Tag: Donald Trump

  • Putin: Pasukan Ukraina di Kursk Sebaiknya Serahkan Diri, Rusia Jamin Mereka Hidup – Halaman all

    Putin: Pasukan Ukraina di Kursk Sebaiknya Serahkan Diri, Rusia Jamin Mereka Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk, perbatasan Rusia barat, untuk menyerahkan diri.

    Putin mengatakan Rusia akan menjamin mereka tetap hidup dan dalam keadaan baik jika mau menyerahkan diri.

    Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pasukan mereka berada di bawah tekanan yang meningkat setelah Rusia melancarkan operasi khusus di Kursk.

    Rusia telah melancarkan serangan balasan sejak minggu lalu dan berhasil merebut kembali Kursk, wilayah perbatasan Rusia barat dan Ukraina timur.

    “Kami bersimpati dengan seruan Presiden (Donald) Trump,” kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat (14/3/2025).

    “Jika mereka meletakkan senjata dan menyerah, pasukan Ukraina di wilayah Kursk akan dijamin kehidupan dan perlakuan yang layak sesuai dengan norma hukum internasional dan hukum Federasi Rusia,” lanjutnya memperingatkan pasukan Ukraina di Kursk.

    Ia juga meminta para pemimpin Ukraina untuk memerintahkan pasukan mereka agar menyerah.

    Putin menekankan tentara Ukraina melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil di wilayah Kursk.

    Namun, ia menanggapi permintaan Donald Trump untuk melindungi pasukan Ukraina yang terkepung di Kursk.

    “Pada saat yang sama, kami menanggapi seruan Presiden Trump mengenai tentara-tentara ini karena alasan kemanusiaan,” katanya, seperti diberitakan The Moscow Times.

    Sebelumnya, Putin mengunjungi komando Rusia di Kursk pada hari Rabu (12/3/2025) dan menyatakan kemajuan pasukan Rusia hingga dapat memukul mundur pasukan Ukraina.

    Beberapa menit kemudian setelah pengumuman tersebut, Panglima Tertinggi Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrski, mengisyaratkan pasukannya ditarik mundur untuk meminimalkan kerugian.

    “Dalam situasi yang paling sulit, prioritas saya adalah menyelamatkan nyawa tentara Ukraina. Untuk tujuan ini, unit-unit pasukan pertahanan, jika perlu, akan bermanuver ke posisi yang lebih menguntungkan,” tulis Syrski, Rabu.

    Sebelumnya, Ukraina menduduki sebagian wilayah Kursk setelah melancarkan serangan kejutan pada Agustus tahun 2024.

    Zelensky: Putin Merusak Diplomasi

    Sebelumnya, Putin menyampaikan pendapatnya mengenai usulan gencatan senjata selama 30 hari yang disampaikan oleh Amerika Serikat (AS) untuk Rusia dan Ukraina.

    Putin memberikan banyak pertanyaan penting terkait pelaksaan teknis usulan tersebut dan khawatir bahwa durasi tersebut digunakan untuk memobilisasi pasukan atau mengirim pasokan senjata kepada pasukan Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Putin merusak diplomasi setelah Rusia menyatakan keberatannya.

    “Putin tidak bisa keluar dari perang ini karena dia tidak punya apa-apa lagi, jadi dia melakukan segala yang bisa dia lakukan untuk melemahkan diplomasi dengan menetapkan persyaratan yang sangat sulit dan tidak dapat diterima sejak awal, bahkan sebelum gencatan senjata,” kata Zelensky di akun media sosial X, Jumat.

    Pada hari yang sama, utusan AS Steve Witkoff berada di Moskow untuk menyampaikan usulan AS kepada Rusia, setelah perwakilan AS bertemu perwakilan Ukraina di Jeddah Arab Saudi pada 11 Maret lalu.

    Menanggapi kabar itu, Zelensky memperingatkan bahwa Putin berusaha menyeret semua orang ke dalam diskusi tanpa akhir.

    “Saya sangat mendesak semua pihak yang dapat memengaruhi Rusia, terutama Amerika Serikat, untuk mengambil tindakan tegas,” kata Zelensky, seperti diberitakan Al Araby.

    “Putin tidak akan mengakhiri perang ini sendirian. Namun, kekuatan Amerika cukup untuk mencapainya,” tambahnya.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan tekadnya untuk menengahi perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

    Trump juga meminta Zelensky untuk menandatangani perjanjian mineral sebagai imbalan Ukraina atas bantuan yang diberikan AS selama perang melawan Rusia.

    Perjanjian tersebut akan memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk mendapat akses terhadap mineral penting di Ukraina termasuk logam tanah jarang.

    Perwakilan Donald Trump terlebih dahulu bertemu dengan perwakilan Rusia di Riyadh, Arab Saudi pada 18 Februari lalu setelah Trump menelepon Putin beberapa hari sebelumnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Investor Panik, Harga Emas Dunia Melonjak Gila-gilaan

    Investor Panik, Harga Emas Dunia Melonjak Gila-gilaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Investor global semakin beralih ke emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang dipicu oleh kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump. Exchange Traded Funds (ETF) emas mengalami lonjakan, memberikan dorongan tambahan bagi reli harga emas dunia yang terus melonjak ke rekor tertinggi.

    Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS pada Januari 2025, serangkaian kebijakan kontroversial, seperti tarif perdagangan yang agresif, komentar ingin mencaplok Greenland, dan pendekatan diplomatik yang tidak konvensional dalam menyelesaikan perang di Ukraina telah memicu lonjakan harga emas.

    Dilansir dari Reuters, pada Jumat (14/3/2025), harga emas dunia melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada level US$ 3.004,86 per troy ons. Angka ini mencatat kenaikan 14% sejak awal 2025, setelah sebelumnya meningkat 27% pada 2024.

