Tag: Donald Trump

  • Stok Uranium Iran yang Mendekati Kadar Senjata Telah Meningkat, Kata IAEA – Halaman all

    Stok Uranium Iran yang Mendekati Kadar Senjata Telah Meningkat, Kata IAEA – Halaman all

    Stok Uranium Iran yang Mendekati Kadar Senjata untuk Bom Telah Meningkat, Kata IAEA

    TRIBUNNEWS.COM- Persediaan uranium Iran yang mendekati kadar senjata telah melonjak sejak negara itu mengumumkan percepatan dramatis dalam pengayaan pada bulan Desember dan belum ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan, dua laporan oleh pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Rabu, Reuters melaporkan.

    Stok uranium yang diperkaya hingga 60 persen kemurnian fisil, mendekati sekitar 90 persen mutu bom, telah lama menjadi perhatian negara-negara Barat, yang mengatakan tidak ada pembenaran sipil untuk memperkaya uranium hingga tingkat yang begitu tinggi. Iran mengatakan pihaknya hanya menginginkan energi nuklir yang damai.

    Sementara pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memberikan tekanan pada Iran atas program nuklirnya, Badan Tenaga Atom Internasional telah mengatakan bahwa waktu hampir habis bagi diplomasi untuk memberlakukan pembatasan baru pada kegiatan Iran.

    “Peningkatan signifikan produksi dan akumulasi uranium yang diperkaya tinggi oleh Iran, satu-satunya negara non-senjata nuklir yang memproduksi bahan nuklir tersebut, merupakan masalah serius,” kata IAEA dalam sebuah bagian yang, secara tidak biasa, disertakan dalam kedua laporan triwulanannya tentang Iran.

    Laporan rahasia tersebut, yang dikirimkan ke negara-negara anggota pada hari Rabu dan keduanya dilihat oleh Reuters, menunjukkan bahwa sementara stok material 60 persen tumbuh setengahnya, tidak ada kemajuan nyata dalam menyelesaikan masalah-masalah lama yang belum terselesaikan, termasuk keberadaan jejak uranium yang tidak dapat dijelaskan di lokasi-lokasi yang tidak dideklarasikan.

    Stok uranium yang dimurnikan hingga 60 persen dalam bentuk uranium heksafluorida tumbuh sebesar 92,5 kg pada kuartal lalu menjadi 274,8 kg, kata salah satu dari dua laporan rahasia IAEA.

    Secara prinsip, itu cukup, jika diperkaya lebih lanjut, untuk enam bom nuklir, menurut tolok ukur IAEA. Masih cukup untuk lebih banyak senjata pada tingkat pengayaan yang lebih rendah.

    Sebelum percepatan terakhirnya, Iran memproduksi antara 6 dan 9 kilogram (13 dan 20 pon) uranium yang diperkaya hingga 60 persen per bulan. Kini, angkanya antara 35 dan 40 kg, kata seorang diplomat senior. Jumlah ini hanya kurang dari 42 kg yang pada prinsipnya cukup untuk satu bom, jika dimurnikan lebih lanjut.

    Salah satu laporan tersebut menunjukkan kurangnya kemajuan dalam masalah-masalah yang belum terselesaikan seperti menjelaskan jejak uranium, yang telah diminta IAEA kepada Republik Islam selama bertahun-tahun. 

    “Iran menyatakan bahwa mereka telah mengumumkan semua bahan nuklir, aktivitas, dan lokasi yang diwajibkan berdasarkan Perjanjian Pengamanan. Hal ini tidak sesuai dengan penilaian Badan tersebut,” katanya. 

    “Oleh karena itu, Badan tersebut menemui jalan buntu dalam hal menyelesaikan masalah-masalah pengamanan yang belum terselesaikan ini.”

    Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, 2017-21, Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan penting antara Iran dan negara-negara besar yang memberlakukan batasan ketat pada aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi. 

    Setelah Trump menarik diri pada tahun 2018, Iran melanggar dan jauh melampaui batasan tersebut.

