Tag: Donny Damara

  • Cerita Mikha Tambayong Nangis di Syuting Film “Abadi Nan Jaya”

    Cerita Mikha Tambayong Nangis di Syuting Film “Abadi Nan Jaya”

    JAKARTA – Mikha Tambayong menjadi pemeran utama dalam film terbaru Kimo Stamboel, Abadi Nan Jaya. Ia beradu peran dengan para aktor dan aktris dalam cerita zombi terbaru yang dibuat untuk Netflix.

    Mikha mengaku perannya membutuhkan latihan dan persiapan yang lama, belum lagi beberapa situasi yang baru ditemui ketika syuting.

    “Physcially, mentally challenging dan force majeur seperti udara, syuting kebalik, all those challenges tapi karena solid departemen jadi kita semua bisa sampai di hari ini,” kata Mikha Tambayong dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Oktober.

    “We owe it to the team. Kita di tim sama (Marthino) Lio, Ardit (Erwandha) kita tidak tahu yang terjadi di rumah sebelah,” katanya.

    Lebih lanjut, Mikha sempat merasa sedih terutama di adegan kantor polisi bersama para pemain. Menurutnya, perjuangannya mendalami karakter itu berakhir.

    “Aku ingat di syuting kantor polisi, aku beneran sedih karena kita bersama this whole months. Kita syuting chronological, dan kita sampai di titik terakhir aku ngerasa kita harus meninggalkan orang-orang yang menyelamatkan nyawa mereka,” lanjutnya.

    Abadi Nan Jaya menceritakan seorang Dimin (Donny Damara) yang mendapat desakan dari anak-anaknya (Marthino Lio, Mikha Tambayong) untuk menjual pabrik jamunya. Dimin yang baru meracik jamu awet muda menolak ide tersebut hingga ia merasa perubahan dalam tubuhnya dan mengancam orang-orang di sekitarnya.

    Film Abadi Nan Jaya bisa disaksikan di Netflix mulai 23 Oktober 2025.

  • Balinale 2025 Ditutup, Fadli Zon Puji Ekosistem Perfilman RI

    Balinale 2025 Ditutup, Fadli Zon Puji Ekosistem Perfilman RI

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon hadir dalam taklimat media di hari terakhir penyelenggaraan Bali International Film Festival (Balinale) 2025.

    Setelah dihelat sejak tanggal 1 Juni 2025 lalu di Sanur, Denpasar, Balinale 2025 menayangkan lebih dari 70 film dari 32 negara, termasuk 8 penayangan perdana dunia, 25 perdana Asia, 16 internasional premiere, serta 23 karya Indonesia. Fadli menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan Balinale yang kini telah memasuki tahun ke-18 dan menyampaikan bahwa festival ini merupakan jendela budaya Indonesia kepada dunia.

    “Ini adalah capaian luar biasa, dan saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menjaga konsistensi dan kualitas festival ini selama hampir dua dekade,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Minggu (8/6/2025).

    Bali International Film Festival atau Balinale merupakan satu-satunya festival film Tanah Air yang memenuhi syarat Oscar, pada kesempatan ini diselenggarakan acara penutupan, sekaligus pengumuman pemenang. Rangkaian penutupan juga dimeriahkan dengan bioskop terbuka tradisional (Layar Tancap), yang menayangkan pilihan film-film Bali dan Indonesia.

    Festival ini secara aktif terlibat dalam acara lokal dan global, juga bekerja sama dengan lembaga dan organisasi yang bergengsi. Festival ini secara resmi didukung oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk kontribusi budaya dan ekonominya. Demikian dengan penyelenggaraan Balinale pada tahun ini yang juga mendapatkan pendukungan dari Kementerian Kebudayaan sebagai bentuk public private partnership (PPP).

    Fadli sangat mendukung kegiatan yang mendukung ekosistem perfilman Tanah Air. Menurut Fadli, dirinya juga melihat langsung bagaimana ekosistem perfilman Indonesia semakin aktif membangun jejaring.

    Fadli turut menyampaikan Kemenbud memiliki instrumen pendanaan yang disebut Dana Indonesiana. Salah satu program utamanya didedikasikan untuk mendukung dunia perfilman, khususnya melalui skema matching fund.

    Matching fund ini, ungkap Fadli, sangat relevan untuk film-film independen yang kerap mendapatkan sokongan dari lembaga-lembaga luar negeri. Sudah ada sejumlah film yang menerima manfaat dari program ini, dan berharap ke depan semakin banyak karya yang bisa lahir melalui kolaborasi lintas pihak.