    Awalnya, dana masuk ke ETF emas didominasi oleh investor Eropa. Namun, analis mencatat ketidakpastian kebijakan kini mulai menarik minat investor AS yang sebelumnya lebih menyukai ekuitas.

    Menurut World Gold Council (WGC), kepemilikan emas dalam ETF yang terdaftar di Eropa meningkat 46,7 metrik ton (naik 3,6%) menjadi 1.334,3 ton sejak awal 2025, kontras dengan periode 2021-2024 yang diwarnai arus keluar besar-besaran.

    “Investor, terutama di Barat, membutuhkan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan ketakutan pasar saham untuk kembali ke emas. Itulah yang sedang terjadi saat ini,” kata Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen.

    Sejak 2022, ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga, investor mulai meninggalkan emas. Namun, dengan tanda-tanda pelemahan di pasar lain dan ekspektasi pemangkasan suku bunga, mereka kembali beralih ke aset safe haven ini.

    Sejak awal tahun ini, kepemilikan emas dalam ETF di AS telah meningkat 68,1 ton (naik 4,3%) menjadi 1.649,8 ton. Hansen dari Saxo Bank menambahkan, kebijakan Trump berkontribusi pada penurunan saham AS, yang selama ini menjadi magnet bagi dana investor. Akibatnya, emas muncul sebagai alternatif yang lebih menarik, setidaknya dalam jangka pendek.

    Di luar ETF, minat investor ritel terhadap emas juga meningkat. Adrian Ash, kepala riset di BullionVault melaporkan, jumlah pembeli emas pertama kali melonjak pada Februari 2025 ke level tertinggi sejak Mei 2021. Permintaan emas di platform BullionVault melebihi aksi jual pelanggan sebesar 0,2 ton, tertinggi sejak Juni 2023.

    Meskipun lonjakan permintaan mendukung harga emas, analis memperingatkan bahwa pasar mungkin sudah memasuki wilayah jenuh beli.

    “Untuk tetap berada di atas level US$ 3.000 per troy ons, emas perlu melihat peningkatan lebih lanjut dalam permintaan ritel untuk batangan dan koin di Eropa serta Amerika Utara, atau adanya pembelian besar dari bank sentral,” ujar John Reade, ahli strategi pasar di WGC.

    Sejalan dengan harga emas dunia yang melonjak ke level tertinggi, di dalam negeri, harga emas batangan Antam juga pecah rekor pada level Rp 1,742 juta per gram.

  • IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor teknologi

    IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor teknologi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup melemah dipimpin sektor teknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi.

    IHSG ditutup melemah 131,79 poin atau 1,98 persen ke posisi 6.515,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,27 poin atau 1,53 persen ke posisi 726,98.

    “IHSG tertahan di zona merah, sentimen eksternal dan internal membebani perdagangan aset keuangan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar khawatir terhadap kondisi kinerja serta realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir bulan lalu yang kurang memuaskan.

    Hal itu tercermin dari defisit APBN pada Februari 2025 yang mencapai Rp31 triliun akibat penurunan tajam dalam penerimaan pajak, yang berpotensi membebani APBN dan membatasi kemampuan pemerintah dalam membiayai program-program strategis.

    Pelaku pasar berharap adanya kejelasan dari pemerintah terkait kebijakan fiskal, termasuk penundaan setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Lembaga Danantara, sehingga dividen BUMN tetap dapat dialokasikan untuk menopang APBN.

     

    Dari mancanegara, ketegangan perdagangan global terus membebani sentimen pasar, yang mana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperkuat ancaman tarif terhadap mitra dagang utama dengan mengancam akan mengenakan tarif sebesar 200 persen pada semua produk alkohol dari Uni Eropa.

    Kebijakan ini merupakan balasan terhadap tarif sebesar 50 persen yang dikenakan oleh Uni Eropa pada wiski AS dan barang-barang AS lainnya.

    Selain itu, Trump juga menegaskan kembali pendiriannya mengenai penerapan tarif timbal balik terhadap mitra dagang global, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 2 April 2025.

    Pelaku pasar khawatir bahwa berlanjutnya kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump dapat memicu eskalasi perang dagang dengan mitra dagang AS, sehingga berpotensi meningkatkan inflasi serta memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya dapat mengarah pada fase resesi

    Dibuka melemah, IHSG betah di teroteri negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor barang konsumen non primer yang menguat sebesar 0,33 persen.

    Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus sebesar 12,73 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang baku yang masing- masing turun sebesar 1,07 persen dan 0,88 persen.

    Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KICI, SMIL, MSIN, DADA dan BTEK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DCII, INET, SMDM, MINA dan FORU.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.019.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,57 miliar lembar saham senilai Rp9,09 triliun. Sebanyak 224 saham naik, 400 saham menurun, dan 333 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 263,07 poin atau 0,72 persen ke 37.053,10, indeks Shanghai menguat 60,83 poin atau 1,81 persen ke 3.419,56, indeks Kuala Lumpur menguat 2,12 persen atau 0,14 poin ke posisi 1,512,15, dan indeks Straits Times menguat 1,50 poin atau 0,04 persen ke 3.836,02.

    Sumber : Antara

  • Mark Carney Tegaskan Kanada Tak Akan Pernah Jadi Bagian dari AS

    Mark Carney Tegaskan Kanada Tak Akan Pernah Jadi Bagian dari AS

    Jakarta

    Perdana Menteri Kanada, Mark Carney menegaskan Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika Serikat (AS). Dia menolak ancaman aneksasi Presiden AS, Donald Trump.

    “Kanada tidak akan pernah, tidak akan pernah, dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun, menjadi bagian dari Amerika Serikat,” kata Carney setelah mengucap sumpah pelantikan sebagai perdana menteri Kanada dilansir AFP, Sabtu (15/3/2025).

    Dia menyampaikan harapan pemerintahannya dapat menemukan cara “untuk bekerja sama” dengan pemerintahan Trump.

