Tag: Donald Trump

  • Setelah Ketegangan dengan Trump, Zelensky Disambut Hangat Starmer, Dapat Pinjaman 47 T dari Inggris  – Halaman all

    Setelah Ketegangan dengan Trump, Zelensky Disambut Hangat Starmer, Dapat Pinjaman 47 T dari Inggris  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menyambut hangat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di London pada Sabtu (1/3/2025).

    Pertemuan ini terjadi tepat sehari setelah pertemuan yang berlangsung menegangkan antara pemimpin Ukraina tersebut dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Kedatangan Zelenskyy ke Inggris menandai kelanjutan dukungan dari negara tersebut terhadap perjuangan Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.

    Sebagai bentuk komitmen, Inggris dan Ukraina meluncurkan perjanjian pinjaman sebesar £2,26 miliar atau senilai Rp47,1 triliun (kurs £1 GBP = Rp20.860) untuk memperkuat pertahanan Ukraina. 

    Dana ini akan dibayar kembali dengan keuntungan dari aset kedaulatan Rusia yang saat ini tidak dapat dimobilisasi.

    Kontras dengan Pertemuan di Gedung Putih

    Jika pertemuan Zelenskyy dengan Trump di Gedung Putih diwarnai ketegangan, kedatangannya di Downing Street disambut dengan antusiasme tinggi.

    Kerumunan di Whitehall memberikan sorak-sorai, sementara Starmer mengambil langkah yang tidak biasa dengan berjalan di sepanjang trotoar untuk menyambut Zelensky, dikutip dari The Guardian.

    Keduanya kemudian berpelukan sebelum Starmer mengarahkan Zelenskyy ke arah pendukung yang bersorak di luar.

    Di dalam Downing Street No. 10, Starmer menegaskan dukungan Inggris terhadap Ukraina. 

    Ia menyatakan bahwa sorak-sorai dari masyarakat Inggris adalah bentuk solidaritas mereka terhadap Ukraina.

    “Anda sangat, sangat diterima di sini di Downing Street,” kata Starmer kepada Zelenskyy, dikutip dari SBS News.

    “Dan seperti yang Anda dengar dari sorak sorai di luar, Anda mendapat dukungan penuh dari seluruh Inggris Raya, dan kami mendukung Anda bersama Ukraina selama yang diperlukan,” tambahnya.

    Starmer juga menegaskan tekadnya untuk mencapai perdamaian abadi bagi Ukraina, yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan negara tersebut.

    “Tekad yang kuat untuk mencapai apa yang kita berdua ingin capai, yaitu perdamaian abadi, perdamaian abadi bagi Ukraina yang didasarkan pada kedaulatan dan keamanan bagi Ukraina, yang sangat penting bagi Ukraina, sangat penting bagi Eropa, dan sangat penting bagi Inggris Raya,” tegasnya.

    Zelenskyy merespons dengan menyatakan bahwa Ukraina mengandalkan dukungan Inggris dan mengungkapkan rasa syukurnya memiliki mitra yang solid.

    “Kami mengandalkan dukungan Anda, dan kami sangat senang memiliki mitra dan teman seperti itu,” kata Zelensky.

    Sebelumnya, pada Jumat (28/2/2025), Zelenskyy bertemu dengan Trump di Gedung Putih.

    Namun, pertemuan itu berubah menjadi pertikaian sengit di Ruang Oval, dengan keduanya saling menyela berulang kali, dikutip dari BBC.

    Padahal, pertemuan ini seharusnya menjadi ajang penandatanganan kesepakatan yang akan membuka akses AS ke mineral Ukraina.

    Konferensi pers yang direncanakan dibatalkan, dan Zelenskyy diminta meninggalkan Gedung Putih sebelum perjanjian ditandatangani.

    Dalam wawancara dengan Fox News, Zelenskyy mengakui bahwa pertengkaran publik tersebut “tidak baik”, tetapi ia masih yakin hubungan dengan Trump bisa diperbaiki.

    Meskipun meninggalkan Washington tanpa kesepakatan, Zelenskyy tetap menegaskan kesiapannya untuk menandatangani perjanjian tersebut sebagai “langkah pertama menuju jaminan keamanan” bagi Ukraina.

    Melalui Telegram, ia menekankan pentingnya memastikan bahwa Ukraina tetap didengar oleh dunia internasional, baik selama perang maupun setelahnya.

    Reaksi terhadap pertemuan ini beragam. 

    Di AS, tanggapan cenderung mengikuti garis partisan, sementara di Ukraina, Zelenskyy mendapat apresiasi luas karena mempertahankan pendiriannya dalam menghadapi tekanan diplomatik.

