Tag: Donald Trump

  • Panas, Korut Luncurkan Rudal di Tengah Latihan Militer AS-Korsel

    Panas, Korut Luncurkan Rudal di Tengah Latihan Militer AS-Korsel

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) meluncurkan sejumlah rudal balistik pada Senin (10/3) waktu setempat. Peluncuran terbaru ini dilakukan Pyongyang beberapa jam setelah mengecam latihan militer gabungan yang digelar Korea Selatan (Korsel) dan sekutunya, Amerika Serikat (AS).

    Korut sebelumnya mengecam latihan gabungan itu sebagai “aksi provokatif berbahaya” yang berisiko memicu perang secara tidak sengaja.

    Militer Korsel, seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (10/3/2025), mendeteksi rudal-rudal ditembakkan dari wilayah barat Korut menuju ke arah Laut Kuning.

    “Militer kami mendeteksi sekitar pukul 13.50 waktu setempat, beberapa rudal balistik tidak teridentifikasi yang ditembakkan dari Provinsi Hwanghae ke area Laut Barat,” sebut Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS) dalam laporannya, merujuk pada perairan yang juga disebut sebagai Laut Kuning.

    “Militer kami akan meningkatkan pengawasan dan mempertahankan postur kesiapan penuh di bawah kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat,” imbuh JCS.

    Peluncuran rudal ini menjadi uji coba rudal balistik pertama yang dilaporkan sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada pertengahan Januari lalu.

    Aktivitas Korut meluncurkan rudal ini bersamaan dengan digelarnya “Freedom Shield 2025”, atau latihan militer gabungan AS-Korsel yang dimulai sejak Senin (10/3) waktu setempat. Latihan gabungan yang melibatkan “pelatihan langsung, virtual, dan berbasis lapangan” ini akan berlangsung hingga 21 Maret mendatang.

    Lihat juga Video ‘Kim Jong Un Pantau Uji Coba Peluncuran Rudal Jelajah Strategis’:

    Beberapa jam sebelum melakukan peluncuran rudal, Kementerian Luar Negeri Korut mengecam latihan gabungan itu sebagai “aksi provokatif” dan memperingatkan bahaya memicu perang dengan “satu tembakan tidak disengaja”.

    Peringatan ini disampaikan beberapa hari setelah jet tempur Angkatan Udara Korsel secara tidak sengaja menjatuhkan bom di area sipil hingga memicu puluhan korban luka dan menyebabkan kerusakan para rumah warga.

    “Ini adalah aksi provokatif berbahaya yang memicu situ akut di Semenanjung Korea, yang dapat memicu konflik fisik antara kedua belah pihak melalui satu tembakan tidak disengaja,” kata Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip media pemerintah Pyongyang.

    Kementerian Luar Negeri Korut dalam pernyataannya juga menyebut latihan gabungan itu sebagai “latihan perang yang agresif dan konfrontatif”.

    Lihat juga Video ‘Kim Jong Un Pantau Uji Coba Peluncuran Rudal Jelajah Strategis’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ditulisi ‘Gaza Tidak untuk Dijual’

    Ditulisi ‘Gaza Tidak untuk Dijual’

    Resor golf Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Turnberry, Skotlandia, yang disebut merupakan lapangan golf termahal di Inggris menjadi sasaran vandalisme Palestine Action. Tampak lapangan golf Trump ditulisi ‘GAZA IS NOT 4SALE’ atau ‘Gaza tidak untuk dijual’ hingga ‘Free Gaza’ dan ‘Free Palestine’ di dinding-dinding pagar. Protes ini bergelora setelah Trump mengatakan akan mengambil alih Gaza.

  • Trump Nilai Penjualan TikTok Bakal Menguntungkan, Siapa Pembelinya?

    Trump Nilai Penjualan TikTok Bakal Menguntungkan, Siapa Pembelinya?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan empat kelompok berbeda mengenai penjualan platform media sosial TikTok.

    Sebagai informasi, Trump sebelumnya melibatkan perusahaan Oracle dan sekelompok investor luar untuk mengambil alih kendali operasi aplikasi tersebut.

