Tag: Donald Trump

  • Demo Besar Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera – Halaman all

    Demo Besar Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ratusan warga Israel menggelar unjuk rasa besar-besaran di Tel Aviv pada Minggu, 9 Maret 2025.

    Aksi ini diadakan oleh keluarga dan teman-teman para tawanan yang ditahan oleh Hamas, menuntut pemerintah Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata dan segera membebaskan sandera.

    Dalam demonstrasi tersebut, Zahiro Shahar Mor, keponakan tawanan Avraham Munder, mengungkapkan, “Kepentingan Netanyahu bukanlah kepentingan negara Israel atau rakyatnya.”

    Ia menambahkan bahwa sebagian besar masyarakat Israel menginginkan semua sandera yang tersisa segera dipulangkan dan bersedia membayar harga untuk itu.

    Sebelum unjuk rasa, para kerabat sandera juga memohon kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang baru saja bertemu dengan delapan mantan tawanan pada Rabu, 5 Maret 2025.

    Pembicaraan Pembebasan Sandera

    Sementara itu, pertemuan antara para pemimpin Hamas dan negosiator sandera dari AS, Adam Boehler, berlangsung dalam beberapa hari terakhir.

    Fokus pembicaraan adalah untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel yang ditahan di Gaza.

    Taher al-Nono, penasihat politik pemimpin Hamas, mengonfirmasi pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington, yang berlangsung di Doha.

    Al-Nono menyatakan, “Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina.” Ia menambahkan bahwa diskusi juga membahas implementasi perjanjian bertahap untuk mengakhiri perang Israel-Hamas.

    Utusan khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, menyebutkan bahwa mendapatkan pembebasan Edan Alexander, seorang pria berusia 21 tahun dari New Jersey yang diyakini sebagai sandera Amerika terakhir yang masih hidup, adalah prioritas utama.

    Proses Negosiasi Gencatan Senjata

    Israel dan Hamas telah menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata.

    Delegasi Hamas bertemu dengan mediator Mesir dan mengonfirmasi kesiapan mereka untuk merundingkan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata.

    Israel juga berencana mengirim negosiator ke Doha pada Senin, 10 Maret 2025.

    Perjanjian gencatan senjata sebelumnya yang dimulai pada 19 Januari 2025 telah menghasilkan pembebasan 33 sandera, termasuk delapan yang telah meninggal, sebagai imbalan untuk sekitar 1.800 tahanan Palestina.

    Hingga saat ini, dari 251 orang yang diculik selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, 58 orang masih ditahan di Gaza, sementara 34 di antaranya telah dinyatakan meninggal oleh militer Israel.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Hamas Temui Bos Intelijen Mesir: Bantah Setuju Perpanjangan Gencatan Senjata, IDF Bom Gaza Utara – Halaman all

    Hamas Temui Bos Intelijen Mesir: Bantah Setuju Perpanjangan Gencatan Senjata, IDF Bom Gaza Utara – Halaman all

    Petinggi Hamas Temui Bos Intelijen Mesir: Bantah Setuju Perpanjangan Gencatan Senjata, Israel Bombardir Gaza Utara

    TRIBUNNEWS.COM – Delegasi Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, yang dipimpin kepala dewan kepemimpinan gerakan itu, Mohammed Darwish, dilaporkan bertemu dengan Kepala Intelijen Umum Mesir, Mayor Jenderal Hassan Rashad, di Kairo pada Minggu (9/3/2025).

    Pertemuan dilaporkan untuk membahas implementasi gencatan senjata tahap II dan perjanjian pertukaran sandera dan tahanan antara Hamas dan Israel.

    Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas, pertemuan membahas berbagai fase implementasi perjanjian di fase kedua. 

    Delegasi Hamas tersebut menekankan wajibnya Israel mematuhi semua persyaratannya dan menyerukan transisi segera ke fase kedua negosiasi gencatan senjata.

    Transisi ini mensyaratkan Israel untuk membuka penyeberangan perbatasan dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan secara tak terbatas ke Gaza.

    “Delegasi Hamas juga menegaskan kembali persetujuan Hamas untuk membentuk komite dukungan masyarakat yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional independen untuk mengelola Gaza sementara sampai rekonsiliasi Palestina tercapai dan pemilihan umum diadakan di semua tingkatan,” kata laporan RNTV, Minggu.

    Hamas mengucapkan terima kasih kepada Mesir atas upaya mediasi yang sedang berlangsung, khususnya dalam melawan upaya pengusiran warga Palestina dari Gaza, seperti yang diserukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan disetujui Israel.

    Hamas juga menyatakan menerima dan mengakui hasil KTT Arab yang membahas rencana rekonstruksi Gaza.

    “Gerakan ini menegaskan kembali komitmennya terhadap hak-hak dasar rakyat Palestina,” kata laporan.

