Tag: dr. Tirta

  • Ngopi Sebelum Olahraga? Ini Alasan Dr. Tirta Minum Kopi Hitam

    Ngopi Sebelum Olahraga? Ini Alasan Dr. Tirta Minum Kopi Hitam

    Jakarta

    Bagi banyak orang, secangkir kopi hitam adalah pengantar hari. Tapi ternyata, kopi juga bisa jadi teman berolahraga. Kandungan kafeinnya mampu meningkatkan fokus, mengurangi rasa lelah, sekaligus membantu tubuh lebih siap menjalani latihan.

    Beberapa penelitian bahkan menyebut kafein berperan mendukung pemulihan otot setelah olahraga. Tak heran jika kebiasaan minum kopi hitam sebelum atau sesudah latihan mulai populer di kalangan pecinta gym.

    Dokter sekaligus pecinta olahraga, dr. Tirta, juga mengaku menjadikan kopi hitam sebagai bagian dari rutinitasnya.

    “Kafein dari kopi itu saya butuhkan sebagai PWO atau bahkan untuk recovery. Ngopi dulu mase, Kapal Api joss,” ujarnya sambil menyeruput hangatnya kopi hitam.

    Kafein, senyawa aktif dalam kopi, dikenal mampu merangsang sistem saraf pusat. Efeknya membuat tubuh terasa lebih waspada, mengurangi rasa lelah, sekaligus membantu meningkatkan performa fisik. Tak heran jika banyak atlet dan penggiat olahraga memilih kopi hitam sebagai pre-workout alami ketimbang suplemen kemasan.

    (mpr/ega)

  • Rahasia dr. Tirta: Kopi Hitam Jadi PWO hingga Recovery

    Rahasia dr. Tirta: Kopi Hitam Jadi PWO hingga Recovery

    Jakarta

    Kopi hitam sudah lama jadi ‘teman setia’ banyak orang untuk memulai hari. Aromanya yang kuat, rasanya yang pekat, hingga efek hangatnya sering kali dianggap sebagai energi tambahan sebelum beraktivitas. Bagi sebagian orang, kopi hanyalah ritual pagi.

    Tapi bagi dr. Tirta, secangkir kopi hitam justru punya peran lebih, sebagai pendamping sebelum dan sesudah olahraga. Dalam sebuah video yang ia bagikan, dr. Tirta dengan lugas menjelaskan alasan di balik kebiasaannya.

    “Kafein dari kopi itu saya butuhkan sebagai Pre Work Out (PWO) atau bahkan untuk recovery,” ujar dr. Tirta dikutip dari media sosialnya, Selasa (30/9/2025).

    Kafein, senyawa aktif dalam kopi, dikenal mampu merangsang sistem saraf pusat. Efeknya membuat tubuh terasa lebih waspada, mengurangi rasa lelah, sekaligus membantu meningkatkan performa fisik. Tak heran jika banyak atlet dan penggiat olahraga memilih kopi hitam sebagai pre-workout alami ketimbang suplemen kemasan.

    Dengan gaya ceplas-ceplos yang khas, dr. Tirta menutup pesannya dengan seloroh ringan yang bikin senyum warganet.

    “Ngopi dulu mase, Kapal Api joss,” ucapnya langsung diikuti adegan ia menyeruput kopi hitam panas, lengkap dengan suara khas saat menyesap “Aaakhh…”.

    (mpr/ega)

  • BPJS Ketenagakerjaan Dorong Kesadaran K3 dan Kesehatan Mental Lewat Webinar Toxic atau Asik?

    BPJS Ketenagakerjaan Dorong Kesadaran K3 dan Kesehatan Mental Lewat Webinar Toxic atau Asik?

    Jakarta: BPJS Ketenagakerjaan kembali menunjukkan komitmen nyatanya dalam menurunkan angka kecelakaan kerja di Indonesia melalui program Promotif dan Preventif yang inovatif dan relevan. Salah satunya menggelar webinar bertajuk ”Toxic atau Asik? Sehat Mental, Kerja Maksimal”.