    Seperti diketahui, Mark Carney resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Kanada usai membacakan sumpah jabatan. Carney menjadi suksesor Justin Trudeau yang mengundurkan diri setelah satu dekade menjabat.

    Pelantikan berlangsung di Rideau Hall, Ottawa. Carney resmi menjadi PM ke-24 Kanada.

    Seperti tradisi di Kanada, Mark Carney dilantik dalam dua bahasa resmi, Inggris dan Prancis. Carney mengucapkan sumpah setia kepada Raja Charles III, Raja Kanada, serta ahli waris dan penerusnya.

    Carney juga bersumpah untuk menjadi “pelayan yang setia dan sejati bagi Yang Mulia”.

    Pria 60 tahun itu belum pernah memegang jabatan politik sebelumnya. Kemampuan politiknya akan diuji, di mana Kanada akan melakukan pemilihan umum pada tahun ini.

    Carney pernah menjadi seorang bankir investasi di Goldman Sachs sebelum menjabat sebagai gubernur Bank Kanada selama krisis keuangan 2008-2009. Dia juga pernah memimpin Bank Inggris.

    Mark Carney dilantik di tengah tengangnya hubungan Kanada dengan Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor yang besar dan mengancam akan mengenakan pungutan lebih lanjut sambil mengklaim bahwa Kanada tidak layak berdiri sendiri dan harus dianeksasi oleh Washington.

    Carney menggambarkan sikap Trump sebagai tantangan paling serius yang dihadapi Kanada dalam satu generasi. Hal itu disampaikan pada pidato usai terpilih menjadi pemimpin Partai Liberal dan menjadi PM Kanada Minggu kemarin.

    “Segala sesuatu dalam hidup saya telah mempersiapkan saya untuk momen ini,” kata Carney pada hari Minggu (9/3) lalu setelah memenangkan pemilihan pemimpin Partai Liberal.

    Dia telah berusaha menampilkan dirinya sebagai orang yang dibangun khusus untuk memimpin suatu negara melalui perang dagang dengan Amerika Serikat, yang dulunya merupakan sekutu terdekat Kanada tetapi sekarang menjadi negara yang menurut Carney “tidak dapat lagi dipercayai Kanada.”

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • PBB Rilis Laporan soal Genosida Israel di Gaza: Hamas Sambut, Israel Sebutnya Fitnah – Halaman all

    PBB Rilis Laporan soal Genosida Israel di Gaza: Hamas Sambut, Israel Sebutnya Fitnah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru-baru ini merilis laporan yang menetapkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina selama perang 7 Oktober.

    Laporan PBB itu mencatat tentara Israel menggunakan kekerasan seksual sebagai bagian dari prosedur operasi standar dalam perlakuan mereka terhadap warga Palestina.

    Komisi Penyelidikan Internasional Independen, yang mencakup wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Israel.

    Dalam laporannya, mereka mengonfirmasi Israel melakukan tindakan genosida dengan menghancurkan fasilitas perawatan kesehatan untuk wanita di Gaza.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa kekerasan seksual, termasuk pemaksaan menelanjangi di depan umum dan ancaman pemerkosaan, menjadi bagian dari taktik Israel yang digunakan dalam serangan mereka terhadap warga Palestina.

    Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa kekerasan berbasis gender yang dilakukan oleh pemukim Israel di Tepi Barat digunakan sebagai cara untuk menakut-nakuti dan mengusir komunitas Palestina dari tanah mereka.

    Dikutip dari The Cradle, pejuang Hamas menyambut baik laporan tersebut.

    Hamas menyatakan bahwa laporan PBB “mengonfirmasi kekejaman” yang dilakukan oleh tentara Israel yang didukung oleh negara-negara Barat.

    “Laporan PBB menyoroti pengabaian dan penyangkalan masyarakat internasional terhadap kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina,” terang pernyataan yang dirilis Hamas pada Kamis (13/3/2025).

    Kelompok tersebut pun menyerukan agar masyarakat internasional mengambil sikap yang serius untuk mengatasi situasi ini.

    Pihak Israel pun merespon laporan PBB ini.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan tersebut.

    Netanyahu menyebut PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia sebagai “antisemit” dan “dewan hak berdarah.”

    PM Israel itu menyebut PBB sebagai “organisasi busuk” yang mendukung terorisme.

    Netanyahu lantas menegaskan bahwa Israel memutuskan untuk keluar dari organisasi tersebut.

    Tanggapan lain datang dari Kementerian Luar Negeri Israel juga mengecam laporan PBB itu.

    Kementerian menyebutnya sebagai “salah satu pencemaran nama baik darah terburuk di dunia.”

    Bantuan Makanan ke Gaza Terhambat, Kekurangan Pangan Meningkat

    Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengirimkan bantuan makanan ke Gaza sejak 2 Maret akibat penutupan semua titik penyeberangan oleh Israel.

    Penutupan ini menghentikan pasokan kemanusiaan dan komersial ke wilayah tersebut.
    Stok makanan yang ada di Gaza saat ini hanya cukup untuk mendukung dapur dan toko roti aktif selama satu bulan.

    Paket makanan siap saji yang ada bisa mendukung sekitar 550.000 orang selama dua minggu, Al Jazeera melaporkan.

    Kondisi ini semakin mengkhawatirkan, terutama di Tepi Barat yang juga mengalami kekurangan pangan.

    Kekurangan pangan di Tepi Barat dipengaruhi oleh aktivitas militer, pengungsian dan pembatasan pergerakan yang mengganggu pasar dan akses terhadap makanan.

    WFP menyebutkan bahwa gangguan yang terjadi, ditambah dengan kondisi ekonomi yang memburuk dalam setahun terakhir, telah menyebabkan tekanan pada harga pangan.

    Meningkatnya pengungsian dan pengangguran juga membuat bahan makanan pokok semakin tidak terjangkau bagi banyak keluarga.

