Tag: Ed Sheeran

  • Rose ‘Blackpink’ Pecahkan Rekor Youtube Lewat Musik Video APT

    Rose ‘Blackpink’ Pecahkan Rekor Youtube Lewat Musik Video APT

    Seoul, Beritasatu.com – Musik video lagu APT dari Rose Blackpink dan Bruno Mars resmi memecahkann rekor sebagai musik video artis perempuan tercepat yang mencapai 1,7 miliar penayangan di YouTube.

    Pada Selasa (11/6/2025) sekitar pukul 05.00 KST waktu Korea Selatan, musik video lagu kolaborasi Rose dan Bruno Mars tersebut resmi telah melampaui angka 1,7 miliar penonton. Musik video lagu APT pertama kali dirilis pada 18 Oktober 2024 pukul 13.00 KST waktu Korea Selatan, artinya hanya membutuhkan waktu sekitar 235 hari untuk mencapai rekor tersebut, dikutip dari Soompi, Kamis (12/6/2025).

    Musik video APT secara keseluruhan tercepat ketiga yang meraih rekor ini, hanya dikalahkan oleh musik video lagu Despacito milik Luis Fonsi dan musik video lagu  Shape of You dari Ed Sheeran.

    Sebelumnya, pada Selasa (10/6/2025) lagu APT juga mencetak prestasi di tangga lagu Billboard. Billboard mengumumkan APT telah berada selama 33 pekan di tangga lagu Hot 100, peringkat mingguan Billboard untuk lagu-lagu paling populer di Amerika Serikat dengan menduduki peringkat nomor 24.

    Dengan demikian, lagu APT sejajar dengan lagu Who dari Jimin Bts sebagai lagu artis K-Pop yang  bertahan paling lama di tangga lagu dalam sejarah Hot 100 Billboard.

  • Sony WH-1000XM6 Rilis di Indonesia: Tawarkan Kemampuan Noise Cancelling Lebih Canggih – Page 3

    Sony WH-1000XM6 Rilis di Indonesia: Tawarkan Kemampuan Noise Cancelling Lebih Canggih – Page 3

    Dikembangkan melalui kerja sama dengan mastering engineer ternama di tiga studio rekaman papan atas di industri ini, Sterling Sound, Battery Studios, dan Coast Mastering, WH-1000XM6 diklaim mampu menghadirkan pengalaman musik yang superior.

    Tim kolaboratif yang terdiri dari para mastering engineer pemenang Grammy dan nominasi Grammy meliputi Randy Merrill (Sterling Sound), yang telah bekerja dengan orang-orang seperti Ed Sheeran.

    Selain itu, ada Chris Gehringer (Sterling Sound), yang dikenal karena karyanya dengan Rihanna dan Lady Gaga, serta Mike Piacentini (Battery Studios), yang telah menjadi mastering engineer lagu-lagu untuk Bob Dylan.

    Terakhir, ada Michael Romanowski (Coast Mastering), yang portofolionya meliputi Alicia Keys dan soundtrack Star Wars yang ikonik untuk Episode 4, 5 dan 6.

    Kolaborasi individu-individu berbakat ini menghasilkan WH-1000XM6 yang menghadirkan emosi, energi, dan detail yang diinginkan seniman dengan presisi yang luar biasa.

  • JIS diupayakan bisa pikat pengunjung di luar acara khusus

    JIS diupayakan bisa pikat pengunjung di luar acara khusus

    JIS telah dikunjungi sebanyak 907.764 orang pada tahun 2024

    Jakarta (ANTARA) – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengupayakan agar Jakarta International Stadium (JIS) bisa memikat pengunjung di luar acara khusus seperti konser musik dan lainnya.

    Adapun JIS tercatat beberapa kali menjadi lokasi acara yang mengundang massa tak sedikit, seperti konser penyanyi Ed Sheeran, grup idola K-pop SEVENTEEN, grup Maroon 5, konser Dewa 19, hingga ajang penghargaan tahunan yang digelar oleh Asosiasi Industri Musik Korea Selatan yakni Golden Disc Award ke-38.

    “Ini menjadi peluang dan tantangan bagi kami untuk kemudian bagaimana itu bisa berjalan dengan baik dan menjadi pemicu juga untuk meningkatkan sumber-sumber aktivitas apa yang ada sumber positif bagi kami di pengelolaan JIS,” kata Iwan.

    Lalu, untuk memaksimalkan aktivasi seni dan budaya di sana, Iwan mengatakan telah berkoordinasi dengan komunitas-komunitas seni.

    “Alhamdulillah antusias. Ini juga kesempatan bagi kami untuk terus menyempurnakan fasilitas-fasilitas di sana (TIM) untuk menarik kunjungan dan aktivitas kegiatan seni budaya bisa lebih maksimal di sana,” kata Iwan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • WA Status Punya Fitur Baru, HP Kamu Kebagian Nggak?

    WA Status Punya Fitur Baru, HP Kamu Kebagian Nggak?

    Jakarta

    WhatsApp Status kini punya fitur baru. Fitur tersebut menjadi salah satu yang paling dinanti pengguna setia WhatsApp.

    Kini, pengguna dapat menambahkan musik pada status mereka, sebuah fitur yang sudah lebih dulu populer di Instagram Stories. Dengan pembaruan ini, status WhatsApp dalam bentuk foto atau video bisa dipercantik dengan cuplikan lagu sesuai selera masing-masing pengguna.