    Karena kesepakatan sebagian besar sudah berantakan, kekuatan Eropa berusaha agar AS membantu menyetujui batasan baru pada program nuklir Iran atau menggunakan mekanisme dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama 2015 untuk menerapkan kembali semua sanksi sebelum kesepakatan berakhir pada bulan Oktober.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Hamas Siap untuk Negosiasi Tahap Kedua Gencatan Senjata di Gaza

    Hamas Siap untuk Negosiasi Tahap Kedua Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Kelompok Hamas mengatakan bahwa mereka siap untuk memulai negosiasi mengenai tahap kedua gencatan senjata di Gaza. Hal ini disampaikan setelah ratusan warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel sebagai imbalan atas penyerahan jasad empat sandera Israel.

    Itu adalah pertukaran terakhir dari tahap pertama gencatan senjata selama enam minggu yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari dalam perang di Gaza.

    Pembicaraan belum dimulai mengenai fase kedua, yang dimaksudkan untuk pada akhirnya mengarah pada akhir permanen perang di Gaza.

    Hamas mengatakan pada hari Kamis (27/2), bahwa satu-satunya cara agar para sandera yang tersisa di Gaza akan dibebaskan adalah melalui komitmen terhadap gencatan senjata.

    “Kami memperbarui komitmen penuh kami terhadap perjanjian gencatan senjata, dan menegaskan kesiapan kami untuk memasuki negosiasi untuk fase kedua perjanjian tersebut,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya dan Reuters, Kamis (27/2/2025).

    Sementara itu, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan pemulangan 59 sandera Israel yang tersisa merupakan prioritas utama, tetapi tidak akan ada kesepakatan mengenai tahap kedua gencatan senjata, jika Hamas tetap tinggal di Gaza.

    “Tuntutan kami jelas,” ujar Cohen kepada media publik Kan.

    Cohen mengatakan Israel berada dalam posisi yang lebih kuat untuk bernegosiasi sekarang daripada pada malam gencatan senjata karena mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang bulan ini mulai mengirim bom berat.

    Sebelumnya, Hamas pada hari Kamis (27/2) menyerahkan jenazah empat sandera kepada Israel dengan imbalan pembebasan lebih dari 600 tahanan Palestina.

    Ini menandai pertukaran terakhir di bawah fase pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.

    Kesepakatan tersebut mengatur pembebasan 33 sandera, termasuk delapan jenazah, pada tanggal 1 Maret, dengan imbalan pembebasan 1.900 warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

    Lima sandera asal Thailand juga dibebaskan di luar cakupan kesepakatan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar khawatir penerapan tarif Trump

    IHSG ditutup melemah seiring pasar khawatir penerapan tarif Trump

    Ancaman tarif Donald Trump ke Uni Eropa sebesar 25 persen jadi kekhawatiran pasar

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar, utamanya asing khawatir di tengah penerapan kebijakan tarif oleh Presiden AS Donald Trump.

    IHSG ditutup melemah 120,73 poin atau 1,83 persen ke posisi 6.485,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,06 poin atau 2,15 persen ke posisi 731,79.

    “Ancaman tarif Donald Trump ke Uni Eropa sebesar 25 persen jadi kekhawatiran pasar,” ujar Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee kepada Antara di Jakarta, Kamis.

    Para pelaku pasar terus menilai dampak potensial dari meningkatnya ancaman tarif Presiden AS Donald Trump.

    Pada Rabu, Trump mengindikasikan rencana untuk mempertimbangkan tarif “timbal balik” sebesar 25 persen pada mobil Eropa dan barang-barang lainnya.

    Selain itu, juga mengonfirmasi bahwa tarif pada Meksiko dan Kanada akan berlaku pada tanggal 2 April, bukan batas waktu yang ditetapkan sebelumnya yaitu tanggal 4 Maret.

    Pada sisa pekan ini, para pelaku pasar menantikan rilis GDP Growth Rate kuartalan 2nd Est AS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 3,1 persen menjadi 2,3 persen.

    Core PCE Price Index bulanan AS yang diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,3 persen, Personal Income bulanan AS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 0,4 persen menjadi 0,3 persen, Personal Spending MoM AS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 0,7 persen menjadi 0,1 persen, dan NBS Manufacturing PMI China yang diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 49,1 menjadi 50.