    Sementara itu, Rusia mengeluarkan pernyataan bahwa Trump dan senator J.D. Vance telah bertindak dengan menahan diri dalam pertemuan tersebut.

    Dengan dukungan kuat dari Inggris, Zelenskyy mendapat suntikan semangat baru dalam perjuangan Ukraina.

    Kontras antara sambutan hangat di London dan ketegangan di Washington menunjukkan dinamika politik internasional yang semakin kompleks dalam konflik ini.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump, Keir Starmer dan Konflik Rusia vs Ukraina

  • Trump Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Bahasa Resmi AS

    Trump Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Bahasa Resmi AS

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi Amerika Serikat. Dia mengatakan bahasa Inggris akan membawa persatuan ke negara yang banyak menjadi tujuan imigrasi dari seluruh dunia.

    Dilansir AFP, Minggu (2/3/2025), Gedung Putih menerbitkan perintah eksekutif oleh Trump yang mengatakan bahwa ‘sudah lama sekali’ bahasa Inggris dinyatakan sebagai bahasa resmi negara.

    “Bahasa yang ditetapkan secara nasional merupakan inti dari masyarakat yang bersatu dan kohesif dan Amerika Serikat diperkuat oleh warga negara yang dapat dengan bebas bertukar ide dalam satu bahasa bersama,” demikian isi dokumen tersebut.

    Perintah tersebut mencabut mandat Presiden dari tahun 1990-an di bawah Presiden Bill Clinton yang mengharuskan lembaga federal dan lembaga yang menerima dana federal untuk memberikan bantuan kepada penutur non-Inggris. Menurut dokumen baru itu, lembaga-lembaga tersebut masih akan memiliki fleksibilitas untuk memutuskan berapa banyak bantuan yang akan diberikan dalam bahasa selain bahasa Inggris.

    “Tidak ada dalam perintah ini yang mengharuskan atau mengarahkan perubahan apa pun dalam layanan yang diberikan oleh lembaga mana pun,” demikian isi perintah eksekutif tersebut.

    Trump juga menyatakan kepala lembaga berwenang untuk menentukan apa yang diperlukan ‘untuk memenuhi misi lembaga masing-masing dan secara efisien menyediakan layanan Pemerintah bagi rakyat Amerika’. Trump telah mengeluarkan banyak perintah eksekutif dalam minggu-minggu pertamanya menjabat, yang berusaha untuk memberikan cap sayap kanannya di negara tersebut.

    Namun, banyak perintahnya yang ditentang di pengadilan. Kebanyakan perintah Trump yang digugat itu terkait pembatalan pendanaan federal yang disetujui oleh Kongres.

    Menurut data pemerintah AS dari tahun 2019, hampir 68 juta orang di AS berbicara bahasa selain bahasa Inggris di rumah mereka. Meskipun bahasa Inggris sejauh ini merupakan bahasa mayoritas di negara tersebut, lebih dari 40 juta orang di Amerika diperkirakan berbicara bahasa Spanyol di rumah.

    Ada juga bahasa yang digunakan kelompok imigran lainnya, termasuk China dan Vietnam. Lanskap linguistik AS yang kompleks juga mencakup sejumlah besar bahasa penduduk asli Amerika.

    Tonton juga Video Pujian Trump ke Prabowo: Luar Biasa, Bahasa Inggris Anda Sangat Baik

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS Percepat Bantuan Militer Rp 66,2 T untuk Israel atas Perintah Trump – Halaman all

    AS Percepat Bantuan Militer Rp 66,2 T untuk Israel atas Perintah Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengumumkan pada hari Sabtu (2/3/2025) bahwa pemerintah AS akan mempercepat pengiriman bantuan militer senilai sekitar 4 miliar USD atau sekitar Rp 66,2 T ke Israel. 

    Keputusan ini merupakan bagian dari langkah lanjutan setelah pemerintahan yang dipimpin oleh Donald Trump menyetujui penjualan hampir 12 miliar USD dalam bentuk bantuan militer asing ke negara tersebut.

    Rubio menandatangani deklarasi untuk mempercepat transfer senjata dan peralatan militer ke Israel, yang telah menjadi mitra strategis utama bagi Amerika Serikat di Timur Tengah.

    Dalam pernyataannya, Rubio menegaskan bahwa AS akan terus membantu Israel dalam meningkatkan keamanan.

    “AS akan terus menggunakan semua alat yang tersedia untuk memenuhi komitmen jangka panjang Amerika terhadap keamanan Israel, termasuk cara untuk melawan ancaman keamanan,” kata Rubio, dikutip dari Al Mayadeen.