    Webinar yang digelar secara hybrid di Plaza BPJAMSOSTEK dan disiarkan langsung melalui kanal Instagram dan TikTok resmi @bpjsketenagakerjaan ini diikuti oleh lebih dari 250 pekerja Gen Z secara langsung dan disambut antusias oleh ribuan penonton daring.

    Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif dr. Tirta, serta dimoderatori oleh penyiar ternama Kemal Mochtar, untuk mengangkat isu pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan kerja sehari-hari.

    Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia, dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjaga kesehatan mental dan gaya hidup sehat bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama generasi pekerja masa kini.

    “Kegiatan seminar ini diselenggarakan sebagai bagian dari program Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan meningkatkan kesadaran pekerja, khususnya generasi milenial, akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja. Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, seperti tekanan target, perubahan pola kerja digital, hingga ketidakpastian karier menjadikan isu kesehatan mental menjadi perhatian penting yang perlu ditangani sejak dini. Melalui kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen tidak hanya memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja dan kematian, tetapi juga turut aktif menciptakan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental sebagai bagian dari strategi pencegahan risiko kerja,” kata Roswita. 
     

    Ia juga menegaskan pentingnya edukasi dan keterlibatan aktif seluruh pihak dalam membangun budaya keselamatan kerja. Pekerja juga berhak untuk bebas cemas disaat dirinya berjuang dan bekerja keras.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak para pekerja muda untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri, baik fisik maupun mental. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa pekerja Indonesia tidak hanya terlindungi, tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang sehat, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.

    Webinar dan talkshow ini merupakan kick off dari rangkaian program Promotif dan Preventif Tahun 2025 yang mengusung tema besar “Bersama BPJS Ketenagakerjaan, Membangun Budaya K3 untuk Mencegah Kecelakaan Kerja”. Adapun kegiatan selanjutnya yang akan diadakan seperti program pasar budaya K3, program penyediaan sarana K3, training K3 untuk sektor kesehatan, workshop K3 dasar hingga kegiatan defensive drive training. 

    Melalui pendekatan yang proaktif, BPJS Ketenagakerjaan secara konsisten melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran bersama di kalangan pekerja dan pemberi kerja.

    Tidak hanya itu, seluruh rangkaian kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari kolaborasi strategis bersama pemangku kepentingan, seperti Kementerian Ketenagakerjaan RI, International Labour Organization (ILO), serta Serikat Pekerja, guna memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara nasional.

    Sebagai bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan dalam penerapan K3, BPJS Ketenagakerjaan turut memberikan penghargaan kepada Penerima Kerja Bukan Upah (PKBU) kategori Plat Merah dan Platinum yang telah menunjukkan kepatuhan dan konsistensi tinggi dalam implementasi K3 di lingkungan kerja masing-masing.

    Melalui rangkaian kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan menegaskan kembali misinya untuk tidak hanya melindungi, tetapi juga membentuk generasi pekerja yang sehat lahir batin, produktif, dan berdaya saing tinggi. 

    Jakarta: BPJS Ketenagakerjaan kembali menunjukkan komitmen nyatanya dalam menurunkan angka kecelakaan kerja di Indonesia melalui program Promotif dan Preventif yang inovatif dan relevan. Salah satunya menggelar webinar bertajuk ”Toxic atau Asik? Sehat Mental, Kerja Maksimal”.
     
    Webinar yang digelar secara hybrid di Plaza BPJAMSOSTEK dan disiarkan langsung melalui kanal Instagram dan TikTok resmi @bpjsketenagakerjaan ini diikuti oleh lebih dari 250 pekerja Gen Z secara langsung dan disambut antusias oleh ribuan penonton daring.
     
    Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif dr. Tirta, serta dimoderatori oleh penyiar ternama Kemal Mochtar, untuk mengangkat isu pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan kerja sehari-hari.

    Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia, dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjaga kesehatan mental dan gaya hidup sehat bukan sekadar tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama generasi pekerja masa kini.
     