    Melansir dari Reuters, Senin (10/3/2025) Trump menyampaikan bahwa semua opsi yang ada dalam pembicaraan ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak.

    Menanggapi pertanyaan wartawan di dalam Air Force One mengenai kemungkinan kesepakatan segera terkait TikTok, Trump mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi.

    “Kami sedang berurusan dengan empat kelompok berbeda, dan banyak orang menginginkannya. Keempatnya (opsi pembeli) bagus,” kata Trump.

    Hingga saat ini, TikTok dan ByteDance belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar Reuters di luar jam kerja normal.

    Ketegangan seputar TikTok telah menarik sejumlah calon pembeli, termasuk mantan pemilik Los Angeles Dodgers, Frank McCourt.

    Frank menyatakan minatnya untuk membeli bisnis yang terus berkembang ini, yang menurut perkiraan analis dapat bernilai hingga US$50 miliar.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani sebuah perintah eksekutif yang menunda larangan pengoperasian TikTok di Amerika Serikat selama 75 hari.

    Melansir dari Techcrunch, Selasa (21/1), perintah ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengejar resolusi guna menjaga keamanan nasional sekaligus memungkinkan kelangsungan layanan aplikasi TikTok di AS.

    Perintah eksekutif tersebut menginstruksikan Jaksa Agung AS untuk menangguhkan penegakan Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing (PAFACA), yang pada dasarnya melarang TikTok beroperasi di AS. 

    Selama periode penundaan ini, Departemen Kehakiman diminta untuk tidak melakukan tindakan hukum apapun terhadap entitas yang tidak mematuhi ketentuan PAFACA.

    Adapun keputusan Trump ini datang setelah Mahkamah Agung AS memutuskan untuk menegakkan PAFACA, yang pertama kali disahkan dengan dukungan bipartisan selama masa pemerintahan Presiden Joe Biden.

    Meski demikian, langkah ini memberi ruang bagi TikTok untuk tetap beroperasi sementara pemerintah mencari solusi lebih lanjut terkait masalah keamanan dan kontrol data.

  • Jawaban Donald Trump saat Ditanya soal Israel, Hamas, Ukraina, dan Rusia – Halaman all

    Jawaban Donald Trump saat Ditanya soal Israel, Hamas, Ukraina, dan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjawab pertanyaan tentang bagaimana pemerintah AS saat ini memperlakukan Israel dan Ukraina terkait konflik mereka dengan Hamas dan Rusia.

    Ia mendapat pertanyaan apakah Trump memperlakukan Israel dan Ukraina secara setara.

    “Mereka adalah dua tempat yang sangat berbeda, bukan? Mereka adalah tingkat kekuatan yang berbeda dan tempat yang berbeda di dunia,” jawab Donald Trump ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Minggu (9/3/2025).

    Dalam wawancara itu, Trump ditanya mengenai pendapatnya bahwa ia akhirnya mendapatkan kesepakatan dengan Ukraina melalui perjanjian mineral setelah pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Zelensky dalam pertemuan akhir Februari lalu.

    “Apakah itu semua seni dari kesepakatan? Apa yang secara khusus membuat Anda marah?” tanya jurnalis Fox News, Maria Bartimoro.

    “Ya, Anda tahu, dia mampu mengambil uang dari negara ini di bawah pemerintah (Joe) Biden seperti permen dari bayi. Itu sangat mudah dan saya pikir dia tidak bersyukur,” kata Trump.

    “Kami memberinya, menurut pendapat saya 350 miliar dolar, Eropa memberi mereka 100 miliar dolar,” lanjutnya.

    Mengenai perjanjian mineral itu, Trump ditanya apakah ia yakin ada titanium, lithium dan semua mineral logam langka di Ukraina.

    “Saya sudah memeriksanya. Tanah itu sangat berharga,” kata Trump.

    Trump juga mengungkapkan kekesalannya karena Eropa memberi Rusia lebih banyak uang dengan membeli minyak mereka dan memberi lebih sedikit bantuan ke Ukraina.

