Tag: Donald Trump

  • Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp 25.000, Siap Cetak Rekor Baru! – Page 3

    Harga Emas Antam Hari ini Naik Rp 25.000, Siap Cetak Rekor Baru! – Page 3

    Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin setelah merosot ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, harga emas juga naik karena investor memborong aset safe haven sebagai respons terhadap kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

    Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2.893,44 per ons. Harga emas berjangka AS naik 1,95% menjadi USD 2.904,10 per ons.

    “Saya pikir pada akhirnya kita berada di pasar yang sangat bullish dan harga emas bisa jauh lebih tinggi dari USD 3.000, dengan kemungkinan adanya pembalasan tarif. Saya masih berpikir akan melihat bank sentral masuk dan membeli (emas),” kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

    Indeks dolar AS turun lebih dari 1%, menjauh dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya. Penurunan indeks dolar ini mencerminkan pelemahan yang membuat harga emas dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

    Untuk diketahui, indeks dolar adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya.

    Trump diperkirakan akan memutuskan berapa tingkat tarif yang akan dikenakan mulai Selasa pagi, atas impor dari Kanada dan Meksiko. Ia telah berjanji untuk mengenakan tarif 25% atas impor kedua negara tersebut, tetapi ini ditunda selama sebulan yang berakhir pada hari Selasa.

    Minggu lalu, Trump mengancam Tiongkok dengan bea tambahan sebesar 10%, yang juga akan berlaku pada hari Selasa, yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20%.

  • Bantuan Militer yang Dihentikan AS untuk Ukraina Termasuk Senjata yang Sedang Dalam Perjalanan – Halaman all

    Bantuan Militer yang Dihentikan AS untuk Ukraina Termasuk Senjata yang Sedang Dalam Perjalanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Donald Trump memerintahkan penangguhan semua bantuan militer ke Ukraina, ujar seorang pejabat senior Departemen Pertahanan kepada Bloomberg.

    Menurut pejabat tersebut, seluruh bantuan militer AS ke Ukraina ditangguhkan hingga Trump yakin bahwa para pemimpin Ukraina telah melakukan upaya sungguh-sungguh untuk mencapai perdamaian.

    Arahan ini berlaku segera, dan berdampak pada lebih dari 1 miliar dolar AS dalam bentuk senjata dan amunisi.

    Seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa keputusan tersebut diambil setelah serangkaian pertemuan antara Trump dan para penasihat keamanan nasional seniornya.

    “Presiden Trump telah menegaskan bahwa fokusnya adalah pada perdamaian. Kami juga membutuhkan mitra kami untuk berkomitmen pada tujuan itu. Kami menghentikan sementara dan meninjau bantuan kami untuk memastikan bahwa bantuan tersebut berkontribusi pada solusi,” kata seorang pejabat Gedung Putih pada Senin (3/3/2025) malam waktu setempat, seperti yang dilaporkan oleh CNN.

    Penangguhan sementara bantuan militer ini tidak hanya memengaruhi bantuan di masa mendatang, tetapi juga senjata yang sedang dalam perjalanan, termasuk pengiriman melalui pesawat dan kapal, serta peralatan yang sedang transit di Polandia.

    AS telah memberikan bantuan senilai 119,8 miliar dolar AS sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia pada tahun 2022.

    Bantuan tersebut mencakup 67,1 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer, 49 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan keuangan, dan 3,6 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan, menurut Kiel Institute for the World Economy.

    Keputusan ini diambil setelah pertemuan yang penuh ketegangan antara Trump dan Zelensky, di mana ketidaksepakatan mengenai bantuan militer dan sikap strategis Ukraina memicu ketegangan.

    Setelah pertemuan tersebut, Trump mengatakan bahwa Zelensky “belum siap untuk perdamaian.”

    “Dia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval yang disayanginya. Dia bisa kembali ketika dia siap untuk perdamaian,” tulis Trump di Truth Social pada 28 Februari.

    Gedung Putih belum menentukan langkah apa yang harus diambil Ukraina untuk memulihkan aliran bantuan militer, sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai jadwal dan ketentuan untuk dimulainya kembali bantuan tersebut.

    Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada Associated Press bahwa Trump mengharapkan Zelensky untuk “berkomitmen” untuk merundingkan kesepakatan damai guna mengakhiri perang.

