Tag: Doni Primanto Joewono

  • Cara Daftar Penukaran Uang Baru 2025 di BI Pintar, Syarat dan Jadwal Kas Keliling Bank Indonesia

    Cara Daftar Penukaran Uang Baru 2025 di BI Pintar, Syarat dan Jadwal Kas Keliling Bank Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia (BI) menghadirkan layanan penukaran uang baru lewat program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025.

    Penukaran uang baru menjelang Lebaran 2025 menjadi tradisi yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia.

    Masyarakat yang ingin tukar uang baru wajib mendaftarkan diri secara online lewat laman di https://pintar.bi.go.id sebelum melakukan penukaran di Kas Keliling BI.

    Berikut cara daftar penukaran uang baru 2025 di BI Pintar, syarat dan jadwal Kas Keliling Bank Indonesia.

    Syarat Penukaran Uang Baru 2025

    1. Masyarakat wajib hadir sesuai jadwal dan lokasi yang sudah dipilih.
    2. Uang yang akan ditukarkan harus dalam jumlah pas, dikelompokkan menurut pecahan dan tahun emisi serta disusun searah.
    3. Batas maksimal penukaran uang baru Rp 4,3 juta per orang, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya hanya Rp 4 juta.

    Jadwal Penukaran Uang Baru 2025

    Bank Indonesia memulai layanan penukaran uang baru pada Senin, 3 Maret 2025 pukul 12.00 WIB.

    Menurut Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono, penukaran uang baru hanya bisa dilakukan usai melakukan registrasi online guna menghindari kerumunan.

    Pemohon harus memilih lokasi, jadwal yang tersedia, dan datang sesuai waktu yang sudah dipilih dengan membawa uang yang akan ditukarkan.

    Periode I: Dibuka 3 Maret 2025 pukul 12.00 WIB, masa penukaran 4-9 Maret 2025 Periode II: Dibuka 10 Maret 2025 pukul 09.00 WIB, masa penukaran 11-16 Maret 2025 Periode III: Dibuka 17 Maret 2025 pukul 09.00 WIB, masa penukaran 18-23 Maret 2025 Periode IV: Dibuka 24 Maret 2025 pukul 09.00 WIB, masa penukaran 25-27 Maret 2025

    Masyarakat juga bisa tukar uang baru di bank-bank yang sudah ditunjuk, sesuai ketentuan masing-masing bank selain di Kas Keliling BI.

    Cara Daftar Penukaran Uang Baru 2025

    1. Kunjungi situs https://pintar.bi.go.id
    2. Klik Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling
    3. Pilih provinsi lokasi penukaran uang yang diinginkan
    4. Pilih lokasi dan tanggal kas keliling yang tersedia
    5. Registrasi dengan mengisi data diri berupa NIK KTP, nama, nomor telepon serta email
    6. Isi jumlah uang yang akan ditukarkan sesuai ketentuan
    7. Dapatkan bukti pemesanan yang memuat informasi kode pemesanan, nama penukar, lokasi penukaran, jadwal penukaran dan jumlah uang yang akan ditukarkan.

    Buka situs resmi Bank Indonesia atau akun Instagram BI @bank_indonesia untuk informasi lebih lanjut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mau Tukar Uang Baru Lebaran di BI? Daftar Online Dulu – Page 3

    Mau Tukar Uang Baru Lebaran di BI? Daftar Online Dulu – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menerapkan sistem baru untuk penukaran uang baru menjelang Lebaran 2025. Masyarakat yang ingin menukarkan uang di 4.000 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia wajib mendaftar secara online terlebih dahulu melalui platform pintar.bi.go.id.

    Sistem ini diberlakukan untuk menghindari kepadatan dan antrean panjang di lokasi penukaran, seperti yang dijelaskan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono.

    Dia menjelaskan, proses penukaran uang menjadi lebih terorganisir. Setelah mendaftar dan memilih lokasi serta tanggal penukaran sesuai ketersediaan slot, masyarakat akan mendapatkan bukti pemesanan digital.

    Bukti ini harus ditunjukkan saat datang ke lokasi yang dipilih. Dengan sistem ini, BI berharap penukaran uang dapat berjalan lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat.

    Layanan penukaran uang baru ini menawarkan beberapa pilihan, termasuk layanan keliling (termasuk ke tempat ibadah), layanan kerja sama dengan perbankan, dan layanan tematik di lokasi-lokasi tertentu. BI juga meningkatkan nominal penukaran uang per orang menjadi Rp4,3 juta, naik dari sebelumnya Rp4 juta.

    Sebanyak 1.200 lokasi penukaran dikelola langsung oleh BI, sementara sisanya bekerja sama dengan berbagai bank.

  • Rp4,3 Juta Jadi Batas Maksimal Penukaran Uang Baru Tahun ini

    Rp4,3 Juta Jadi Batas Maksimal Penukaran Uang Baru Tahun ini

    JABAR EKSPRES – Bank Indonesia (BI) kembali menghadirkan program tahunan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) untuk memudahkan masyarakat melakukan penukaran uang baru menjelang Lebaran.