    Bursa saham Asia bergerak variatif karena Investor tetap berhati-hati menjelang “Two Sessions” pada pekan depan, yang mana pemerintah China akan menguraikan rencana kebijakannya untuk tahun mendatang. Perhatian utama akan tertuju pada rincian langkah-langkah stimulus fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    Meskipun demikian, sentimen tetap berhati-hati karena ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung, kurangnya stimulus yang agresif, dan meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan dengan AS.

    Di Jepang, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini, menyusul kenaikan inflasi kuartal keempat yang tidak terduga dan pertumbuhan upah yang kuat.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, saru sektor menguat yaitu sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 0,22 persen.

    Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,96 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang baku yang turun sebesar 1,69 persen dan industri 0,11 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MSIN, LABA, LIVE, AREA dan TAXI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VAST, WAPO, MDRN, KOTA, dan MREI.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.139.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,51 miliar lembar saham senilai Rp12,98 triliun. Sebanyak 209 saham naik 435 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 113,80 poin atau 0,30 persen ke 38.256,17, indeks Shanghai menguat 7,85 poin atau 0,23 persen ke 3.388,06, indeks Kuala Lumpur melemah 2,11 persen atau 0,13 poin ke posisi 1,586,60, dan indeks Straits Times menguat 13,14 poin atau 0,34 persen ke 3.921,19.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Hari Ini Melemah 120,7 Poin Imbas Sentimen Global

    IHSG Hari Ini Melemah 120,7 Poin Imbas Sentimen Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini mengalami pelemahan signifikan, turun 120,7 poin atau 1,83% ke level 6.485,4 pada Kamis (27/2/2025). Koreksi ini menghapuskan kenaikan yang tercatat pada sesi perdagangan sebelumnya.

    Sebanyak 196 saham tercatat menguat, sementara 413 saham melemah dan 184 saham lainnya bertahan di posisi stagnan. Total nilai transaksi yang terjadi di bursa mencapai Rp 12,5 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,5 miliar saham yang diperdagangkan pada 1,143 kali transaksi.

    Mayoritas sektor mengalami tekanan pada penutupan perdagangan IHSG hari ini. Sektor kesehatan menjadi yang paling tertekan dengan penurunan sebesar 1,9%, diikuti oleh sektor keuangan yang melemah 1,6%. Sektor barang baku turun 1,4%, infrastruktur melemah 1,3%, serta sektor barang konsumsi primer yang terkoreksi 1,2%.

    Di sisi lain, sektor barang konsumsi nonprimer menjadi satu-satunya yang mencatatkan kenaikan, meskipun hanya sebesar 0,2%.

    Sementara IHSG mengalami tekanan, pergerakan indeks saham di Asia menunjukkan hasil yang beragam. Indeks Shanghai (China) naik 0,2%, Straits Times (Singapura) meningkat 0,2%, dan Nikkei (Jepang) bertambah 0,3%. Sebaliknya, Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2%.

    Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, tekanan terhadap IHSG hari ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif baru yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski pemerintah AS telah menunda penerapan tarif impor dari Kanada dan Meksiko hingga 2 April mendatang, pasar tetap menunjukkan sikap hati-hati terhadap kebijakan tarif ini.

    “Pemerintahan Trump dalam waktu dekat diperkirakan akan mengumumkan tarif 25% terhadap impor dari Uni Eropa,” ungkap Pilarmas dalam risetnya terkait IHSG hari ini, Kamis (27/2/2025).
     

  • Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menyampaikan pelemahan signifikan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan oleh pelaku pasar asing yang keluar dari pasar saham Indonesia (foreign outflow).

    Sikap pelaku pasar asing itu disebabkan oleh berbagai sentimen dari tingkat global, utamanya terkait ancaman penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke berbagai negara.

    Pertama, Hans menjelaskan pelaku pasar khawatir terhadap ancaman tarif AS ke Uni Eropa sebesar 25 persen, katanya saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

    Kedua, lanjutnya, pelaku pasar khawatir seiring adanya rencana penerapan tarif oleh AS untuk Meksiko dan Kanada, yang segera akan dilakukan pada pekan depan.

    “Kemarin pasar juga jatuh, karena rencana tarif untuk Meksiko dan Kanada segera terjadi minggu depan,” ujar Hans.

    Kemudian, ketiga, pelaku pasar khawatir seiring adanya sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China.