    SAYAP MILITER HAMAS – Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dalam sebuah parade militer di Jalur Gaza beberapa waktu lalu. Hamas membantah menyetujui usulan AS untuk memperpanjang gencatan senjata dan menyerukan Israel untuk melanjutkan negosiasi Tahap II gencatan senjata di mana pasukan Israel harus menarik diri dari Gaza dan membuka akses masuk bantuan kemanusiaan.

    Bantah Setuju Perpanjangan Gencatan Senjata

    Sementara itu, pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi membantah laporan yang mengklaim bahwa gerakan itu telah menyetujui gencatan senjata sementara di Gaza.

    Dalam sebuah pernyataan pers, ia menekankan komitmen Hamas terhadap perjanjian yang ada dan kebutuhan untuk melanjutkan dengan tahap kedua negosiasi di bawah kondisi yang disepakati.

    “Hamas menolak laporan yang beredar sebagai palsu dan tidak mencerminkan proses negosiasi yang sebenarnya,” kata laporan RNTV mengutip pernyataan Mardawi.

    Dalam perkembangan terkait, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana untuk mengirim delegasi Israel ke Doha untuk memajukan negosiasi dengan Hamas mengenai pertukaran tahanan.

    Langkah ini dilakukan di tengah spekulasi bahwa pemerintah Netanyahu berusaha untuk menghindari penerapan tahap kedua (Fase II) dari perjanjian gencatan senjata, yang termasuk menghentikan perang di Gaza dan menarik Pasukan Pendudukan Israel ke perbatasan pra-eskalasi.

    Perjanjian gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025, menetapkan penghentian permusuhan antara kedua belah pihak.

    Hamas menegaskan bahwa Israel harus sepenuhnya mematuhi semua persyaratan, termasuk penarikan penuh dari Gaza dan mengakhiri perang.

    ASAP MENGEPUL – Tangkapan layar Khaberni, Minggu (2/3/2025) yang menunjukkan asap mengepul dari serangan udara Israel di Gaza. Israel melakukan serangkaian serangan udara ke Gaza seiring berakhirnya gencatan senjata tahap I pada 28 Februari 2025. Israel menuntut perpanjangan tahap I, namun ditolak Hamas. (khaberni/tangkap layar)

    IDF Bombardir Gaza Utara 

    Dalam laporan perkembangan situasi di Jalur Gaza, RNTV melaporkankan kalau Militer Israel (IDF) melakukan bombardemen ke Gaza Utara.

    “IDF mengatakan pihaknya melakukan serangan udara pada hari Minggu terhadap para milisi Palestina yang menanam alat peledak di Gaza utara,” kata laporan itu mengutip pernyataan IDF.

    Melabeli para pejuang Palestina sebagai ‘teroris’, IDF menyatakan, serangan itu mengenai sasaran mereka.

    “Sebelumnya hari ini, beberapa ‘teroris’ diidentifikasi beroperasi di dekat pasukan IDF dan mencoba menanam alat peledak di tanah di Gaza utara. Serangan pesawat tempur Israel berhasil “memukul para teroris”,” klaim IDF dalam sebuah pernyataan.

    Hamas Ajukan 3 Syarat untuk Kelanjutan Negosiasi Tahap 2 Gencatan Senjata 

    Juru bicara Hamas Hazem Qassem menguraikan tiga syarat untuk negosiasi yang akan datang: pertukaran tahanan, penarikan penuh dari Jalur Gaza, dan komitmen untuk menahan diri dari agresi lebih lanjut.

    Qassem menekankan, “Sekarang terserah Israel untuk menunjukkan keseriusan kepada mediator untuk memastikan perjanjian berlanjut.”

    Dia juga mengklarifikasi kabar kalau Hamas telah memberi tahu mediator tentang penolakannya untuk memperpanjang fase pertama dari perjanjian gencatan senjata.

    Selanjutnya, Qassem menegaskan kesediaan Hamas untuk terlibat dalam pertukaran tawanan dengan persyaratan baru selama fase kedua dari perjanjian.

     

    (oln/rntv/*)

  • Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran – Halaman all

    Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah unjuk rasa besar-besaran diadakan di Tel Aviv bersama keluarga dan teman-teman para tawanan, Minggu (9/3/2025).

    Mereka menuntut pemerintah Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata dengan Hamas dan membebaskan para tawanan.

    “Kepentingan Netanyahu bukanlah kepentingan negara Israel atau rakyatnya,” kata Zahiro Shahar Mor, keponakan tawanan Avraham Munder, dalam demonstrasi tersebut, dilansir Al Jazeera.

    “Sebagian besar masyarakat Israel menginginkan semua sandera yang tersisa segera dipulangkan, dan mereka bersedia membayar harganya untuk itu,” jelasnya.

    Sebelum unjuk rasa mingguan mereka di Tel Aviv, para kerabat memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bertemu dengan delapan mantan tawanan pada Rabu (5/3/2025).

    “Tuan Presiden, kembalinya perang berarti hukuman mati bagi para sandera yang masih hidup.”