    Tahun ini, layanan penukaran uang baru akan dimulai pada 3 Maret hingga 27 Maret 2025.

    Baca juga : Penukaran Uang Baru 2025 Bakal Dibuka Mulai 3 Maret, Segini Limit Penukarannya

    Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menyampaikan bahwa program Serambi merupakan momen penting untuk memastikan distribusi uang layak edar selama Ramadan dan Idul Fitri.

    Untuk tahun ini, BI memperluas layanan dengan tiga skema utama:

    1. Layanan Keliling Reguler

    Layanan ini akan menjangkau berbagai lokasi strategis, termasuk tempat ibadah seperti masjid.

    2. Kerja Sama dengan Perbankan

    BI berkolaborasi dengan bank-bank nasional untuk menghadirkan titik penukaran di lokasi tetap, salah satunya di kawasan Monas.

    3. Layanan Tematik

    Penukaran uang juga tersedia di kantor, bazaar Ramadan, dan lokasi tematik lainnya.

    Totalnya, akan ada lebih dari 4.000 titik layanan penukaran, terdiri dari 1.200 titik yang dikelola langsung oleh BI dan sisanya oleh perbankan.

    Batas Maksimal Penukaran Naik Jadi Rp4,3 Juta

    Untuk mengurangi antrian dan kerumunan di lokasi penukaran, BI menaikkan batas maksimal penukaran dari Rp3 juta menjadi Rp4,3 juta per orang.

    Doni menjelaskan bahwa proses penukaran harus dilakukan melalui aplikasi PINTAR BI agar lebih tertata dan menghindari penumpukan massa.

    “Kami tidak melayani penukaran secara langsung tanpa sistem. Masyarakat harus mendaftar melalui aplikasi PINTAR untuk memesan jadwal dan lokasi penukaran,” ujar Doni.

    Untuk memastikan kelancaran penukaran, BI telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp180,9 triliun.

    Meskipun angka ini turun sekitar 1,6% dari tahun lalu yang mencapai Rp197,6 triliun, BI optimis jumlah ini cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Penurunan ini dipengaruhi oleh meningkatnya transaksi nontunai selama beberapa tahun terakhir.

    “Kita melihat tren masyarakat yang mulai mengandalkan pembayaran digital, jadi kebutuhan uang tunai sedikit turun tahun ini,” tambah Doni.

    Baca juga : Hasilkan Rp156.000 Perjam, Ini Cara Terbaru Cepat Dapat Cuan di Aplikasi Game Penghasil Uang 2025

    Cara Tukar Uang Baru Melalui Aplikasi PINTAR

  • Mulai 3 Maret 2025, BI Buka Penukaran Uang Baru Ramadan

    Mulai 3 Maret 2025, BI Buka Penukaran Uang Baru Ramadan

    Jakarta: Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan penukaran uang baru untuk menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. 
     
    Melansir Antara, Jumat, 21 Februari 2025, program Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025 akan berlangsung mulai 3 hingga 27 Maret 2025.

    BI Siapkan Rp180,9 Triliun untuk Penukaran Uang
    Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, menjelaskan kebutuhan uang tunai saat Idul Fitri bisa mencapai 25 persen dari total transaksi tunai sepanjang tahun. 
     
    Oleh karena itu, BI telah menyiapkan Rp180,9 triliun sebagai stok uang tunai untuk program ini. 
    Meski jumlahnya turun 1,6 persen dibanding tahun lalu, BI optimistis kebutuhan masyarakat tetap bisa terpenuhi.

    “Memang kebutuhan uang tunai di (momentum) Idul Fitri itu hampir 25 persen dari seluruh kebutuhan uang kartal selama setahun sebenarnya. Jadi, ini suatu momen yang sangat penting untuk mendistribusikan uang tunai,” kata Doni.
     

    Menariknya, tahun ini BI meningkatkan batas maksimal penukaran uang per orang dari Rp4 juta menjadi Rp4,3 juta.
     
    Untuk menghindari antrean panjang, BI kini mewajibkan masyarakat mendaftar terlebih dahulu melalui platform online pintar.bi.go.id. 
     
    Dengan sistem ini, masyarakat tidak bisa lagi datang langsung untuk menukar uang tanpa registrasi sebelumnya.
     
    “Untuk mengurangi crowded (keramaian), kami tidak lagi terima gross, istilahnya jadi orang datang langsung (menukar uang) tanpa (mendaftar online) gitu (tidak bisa), tapi diwajibkan masuk ke aplikasi pintar kami, pintar.bi.go.id, jadi nanti semua bisa rapi dan informasinya bisa jelas di sana,” tutur Doni.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • BI Siapkan Rp 180,9 Triliun untuk Penukaran Uang Idulfitri

    BI Siapkan Rp 180,9 Triliun untuk Penukaran Uang Idulfitri

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp 180,9 triliun untuk penukaran uang dalam rangka perayaan Idulfitri 2025 mendatang. Dana ini disediakan guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat selama hari raya.