    Akan ada ikon note musik di bagian atas layar saat membuat Status baru. Ketuk ikon tersebut, dan kamu akan membuka pustaka lagu untuk dipilih.

    “Status WhatsApp selalu menjadi cara untuk berbagi momen kehidupan dengan teman dan keluarga — tetapi apalah artinya momen tanpa musik latar yang sempurna? Sekarang, Anda dapat melakukannya dengan menambahkan musik ke pembaruan Status Anda,” kata WhatsApp.

    Menariknya lagi ada jutaan lagu untuk dipilih. Status pun dapat dienkripsi secara menyeluruh sehingga WhatsApp tidak dapat melihat apa yang kamu bagikan.

    “Dan kami tidak tahu lagu mana yang Anda tambahkan ke Status Anda,” janji WhatsApp.

    Perusahaan milik Meta itu juga mengatakan bahwa untuk merayakan peluncuran global fitur yang telah lama ditunggu ini, mereka bermitra dengan Ed Sheeran. Dia menyiapkan lagu terbarunya ‘Azizam’ untuk tersedia bagi pengguna WhatsApp. Lagu ini dapat ditambahkan ke pembaruan mereka. Pembaruan ini diluncurkan secara global dalam beberapa minggu ke depan.

    Cara Menambahkan Musik di WhatsApp StatusPastikan aplikasi WhatsApp di perangkat kalian sudah menjalankan versi terbaruBuka aplikasi WhatsApp lalu ketuk tab Updates atau Pembaruan di bagian bawahPilih foto atau video yang ingin dibagikan ke StatusAtau, ketuk ikon Kamera untuk mengambil foto atau video baruKetuk ikon not balok yang ada di bagian atas untuk membuka browser musikKetuk bilah pencarian untuk mencari lagu yang diinginkan atau scroll ke bawah untuk menelusuri lagu populerKetuk tombol play untuk mendengar preview lagu atau tombol anak panah untuk menambahkannya ke statusGeser bilah yang ada di bagian bawah untuk memilih bagian lagu yang ditambahkan ke statusKetuk Selesai, lalu ketuk ikon Kirim di sudut kanan bawah.

    Pengguna WhatsApp bisa menambahkan musik dengan durasi hingga 15 detik untuk status yang berisi foto atau gambar. Untuk status yang berisi video, durasi musik yang bisa ditambahkan sama seperti durasi video atau maksimal 60 detik.

    Pengguna WhatsApp bisa menambahkan musik dengan durasi hingga 15 detik untuk status yang berisi foto atau gambar. Untuk status yang berisi video, durasi musik yang bisa ditambahkan sama seperti durasi video atau maksimal 60 detik

    Kalian juga bisa membuat status dengan musik saat melihat status pengguna lain. Caranya dengan mengetuk judul lagu yang ada di bagian atas status lalu ketuk tombol ‘Add a status with music’ di menu yang muncul.

    Kalau kalian menyukai lagu yang ada di status orang lain, kalian bisa mencari tahu lebih banyak tentang lagu tersebut dengan mengetuk judul lagunya yang ditampilkan di status, atau ketuk ikon titik tiga lalu pilih opsi ‘View Artist’ untuk mengetahui penyanyinya lebih lanjut.

    Agar pengguna dapat lebih memahami fitur baru ini, WhatsApp menuliskan beberapa catatan di website FAQ-nya, antara lain:

    Musik tersedia untuk status video atau foto. Anda tidak dapat menambahkan musik ke pembaruan status teks, GIF, atau suaraUntuk menambahkan musik ke status Anda, gunakan perangkat iOS atau Android. Untuk saat ini, Anda tidak dapat menambahkan musik ke status di perangkat atau platform lainPilihan musik yang tersedia untuk Anda di aplikasi WhatsApp Business mungkin berbedaKetersediaan musik dapat bervariasi tergantung pada negara tempat Anda tinggal.

    (ask/afr)

  • Lebaran Makin Seru, Pengguna WhatsApp Indonesia Bisa Tambah Musik ke Status – Page 3

    Lebaran Makin Seru, Pengguna WhatsApp Indonesia Bisa Tambah Musik ke Status – Page 3

    Untuk menyambut peluncuran fitur global yang telah lama dinantikan ini, pihak WhatsApp berkolaborasi dengan Ed Sheeran untuk menghadirkan “Azizam” di Status WhatsApp.

    Azizam adalah lagu dari album terbaru Ed Sheeran yang akan segera dirilis, yang dapat segera ditambahkan ke Status WhatsApp kamu.

    Azizam merupakan lagu yang diciptakan sebagai surat cinta untuk istri dan para penggemar Ed. Azizam sendiri berasal dari Bahasa Persia yang berarti “sayangku” atau “kekasihku”.

    Lagu ini menggabungkan elemen musik dari berbagai budaya, serta mencerminkan gaya global Ed yang telah dicintai di seluruh dunia.

    Sebagai bagian dari perayaan ini, Ed membagikan sebuah video singkat yang memperlihatkan proses kreatifnya dalam membuat Status WhatsApp.

    Kini, seperti Ed, para penggemar juga bisa berbagi momen spesial mereka dengan “Azizam” — serta jutaan lagu favorit lainnya — untuk mengekspresikan suasana hati dan tetap terhubung dengan orang-orang terdekat melalui Status WhatsApp.

  • Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India

    Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India

    Dunia Hari Ini kembali dengan rangkuman berita-berita yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Edisi Senin, 10 Februari 2025 kami awali dengan berita dari penyanyi Ed Sheeran

    Penampilan Ed Sheeran dihentikan polisi India

    Penyanyi Ed Sheeran diberhentikan polisi India saat sedang mengamen untuk membuat kejutan bagi penggemarnya di kota Bengaluru.

    Dalam video yang beredar viral di jejaring sosial, terlihat ia sedang menyanyikan lagu “Shape of You” sambil mengenakan celana pendek, kaus oblong, dan kacamata hitam.

    Setelah penampilannya dihentikan polisi, Ed mengunggah pesan di Instagram story-nya, untuk meyakinkan para pengikutnya “semuanya baik-baik saja” sembari menjelaskan sudut pandangnya tentang apa yang terjadi.

    “Kami sudah punya izin untuk bermain musik, jadi kami bermain di tempat itu, sudah direncanakan sebelumnya, bukannya kami datang begitu saja,” tulisnya.

    “Semuanya baik-baik saja,” lanjutnya, sambil menambahkan, “Sampai jumpa di pertunjukan malam ini x.”

    Tawanan Thailand di Gaza dibebaskan

    Kelima pekerja asal Thailand, yakni Sarusak Rumnao, Watchara Sriaoun, Sathian Suwannakham, Pongsak Thaenna, dan Bannawat Saethao, tiba di Bangkok setelah dibebaskan dari Gaza pada 30 Januari lalu sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran.

    Mereka disambut dengan pelukan keluarg di aula kedatangan di bandara Suvarnabhumi, hari Minggu kemarin.

    Sarusak Rumnao meninggalkan rumahnya di provinsi pedesaan Udon Thani di Thailand tiga tahun lalu untuk bekerja di lahan pertanian di kota Yesha.

    Ibunya, Khammee Rumnao, merasa lega karena putranya tidak dianiaya.

    “Ia hanya makan roti. Ia dirawat dengan baik dan diberi makan tiga kali sehari [setiap hari],” katanya, seraya menambahkan kalau ia makan apa pun yang dimiliki para penawannya.

    Tarif impor baja Amerika

    Presiden Donald Trump akan mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat.

    Presiden Trump juga mengatakan ia akan mengumumkan tarif timbal balik pada hari Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.

    Ia mengatakan Amerika Serikat akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain, serta akan berlaku untuk semua negara.

    “Dan sederhana saja, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” kata Presiden Trump.

    Selama masa jabatan pertamanya, Presiden Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium.

    Partai PM India Modi menangkan kursi terbanyak

    Partai Perdana Menteri India Narendra Modi kembali berkuasa di ibu kota negara untuk pertama kalinya setelah 27 tahun.

    Partai Bharatiya Janata milik PM Modi memenangkan 48 dari 70 kursi di distrik ibu kota Delhi, jauh di atas 22 kursi milik Partai oposisi Aam Aadmi (AAP) pimpinan Arvind Kejriwal.

    “Ini jadi jaminan kalau kami tidak akan mengabaikan satu hal pun dalam membangun Delhi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” tulis PM Modi di X.

    Sebaliknya, hasil ini mengakhiri berkuasanya AAP, yang tumbuh dari gerakan antikorupsi pada tahun 2012 di Delhi.

    Ratusan orang jadi korban keracunan makanan

    Sebanyak 147 orang jadi korban keracunan makanan setelah menghadiri hajatan pernikahan di kabupaten Sleman, Yogyakarta, seperti dilaporkan Kompas.

    Dilaporkan jumlah warga yang harus dirawat telah bertambah menjadi 23 orang, karena mengalami gejala diare, demam, hingga pusing.

    Kumparan melaporkan Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengatakan akan memeriksa orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut, khususnya penyedia katering.

    Sampel makanan masih diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan setempat, yang memperkirakan hasilnya akan keluar dalam tujuh hari.

  • Chord Gitar dan Lirik Lagu Shape of You – Ed Sheeran

    Chord Gitar dan Lirik Lagu Shape of You – Ed Sheeran

    Chord Gitar dan Lirik Lagu Shape of You – Ed Sheeran

    TRIBUNJATENG.COM- Lagu ‘Shape of You’ merupakan lagu yang dibawakan oleh penyanyi Ed Sheeran.

    Lagu ini dirilis pada 6 Januari 2017 sebagai salah satu singel utama ganda bersama “Castle on the Hill” dari album studio ketiganya ÷ (2017).

    Shape of You mengandung makna romantis dengan menggambarkan tentang pertemuan pertama hingga berujung jatuh cinta. 

