Tag: Dony Oskaria

  • Rosan Buka Suara soal Aturan Pegawai Danantara Dilarang Main Golf saat Jam Kerja

    Rosan Buka Suara soal Aturan Pegawai Danantara Dilarang Main Golf saat Jam Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan P Roeslani angkat bicara soal kebijakan etik pegawai Danantara, termasuk larangan bermain golf saat jam kerja dan pembatasan peran pasangan pegawai dalam urusan institusi.

    Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi, menilai arahan larangan pegawai Danantara untuk main golf saat jam kerja bertujuan mendorong etos kerja dan profesionalisme.

    “Menurut saya maksudnya sangat baik, agar kita lebih fokus bekerja dan lebih produktif. Itu juga harapan Presiden, karena pekerjaan yang harus diselesaikan sangat banyak,” jelas Rosan dikutip dalam keterangan resmi usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam rangkaian pertemuan bilateral di sela acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6/2025). 

    Lebih lanjut, dia meyakini bahwa seluruh jajaran akan mematuhi arahan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab profesional.

    “Kalau sudah disampaikan seperti itu, saya yakin semuanya akan mengikuti,” pungkas Rosan.

    Aturan pegawai Danantara dilarang untuk main golf di sela-sela jam kerja disampaikan Chief Operation Officer Danantara Indonesia Dony Oskaria. 

    Ucapan itu dia lontarkan saat diskusi bersama Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi (IKA Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Hutan Kota Plataran GBK, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2025).

    “Saya tidak suka direksi yang menghabiskan waktu bermain golf di hari kerja, karena itu memberikan persepsi buruk kepada masyarakat, dan juga saya tidak ingin istri direksi terlibat dalam urusan kantor, seperti menentukan dekorasi atau acara, karena kantor bukan warisan keluarga,” ujar Dony dikutip dari keterangan resmi. 

  • Pelni dukung konsolidasi BUMN logistik diinisiasi Danantara

    Pelni dukung konsolidasi BUMN logistik diinisiasi Danantara

    Kalau untuk sektor logistik secara nasional masih di kisaran 0,2 persen, masih kecil sekali. Karena memang Pelni ini bergerak di bidang angkutan penumpang,

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan dukungannya terhadap rencana konsolidasi BUMN sektor logistik yang diinisiasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) guna memperkuat sistem logistik nasional.

    Direktur Utama Pelni Tri Andayani menegaskan, perseroan siap mendukung setiap kebijakan pemerintah, termasuk pembentukan holding maritim yang menjadi bagian dari strategi penguatan sektor logistik Indonesia.

    “Kami tentu mendukung program-program atau kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga ini akan dibentuk holding maritim, kami pasti akan support,” katanya ditemui di Jakarta, Jumat.

    Tri mengungkapkan kontribusi logistik terhadap pendapatan Pelni saat ini masih sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,2 persen, karena fokus utama perusahaan masih berada di angkutan penumpang.

    “Kalau untuk sektor logistik secara nasional masih di kisaran 0,2 persen, masih kecil sekali. Karena memang Pelni ini bergerak di bidang angkutan penumpang,” kata Anda sapaan akrab Tri Andayani.

    Meski begitu, ia menjelaskan Pelni kini mulai merintis pengembangan sektor logistik sebagai bagian dari diversifikasi usaha, seiring dengan arah kebijakan nasional dalam membentuk ekosistem logistik yang terintegrasi.

    “Dan kita memang baru mau merintis ke arah sana (logistik),” kata Anda.

    Sebelumnya Danantara akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor logistik dan asuransi.

    Konsolidasi bisnis itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing perusahaan BUMN, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Danantara Indonesia, ujar Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6).

    Dony menjelaskan, tahap pertama Danantara Indonesia telah melakukan fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan BUMN terkait.

    Tahap kedua, pihaknya akan melakukan business consolidation (konsolidasi bisnis) dengan merampingkan atau melakukan merger terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.

    Melalui konsolidasi bisnis itu, Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan perampingan dari sebanyak 888 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200 perusahaan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara Larang Istri Bos BUMN Punya Ajudan: Tidak Efisien! – Page 3

    Danantara Larang Istri Bos BUMN Punya Ajudan: Tidak Efisien! – Page 3

     

    Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyoroti budaya kerja yang dinilai kurang profesional dan boros anggaran di lingkungan direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Salah satu praktik yang dikritik keras adalah kebiasaan para direksi membawa ajudan atau protokol dalam jumlah berlebihan, termasuk bagi istri mereka.

