Tag: Donald Trump

  • Trump Diduga Coba Tunda Pembayaran Suap ke Bintang Porno Hingga Pemilu Usai

    Trump Diduga Coba Tunda Pembayaran Suap ke Bintang Porno Hingga Pemilu Usai

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjalani persidangan di pengadilan Lower Manhattan terkait dakwaan pembayaran uang tutup mulut kepada mantan bintang film porno. Trump disebut sempat mencoba menunda pembayaran uang tutup mulut tersebut.

    Dilansir CNN, Rabu (5/4/2023) menurut dokumen pengadilan, pemimpin redaksi dan CEO National Enquirer mendekati mantan pengacara Trump, Michael Cohen tak lama setelah rekaman Access Hollywood dipublikasikan pada Oktober 2016. Mereka memberi tahu Cohen bahwa bintang film dewasa Stormy Daniels mengklaim telah berselingkuh dengan Donald Trump.

    Dalam dokumen disebutkan bahwa Cohen menegosiasikan pembayaran uang suap dengan Daniels. Uang suap ini dilakukan agar Daniels tidak mengungkap informasi yang dapat merusak suasana jelang pemilihan presiden AS di pemilu 2016.

    “Menjaga kesunyian (Daniels) dan mencegah pengungkapan informasi yang merusak di minggu-minggu terakhir sebelum pemilihan presiden,”

    Trump diduga menginstruksikan Cohen untuk menunda membayar Daniels selama mungkin.

    Untuk diketahui perkara ini melibatkan Trump, mantan bintang porno Stormy Daniels, dan pengacara Donald Trump kala itu yakni Michael Cohen. Peristiwa itu terjadi pada 2016, saat kampanye Pilpres AS yang akhirnya dimenangkan Trump.

    Dilansir AFP, CNN, BBC, dan Reuters, saat itu Stormy Daniels menyatakan Trump selingkuh dengan dirinya. Padahal saat itu Trump sedang kampanye. Melihat hal itu, Trump tidak ingin pencapresannya gagal gara-gara mantan bintang porno. Trump lantas membayar Stormy Daniels untuk diam, yakni dengan suap tutup mulut senilai USD 130.000 (Rp 1,98 M).

    (dwia/dwia)

  • Jaksa Sebut Trump Terlibat Konspirasi Ilegal Rusak Integritas Pemilu 2016

    Jaksa Sebut Trump Terlibat Konspirasi Ilegal Rusak Integritas Pemilu 2016

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mendengarkan dakwaan dalam persidangan di pengadilan Lower Manhattan. Jaksa menyebut Trump adalah bagian dari konsporasi ilegal untuk merusak integritas pemilu 2016.

    Dilansir CNN, Rabu (5/4/2023) dalam dakwaanya jaksa menyebut Trump bagian dari rencana yang melanggar hukum untuk menekan informasi negatif. Termasuk terkait pembayaran US$130.000 (senilai Rp1,93 miliar) yang dilakukan oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen.

    Trump disebut memerintahkan pembayaran ilegal ini untuk menekan informasi negatif yang akan merugikan kampanyenya.

    Alasan dia melakukan kejahatan memalsukan catatan bisnis sebagian untuk “mempromosikan pencalonannya,” ujar jaksa.

    Dijelaskan bahwa Trump tidak didakwa dengan konspirasi kriminal.

    Disebutkan, Trump memasuki ruang sidang dan perlahan-lahan memperhatikan wartawan di ruang sidang. Ia juga disebut memandang hakim ketika dia berbicara.

    (dwia/dwia)

  • Donald Trump Mengaku Tak Bersalah Atas Tuduhan Suap Bintang Porno

    Donald Trump Mengaku Tak Bersalah Atas Tuduhan Suap Bintang Porno

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjalani persidangan di pengadilan Lower Manhattan. Donald Trump mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang diberikan.

    Dilansir AFP, Rabu (5/4/2023) mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembayaran uang tutup mulut kepada mantan bintang film porno sebelum pemilu 2016.

    Mantan presiden 76 tahun itu menghadapi lusinan dakwaan dalam kasus tersebut, yang mengancam akan membatalkan pencalonan Gedung Putih 2024.

    Sementara itu, dilansir CNN, berdasarkan sumber, Trump juga mengaku tak bersalah atas 34 dakwaan lain. Hal ini disampaikan Trump usai mendengar dakwaan terhadapnya.