    Selain itu, AS menunda dan meninjau bantuan militernya untuk memastikan bahwa bantuan tersebut memberikan kontribusi pada solusi.

    AS Berupaya Libatkan Rusia dalam Perundingan Damai

    Setelah laporan penghentian sementara bantuan ke Ukraina, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengisyaratkan bahwa langkah tersebut terkait dengan upaya diplomatik terhadap Rusia, dilansir Financial Times.

    “Kami ingin membawa Rusia ke meja perundingan. Kami ingin menjajaki kemungkinan terwujudnya perdamaian,” ujarnya dalam sebuah pernyataan, tanpa secara langsung menyebutkan penangguhan bantuan tersebut.

    Keputusan Presiden Trump ini diperkirakan akan meningkatkan urgensi upaya di berbagai ibu kota Eropa untuk memperkuat dukungan militer mereka untuk Ukraina. 

    Pasalnya, jeda yang berkepanjangan dalam bantuan AS berpotensi memberikan keuntungan signifikan bagi pasukan Rusia di medan perang.

    Institut Studi Perang (ISW) mengeluarkan peringatan bahwa keputusan untuk menghentikan bantuan AS secara langsung akan merusak tujuan yang dinyatakan oleh Trump, yaitu mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Ukraina.

    “Rusia akan memanfaatkan penghentian bantuan AS ke Ukraina untuk merebut lebih banyak wilayah Ukraina dan berusaha melemahkan dukungan Eropa—pendekatan yang telah digariskan oleh Putin dalam teorinya tentang kemenangan,” tambah ISW.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • IHSG Terancam Koreksi, Investor Cemas Dampak Tarif Dagang AS-China

    IHSG Terancam Koreksi, Investor Cemas Dampak Tarif Dagang AS-China

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami pelemahan pada perdagangan pada Selasa (4/3/2025). Pelemahan ini disebabkan oleh penerapan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang AS.

    Berdasarkan data dari RTI Business pada Senin (3/23/2025), IHSG ditutup menguat 249,06 poin (3,97%) menuju posisi 6.519. Pada perdagangan tersebut, tercatat sebanyak 21,4 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 15,8 triliun.

    Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyebutkan, IHSG berpotensi terkoreksi kembali seiring dengan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS terhadap China, yang mencapai 20%. Fanny memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak di kisaran support 6.350-6.450 dan resistance 6.575-6.630.

    “IHSG hari ini berpotensi terkoreksi kembali seiring pengenaan tarif AS ke China sebesar 20%,” ujar Fanny dalam riset hariannya di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Meskipun IHSG diperkirakan akan mengalami pelemahan, Fanny merekomendasikan beberapa saham untuk diperhatikan pada perdagangan Selasa (4/3/2025), antara lain:

    Rekomendasi Saham:TLKM – Buy on weakness: Area beli di 2.370, cut loss jika break di bawah 2.330. Potensi kenaikan jangka pendek ke 2.440-2.460 jika tidak break di bawah 2.370.ANTM – Spec buy: Area beli di 1.580, cut loss jika break di bawah 1.570. Potensi kenaikan jangka pendek ke 1.600-1.630 jika tidak break di bawah 1.570.
     MBMA – Spec buy: Area beli di 328, cut loss jika break di bawah 320. Potensi kenaikan jangka pendek ke 334-344 jika tidak break di bawah 320.ESSA – Spec buy: Area beli di 710, cut loss jika break di bawah 700. Potensi kenaikan jangka pendek ke 730-750 jika tidak break di bawah 710.PTRO – Spec buy: Area beli di 3.300-3.320, cut loss jika break di bawah 3.280. Potensi kenaikan jangka pendek ke 3.400-3.460 jika tidak break di bawah 3.300.INCO – Spec buy: Area beli di 2.870, cut loss jika break di bawah 2.820. Potensi kenaikan jangka pendek ke 2.940-2.960 jika tidak break di bawah 2.870.

    Sebelumnya, indeks-indeks di Wall Street mengalami penurunan pada Senin (3/3/2025), setelah Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor baru akan diberlakukan.

    Sementara itu, saham di kawasan Asia Pasifik bergerak mixed dengan investor menunggu kepastian mengenai rencana Donald Trump untuk mengenakan tarif dagang kepada mitra dagang utama AS dalam pekan ini dan IHSG diprediksi akan mengalami pelemahan.