    Pencabutan Arahan Biden

    Langkah terbaru ini juga terkait dengan keputusan kontroversial dari Presiden Donald Trump yang mencabut arahan yang dikeluarkan oleh mantan Presiden AS, Joe Biden, pada Februari 2024. 

    Arahan tersebut berfokus pada pemberian perlindungan terhadap penggunaan senjata yang dipasok oleh AS.

    Terutama dalam konteks perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, di mana senjata buatan AS telah digunakan oleh Israel dalam melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

    Pencabutan arahan tersebut secara efektif menghilangkan hambatan potensial terhadap penggunaan senjata oleh Israel.

    Meskipun negara ini telah lama menghadapi kritik internasional terkait catatan panjang kejahatan perang yang dilakukan selama operasi militernya, terutama terhadap rakyat Palestina.

    Pembatalan Pembatasan Bom Kaliber Besar

    Selain itu, pemerintahan Trump juga menghapus pembatasan terkait transfer bom kaliber besar.

    Bom ini telah digunakan oleh Israel dalam serangan-serangan besar di Jalur Gaza dan Lebanon selama beberapa bulan terakhir. 

    Bom-bom ini, yang memiliki daya destruktif tinggi, telah menyebabkan kerusakan besar di blok permukiman dan menambah ketegangan di wilayah yang sudah tegang.

    Banyak pihak yang mengkritik langkah ini sebagai bentuk dukungan tanpa syarat terhadap kebijakan Israel, yang sering kali melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.

    Keputusan untuk mempercepat pengiriman bantuan militer ini sekali lagi menegaskan komitmen pemerintah AS terhadap keamanan Israel, sebuah isu yang telah menjadi inti kebijakan luar negeri AS selama beberapa dekade terakhir.

    Namun, langkah ini juga menggarisbawahi kebijakan pro-Zionis yang semakin mencolok, dengan pemerintahan Trump mendukung penuh kebijakan pembersihan etnis Palestina di Jalur Gaza dan kawasan sekitarnya.

    Bantuan militer yang dipercepat ini dipandang oleh banyak pihak sebagai upaya untuk memperkuat posisi Israel di tengah ketegangan yang semakin meningkat, serta memperdalam peran AS dalam konflik Timur Tengah. 

    Di sisi lain, kebijakan ini juga semakin memperburuk ketegangan internasional, khususnya dengan negara-negara yang mendukung Palestina dan menentang kebijakan Israel dalam konflik yang berlarut-larut.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Konflik Palestina vs Israel

  • Inflasi Tinggi-Mata Uang Anjlok, Menteri Keuangan Iran Terancam Dimakzulkan

    Inflasi Tinggi-Mata Uang Anjlok, Menteri Keuangan Iran Terancam Dimakzulkan

    Teheran

    Parlemen Iran membuka proses pemakzulan terhadap Menteri Keuangan negara itu. Hal itu dilakukan buntut inflasi tinggi dan mata uang yang anjlok.

    Dilansir AFP, Minggu (2/3/2025), rial Iran diperdagangkan pada lebih dari 920.000 terhadap dolar AS di pasar gelap. Angka itu jeblok jika dibandingkan dengan kurang dari 600.000 pada pertengahan tahun 2024.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan pembelaannya kepada anggota parlemen atas Menteri Ekonomi dan Keuangan Abdolnaser Hemmati, yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur Bank Sentral Iran.

    “Kita sedang dalam perang (ekonomi) skala penuh dengan musuh,” kata Pezeshkian.

    Dia tetap membela Hemmati. Dia mengatakan masalah ekonomi tak bisa disalahkan ke salah satu orang saja.

    “Masalah ekonomi masyarakat saat ini tidak terkait dengan satu orang dan kita tidak dapat menyalahkan semuanya pada satu orang,” ujarnya.

    Parlemen diperkirakan akan memberikan suara pada pemakzulan tersebut pada sore hari, dengan setiap pemecatan memerlukan dukungan mayoritas dari badan yang beranggotakan 290 orang. Banyak anggota parlemen yang bersuara lantang saat mereka bergantian mengecam menteri yang mereka yakini bertanggung jawab atas situasi ekonomi yang buruk.

    “Orang tidak mampu membeli obat-obatan dan peralatan medis,” kata anggota parlemen lainnya, Fatemeh Mohammadbeigi.

    Pezeshkian menjabat pada bulan Juli dengan ambisi untuk menghidupkan kembali ekonomi dan mengakhiri beberapa sanksi yang dijatuhkan Barat. Namun, depresiasi rial semakin meningkat terutama sejak jatuhnya sekutu Iran Bashar al-Assad dari Suriah pada bulan Desember.