    Laporan ini dilansir dari sumber resmi WFP dan menggambarkan situasi kemanusiaan yang semakin buruk di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina.

    Trump Tower Diserbu Demonstran, Tuntut Pembebasan Mahmoud Khalil

    Puluhan pengunjuk rasa ditangkap setelah mereka menyerbu Trump Tower di New York City pada Kamis (13/3/2025) untuk menuntut pembebasan Mahmoud Khalil.

    Khalil, seorang penduduk tetap Amerika Serikat, ditahan oleh imigrasi AS setelah terlibat dalam protes damai pro-Palestina tahun lalu.

    Meskipun ia merupakan penduduk tetap, pemerintahan Presiden Donald Trump mengancam untuk mendeportasinya.

    Aksi protes ini menarik perhatian publik dan menjadi sorotan di tengah ketegangan politik dan sosial yang sedang berlangsung.

    Peran Inggris dalam Perang Gaza

    Tujuh anggota parlemen Inggris, termasuk Jeremy Corbyn, mantan pemimpin Partai Buruh, dan Carla Denyer, pemimpin Partai Hijau, menuntut penyelidikan publik independen mengenai keterlibatan Inggris dalam serangan militer Israel di Gaza.

    Dalam tajuk rencana yang diterbitkan di surat kabar The Guardian, para legislator mengingatkan tentang penyelidikan perang Irak yang mengungkap kegagalan serius dalam pemerintahan Inggris.

    Mereka mengkritik keputusan pemerintah yang mengabaikan peringatan jutaan orang terhadap keputusan berperang.

    Mereka juga berpendapat bahwa Inggris memainkan peran penting dalam operasi militer Israel melalui penjualan senjata, penyediaan intelijen, dan penggunaan pangkalan Angkatan Udara Kerajaan di Siprus.

    Para anggota parlemen menyebutkan bahwa surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Banyak pihak di Inggris percaya pemerintah terlibat dalam pelanggaran hukum internasional yang serius.

    Mereka menegaskan bahwa tuduhan ini tidak akan hilang tanpa ada penyelidikan dengan kekuatan hukum untuk mengungkap kebenaran.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Utusan Khusus Trump Temui Putin, Rusia Sampaikan ‘Sinyal Tambahan’ soal Gencatan Senjata di Ukraina – Halaman all

    Utusan Khusus Trump Temui Putin, Rusia Sampaikan ‘Sinyal Tambahan’ soal Gencatan Senjata di Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat (14/3/2025) bahwa Presiden Vladimir Putin telah mengirim sinyal “tambahan” kepada mitranya Donald Trump.

    “Rusia telah mengirimkan ‘sinyal tambahan’ kepada Presiden AS Donald Trump mengenai usulan gencatan senjata melalui utusan khusus Steve Witkoff,” kata Peskov, dikutip dari Kyiv Independent.

    Putin menyampaikan ‘sinyal tambahan’ ini kepada Trump melalui utusan AS Steve Witkoff saat bertemu dengannya pada Kamis (13/3/2025), malam.

    Peskov mengatakan bahwa Witkoff menemui Putin di Moskow pada larut malam.

    Kunjungan Witkoff ke Moskow adalah untuk menyampaikan rincian rencana gabungan AS-Ukraina terkait gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina.

    Tidak hanya itu, dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas tanggal-tanggal potensial untuk panggilan telepon antara Trump dan Putin.

    Kedatangan Witkoff ke Moskow tepat merupakan salah satu upaya AS untuk mendapatkan persetujuan Rusia soal gencatan senjata di Ukraina.

    Hal ini menyusul kesepakatan antara AS-Ukraina untuk gencatan senjata di Ukraina selama 30 hari.

    Keduanya menyepakati hal tersebut saat dalam pembicaraan di Jeddah pada 11 Maret 2025.

    Dari pembicaraan tersebut, Ukraina menyetujui usulan gencatan senjata sementara selama 30 hari.

    Hal tersebut diungkapkan oleh kedua pihak melalui pernyataan bersama.

    Trump juga berharap Rusia menyetujui kesepakatan ini.

    Setelah AS-Ukraina sepakat menyetujui gencatan senjata 30 hari, Rusia kemudian membuat pernyataan.

    Putin mengatakan bahwa Rusia siap menerima gencatan senjata.

    “Idenya benar dan kami mendukungnya, tetapi ada beberapa pertanyaan yang perlu kita bahas,” katanya, dikutip dari BBC.

    Namun Rusia memberikan sejumlah persaratan.

    Di antaranya, menghentikan mobilisasi, pelatihan militer, dan pengiriman bantuan asing selama gencatan senjata.

    Pernyataan Putin mendapat sambutan positif dari Trump.

    Menurut Trump, pernyataan Putin sangat menjanjikan.

    Akan tetapi, Trump menjelaskan bahwa pernyataan tersebut ‘belum lengkap’.

    “Dia mengeluarkan pernyataan yang sangat menjanjikan tetapi belum lengkap,” kata Trump, yang sedang bertemu dengan kepala NATO Mark Rutte di Gedung Putih, dikutip dari Al-Arabiya.

    Trump menggarisbawahi bahwa kesepakatan gencatan senjata ini harus harus segera terealisasikan.

    “Saya ingin sekali bertemu atau berbicara dengannya. Namun, kita harus segera menyelesaikannya (kesepakatan gencatan senjata),” jelasnya.

    Menurut Trump, apabila Rusia tidak menyetujui kesepatan ini, maka banyak akan kecewa dengan keputusannya.

    “Banyak rincian kesepakatan akhir yang sebenarnya telah dibahas. Sekarang kita akan melihat apakah Rusia ada di sana dan, jika tidak, ini akan menjadi momen yang sangat mengecewakan bagi dunia,” katanya.

    Sementara presiden Volodymyr Zelensky menolak tanggapan Putin.