    “Tolong, Tuan, jangan biarkan Netanyahu mengorbankan mereka,” kata sebuah pernyataan.

    Hamas-AS Bahas Pembebasan Sandera

    Pertemuan antara para pemimpin Hamas dan negosiator sandera AS, Adam Boehler, dalam beberapa hari terakhir difokuskan pada pembebasan seorang warga negara ganda Amerika-Israel yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza, kata seorang pejabat senior Hamas kepada Reuters pada hari Minggu.

    Taher al-Nono, penasihat politik bagi pemimpin kelompok Palestina tersebut, mengonfirmasi pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington.

    Ia mengatakan bahwa diskusi tersebut telah berlangsung di ibu kota Qatar selama seminggu terakhir.

    “Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan berkewarganegaraan ganda.”

    “Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina,” kata al-Nono.

    Ia menambahkan bahwa kedua belah pihak juga telah membahas cara untuk mewujudkan implementasi perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas.

    “Kami memberi tahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan tersebut dalam kerangka pembicaraan ini,” kata al-Nono kepada Reuters.

    Utusan khusus Presiden Donald Trump Steve Witkoff mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih minggu lalu bahwa mendapatkan pembebasan Edan Alexander, pria berusia 21 tahun dari New Jersey yang diyakini sebagai sandera Amerika terakhir yang masih hidup yang ditawan oleh Hamas di Gaza, adalah “prioritas utama bagi kami.”

    Adapun Alexander bertugas sebagai tentara di militer Israel.

    Israel dan Hamas memberi isyarat pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mempersiapkan tahap berikutnya dari negosiasi gencatan senjata, karena para mediator terus maju dengan pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata 42 hari yang rapuh yang dimulai pada bulan Januari.

    Delegasi Hamas bertemu dalam dua hari terakhir dengan para mediator Mesir dan menegaskan kembali kesiapannya untuk merundingkan implementasi tahap kedua kesepakatan itu.

    Israel juga mengatakan akan mengirim negosiator ke Doha pada Senin (10/3/2025) untuk pembicaraan gencatan senjata.

    Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Trump bertemu di Ruang Oval dengan delapan mantan sandera Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Tahap pertama perjanjian tersebut menghasilkan pembebasan 33 sandera, termasuk delapan yang telah meninggal, dengan imbalan sekitar 1.800 tahanan Palestina.

    Pada akhir November 2023, 105 sandera telah dibebaskan selama gencatan senjata selama satu minggu dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

    Dari 251 orang yang diculik selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, 58 orang masih ditahan di Gaza, 34 di antaranya telah dinyatakan meninggal oleh militer Israel.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), foto (atas, kiri-kanan): 2 sandera Israel (Tal Shoham dan Avera Mengistu) dibebaskan, (bawah, kiri-kanan): 3 tentara Israel dibebaskan dan sandera Hisham al-Sayed dibebaskan. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Diberitakan Al Jazeera, Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, pada hari Senin untuk mencoba dan memajukan gencatan senjata Gaza dan pembicaraan pertukaran tawanan.

    Hamas mengatakan ada “indikator positif” untuk dimulainya perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata.

    Enam toko roti di Khan Younis, Gaza, menghentikan operasinya di tengah kekurangan bahan bakar sementara Israel terus memblokade semua bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.

    Hamas menyerukan diakhirinya blokade Israel terhadap Gaza serta negosiasi segera mengenai fase kedua kesepakatan gencatan senjata setelah Netanyahu mengatakan ia akan mengirim delegasi ke pembicaraan gencatan senjata di Doha.

    Axios melaporkan bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, akan terbang ke Doha pada Selasa malam untuk mencoba dan “menengahi kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas”.

    Seorang polisi senior Palestina di Gaza terluka setelah amunisi yang ditinggalkan oleh militer Israel meledak di Jabalia.

    Pasukan Israel melanjutkan serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menangkap dua tahanan yang dibebaskan di Hebron dan menyebarkan peluru tajam dan granat kejut di desa Burqa.

    Qatar menyerukan “upaya internasional yang lebih intensif” untuk membawa fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan badan atom PBB.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.453 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza, dengan 111.860 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan bahwa ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman – Halaman all

    Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman – Halaman all

    Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan laut Iran, Rusia, dan China dilaporkan akan mengadakan latihan militer di lepas pantai Iran minggu ini dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama, media Iran melaporkan pada hari Minggu.

    “Ketiga negara, yang memiliki keinginan bersama untuk melawan apa yang mereka cirikan sebagai hegemoni Amerika, telah mengadakan latihan serupa di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir,” kata laporan Al Arabiya, Minggu (9/3/2025).

    Latihan “akan dimulai pada Selasa (11/3/2025) di pelabuhan Chabahar,” yang terletak di tenggara Iran di Teluk Oman, kata kantor berita Tasnim, tanpa menyebutkan durasinya.