  • Harga Minyak Dunia Runtuh karena OPEC+ Bersiap Dongkrak Produksi – Page 3

    Harga Minyak Dunia Runtuh karena OPEC+ Bersiap Dongkrak Produksi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia anjlok lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin menyusul laporan bahwa organisasi negara produsen minyak dan sekutunya atau biasa disebut OPEC+ akan melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada April.

    Selain itu, runtuhnya harga minyak dunia juga disebabkan karena kekhawatiran dampak tarif yang dikenalan Amerika Serikat (AS) terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan minyak.

    Organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya seperti Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, telah memutuskan untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada April. Tiga sumber dari kelompok produsen tersebut mengatakan kepada salah kantor berita internasional pada hari Senin.

    OPEC+ telah memangkas produksi sebesar 5,85 juta barel per hari (bph), setara dengan sekitar 5,7% dari pasokan global. Pemangkasan ini disepakati dalam serangkaian langkah besar sejak 2022 untuk mendukung harga.

    Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), harga minyak berjangka Brent turun USD 1,19 atau 1,63% dan ditutup pada USD 71,62 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,39 atau 1,99% menjadi USD 68,37 per barel.

    Di pasar energi AS lainnya, dimulainya kontrak April mendorong harga minyak diesel AS turun ke level terendah dalam sembilan minggu menjelang akhir musim panas. Harga bensin melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan menjelang musim berkendara musim panas.

    Presiden AS Donald Trump akan memutuskan pada hari Senin (waktu setepat) berapa tingkat tarif yang akan dikenakannya mulai Selasa pagi terhadap Kanada dan Meksiko. Saat ini AS tengah melakukan negosiasi di menit-menit terakhir mengenai keamanan perbatasan dan upaya untuk menghentikan masuknya opioid fentanil.

    Donald Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada semua impor dari Kanada dan Meksiko, dengan tarif sebesar 10% pada produk energi Kanada.

    “Tarif mungkin akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak, tetapi tarif juga akan membatasi pasokan minyak jika diarahkan kepada produsen minyak, seperti Kanada dan Meksiko,” kata analis PVM Tamas Varga.

     

  • Populer Internasional: Sosok 4 Capres Ukraina Pilihan AS – Ribuan Orang Israel Demo di Tel Aviv – Halaman all

    Populer Internasional: Sosok 4 Capres Ukraina Pilihan AS – Ribuan Orang Israel Demo di Tel Aviv – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

    Buntut pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden AS Donald Trump meminta Zelensky untuk mundur.

    Trump juga menyodorkan 4 sosok capres Ukraina pilihannya sendiri.

    Sementara itu di Tel Aviv, ribuan warga Israel turun ke jalanan menuntut kelanjutan pertukaran sandera.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Sosok 4 Capres Ukraina yang Disodorkan AS Usai Zelensky Bertengkar dengan Donald Trump

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertengkar dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di ruang oval gedung putih AS pada Jumat, 28 Februari 2025.

    Trump yang tersulut emosi menuduh pemimpin Ukraina itu tidak berterima kasih dan tidak menghormati Amerika Serikat.

    Pertemuan Trump dengan Zelensky terkait penyelesaian perang Ukraina dengan Rusia yang sudah berlangsung 3 tahun.

    AS minta Zelensky diganti

    Buntut dari pertengkaran Zelensky dengan Trump, AS lalu meminta diadakan pemilihan calon presiden (capres) yang baru pengganti Zelensky.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Ribuan Orang Israel di Tel Aviv Unjuk Rasa Menuntut agar Kesepakatan Pertukaran Sandera Dilanjutkan

    Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv kemarin untuk menuntut dilanjutkannya gencatan senjata Gaza dan proses pertukaran sandera, Anadolu Agency melaporkan.

    Para pengunjuk rasa menyerukan agar warga Israel yang ditahan di Gaza dipulangkan, dan mendesak pihak berwenang untuk memprioritaskan negosiasi.

    Tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza, yang dimulai pada 19 Januari, berakhir kemarin. 

    Negosiasi untuk tahap kedua dijadwalkan akan dimulai pada 3 Februari. 

    Namun, Israel belum memulai negosiasi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Serangan Presisi Sukhoi Su-34 Rusia Sapu Bersih Kantong Pertahanan Ukraina di Gulyaypole

    Angkatan Udara Rusia melakukan serangan udara presisi di titik penempatan dan konsentrasi pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina di Gulyaypole, Oblast Zaporizhzhia, Senin (3/3/2025).