    “Kegiatan seminar ini diselenggarakan sebagai bagian dari program Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan meningkatkan kesadaran pekerja, khususnya generasi milenial, akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja. Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompleks, seperti tekanan target, perubahan pola kerja digital, hingga ketidakpastian karier menjadikan isu kesehatan mental menjadi perhatian penting yang perlu ditangani sejak dini. Melalui kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen tidak hanya memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja dan kematian, tetapi juga turut aktif menciptakan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental sebagai bagian dari strategi pencegahan risiko kerja,” kata Roswita. 
     

     
    Ia juga menegaskan pentingnya edukasi dan keterlibatan aktif seluruh pihak dalam membangun budaya keselamatan kerja. Pekerja juga berhak untuk bebas cemas disaat dirinya berjuang dan bekerja keras.
     
    “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak para pekerja muda untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri, baik fisik maupun mental. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa pekerja Indonesia tidak hanya terlindungi, tetapi juga tumbuh menjadi generasi yang sehat, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya.
     
    Webinar dan talkshow ini merupakan kick off dari rangkaian program Promotif dan Preventif Tahun 2025 yang mengusung tema besar “Bersama BPJS Ketenagakerjaan, Membangun Budaya K3 untuk Mencegah Kecelakaan Kerja”. Adapun kegiatan selanjutnya yang akan diadakan seperti program pasar budaya K3, program penyediaan sarana K3, training K3 untuk sektor kesehatan, workshop K3 dasar hingga kegiatan defensive drive training. 
     
    Melalui pendekatan yang proaktif, BPJS Ketenagakerjaan secara konsisten melakukan edukasi dan peningkatan kesadaran bersama di kalangan pekerja dan pemberi kerja.
     
    Tidak hanya itu, seluruh rangkaian kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari kolaborasi strategis bersama pemangku kepentingan, seperti Kementerian Ketenagakerjaan RI, International Labour Organization (ILO), serta Serikat Pekerja, guna memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara nasional.
     
    Sebagai bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan dalam penerapan K3, BPJS Ketenagakerjaan turut memberikan penghargaan kepada Penerima Kerja Bukan Upah (PKBU) kategori Plat Merah dan Platinum yang telah menunjukkan kepatuhan dan konsistensi tinggi dalam implementasi K3 di lingkungan kerja masing-masing.
     
    Melalui rangkaian kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan menegaskan kembali misinya untuk tidak hanya melindungi, tetapi juga membentuk generasi pekerja yang sehat lahir batin, produktif, dan berdaya saing tinggi. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • PGTC 2025, Pertamina Ajak Mahasiswa Kembangkan Semangat Wirausaha

    PGTC 2025, Pertamina Ajak Mahasiswa Kembangkan Semangat Wirausaha

    Jakarta

    Pertamina terus mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda lewat gelaran Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025. Dalam kegiatan ini, Pertamina menghadirkan sesi Business Talkshow bertajuk “From Zero to Hero: Creating Impactful Business” yang menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa dalam menumbuhkan ide bisnis dan menjadi entrepreneur berdampak.

    Salah satu sorotan utama dari acara ini adalah dukungan Pertamina terhadap generasi muda melalui program Pertamuda, sebuah kompetisi ide bisnis bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia.

    Acara yang digelar Kamis (11/7) di Grha Pertamina ini dihadiri dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter, pengusaha, sekaligus figur publik. dr Tirta menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Pertamuda. Ia juga memotivasi peserta untuk tak hanya memulai bisnis, tetapi mampu mengelola dan mempertahankan keberlanjutan usahanya.

    “Saya yakin semua orang bisa membuat bisnis, tapi tidak semua orang bisa mengelolanya. Banyak orang bisa jadi owner, tapi tidak semua orang menjadi CEO. Seperti kita ketahui, Pertamina perusahaan besar yang asetnya sudah tak terhitung. Dengan aset yang sangat besar ini, Pertamina butuh kalian, para generasi muda, untuk menyetorkan ide,” ungkap dr Tirta dalam keterangannya, Selasa (14/7/2025).