    Berikut chord gitar dan lirik lagu Shape of You – Ed Sheeran: 

    [Intro]
    C#m F#m A B
    C#m F#m A B

        C#m                 F#m
    The club isn’t the best place to find a lover
           A              B
    So the bar is where I go
    C#m                      F#m
    Me and my friends at the table doing shots
             A                B
    Drinking fast and then we talk slow
         C#m                       F#m
    Come over and start up a conversation with just me
        A                       B
    And trust me I’ll give it a chance now
            C#m                    F#m
    Take my hand, stop, put Van the man on the jukebox
        A                B
    And then we start to dance, and now I’m singing like

    C#m              F#m
    Girl, you know I want your love
    A                      B                 C#m
    Your love was handmade for somebody like me
                 F#m
    Come on now, follow my lead
    A               B
    I may be crazy, don’t mind me, say
    C#m            F#m
    Boy, let’s not talk too much
    A                    B                C#m
    Grab on my waist and put that body on me
                 F#m
    Come on now, follow my lead
    A
    Come—come on now, follow my lead

    Chorus:

    C#m      F#m                    A
      I’m in love with the shape of you
                B                  C#m
    We push and pull like a magnet do
                F#m              A
    Although my heart is falling too
           B
    I’m in love with your body
    C#m        F#m                  A
      And last night you were in my room
               B                    C#m
    And now my bedsheets smell like you
                     F#m                  A
    Every day discovering something brand new
               B
    Well I’m in love with your body

    C#m F#m A         B
               I’m in love with your body
    C#m F#m A         B
               I’m in love with your body
    C#m F#m A         B
               I’m in love with your body

    C#m               F#m                  A
    Every day discovering something brand new
           B
    I’m in love with the shape of you

    C#m                    F#m
    One week in we let the story begin
                A                B
    We’re going out on our first date
            C#m                   F#m
    You and me are thrifty, so go all you can eat
                 A                   B
    Fill up your bag and I fill up a plate
                C#m                       F#m
    We talk for hours and hours about the sweet and the sour
                 A                B
    And how your family is doin’ okay
                  C#m             F#m
    Leave and get in a taxi, then kiss in the backseat
             A                     B
    Tell the driver make the radio play, and I’m singing like

    C#m              F#m
    Girl, you know I want your love
    A                      B                 C#m
    Your love was handmade for somebody like me
                 F#m
    Come on now, follow my lead
    A               B
    I may be crazy, don’t mind me, say
    C#m              F#m
    Boy, let’s not talk too much
    A                    B                C#m
    Grab on my waist and put that body on me
                 F#m
    Come on now, follow my lead
    A
    Come—come on now, follow my lead

    Chorus:

    C#m      F#m                    A
      I’m in love with the shape of you
                B                  C#m
    We push and pull like a magnet do
                F#m              A
    Although my heart is falling too
           B
    I’m in love with your body
    C#m        F#m                  A
      And last night you were in my room
               B                    C#m
    And now my bedsheets smell like you
                     F#m                  A
    Every day discovering something brand new
                B
    Well I’m in love with your body

    C#m F#m A         B
               I’m in love with your body
    C#m F#m A         B
               I’m in love with your body
    C#m F#m A         B
               I’m in love with your body

    C#m               F#m                  A
    Every day discovering something brand new
           B
    I’m in love with the shape of you

    C#m              F#m
      Come on, be my baby, come on
    A                B
      Come on, be my baby, come on
    C#m              F#m
      Come on, be my baby, come on
    A                B
      Come on, be my baby, come on
    C#m              F#m
      Come on, be my baby, come on
    A                B
      Come on, be my baby, come on

    C#m               F#m                  A
    Every day discovering something brand new
           B
    I’m in love with the shape of you

  • ‘Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen’ – Dampak lagu amal yang menstereotipe rakyat Ethiopia selama puluhan tahun – Halaman all

    ‘Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen’ – Dampak lagu amal yang menstereotipe rakyat Ethiopia selama puluhan tahun – Halaman all

    Sejak rekaman aslinya dirilis 40 tahun silam, lagu berjudul Do They Know It’s Christmas? tidak pernah absen berkumandang menjelang Natal. Pertanyaannya selalu sama: apakah rakyat Ethiopia tahu hari Natal?

    Lagu itu disusun oleh musisi Bob Geldof dan Midge Ure setelah mereka menyaksikan tayangan mengerikan tentang kelaparan di Ethiopia utara yang disiarkan BBC pada 1984.

    Keduanya kemudian mengumpulkan beberapa penyanyi terkenal pada masa itu untuk merekam lagu Do They Know It’s Christmas? Penyanyi yang diundang antara lain Bono dari U2, Sting, hingga Paul McCartney.

    Rencananya, uang yang mereka peroleh akan disumbangkan untuk rakyat Ethiopia.

    Perilisan lagu tersebut melalui grup musik Band Aid serta konser Live Aid yang digelar delapan bulan kemudian, menjadi momen penting dalam penggalangan dana selebritas dan menjadi pola yang diikuti banyak orang.

    Selama 40 tahun, lagu Do They Know It’s Christmas? telah direkam ulang dalam empat versi.

    Namun, ada sisi lain dari lagu tersebut yang tak banyak diketahui khalayak umum.

    Terlepas dari sumbangan yang mengalir, lagu Do They Know It’s Christmas? menyimpan stereotipe bahwa Ethiopia adalah tempat yang tandus dan tidak ada hujan atau sungai yang mengalir.

    Masyarakat Ethiopia yang menerima bantuan dipandang sebagai sosok kurus kering dan tak berdaya.

    Pandangan itu rupanya dianggap sebuah kebenaran bagi banyak orang.

    “Pertanyaan ‘Apakah mereka tahu hari Natal?’ lucu dan menghina,” kata Dawit Giorgis.