    Sehari sebelum pemerintahannya digulingkan di Damaskus, satu dolar diperdagangkan di pasar gelap Iran dengan harga sekitar 717.000 rial.

    “Nilai tukar mata uang asing tidak riil, harganya disebabkan oleh ekspektasi inflasi,” kata Hemmati dalam pembelaannya.

    “Masalah terpenting ekonomi negara ini adalah inflasi, dan itu adalah inflasi kronis, yang telah mengganggu ekonomi kita selama bertahun-tahun,” tambahnya.

    Sanksi yang dipimpin AS selama puluhan tahun telah menghantam ekonomi Iran. Inflasi di Iran mencapai dua digit yang menyebabkan kenaikan harga konsumen sejak Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir penting tahun 2015 pada tahun 2018.

    Kesepakatan tersebut, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama, mengatur pelonggaran sanksi dan pengembalian investasi Barat ke Iran sebagai imbalan atas peningkatan batasan pada aktivitas nuklir negara tersebut.

    Presiden AS Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, telah menghidupkan kembali kebijakannya tentang ‘tekanan maksimum’ terhadap Iran yang selanjutnya memperketat pembatasan terhadap republik Islam tersebut.

    Ekonomi Iran sejak tahun 2018 telah berada di bawah tekanan dari inflasi yang tinggi, pengangguran yang serius, dan depresiasi mata uangnya, yang sangat membebani warga Iran sehari-hari. Sejak 2019, Bank Dunia menyebut inflasi di Iran telah berada di atas 30% per tahun.

    Pada tahun 2023, inflasi mencapai 44%. Menurut konstitusi Iran, pemberhentian menteri akan berlaku segera dengan penunjukan pejabat sementara hingga pemerintah memilih penggantinya.

    Pada bulan April 2023, anggota parlemen memilih untuk memberhentikan Menteri Industri saat itu Reza Fatemi Amin karena lonjakan harga yang terkait dengan sanksi internasional.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Umumkan Penghentian Pasokan Barang ke Gaza

    Israel Umumkan Penghentian Pasokan Barang ke Gaza

    Tel Aviv

    Israel mengumumkan penghentian masuknya semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza, Palestina. Hal itu dilakukan untuk menekan Hamas agar menerima proposal perpanjangan gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat (AS).

    Dilansir Associated Press, Minggu (2/3/2025), Kantor Perdana Menteri Israel tidak merinci keputusan tersebut. Tetapi, Israel memperingatkan tentang ‘konsekuensi tambahan’ jika Hamas tidak menerima apa yang Israel katakan sebagai proposal AS untuk perpanjangan gencatan senjata.

    Selain itu, Israel juga tidak menjelaskan apakah pasokan bantuan telah dihentikan sepenuhnya atau sebagian. Fase pertama gencatan senjata Israel-Hamas, yang mencakup lonjakan bantuan kemanusiaan, berakhir pada Sabtu (1/3).

    Sebagai informasi, wilayah hampir seluruh wilayah Gaza berbatasan langsung dengan daerah yang dikuasai Israel. Hanya perbatasan di Rafah yang berbatasan dengan Mesir.

    Kedua pihak belum merundingkan fase kedua, di mana Hamas akan membebaskan puluhan sandera yang tersisa sebagai imbalan atas penarikan pasukan Israel dan gencatan senjata yang langgeng. Israel mengatakan pada hari Minggu pagi bahwa mereka mendukung proposal untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata hingga Ramadan dan Paskah atau 20 April.

    Proposal tersebut datang dari utusan Timur Tengah pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff. Lantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Hamas akan membebaskan setengah dari sandera pada hari pertama dan sisanya saat kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai.

    Tidak ada komentar langsung dari Amerika Serikat, Mesir, atau Qatar, yang telah menjadi penengah antara Israel dan Hamas selama lebih dari setahun. Hamas belum menanggapi usulan tersebut.

    “Satu-satunya cara untuk mencapai stabilitas di kawasan tersebut dan pemulangan para tahanan adalah dengan menyelesaikan pelaksanaan perjanjian dimulai dengan pelaksanaan fase kedua,” kata pemimpin Hamas Mahmoud Mardawi dilansir AFP.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS Percepat Pengiriman Bantuan Militer 4 Miliar Dolar ke Israel

    AS Percepat Pengiriman Bantuan Militer 4 Miliar Dolar ke Israel

    Washington DC

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengatakan dirinya telah menandatangani deklarasi untuk mempercepat pengiriman bantuan militer ke Israel. Bantuan itu bernilai itu sekitar USD 4 miliar.