    “Lalu ada sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China,” ujar Hans.

    Seiring dengan itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga memastikan bahwa pelemahan IHSG seiring masih terjadinya dana asing keluar (foreign outflow) dari pasar modal Indonesia.

    Ia mengatakan saat ini pelaku pasar sedang bersikap “wait and see” terhadap data- data perekonomian AS, diantaranya data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV- 2024 dan data Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS

    “Penantian US GDP Kuartal IV- 2024. penantian US PCE data,” ujar Nafan.

    Dari dalam negeri, Ia menyebut volatilitas yang tinggi di pasar saham juga disebabkan oleh kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif.

    “Serta kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif,” ujar Nafan.

    Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/02) sore, IHSG ditutup melemah 120,73 poin atau 1,83 persen ke posisi 6.485,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,06 poin atau 2,15 persen ke posisi 731,39.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.132.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,13 miliar lembar saham senilai Rp12,18 triliun. Sebanyak 209 saham naik 435 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Putin di Atas Angin, Trump Tak Mau Jamin Keamanan Ukraina

    Putin di Atas Angin, Trump Tak Mau Jamin Keamanan Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan memberikan jaminan keamanan yang signifikan kepada Ukraina, yang sedang berperang melawan Rusia. Hal ini disampaikan menjelang kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke AS untuk membuat kesepakatan mineral penting.

    Dalam pernyataannya, Rabu (26/2/2025), Trump mengatakan jaminan keamanan Ukraina akan diserahkan kepada negara-negara Eropa. Ia menyebut AS tidak akan melangkah lebih jauh lagi dalam mendukung Kyiv.

    “Saya tidak akan memberikan jaminan keamanan yang terlalu banyak. Kami akan meminta Eropa untuk melakukannya,” kata Trump dikutip Al Jazeera.

    Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa perjanjian ekonomi awal antara Ukraina dan AS sudah siap. Namun ia mencatat bahwa kesepakatan itu belum mencakup jaminan keamanan AS yang dipandang Kyiv penting untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

    “Kesepakatan penuh dapat bergantung pada hasil pembicaraan dengan Trump akhir minggu ini di Washington. Kesepakatan ini bisa menjadi sukses besar atau bisa lolos begitu saja. Dan keberhasilan besar itu bergantung pada pembicaraan kita dengan Presiden Trump,” ucapnya.

    Menurut laporan media, perjanjian tersebut akan memberikan Washington akses ke mineral penting di Ukraina sebagai kompensasi atas bantuan AS dalam perang Kyiv melawan Rusia yang dimulai pada Februari 2022. Gedung Putih telah memberikan tekanan berat kepada Kyiv untuk mengakses cadangan mineralnya yang sangat besar.

    Kesepakatan ini merupakan inti dari upaya Ukraina untuk memastikan dukungan kuat dari Trump saat presiden baru AS itu berupaya mengakhiri perang Rusia di Ukraina dengan cepat. Zelensky mengatakan kepada wartawan di Kyiv bahwa kerangka kesepakatan ekonomi dengan AS akan tunduk pada ratifikasi parlemen Ukraina.

    Di sisi lain, kunjungan ini juga dilakukan setelah seminggu yang dramatis saat kedua pemimpin saling bertukar pernyataan bermusuhan. Trump bahkan menyebut Zelensky sebagai ‘diktator’ dan meminta pembayaran kembali atas bantuan miliaran dolar kepada Kyiv selama perang.

    “Pemerintahan sebelumnya menempatkan kita dalam posisi yang sangat buruk, tetapi kita telah mampu membuat kesepakatan di mana kita akan mendapatkan kembali uang itu dan banyak uang di masa mendatang,” kata Trump.

    Trump juga mengesampingkan prospek Ukraina bergabung dengan aliansi militer NATO. Menurutnya, hal ini merupakan biang keladi serangan Moskow kepada Kyiv dimulai.

    “NATO, Anda dapat melupakannya. Saya pikir itu mungkin alasan semuanya dimulai,” pungkasnya.

    Melaporkan sebelumnya dari Kyiv, Charles Stratford dari Al Jazeera mengatakan tampaknya Zelensky ‘masih memiliki pertanyaan’ mengenai hubungan AS-Ukraina di masa depan. Menurutnya, masih banyak kesepakatan teknis yang diperlukan untuk menjelaskan lebih rinci kerangka kerja sama antara kedua negara.