    “Semoga festival ini terus tumbuh dan menjadi jendela budaya Indonesia kepada dunia, serta ruang ekspresi kreatif yang inklusif dan membanggakan,” sambungnya.

    Sejak tahun 2007, Balinale mendapatkan pengakuan internasional atas program yang beragam, mulai dari fiksi independen, dokumenter, film panjang, hingga film pendek yang merepresentasikan kisah-kisah menarik dari Indonesia dan berbagai belahan dunia. Balinale dikenal sebagai forum industri yang menggabungkan kolaborasi dan pertukaran ide dengan pembuat film.

    Forum-forum ini akan mendorong pertukaran budaya, pertumbuhan masyarakat dan menginspirasi para pembuat film di masa depan. Pendiri Balinale Deborah Gabinetti menyampaikan pengakuan dari Oscar menjadi perayaan pencapaian Balinale di masa lalu dan merupakan komitmen untuk masa depan.

    Hal ini secara signifikan meningkatkan popularitas festival dan kemampuan Balinale untuk menampilkan film-film yang merayakan kisah-kisah dari Indonesia dan seluruh dunia. Menurut Gabinetti, festival ini juga menyediakan platform bagi para pembuat film untuk mendapatkan pengakuan, menemukan peluang baru, dan mendapatkan audiens yang lebih luas.

    Sutradara kenamaan Indonesia Andi Bachtiar Yusuf pada kesempatan yang sama menyampaikan rasa bahagianya ketika Fadli mengatakan film Indonesia merupakan produk budaya. Karena memang menurutnya begitulah seharusnya, film adalah ekspresi budaya yang hidup.

    “Ke depan, kita ingin agar negara bisa lebih hadir dalam bentuk perlindungan terhadap film nasional. Misalnya, dengan regulasi kuota penayangan film lokal,” kata Andi.

    “Artinya, dengan regulasi yang jelas, kita bisa menciptakan ruang yang adil dan sehat bagi film-film lokal untuk berkembang, bersaing, dan hadir di tengah masyarakat,” sambungnya.

    Taklimat media penutupan Balinale 2025 ini turut dihadiri oleh Richard Rowland (Jepang-Canadian Writer and Producer), serta aktor Indonesia Donny Damara, dan sejumlah awak media nasional dan lokal. Pada malam sebelumnya, para juri Balinale 2025 telah mengumumkan pemenang film tahun ini dalam lima kategori, menghargai tim kreatif dan teknis yang luar biasa atas narasi yang memikat dan kualitas pembuatan film mereka.

    Daftar Pemenang Balinale tahun ini antara lain:

    Kategori Short Documentary: AMAL / Hope – Eros ZhaoKategori Film Narasi Pendek: The Boy with White Skin – Simon Panay (France)Kategori Film Animasi Pendek: Retirement Plan – John Kelly (Ireland)Kategori Film Dokumenter Panjang: Champions of the Golden Valley – Ben Sturgulewski (USA)Kategori Film Narasi Panjang: Seeking Haven for Mr Rambo – Khaled Mansour.

    Balinale telah secara resmi disetujui sebagai Festival Film yang memenuhi syarat untuk penghargaan Academy Award. Balinale lebih dari sekadar festival film, Balinale merupakan platform dinamis untuk kolaborasi dan inovasi industri, mendorong pertumbuhan film, televisi, dan ekonomi kreatif di Indonesia.

    Balinale telah menjadi penggerak ekosistem perfilman Tanah Air.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Bersama Ayah

    JAKARTA – Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November di Indonesia. Tanggal ini berbeda dengan negara-negara lain yang biasa merayakan Hari Ayah pada minggu ketiga bulan Juni. Hari Ayah muncul karena paguyuban Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) di tahun 2014. Awalnya, PPIP mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu di Solo dalam rangka merayakan Hari Ibu. 

    Kemudian, suatu hal mengejutkan panitia ketika beberapa peserta menanyakan “Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi.” Lalu PPIP mencari tahu dan menemukan belum ada yang mendeklarasi Hari Ayah di Indonesia. PPIP pun mendeklarasikan Peringatan Hari Ayah Nasional pada 12 November sekaligus bergabung dengan Hari Kesehatan dengan mengambil semboyan ‘Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya’.

    Ada banyak materi mengenai cerita tentang ayah dan anak, termasuk industri perfilman yang banyak mengangkat isu ini. Selama ini, figur ibu selalu dikenal sosok yang menyayangi anak, tapi ada juga figur ayah yang berperan besar dalam perkembangan seorang anak. Tim VOI ingin memberikan rekomendasi film tentang hubungan ayah dan anak yang bisa Anda tonton di Hari Ayah Nasional.