    Menurutnya, Pertamuda adalah langkah awal yang penting bagi anak muda yang ingin terjun ke dunia kewirausahaan.

    Sesi talkshow juga menghadirkan beberapa alumni Pertamuda dan pelaku startup muda inspiratif. Salah satunya Muhammad Hariz Izzuddin dari startup Aitoma, yang memulai bisnisnya dari riset kecil tentang kerusakan mesin industri. Dari sana, ia mengembangkan solusi predictive maintenance yang kini telah mendapat pendanaan awal dan menjalin kerja sama dengan mitra industri besar.

    “Menurut saya, PGTC 2025 menjadi kesempatan bagi saya melakukan sharing tentang bagaimana tahapan yang saya lalui sampai bisa masuk dan menjadi Top 3 di Pertamuda, hingga pada akhirnya mendapatkan funding,” ujarnya.

    Sementara itu, Bramantyo Adiyatma, pendiri SmartPath, startup edutech yang telah membantu lebih dari 260 ribu mahasiswa dan fresh graduate, serta menyalurkan puluhan beasiswa dan ratusan akses bootcamp gratis ke berbagai kalangan, termasuk kelompok yang terpinggirkan.

    Ada juga Altaresh, Founder dan CEO TamanSchool, platform pendidikan peer-to-peer yang sejak 2019 telah membantu lebih dari 700 siswa mencapai impian akademis mereka. TamanSchool juga telah memberdayakan lebih dari 200 tutor sebaya untuk mengajar secara bermakna sekaligus menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ashab Alkahfi, pendiri dan Presiden Chickin Indonesia, turut hadir membagikan pengalamannya dalam digitalisasi industri peternakan ayam broiler di Indonesia. Startup agritech ini telah menjangkau lebih dari 12.000 peternak, mendistribusikan 30 juta kg ayam, dan mempekerjakan lebih dari 300 profesional. Atas capaian tersebut, Ashab masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, dan Chickin Indonesia mendapat pengakuan dari G20 Digital Innovation Alliance serta menjadi salah satu Top 10 LinkedIn Startup 2023.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Pertamuda merupakan program kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia. Program ini bertujuan mendorong inovasi sektor energi, membuka akses permodalan bagi startup, serta menjadi bagian dari implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

    “Pertamuda bertujuan untuk memperluas inovasi sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi startup untuk bertemu dengan akses permodalan, serta bagian implementasi SDGs,” jelasnya.

    Menurutnya, program ini telah menghasilkan ribuan ide bisnis yang terkumpul dari member Pertamuda dengan capaian ekonomi pengembangan bisnis yang tersalurkan hingga miliaran rupiah dari dampak keberhasilan generasi muda mengembangkan bisnisnya.

    “Pertamuda juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo dalam mendorong pengembangan kewirausahaan generasi muda,” ujarnya.

    Pertamina sebagai pemimpin transisi energi nasional juga terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung target net zero emission 2060, lewat berbagai inisiatif yang selaras dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan pencapaian SDGs di seluruh lini bisnisnya.

    Tonton juga video “Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka” di sini:

    (ega/ega)

  • Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

    Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

    Jakarta: Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025 mengedukasi generasi muda untuk berwirausaha melalui Business Talkshow Pertamina bertajuk From Zero to Hero: Creating Impactful Business, di Graha Pertamina, 11 Juli 2025. 

    Melalui program Pertamuda, Pertamina mendukung penuh generasi muda untuk semakin bisa menumbuhkan ide bisnisnya. 

    Hadir sebagai narasumber talkshow Dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus pengusaha dan Public Figure memberikan apresiasi atas program Pertamuda serta keterlibatan generasi muda, dalam menciptakan ide-ide bisnis. Ia juga tidak henti mengobarkan semangat para peserta,untuk menjadi entrepreneur. Ia menilai bahwa suatu start-up dapat dikatakan baik bukan dihitung secara valuasi saja tapi juga secara basic keuangan.