    “Ukraina berharap jika AS memiliki aset besar di negara itu, maka AS akan lebih terbuka dalam memberikan dukungan. Namun, Zelensky masih memiliki pertanyaan mengenai apakah dukungan itu akan berupa, misalnya, pembelian senjata dari AS,” katanya.

    Sementara diskusi tentang kesepakatan mineral sedang berlangsung, Rusia juga berusaha merayu Trump dengan memberikan pujian kepada pemimpin AS tersebut dan mendorong investasi Amerika dalam sumber daya alam di wilayah Ukraina yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pejabat AS dan Rusia akan bertemu di Istanbul pada hari Kamis untuk membahas sengketa bilateral yang dianggap penting oleh kedua belah pihak untuk mengakhiri perang Ukraina.

    (luc/luc)

  • Bersih-Bersih Militer ala Trump Dimulai, Transgender Bakal Dipecat

    Bersih-Bersih Militer ala Trump Dimulai, Transgender Bakal Dipecat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana mengambil tindakan keras kepada personel militernya yang merupakan transgender. Hal ini selaras dengan langkah Presiden Donald Trump yang menyasar kelompok tersebut secara pribadi melalui perintah eksekutif bulan lalu.

    Mengutip The Guardian, Pentagon telah mengatakan bahwa militer AS tidak akan lagi mengizinkan individu transgender untuk bergabung dan akan berhenti melakukan atau memfasilitasi prosedur yang terkait dengan transisi gender bagi anggota militer.

    Memo larut malam pada Rabu (26/2/2025) itu melangkah lebih jauh. Dikatakan bahwa Pentagon harus membuat prosedur untuk mengidentifikasi pasukan yang transgender dalam waktu 30 hari dan kemudian dalam waktu 30 hari sejak saat itu, harus mulai memberhentikan mereka dari militer.

    “Merupakan kebijakan pemerintah Amerika Serikat untuk menetapkan standar tinggi bagi kesiapan, daya mematikan, kekompakan, kejujuran, kerendahan hati, keseragaman, dan integritas anggota angkatan bersenjata,” kata memo itu.

    “Kebijakan ini tidak konsisten dengan batasan medis, bedah, dan kesehatan mental pada individu dengan disforia gender atau yang memiliki diagnosis atau riwayat terkini, atau menunjukkan gejala yang konsisten dengan disforia gender.”

    Tidak ada persyaratan bagi pasukan transgender untuk mengidentifikasi diri sendiri. Pentagon tidak memiliki angka pasti jumlah kaum itu yang terdaftar sebagai personil militer.

    Pentagon mengatakan keringanan akan diberikan hanya “dengan syarat ada kepentingan pemerintah yang kuat untuk mempertahankan anggota angkatan bersenjata yang secara langsung mendukung kemampuan berperang”.

    Ditambahkan bahwa untuk keringanan, pasukan juga harus dapat memenuhi sejumlah kriteria, termasuk bahwa anggota angkatan bersenjata “menunjukkan stabilitas selama 36 bulan berturut-turut dalam jenis kelamin tanpa tekanan yang signifikan secara klinis”.

    Militer memiliki sekitar 1,3 juta personel tugas aktif. Dari jumlah itu, para pembela hak transgender mengatakan ada sekitar 15.000 anggota militer transgender. Di sisi lain, pejabat mengatakan jumlahnya hanya ribuan.

    Langkah tersebut, yang lebih jauh dari pembatasan yang diberlakukan Trump pada anggota militer transgender selama pemerintahan pertamanya, digambarkan sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh para pendukungnya.

    “Ruang lingkup dan tingkat keparahan larangan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah pembersihan total semua individu transgender dari dinas militer,” kata Shannon Minter dari National Center For Lesbian Rights (NCLR).

    Memo tersebut diajukan di pengadilan sebagai bagian dari gugatan hukum yang diajukan oleh NCLR dan GLAD Law. Gugatan tersebut menantang konstitusionalitas perintah eksekutif bulan Januari karena dianggap melanggar komponen perlindungan yang sama dari amandemen kelima.