    Kondisi ini dianggap tidak sesuai dengan semangat pengabdian dan efisiensi yang seharusnya dipegang oleh pejabat BUMN.

    Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan kritik ini dalam sebuah diskusi bersama Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi (IKA Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Hutan Kota Plataran GBK, Jakarta Selatan.

    “Saya tidak suka orang punya protokol banyak-banyak itu. Bahkan istri juga ada protokolnya. Saya minta ini jangan dilakukan,” katanya ditulis, Jumat (20/6/2025).

    Dianggap Tidak Wajar

    Dony menilai penggunaan protokol yang berlebihan tidak relevan, bahkan ketika dibandingkan dengan standar profesional global.

    Menurutnya, para CEO di luar negeri yang memegang jabatan strategis pun tidak membawa ajudan dalam jumlah besar. Ia mencontohkan, tidak ada CEO dunia yang memiliki 8 hingga 10 ajudan seperti yang terjadi pada beberapa direksi BUMN di Indonesia.

    “Saya ketemu juga banyak CEO-CEO di dunia tidak ada punya protokol 10, ya ajudannya 8 gitu. Saya bilang kita apalagi pegawai negara. Ini kan pekerjaan aja,” ujar Dony.

     

  • Video: Dony Oskaria Larang Pejabat BUMN Main Golf

    Video: Dony Oskaria Larang Pejabat BUMN Main Golf

    Jakarta, CNBC Indonesia –Pejabat Badan Usaha Milik Negara, diminta mengubah budaya kerja termasuk tidak bermain golf di hari kerja dan tidak melibatkan istri dalam urusan kantor

    Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (19/06/2025).

  • Pos Indonesia dukung konsolidasi BUMN Logistik

    Pos Indonesia dukung konsolidasi BUMN Logistik

    Pos Indonesia sebagai BUMN Logistik, menyambut baik rencana konsolidasi BUMN Logistik untuk memperkuat sektor logistik nasional,

    Jakarta (ANTARA) – PT Pos Indonesia (Persero) atau POS IND mendukung penuh rencana konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Logistik guna memperkuat sektor logistik nasional.

    “Pos Indonesia sebagai BUMN Logistik, menyambut baik rencana konsolidasi BUMN Logistik untuk memperkuat sektor logistik nasional,” ujar Plt. Direktur Utama POS IND sekaligus Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut Endy, hal ini sejalan dengan sinergi yang selama dijalankan oleh Pos Indonesia bersama perusahaan BUMN klaster logistik lainnya.

    Lebih lanjut, Pos Indonesia selalu berkomitmen untuk mensukseskan rencana dari Danantara Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas dan daya saing perusahaan.

    “Pos Indonesia siap mensukseskan rencana Danantara untuk memperkuat konsolidasi BUMN Logistik,” imbuhnya.

    Danantara Indonesia akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor logistik dan asuransi.

    Konsolidasi bisnis itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing perusahaan BUMN, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Danantara Indonesia, ujar Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu (18/6).

    Dari sektor logistik, Dony mengatakan terdapat sekitar 18 perusahaan BUMN yang bisnisnya mirip dengan kapasitas yang masing-masing kecil di sektor tersebut.

    Ia mengatakan, perusahaan BUMN sektor logistik itu tidak ada yang bermain di first mile, namun bermain di last mile dan middle mile, serta bermain dari ujung ke ujung namun tidak cukup kompetitif.

    “Misalkan logistik ada Angkasa Pura Logistik, Pos Logistik, Kereta Api Logistik (KaLog), Pelindo Logistik, Semen Logistik, semua punya,” ujar Dony.

    Melalui konsolidasi bisnis itu, Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan perampingan dari sebanyak 888 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200 perusahaan.

    Sebelumnya, konsolidasi bisnis antara perusahaan BUMN seperti itu tidak dapat dilakukan karena tidak adanya interkorelasi, yang saat ini bisa dilakukan karena Danantara Indonesia merupakan pemilik dari perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pos Indonesia dukung konsolidasi BUMN Logistik

    Indef: Konsolidasi BUMN logistik oleh Danantara bangun kekuatan besar

    Dengan adanya upaya untuk melakukan konsolidasi BUMN logistik ini saya kira adalah langkah bagus untuk memperbaiki kinerja BUMN logistik ke depannya,

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, rencana konsolidasi BUMN-BUMN di sektor logistik oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan upaya untuk membangun kekuatan besar.