    Like Father, Like Son – 2013

    Hirokazu Koreeda memang populer karena karyanya, Shoplifters menerima Palme d’Or di ajang Festival Film Cannes 2018 lalu. Film Shoplifters juga baru saja diumumkan menerima nominasi dalam Oscar 2019 untuk Foreign Language Film. Film yang mengangkat tentang keluarga miskin di Jepang itu meraih apresiasi sekaligus membawa Koreeda banyak dibicarakan. Tetapi, sebelum memproduksi Shoplifters, ada film Like Father, Like Son yang tidak kalah bagusnya.

    Ryota Nonomiya (Masaharu Fukuyama) adalah seorang pebisnis dengan hidup berkecukupan serta keluarga ideal. Suatu hari, Ryota menemukan fakta bahwa anak semata wayangnya tertukar dengan anak yang lahir di keluarga lain. Menjelang lima tahun, Ryota harus memutuskan apa tetap mengurus anak yang Ia urus atau anak kandungnya.

    Beautiful Boy – 2018

    Film besutan sutradara Felix van Groeningen ini mempertemukan aktor kawakan Steve Carell dengan aktor muda Timothée Chalamet sebagai duet ayah dan anak yang memiliki konflik. Berkat aktingnya yang kuat, Timothée Chalamet meraih banyak penghargaan termasuk Golden Globe dan Critis’ Choice Movie Awards. Film yang diproduseri oleh Brad Pitt ini bisa ditonton di Amazon Prime. 

    Nic Sheff (Timothée Chalamet) adalah seorang laki-laki muda yang kecanduan meth, salah satu jenis narkoba adiktif yang merusak kariernya. Setelah berpisah dengan istri pertamanya, David Sheff (Steve Carell) berusaha menyelamatkan kehidupan anaknya, Nic sebelum jatuh lebih dalam. Cerita nyata ini bergulir dengan hangat dan manis, apalagi cerita dari buku aslinya ditulis David Sheff atas perspektifnya memiliki anak yang kecanduan narkoba.

    Cargo – 2017

    Film yang beredar di Netflix memang wajib masuk rekomendasi film tentang ayah dan anak. Menariknya, film Cargo adalah debut kedua sutradara Ben Howling dan Yolanda Ramke. Masih bercerita soal ayah yang menyelamat anak, Cargo bisa Anda tonton lewat aplikasi streaming Netflix.

    Sebuah virus zombi mengerikan yang terjadi di kawasan pedesaan Australia membuat para penduduk hanya memiliki 48 jam untuk menyelamatkan diri. Andy (Martin Freeman) yang baru memiliki seorang bayi memutuskan mencari cara menemukan rumah baru demi menyelamatkan sang anak sebelum virus zombi menyerbunya.

    Searching – 2018

    Sempat menjadi omongan warganet, Searching juga perlu disebutkan sebagai bagian dari rekomendasi film. Debut Aneesh Chaganty itu patut diberi acungan jempol sebab plot yang berbeda dan proses kreatifnya membuat film Searching menarik untuk diikuti sejak menit pertama ceritanya bergulir.

    Ketika Margot (Michelle La) anak David (John Cho) menghilang secara misterius, David mencoba mencari keberadaan Margot. Margot dan David memiliki hubungan yang tidak dekat, maka itu ini menjadi ujian bagi David dalam mengetahui anaknya. Pencarian Margot membuka mata David tentang kehidupan Margot yang selama ini tidak pernah Ia bayangkan.

    The Wailing – 2016

    Film horor ini memang sepenuhnya memiliki cerita soal ilmu gaib yang terjadi, tetapi jangan lupakan seorang ayah yang menyayangi anaknya. Film buatan Na Hong-Jin ini memberikan sensasi seram dan pusing saat menontonnya. The Wailing berhasil meraih penghargaan di dalam negeri ginseng tersebut semacam Grand Bell Awards dan Blue Dragon Awards.

    Seorang kakek tua tinggal di desa yang ditempati Jong-Goo (Kwak Do-Won) membuat curiga warga desa lantaran sejak kehadiran si kakek membuat penyakit misterius menular. Jong-Goo yang awalnya tidak peduli menjadi penasaran karena anaknya Hyo-Jin (Kim Kwan Hee) bersikap aneh kepadanya. Jong-Goo yang bertugas sebagai polisi mulai mencari tahu penyakit Hyo-Jin demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Lovely Man – 2011

    Rasanya kurang afdol jika tidak menyebutkan film produksi Indonesia. Lovely Man mungkin menjadi salah satu film tentang ayah dan anak yang mengharukan. Performa Donny Damara dan Raihaanun perlu diapresiasi setinggi-tingginya. Menjadi sutradara, Teddy Soeriaatmadja menyulap cerita ini dengan manis.