    Operasi yang dilakukan oleh pesawat tempur-pembom Su-34 tersebut menggunakan bom udara FAB-1500 dan FAB-500 yang dilengkapi dengan modul perencanaan dan koreksi universal.

    Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman video serangan tersebut, yang menyoroti penempatan amunisi ini dalam konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara.

    FAB-1500, bom berdaya ledak tinggi seberat 1.500 kilogram, merupakan salah satu yang terberat dalam seri FAB rancangan Soviet, yang juga mencakup FAB-500.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Buntut Cekcok Trump-Zelensky, Pemimpin Eropa Ambil Alih Negosiasi Perdamaian Perang Ukraina

    Para pemimpin di Uni Eropa sepakat untuk mengambil alih penyusunan rencana negosiasi perdamaian perang Ukraina usai menggelar pertemuan di London, Inggris

    Rencana tersebut, diungkap Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dua hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlibat cekcok dengan Presiden AS Donald Trump.

    Trump yang tersulut emosi menuduh pemimpin Ukraina itu tidak berterima kasih dan tidak menghormati Amerika Serikat.

    Ketegangan ini yang kemudian mendorong para pemimpin di Eropa untuk mengambil kendali negosiasi perang Rusia-Ukraina dari Amerika Serikat di tengah memburuknya hubungan antara Kyiv dan Washington.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Harga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini – Page 3

    Harga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan hari Senin setelah merosot ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan sesi sebelumnya. Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

    Selain itu, harga emas juga naik karena investor memborong aset safe haven sebagai respons terhadap kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.

    Mengutip CNBC, Selasa (4/3/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD 2.893,44 per ons. Harga emas berjangka AS naik 1,95% menjadi USD 2.904,10 per ons.

    “Saya pikir pada akhirnya kita berada di pasar yang sangat bullish dan harga emas bisa jauh lebih tinggi dari USD 3.000, dengan kemungkinan adanya pembalasan tarif. Saya masih berpikir akan melihat bank sentral masuk dan membeli (emas),” kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

    Indeks dolar AS turun lebih dari 1%, menjauh dari level tertinggi lebih dari dua minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya. Penurunan indeks dolar ini mencerminkan pelemahan yang membuat harga emas dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

    Untuk diketahui, indeks dolar adalah indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya.

    Trump diperkirakan akan memutuskan berapa tingkat tarif yang akan dikenakan mulai Selasa pagi, atas impor dari Kanada dan Meksiko. Ia telah berjanji untuk mengenakan tarif 25% atas impor kedua negara tersebut, tetapi ini ditunda selama sebulan yang berakhir pada hari Selasa.

    Minggu lalu, Trump mengancam Tiongkok dengan bea tambahan sebesar 10%, yang juga akan berlaku pada hari Selasa, yang mengakibatkan tarif kumulatif sebesar 20%.

     

  • Israel Minta Tahap 1 Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas: Usaha Kembalikan Keadaan ke Titik Awal – Halaman all

    Israel Minta Tahap 1 Gencatan Senjata Diperpanjang, Hamas: Usaha Kembalikan Keadaan ke Titik Awal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan Palestina, Hamas, mengatakan Israel mencoba mengembalikan keadaan ke titik awal dengan meminta perpanjangan tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya telah mengadopsi usulan utusan Presiden AS Donald Trump untuk gencatan senjata sementara di Gaza, selama periode Ramadan dan Paskah.

    Keputusan itu dilakukan beberapa jam setelah fase pertama dari kesepakatan yang disepakati sebelumnya berakhir.

    “Pendudukan berusaha mengembalikan keadaan ke titik awal dan membatalkan perjanjian melalui alternatif yang diusulkannya,” kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Senin (3/3/2025), dilansir Al Arabiya.

    Sementara itu, gencatan senjata dicapai pada Januari 2025, setelah lebih dari setahun negosiasi yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, menetapkan rencana tiga tahap untuk mengembalikan semua sandera yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, dan mengakhiri perang yang dipicu oleh serangan tersebut.

    Militan yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang hari itu, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang.

    Lebih dari 100 orang dibebaskan dalam gencatan senjata sebelumnya.

    Pasukan Israel menyelamatkan delapan orang dan menemukan puluhan mayat sebelum gencatan senjata saat ini diberlakukan.