    “Itu mungkin menjadi salah satu cara karena dengan situasi persaingan di sektor logistik saat ini harus dibangun sebuah BUMN yang memiliki kekuatan besar,” ujar Eko kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Kalau kemudian BUMN-BUMN ini bisa dikonsolidasikan, maka bisa menjadi langkah bagus untuk memperkuat mereka terutama dalam konteks strategi sebetulnya bagaimana untuk bisa efisien di pasar dan juga menghasilkan keuntungan.

    “Dengan adanya upaya untuk melakukan konsolidasi BUMN logistik ini saya kira adalah langkah bagus untuk memperbaiki kinerja BUMN logistik ke depannya,” kata Eko.

    Sebagai informasi, Badan Pengelola Investasi Danantara akan melakukan konsolidasi bisnis terhadap perusahaan-perusahaan BUMN di sektor logistik dan asuransi.

    Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan, konsolidasi bisnis itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing perusahaan BUMN, serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Danantara Indonesia.

    Dari sektor logistik, Dony mengatakan, terdapat sekitar 18 perusahaan BUMN yang bisnisnya mirip dengan kapasitas yang masing-masing kecil di sektor tersebut.

    Ia mengatakan, perusahaan BUMN sektor logistik itu tidak ada yang bermain di first mile, namun bermain di last mile dan middle mile, serta bermain dari ujung ke ujung namun tidak cukup kompetitif.

    Dony menjelaskan, tahap pertama Danantara Indonesia telah melakukan fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan BUMN terkait.

    Tahap kedua, pihaknya akan melakukan business consolidation (konsolidasi bisnis) dengan merampingkan atau melakukan merger terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.

    Sebelumnya, konsolidasi bisnis antara perusahaan BUMN seperti itu tidak dapat dilakukan karena tidak adanya interkorelasi, yang saat ini bisa dilakukan karena Danantara Indonesia merupakan pemilik dari perusahaan-perusahaan BUMN tersebut.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara Larang Bos BUMN Main Golf saat Hari Kerja – Page 3

    Danantara Larang Bos BUMN Main Golf saat Hari Kerja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Dony Oskaria mewanti-wanti bos-bos BUMN untuk tidak bermain golf selama hari kerja. Dia menegaskan ketidaksukaannya terhadap tindakan tersebut.

    Dony bilang, hal ini jadi bagian dalam 5 pesan yang disampaikannya kepada para petinggi perusahaan pelat merah. Menurutnya, menggunakan waktu di hari kerja untuk main golf akan merusak citra pejabat BUMN di mata masyarakat.

    “Saya bilang sama mereka saya tidak suka orang main golf di weekdays (hari kerja). Bukan apa-apa, saya bilang itu memberikan opini yang tidak bagus kepada masyarakat,” tegas Dony dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, di Jakarta, dikutip Kamis (19/6/2025).

    Dianggap Tidak Pas

    Dia mengatakan, penggunaan hari kerja untuk urusan rekreasi seperti main golf itu tidak tepat. Apalagi, pejabat BUMN dipilih secara profesional dan mendapat upah yang sangat layak.

    Dony menegaskan tidak akan mentoleransi pejabat BUMN yang bermain golf di hari kerja. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menjaga citra BUMN di mata masyarakat.

    “Kita kan digaji proper, digaji bagus, masa ya kita hari kerja ada di lapangan golf. Menurut saya itu, saya bilang saya tidak bisa mentolerir itu. Bukan buat kepentingan saya, tetapi kita harus menjaga bahwa BUMN ini udah, ini korporasi,” tegas pejabat Danantara ini.

     

  • Danantara Sentil Direksi BUMN Punya Banyak Protokol: Siapa yang Mau Culik?

    Danantara Sentil Direksi BUMN Punya Banyak Protokol: Siapa yang Mau Culik?

    Jakarta

    Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyoroti direksi BUMN yang dikawal banyak ajudan atau protokol terlalu banyak, bahkan termasuk untuk istri. Ia meminta agar hal tersebut tidak lagi dilakukan.