    Bulan ini, menteri pertahanan AS, Pete Hegseth, mengatakan orang-orang dengan disforia gender yang sudah bertugas di militer akan “diperlakukan dengan bermartabat dan hormat”.

    (luc/luc)

  • Elon Musk Akui DOGE ‘Grasak-grusuk’, Tak Sengaja Pangkas Bantuan Penanganan Ebola di Uganda – Halaman all

    Elon Musk Akui DOGE ‘Grasak-grusuk’, Tak Sengaja Pangkas Bantuan Penanganan Ebola di Uganda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Elon Musk menegaskan pandangannya, pribahasa “tiada gading yang tak retak” juga terjadi pada kinerja Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) yang  dipimpinnya.

    Dikutip dari Washington Post, pada Rabu (26/2/2025), Musk menyampaikan ketidaksempurnaaan kantor DOGE yang dipimpinnya tersebut.

    Hal ini diutarakan Musk setelah Trump meminta dirinya untuk berbicara tentang upaya DOGE selama pertemuan kabinet pertama masa jabatan keduanya.

    Di dalam konferensi pers di Gedung Putih tersebut, Elon Musk mengakui DOGE yang dipimpinnya berbuat salah dengan melakukan pemangkasan pada beberapa sektor penting secara tidak sengaja,

    “Saya juga harus mengatakan bahwa kami akan membuat kesalahan. Kami tidak akan sempurna,” kata Musk kepada kabinet Presiden Donald Trump.

    Musk menyatakan stafnya sempat “tidak sengaja” ikut memotong pendanaan pencegahan Ebola.

    “Ketika kami membuat kesalahan, kami akan segera memperbaikinya. Sebagai contoh, dengan USAID, salah satu hal yang secara tidak sengaja kami batalkan untuk sementara waktu adalah pencegahan Ebola.” terang Musk.

    Parahnya lagi, hal itu terjadi saat wabah Ebola tersebut sedang berkecamuk di Uganda.

    “Saya pikir kita semua menginginkan pencegahan Ebola,” ujarnya.

    Namun demikian, Musk menyatakan “tidak ada gangguan” dalam upaya pencegahan Ebola meskipun kesalahpahaman tersebut sempat terjadi.

    Ia menjelaskan, DOGE perlu bergerak “sangat cepat” untuk tetap sesuai jalur guna mencapai tujuan utamanya yakni memotong anggaran pengeluaran setidaknya hingga $1 triliun.

    Ini bukan pertama kalinya Musk menyatakan DOGE mungkin melakukan kesalahan.

    Selama penampilannya sebagai anggota pemerintahan bersama Trump di Ruang Oval, Musk mengatakan ia “tidak akan mencapai akurasi 100 persen” dalam menjalankan program pemangkasan DOGE.

    Satu kasus di antaranya yang menjadi sorotan adalah klaim DOGE yang mengaku telah melakukan efisiensi dengan membatalkan kontrak senilai $8 miliar, sedangkan data di lapangan menunjukkan kontrak tersebut sebenarnya bernilai $8 juta.

    Ebola Mewabah di Uganda

    Penyakit Ebola menjadi perhatian utama setelah terungkap, Kantor DOGE memangkas anggaran Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), yang sebelumnya menjalankan berbagai program kesehatan global, termasuk penanganan wabah tersebut di Uganda.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan perjalanan pada awal bulan ini, dengan menegaskan tidak ada kasus Ebola yang dilaporkan di Amerika Serikat.

    Namun demikian, penyakit tersebut sedang mewabah di Uganda, salah satu negara yang sebelumnya mendapat bantuan dari USAID.

    Pada 29 Januari, pejabat Kementerian Kesehatan Uganda menyatakan wabah Ebola yang terjadi di negara tersebut disebabkan oleh virus Sudan.
     
    Penyebaran virus di Uganda semakin meluas karena pemerintah setempat mengalami kesulitan dalam menanganinya.

    Hal ini disebabkan oleh terhentinya bantuan tenaga medis dan prasarana dari USAID, yang membuat upaya pengendalian wabah semakin terhambat.

    Penyebarannya di Uganda pun kian menjadi-jadi setelah pemerintah Uganda merasa kewalahan lantaran mandeknya bantuan tenaga dan prasarana dari USAID.