    Pada 1984, Dawit Giorgis adalah pejabat Ethiopia yang bertanggung jawab untuk menyebarkan pesan tentang apa yang terjadi di negaranya.

    Keheranan Dawit Giorgis terdengar jelas dari suaranya.

    “Pertanyaan itu sangat menyimpang. Ethiopia adalah negara dengan penduduk mayoritas Kristen sebelum Inggris… Kami mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen,” ucapnya kepada BBC.

    Meski demikian, Dawit Giorgis tidak meragukan bahwa film BBC yang dibuat oleh jurnalis Inggris, Michael Buerk, dan juru kamera asal Kenya, Mohamed Amin, telah menyelamatkan banyak nyawa di Ethiopia.

    Sebagai kepala Komisi Pemulihan dan Rehabilitasi Ethiopia, Dawit Giorgis, berhasil menyelundupkan kru TV BBC ke negaranya.

    Pemerintah Ethiopia saat itu, yang sedang merayakan 10 tahun kekuasaan Marxis dan terlibat perang saudara, tidak ingin berita tentang kelaparan tersebar.

    “Cara orang-orang Inggris menanggapi dengan sangat murah hati memperkuat keyakinan saya pada kemanusiaan,” ujarn dari Namibia, tempat dia sekarang bekerja.

    Ia juga memuji “orang-orang muda dan bersemangat” di balik Band Aid serta menggambarkan mereka sebagai orang yang “luar biasa”.

    Tapi pertanyaannya tentang lagu itu sebetulnya adalah rangkuman dari perdebatan banyak orang yang mungkin merasa bahwa menghalalkan segala cara diperbolehkan demi menyelamatkan banyak nyawa.

    ‘Lagu Natal yang problematik’

    Musisi Bob Geldof secara tegas membela ketika menanggapi artikel The Conversation tentang “lagu Natal yang problematik” itu.

    “Itu lagu pop… Argumen yang sama telah disampaikan berkali-kali selama bertahun-tahun dan menimbulkan respons yang sama melelahkannya,” ucap Bob Geldof.

    “Lagu pop pendek ini telah menyelamatkan ratusan ribu, bahkan jutaan orang.”

    Ia juga mengakui bahwa orang Ethiopia merayakan Natal, tetapi klaimnya pada 1984 “upacara-upacara ditinggalkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, Joe Cannon yang merupakan kepala keuangan Band Aid Trust mengatakan dalam tujuh bulan terakhir badan amal tersebut telah memberikan lebih dari £3 juta (setara Rp60 miliar) untuk membantu sebanyak 350.000 orang melalui sejumlah proyek di Ethiopia, serta Sudan, Somaliland, dan Chad.

    Ia menambahkan tindakan cepat Band Aid sebagai “orang pertama yang memberikan respons” mendorong orang lain untuk menyumbang di tempat-tempat yang kekurangan dana, terutama di Ethiopia utara.

    Namun, ini tidak cukup untuk meredam gejolak yang diakibatkan dari lagu tersebut.

    Minggu lalu, Ed Sheeran berkata dia tidak senang dengan suaranya pada rekaman tahun 2014 yang dibuat untuk mengumpulkan dana untuk mengatasi krisis Ebola di Afrika Barat—karena “pemahamannya tentang persoalan tersebut telah berubah”.

    Ed Sheeran tampaknya terpengaruh oleh rapper Inggris-Ghana, Fuse ODG, yang juga menolak untuk ambil bagian satu dekade lalu.

    “Dunia telah berubah, tapi Band Aid belum,” katanya kepada siniar Focus on Africa milik BBC pada pekan ini.

    “Itu seperti mengatakan tidak ada kedamaian dan kegembiraan di Afrika pada hari Natal. Seakan-akan berkata ada kematian di setiap air mata yang tumpah,” katanya mengacu pada lirik lagu versi 2014.

    Adapun Fuse OGD tidak menyangkal bahwa ada masalah yang harus dituntaskan, tapi menurutnya “Band Aid hanya mengambil satu isu dari satu negara lantas menyamaratakannya ke seluruh benua.”

    Cara orang Afrika digambarkan dalam penggalangan dana ini, kata dia, berdampak langsung padanya.

    Ketika tumbuh dewasa, “tidaklah keren menjadi orang Afrika di Inggris… [karena] penampilan saya, orang-orang jadi mengolok-olok saya,” ujar penyanyi itu.

    Dana amal untuk Afrika dan stereotipe terhadap orang Afrika

    Penelitian tentang dampak penggalangan dana amal oleh dosen King’s College Inggris-Nigeria, Edward Ademolu mendukung hal ini.

    Ia masih ingat film pendek yang dibuat di Afrika oleh Comic Relief yang dipengaruhi oleh Band Aid.

    Gara-gara film itu, klaimnya, “teman-teman Afrika-nya di sekolah dasar [Inggris] akan menyangkal asal-usul mereka dan dengan sangat yakin menyebut semua orang Afrika bau, tidak cerdas, dan menyamakan orang Afrika dengan binatang buas”.

    Gambaran orang Afrika yang sangat kurus menjadi hal yang umum dalam upaya untuk mendapatkan dana amal.

    Sampul untuk single asli Band Aid, yang dirancang oleh artis pop Sir Peter Blake, menampilkan adegan Natal yang penuh warna.

