Kemenbud Lanjutkan Penulisan Ulang Sejarah meski Fraksi PDI-P Minta Setop: Banyak Temuan Baru buat Ditulis
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi
Kementerian Kebudayaan
(Kemenbud) Restu Gunawan mengatakan,
penulisan ulang sejarah
nasional tetap dilanjutkan karena ada sejumlah temuan baru.
Hal ini dikatakan Restu untuk menanggapi permintaan dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) di Komisi X DPR untuk menghentikan proyek penulisan ulang sejarah nasional yang saat ini masih dalam proses penggarapan.
“Saya kira sudah waktunya karena temuan-temuan baru, baik di bidang arkeologi, sejarah, temuan kan sudah banyak nih. Jadi ini kan perlu kita tulis, jadi masyarakat biar tahu gitu,” kata Restu saat ditemui di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
Restu mengatakan, buku sejarah nasional Indonesia sudah lama tidak diperbaharui sejak terakhir kali pemerintah menulis ulang sejarah pada 25 tahun lalu.
“Saya kira sudah waktunya karena temuan-temuan baru, baik di bidang arkeologi, sejarah, temuan kan sudah banyak nih,” ujarnya.
Restu juga menyebut paradigma masyarakat perlu diubah.
Penulisan ulang sejarah
bertujuan untuk menegaskan bagaimana perspektif Indonesia-sentris dalam narasi sejarah bangsa.
“Kita ini kan ingin mengubah juga paradigma berpikir kita tentang Indonesia sentris. Kita ingin melihat kehebatan Indonesia dari masa lalu sampai kini,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kebudayaan
Fadli Zon
menyebut bahwa terakhir kali pemerintah menulis ulang sejarah dilakukan 25 tahun lalu.
“Lebih-lebih lagi karena kita terakhir menulis sejarah itu ya hingga 25 tahun yang lalu dan belum pernah ada lagi penulisan,” ujar Fadli, dalam Rapat Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Adapun ditargetkan proyek ini rampung pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan 80 tahun negara Indonesia merdeka.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR dari Fraksi PDI-P MY Esti Wijayati mengatakan, penulisan sejarah versi pemerintah saat ini telah menimbulkan polemik luas.
Bahkan, kata Esti, penulisan ulang sejarah nasional ini memunculkan gelombang keberatan dari para sejarawan dan masyarakat sipil.
“Saya kira pemerintah tidak perlu bertahan untuk terus menuliskan sejarah versi Kementerian Kebudayaan saat ini, karena begitu banyak catatan yang kemudian akan menimbulkan gejolak dan sekaligus mungkin tidak akan sesuai dengan fakta sejarah,” kata Esti, saat ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).
Esti juga menyoroti sejumlah pernyataan kontroversial dari tokoh publik terkait sejarah, termasuk pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon soal pemerkosaan massal tahun 1998 yang sempat menuai protes.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Dr Restu Gunawan
-
/data/photo/2025/06/30/68625781e26e6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kemenbud Lanjutkan Penulisan Ulang Sejarah meski Fraksi PDI-P Minta Setop: Banyak Temuan Baru buat Ditulis
-

Menbud Resmikan Museum Majapahit, Disebut Jadi Tolak Ukur Museum di RI
Jakarta –
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon meresmikan nama baru ‘Museum Majapahit’, yang sebelumnya Pusat Informasi Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Peresmian ini sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke wilayah yang sarat nilai sejarah dan budaya ini.
Dalam sambutannya, Fadli menyebut kehadiran Museum Majapahit sebagai tonggak penting yang dapat menjadi tolok ukur (benchmark) bagi museum-museum lain di Indonesia dalam mengangkat kejayaan peradaban masa lampau.
“Nama Museum Majapahit akan mendorong kita merefleksikan koleksi dan maknanya. Museum ini harus hidup, dinamis, dan menjadi sumber pengetahuan yang relevan lintas generasi,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).
Fadli menegaskan perubahan nama Pusat Informasi Majapahit menjadi Museum Majapahit ini bukan sekadar simbolik, tetapi awal dari rencana besar menata ulang museum sebagai sumber ilmu dan pusat edukasi publik.