    Anggota Kongres Don Beyer dari Virginia, seorang anggota fraksi Demokrat pun mengkritik pengakuan Musk atas kelalaian terhadap pemangkasan bantuan USAID di Uganda tersebut.

    “Orang biasa yang melakukan sesuatu yang sekonyol ‘secara tidak sengaja membatalkan pencegahan Ebola’ tidak akan dipuji, melainkan akan dipecat,” tulis Beyer di platform X.

    “Musk terus naik dalam pemerintahan ini bukan karena ia mendapatkan pekerjaannya, tetapi karena ia membelinya. Ini adalah bentuk korupsi, dan membahayakan kesehatan serta keselamatan rakyat Amerika.” lanjut Beyer.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Amerika PHK Massal, Elon Musk Pimpin Rapat Kabinet Bahas Efisiensi

    Amerika PHK Massal, Elon Musk Pimpin Rapat Kabinet Bahas Efisiensi

    Jakarta

    Sebuah memo baru menginstruksikan lembaga-lembaga di Amerika Serikat (AS) untuk menyerahkan rencana pengurangan staf paling lambat 13 Maret 2025. Ini adalah bagian dari upaya besar efisiensi Presiden Donald Trump dan Elon Musk.

    Sejauh ini, PHK difokuskan pada pekerja masa percobaan, tetapi putaran berikutnya akan menargetkan pegawai negeri sipil veteran.

    Pada rapat kabinet, Trump mengatakan bahwa Lee Zeldin, administrator Badan Perlindungan Lingkungan, berencana memangkas hingga 65% dari 15.000 pegawainya.

    100.000 pekerja federal sipil di AS dipecat

    Pada hari Selasa (25/02), seorang sumber dari Departemen Dalam Negeri mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa biro, seperti Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS, harus bersiap menghadapi pengurangan tenaga kerja hingga 40%.

    Sekitar 100.000 dari 2,3 juta pekerja federal telah dipecat atau menerima pesangon.

    Trump mendukung Musk dengan mengundang dan memuji miliarder tersebut di rapat kabinet kepresidenan.

    Musk, yang bukan pejabat setingkat kabinet, menyatakan keyakinannya bahwa ia dapat memangkas anggaran dari $6,7 triliun (Rp110 kuadriliun) menjadi $1 triliun (Rp16 kuadriliun) tahun ini. Trump kemudian menandatangani perintah eksekutif untuk meninjau dan mengakhiri semua kontrak yang tidak perlu.

    Trump: Apakah ada yang tidak senang dengan Elon?

    Trump menegaskan dukungannya terhadap upaya Musk dengan memberinya kesempatan berbicara di awal pertemuan. Trump kemudian bertanya kepada para pejabat, “Apakah ada yang tidak senang dengan Elon?” yang disambut tawa.

    Pada hari Rabu (26/02), Trump menandatangani perintah eksekutif yang menginstruksikan lembaga-lembaga untuk bekerja sama dengan DOGE demi meninjau dan mengakhiri semua kontrak yang “tidak perlu”. General Services Administration, yang mengelola real estat pemerintah, juga diperintahkan untuk membuat rencana pelepasan properti yang tidak lagi dibutuhkan.

    Namun, Trump dan Musk belum berhasil memperlambat laju pengeluaran. Menurut analisis Reuters, pengeluaran pemerintah meningkat 13% selama bulan pertama Trump menjabat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama karena pembayaran bunga utang dan biaya kesehatan serta pensiun yang meningkat.

    Trump menegaskan kembali janjinya untuk tidak memotong tunjangan kesehatan dan dana pensiun yang menyumbang hampir setengah dari anggaran.

    “Kami tidak akan menyentuhnya,” kata Trump.

    Trump secara bersamaan mendorong Kongres untuk memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017, yang akan berakhir pada akhir tahun ini. Komite non-partisan untuk Anggaran Federal yang bertanggung jawab memperkirakan pemotongan tahun 2017 menambah $2,5 triliun (Rp38,5 kuadriliun) pada utang negara, yang sekarang mencapai $36 triliun (Rp554,4 kuadriliun). Pemotongan pajak dapat menelan biaya lebih dari $5 triliun (Rp77 kuadriliun) dalam satu dekade.