    “Kami menyiapkan sekitar Rp 180,9 triliun. Nilai ini sedikit turun 1,6% dibandingkan tahun lalu (2024) yang sebesar Rp 183,8 triliun, karena kami mempertimbangkan meningkatnya penggunaan transaksi non-tunai. Jadi, kami kurangi sedikit,” ujar Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan di Gedung Thamrin, BI, pada Rabu (19/2/2025).

    Penyiapan penukaran uang tunai ini merupakan bagian dari program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri (Serambi). BI berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang selama periode hari raya.

    “Memang kebutuhan uang tunai saat Idul Fitri mencapai hampir 25% dari total kebutuhan uang tunai selama setahun. Jadi, ini adalah momen yang sangat penting untuk mendistribusikan uang tunai,” jelas Doni.

    BI akan mulai mendistribusikan uang tunai dari 3 hingga 27 Maret 2025 melalui tiga jenis layanan penukaran:

    Layanan keliling reguler, yang akan dibuka di tempat-tempat ibadah seperti masjid.Layanan bersama perbankan, yang akan tersedia di 4.000 titik, termasuk 1.200 titik yang dikelola oleh BI.Layanan tematik, yang akan dilakukan dalam bentuk bazar Ramadan di kantor-kantor tertentu.

    Untuk menghindari antrean dan kepadatan, masyarakat dihimbau untuk menggunakan aplikasi Pintar BI saat melakukan pendaftaran penukaran uang.

    “Pendaftaran diwajibkan melalui aplikasi Pintar BI agar prosesnya lebih rapi dan informasinya dapat diakses dengan jelas,” tutup Doni dalam menanggapi penukaran rupiah saat Idulfitri.

  • Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar

    Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia buka suara terkait pengungkapan adanya pembuatan dan pengedaran uang palsu di UIN Makassar, Sulawesi Selatan. 

    Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menyampaikan apresiasi upaya aparat penegak hukum dalam mengungkap adanya pembuat dan pengedar uang palsu di wilayah Sulawesi Selatan. 

    Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai peredaran uang palsu dengan mengenali ciri-cirinya. 

    “Bank Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan tetap dapat bertransaksi secara tunai dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan cara 3D [Dilihat, Diraba, dan Diterawang],” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/12/2024).

    Marlison menegaskan bahwa Bank Indonesia juga telah melakukan koordinasi intensif bersama Polda Sulawesi Selatan dalam pengungkapan kejahatan pemalsuan uang rupiah tersebut.

    Selanjutnya, bank sentral juga siap mendukung Polri dalam proses penyidikan kasus uang palsu dengan melakukan klarifikasi atas barang bukti uang palsu dan siap memberikan bantuan ahli rupiah dalam hal diperlukan. 

    Polri dan Bank Indonesia pun tergabung dalam Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (BOTASUPAL) yang juga terdiri dari Badan Intelijen Negara, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Keuangan.

    Marlinson meminta, apabila masyarakat mendapatkan/menemukan uang yang dicurigai/diduga palsu sebaiknya dilaporkan kepada pihak berwenang, perbankan atau Bank Indonesia.

    Adapun, rasio uang palsu terhadap Uang Yang Diedarkan (UYD) menunjukan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. 

    Hal tersebut tercermin dari rasio uang palsu terhadap UYD sebesar 4 ppm/peace per milion (4 lembar dalam setiap 1 juta uang yang beredar) sepanjang 2024. Angka tersebut lebih rendah dari 2022 dan 2023 pada 5 ppm serta 9 dan 7 ppm di tahun 2020 & 2021. 

    Kualitas uang yang dipalsukan sangat rendah jika dibandingkan dengan Rupiah asli seperti menggunakan kertas HVS dan cetak offset biasa, sehingga masih dengan mudah dikenali masyarakat dengan cara 3D.

    Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan bahwa mengacu Currency News edisi November 2024, uang kertas Rp50.000 tahun emisi 2022 dinobatkan sebagai peringkat ke-2 “World’s Most Secure Currencies” versi BestBrokers. 

    Hal tersebut juga menunjukkan bahwa uang Rupiah kertas Rp50.000 TE 2022 sebagai pecahan teraman ke-2 di dunia dengan 17 fitur keamanan canggih. Sehingga rupiah semakin sulit dipalsukan dan makin mudah dikenali.

    “Tahun ini kita kembali memperoleh penghargaan yaitu uang rupiah Rp50.000 itu menjadi peringkat kedua dalam kategori mata uang paling aman dan sulit dipalsukan di dunia,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024). 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, sebanyak 17 orang tersangka pembuat dan pengedar uang palsu di dalam Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terancam hukuman pidana penjara seumur hidup. 

    Kapolda menjelaskan, dari 17 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, dua di antaranya adalah oknum pegawai Bank BUMN Indonesia, beberapa lainnya oknum dari pegawai Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Kampus II Jalan Yasin Limpo Kabupaten Gowa, Sulsel. 

    Inisial dari 17 tersangka tersebut masing-masing AI, NM, KA, IR, NS, JBP, AA, SAR, SU, AK, IL, SM, MS, SR, SW, MN, dan RM. Selain itu, masih ada tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.