    “Apakah Anda percaya Eropa mampu menawarkan keamanan yang berarti bagi Ukraina tanpa Amerika?” tanya jurnalis Fox News.

    “Saya ingin percaya, tapi pengalaman tiga tahun perang menunjukkan Ukraina tidak akan bertahan (melawan Rusia) tanpa dukungan Amerika,” jawab Trump.

    Trump menambahkan jika ia menjadi presiden saat itu maka Rusia tidak akan menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

    “Jika saya jadi presiden, itu tidak akan pernah terjadi. Rusia tidak akan masuk ke Ukraina, Anda tidak akan punya situasi seluruhnya dengan Hamas dan 7 Oktober tidak akan pernah terjadi,” katanya.

    Trump mengatakan penarikan tentara Amerika dari Afghanistan pada tahun 2021 adalah evakuasi terburuk dan memalukan dalam sejarah Amerika.

    Jawaban Trump saat Ditanya soal Hamas dan Rusia

    Dalam wawancara itu, Trump ditanya mengenai pendapatnya apakah AS memperlakukan Rusia sama kerasnya dengan Hamas. 

    “Ukraina dan Israel keduanya diserang. Apakah Amerika memperlakukan keduanya secara sama?” tanya jurnalis Fox News.

    “Saya pikir demikian,” jawab Trump.

    “Apakah Anda lebih menyukai salah satunya?” tanya jurnalis kepada Trump.

    Trump memotong dengan mengatakan, “Mereka sangat berbeda, sangat berbeda tempatnya.”

    “Anda bicara tentang level kekuatan yang berbeda, Anda berbicara tentang bagian dunia yang berbeda. Timur Tengah telah diserang selamanya,” lanjutnya.

    Trump menambahkan bahwa AS berupaya membawa perdamaian di Timur Tengah dengan melakukan perjanjian Abraham pada tahun 2020 dengan sejumlah negara Arab dan Israel.

    “Apakah Anda sudah sama kerasnya dengan Rusia seperti Hamas?” tanya jurnalis.

    “Saya sudah lebih keras terhadap Rusia, lebih keras daripada siapa pun sebelum saya,” jawab Trump.

    “Saya tidak melakukan apa pun terhadap Hamas, itu tanggung jawab Israel untuk menghadapi mereka tapi mereka memberitahuku apa yang terjadi,” tambahnya.

    Sebelumnya, AS dan pejabat Hamas bertemu secara rahasia di Qatar untuk membicarakan negosiasi pembebasan sandera termasuk mereka yang memegang kewarganegaraan Amerika.

    Trump berulang kali mengancam Hamas bahwa akan ada neraka di Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza serta menyatakan dukungan pemerintah AS kepada Israel.

    Mengenai perang Rusia-Ukraina, Trump telah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari lalu untuk menyampaikan usulannya agar AS menengahi perundingan damai, yang disusul dengan pertemuan delegasi AS dan Rusia di Arab Saudi pada 18 Februari 2025 tanpa perwakilan Ukraina.

    Di sisi lain, Trump bersikap keras kepada Presiden Ukraina Zelensky dan memintanya untuk menandatangani perjanjian mineral sebagai imbalan atas bantuan AS kepada Ukraina selama perang melawan Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Geger Starlink di Ukraina dan 4 Calon Pengganti, Elon Musk Semprot Menlu Polandia: Diam Pria Kecil – Halaman all

    Geger Starlink di Ukraina dan 4 Calon Pengganti, Elon Musk Semprot Menlu Polandia: Diam Pria Kecil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio dan CEO SpaceX Elon Musk terlibat perdebatan sengit dengan Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski belum lama ini.

    Perdebatan terjadi dalam serangkaian posting X (Twitter) pada hari Minggu (9/3/2025) mengenai penggunaan sistem satelit Starlink di Ukraina.

    Dalam tanggapannya terhadap postingan Musk yang menyebutkan penutupan sistem, Sikorski menyiratkan bahwa ancaman apa pun untuk menutup Starlink akan mengakibatkan pencarian pemasok lain.