    Cahaya (Raihaanun), seorang remaja yang tinggal di pesantren mencoba mencari ayahnya, Syaiful (Donny Damara) yang bekerja di kota Jakarta. Sudah lama tidak berjumpa, Cahaya menemukan ayahnya bekerja mencari uang dengan menjadi seorang waria menggunakan nama Ipuy. Kemudian, keduanya berjalan bersama dan mencoba mencari hubungan ayah dan anak yang telah lama hilang.

    Itu dia film-film tentang ayah dan anak dari berbagai mancanegara yang VOI rekomendasikan. Ada yang sudah Anda pernah tonton? Bagikan kepada kami ya!

  • Pemeran Film Cinta dalam Ikhlas Kunjungi Kota Kediri, Adhisty Zara Bagikan Pengalaman Berbeda

    Pemeran Film Cinta dalam Ikhlas Kunjungi Kota Kediri, Adhisty Zara Bagikan Pengalaman Berbeda

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Nerwork, Luthfi Husnika

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Para penggemar film ‘Cinta dalam Ikhlas’ di Kota Kediri mendapat kejutan istimewa pada akhir pekan ini.

    Para pemeran utama, yakni Abun Sungkar (Athar), Adhisty Zara (Aurora), dan Alif Rivelino (Mamat), hadir menyapa langsung masyarakat di Golden Cinema, usai penayangan film tersebut, Sabtu (30/11/2024) petang.

    Kehadiran para bintang film Cinta dalam Ikhlas ini disambut meriah oleh ratusan penonton yang didominasi anak muda.

    Ratusan penggemar berkerumun di sekitar ketiga cast tersebut, memanfaatkan kesempatan untuk berfoto bersama dan berdialog langsung.

    Dalam acara tersebut, Adhisty Zara membagikan pengalamannya memerankan Aurora, tokoh perempuan berhijab yang merupakan peran baru dan berbeda dari karakter-karakter sebelumnya.  

    “Ini film religi pertama saya, dan juga pertama kali memerankan tokoh perempuan berhijab. Awalnya saya sempat ragu, apakah bisa memerankan Aurora dengan baik. Tapi, dengan dukungan banyak pihak, saya akhirnya percaya diri,” ungkap Zara.

    Zara juga mengaku, memerankan Aurora yang religius dan kalem adalah tantangan tersendiri karena bertolak belakang dengan karakter energik yang biasa ia mainkan. 

    “Biasanya kan saya memerankan tokoh anak muda yang energik dan ceria. Jadi, beralih ke Aurora itu benar-benar mengubah cara saya mendalami karakter. Tapi film ini membawa banyak dampak positif dalam hidup saya. Banyak mengubah cara saya berpikir dan menyikapi suatu kondisi,” tambahnya.  

    Zara juga mengungkapkan kebahagiaannya melihat antusiasme penggemar terhadap film tersebut. “Melihat banyak yang suka dengan film ini membuat saya semakin bersyukur bisa terlibat. Semoga pesannya bisa tersampaikan dengan baik,” tuturnya.  

    Sementara itu, Abun Sungkar yang memerankan tokoh Athar mengungkapkan pengalamannya selama proses pembuatan film. Ia mengaku tidak mengalami kendala besar, namun ada momen di mana ia harus menghadapi perubahan skenario secara mendadak.  

    “Saya sudah sangat mendalami naskahnya, tapi pas hari H ada perubahan tiba-tiba. Awalnya sempat kaget, tapi ternyata justru membuat adegan tersebut jadi lebih manis,” ujar Abun.  

    Film ‘Cinta dalam Ikhlas’, yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan diproduksi oleh Starvision, berhasil menarik perhatian publik sejak dirilis pada 27 November 2024.

    Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor ternama, seperti Omar Daniel, Zoe Abbas Jackson, Maizura, Cut Mini, dan Donny Damara.  

    Para penonton yang hadir di Golden Cinema mengaku terkesan dengan cerita film ini. Salah satu penggemar, Rani (22), mengatakan bahwa ‘Cinta dalam Ikhlas’ memiliki pesan moral yang kuat.

    “Filmnya bagus banget, ada banyak pelajaran tentang ikhlas dan cinta yang tulus,” terangnya.  

