan Kalbar di masa depan. Sebelum menentukan pilihan, ia akan melihat terlebih dahulu paslon mana yang memiliki visi dan misi serta program unggulan yang bisa membawa kemajuan.

    Rekam jejak paslon juga penting diperhatikan untuk memastikan apakah visi dan misi atau calon hanya berjanji di atas kertas atau bisa direalisasikan. Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak tersebut menambahkan soal informasi pilkada dan paslon diketahui dari alat peraga kampanye (APK) di ruang terbuka. Adapun program kerja paslon didapat secara digital.

    “Dalam memilih, kami berdasarkan keputusan sendiri, bukan bujuk rayu atau politik uang. Kami memilih tentu melihat program kerja. Apakah   paslon tersebut bisa bekerja dan amanah atau tidak. Rekam jejak penting untuk melihat itu semua,” jelas dia.

    Senada dengan Rio, juara dua Puteri Kalbar 2024, Denisa Elysia, menegaskan memilih paslon dalam pilkada merupakan keputusan pribadi sebagai wujud kontribusi menentukan masa depan Kalbar. Ia menyatakan akan memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak sesudah mengetahui visi dan misi dari paslon yang bersangkutan.

    Akan tetapi, Dewi mahasiswi Universitas Tanjungpura Pontianak, punya opini beda. Ia malah akan mengikuti hanya pilihan orang tuanya karena kurang tahu sosok paslon. Kharisma Bibit Wibowo, mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak, menegaskan kaum muda harus memilih calon pemimpin yang tepat, yang bisa mendukung kemajuan generasi muda.

    Gen Z peduli

    Analis komunikasi politik Fakultas Isipol Universitas Tanjungpura Pontianak Dr. Netty Herawati, menilai saat ini Gen Z sudah peduli  pilkada beserta dinamika di dalamnya. Namun apakah mereka sudah cerdas dalam memilih paslon di pilkada, menurut Netty, itu relatif. Sejauh ini, Gen Z telah mempunyai perhatian terhadap Pilkada 2024. Gen Z telah membaca dan mereaksi dinamika pilkada dengan cukup baik. Hal itu ditunjukkan bahwa mereka tertarik mengikuti isu pilkada, termasuk terkait perdebatan di pilkada melalui platform sosial media.

    Gen Z sudah peduli pilkada. Melalui platform digital, mereka mengikuti interaksi, komunikasi, dan promosi dengan para paslon pilkada. “Nah, mereka lihat (program) di sana itu, mereka juga suka memperdebatkan,” kata dia.

    Walakin, pemahaman lebih dalam Gen Z perlu menjadi perhatian, terutama untuk memastikan konten yang disajikan di sosial media selain kreatif dan menarik,  juga harus benar. Karena, dalam setiap pemilu dan pilkada, sering tercium aroma persaingan kurang sehat antarpaslon.

    Konten hoaks, saling menjatuhkan, dan misinformasi terlihat sulit dihindari dalam setiap kontestasi politik. Oleh karena itu, Gen Z dan anak muda harus menjadi pemilih cerdas agar cakap memilah informasi sekaligus melek dalam memilih calon kepala daerah yang tepat. Dengan jumlah pemilih yang besar, sudah saatnya anak muda ikut menentukan arah masa depan daerahnya dengan memilih pemimpin yang cakap, berintegritas, serta memahami kebutuhan mereka.

    Karena, suara mereka bukan komoditas politik yang jadi rebutan peserta pilkada, melainkan energi besar pembawa perubahan masa depan yang lebih berpengharapan.

    Sumber : Antara