    Dilansir Reuters, Minggu (2/3/2025), pemerintah Presiden AS Donald Trump telah menyetujui penjualan militer asing besar-besaran senilai hampir USD 12 miliar ke Israel.

    Rubio mengatakan AS akan terus menggunakan semua alat yang tersedia untuk memenuhi komitmen lama terhadap keamanan Israel. Rubio mengatakan dirinya telah menggunakan wewenang darurat untuk mempercepat pengiriman bantuan militer ke Israel yang sekarang berada dalam gencatan senjata dengan Hamas.

    Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan bom, peralatan pemusnah massal, dan persenjataan lainnya senilai hampir USD 3 miliar ke Israel. Pemerintah AS juga memberi tahu Kongres tentang penjualan senjata prospektif tersebut secara darurat yang mengabaikan praktik lama untuk memberikan kesempatan kepada ketua dan anggota senior Komite Urusan Luar Negeri DPR dan Komite Hubungan Luar Negeri Senat melakukan peninjauan penjualan dan meminta informasi lebih lanjut sebelum membuat pemberitahuan resmi kepada Kongres.

    Pengumuman itu menandai kedua kalinya dalam beberapa minggu terakhir pemerintahan Trump telah mengumumkan keadaan darurat untuk segera menyetujui penjualan senjata ke Israel. Pemerintah Biden juga menggunakan wewenang darurat untuk menyetujui penjualan senjata ke Israel tanpa tinjauan kongres.

    Pada hari Senin, pemerintahan Trump membatalkan perintah era Biden yang mengharuskannya untuk melaporkan potensi pelanggaran hukum internasional yang melibatkan senjata yang dipasok AS oleh sekutu, termasuk Israel. Pemerintahan tersebut juga telah menghapus sebagian besar bantuan kemanusiaan luar negeri AS.

    Beberapa jam setelah fase pertama gencatan senjata yang disepakati akan berakhir, Israel mengatakan mereka akan mengadopsi usulan utusan Trump, Steve Witkoff, untuk gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadan dan Paskah.

    Israel dan Hamas saling menuduh melanggar gencatan senjata. Hal itu menimbulkan keraguan atas fase kedua kesepakatan yang dimaksudkan untuk mencakup pembebasan sandera dan tahanan tambahan serta langkah-langkah menuju akhir perang secara permanen.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 10
                    
                        Lihat Zelensky Dikata-katai Trump, Ribuan Warga Ukraina Turun ke Jalan
                        Internasional

    10 Lihat Zelensky Dikata-katai Trump, Ribuan Warga Ukraina Turun ke Jalan Internasional

    Lihat Zelensky Dikata-katai Trump, Ribuan Warga Ukraina Turun ke Jalan
    Tim Redaksi
    KYIV, KOMPAS.com
    – Ribuan warga Ukraina turun ke jalan di Kyiv pada Jumat (28/2/2025) untuk menyuarakan dukungan bagi Presiden Volodymyr Zelensky.
    Aksi ini berlangsung setelah Zelensky terlibat perdebatan tajam dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pertemuan di Gedung Putih.
    Seperti dilaporkan
    Reuters
    pada Sabtu (1/3/2025), dalam pertemuan tersebut Zelensky secara terbuka mengkritik kebijakan Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia menegaskan bahwa kompromi dengan seorang “pembunuh” bukanlah langkah yang dapat diterima.
    Sebaliknya, Trump menuding Zelensky dapat memicu Perang Dunia Ketiga dan menilai Ukraina kurang berterima kasih atas bantuan militer yang telah diberikan AS.
    “Trump akhirnya menyadari bahwa Zelensky adalah pemimpin yang tidak mudah menyerah,” kata Mila, salah seorang peserta aksi di Kyiv.
    Senada dengan itu, Oksana, seorang konsultan bisnis, menilai Ukraina hanyalah pihak yang dimanfaatkan dalam konflik geopolitik global.
    “Bukan Ukraina yang bermain-main dengan Perang Dunia Ketiga, tetapi kita yang dijadikan alat tawar-menawar,” ujarnya.
    Di media sosial, berbagai pejabat Ukraina dan tokoh publik juga menyuarakan dukungan terhadap Zelensky.
    Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiha, yang turut hadir dalam pertemuan di Washington DC, menegaskan bahwa sang presiden memiliki keberanian untuk membela negaranya.
    “Presiden Zelensky memiliki keberanian dan kekuatan untuk membela apa yang benar,” tulis Sybiha.
    Meski banyak warga yakin Ukraina mampu bertahan, sebagian mengkhawatirkan dampak ketegangan antara kedua pemimpin terhadap hubungan bilateral.
    “Tanpa pasokan senjata dari AS, kita tidak akan bisa memenangi perang ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika hubungan ini semakin memburuk,” ujar Andriy, seorang dosen berusia 59 tahun.
    Sebelumnya, pertemuan di Washington DC direncanakan untuk memperbaiki hubungan kedua negara, dengan agenda utama penandatanganan perjanjian terkait mineral langka Ukraina.
    Namun, alih-alih meredakan ketegangan, diskusi antara Trump dan Zelensky justru berubah menjadi perdebatan sengit di hadapan awak media.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rusia Klaim Merebut Dua Desa di Ukraina Timur – Halaman all