    Untuk diketahui perkara ini melibatkan Trump, mantan bintang porno Stormy Daniels, dan pengacara Donald Trump kala itu yakni Michael Cohen. Peristiwa itu terjadi pada 2016, saat kampanye Pilpres AS yang akhirnya dimenangkan Trump.

    Dilansir AFP, CNN, BBC, dan Reuters, saat itu Stormy Daniels menyatakan Trump selingkuh dengan dirinya. Padahal saat itu Trump sedang kampanye. Melihat hal itu, Trump tidak ingin pencapresannya gagal gara-gara mantan bintang porno. Trump lantas membayar Stormy Daniels untuk diam, yakni dengan suap tutup mulut senilai USD 130.000 (Rp 1,98 M).

    Duit USD 130.000 itu seharusnya untuk membayar pengacara Trump yakni Michael Cohen. Namun demikian, duit itu malah untuk ‘menyumpal mulut’ Stormy Daniels. Akhirnya, Trump mengganti uang pembayaran untuk Cohen namun dengan catatan yang aneh: untuk biaya hukum. Padahal, itu untuk mengganti duit yang dulu, duit yang diberi ke Stormy Daniels.

    (dwia/dwia)

  • Tiba di Pengadilan, Donald Trump Ditahan Sebelum Dakwaan Dibacakan

    Tiba di Pengadilan, Donald Trump Ditahan Sebelum Dakwaan Dibacakan

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tiba di pengadilan Lower Manhattan untuk menjalani proses hukum yang bersejarah bagi dirinya dan negaranya. Donald Trump dalam ditahan sebelum mendengarkan dakwaan yang akan diberikan padanya.

    Dilansir CNN, Rabu (5/4/2023) Trump telah tiba di kantor kejaksaan distrik Manhattan di Manhattan bawah, di mana dia ditahan dan dalam tahanan polisi sebelum dakwaannya dibacakan.

    Sidik jari Trump diharapkan sebagai bagian dari penangkapan, meskipun masih belum jelas apakah fotonya akan diambil. Trump selanjutnya akan dibawa ke ruang sidang untuk diadili.

    Trump diperkirakan tidak akan diborgol setelah penangkapannya. Hal ini disebut karena Trump akan tetap berada di bawah perlindungan penegakan hukum yang konstan.

    Dilansir AFP, iring-iringan mobil Trump berhenti di kompleks pengadilan di Manhattan setelah melakukan perjalanan enam mil (10 kilometer) dari kediamannya di Trump Tower dekat Central Park.

    Lihat Video: Donald Trump Ogah Ngaku Bersalah atas Tuduhan Suap Bintang Porno

    (dwia/dwia)

  • Semangatnya Trump Saat Dakwaan Tinggal Hitungan Jam

    Semangatnya Trump Saat Dakwaan Tinggal Hitungan Jam

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan menjalani proses hukum yang bersejarah bagi dirinya dan negaranya. Dia bakal datang menerima dakwaan, kasusnya berhubungan dengan bintang porno pula.

    Ini adalah perkara yang melibatkan Trump, mantan bintang porno Stormy Daniels, dan pengacara Donald Trump kala itu yakni Michael Cohen. Peristiwa itu terjadi pada 2016, saat kampanye Pilpres AS yang akhirnya dimenangkan Trump.

    Dilansir AFP, CNN, BBC, dan Reuters, saat itu Stormy Daniels menyatakan Trump selingkuh dengan dirinya. Padahal saat itu Trump sedang kampanye. Melihat hal itu, Trump tidak ingin pencapresannya gagal gara-gara mantan bintang porno. Trump lantas membayar Stormy Daniels untuk diam, yakni dengan suap tutup mulut senilai USD 130.000 (Rp 1,98 M).

    Duit USD 130.000 itu seharusnya untuk membayar pengacara Trump yakni Michael Cohen. Namun demikian, duit itu malah untuk ‘menyumpal mulut’ Stormy Daniels. Akhirnya, Trump mengganti uang pembayaran untuk Cohen namun dengan catatan yang aneh: untuk biaya hukum. Padahal, itu untuk mengganti duit yang dulu, duit yang diberi ke Stormy Daniels.