    Rubio dengan cepat menepis klaim bahwa Musk akan mematikan sistem tersebut dan mendesak Sikorski untuk bersyukur.

    Ketiganya saling berbalas posting di X yang berakhir dengan Musk menyebut Sikorski “lelaki kecil”, mengutip BBC.

    Sistem Starlink merupakan bagian dari misi SpaceX untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani – seperti zona perang – di seluruh dunia.

    Pertukaran hari Minggu dimulai ketika sang pemilik SpaceX, Musk mengunggah bahwa Starlink adalah “tulang punggung tentara Ukraina”.

    “Seluruh garis depan mereka akan runtuh jika saya mematikannya,” tulisnya.

    Sikorski kemudian menanggapi postingan Musk dengan mengatakan bahwa Polandia yang membayar layanan tersebut.

    “Starlinks untuk Ukraina dibayar oleh Kementerian Digitalisasi Polandia dengan biaya sekitar $50 juta per tahun,” tulis Sikorski.

    “Terlepas dari etika mengancam korban agresi, jika SpaceX terbukti sebagai penyedia yang tidak dapat diandalkan, kami akan dipaksa mencari pemasok lain.”

    Postingan Sikorski menyebabkan Rubio menimpali, dengan menulis bahwa menteri luar negeri Polandia “hanya mengada-ada”.

    “Tidak seorang pun mengancam akan memutus hubungan Ukraina dengan Starlink,” tulis Rubio.

    “Dan sampaikan terima kasih karena tanpa Starlink, Ukraina sudah lama kalah dalam perang ini dan Rusia sekarang sudah berada di perbatasan dengan Polandia,” tambahnya.

    Musk kemudian menanggapi unggahan Sikorski dengan menyebutnya “pria kecil”.

    “Diamlah, wahai orang kecil. Anda hanya membayar sebagian kecil dari biayanya. Dan tidak ada yang dapat menggantikan Starlink,” tulis Musk.

    Adapun terminal Starlink merupakan kunci operasi militer Ukraina dan telah digunakan sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

    Ada puluhan ribu terminal di negara ini, termasuk hingga 500 yang dibeli oleh Departemen Pertahanan AS pada Juni 2023.

    Uni Eropa Cari Pengganti Starlink

    Negara-negara Eropa sedang mencari opsi untuk mengganti layanan internet satelit Starlink untuk Ukraina di tengah kemungkinan pemberhentian langganan.

    Demikian dilaporkan oleh Financial Times.

    Diketahui bahwa empat operator satelit sedang bernegosiasi dengan pemerintah dan organisasi Eropa untuk menyediakan layanan mereka ke Ukraina.

    Mulai dari SES dari Luksemburg, Hisdesat dari Spanyol, Viasat dari Inggris (pemilik Inmarsat) dan Eutelsat/OneWeb dari Prancis.

    Namun, publikasi tersebut menulis bahwa sulit untuk sepenuhnya menggantikan Starlink.

    Starlink sebagai layanan internet berbasis satelit menjadi hal yang baru di Tanah Air karena selama ini masyarakat Indonesia dilayani oleh Internet Service Provider (ISP) eksisting berbasis fiber optic dan broadband. (dok. Starlink)

    Hal ini karena lebih dari 40.000 terminalnya saat ini menyediakan komunikasi untuk militer, rumah sakit, bisnis, dan organisasi kemanusiaan.

    Salah satu pendorong utama negosiasi ini adalah pertemuan antara pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS Donald Trump di Washington, DC, tak lama setelah Amerika berhenti memasok bantuan militer ke Ukraina.

    Dengan latar belakang ini, diskusi di Eropa juga semakin intensif tentang pembuatan jaringan satelit IRIS⊃2; mereka sendiri.

    Biayanya diperkirakan mencapai €10,6 miliar.

    Namun, proyek ini dijadwalkan baru akan diluncurkan pada tahun 2030.