    “Perang dan kapal tempur dan dukungan dari pasukan angkatan laut China dan Rusia, serta kapal perang pasukan angkatan laut Iran dan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), sayap ideologis militer Iran, diharapkan untuk berpartisipasi, menurut laporan Tasnim.

    Latihan akan berlangsung “di Samudra Hindia utara” dan bertujuan untuk “memperkuat keamanan di kawasan itu, dan memperluas kerja sama multilateral antara negara-negara yang berpartisipasi,” kata Tasnim.

    Azerbaijan, Afrika Selatan, Oman, Kazakhstan, Pakistan, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab dan Sri Lanka akan hadir sebagai pengamat.

    China akan mengerahkan “kapal perusak dan kapal pasokan,” kata kementerian pertahanan Beijing di jaringan media sosial WeChat.

    Tentara Iran melakukan latihan di daerah yang sama pada bulan Februari untuk “memperkuat kemampuan pertahanan terhadap ancaman apa pun.”

    Pesawat AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran

    Latihan perang Iran, Rusia,dan China ini akan menandingi apa yang diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Kamis (6/3/2025) kemarin.

    IDF menyatakan, Angkatan udara Israel (IAF) dan AS telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur.

    Latihan gabungan yang melibatkan pesawat pengebom jarak jauh ini terjadi pada Selasa (4/3/2025).

    Latihan ini dilakukan pada saat yang sangat kritis, kemungkinan menunjukkan pesan kepada Iran atas adanya potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

    Dua jenis jet tempur terlihat melintasi langit Mediterania Timur pada saat itu.

    “Jet tempur F-35 dan F-15 Israel ikut serta dalam latihan di Mediterania Timur bersama pesawat pengebom strategis jarak jauh B-52 AS,” kata tentara Israel, dikutip dari Middle East Eye.

    Seperti diketahui, pesawat B-52 milik AS memiliki kemampuan untuk membawa bom untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

    Latihan gabungan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan terhadap Teheran selama masa ketegangan.

    “Latihan tersebut difokuskan pada koordinasi operasional antara kedua militer untuk “meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai ancaman regional,” tambah IDF, dikutip dari Xinhua News.

    Latihan tersebut dilakukan pada saat yang sensitif di Timur Tengah.

    Di mana gencatan senjata Israel-Hamas masih belum ada kesepakatan hingga saat ini.

    Sementara Israel mengancam akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan potensi dukungan AS.

    Dukungan AS yang diberikan untuk Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran sempat diungkapkan oleh Presiden Trump pada bulan Februari, lalu.

    Ia mengatakan lebih suka membuat kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir.

    Namun jika tidak berhasil, ia mengancam akan mengebom Iran.

    Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan dan memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut.

    Ini mengacu pada perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal.

    Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan Inisiatif Keamanan Proliferasi 2003 untuk mencoba dan menghentikan ekspor minyak Iran.

    Trump telah berjanji untuk kembali melakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran. 

    Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

    Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

     

    (oln/alrby/*)

  • Anggaran Terancam Dipangkas, NASA Bisa Lumpuh

    Anggaran Terancam Dipangkas, NASA Bisa Lumpuh

    Jakarta

    NASA mungkin akan mengalami kejutan yang tidak menyenangkan. Pemerintahan Donald Trump kabarnya akan memangkas anggaran sains badan antariksa tersebut hingga 50% yang dapat menjadi bencana bagi masa depan penelitian antariksa.

    “Jika ini dilaksanakan, itu akan menjadi peristiwa tingkat kepunahan bagi sains dan eksplorasi antariksa di Amerika Serikat,” kata kepala kebijakan antariksa Planetary Society Casey Dreier. “Kehilangan uang sebanyak ini, secepat ini, tidak ada presedennya dalam sejarah NASA.”

    “Itu akan memaksa keputusan yang mengerikan, termasuk menghentikan sejumlah misi yang aktif, produktif dan tak tergantikan, menghentikan hampir semua pengembangan misi baru, dan menghancurkan tenaga kerja sains antariksa negara itu,” tambahnya.

    Pejabat Science Mission Directorate (SMD), yang kemungkinan paling dirugikan jika pemangkasan terjadi, tak membantah laporan tersebut, tapi menanggapi dengan optimisme. “Kami belum memiliki informasi apa pun tentang anggaran, dan saya benci merencanakan sesuatu berdasarkan rumor dan spekulasi,” kata Nicola Fox kepada wartawan.

    “Anda tahu, kami akan terus melakukan sains yang hebat. Kami akan terus memiliki portofolio sains yang seimbang, pasti. Dan Anda tahu, kami akan bersyukur atas apa yang kami dapatkan dan kami akan melakukan hal-hal hebat dengannya,” imbuhnya.

    SMD, yang mewakili sekitar sepertiga dari keseluruhan anggaran NASA, menjadi bagian beberapa pencapaian terbesar NASA selama ini, termasuk misi antariksa ke Pluto, pengamatan oleh Teleskop Antariksa James Webb yang inovatif, dan misi pengembalian sampel asteroid.