    Pembayaran dilakukan via perusahaan cangkang. Belakangan, Cohen mengaku bersalah soal UU Pendanaan Kampanye Federal karena dia tidak melaporkannya dalam kampanye 2016.

    Singkat cerita, Trump berakhir masa jabatannya sebagai Presiden AS. Setelah tak lagi menjabat, kasus itu diproses.

    Selanjutnya, Trump semangat berangkat ke sidang dakwaan:

  • Donald Trump Didakwa, Donald Trump Dibela

    Donald Trump Didakwa, Donald Trump Dibela

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump didakwa oleh dewan juri pengadilan Manhattan di New York, Amerika Serikat (AS) terkait kasus uang tutup mulut terhadap seorang bintang porno saat kampanye Pilpres 2016. Trump mendapat pembelaan oleh sejumlah anggota Partai Republik.

    Dilansir reuters Minggu (2/4/2023), sejumlah anggota Republik di Kongres AS menanggapi dakwaan yang membayangi Donald Trump dengan mengkarakterisasi sistem peradilan pidana sebagai korupsi.

    Trump dan sekutunya di DPR hingga Senat telah menyampaikan klaim retorika palsunya tentang penipuan pemilu yang meluas menjelang serangan maut 6 Januari 2021 di Capitol AS oleh para pendukungnya.

    Sementara itu, kritikus memperingatkan retorika partisan saat ini dapat menggoyahkan kepercayaan publik di pengadilan dengan merusak legitimasi kelembagaan sistem peradilan pidana.

    “Dakwaan Trump adalah puncak dari 6 tahun Demokrat mempersenjatai penegak hukum untuk menargetkan dan menganiaya musuh politik mereka. Kediktatoran beroperasi seperti ini – AS seharusnya berbeda,” cuit Senator Ted Cruz, seorang Republikan garis keras yang memilih untuk membatalkan tahun 2020 hasil pemilu.

    Trump mengatakan dia tidak bersalah atas dakwaan terkait pembayaran uang suap kepada bintang porno Stormy Daniels selama kampanye presiden 2016. Adapun rincian dakwaan masih belum jelas.

    Menurut Trump penyelidikan itu melibatkan upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan tahun 2020 dan penyimpanan dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih semuanya bermotivasi politik.

    “Pemimpin politik harus membela sistem pemerintahan Amerika,” kata Perwakilan Demokrat Zoe Lofgren, anggota Komite Kehakiman DPR yang juga bertugas dalam penyelidikan kongres atas serangan 6 Januari.

    “Meremehkan sistem pemerintahan adalah masalah serius dan ancaman bagi masa depan kita,” katanya dalam sebuah wawancara.

    Simak selengkapnya di halaman berikut

  • Jaksa Sebut Trump Terlibat Konspirasi Ilegal Rusak Integritas Pemilu 2016

    Partai Republik Bela Trump yang Didakwa, Serang Sistem Peradilan Pidana

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didakwa oleh dewan juri pengadilan Manhattan di New York, Amerika Serikat (AS) terkait kasus uang tutup mulut terhadap seorang bintang porno saat kampanye Pilpres 2016. Sejumlah anggota Republik di Kongres AS menanggapi dakwaan yang membayangi Donald Trump dengan mengkarakterisasi sistem peradilan pidana sebagai korupsi.

    Dilansir Reuters, Minggu (2/4/2023), Trump dan sekutunya di DPR dan Senat telah menyampaikan klaim retorika palsunya tentang penipuan pemilu yang meluas menjelang serangan maut 6 Januari 2021 di Capitol AS oleh para pendukungnya.

    Sementara itu, kritikus memperingatkan retorika partisan saat ini dapat menggoyahkan kepercayaan publik di pengadilan dengan merusak legitimasi kelembagaan sistem peradilan pidana.

    “Dakwaan Trump adalah puncak dari 6 tahun Demokrat mempersenjatai penegak hukum untuk menargetkan dan menganiaya musuh politik mereka. Kediktatoran beroperasi seperti ini – AS seharusnya berbeda,” cuit Senator Ted Cruz, seorang Republikan garis keras yang memilih untuk membatalkan tahun 2020 hasil pemilu.

    Trump mengatakan dia tidak bersalah atas dakwaan terkait pembayaran uang suap kepada bintang porno Stormy Daniels selama kampanye presiden 2016. Adapun rincian dakwaan masih belum jelas.