    Negara-negara UE saat ini sedang meninjau cakupan proyek ini mengingat realitas keamanan baru.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini, Tren Bullish Masih Kuat – Page 3

    Analisis Teknikal Harga Emas Hari Ini, Tren Bullish Masih Kuat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia terus menunjukkan tren bullish dan mendekati batas atas kisaran mingguan. Bias jual terhadap Dolar AS (USD) tetap dominan, didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga beberapa kali pada 2025.

    Kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi AS turut menekan USD, yang kini berada di level terendah multi-bulan. Kondisi ini menjadi faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas sebagai aset safe-haven.

    Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, secara teknikal menunjukkan bahwa kombinasi candlestick dan indikator Moving Average saat ini mengindikasikan tren bullish yang masih kuat pada harga emas dunia.

    “Proyeksi hari ini menunjukkan potensi kenaikan emas hingga level USD 2.929. Namun, jika harga mengalami pembalikan (reversal), penurunan dapat mencapai USD 2.893 sebagai target terdekat,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).

    Pada sesi perdagangan Asia awal hari Senin (10/3/2025), harga emas telah menarik minat beli dan bertahan di sekitar level USD 2.915. Ketidakpastian global dan kebijakan perdagangan yang agresif dari Presiden AS Donald Trump menjadi faktor pendorong permintaan emas.

    Trump baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif yang mengecualikan barang dari Kanada dan Meksiko di bawah Perjanjian USMCA, hanya dua hari setelah menerapkan tarif baru. Namun, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa tarif 25% pada impor baja dan aluminium yang dijadwalkan berlaku mulai Rabu kemungkinan besar tidak akan ditunda.

    “Ketidakpastian kebijakan tarif ini diperkirakan akan meningkatkan permintaan aset safe-haven seperti emas dalam jangka pendek,” kata Andy.

     

  • Trump Sebut TikTok Diminati 4 Calon Investor di AS

    Trump Sebut TikTok Diminati 4 Calon Investor di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi dengan empat calon investor yang berbeda untuk bisnis TikTok di AS dan kesepakatan untuk aplikasi video sosial tersebut dapat segera terwujud.

    “Kami sedang berhadapan dengan empat kelompok yang berbeda, dan banyak orang menginginkannya,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One dikutip dari Bloomberg, Senin (10/3/2025). 

    Adapun, Trump tidak menyebutkan secara spesifik siapa saja calon pembeli tersebut atau mengatakan ke arah mana dia condong, alih-alih mengatakan “keempatnya bagus.”

    TikTok milik ByteDance Ltd. menghadapi tenggat waktu 5 April 2025 untuk mencapai kesepakatan untuk operasinya di AS—atau dilarang beroperasi di negara tersebut berdasarkan undang-undang bipartisan yang disahkan selama pemerintahan Biden. 

    AS sejauh ini merupakan pasar terpenting TikTok dan diperkirakan bernilai hingga US$50 miliar tahun lalu di negara tersebut. ByteDance mengoperasikan layanan saudaranya, Douyin, di China.

    Pekan lalu, Trump mengatakan dia akan terbuka untuk memperpanjang batas waktu lagi jika perlu, tetapi mengira kesepakatan mungkin terjadi bulan depan. Dia telah menunda tanggal awal 19 Januari 2025, menghindari pemblokiran TikTok yang berkepanjangan, dan telah berulang kali mengisyaratkan dia terbuka untuk mencapai kesepakatan. 

    Saat dia mencoba menjadi perantara penjualan, presiden mengatakan dia yakin AS harus diberikan 50% saham di perusahaan tersebut sebagai syarat.

    ByteDance yang berkantor pusat di Beijing belum menunjukkan minat untuk menjual operasinya di AS, meskipun CEO Shou Chew bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago pada Desember 2024 dan menghadiri pelantikan awal tahun ini.

    Perusahaan telah berupaya untuk meredakan kekhawatiran keamanan nasional di antara para anggota parlemen AS agar dapat terus beroperasi di negara tersebut.

    ByteDance yang dimiliki secara tertutup kini dinilai lebih dari US$400 miliar oleh investor utama seperti SoftBank Group Corp. Perusahaan tersebut membeli kembali saham karyawan dengan valuasi US$312 miliar, menunjukkan keyakinan dalam strategi ekspansi yang mencakup kehadiran yang berkembang dalam e-commerce yang memanfaatkan popularitas platform videonya.