    Menurut analisis anggaran sains NASA selama beberapa dekade, pemotongan anggaran 50% dapat menurunkan pengeluaran sains hingga setara pengeluaran NASA di awal 1980-an, bahkan setelah disesuaikan dengan inflasi. Hal ini memungkinkan negara besar lainnya, terutama China, melesat ke masa depan sains dan eksplorasi antariksa sementara Amerika merana.

    Namun kabar baiknya, pemotongan anggaran SMD NASA sebesar 50% masih jauh dari kata pasti. Ini adalah usulan anggaran, bukan keputusan akhir, dan Kongres akan bernegosiasi untuk menyesuaikan pendanaan lembaga tersebut.

    (fyk/fyk)

  • Elon Musk Makin Tak Terkendali, Donald Trump Bertindak

    Elon Musk Makin Tak Terkendali, Donald Trump Bertindak

    Jakarta

    Kekuasaan Elon Musk sepertinya mulai dibatasi, terutama soal pemangkasan para PNS. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi tahu para Menteri kabinetnya bahwa keputusan kepegawaian akan diserahkan pada mereka, bukan Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah yang ia pimpin.

    Trump menginstruksikan anggota Kabinet bekerja sama dengan DOGE dalam pengeluaran dan pengurangan tenaga kerja, tapi PHK akan menjadi wewenang para pemimpin departemen.

    “Kami baru saja mengadakan rapat dengan sebagian besar menteri, Elon, dan yang lain dan itu sangat positif. Sangat penting bagi kami memangkas ke level yang seharusnya, tapi penting juga mempertahankan orang terbaik dan paling produktif,” kata Trump di Truth Social.

    “Saat menteri mempelajari dan memahami, orang-orang yang bekerja untuk berbagai Departemen, mereka dapat sangat tepat menentukan siapa tetap tinggal dan siapa akan pergi. Kami menyebutnya pisau bedah daripada kapak,” tambah Trump yang dikutip detikINET dari NBC.

    Pemangkasan besar-besaran yang dilakukan DOGE telah menyebabkan tuntutan hukum dan meningkatnya kekhawatiran dari anggota Kongres Partai Republik. Pesan Trump itu merupakan pembatasan yang jarang terjadi terhadap wewenang Musk.

    Beberapa anggota Kabinet Trump kesal ketika Musk baru-baru ini memerintahkan pegawai federal menguraikan pekerjaan mereka atau menghadapi PHK, dengan beberapa lembaga dan departemen awalnya menolak upaya tersebut.

    Di sisi lain, Trump juga memuji Musk dan DOGE setelah pertemuan dengan para menteri. “Saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa,” katanya kepada wartawan. Musk menyebut pertemuan itu sangat produktif dalam postingan di X.

    Trump menyebut arahannya ke anggota Kabinet adalah mempertahankan orang yang diinginkan dan dibutuhkan. Namun, ia juga mengindikasikan Musk akan turun tangan jika tidak dilakukan pemotongan yang cukup. “Jika mereka bisa memangkas, itu lebih baik. Jika mereka tidak memangkas, Elon akan memangkasnya,” kata Trump.

    Trump dan Musk berupaya memangkas drastis jumlah tenaga kerja federal, memecat ribuan karyawan dan menutup beberapa lembaga. Kecepatan dan intensitas pemangkasan mengguncang beberapa anggota Kongres dari Partai Republik dan memicu seruan untuk transparansi yang lebih besar.

    (fyk/agt)

  • Perintah Trump Ditolak Mentah-mentah, Iran Ogah Ditindas Bilang Begini

    Perintah Trump Ditolak Mentah-mentah, Iran Ogah Ditindas Bilang Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada Sabtu (8/3) waktu setempat, bahwa Iran tidak akan diintimidasi untuk berunding dengan Amerika Serikat (AS). Ini terjadi sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mengirim surat kepada Teheran untuk mendesak negara itu dalam perundingan nuklir.

    Dalam laporan Reuters yang mengutip media Pemerintah Iran, Minggu (9/3/2025), Khamenei mengatakan dalam sebuah pertemuan dengan pejabat senior Iran bahwa tujuan Washington adalah untuk memaksakan harapan mereka sendiri.

    “Kegigihan beberapa pemerintah yang suka mengintimidasi dalam berunding bukanlah untuk menyelesaikan masalah. Bagi mereka, berunding adalah jalan untuk mengajukan tuntutan baru, bukan hanya tentang masalah nuklir Iran. Iran jelas tidak akan menerima harapan mereka,” kata Khamenei, tanpa menyebut Trump secara langsung.

    Khamenei, yang memegang keputusan terakhir tentang kebijakan utama Iran, mengatakan tidak ada cara lain untuk melawan paksaan dan intimidasi.