Fadli menambahkan museum ini tidak harus terbatas pada bangunan tertutup, tetapi dapat dikembangkan menjadi open-air museum untuk mengakomodasi ruang interaksi dan edukasi publik yang lebih luas.
“Kita tidak bisa membiarkan mereka digunakan sembarangan tanpa izin karena itu bagian dari jati diri dan sejarah bangsa,” ucap Fadli.
Menutup kunjungan di Museum Majapahit, Fadli berharap museum ini menjadi ikon budaya Nusantara dan pusat literasi sejarah yang menginspirasi generasi muda. Fadli mengatakan Majapahit adalah peradaban besar.
Museum ini dikembangkan menjadi museum tematik yang menyimpan sekitar 86.000 koleksi artefak, antara lain terakota (11.762), batu andesit (2.727), batu putih (477), keramik (2.974), logam (64.966), kayu (14), dan artefak prasejarah (3.339).
Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Octavian menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menteri dan menjadikan momen ini sebagai penguat komitmen pelestarian budaya di Trowulan.
“Kawasan ini bukan hanya kebanggaan Mojokerto, tapi bagian dari identitas budaya nasional. Sinergi lintas sektor dibutuhkan untuk menjaga kelestariannya,” ujar Rizal.
Turut hadir dalam acara peresmian, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evi Afianasari; Kadisdikbud Kabupaten Jombang, Anda Warwindari; Kadisdikbud Kota Mojokerto, Rubi Hartoyo; Kepala Disporabudpar Kabupaten Mojokerto; serta jajaran pejabat Kementerian Kebudayaan: Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Protokol dan Rumah Tangga, Rachmayuda; Staf Khusus Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, Putri Woelan Sari; Staf Khusus Bidang Sejarah dan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina SDM Lembaga dan Pranata Kebudayaan, Irini Dewi Wanti; Kepala Museum dan Cagar Budaya, Abi Kusno; dan Kepala BPK Wilayah XI, Endah Budi Heryani.
Kunjungan ke Petirtaan Jalatunda
Terkait dengan sejarah budaya Majapahit, Fadli juga berkesempatan meninjau Petirtaan Jalatunda yang terletak di kaki Gunung Penanggungan. Situs ini dibangun sejak tahun 877 Saka (abad ke-9 Masehi) dan dikenal sebagai salah satu petirtaan tertua di Nusantara yang masih aktif.
“Petirtaan ini adalah peninggalan luar biasa, baik secara arkeologis maupun spiritual. Airnya sangat bersih dan kaya mineral,” ungkap Fadli.
“Kawasan ini perlu kita lindungi bersama, sembari terus membuka potensi penelitian terhadap puluhan situs lainnya di Gunung Penanggungan,” sambungnya.
Menbud mendorong kolaborasi lintas lembaga, termasuk perguruan tinggi, BRIN, dan komunitas, untuk mengungkap lebih lanjut warisan budaya yang tersembunyi di wilayah ini. Peninjauan ke Jalatunda menjadi bagian dari komitmen negara untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan pengetahuan budaya berbasis situs sejarah.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Pameran AKI 2024 Wujud Apresiasi dan Mengenalkan Para Penggerak Budaya
Jakarta: Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) menampilkan karya dan profil para penerima penghargaan budaya tahun 2024. Acara yang diselenggarakan di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang, Jakarta ini berlangsung hingga 10 November 2024.
Mengusung tema “Persembahan Istimewa bagi Penggerak Budaya”, pameran AKI2024 menjadi ajang untuk menghormati dan mengenalkan lebih luas sosok-sosok yang telah berdedikasi dalam memajukan kebudayaan di Indonesia.
Tema tersebut mencerminkan apresiasi pemerintah kepada para pelaku budaya yang telah secara konsisten mengabdikan diri pada pelestarian dan perkembangan kekayaan budaya nasional. Tak hanya memberikan penghargaan, pameran ini juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.
Di dalam pameran tersebut, para pengunjung dapat menjelajahi berbagai karya budaya yang menggugah, hasil dari kreativitas dan dedikasi para penerima AKI 2024. Dari seni rupa, sastra, musik, hingga berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya, setiap karya yang dipamerkan merupakan cerminan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa.