    Pemerintah China juga perlu menyetujui setiap penjualan potensial, dan pernyataan publik dari Beijing hingga saat ini tidak mendukung. Para pejabat telah mengevaluasi opsi potensial yang melibatkan Elon Musk untuk mengakuisisi layanan tersebut di AS, meskipun preferensi yang kuat adalah agar TikTok tetap sepenuhnya berada di dalam ByteDance.

    Adapun, Musk, yang sudah memiliki jejaring sosial X, mengatakan bahwa dia tidak tertarik.

    Penawar publik hingga saat ini termasuk kelompok yang dipimpin oleh miliarder Frank McCourt dan salah satu pendiri Reddit Alexis Ohanian, yang lain yang menampilkan pengusaha teknologi Jesse Tinsley dan bintang YouTube MrBeast.

    Selain itu, ada juga tawaran merger oleh Perplexity AI yang berbasis di San Francisco. Kemudian, Trump juga telah mengajukan nama pendiri Oracle Corp., Larry Ellison dan TikTok telah bekerja sama dengan Oracle dalam hosting data pengguna AS-nya.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.111: Rusia Rebut Wilayahnya di Kursk, Pasukan Ukraina Makin Terkepung – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.111: Rusia Rebut Wilayahnya di Kursk, Pasukan Ukraina Makin Terkepung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.111 pada Senin (10/3/2025).

    Para pejabat tinggi Ukraina akan berada di Arab Saudi untuk bertemu dengan menteri luar negeri AS, Marco Rubio, dan para pembantu Trump lainnya yang berangkat ke Jeddah pada hari Minggu (9/3/2025).

    Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina Volodymyr Zelensky, diperkirakan akan memimpin delegasi Kyiv. 

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan dia akan berada di Arab Saudi minggu ini. 

    Ia mengatakan Ukraina berkomitmen penuh untuk dialog yang konstruktif di Arab Saudi.

    “Proposal yang realistis ada di atas meja. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif,” kata Zelensky, dikutip dari The Guardian.

    Sebelumnya pada 18 Februari lalu, para pejabat AS bertemu untuk membahas perang dengan para pejabat Rusia di Arab Saudi tanpa kehadiran perwakilan Ukraina.

    Trump Berharap Perundingan AS-Ukraina Membawa Hasil yang Baik

    Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mengharapkan hasil yang baik dari perundingan tersebut.

    Ia mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahannya hampir mencabut jeda intelijen mengenai Ukraina, dan sedang mempertimbangkan banyak hal terkait tarif terhadap Rusia.

    Trump mengatakan ia mengira Ukraina akan menandatangani perjanjian mineral dengan AS. 

    “Saya ingin mereka menginginkan perdamaian,” kata Trump.

    Zelensky: Rusia Melancarkan Ratusan Serangan

    Zelenskyy mengatakan Rusia telah melancarkan “ratusan serangan” terhadap Ukraina minggu lalu.

    Sekitar 1.200 bom udara berpemandu, hampir 870 pesawat nirawak serang, dan lebih dari 80 rudal berbagai jenis telah digunakan.

    Pasukan Rusia Berhasil Menyelinap Melalui Pipa Gas di Kursk

    Pasukan khusus Rusia dikabarkan menyelinap melalui jaringan pipa gas yang tidak digunakan lagi untuk menyerang unit Ukraina yang menguasai wilayah di wilayah Kursk, Rusia.

    Staf umum militer Ukraina mengonfirmasi pada Sabtu (8/3/2025) malam bahwa kelompok sabotase dan penyerang Rusia menggunakan jaringan pipa tersebut dalam upaya untuk mendapatkan pijakan di luar Sudzha. 

    “Pasukan Ukraina diserang dengan roket dan artileri setelah terdeteksi tepat waktu… Kerugian musuh di Sudzha sangat tinggi,” lapor militer Ukraina.