    Rusia Klaim Merebut Dua Desa di Ukraina Timur – Halaman all

    Perkembangan Terbaru Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1103

    Pada hari Minggu, 2 Maret 2025, perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1103.

    Rusia mengeklaim telah merebut dua desa di Ukraina timur, yaitu Sudne dan Burlatske, yang terletak di dekat kota Velyka Novosilka.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan kemajuan ini pada Sabtu, 1 Maret 2025.

    Ketegangan Antara Zelensky dan Trump

    Perkembangan ini terjadi di tengah ketegangan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Pertemuan Zelensky dan Trump di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat, 28 Februari 2025, menjadi sorotan media internasional.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa Zelensky bersedia untuk memulihkan dialog dengan AS.

    Menurut Macron, dialog tersebut akan mencakup kesepakatan yang memberi AS akses ke pendapatan dari sumber daya alam Ukraina.

    Macron juga berkomunikasi dengan Trump, namun tidak mengungkapkan rincian dari pembicaraan tersebut.

    Hingga saat ini, Gedung Putih belum memberikan komentar resmi terkait isu ini.

    Pertemuan Puncak Eropa di London

    Zelensky tiba di London untuk menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Eropa yang membahas rencana perdamaian untuk perang Rusia-Ukraina.

    Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan dukungan penuh Inggris kepada Ukraina dan berjanji untuk mendukung Kyiv selama diperlukan.

    Zelensky juga mengungkapkan rencananya untuk menggunakan pinjaman baru sebesar £226 miliar (sekitar $284 miliar) dari Inggris untuk memproduksi senjata di dalam negeri.

    Pertemuan dengan Raja Charles

    Selain itu, Zelensky dijadwalkan untuk bertemu dengan Raja Charles pada hari yang sama.

    Audiensi resmi ini akan berlangsung di perkebunan raja di Sandringham, Inggris timur.

    Zelensky menyampaikan rasa senangnya atas pertemuan tersebut kepada Starmer.

    Rotasi Pengamat IAEA di PLTN Zaporizhzhia

    Sementara itu, rotasi pengamat dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia berlangsung melalui wilayah yang dikuasai Rusia.

    Kejadian ini dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax, dan merupakan yang pertama kalinya dilakukan di seluruh wilayah yang diduduki Rusia.

    Meskipun rotasi ini dijadwalkan berlangsung sebulan lalu, pelaksanaannya sempat ditunda dua kali.

    Hingga saat ini, baik IAEA maupun pemerintah Ukraina belum memberikan komentar terkait laporan ini.

     

    Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut dengan dinamika yang semakin kompleks, melibatkan hubungan internasional yang rumit antara Ukraina, Rusia, dan negara-negara barat.

    Sementara itu, perkembangan di lapangan menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari penyelesaian.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perang Dagang Makin Panas, Trump Kaji Penerapan Tarif untuk Impor Kayu

    Perang Dagang Makin Panas, Trump Kaji Penerapan Tarif untuk Impor Kayu

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyelidikan perdagangan baru yang dapat menambah tarif impor terhadap produk kayu pada Sabtu (1/3/2025). 

    Melansir Reuters, Minggu (2/3/2025), tarif tambahan tersebut berisiko menambah bea masuk yang sudah ada untuk kayu lunak Kanada dan tarif 25% untuk semua barang Kanada dan Meksiko yang akan diberlakukan pekan depan.

    Dalam penyelidikan tarif baru ketiganya dalam sepekan terakhir, Trump menandatangani memo yang memerintahkan Menteri Perdagangan Howard Lutnick untuk memulai investigasi keamanan nasional terhadap impor kayu AS berdasarkan Pasal 232 dari Undang-Undang (UU) Perluasan Perdagangan 1962. 

    Untuk diketahui, UU Perdagangan ini adalah belied yang juga digunakan Trump untuk memberlakukan tarif impor baja dan aluminium global.

    Penyelidikan ini mencakup produk turunan yang terbuat dari kayu, mencakup perabot seperti lemari dapur. Dalam beberapa produk tersebut, nyatanya terbuat dari kayu AS yang telah diekspor dan diimpor kembali ke AS berupa perabot. 