    “Saya tidak suka orang punya protokol banyak-banyak itu. Bahkan istri juga ada protokolnya. Saya minta ini jangan dilakukan,” kata Dony dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi (IKA Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Hutan Kota Plataran GBK, Jakarta Selatan, ditulis Kamis (19/6/2025).

    Menurutnya, protokol terlalu banyak tidak diperlukan oleh direksi BUMN yang ditugaskan untuk mengabdi kepada perusahaan negara. Ia mengatakan bahwa kondisi ini tidak pernah ia temukan kepada para pejabat negara ataupun orang yang mempunyai jabatan tinggi di luar negeri.

    “Saya ketemu juga banyak CEO-CEO di dunia tidak ada punya protokol 10, ya ajudannya 8 gitu. Saya bilang kita apalagi pegawai negara. Ini kan pekerjaan aja,” katanya.

    Bahkan ada di satu momen, Dony pernah mengusir ajudan direksi BUMN yang memenuhi kantor Danantara saat salah satu direksi BUMN berkunjung.

    “Sempat saya pernah mengusir para ajudan itu di lantai. Waktu saya masih di Plaza Mandiri. Saya bilang, ini kenapa orang ramai sekali di lantai. Saya usir, saya nggak mau lagi lihat ada orang (banyak), memangnya mau diculik, siapa yang mau culik mereka juga ya kan?” katanya.

    Namun, ia mengklaim bahwa kini para direksi BUMN sudah mulai menunjukkan perubahan dengan tidak lagi membawa ajudan terlalu banyak. Bahkan, ia mengatakan sudah ada direksi yang datang tanpa pengawalan.

    “Sekarang saya sudah happy tuh kalau datang ke Danantara yang tadinya Dirut (Direktur Utama) ajudanya 15, sekarang dia datang sendiri. Saya bilang, wah bagus ini datangnya sudah sendiri,” katanya.

    Dony juga berpesan kepada direksi BUMN agar istrinya tidak terlibat dalam urusan kantor. Hal ini dikarenakan BUMN bukanlah warisan orang tua.

    “Saya nggak mau itu istri nentuin gorden, istri nentuin penyanyi, istri nentuin acara gitu. Ini kan kantor, bukan warisan orang tua gitu,” katanya.

    (ara/ara)

  • BUMN pailit karena salah kelola dan rekayasa keuangan

    BUMN pailit karena salah kelola dan rekayasa keuangan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    COO Danantara: BUMN pailit karena salah kelola dan rekayasa keuangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 17:13 WIB

    Elshinta.com – Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Dony Oskaria mengungkapkan, dua penyebab utama kegagalan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menjalankan operasional.

    Hampir semua perusahaan BUMN yang pailit (bangkrut) memiliki akar masalah yang sama, diantaranya karena pengelolaan manajemen yang tidak baik ataupun adanya rekayasa laporan keuangan, katanya dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Rabu.

    “BUMN itu mati selalu karena dua hal. Pertama adalah karena kesalahan pengelolaan daripada manajemen, sudah pasti itu hampir yang tutup itu semua karena pengelolaan yang tidak baik. Baik itu pasti ujungnya ada yang korupsi, ada yang rekayasa, overinvestment, itu pasti karena pengurusnya,” kata Dony.

    Kemudian, Ia mengatakan, rekayasa laporan keuangan yang signifikan dilakukan agar perusahaan terlihat dalam kondisi baik-baik saja, padahal kondisi yang sebenarnya tidak seperti itu yang dilaporkan.

    Lanjutnya, perusahaan BUMN yang gagal pada masa lalu juga dikarenakan tidak memiliki visi dalam jangka panjang, serta pengawasan dalam operasional yang lemah.

    “Makanya saya selalu menyampaikan, saya tidak terlalu suka laba yang dibesar-besarkan, biaya yang ditunda-tunda hanya untuk mendapatkan bottom line yang bagus, kemudian diikuti dengan tantiem. Menurut saya itu ada manipulasi yang menyebabkan perusahaan itu jatuh,” ujar Dony.

    Dengan pengalaman itu dan hadirnya Danantara Indonesia, Ia memastikan bahwa ke depan perusahaan- perusahaan BUMN akan selalu mendapatkan evaluasi untuk menghindari terjadinya kebangkrutan (pailit).