    Selama fase pertama yang berlangsung enam minggu, Hamas membebaskan 25 sandera Israel yang masih hidup dan delapan jenazah lainnya sebagai ganti hampir 2.000 tahanan Palestina.

    Pasukan Israel mundur dari sebagian besar wilayah Gaza dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.

    Masing-masing pihak saling menuduh melakukan pelanggaran, tetapi kesepakatan itu tetap berlaku.

    Tahap 2 akan selalu jauh lebih sulit karena akan memaksa Israel untuk memilih antara mengamankan pemulangan para sandera dan memusnahkan Hamas — dua tujuan perang utama Netanyahu.

    Hamas, yang masih menguasai Gaza, mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa jika Israel mengakhiri perang.

    Namun, hal itu akan membuat kelompok militan tersebut tetap utuh dan memiliki pengaruh besar atas wilayah tersebut, bahkan jika mereka menyerahkan kekuasaan formal kepada warga Palestina lainnya, seperti yang mereka katakan akan mereka lakukan.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, Hamas mengatakan Israel berusaha mengembalikan situasi ke “titik awal” dengan menolak memasuki fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza dan meminta perpanjangan fase pertama.

    Kecaman global mengalir setelah keputusan Israel untuk memblokir pengiriman bantuan ke Gaza, dengan Mesir, Qatar dan Yordania menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata dan hukum humaniter.

    Dua warga Palestina tewas dan tiga terluka dalam serangan Israel di Gaza selatan.

    Setidaknya satu orang tewas dan empat orang terluka dalam apa yang menurut polisi Israel sebagai serangan penusukan di sebuah stasiun bus di Haifa.

    Serangan penusukan di Haifa, Israel, menewaskan seorang pria berusia 70 tahun dan melukai sedikitnya empat orang lainnya. Polisi Israel mengatakan penyerangnya adalah seorang Druze Israel dan tewas.

    Tentara Israel melancarkan serangan mematikan lainnya di Gaza dan menghentikan bantuan ke daerah kantong itu untuk hari kedua, sementara kelompok hak asasi manusia memperingatkan akan terjadinya keruntuhan kemanusiaan lebih lanjut.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan dua sandera Israel yang diizinkan oleh anggota Al-Qassam untuk melihat pembebasan 3 rekannya melalui pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). (Telegram/Brigade Al-Qassam)

    Satu serangan Israel menewaskan dua warga Palestina di Rafah bagian tengah.

    Serangan lainnya melukai tiga orang di dekat Khan Younis.

    Operasi militer Israel yang berkelanjutan di Jenin telah membuat kamp pengungsian di kota itu lebih kosong dari sebelumnya, menurut wali kota kota tersebut.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi 48.388 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza, sementara 111.803 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Alasan Trump Suka dengan Putin Tapi Tidak dengan Zelensky

    Alasan Trump Suka dengan Putin Tapi Tidak dengan Zelensky

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan ketidaksukaan ke Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Hal ini setidaknya terlihat dari pertengkaran verbal keduanya di Ruang Oval, Gedung Putih, pekan lalu.

    Awalnya, pertemuan berjalan cukup baik selama 23 menit pertama. Terlihat pertemuan yang sopan meskipun kaku antara seorang presiden Amerika dan seorang pemimpin asing.

    Situasi kemudian memanas 39 menit. Bahkan ada kesan Trump lebih menyukai Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Ya, mengutip tulisan khusus New York Times, Trump memang tampaknya benar-benar kesal selama diskusi dengan Zelensky karena kata-kata kasar mantan komedian itu ke Putin. Trump, yang tidak mengatakan apa-apa selain hal-hal baik tentang penguasa Kremlin itu, tampak tersinggung atas namanya dan memarahi Zelensky karena bersikap bermusuhan terhadap orang yang telah menginvasi negaranya.

    “Dia membenci kita,” kata Zelensky kepada Trump, mencoba menjelaskan bahwa Putin adalah agresor, bukan korban.

    “Ini bukan tentang saya. Dia membenci orang Ukraina. Dia pikir kita bukan sebuah negara.”

    Zelensky pun menjelaskan pernyataan Trump pekan lalu yang menyebut Ukraina memulai perang salah besar. Ia menegaskan “Putin memulai perang ini”.

    Trump kemudian tidak setuju. Ia mulai menegur Zelensky karena bersikap jahat.