    Pemandangan itu kontras dengan dua anak Ethiopia yang kurus kering dalam warna hitam dan putih sedang memakan biskuit demi menyambung hidup.

    Untuk bagian poster konser Live Aid tahun berikutnya, Sir Peter Blake menggunakan foto punggung seorang anak tanpa identitas, telanjang, dan kurus kering.

    Foto itu digunakan lagi dalam karya seni yang dirilis tahun 2004 dan muncul sekali lagi tahun ini.

    Bagi banyak orang yang bekerja di sektor bantuan dan akademisi, ada keterkejutan dan keheranan bahwa lagu dan gambar itu terus muncul.

    Organisasi induk Bond, yang bekerja dengan lebih dari 300 badan amal termasuk Christian Aid, Save the Children, dan Oxfam, sangat kritis terhadap lagu tersebut.

    “Inisiatif seperti Band Aid 40 mengabadikan narasi yang sudah ketinggalan zaman, memperkuat rasisme dan sikap kolonial yang merampas martabat dan hak orang-orang,” kata Lena Bheeroo.

    Adapun musisi Bob Geldof sebelumnya menepis gagasan bahwa karya Band Aid bergantung pada “kiasan kolonial”.

    Cara lembaga amal mengumpulkan dana telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir.

    Meskipun tetap kritis, penulis Kenya, Patrick Gathara yang sering mengejek pandangan Barat tentang Afrika setuju banyak hal telah berubah.

    “Ada dorongan di lembaga kemanusiaan untuk mulai melihat orang-orang dalam kondisi krisis sebagai manusia dan bukan sebagai korban… dan saya pikir itu adalah perubahan yang sangat besar,” katanya kepada BBC.

    “Pada masa Live Aid yang Anda lihat hanyalah gambaran kelaparan dan penderitaan… gagasan bahwa orang-orang ini tidak mampu melakukan apa pun untuk diri mereka sendiri, itu adalah kesalahpahaman.”

    Sementara itu, protes besar-besaran Black Lives Matter menambah dorongan pada perubahan yang sudah terjadi.

    Satu dekade lalu, organisasi Norwegia Radi-Aid menyoroti orang Afrika dengan unsur humor dalam kampanye penggalangan dana.

    Misalnya, organisasi itu mengoordinasikan kampanye tiruan untuk meminta orang Afrika mengirim radiator kepada orang Norwegia yang diduga menderita kedinginan.

     

    Pada 2017, Ed Sheeran sendiri memenangkan salah satu penghargaan “Rusty Radiator” untuk film yang dibuatnya untuk Comic Felief di Liberia.

    Saat itu dia menawarkan untuk membayar biaya penitipan anak-anak tunawisma Liberia di sebuah kamar hotel.

    Penyelenggara penghargaan mengatakan “video tersebut seharusnya tidak hanya tentang Ed Sheeran yang memikul beban sendirian, tapi juga mengajak masyarakat untuk turun tangan”.

    Akademisi Universitas East Angelia, David Girling, yang pernah menulis laporan untuk Radi-Aid berpendapat pekerjaan di sana adalah salah satu alasan mengapa banyak hal telah berubah.

    Ia berkata semakin banyak lembaga amal yang memperkenalkan pedoman etika untuk kampanye mereka.

    “Orang-orang telah menyadari kerusakan yang bisa ditimbulkan,” ucapnya kepada BBC.

    Penelitian Prof Girling, yang dilakukan di Kireba, daerah kumuh di ibu kota Kenya, Nairobi, menunjukkan kampanye yang melibatkan dan berpusat pada mereka yang menjadi target bantuan amal bisa lebih efektif daripada kebiasaan usang dari atas ke bawah.

    Banyak lembaga amal masih berada di bawah tekanan untuk menggunakan selebritas guna membantu meningkatkan kesadaran dan pengumpulan dana.

    Profesor Girling bahkan mengatakan beberapa media tidak akan menulis cerita penggalangan dana kecuali jika ada selebritas yang terlibat.

    Namun penelitian oleh rekannya Martin Scott menunjukkan bintang-bintang besar sering kali dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama sebuah kampanye.

    Sementara selebritas mungkin mendapatkan manfaat, tapi lembaga amal dan pemahaman tentang isu yang sedang dikerjakan justru dirugikan.

    Jika proyek seperti Band Aid berjalan di masa sekarang, proyek tersebut harus berpusat pada artis-artis Afrika, kata jurnalis musik Christine Ochefu kepada BBC.

  • Jerit Tangis Konsumen Konser: Bagaimana Memperkuat Hak Konsumen Konser? – Halaman all

    Jerit Tangis Konsumen Konser: Bagaimana Memperkuat Hak Konsumen Konser? – Halaman all

    Pandemi Covid-19 telah menyita banyak aktivitas masyarakat karena pembatasan tatap muka. Hilangnya pandemi membuat masyarakat kembali melakukan aktivitas normal tak terkecuali konser musik yang sempat vakum beberapa tahun. Bermunculan beberapa kegiatan konser musik baik lokal seperti konser Dewa 19, Sheila on 7, dll. maupun artis mancanegara sebut saja Coldplay, Blackpink, Bring me the horizon dan beberapa artis fenomenal lain yang mampir ke Indonesia untuk mengadakan konser.