Pameran ini tak hanya menampilkan karya, tetapi juga mengangkat profil para penerima penghargaan, memberikan cerita inspiratif dari perjuangan mereka dalam mengembangkan budaya di tengah masyarakat.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan menegaskan bahwa pameran ini adalah upaya untuk mengapresiasi kontribusi luar biasa para penggerak budaya.
“Kami berharap melalui pameran ini, masyarakat dapat mengenal lebih dekat para pelaku budaya yang telah mengabdikan diri dalam pelestarian budaya kita. Ini adalah momen untuk merayakan kebhinekaan budaya sekaligus menginspirasi generasi muda untuk turut menjaga kekayaan budaya kita,” ujar Restu.
“Saya berharap masyarakat dapat melihat keindahan dan nilai yang terkandung dalam setiap karya budaya yang kami persembahkan,” lanjut Restu.
Pameran Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 di Avenue of the Stars ini terbuka bagi seluruh kalangan dan diharapkan mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat melalui apresiasi terhadap budaya.
Selama pameran AKI 2024, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan menarik seperti sesi berbagi, lokakarya, dan pertunjukan seni. Acara ini akan dimeriahkan oleh penampilan dari sejumlah seniman dan kelompok budaya ternama, di antaranya Manshur Angklung, Nonaria, Rusini, Papermoon Puppet Theatre, Smallcoustic, Koste Band dengan Karel (Pantomim), Keroncong Trotoar, IMJ Violin Project, K-Island, Alegra Band, dan DM Band.
Jakarta: Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) menampilkan karya dan profil para penerima penghargaan budaya tahun 2024. Acara yang diselenggarakan di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang, Jakarta ini berlangsung hingga 10 November 2024.
Mengusung tema “Persembahan Istimewa bagi Penggerak Budaya”, pameran AKI2024 menjadi ajang untuk menghormati dan mengenalkan lebih luas sosok-sosok yang telah berdedikasi dalam memajukan kebudayaan di Indonesia.
Tema tersebut mencerminkan apresiasi pemerintah kepada para pelaku budaya yang telah secara konsisten mengabdikan diri pada pelestarian dan perkembangan kekayaan budaya nasional. Tak hanya memberikan penghargaan, pameran ini juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam melestarikan warisan budaya Indonesia.
Di dalam pameran tersebut, para pengunjung dapat menjelajahi berbagai karya budaya yang menggugah, hasil dari kreativitas dan dedikasi para penerima AKI 2024. Dari seni rupa, sastra, musik, hingga berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya, setiap karya yang dipamerkan merupakan cerminan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa.
Pameran ini tak hanya menampilkan karya, tetapi juga mengangkat profil para penerima penghargaan, memberikan cerita inspiratif dari perjuangan mereka dalam mengembangkan budaya di tengah masyarakat.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan menegaskan bahwa pameran ini adalah upaya untuk mengapresiasi kontribusi luar biasa para penggerak budaya.
“Kami berharap melalui pameran ini, masyarakat dapat mengenal lebih dekat para pelaku budaya yang telah mengabdikan diri dalam pelestarian budaya kita. Ini adalah momen untuk merayakan kebhinekaan budaya sekaligus menginspirasi generasi muda untuk turut menjaga kekayaan budaya kita,” ujar Restu.
“Saya berharap masyarakat dapat melihat keindahan dan nilai yang terkandung dalam setiap karya budaya yang kami persembahkan,” lanjut Restu.
Pameran Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 di Avenue of the Stars ini terbuka bagi seluruh kalangan dan diharapkan mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat melalui apresiasi terhadap budaya.
Selama pameran AKI 2024, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan menarik seperti sesi berbagi, lokakarya, dan pertunjukan seni. Acara ini akan dimeriahkan oleh penampilan dari sejumlah seniman dan kelompok budaya ternama, di antaranya Manshur Angklung, Nonaria, Rusini, Papermoon Puppet Theatre, Smallcoustic, Koste Band dengan Karel (Pantomim), Keroncong Trotoar, IMJ Violin Project, K-Island, Alegra Band, dan DM Band.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(WHS)