    “Sangat menyenangkan berbicara buruk tentang orang lain,” kata Trump, nadanya mencemooh.

    “Tetapi saya ingin masalah ini segera diselesaikan,” katanya.

    “Ini bukan cinta,” tegasnya menjelaskan bahwa ia menganggap Zelensky sebagai pihak yang bersalah.

    “Itulah sebabnya Anda berada dalam situasi ini.”

    Lalu mengapa Trump sepertinya lebih suka Putin dibanding Zelensky?

    Mengutip Carnegie Politika, publikasi digital yang menampilkan analisis soal Rusia dan Ukraina, Putin pintar mengambil hati Trump. Ini terjadi saat pembebasan Marc Fogel seorang warga negara AS yang ditahan di Rusia atas tuduhan narkoba terjadi pekan lalu.

    Trump berbicara dengan Putin secara langsung. Putin pun memanfaatkan keinginan Trump itu, memperlakukan pria 78 tahun itu sesuai keinginannya “dianggap cepat dan tegas”.

    Komunikasi untuk memberikan Trump kesan keberhasilan dan kesuksesan yang dilakukan Putin. Putin hanya perlu membebaskan Fogel.

    Kasus yang sama juga terjadi di Ukraina. Putin siap memberi Trump kemenangan dengan perdamaian dengan Ukraina.

    “Ia memulai perang dan akan menghentikannya jika kondisi tertentu terpenuhi dan kata-kata yang tepat diucapkan,” ujar analisis lembaga itu, dikutip Selasa (4/3/2025).

    “Selama seperempat abad berkuasa, Putin telah mengusulkan agar Rusia dan Amerika Serikat bekerja sama untuk mengalahkan musuh bersama, mulai dari teroris Islam dan perompak Somalia hingga COVID-19 dan bahkan pemanasan global,” tambahnya.

    “Ia percaya bahwa kemenangan seperti itu akan membawa kedua negara lebih dekat, melampaui hambatan politik dan ideologis, perbedaan antara kekuatan yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah, dan bahkan penindasan domestik Rusia, seperti yang berhasil dilakukan Stalin dan Roosevelt pada tahun 1940-an.”

    Hal ini berbeda dengan Zelensky. Dimuat Politico, Zelenskyy melakukan kesalahan fatal dengan terlibat dalam debat di depan kamera dengan Trump dan wakilnya JD Vance di Gedung Putih. Itu memalukan buat Trump dan menimbulkan kemarahannya.

    Kebencian Pribadi Trump ke Zelensky sejak 2019

    Indian Express juga mencoba membedah ini. Laman itu mengatakan tampaknya Trump memendam ketidaksukaan pribadi terhadap Zelensky.

    “Trump membenci Ukraina. Dia dan orang-orang di sekitarnya percaya bahwa Ukraina adalah penyebab semua masalah Trump..,” kata seorang pengusaha Ukraina-Amerika yang pernah bekerja dengan pengacara Trump, Rudy Giuliani, Lev Parnas.

    “Dia membenci Zelensky dengan penuh semangat, dan Zelensky mengetahuinya,” tambahnya.

    Trump dan Zelensky memang punya sejarah yang sudah terjalin setidaknya lima tahun lalu, sekitar 2019. Saat itu, Zelensky tidak melakukan sesuatu yang Trump inginkan.

    Ini terkait kasus pemakzulan Trump di masa dirinya menjabat di periode pertama. Kala itu muncul isu bahwa pemilu AS 2016 yang dimenangkan Trump terkait campur tangan Rusia.

    “Penyelidikan oleh otoritas Amerika mengklaim bahwa Rusia telah meretas email Partai Demokrat dan merilisnya. Dokumen yang bocor menunjukkan bahwa pimpinan Partai Demokrat lebih memilih Hillary Clinton sebagai kandidat Presiden daripada Bernie Sanders, yang merusak reputasi Clinton,” tulis laman itu, yang juga bersumber dari Politico.

    “Namun, Trump mengatakan peretasan itu dilakukan oleh Ukraina untuk mencemarkan nama baik Rusia. Begitu ia menjadi Presiden, dalam panggilan telepon yang menentukan pada tahun 2019, ia bahkan meminta Zelensky untuk menyelidiki masalah tersebut dan mengembalikan server yang ia yakini berada di Ukraina. Zelensky menyetujui hal ini akan memperkuat teori campur tangan Ukraina.”