    Tentu dibalik megahnya konser yang disajikan ada banyak jerit dan tangis para konsumen yang tidak bisa menikmati konser karena persoalan teknis maupun non teknis. Padahal mereka sudah menunggu sekian lama idola nya datang ke Indonesia. Harga tiket pun tidak murah, konsumen harus merogoh kocek dalam-dalam seperti konser Coldplay dengan harga terendah Rp 800.000 dan tertinggi mencapai Rp 11.000.000, untuk konser Blackpink harga terendah Rp 1.350.000 dan tertinggi Rp 3.800.000.

    Pada tahun 2023 saja YLKI telah menerima 4 pengaduan dari konsumen , selanjutnya sampai awal Desember 2024 saja pengaduan konsumen konser melonjak menjadi 8 pengaduan konsumen dan 1 pengaduan kelompok yang mewakili sekitar 900an konsumen.

    Pengaduan konsumen konser

    Adapun pengaduan yang disampaikan antara lain soal sulitnya mengakses web dalam war ticket dan akhirnya mereka tidak mendapatkan tiket. Tentu, soal tiket tidak berhenti di sini. Konsumen mencoba mencari tiket dengan cara lain, salah satu nya dari calo. Lalu muncul permasalahan berikut nya, contohnya dalam kasus konser Coldplay, yang penonton nya mencapai 50.000 lebih, banyak juga konsumen yang tertipu oleh calo bahkan tersangkanya sudah di vonis 3 tahun oleh Pengadilan Jakarta Pusat karena terbukti melakukan penggelapan 2.268 tiket konser Coldplay senilai Rp 5,1 miliar.

    Permasalahan kedua, konsumen juga mengeluhkan soal tempat penyelenggaraan konser yang tidak sesuai dengan standar, yang mengakibatkan beberapa konser batal dilaksanakan hingga usai. Contohnya konser Bring me the horizon yang mendadak di tengah jalan harus dihentikan karena artis menganggap venue nya membahayakan keselamatan. Akhirnya konsumen harus menerima pil pahit karena tidak bisa menyaksikan pertunjukkan konser hingga usai. Persoalan lain adalah pindahnya tempat konser secara mendadak, seperti kasus konser Ed Sheeran yang berpindah Stadion GBK ke Stadion JIS..

    Permasalahan ketiga soal refund tiket dari konser yang gagal dilaksanakan. Namun nahasnya konsumen tidak tahu harus refund ke mana karena pihak penyelenggara sudah kabur. Ingat kasus konser musik NDX AKA dan Guyon Waton di Pasar Kemis Tangerang yang gagal dilaksanakan karena pihak EO tidak melunasi kewajibannya untuk membayar artis. Akhirnya konser tidak terjadi dan konsumen mengamuk. Sasarannya adalah alat-alat vendor yang dibakar oleh massa.

    Bagaimana hak konsumen konser?

    Pertama hak informasi: Konsumen berhak mendapatkan informasi benar, jelas dan jujur soal penyelenggaraan konser musik. Dari mulai harga tiket, tempat pembelian tiket, venue konser, list artis maupun detail informasi lain yang harus disampaikan oleh penyelenggara. Sehingga konsumen mendapatkan informasi utuh tanpa simpang siur.

    Kedua soal hak keamanan, kenyamanan dan keselamatan: Pihak EO sebagai penyelenggara menurut UU No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen sudah masuk dalam kategori pelaku usaha. Jika sudah berani menjual jasa konser, EO pun harus bisa menjamin keamanan dan keselematan konsumen dari sebelum konser berlangsung, seperti antrian masuk konser, lanjut ketika penyelenggaraan konser dan terakhir ketika konser sudah berakhir. Pihak EO harus memastikan keamanan dan keselamatan konsumen. Jika terjadi sesuatu terkait keselamatan konsumen maka hal itu menjadi tanggung jawab pihak EO. Selain itu, untuk memastikan keamanan dan keselamatan konsumen, pihak EO juga harus menghitung dengan betul berapa kapasitas venue, jangan sampai menjual tiket melebih kapasitas.

    Ketiga soal kompensasi dan ganti rugi: Jika penyelenggaran konser tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh pihak EO, seperti pembatalan konser, seharusnya konsumen bukan hanya mendapatkan pengembalian harga tiket secara utuh 100% saja, tapi juga berhak mendapatkan kompensasi/ganti rugi.

    Keempat soal hak melakukan pengaduan: Penyelenggara konser harus membuka seluas- luasnya kesempatan bagi konsumen untuk mengadu terkait dengan penyelenggaraan konser. Hotline pengaduan bisa diinformasikan kepada konsumen bahkan sebelum konser dimulai, agar ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, konsumen bisa melakukan pengaduan dan bisa cepat direspons.

    Kelima, hak bagi konsumen rentan (disabilitas): Keberadaan konsumen rentan di dalam tempat konser harus diperhatikan betul oleh pihak penyelenggara. Konsumen disabilitas tentu memiliki kebutuhan khusus, oleh karena itu pihak EO harus siap menyediakan fasilitas bagi konsumen yang memiliki kebutuhan khusus dari mulai akses, tempat duduk hingga toilet agar hak mereka sebagai konsumen juga bisa terpenuhi.