    Zelenksy menyebut Putin sangat manipulatif.

    “Kini kita semua telah mendengar kata-kata yang sangat mudah ditebak dan sangat manipulatif dari Putin dalam menanggapi gagasan bungkam di garis depan, Dia pada kenyataannya, tengah bersiap untuk menolaknya mulai sekarang,” kata Zelensky.

    Zelensky menuduh Putin tidak menginginkan perang berakhir.

    “Putin takut untuk mengatakan secara langsung kepada Presiden Trump bahwa ia ingin melanjutkan perang ini,” tuding Zelensky, dikutip dari The Guardian.

    Setelah pernyataan Putin dan tanggapan Zelensky, terlihat ketidaksamaan tujuan dari kesepakatan ini.

    Keduanya sama-sama mempertahankan prinsip dan tujuan mereka masing-masing dalam gencatan senjata di Ukraina.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump, Vladimir Putin dan Konflik Rusia vs Ukraina

  • 6 Hal tentang Mahmoud Khalil: Alasan Ditangkap dan Mengapa Ini Bukan Masalah Sepele – Halaman all

    6 Hal tentang Mahmoud Khalil: Alasan Ditangkap dan Mengapa Ini Bukan Masalah Sepele – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penangkapan aktivis Pro-Palestina Mahmoud Khalil memicu kegaduhan di masyarakat sipil AS karena dampaknya yang nyata terhadap imigrasi dan kebebasan berbicara. 

    Mengutip The Guardian, berikut 6 hal yang perlu diketahui tentang Mahmoud Khalil.

    Mahmoud Khalil (30) adalah aktivis Pro-Palestina terkemuka yang baru saja menyelesaikan studi pascasarjananya di Sekolah Hubungan Internasional dan Publik, Universitas Columbia. 

    Selama masa studinya, Khalil menjadi pemimpin dalam protes kampus terhadap perang di Gaza.

    Ia bertugas sebagai negosiator antara pejabat administrasi dan pengunjuk rasa yang menuntut Universitas Columbia melepaskan diri dari Israel. 

    Khalil lahir di Suriah pada tahun 1995 dari pengungsi Palestina dari Tiberias.

    Ia meninggalkan Suriah ke Lebanon ketika berusia 18 tahun, dua tahun setelah dimulainya perang saudara Suriah.

    Saat ini, Khalil adalah pemegang kartu hijau, yang berarti, ia adalah penduduk tetap Amerika Serikat.

    Khalil menikah dengan warga negara AS yang sedang menantikan kelahiran bayi pertama mereka bulan depan.

    PENANGKAPAN MAHMOUD KHALIL – Tangkap layar USA TODAY pada 13 Maret 2025, menunjukkan video arsip saat Mahmoud Khalil berbicara mengenai protes di Columbia pada 30 April 2024 di New York. Ini hal-hal yang perlu diketahui tentang penangkapan aktivis pro-Palestina tersebut. (YouTube USA Today)

    2. Apa yang terjadi dengan Mahmoud Khalil?

    Mahmoud Khalil ditangkap oleh Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat atau ICE pada hari Sabtu (8/3/2025).

    Sebelumnya, aktivis pro-Israel telah secara terbuka meminta pemerintahan Donald Trump untuk mendeportasi Khalil.

    Sehari sebelum penangkapannya, Khalil sudah cukup khawatir dengan pelecehan yang dialaminya sehingga dia meminta bantuan universitas. 

    “Saya tidak bisa tidur, takut ICE atau orang berbahaya mungkin datang ke rumah saya. Saya sangat membutuhkan dukungan hukum, dan saya mendesak Anda untuk campur tangan dan memberikan perlindungan yang diperlukan untuk mencegah bahaya lebih lanjut,” tulisnya kepada presiden sementara Columbia. 

    Istri Khalil mengatakan universitas tidak menanggapi.

    Pada Sabtu malam, saat Khalil dan istrinya kembali dari makan malam, seorang petugas ICE mengikuti mereka ke gedung mereka di New York City, mengaku sebagai bagian dari polisi, dan menyuruh Khalil untuk ikut dengannya, menurut istri Khalil. 

    Para agen memberi tahu pengacara Khalil melalui telepon bahwa mereka bertindak atas perintah Departemen Luar Negeri AS untuk mencabut visa pelajarnya. 

    Ketika diberi tahu bahwa Khalil memiliki kartu hijau, para agen ICE mengatakan bahwa kartu itu juga telah dicabut.

    Mereka memborgol Khalil dan memasukkannya ke dalam mobil tanpa tanda atau logo ICE, menurut keterangan istrinya. 

    Sang istri mengatakan mereka membawa Khalil begitu saja tanpa tidak menunjukkan surat perintah. 

    “Rasanya seperti adegan dari film yang tidak pernah saya tonton,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Khalil awalnya dikirim ke New Jersey sebelum dipindahkan ke fasilitas di Louisiana.

    3. Mengapa Khalil ditangkap?

    Di media sosial, Donald Trump menyatakan bahwa penangkapan itu merupakan bagian dari kampanye yang dijanjikannya untuk mendeportasi mahasiswa internasional yang berpartisipasi dalam protes pro-Palestina. 

    Pemerintah secara umum menganggap pengunjuk rasa pro-Palestina sebagai simpatisan Hamas yang antisemit. 

    Trump telah berjanji bahwa penangkapan Khalil adalah penangkapan pertama dari banyak penangkapan yang akan datang selanjutnya.

    4. Bukankah kartu hijau melindungi seseorang dari deportasi?

    Biasanya, ya. Kartu hijau dianggap sakral, hal yang sangat penting bagi para imigran yang mencari hak untuk tinggal dan bekerja di Amerika secara permanen. 

    Biasanya, pemegang kartu hijau hanya dapat dicabut statusnya jika mereka telah dihukum karena suatu kejahatan.