    “Mereka mengajukan tuntutan baru yang tentu saja tidak akan diterima oleh Iran, seperti kemampuan pertahanan, jangkauan rudal, dan pengaruh internasional kami.”

    Komentar ini dilontarkan sehari setelah Trump mengklaim sedang mengajak Iran untuk berunding soal nuklir. Ia mengatakan ada dua cara untuk menangani Iran yakni secara militer, atau membuat kesepakatan untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.

    Menanggapi komentar Khamenei, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Brian Hughes menegaskan kembali hampir kata demi kata pilihan negosiasi atau tindakan militer yang Trump katakan telah ia sampaikan kepada Iran.

    “Kami berharap Rezim Iran mengutamakan rakyatnya dan kepentingan terbaiknya di atas teror,” kata Hughes dalam sebuah pernyataan.

    Sambil menyatakan keterbukaan terhadap kesepakatan dengan Teheran, Trump telah menerapkan kembali kampanye “tekanan maksimum” yang diterapkan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden untuk mengisolasi Iran dari ekonomi global dan mendorong ekspor minyaknya ke titik nol.

    Selama masa jabatannya 2017-2021, Trump menarik AS dari kesepakatan penting dengan Iran yang membatasi pengembangan nuklir dan memberlakukan kembali sanksi. Sejak saat itu, Iran melanggar dan jauh melampaui batasan tersebut.

    Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan bahwa waktu hampir habis bagi diplomasi untuk memberlakukan pembatasan baru pada aktivitas Iran, karena Teheran terus mempercepat pengayaan uraniumnya hingga mendekati tingkat senjata. Teheran mengatakan bahwa pekerjaan nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

    Meskipun Teheran mengatakan bahwa program rudal balistiknya murni bersifat defensif, program itu dipandang di Barat sebagai faktor yang tidak stabil di Timur Tengah yang bergejolak dan dilanda konflik.

    Teheran dalam beberapa bulan terakhir telah mengumumkan penambahan baru pada persenjataan konvensionalnya, seperti kapal induk drone pertamanya dan pangkalan angkatan laut bawah tanah di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS dan Israel.

    (fab/fab)

  • Lapangan Golf Mewah Trump Kena Vandalisme Grafiti ‘Gaza Tidak Dijual’, Pelaku Terungkap – Halaman all

    Lapangan Golf Mewah Trump Kena Vandalisme Grafiti ‘Gaza Tidak Dijual’, Pelaku Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lapangan golf terkenal milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Skotlandia, Inggris, terkena vandalisme berupa grafiti.

    Grafiti tersebut berwarna putih dan terbaca “GAZA IS NOT 4 SALE” atau ‘Gaza Tidak Dijual”. Di samping, itu ada ceceran cat merah.

    Tembok di dekat pintu masuk juga tak lolos dari grafiti. Di tembok itu terdapat tulisan “Free Gaza” dan “Free Palestine”.

    Fox News melaporkan kelompok yang bernama Palestine Action mengaku berada di balik vandalisme itu.

    “Untuk membuatnya jelas, kami telah menunjukkan kepadanya (Trump) bahwa propertinya tidak aman dari aksi perlawanan,” demikian pernyataan Palestine Action.

    Aksi vandalisme itu dilakukan setelah Trump beberapa waktu lalu mengusulkan AS untuk menguasai Gaza dengan cara membelinya.

    Trump juga berniat memindahkan paksa warga Gaza kemudian mengubah Gaza menjadi resor mewah seperti Riviera.

    Usul Trump langsung mendapat kecaman baik dari warga Palestina maupun negara-negara Arab.

    Adapun lapangan golf Trump yang terkena vandalisme itu dikenal dengan nama Trump’s Turnberry dan berlokasi di Skotlandia barat daya.

    Terdapat tiga lapangan di sana. Dua lapangan memiliki 18 lubang dan satu lainnya memiliki 9 lubang.

    Sebelumnya, lapangan itu digunakan untuk menggelar Open Championship. Namun, sejak Trump membelinya tahun 2014 dan merenovasinya, kejuaraan itu belum digelar lagi.

    DONALD TRUMP – Tangkapan layar YouTube White House yang diambil pada Selasa (4/3/2025) menunjukkan Presiden Trump dalam pertemuan dengan Zelensky di Ruang Oval pada Jumat (28/2/2025). (Tangkapan layar YouTube White House)

    Belum diketahui dengan jelas lapangan bagian mana yang telah terkena vandalisme.

    Lapangan utama di sana, The Ailsa Course, dinamai seperti nama pulau vulkanik, yakni Ailsa Craig. Lapangan dianggap sebagai salah satu lapangan golf terbaik di dunia.

    “Kemarin, lapangan itu jadi lapangan golf nomor #3 di Eropa. Hari ini lapangan itu ditutup,” tulis Palestine Action di media sosial X.

    Resor golf itu adalah salah satu dari dua resor golf Trump di Skotlandia. Keduanya dikelola oleh Trump Organization.