    “Saya yakin banget semua orang bisa membuat bisnis, tapi  tidak bisa semua orang bisa mengolah bisnis. Banyak orang bisa jadi owner tapi tidak semua orang menjadi CEO. Seperti kita ketahui Pertamina perusahaan besar asetnya itu sudah tidak bisa dihitung, sehingga dengan aset yang sangat besar ini, Pertamina membutuhkan kalian para generasi muda, untuk menyetorkan idea,” jelas Dr Tirta. 

    “Pertamuda ini menurut saya, adalah step atau langkah pertama bagi kalian yang berkecimpung di dunia ini,” urainya lagi. 

    Sementara itu, Narasumber Muhammad Hariz Izzuddin dari start-up Aitoma mengawali mimpinya dari sebuah riset kecil tentang industri manufaktur mengenai kerusakan mesin yang sering terjadi tanpa peringatan. Dari situ, lahirlah ide predictive maintenance. Kini, Aitoma telah mendapatkan pendanaan awal dan sedang menjajaki kerja sama dengan berbagai mitra industri besar.

    “Acara PGTC 2025 menurut saya menjadi kesempatan bagi saya melakukan sharing, tentang bagaimana tahapan yang saya lalui, sampai bisa masuk dan menjadi TOP 3 di Pertamuda, hingga pada akhirnya mendapatkan funding,” ujarnya.

    Sementara Bramantyo Adiyatma pendiri SmartPath, startup edutech yang membuka akses pendidikan dan karier berkualitas bagi semua kalangan, terutama yang terpinggirkan. Di bawah kepemimpinannya, SmartPath telah membantu 260.000+ mahasiswa dan fresh graduate, menyalurkan puluhan beasiswa, dan membuka ratusan akses bootcamp gratis.

    Narasumber Altaresh, merupakan Founder dan CEO TamanSchool, layanan pendidikan peer-to-peer. Sejak 2019, ia telah membantu lebih dari 700 siswa mencapai impian akademis mereka, mulai dari masuk SMA terbaik di Indonesia dan universitas global hingga berprestasi dalam olimpiade sains. TamanSchool juga telah memberdayakan lebih dari 200 tutor sebaya untuk mengajar secara bermakna dan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.
     

    Selain itu, turut hadir narasumber Ashab Alkahfi President & Founder Chickin Indonesia, startup agritech yang berhasil mendigitalisasi industri peternakan ayam broiler di Indonesia. Hari ini, Chickin telah menjangkau lebih dari 12.000 peternak, mendistribusikan 30 juta kg ayam, dan mempekerjakan 300+ profesional. Atas pencapaiannya, Ashab masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, dan Chickin Indonesia mendapat pengakuan nasional dan internasional, termasuk dari G20 Digital Innovation Alliance dan Top 10 LinkedIn Startup 2023.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamuda merupakan program kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang gagas Pertamina. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia.

    “Pertamuda bertujuan untuk memperluas inovasi sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi Startup untuk bertemu dengan akses permodalan, serta bagian implementasi SDGs (Sustainable Development Goals),” jelas Fadjar. 

    Menurut Fadjar, melalui program Pertamuda, kini telah menghasilkan ribuan ide bisnis yang terkumpul dari member Pertamuda dengan capaian ekonomi pengembangan bisnis yang tersalurkan hingga miliaran rupiah dari dampak keberhasilan generasi muda mengembangkan bisnisnya.

    “Pertamuda juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo dalam mendorong pengembangan kewirausahaan generasi muda,” pungkas Fadjar.

    Jakarta: Pertamina Goes To Campus (PGTC) 2025 mengedukasi generasi muda untuk berwirausaha melalui Business Talkshow Pertamina bertajuk From Zero to Hero: Creating Impactful Business, di Graha Pertamina, 11 Juli 2025. 
     
    Melalui program Pertamuda, Pertamina mendukung penuh generasi muda untuk semakin bisa menumbuhkan ide bisnisnya. 
     