    Acara tersebut ditutup dengan dialog hangat antara para cast dan penggemar.

    ‘Cinta dalam Ikhlas’ tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga inspirasi bagi penontonnya, terutama dalam memahami makna cinta dan keikhlasan

  • Sinopsis Film Guna-Guna Istri Muda Remake, Diperankan Anjasmara dan Lulu Tobing

    Sinopsis Film Guna-Guna Istri Muda Remake, Diperankan Anjasmara dan Lulu Tobing

    Liputan6.com, Bandung – Menjelang akhir tahun, Falcon Black merilis foto first look untuk film remake “Guna-Guna Istri Muda”. Film horor klasik Indonesia tahun 1977 itu akan menampilkan cerita yang lebih segar dengan para pemain ternama.

    Melansir dari media sosial resmi Falcon Pictures film “Guna-Guna Istri Muda” dijadwalkan tayang pada 28 November di Bioskop. Film ini diperankan oleh sederet aktor ternama mulai dari Anjasmara, Lulu Tobing, hingga Carissa Perusset.

    Berdasarkan unggahan fotonya film ini menampilkan sejumlah adegan yang diwarnai ketegangan. Selain itu, para penonton juga dibuat penasaran dengan versi terbaru ini meningkat film tersebut merupakan karya ikonik tahun 70-an.

    Film Guna-Guna Istri Muda remake digarap oleh sutradara Robby Ertanto yang dikenal sebagai sutradara film kondang Ave Maryam (2018), Jakarta vs Everybody (2020), hingga 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2010).

    Sementara itu, premis cerita film ini akan membawa penonton pada kisah seorang istri muda yang berusaha untuk menghancurkan sebuah keluarga. Usaha tersebut dilakukan bahkan dengan ilmu guna-guna.

    Melalui film ini Lulu Tobing akan berperan sebagai karakter bernama Vivian sementara Anjasmara berperan sebagai Burhan. Kemudian, Carissa Perusset berperan sebagai karakter bernama Angel.

    Selain itu, filmnya juga diwarnai sosok bintang populer Indonesia seperti Happy Salma, Donny Damara, Abidzar Al-Ghifari, TJ Ruth, Fergie Brittany, Amanda Soekasah hingga Elang El Gibran.

  • Timo Tjahjanto Siapkan Sekuel The Big 4, The Big 4: Badai Pasti Kembali

    Timo Tjahjanto Siapkan Sekuel The Big 4, The Big 4: Badai Pasti Kembali

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setelah kesuksesan film The Big 4, sutradara kondang Timo Tjahjanto telah menyiapkan sekuel terbaru. Sekuel film The Big 4 ini bakal tayang dengan judul The Big 4: Badai Pasti Kembali.

    Kabar ini diumumkan melalui unggahan Instagram Story @timobros. Ia membagikan sebuah draft dari naskah sekuel The Big 4, The Big 4: Badai Pasti Kembali.

    Selain sebagai sutradara, Timo Tjahjanto juga menjadi penulis skenario film ini. Sejauh ini, The Big 4: Badai Pasti Kembali masih dalam tahap awal pengembangan, sehingga belum ada detail resmi terkait plot cerita serta tanggal rilisnya.

    Sebagai informasi, film The Big 4 tayang perdana di Netflix pada 2022. Film action-comedy ini meraih kesuksesan besar karena berhasil masuk dalam daftar Netflix Global Top 10 Non-English Films di minggu pertama penayangannya.

    Kesuksesan The Big 4 juga berhasil membawa pulang beberapa penghargaan bergengsi, di antanya Aktor Pendatang Baru Terpilih Piala Maya 2023 untuk Kristo Immanuel, Tata Efek Visual Terpilih Piala Maya 2023, serta Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2023 untuk Marthino Lio.

    The Big 4 berkisah tentang empat pembunuh bayaran yang memutuskan pensiun. Mereka memilih hidup lebih damai dengan menjauhi kekerasan.

    Namun, seorang detektif bernama Dina yang mulai menyelidiki kematian ayahnya yang misterius, membawa kembali nama para mantan pembunuh tersebut. Mereka kemudian bergabung bersama Dina untuk menyelidiki kasus rumit itu.

    Sekuel The Big 4: Badai Pasti Kembali bakal kembali diperankan oleh deretan pemain di versi filmnya, yakni Abimana Aryasatya, Putri Marino, Lutesha, Arie Kriting, Kristo Immanuel, Donny Damara, dan Marsha Timothy. Informasi detail terkait sekuel film The Big 4 bakal diumumkan segera.

     

    Penulis: Resla