    Lanjutnya, evaluasi itu akan dilakukan terhadap pasar dari BUMN itu sendiri, daya saing, jenis produk dan layanan yang dijual apakah masih relevan, struktur keuangan dan kapabilitas manajemennya.

    “Karena CEO lah nanti akan mempresentasikan ke kami sejauh mana bisnis plan yang mereka buat dan roadmap perusahaannya. Karena itu kita tidak bisa menyatakan akan seperti apa masa depannya, tetapi kita harapkan tentu saja kalau mereka mampu menjadikan industri ini kemudian jadi industri yang kompetitif,” katanya.

    Dony mengatakan, Danantara Indonesia saat ini memiliki wewenang untuk memberikan suntikan modal kepada perusahaan-perusahaan BUMN, sehingga tidak akan ada lagi mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah kepada perusahaan BUMN.

    Dalam memberikan suntikan modal, ia menjelaskan Danantara Indonesia akan menilai bussines plan (rencana bisnis) dari perusahaan BUMN terkait, termasuk dengan forecasting dari industrinya.

    Ia memastikan pemberian suntikan modal kepada perusahaan BUMN akan melewati proses yang berlapis dan ketat, serta melakukan kajian terkait sektor mana saja dan seberapa besar modal yang akan disuntikkan.

    Sumber : Antara

  • Kepercayaan ke Danantara meningkat tercermin `market cap` tumbuh 

    Kepercayaan ke Danantara meningkat tercermin `market cap` tumbuh 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    COO: Kepercayaan ke Danantara meningkat tercermin `market cap` tumbuh 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 13:59 WIB

    Elshinta.com – Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Dony Oskaria mengatakan kepercayaan masyarakat dan pelaku pasar terhadap Danantara Indonesia terus meningkat seiring berjalannya waktu.

    Ia mengatakan, kepercayaan pelaku pasar itu tercermin dari saham-saham dan kapitalisasi pasar (market cap) di pasar modal Indonesia yang bertumbuh.

    “Kita lihat saham kita indikatornya terlihat, dari semenjak Danantara ada sampai sekarang on average market cap kita meningkat, itu adalah parameter. Kalau pasar percaya, artinya tercermin daripada masyarakat percaya,” ujar Dony dalam forum IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Jakarta, Rabu.

    Ia melanjutkan, kepercayaan juga tumbuh dari kalangan pelaku pasar individu (ritel) yang terpantau terus bertumbuh di pasar modal Indonesia.

    “Ritelnya juga tumbuh, sehingga ini cerminan bahwa kepercayaan itu mulai tumbuh dan kami ingin menjaga ini sebaik mungkin,” ujar Dony.

    Di sisi lain, ia mengatakan Danantara Indonesia terbuka oleh kritik dan masukan, agar dapat berjalan sesuai dengan koridornya ke depan.

    Ia memastikan proses komunikasi dan sosialisasi terus dilakukan kepada pelaku pasar dan masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait dengan Danantara Indonesia.

    “Kritiklah, berikan masukan, awasi, sehingga nanti Danantara bisa berjalan dengan koridor yang sudah ditentukan,” ujar Dony.

    Lebih lanjut, Dony mengatakan pihaknya telah membuktikan selama tiga bulan awal terbentuknya Danantara Indonesia, dan akan terus memberikan pembuktian ke depan untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar.

    “Pelan-pelan, nanti oh ternyata Danantara itu betul investasinya bagus. Danantara itu ternyata untuk investasi itu tahapannya sulit. Ternyata Danantara itu tidak ada hubungannya mencampur antara pengelolaan BUMN dengan investasi,” ujar Dony.

    Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/06), kapitalisasi pasar modal Indonesia tercatat senilai Rp12.495, atau meningkat 0,92 persen dari senilai Rp12.381 triliun pada sepekan sebelumnya.

    Capaian kapitalisasi pasar modal Indonesia pertengahan Juni 2025 itu juga bertumbuh dibandingkan senilai Rp12.264 triliun per 27 Desember 2024.

    Dari pelaku pasar individu, BEI melaporkan jumlah investor saham Indonesia mencapai sebanyak 7.001.268 single investor identification (SID) per 26 Mei 2025, dengan total investor pasar modal Indonesia sebanyak 16.216.944 SID pada per 29 April 2025 dari sebanyak 1.345.305 SID pada 31 Desember 2024.

    Sumber : Antara