    Trump sendiri memang seorang penggemar golf dan ibunya berasal dari Skotlandia.

    Kepolisian Skotlandia sedang menyelidiki aksi vandalisme itu.

    “Sekitar pukul 04.40 pada hari Sabtu, 8 Maret 2025, kami menerima laporan kerusakan di lapangan golf dan sebuah tempat di Jalan Maidens, Turnberry,” kata kepolisian Skotlandia.

    Trump ingin membeli Gaza

    Trump pada bulan Februari kemarin mengungkapkan rencananya untuk membeli dan menguasai Gaza pada hari Minggu (9/2/2025).

    Dia menyatakan ingin mengambil alih wilayah yang telah dilanda perang selama 1,5 tahun itu.

    Menurut Trump, dia ingin membangun Gaza kembali setelah membeli Gaza. Dia menegaskan bahwa Gaza akan menjadi milik AS.

    “Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Sejauh kami membangunnya kembali, kami dapat memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui dukungan kami.”

    “Namun kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak mundur,” kata Trump.

    Trump mengklaim bahwa rencana ini adalah langkah yang tepat untuk membangun Gaza kembali.

    Menurutnya, saat ini Gaza telah hancur total dan akan melalui pembongkaran.

    “Tidak ada yang bisa dipindah lagi. Tempat ini adalah lokasi pembongkaran. Sisanya akan dibongkar. Semuanya dibongkar,” kata Trump.

    (Febri/Farrah)

  • Pemerintahan Trump Dipusingkan Lonjakan Harga Telur, Investigasi Dilakukan – Halaman all

    Pemerintahan Trump Dipusingkan Lonjakan Harga Telur, Investigasi Dilakukan – Halaman all

     

     

    TRIBUNNEWS.COM, AS – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) dilaporkan telah meluncurkan penyelidikan terhadap kenaikan harga telur yang sangat tinggi.

    Penyelidikan dimaksudkan  untuk memeriksa apakah produsen telur  berkolusi untuk menaikkan biaya atau membatasi pasokan.

    Mengapa Hal Ini Penting

    Para pemilih secara mayoritas menyebut tekanan dan kekhawatiran ekonomi sebagai alasan utama mereka memilih kembali Presiden Donald Trump tahun lalu.

    Salah satu indikator utama meningkatnya kesulitan adalah harga telur, yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa tak lama setelah pelantikan Trump pada bulan Januari lalu.

    Trump berjanji untuk mengatasi harga telur dan barang serta jasa lain yang mahal pada “hari pertama” pemerintahannya.

    Akan  tetapi mengakui pada bulan Desember 2024 bahwa “sulit untuk menurunkan harga setelah harganya naik.”

    Apa yang Perlu Diketahui

    DOJ telah meluncurkan penyelidikan terhadap harga telur dan apakah kenaikan harga yang berkelanjutan terkait dengan konspirasi untuk menaikkan harga atau menahan persediaan untuk menciptakan kelangkaan palsu.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa investigasi tersebut masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan mengarah pada tindakan formal. 

    Media tersebut tidak dapat menyebutkan tim mana di DOJ yang akan memimpin investigasi tersebut.

    Masih belum jelas apa yang mendorong DOJ untuk melakukan penyelidikan ini.

    Namun, para ahli mengatakan bahwa harga telur telah melonjak secara nasional karena wabah flu burung, yang telah sangat mengurangi jumlah ayam petelur.

    Bulan lalu, pemerintahan Trump memperkenalkan rencana lima bagian untuk mengatasi melonjaknya harga telur.

    Akan  tetapi memperingatkan bahwa mungkin perlu waktu sebelum konsumen menyadari harga yang lebih rendah di kasir.

    Departemen Pertanian mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka akan menginvestasikan hingga $1 miliar untuk mengatasi tekanan inflasi dan bahwa mereka bekerja sama dengan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk mengurangi “pemborosan pengeluaran.”

    Apa Kata Orang

    Jurnalis Sam Stein, di X (Twitter): “Ketika Gedung Putih Biden menyatakan bahwa kenaikan harga oleh perusahaan mungkin menjadi penyebab tingginya biaya, pernyataan itu diejek oleh kaum konservatif. Sekarang, Departemen Kehakiman Trump sedang menyelidiki produsen telur yang lebih besar untuk melihat apakah mereka telah berkonspirasi untuk menaikkan harga atau menahan pasokan.”

    Perwakilan Demokrat Haley Stevens dari Michigan, pada X: “Harga telur sekarang rata-rata $5 per lusin, 20 persen lebih mahal daripada saat Trump dilantik. Seorang miliarder yang tidak dipilih yang telah menghasilkan $38 miliar dalam kontrak pemerintah, memecat inspektur jenderal.”

    Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan para petani Amerika pada hari Senin di Truth Social, sehari sebelum tarif baru yang menargetkan produk dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok mulai berlaku:

    “Kepada Para Petani Hebat Amerika Serikat: Bersiaplah untuk mulai memproduksi banyak produk pertanian untuk dijual DI DALAM Amerika Serikat. Tarif akan berlaku untuk produk luar negeri pada tanggal 2 April. Selamat bersenang-senang!”

    Apa yang terjadi selanjutnya

    Investigasi DOJ perlu memberikan temuannya tentang potensi kolusi dan tindakan lebih lanjut, tetapi masih belum jelas berapa lama investigasi akan berlangsung.

    Sementara itu, pemerintahan Trump sedang mengupayakan segala cara untuk menekan biaya.

    Harga telur saat ini

    Menurut data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, harga telur hampir  dua kali lipat dalam enam minggu terakhir.

    Dimana harga rata-rata telur satu lusin sekitar $8 (Rp 130 ribu).

    Gedung Putih mengubah arah perintah eksekutif Departemen Pendidikan 

    Sekitar 10 perusahaan mengendalikan sebagian besar telur yang diproduksi di Amerika dan mereka menentukan harga telur terlepas ada wabah flu burung atau tidak.

    Salah satu perusahaan tersebut, Cal-Maine Foods yang berkantor pusat di Mississippi, meningkatkan laba mereka hingga 7,5 kali lipat selama tahun pertama wabah flu burung meskipun tidak terjadi wabah pada ternak mereka sendiri pada tahun fiskal tersebut, demikian temuan Food and Water Watch.

    Selama tahun fiskal tersebut, dari Juni 2022 hingga Mei 2023, Cal-Maine menjual 7% lebih banyak telur daripada tahun fiskal 2021.

     

  • Warga RI Mau Pindah Jadi WN Amerika, Trump Kasih Syarat Tak Terduga

    Warga RI Mau Pindah Jadi WN Amerika, Trump Kasih Syarat Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan kebijakan terbaru untuk para imigran yang ingin mendapatkan green card atau kewarganegaraan Negeri Paman Sam. Hal ini tercantum dalam pemberitahuan Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS) yang diterbitkan Kamis (6/3) waktu setempat.

    Dalam pemberitahuan itu, AS akan segera meminta akun media sosial orang-orang yang mengajukan kartu hijau, kewarganegaraan AS, dan status suaka atau pengungsi. Hal ini diperlukan untuk mematuhi perintah eksekutif Trump yang berbunyi ‘Melindungi AS dari Teroris Asing dan Ancaman Keamanan Nasional dan Keselamatan Publik Lainnya’.

    Perintah tersebut kemudian mengharuskan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan badan pemerintah lainnya untuk mengidentifikasi semua orang asing, termasuk dari Indonesia, yang ingin masuk ke AS atau sudah berada di AS semaksimal mungkin.

    Meski telah diberitahukan, publik memiliki waktu hingga 5 Mei untuk mengomentari kebijakan yang diusulkan sebelum akhirnya dapat diberlakukan secara maksimal.

    “Salah satu cara untuk melihat ini adalah bahwa ini pada dasarnya merupakan upaya untuk mengejar modernitas,” kata Kathleen Bush-Joseph, seorang analis di program imigrasi AS di Migration Policy Institute, kepada The Verge.

    Bush-Joseph, yang sebagian besar pekerjaannya berfokus pada upaya untuk memodernisasi sistem imigrasi AS, mengatakan bahwa sistem imigrasi ini ‘tidak benar-benar mencerminkan realitas abad ke-21 dalam banyak hal penting’. Ia mencurigai langkah ini sebagai bentuk pembatasan imigran dari Pemerintahan Trump.

    “Kami akan mengawasi apakah kebijakan media sosial baru, yang dibingkai dengan cara yang menekankan keamanan nasional dan perlunya pemeriksaan tambahan terhadap imigran, merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk membatasi migrasi legal,” tuturnya.

    “Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah rencana pengawasan media sosial yang diusulkan USCIS akan digunakan untuk menolak aplikasi untuk kartu hijau, kewarganegaraan, dan status pengungsi.”

    Sementara itu, kelompok pro-migran lainnya berpendapat bahwa aturan ini digunakan untuk mempersenjatai platform digital dalam melawan para imigran yang ingin masuk ke AS. Hal ini juga ditakutkan mengganggu ruang privasi warga negara di dunia maya.

    “Ini bukan kebijakan imigrasi, ini otoritarianisme dan pengawasan yang tidak demokratis,” kata Beatriz Lopez, direktur eksekutif Catalyze/Citizens, sebuah kelompok pro-imigrasi.

    “Trump mengubah ruang daring menjadi perangkap pengawasan, tempat para imigran dipaksa mengawasi setiap gerakan mereka dan menyensor ucapan mereka atau mempertaruhkan masa depan mereka di negara ini. Hari ini para imigran, besok warga negara AS yang tidak setuju dengan Trump dan pemerintahannya.”

    (fab/fab)