    Perubahan sistem penyelenggaraan konser

    Konser sudah menjadi komoditas seksi dalam menarik konsumen. Namun sedihnya banyak penyelenggara yang tidak kredibel dalam melaksanakannya. Walaupun juga banyak konser yang berhasil dan mendapat apresiasi oleh para penggemarnya, tapi yang penting ke depan adalah bagaimana memperbaiki sistem penyelenggaraan konser agar lebih baik.

    Perlu dipertimbangkan soal legalitas dan lisensi para EO, apalagi dalam acara besar, tentu track record EO juga punya pengaruh besar untuk keberhasilan konser. Pemerintah harus mulai melirik dan mengawasi EO di Indonesia, jangan sampai acara besar diselenggarakan oleh EO yang belum berpengalaman atau bahkan punya track record buruk. Menimbang kembali rencana sertifikasi promotor oleh Kemenparekraf bisa menjadi pilihan untuk melindungi konsumen konser.

    Dengan aturan hukum yang kuat tentu sistem penyelenggaraan konser dari hulu hingga hilir akan menjadi lebih baik. Hal tersebut akan bermuara pada perlindungan konsumen dan membuat konsumen nyaman dan aman dalam menonton konser.

    *Rio Priambodo, Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI

  • Len Blavatnik, Imigran Ukraina yang Sukses Berharta Rp496,7 T di AS

    Len Blavatnik, Imigran Ukraina yang Sukses Berharta Rp496,7 T di AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Leonid Valentinovich Blavatnik (Len Blavatnik) merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Pundi-pundi hartanya terutama berasal dari perusahaan investasi multisektor, Access Industries.

    Forbes memperkirakan total kekayaan Blavatnik mencapai US$31,8 miliar atau sekitar Rp496,7 triliun (asumsi kurs Rp15.619 per dolar AS) pada Sabtu (20/1).

    Dengan kekayaannya itu, Blavatnik menempati peringkat orang terkaya ke-45 di dunia versi media keuangan itu.

    Dilansir dari berbagai sumber, Blavatnik lahir pada 14 Juni 1957 di Odessa, Ukraina dari keluarga keturunan Yahudi. Setelah lulus SMA, ia masuk ke Universitas Moskow untuk belajar teknik perkeretaapian.

    Saat berusia 21 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke New York, Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, Blavatnik melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar master di bidang ilmu komputer Universitas Columbia pada 1981.

    Ia memutuskan untuk melepas kewarganegaraan Rusia dan menjadi warga AS pada 1984.

    Lalu, pada 1986, Blavatnik bersama rekannya mendirikan perusahaan investasi Access Industries (AI). Saat awal berdiri, AI banyak berinvestasi di Rusia. Namun, Blavatnik memilih untuk tak terlalu dekat dengan Kremlin dan memilih menyerahkan urusan bisnis di sana ke rekannya.

    Pada 1989, Blavatnik memutuskan untuk melanjutkan studi demi meraih gelar MBA di Harvard Business School. Saat itu, Access Industries mulai dilirik sebagai perusahaan investasi ternama.

    Blavatnik memiliki kepiawaian dalam memilih bisnis tempat perusahaannya berinvestasi dan menyulapnya menjadi lebih menguntungkan. Di tangannya, Access Industries mendapatkan banyak keuntungan.

    Hampir empat dekade berdiri, portofolio investasi Access Industries kini sudah mencapai US$35 miliar dari investasi di 200 lebih negara dan teritori.

    Awalnya, perusahaan banyak bermain di sektor tambang dan energi, salah satunya di perusahaan minyak Rusia TNK-BP. Kemudian, perusahaan terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menempatkan investasi pada perusahaan kimia LyondellBasell hingga Warner Music yang dibeli pada 2011 senilai US$3,3 miliar.

    Dalam tempo sembilan tahun, Blavatnik sukses membawa Warner melantai di bursa saham dengan nilai empat kali lipat dari pasa saat dibeli. Sebagai pemilik Warner Music, tak jarang Blavatik berpose dengan sejumlah musisi papan atas dunia seperti Ed Sheeran hingga Chris Martin.

    Leonid Valentinovich Blavatnik (Len Blavatnik) merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan harta mencapai US$31,8 miliar atau sekitar Rp496,7 triliun. (GREGG DEGUIRE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)Raih Gelar Ksatria Berkat Amal

    Selain sebagai pengusaha, Blavatnik juga dikenal sebagai filantropi. Melalui Yayasan Keluarga Blavatnik, ia banyak memberikan donasi untuk mendukung ilmu pengetahuan, pendidikan tinggi, hingga kebudayaan.

    Lewat yayasan itu, Blavatnik sudah menyumbangkan lebih dari US$1 miliar ke lebih dari 250 institusi pendidikan dan kebudayaan di dunia.

    Berkat sumbangannya pada dunia pendidikan, Blavatnik mendapatkan gelar kehormatan Chavalier of the French Legion d’Hounner.

    Kemudian pada 2017 lalu, Blavatnik juga meraih gelar ksatria ‘Sir’ dari Ratu Elizabeth II berkat sumbangannya ke dunia pendidikan, salah satunya ke Universitas Oxford.

    Di usia senja, Blavatnik menghabiskan waktu bersama istrinya, Emily Bavatnik, yang ia nikahi pada 1994. Bersama Emily, Blavatnik memiliki empat orang anak. Saat ini, ia banyak menghabiskan waktu di New York, AS dan London, Inggris.

    (sfr/bac)