    Perintah tersebut mengatakan bahwa penyelidikan Departemen Perdagangan harus diselesaikan dalam waktu 270 hari.

    Trump juga memerintahkan langkah-langkah baru dalam waktu 90 hari untuk meningkatkan pasokan kayu dalam negeri dengan menyederhanakan proses perizinan untuk memanen kayu dari lahan publik dan meningkatkan penyelamatan pohon-pohon yang tumbang dari hutan dan saluran air.

    Perintah tersebut menyerukan adanya panduan baru atau pembaruan dari badan yang berwenang untuk memfasilitasi peningkatan produksi kayu, termasuk persetujuan yang lebih cepat untuk proyek-proyek kehutanan di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah.

    Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan bahwa penyelidikan impor kayu akan menangkal tindakan para eksportir kayu besar seperti Kanada, Jerman, dan Brazil, yang menurutnya “membuang kayu ke pasar kita dengan mengorbankan kemakmuran ekonomi dan keamanan nasional.”

    “Hal itu berhenti hari ini dengan sepasang tindakan Trumpian yang dirancang untuk meningkatkan pasokan dan permintaan kayu dan kayu Amerika,” katanya kepada para wartawan. 

    Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa meningkatnya ketergantungan pada kayu impor merupakan risiko keamanan nasional yang mungkin terjadi, sebagian karena militer AS mengkonsumsi kayu dalam jumlah yang signifikan untuk kegiatan konstruksinya dan karena meningkatnya ketergantungan pada impor untuk komoditas yang memiliki pasokan domestik yang cukup merupakan bahaya bagi ekonomi AS.

    Pejabat tersebut tidak memberikan rincian mengenai tarif yang diusulkan di bawah penyelidikan kayu Pasal 232, tetapi Trump awal bulan ini mengatakan kepada wartawan bahwa ia sedang berpikir untuk mengenakan tarif 25% untuk kayu dan hasil hutan.

    Pejabat tersebut mengatakan bahwa setiap tarif yang dihasilkan dari penyelidikan tersebut akan ditambahkan ke bea masuk anti-dumping dan anti-subsidy duties sebesar 14,5% yang sudah ada untuk kayu lunak Kanada.

    Tarif bertubi-tubi untuk Kanada merupakan hasil dari perselisihan perdagangan yang telah berlangsung lama mengenai biaya tunggul yang rendah di Kanada atas lahan publik, yang menurut Washington merupakan subsidi yang tidak adil. 

    Sebagian besar kayu AS dipanen dari lahan pribadi dengan harga yang ditentukan oleh pasar. Para pembangun rumah telah lama mengkritik tarif tersebut karena menaikkan harga kayu dan berkontribusi pada inflasi harga rumah.

    Pejabat tersebut mengatakan bahwa bea masuk kayu yang baru juga akan menambah ancaman tarif umum AS sebesar 25% untuk semua barang Kanada dan Meksiko, kecuali jika Trump diyakinkan oleh upaya kedua negara tersebut untuk mengamankan perbatasan mereka dan menghentikan perdagangan fentanil.

    Dalam pekan terakhir Februari, Trump setidaknya mengeluarkan tiga kebijakan tarif, termasuk tarif impor kayu. 

    Penyelidikan tarif baru ini mengikuti perintah Trump pada Selasa (25/2/2025) untuk Pasal 232 baru untuk impor tembaga, yang bertujuan untuk membangun kembali produksi logam AS yang sangat penting untuk kendaraan listrik, perangkat keras militer, dan jaringan listrik.

    Sementara pada 21 Februari, Trump memerintahkan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer untuk menghidupkan kembali investigasi yang bertujuan untuk mengenakan tarif impor dari negara-negara yang memungut pajak layanan digital pada perusahaan teknologi AS. 

    Di mana Kanada lagi-lagi akan terancam terkena tarif tersebut, bersama dengan Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Austria, India, dan Turki.

  • Inggris Sambut Hangat Kedatangan Zelensky usai Diusir Trump, PM Keir Starmer: Kami Mendukung Anda – Halaman all

    Inggris Sambut Hangat Kedatangan Zelensky usai Diusir Trump, PM Keir Starmer: Kami Mendukung Anda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer memberikan sambutan hangat kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di London.

    Keduanya bertemu selang sehari setelah Zelensky berselisih dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih.

    Banyak warga Inggris bersorak saat konvoi Zelensky memasuki Downing Street. Sesampainya di sana, Zelensky dipeluk oleh Starmer dan berpose untuk difoto sebelum menuju ke dalam kediaman resmi Perdana Menteri Inggris.