    Hadir sebagai narasumber talkshow Dr. Tirta Mandira Hudhi, dokter sekaligus pengusaha dan Public Figure memberikan apresiasi atas program Pertamuda serta keterlibatan generasi muda, dalam menciptakan ide-ide bisnis. Ia juga tidak henti mengobarkan semangat para peserta,untuk menjadi entrepreneur. Ia menilai bahwa suatu start-up dapat dikatakan baik bukan dihitung secara valuasi saja tapi juga secara basic keuangan.

    “Saya yakin banget semua orang bisa membuat bisnis, tapi  tidak bisa semua orang bisa mengolah bisnis. Banyak orang bisa jadi owner tapi tidak semua orang menjadi CEO. Seperti kita ketahui Pertamina perusahaan besar asetnya itu sudah tidak bisa dihitung, sehingga dengan aset yang sangat besar ini, Pertamina membutuhkan kalian para generasi muda, untuk menyetorkan idea,” jelas Dr Tirta. 
     
    “Pertamuda ini menurut saya, adalah step atau langkah pertama bagi kalian yang berkecimpung di dunia ini,” urainya lagi. 
     
    Sementara itu, Narasumber Muhammad Hariz Izzuddin dari start-up Aitoma mengawali mimpinya dari sebuah riset kecil tentang industri manufaktur mengenai kerusakan mesin yang sering terjadi tanpa peringatan. Dari situ, lahirlah ide predictive maintenance. Kini, Aitoma telah mendapatkan pendanaan awal dan sedang menjajaki kerja sama dengan berbagai mitra industri besar.
     
    “Acara PGTC 2025 menurut saya menjadi kesempatan bagi saya melakukan sharing, tentang bagaimana tahapan yang saya lalui, sampai bisa masuk dan menjadi TOP 3 di Pertamuda, hingga pada akhirnya mendapatkan funding,” ujarnya.
     
    Sementara Bramantyo Adiyatma pendiri SmartPath, startup edutech yang membuka akses pendidikan dan karier berkualitas bagi semua kalangan, terutama yang terpinggirkan. Di bawah kepemimpinannya, SmartPath telah membantu 260.000+ mahasiswa dan fresh graduate, menyalurkan puluhan beasiswa, dan membuka ratusan akses bootcamp gratis.
     
    Narasumber Altaresh, merupakan Founder dan CEO TamanSchool, layanan pendidikan peer-to-peer. Sejak 2019, ia telah membantu lebih dari 700 siswa mencapai impian akademis mereka, mulai dari masuk SMA terbaik di Indonesia dan universitas global hingga berprestasi dalam olimpiade sains. TamanSchool juga telah memberdayakan lebih dari 200 tutor sebaya untuk mengajar secara bermakna dan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.
     

     
    Selain itu, turut hadir narasumber Ashab Alkahfi President & Founder Chickin Indonesia, startup agritech yang berhasil mendigitalisasi industri peternakan ayam broiler di Indonesia. Hari ini, Chickin telah menjangkau lebih dari 12.000 peternak, mendistribusikan 30 juta kg ayam, dan mempekerjakan 300+ profesional. Atas pencapaiannya, Ashab masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, dan Chickin Indonesia mendapat pengakuan nasional dan internasional, termasuk dari G20 Digital Innovation Alliance dan Top 10 LinkedIn Startup 2023.
     
    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamuda merupakan program kompetisi ide bisnis untuk mahasiswa yang gagas Pertamina. Kegiatan ini terbuka bagi seluruh mahasiswa aktif perguruan tinggi seluruh Indonesia.
     
    “Pertamuda bertujuan untuk memperluas inovasi sektor energi, mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk meningkatkan dan memberikan peluang bagi Startup untuk bertemu dengan akses permodalan, serta bagian implementasi SDGs (Sustainable Development Goals),” jelas Fadjar. 
     
    Menurut Fadjar, melalui program Pertamuda, kini telah menghasilkan ribuan ide bisnis yang terkumpul dari member Pertamuda dengan capaian ekonomi pengembangan bisnis yang tersalurkan hingga miliaran rupiah dari dampak keberhasilan generasi muda mengembangkan bisnisnya.
     