    Sementara itu, Khalil tidak pernah dituduh melakukan kejahatan tersebut.

    Namun, pemerintahan Trump mengandalkan ketentuan hukum imigrasi AS yang jarang digunakan untuk mencoba mendeportasinya. 

    Sebuah dokumen dakwaan yang ditujukan kepada Khalil mengatakan bahwa menteri luar negeri, Marco Rubio, memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kehadiran atau aktivitas Khalil di Amerika Serikat akan berpotensi menimbulkan konsekuensi kebijakan luar negeri yang merugikan bagi Amerika Serikat.

    The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa alasan departemen luar negeri adalah bahwa kebijakan luar negeri AS untuk memerangi antisemitisme di seluruh dunia akan terpengaruh secara negatif oleh kehadiran Khalil yang berkelanjutan di AS.

    5. Mengapa ini bukan masalah sepele?

    Penangkapan Khalil menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintahan Trump sedang menghancurkan prinsip dasar kebebasan berbicara di Amerika. 

    “Ini tampaknya menjadi salah satu ancaman terbesar, jika bukan ancaman terbesar bagi kebebasan amandemen pertama dalam 50 tahun terakhir,” kata Brian Hauss, seorang pengacara senior di American Civil Liberties Union. 

    “Ini adalah upaya langsung untuk menghukum kebebasan berbicara karena sudut pandang yang dianutnya.” 

    Terlebih lagi, argumen “dampak kebijakan luar negeri yang merugikan” untuk mendeportasi Khalil cukup samar sehingga secara teori argumen ini tidak hanya berlaku untuk mahasiswa internasional yang berpartisipasi dalam protes Gaza, tetapi juga untuk semua warga negara non-AS yang berunjuk rasa atas nama Palestina – atau, tentu saja, masalah lain yang dinyatakan pemerintah sebagai tujuan “kebijakan luar negeri”. 

    Jurnal hukum Just Security mengemukakan: 

    “Jika pemerintah memiliki tujuan untuk mempromosikan penggunaan bahan bakar fosil di seluruh dunia, misalnya, maka menteri luar negeri dapat menganggap para pendukung ilmu iklim – atau bahkan warga negara non-AS yang memiliki perusahaan teknologi hijau – dapat dideportasi dengan alasan bahwa tempat tinggal mereka ‘merusak tujuan kebijakan’ untuk mempromosikan bahan bakar fosil.”

    6. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

    Khalil diwakili oleh sejumlah kelompok hak sipil terkemuka yang menentang penahanannya dan niat pemerintah untuk mendeportasinya. 

    Mereka juga berusaha membawanya dari Louisiana, tempat ia ditahan saat ini, kembali ke New York.

    Departemen luar negeri tidak bisa begitu saja mencabut kartu hijau secara sepihak. 

    Khalil memiliki hak proses hukum dan kasus imigrasinya akan disidangkan oleh hakim imigrasi. 

    Pengacaranya pasti akan menunjukkan masalah dengan ketentuan yang diandalkan Rubio, yang sebelumnya dianggap tidak konstitusional oleh satu pengadilan.

    Pengacaranya juga pasti akan menentang bahwa Khalil dihukum karena ucapannya, yang pada dasarnya dilindungi amandemen pertama (kebebasan berbicara, beragama, pers, berkumpul, dan mengajukan petisi.)

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Curiga Ukraina Bakal Mobilisasi Pasukan, Putin Ajukan Syarat Ketat untuk Gencatan Senjata 30 Hari – Halaman all

    Curiga Ukraina Bakal Mobilisasi Pasukan, Putin Ajukan Syarat Ketat untuk Gencatan Senjata 30 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesediaannya untuk menerima usulan gencatan senjata sementara selama 30 hari yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS) terkait konflik dengan Ukraina.

    Namun, Putin mengajukan sejumlah syarat sebelum kesepakatan ini dapat diterima.

    Dalam konferensi pers bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Putin menegaskan gencatan senjata harus memberikan solusi untuk akar masalah yang menyebabkan konflik.

    “Idenya sendiri bagus, dan kami mendukungnya, tetapi ada sejumlah masalah yang perlu didiskusikan,” kata Putin, dikutip dari Kyiv Independent.

    Putin mengungkapkan kekhawatirannya bahwa gencatan senjata dapat dimanfaatkan oleh Ukraina untuk memobilisasi pasukan dan menerima pasokan senjata.

    Ia menekankan Rusia akan setuju jika ada jaminan dari Ukraina kalau mereka tidak akan melatih pasukan atau menerima bantuan militer selama periode gencatan senjata.

    Putin juga mempertanyakan siapa yang akan memantau kepatuhan terhadap gencatan senjata.

    “Jika ada pelanggaran dari salah satu pihak, maka bisa memperburuk situasi,” katanya.

    Ia menambahkan pasukan Rusia sedang berusaha memblokir unit-unit besar Angkatan Bersenjata Ukraina di Kursk dan menekankan perlunya perundingan lebih lanjut.

    Respons dari AS dan Ukraina

    Sebelumnya, pada awal Maret 2025, Presiden AS Donald Trump mengusulkan penempatan pasukan perdamaian Eropa di wilayah Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Usulan ini ditolak Rusia karena dianggap sebagai campur tangan NATO.

    Putin lebih memilih untuk membahas masalah ini langsung dengan AS dan mungkin dengan Trump.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan Rusia tampaknya berusaha menunda perdamaian selama mungkin.

    Sebagai bagian dari upaya gencatan senjata, Ukraina setuju untuk menerima gencatan senjata yang diusulkan oleh AS pada Selasa (11/3/2025), dengan syarat Rusia juga melaksanakannya.

    Perundingan ini diharapkan dapat membawa jalan menuju penyelesaian yang lebih permanen dan damai di Ukraina.