    Partai Republik sedang mempertimbangkan pemotongan layanan kesehatan dan bantuan pangan untuk orang miskin untuk membantu membayar pemotongan pajak, meskipun rinciannya belum muncul.

    Kebingungan dan ancaman

    Beberapa sekretaris kabinet terkejut ketika pekerja federal menerima email yang mengharuskan mereka mencantumkan prestasi mingguan mereka, dengan ancaman pemecatan jika diabaikan.

    Beberapa lembaga meminta karyawan untuk mengabaikan arahan tersebut, yang memicu kebingungan mengenai apakah ancaman tersebut dapat dipenuhi.

    Musk, orang terkaya di dunia, mengatakan di depan kabinet bahwa email tersebut merupakan upaya untuk mencari tahu apakah gaji pemerintah diberikan kepada para pekerja aktif.

    “Kami pikir ada sejumlah orang dalam daftar gaji pemerintah yang sudah meninggal,” katanya, tanpa memberikan bukti.

    Trump pun mengisyaratkan bahwa sekitar 1 juta pekerja yang tidak menanggapi email dari Musk mungkin berisiko kehilangan pekerjaan mereka.

    Perombakan pemerintahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Trump dan Musk juga telah membekukan bantuan asing dan mengganggu proyek-proyek konstruksi serta penelitian ilmiah.

    Pemerintahan Trump mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) telah membatalkan hampir 10.000 hibah dan kontrak.

    mel/ha (Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Apple Dipaksa Berubah Total, Perintah Langsung Trump

    Apple Dipaksa Berubah Total, Perintah Langsung Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan perintah khusus ke Apple untuk menghapus kebijakan tentang keberagaman, kesetaraan, dan inklusi atau kerap diistilahkan DEI.

    Perintah itu menyusul pengambilan suara pemegang saham Apple yang sepakat kebijakan DEI harus tetap diberlakukan di perusahaan.

    Sebelumnya, raksasa teknologi seperti Meta dan Alphabet sudah seirama dengan keinginan Partai Konservatif dan pemerintahan Trump untuk menghapuskan kebijakan DEI di perusahaan mereka.

    Trump justru menilai kebijakan DEI bersifat diskriminatif. Ia juga meminta Departemen Kehakiman AS (DOJ) menyelidiki apakah upaya menjunjung keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, melanggar undang-undang yang berlaku di AS.

    “Apple harus menghapus aturan DEI, bukan cuma membuat penyesuaian. DEI adalah hoaks yang berdampak buruk bagi negara. DEI harus hilang!,” tulis Trump melalui akun media sosial Truth Social miliknya, dikutip dari Reuters, Kamis (27/2/2025).

    Apple tidak segera merespons permintaan komentar.

    Sebelumnya, dalam pertemuan tahunan Apple, para pemegang saham meminta agar program DEI tetap dijalankan. Banyak perusahaan yang meluncurkan program DEI sejak 2020 lalu, setelah menyeruak gerakan ‘Black Lives Matter’.

    Pasca Trump dilantik pada Januari lalu, salah satu langkah awalnya adalah mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengakhiri inisiatif DEI di lembaga pemerintah dan sektor privat.

    Ia mengatakan DEI merupakan diskriminasi melawan masyarakat AS, termasuk kelompok kulit putih dan laki-laki. Ia juga menyebut program DEI melemahkan prosedur promosi dan rekrutmen pekerjaan.

    Menanggapi hal tersebut, CEO Apple Tim Cook sebelumnya mengatakan bahwa salah satu kekuatan perusahaan bertumpu pada budaya keberagaman.

    “Kekuatan Apple selalu datang dari perekrutan talenta-talenta terbaik yang menawarkan kolaborasi budaya. Orang-orang datang dari latar belakang beragam dan bersama-sama menciptakan inovasi,” kata Cook.

    Namun, ia juga mengindikasikan rencana untuk membuat penyesuaian program DEI sebagai respons dari pengembangan kebijakan pemerintah terbaru.

    “Seiring dengan lanskap hukum terkait isu ini yang berkembang, kami kemungkinan akan membuat beberapa penyesuaian,” kata dia kala itu.

    (fab/fab)