    Trump mengatakan penyelidikan dan tiga penyelidikan lain yang melibatkan upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan tahun 2020 dan penyimpanan dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih semuanya bermotivasi politik.

    Sementara itu sebagian besar Demokrat telah memperingatkan agar tidak menantang legitimasi lembaga pemerintah untuk membela Trump. Menurutnya pimpinan politik harus membela sistem pemerintahan AS.

    “Meremehkan sistem pemerintahan adalah masalah serius dan ancaman bagi masa depan kita,” katanya dalam sebuah wawancara.

    Dalam beberapa pekan terakhir Trump tidak terkendali dalam retorikanya, menyerukan protes dan memperingatkan potensi “kematian & kehancuran” jika dia dituntut.

    Dia menggunakan bahasa yang berapi-api beberapa jam sebelum para pendukungnya menyerbu Capitol pada 6 Januari, dalam upaya untuk membalikkan kekalahan pemilihannya. Usai insiden itu lima orang termasuk seorang petugas polisi tewas selama atau tidak lama setelah kerusuhan itu dan lebih dari 140 petugas polisi terluka. Capitol menderita kerusakan jutaan dolar.

    (yld/gbr)

  • Trump Diduga Coba Tunda Pembayaran Suap ke Bintang Porno Hingga Pemilu Usai

    5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mencetak sejarah setelah dewan juri pengadilan Manhattan di New York, Amerika Serikat (AS) mendakwanya terkait kasus uang tutup mulut terhadap seorang bintang porno saat kampanye Pilpres 2016. Trump menjadi mantan Presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/4/2023), pengacara Trump mengungkapkan bahwa Trump, yang saat ini berada di kediaman mewahnya di Mar-a-Lago di Florida, awalnya “kaget” dengan dakwaan tersebut. Namun, “dia sekarang dalam posisi siap untuk melawan ini,” ujarnya.

    Trump akan diperiksa, diambil sidik jarinya, dan akan difoto di gedung pengadilan Manhattan pada Selasa sore mendatang, sebelum tampil di hadapan hakim sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang menghadapi tuntutan pidana.

    Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (1/4/2023):

    – Tornado Dahsyat Tewaskan 3 Orang di Arkansas, 1 Tewas di Illinois

    Setidaknya tiga orang tewas akibat tornado dahsyat yang mengguncang negara bagian Arkansas di Amerika Serikat bagian selatan.

    Sementara itu di hari yang sama pada Jumat (31/3) waktu setempat, badai hebat melanda Illinois dan menyebabkan atap sebuah teater ambruk. Akibatnya satu orang tewas dan 28 orang lainnya luka-luka..

    Sanders mengatakan dua orang tewas di kota Wynne di bagian timur Arkansas, sementara seorang pejabat di Pulaski County, yang mengelilingi ibu kota Little Rock, mengonfirmasi satu korban jiwa di sana.

    – Rebut Pistol Polisi Israel, Pria Arab Ditembak Mati

    Polisi Israel menembak mati seorang pria Arab-Israel yang merebut pistol dari seorang polisi dan menembakkannya dalam perkelahian di Kota Tua Yerusalem.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/4/2023), polisi Israel mengatakan serangan itu terjadi sekitar tengah malam di dekat Chain Gate, titik akses ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel.

    Dalam sebuah pernyataan, polisi Israel mengatakan bahwa para polisi menghentikan tersangka dan, saat dia diinterogasi, dia tiba-tiba menyerang salah satu polisi, mengambil senjatanya dan berhasil menembakkannya.

    – Ukraina Pesan 100 Kendaraan Lapis Baja dari Polandia

    Pemerintah Ukraina telah memesan 100 kendaraan lapis baja serba guna Rosomak, yang dibuat di Polandia di bawah lisensi Finlandia. Perdana Menteri (PM) Polandia Mateusz Morawiecki menyampaikan hal tersebut pada Sabtu (1/4/2023).

  • Kasus Dugaan Facebook Jaring 87 Juta Data Pengguna Berujung Damai

    Kasus Dugaan Facebook Jaring 87 Juta Data Pengguna Berujung Damai

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kasus skandal Cambridge Analytica yang menimpa Facebook berujung damai. Bos Meta Mark Zuckerberg dikabarkan tidak perlu beri kesaksian.