    “Pertamuda juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo dalam mendorong pengembangan kewirausahaan generasi muda,” pungkas Fadjar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Kata Dokter Tirta soal Dokter PPDS Unpad yang Rudapaksa Anak Pasien RSHS Bandung: Memalukan – Halaman all

    Kata Dokter Tirta soal Dokter PPDS Unpad yang Rudapaksa Anak Pasien RSHS Bandung: Memalukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Publik dikejutkan dengan kasus dugaan kekerasan seksual oleh dokter residen bernama Priguna Anugerah Pratama (31) terhadap wanita inisial FH (21), anak pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat (Jabar).

    Kasus dugaan rudapaksa ini pun turut disoroti dr. Tirta Mandira Hudhi atau akrab disapa Dokter Tirta.

    Melalui cuitannya di X (sebelumnya Twitter), Dokter Tirta menilai bahwa kejadian ini merupakan hal memalukan sepanjang sejarah.

    Pengusaha sekaligus dokter influencer itu juga menyebut kejadian ini bisa menghancurkan kepercayaan pasien kepada dokter anestesi di seluruh Indonesia.

    “Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS” tulis Dokter Tirta.

    “Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

    Dokter Tirta juga mengaku bahwa ia mendukung korban dan keluarganya untuk mengungkap kasus tersebut.

    Bahkan, Dokter Tirta berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

    “Pelaku harus dihukum seberat-beratnya dan investigasi harus detail, apakah ada korban-korban lain atau tidak,” pungkasnya.

    Kronologi

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengungkapkan bahwa modus Priguna yakni memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan melakukan pengecekan darah untuk transfusi darah.

    Sebagaimana diketahui, Priguna adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi di RSHS Bandung.

    Peristiwa dugaan rudapaksa ini terjadi pada Selasa, 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.

    Saat itu, Priguna yang memang sedang bertugas, meminta korban untuk diambil darahnya dan membawa korban dari ruang IGD RSHS Bandung ke Gedung MCHC lantai 7.

    Priguna bahkan meminta korban agar tidak ditemani adiknya.

    Setibanya di salah satu ruangan baru di lantai 7 Gedung MCHC yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut, tersangka diduga membius korban dengan menyuntiknya berkali-kali sebelum melancarkan aksi bejatnya.

    “Sesampainya di Gedung MCHC, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan memintanya melepas baju juga celananya. Lalu, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali,” kata Hendra, Rabu (9/4/2025), dilansir TribunJabar.id.

    Selanjutnya, Priguna menghubungkan jarum tersebut ke selang infus dan menyuntikkan cairan bening ke dalamnya.

    Selang beberapa menit, korban FH mulai merasakan pusing hingga akhirnya tidak sadarkan diri.

    Dalam kondisi itulah, korban diduga dirudapaksa oleh Priguna.

    “Setelah sadar, si korban diminta mengganti pakaiannya lagi. Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru menyadari bahwa saat itu pukul 04.00 WIB. Korban pun menceritakan kepada ibunya bahwa pelaku mengambil darah sebanyak 15 kali percobaan dan menyuntikkan cairan bening yang membuat korban tak sadar. Ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu,” jelas Hendra.

    Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi berdasarkan bukti berupa hasil visum hingga rekaman CCTV.

    Polisi akhirnya menangkap Priguna di apartemennya di Bandung, pada 23 Maret 2025.

    Kemudian pada 25 Maret 2025, Priguna ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual.

    Atas aksi bejatnya, tersangka dijerat dengan Pasal 6 C UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    “Pelaku dikenakan pasal 6 C UU no 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun,” sebut Hendra.