    Namun, ini bukan satu-satunya bantuan yang Trump minta. Ia juga meminta Zelensky untuk menyelidiki putra Joe Biden, Hunter Biden, terkait perusahaan migas di sana.

    Ia bahkan membuat kunjungan ke Gedung Putih untuk Zelensky. Di mana Trump berjanji akan memberikan bantuan militer senilai hampir US$400 juta untuk Ukraina dengan syarat bantuan ini diberikan.

    Namun permintaan itu justru menjadi masalah. Ini dibawa ke Kongres AS dan Trump dimakzulkan atas tindakannya meminta penyelidikan Hunter.

    (sef/sef)

  • Kremlin Anggap Sia-sia Resolusi London Summit Dukungan ke Ukraina, Permusuhan Dianggap Bisa Berlanjut

    Kremlin Anggap Sia-sia Resolusi London Summit Dukungan ke Ukraina, Permusuhan Dianggap Bisa Berlanjut

    JAKARTA  – Kremlin mengatakan janji yang dibuat oleh para pemimpin Eropa pada pertemuan puncak di London mengenai Ukraina akhir pekan lalu untuk meningkatkan pendanaan ke Kyiv, tidak akan membantu mewujudkan resolusi damai atas konflik tersebut.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan para pemimpin Barat lainnya pada Minggu, 2 Maret.

    Mereka sepakat untuk menyusun rencana perdamaian Ukraina untuk disampaikan ke Amerika Serikat dua hari setelah Zelenskyy berselisih hebat dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hasil pertemuan puncak tersebut – termasuk kesepakatan rudal pertahanan udara senilai $2 miliar dari Inggris – akan memungkinkan permusuhan terus berlanjut.

    Dilansir Reuters, Senin, 3 Maret, Kremlin menegaskan sangat penting bagi Zelenskyy untuk dipaksa mengubah posisinya dan mencari perdamaian.

  • Arab Kutuk Israel yang Blokir Bantuan, Ben Gvir: Gudang Makanan di Gaza Harus Dibom – Halaman all

    Arab Kutuk Israel yang Blokir Bantuan, Ben Gvir: Gudang Makanan di Gaza Harus Dibom – Halaman all

    Arab Kutuk Israel yang Blokir Bantuan, Ben Gvir: Gudang Makanan di Gaza Harus Dibom

    TRIBUNNEWS.COM – Reaksi internasional berupa kecaman dan bahkan kutukan datang atas tindakan Israel yang memblokir akses masuknya seluruh bantuan kemanusiaan untuk Gaza per Minggu (2/3/2025).

    Namun, seperti abai terhadap tekanan internasional, Israel -yang dilaporkan sudah berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) soal blokade bantuan ke Gaza ini- cenderung bergeming dan melanjutkan aksi blokade.

    Entitas politik pendukung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di pemerintahan juga mendukung langkah yang dianggap sebagai kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan ini.

    Channel 12 Israel mengutip pernyataan menteri keamanan dalam negeri Israel yang mengundurkan diri, Itamar Ben Gvir bahkan menyerukan kalau Israel harus lebih jauh lagi melakukan penggunaan bantuan sebagai ‘senjata’

    “Gudang makanan di Jalur Gaza harus dibom,” kata Ben Gvir dikutip Khaberni dari Channel 12.

    Ben Gvir menambahkan kalau pemerintah Israel seharusnya mengancam akan mengeksekusi tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang diculik dan disakiti.

    Ben Gvir sebelumnya juga mengatakan kalau ‘lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali’ soal manuver Israel memblokir bantuan masuk ke Gaza.

    “Waktu yang tepat untuk membuka gerbang neraka di Gaza,” katanya.

    BLOKIR BANTUAN – Truk pengangkut bantuan melewati Rafah di Jalur Gaza selatan. Pada Minggu (2/3/2025), Israel menyatakan memblokir semua bantuan masuk ke Gaza untuk menekan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Amerika Serikat. (tangkap layar/Hussam al-Masri/Reuters)

    Yordania: Israel Picu Dimulainya Lagi Perang 

    Di sisi lain, negara-negara Arab mengutuk aksi Israel ini. 

    Kementerian Luar Negeri Yordania, Minggu (2/3/2025) kalau keputusan Israel untuk menghentikan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza mengancam akan memicu kembali perang di sana.

    Keputusan tersebut merupakan “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional” dan Konvensi Jenewa keempat tentang perlindungan warga sipil, kata pernyataan resmi.