    Kasus skandal Cambridge Analytica telah berlangsung selama empat tahun. Facebook digugat karena dianggap melanggar privasi penggunanya dengan membagikan data mereka ke pihak ketiga, yakni konsultan politik berbasis di Inggris bernama Cambridge Analytica.

    Cambridge Analytica diduga mengumpulkan data 87 juta pengguna Facebook dan menggunakannya untuk keperluan kampanye politik Donald Trump saat Pemilu di Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, Facebook juga dituduh tidak melindungi data tersebut secara memadai agar tidak disalahgunakan oknum.

    Salah satu perjalanan kasus ini membawa Zuckerberg untuk bersaksi di depan Kongres pada 2018. Namun kesaksian Zuckerberg saat itu tidak banyak membantu untuk menjernihkan skandal atau menjelaskan dengan tepat apa yang terjadi dengan Cambridge Analytica.

    Kini kasus yang menggerogoti kepercayaan publik pada platform ini akan diakhiri dengan damai disertai dengan pembayaran sejumlah uang yang disepakati, atau dalam istilah hukum disebut settlement.

    Dilansir dari Reuters, Senin (29/8), belum diketahui seberapa besar nominal yang harus dibayarkan Facebook dalam kasus class action yang bergulir di pengadilan federal San Fransisco ini.

    Namun sebuah dokumen pada Jumat (26/8) meminta hakim untuk menunda kasus selama 60 hari untuk memberi waktu pada kuasa hukum kedua belah pihak menyelesaikan settlement tertulisnya.

    Lebih lanjut, jika kasus ini tak diselesaikan dengan settlement, Bos Meta Mark Zuckerberg dan Chief Operating Officer (COO) Sheryl Sandberg dijadwalkan untuk memberikan kesaksian atau deposisi pada 20 September mendatang.

    Zuckerberg tak perlu bersaksi di bawah sumpah dan menjelaskan apa yang terjadi pada perusahaannya saat Pemilu AS pada 2016.

    (lom/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Donald Trump Sebut Menguasai Greenland Penting untuk Perdamaian Dunia

    Donald Trump Sebut Menguasai Greenland Penting untuk Perdamaian Dunia

    PIKIRAN RAKYAT – Selasa, 4 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan akan menghalalkan segala cara untuk menguasai wilayah Greenland.

    Trump menegaskan menguasai wilayah tersebut penting untuk menjaga keamanan nasional dan keamanan internasional.

    “Kami membutuhkan Greenland demi keamanan nasional dan bahkan keamanan internasional,” ujarnya di hadapan sidang gabungan kongres.

    Menariknya, meskipun ingin menguasainya, Trump menyebut bahwa warga wilayah yang saat ini menjadi bagian Denmark ini berhak menentukan sendiri masa depannya Bila bergabung dengan Amerika Serikat, presiden yang menggantikan Joe Biden ini akan senang menyambutnya.

    “Dan jika Anda memilihnya (bergabung dengan AS), kami akan menyambut Anda sebagai bagian dari Amerika Serikat,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan survei, 85% warga wilayah seluas 2,1 juta kilometer persegi menolak bergabung dengan Amerika Serikat. Baik Denmark maupun pemerintah daerah otonomi tersebut pun telah menegaskan menolak menjual wilayah kepada pemerintah AS.

    Greenland menjadi pulau terbesar di dunia Wilayah ini dihuni 56.000 orang. Saat ini, berstatus otonomi khusus sehingga berhak menentukan pemerintahan sendiri. Namun, tetap menjadi bagian dari wilayah Denmark.

    Pada tahun 1953, ditetapkan sebagai distrik Denmark. Selain berhak menentukan pemerintahan daerahnya sendiri, ada dua perwakilan di parlemen Denmark.

    Kebijakan Trump yang ingin menjadikannya sebagai negara bagian ke-51 membingungkan sejumlah pengamat. Sebagian pengamat pun mempertanyakan urgensi memiliki area yang berjarak 13 mil dari Kanada ini.

    Sementara itu, sejumlah pengamat berpendapat bahwa Trump akan menempatkan pasukan militer di wilayah tersebut. Tujuannya untuk menguasai Kutub Utara.

    Presiden Donald Trump, hingga saat ini, belum mengkomunikasikan penyebab sesungguhnya perlu menguasainya. Namun, sejumlah pengamat telah memprediksikannya.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News