    Selain menangkap tersangka, Polda Jabar juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP), termasuk 2 buah infus full set, 2 buah sarung tangan, 7 buah suntikan, 12 buah jarum suntik, 1 buah kondom, dan beberapa obat-obatan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul KRONOLOGI Dokter Predator Cabuli Keluarga Pasien di RSHS Bandung, Diminta Ganti Baju Saat Cek Darah

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)

  • “Paling Memalukan Sepanjang Sejarah” dr Tirta Komentari Dokter PPDS Unpad Perkosa Anak Pasien

    “Paling Memalukan Sepanjang Sejarah” dr Tirta Komentari Dokter PPDS Unpad Perkosa Anak Pasien

    “Paling Memalukan Sepanjang Sejarah” dr Tirta Komentari Dokter PPDS Unpad Perkosa Anak Pasien

    TRIBUNJATENG.COM – dr Tirta Mandira Hudhi atau dr Tirta ikut mengomentari kasus rudapaksa yang dilakukan dokter PPDS Unpad terhadap anak pasien.

    Lewat akun X miliknya, dr. Tirta menyebut kasus ini sebagai salah satu insiden paling memalukan dalam sejarah pendidikan dokter spesialis di Indonesia.

    “Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS,” tulis dr. Tirta lewat akun @tirta_cipeng, Rabu (10/4/2025).

    Ia juga menyoroti dampak besar kasus ini terhadap kepercayaan masyarakat terhadap profesi dokter, khususnya dokter anestesi.

    “Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia,” lanjutnya.

    dr Tirta mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya dan menekankan pentingnya investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan adanya korban lain.

    “Pelaku harus dihukum seberat2nya dan investigasi harus detail, apakah ada korban2 lain atau tidak. Dukunganku untuk korban dan keluarganya,” tutup dia.

    Sebelumnya diberitakan, viral di medsos kasus pemerkosaan yang melibatkan seorang dokter residen anestesi dari Universitas Padjadjaran Unpad.

    Priguna Anugrah (31), dokter PPDS di RSHS Bandung, memperkosa seorang wanita 21 tahun yang sedang menjaga ayahnya dirawat.

    Peristiwa ini pertama kali mencuat lewat unggahan akun @ppdsgramm dan langsung viral di X serta Instagram.

    Warganet geram setelah muncul kabar bahwa korban dibius sebelum diperkosa, dan bukti berupa sperma ditemukan melalui visum.

    Namun ada fakta lain yakni Priguna sempat mencoba mengakhiri hidupnya sebelum ditangkap.

    Tersangka ditangkap pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Bandung.

    Saat tim penyidik mendatangi lokasi, Priguna ditemukan dalam kondisi terluka akibat percobaan bunuh diri.

    Priguna memotong nadinya sendiri.

    Ia sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum akhirnya resmi ditahan.

    “Pelaku sempat mencoba bunuh diri. Kami amankan di apartemennya,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan dikutip Tribunjateng.com dari Tribun Jabar.

    Kasus ini sendiri dilaporkan sejak 18 Maret 2025.

    Pelaku diketahui menyuntik korban dengan cairan midazolam sebanyak 15 kali hingga korban tak sadarkan diri.

    Kejadian berlangsung di lantai 7 Gedung MCHC, RSHS Bandung.

    Kronologinya, korban yang sedang menjaga ayahnya diminta oleh pelaku untuk melakukan transfusi darah.

    Ia kemudian diarahkan ke ruang khusus dan diminta berganti pakaian dengan baju operasi.

    Tanpa curiga, korban mengikuti arahan.

    Di ruang itu, pelaku menyuntik korban berkali-kali, termasuk dengan cairan bius midazolam.

    Setelah korban tak sadarkan diri, pelaku melakukan rudapaksa.

    Saat sadar, korban merasa perih dan langsung melakukan visum.

    Hasil visumitulah yang kemudian membuktikan adanya sperma di tubuhnya.

    Universitas Padjadjaran dan RSHS menyatakan telah memberhentikan Priguna dari program PPDS.

    Ia juga bukan merupakan karyawan tetap RSHS, melainkan peserta pendidikan yang dititipkan dari kampus.

    Barang bukti yang diamankan dalam kasus ini termasuk: satu kondom, obat bius, tujuh suntikan, 12 jarum, dua sarung tangan, dan dua infus set.

    Atas perbuatannya, Priguna dijerat Pasal 6C UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. (*)