    “Keputusan pemerintah Israel … mengancam akan meledakkan situasi lagi di jalur tersebut,” kata pernyataan itu.

    “Israel harus berhenti menggunakan kelaparan sebagai senjata.”

    BLOKIR BANTUAN – Truk pengangkut bantuan melewati Rafah di Jalur Gaza selatan. Pada Minggu (2/3/2025), Israel menyatakan memblokir semua bantuan masuk ke Gaza untuk menekan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Amerika Serikat.

    Qatar: Israel Langgar Gencatan Senjata

    Qatar pada Minggu menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan memblokir masuknya bantuan ke daerah kantong itu, karena pembicaraan tentang tahap kedua terhenti.

    “Qatar mengutuk keras keputusan pemerintah pendudukan Israel untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan menganggapnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata, (dan) hukum humaniter internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar.

    Qatar juga menyatakan “penolakannya terhadap penggunaan makanan sebagai senjata perang”.

    Qatar adalah mediator utama dalam negosiasi gencatan senjata.

    Arab: Israel Terapkan Hukuman Kolektif

    Arab Saudi mengecam keputusan Israel untuk memblokir bantuan yang masuk ke Jalur Gaza, dan menyebutnya sebagai “pemerasan” karena pembicaraan tentang gencatan senjata yang rapuh menemui jalan buntu.

    Keputusan Israel “untuk menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan penggunaannya sebagai alat pemerasan dan hukuman kolektif … merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan pelanggaran langsung terhadap aturan hukum humaniter internasional”, kata pernyataan kementerian luar negeri yang dikutip oleh Kantor Berita Resmi Saudi.

    Arab Saudi juga mendesak masyarakat internasional untuk “menghentikan pelanggaran serius Israel ini”.

    Uni Eropa Kutuk Aksi Tak Manusiawi Israel

    Tak cuma negara-negara Arab, Uni Eropa mengutuk keputusan pendudukan Israel ini.

    Uni Eropa menilai hal ini dapat menimbulkan konsekuensi kemanusiaan.

    Serikat negara Eropa itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web resminya tadi malam, “Kita harus bekerja menuju gencatan senjata permanen sambil memastikan pembangunan kembali Gaza,” memperbarui seruan untuk memastikan akses penuh, cepat, aman dan tanpa batas bagi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

    Jerman mendesak Israel pada hari Senin untuk “segera” berhenti mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza, setelah pembicaraan mengenai perpanjangan gencatan senjata menemui jalan buntu.

    “Bantuan kemanusiaan harus selalu dijamin aksesnya tanpa hambatan ke Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Sebastian Fischer dalam sebuah konferensi pers, seraya menambahkan bahwa “mengizinkan atau mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan bukanlah cara tekanan yang sah selama negosiasi.”

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa ia telah memutuskan untuk menghentikan masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan berakhirnya fase pertama perjanjian gencatan senjata di Jalur tersebut antara Hamas dan Israel.

    BERBARIS – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris di lokasi pembebasan 3 sandera Israel, di Khan Yunis, Sabtu (15/2/2025). Hamas memberi hadiah ke sandera Israel pada prosesi pembebasan tersebut. (khaberni/tangkap layar)

    Hamas: Israel Mau Kembalikan Situasi ke Titik Awal 

    Adapun gerakan Hamas pada hari Senin menuduh Israel mencoba mengembalikan keadaan ke titik awal dengan meminta perpanjangan tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza mereka.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah mengadopsi usulan utusan Presiden AS Donald Trump untuk gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadan dan Paskah, beberapa jam setelah tahap pertama dari kesepakatan yang disepakati sebelumnya berakhir.

    “Pendudukan berusaha mengembalikan keadaan ke titik awal dan membatalkan perjanjian melalui alternatif yang diusulkannya,” kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

    Ia mengatakan bahwa “pelanggaran perjanjian selama tahap pertama membuktikan tanpa diragukan lagi bahwa pemerintah pendudukan (Israel) berkepentingan dalam keruntuhan perjanjian.”

    Ia menambahkan bahwa mediator dan penjamin bertanggung jawab penuh untuk mencegah Netanyahu menyabotase semua upaya yang telah dilakukan untuk mencapai perjanjian dan untuk melindunginya dari keruntuhan.

     

    (oln/thntnl/khbrn/*)