    “Anda sangat diterima di sini di Downing Street,” ujar Starmer kepada Zelensky, dilansir dari VOA News, Minggu (2/3/2025).

    “Dan seperti yang Anda dengar dari sorak-sorai di luar, Anda mendapat dukungan penuh dari seluruh Inggris Raya. Kami mendukung Anda dan Ukraina selama yang diperlukan.”

    Zelensky pun berterima kasih kepada Inggris.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda dan rakyat Inggris atas dukungan yang begitu besar sejak awal perang ini.”

    Setelah itu, kedua pemimpin berdiskusi secara tertutup selama sekitar 75 menit. Mereka berpelukan lagi saat Starmer mengantar Zelensky ke mobilnya.

    Zelensky dijadwalkan untuk bertemu dengan Raja Charles III pada Minggu hari ini.

    Starmer dan Zelensky mengumumkan perjanjian pinjaman senilai USD 2,84 miliar untuk mendukung kemampuan pertahanan Ukraina, yang akan dibayar kembali dengan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.

    Dukungan AS untuk Ukraina

    Meski baru-baru ini berselisih dengan Trump, Zelensky menekankan pentingnya dukungan dari AS bagi Ukraina.

    Perselisihan antara Zelensky dan Trump menambah kekhawatiran di Eropa mengenai sikap Washington terhadap perang Rusia di Ukraina.

    Sebelumnya Trump menyatakan, Ukraina tidak siap untuk berdamai dengan Rusia, yang memicu reaksi kuat di kalangan sekutu Eropa.

    Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan bahwa peristiwa tersebut menandai dimulainya era baru yang berisiko.

    Perdana Menteri Polandia Donald Tusk juga menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Ukraina pasca-perdebatan tersebut.

    Sekjen NATO Mark Rutte dalam wawancara dengan BBC menyatakan telah memberi tahu Zelensky bahwa Ukraina harus “menemukan cara” untuk memulihkan hubungan dengan Trump.

    Detik-detik Perdebatan Trump-Zelensky

    Trump dan Zelensky terlibat adu  mulut di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Jumat (28/2/2025) waktu AS.

    Donald Trump menuduh Zelensky “bertaruh dengan Perang Dunia III” dan “tidak tahu berterima kasih” kepada AS.

    Sementara Wakil Presiden AS JD Vance yang hadir dalam pertemuan ikut nimbrung dan  menyebut Zelensky “kurang ajar”.

    Dikutip dari BBC, sejumlah wartawan lainnya menyaksikan secara langsung kejadian itu di Ruang Oval, Gedung Putih.

    Hari itu dimulai dengan rutinitas ramah-tamah seperti yang biasa dilakukan Gedung Putih saat menyambut tamu kehormatan asing yang berkunjung.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Presiden AS Donald Trump di pintu Sayap Barat dengan barisan kehormatan.

    Kedua pemimpin lantas berjabat tangan dengan sopan.

    Wartawan berada di Ruang Oval sebagai bagian dari kelompok media dari Ukraina, menyaksikan formalitas yang terlatih dengan baik serta pembicaraan sopan selama sekitar setengah jam.

    Zelensky memberikan Trump sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk.

    Trump lalu memuji pakaian Zelensky.

    Sejauh ini, sangat diplomatis.

    Beberapa menit kemudiah sungguh belum pernah terjadi sebelumnya.

    Nada ramah berubah menjadi suara-suara meninggi, mata melotot, dan lontaran cercaan.

    Semua itu terjadi di depan kamera TV dunia.

    Presiden dan Wakil Presiden AS  menuduh Zelensky tidak tahu berterima kasih atas dukungan AS kepada Ukraina.

    Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden AS, JD Vance, memberi tahu Zelensky bahwa perang harus diakhiri melalui diplomasi.

    “Diplomasi macam apa?” tanya Zelensky.

    Vance kemudian berujar kepada bahwa Zelensky “kurang ajar” datang ke Ruang Oval dan menyampaikan pendapatnya di depan media Amerika.

    JD Vance lalu menuntut agar Zelensky berterima kasih kepada Trump atas kepemimpinannya.

    Para wartawan di ruangan itu menyaksikan rentetan kejadian itu dengan mulut ternganga.

    “Anda sudah cukup bicara. Anda tidak akan menang,” kata Trump kepada Zelensky.

    “Anda harus bersyukur. Anda tidak punya kartu.”

    “Saya tidak bermain kartu,” jawab Zelensky.

    “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

    “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” jawab Trump.

    “Dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara, negara ini, yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya.”

    JD Vance membalas “Apakah Anda pernah mengucapkan ‘terima kasih’ selama pertemuan ini? Tidak.”

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)