    Saluran Telegram Rusia menunjukkan foto-foto yang mereka katakan adalah pasukan khusus yang mengenakan masker gas dan bergerak di sepanjang apa yang tampak seperti bagian dalam pipa besar.

    Video lain menunjukkan apa yang dikatakan sebagai orang Rusia yang diamati dari udara dan diserang.

    Rusia Menyelinap dan Rebut Wilayah Kursk

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah merebut empat desa di utara dan barat laut Sudzha yang terdekat sejauh 12 km dari pusatnya.

    Klaim tersebut muncul sehari setelah Rusia melaporkan perebutan tiga desa lainnya yaitu Malaya Lukhnya, Cherkaskoye Borishnoye, dan Kositsa, di utara Sudzha.

    “Angkatan bersenjata Rusia terus mengalahkan kelompok tentara Ukraina di wilayah-wilayah Kursk,” kata kementerian tersebut.

    Sejak invasi Ukraina pada Agustus tahun lalu, pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan selama berhari-hari.

    Peta sumber terbuka yang dirilis pada hari Jumat (7/3/2025) menunjukkan pasukan Ukraina di Kursk hampir terkepung setelah kemajuan mendadak Rusia.

    Drone Ukraina Hantam Depot Minyak Rusia

    Drone Ukraina menargetkan infrastruktur minyak di Rusia selatan dan tengah pada malam hari hingga Minggu dini hari.

    Gubernur setempat mengatakan sebuah drone menghantam depot minyak di Cheboksary, sebuah kota Rusia di Sungai Volga sekitar 1.000 km dari perbatasan. 

    Rekaman daring menunjukkan apa yang tampak seperti kebakaran di atau dekat salah satu kilang minyak terbesar Rusia, di kota selatan Ryazan.

    Shot, saluran berita di Telegram, mengatakan penduduk mendengar ledakan di dekat kilang tersebut.

    Gubernur setempat, Pavel Malkov, mengonfirmasi serangan drone Ukraina di daerah tersebut.

    Prancis akan Pakai Laba Aset Rusia untuk Mempersenjatai Ukraina

    Prancis mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan menggunakan laba dari aset Rusia yang dibekukan untuk membiayai tambahan €195 juta ($212 juta) dalam bentuk senjata untuk Ukraina.

    Pengiriman senjata tersebut merupakan pengiriman bantuan militer terbaru yang didanai melalui aset Rusia.

    Menteri luar negeri Prancis, Sébastien Lecornu, mengatakan Paris akan mengirim lebih banyak peluru artileri 155 mm dan bom luncur untuk jet tempur Mirage 2000 yang diberikannya kepada Ukraina, seperti diberitakan surat kabar La Tribune Dimanche.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Hari Ini 10 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Harga Emas Antam Naik Rp 3.000 Hari Ini 10 Maret 2025, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Sebelumnya, pasar emas terus menunjukkan ketahanannya setelah aksi jual tajam minggu lalu. Meskipun harga emas kembali stabil dan bertahan di atas level penting secara teknis, banyak analis berpendapat bahwa pergerakan harga masih belum memiliki arah yang jelas.

    Saat ini, emas diperdagangkan di atas USD2.900 per ons, mencatat kenaikan sekitar 1,6% dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah harga emas dapat mencapai level psikologis USD3.000 per ons dalam waktu dekat.

    Dikutip dari laman Kitco.com, Senin (10/3/2025), ketidakpastian global masih menjadi faktor utama yang mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

    Kebijakan tarif yang fluktuatif dari Presiden AS Donald Trump, serta kekhawatiran perang dagang global telah memberikan dorongan bagi logam mulia ini. Namun, beberapa analis percaya bahwa sebagian besar risiko geopolitik ini sudah diperhitungkan dalam harga pasar saat ini.

    Di sisi lain, kebijakan fiskal baru di Eropa juga menarik perhatian para investor emas. Uni Eropa baru saja mengumumkan dana sebesar €1 triliun yang dapat digunakan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan pengeluaran militer.

    Jerman, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Eropa, juga merencanakan peningkatan belanja untuk sektor pertahanan dan infrastruktur.