    Rusia Kembali Kuasai 70 persen Kursk

    Selain gencatan senjata, situasi di Kursk juga menjadi perhatian internasional.

    Dalam perkembangan lain yang dilaporkan oleh The Guardian, Rusia berhasil merebut kembali sekitar 70 persen wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Ukraina di Kursk.

    Kursk merupakan bagian dari wilayah yang direbut Kyiv selama penyerbuan Ukraina pada Agustus tahun lalu.

    Menurut Institut Studi Perang yang berbasis di Washington, wilayah yang kini dikuasai Rusia sebelumnya dikuasai Ukraina pada minggu-minggu pertama invasi tersebut.

    Saat ini, Ukraina hanya menguasai kurang dari 200 kilometer persegi di Kursk, sebuah penurunan signifikan dari 1.300 kilometer persegi yang mereka kuasai pada puncak serangan.

    Militer Rusia mengonfirmasi bahwa mereka telah mengambil alih sebagian besar wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Ukraina.

    Tentara Ukraina yang berusaha melarikan diri dari Kursk dilaporkan harus berjalan puluhan kilometer untuk kembali ke wilayah Ukraina.

    Itu pun sambil menghindari patroli dan serangan dari pasukan Rusia yang terus menguasai wilayah tersebut.

    Ukraina Bangun Pertahanan Cepat di Kursk

    Pada Kamis (13/3/2025), militer Ukraina berusaha keras membangun garis pertahanan di dekat perbatasan untuk mencegah Rusia memanfaatkan serangan balasan Sudzha sebagai landasan untuk maju ke wilayah timur laut Ukraina.

    Invasi Ukraina ke Kursk sebelumnya dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari bagian lain di Ukraina.

    Selain itu, wilayah yang berhasil direbut di Kursk dipandang sebagai alat tawar-menawar bagi Ukraina.

    Ukraina Perintahkan Evakuasi Wajib di Delapan Desa Dekat Perbatasan Kursk

    Pada Kamis (13/3/2025), Ukraina mengumumkan perintah evakuasi wajib terhadap delapan desa yang terletak di dekat perbatasan dengan wilayah Kursk.

    Pemerintahan militer wilayah Sumy mengungkapkan bahwa keputusan evakuasi tersebut diambil karena “memburuknya situasi operasional di wilayah tersebut” dan “penembakan terus-menerus oleh Rusia.”

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Iran, China, Rusia Keluarkan Pernyataan Bersama: Serukan AS Cabut Sanksi ke Teheran Soal Nuklir – Halaman all

    Iran, China, Rusia Keluarkan Pernyataan Bersama: Serukan AS Cabut Sanksi ke Teheran Soal Nuklir – Halaman all

    Iran, China, Rusia Keluarkan Pernyataan Bersama: Serukan AS Cabut Sanksi ke Teheran Soal Nuklir

    TRIBUNNEWS.COM – Diplomat Iran, Cina dan Rusia mengeluarkan pernyataan bersama hasil pertemuan ketiganya di Beijing pada Jumat (14/3/2025).

    MNA melansir, mereka menyerukan pencabutan “sanksi melanggar hukum” yang dijatuhkan terhadap Iran, menekankan hak Teheran untuk penggunaan energi nuklir secara damai.

    Pertemuan diplomat Iran, China dan Rusia itu berisi pertukaran pandangan tentang program nuklir Iran dan isu-isu internasional lainnya yang menjadi perhatian bersama.

    Dalam pernyataan bersama, mereka menekankan perlunya mencabut semua sanksi sepihak yang melanggar hukum.

    Pertemuan tersebut, yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu, dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Kazem Gharibabadi dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

    China, Rusia, dan Iran mengatakan bahwa pihak-pihak terkait harus berkomitmen untuk mengatasi akar penyebab situasi saat ini dan meninggalkan sanksi, tekanan atau ancaman kekuatan.

    Mereka menekankan kalau dialog berdasarkan “saling menghormati” adalah satu-satunya solusi praktis untuk masalah ini, mendesak “pihak yang relevan untuk menahan diri dari mengambil tindakan yang akan meningkatkan situasi” dan merusak upaya diplomatik.

    DONALD TRUMP – Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari YouTube The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Micheal Martin di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (12/3/2025). Dalam acara tersebut, Trump sebut tidak ada yang ingin mengusir penduduk Gaza, sebuah pernyataan yang berlawanan dari usulannya pada Februari lalu yang ingin memindahkan penduduk Gaza ke luar negeri. (YouTube The White House)

    Rayuan dan Ancaman Presiden AS Donald Trump

    Pertemuan di Beijing antara ketiga diplomat tersebut menyusul serangkaian pendekatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sejak kembalinya kekuasaannya ke Gedung Putih pada bulan Januari.

    Trump menggunakan dua pendekatan, rayuan yang dibarengi ancaman untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Teheran.

    Pada awal minggu ini, Trump mengaku telah mengirim surat kepata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

    Dalam surat tersebut, Trump mengatakan menawarkan pembicaraan menuju kesepakatan mengenai program nuklir.

    Menurutnya, negosiasi ini akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada intervensi yang selama ini iya lakukan.

    “Saya berharap Iran, dan saya telah menulis surat kepada mereka yang mengatakan, saya harap Anda akan bernegosiasi karena jika kita harus melakukan intervensi militer, itu akan menjadi hal yang mengerikan bagi mereka,” kata Trump dalam segmen wawancara yang disiarkan pada hari Jumat, dikutip dari Iran International.

    Trump mengklaim kalau negosiasi ini tidak akan menyakiti Iran.

    “Ada dua cara untuk menangani Iran, secara militer atau membuat kesepakatan. Saya lebih suka membuat kesepakatan karena saya tidak ingin menyakiti Iran,” imbuh Trump.

    Presiden AS ini juga mengaku memiliki banyak kenalan di Iran.

    “Mereka orang-orang hebat. Saya kenal banyak orang Iran dari negara ini,” terangnya.

    Trump menambahkan dalam wawancaranya bahwa kesepakatan nuklir akan menjadi kemenangan bagi Iran.

    “Saya pikir mereka ingin mendapatkan surat itu. Alternatif lainnya adalah kita harus melakukan sesuatu, karena kita tidak bisa membiarkan senjata nuklir lain,” katanya.

    Meski banyak orang yang tidak setuju dengan keputusannya, Trump yakin bahwa ini akan membawa kemenangan bagi Iran.

    “Saya tidak yakin semua orang setuju dengan saya. Namun, kita dapat membuat kesepakatan yang sama bagusnya seperti jika Anda menang secara militer,” tambah presiden AS.

    Iran Tak Sudi Diancam

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian dengan tegas menolak perundingan soal Nuklir dengan Presiden AS Donald Trump.

    Menurut Pezeshkian, apa yang dilakukan Trump saat ini adalah mengancam agar Iran mau berunding dengannya.

    Pezeshkian mengatakan dirinya tak akan peduli dengan apa yang dilakukan Trump terhadap Iran.

    “Jika Anda mengancam saya, saya tidak akan bernegosiasi, lakukan apa pun yang Anda inginkan,” kata Pezeshkian dalam sebuah acara di Teheran pada hari Selasa (11/3/2025), dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Iran semakin marah setelah enam dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB, yaitu AS, Prancis, Yunani, Panama, Korea Selatan, dan Inggris mengadakan pertemuan tertutup minggu ini untuk membahas program nuklirnya. 

    Menurut Iran ini adalah penyalahgunaan Dewan Keamanan PBB.

    Sementara itu, Iran telah lama menegaskan bahwa programnya ditujukan untuk tujuan damai.

    Sejak Trump kembali ke menjabat sebagai Presiden AS, pemerintahannya secara konsisten mengatakan bahwa Iran harus dicegah memperoleh senjata nuklir.

    Sebelumnya, saat Trump pertama kali menjabat sebagai presiden pada tahun 2018, ia menarik diri dari pakta penting yang dicapai Iran pada tahun 2015. 

    Saat itu, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, untuk mengekang program nuklirnya karena kekhawatiran negara itu berpotensi mengembangkan senjata nuklir.

    Iran terus mematuhi kesepakatan tersebut hingga pada tahun 2018.

    Trump secara sepihak menarik kesepakatan tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

     

    (oln/mna/*)

  • Ngeri Penumpang Berdiri di Sayap Saat American Airlines Dilalap Api

    Ngeri Penumpang Berdiri di Sayap Saat American Airlines Dilalap Api

    Denver

    Insiden pesawat terbakar membuat heboh penumpang dan otoritas Bandara Internasional Denver di Colorado, Amerika Serikat (AS). Momen bertambah ngeri saat penumpang berdiri di sayap ketika badan pesawat dilalap api.

    Pesawat yang terbakar merupakan milik maskapai American Airlines. Momen dramatis para penumpang menyelamatkan diri ramai beredar di media sosial (medsos).

    “(Ada) 172 pelanggan dan enam awak pesawat turun dari pesawat dan sedang dipindahkan ke terminal,” kata American Airlines, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media lokal Denver KDVR, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/3/2025).

    Insiden terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang keselamatan, setelah serangkaian insiden dan upaya oleh pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas biaya di badan-badan penerbangan AS.

    Pesawat American Airlines itu dilaporkan sedang dalam perjalanan dari Colorado Springs ke Dallas-Fort Worth ketika dialihkan ke Denver.

    Rekaman video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan asap mengepul di sekitar pesawat yang berada di dekat terminal, dan para penumpang berdiri di sayap pesawat saat layanan darurat tiba.

    Api Muncul Saat Pesawat Mendarat

    Penumpang berdiri dan berkerumun di atas sayap ketika pesawat American Airlines terbakar usai mendarat di Denver, AS (Foto: BBC)

    Pesawat yang mengalami insiden ini lepas landas dari dekat Colorado Springs dan sedang dalam perjalanan ke Bandara Internasional Dallas Fort Worth di Texas, ketika gangguan terjadi. FAA menyebut pesawat dialihkan ke Denver sekitar pukul 17.15 waktu setempat, setelah awak melaporkan ada “getaran pada mesin”.

    Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Denver, pesawat tiba-tiba terbakar ketika masih meluncur di landasan pacu.

    Maskapai American Airlines dalam pernyataannya menyebut pesawat itu membawa 172 penumpang dan enam awak. Disebutkan oleh American Airlines bahwa semua penumpang dan awak berhasil dievakuasi dengan selamat.

    Menurut American Airlines, pesawat itu mengalami “masalah terkait mesin”.

    Sementara keterangan juru bicara Bandara Internasional Denver, Michael Konopasek, menyebut kepulan asap dan kobaran api bisa disaksikan dari berbagai terminal di bandara. Namun Konpasek menyatakan bahwa kebakaran telah dipadamkan dan tidak memicu penundaan untuk penerbangan lainnya.

    FAA Selidiki Pesawat Terbakar

    Pesawat Boeing 737-800 American Airlines kebakaran (Foto: BBC)

    Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan para penumpang dievakuasi dengan menggunakan seluncuran darurat untuk mencari daratan dengan aman di Bandara Internasional Denver.

    FAA mengatakan bahwa American Airlines yang terbang dari Colorado ke Dallas-Fort Worth tersebut, dialihkan ke Bandara Internasional Denver setelah pilot melaporkan bahwa pesawat mengalami “getaran mesin.”

    “Setelah mendarat dan saat meluncur ke gerbang, mesin terbakar dan penumpang dievakuasi dari pesawat menggunakan seluncuran,” kata FAA dalam sebuah pernyataan.

    Insiden terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang keselamatan setelah serangkaian insiden dan upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memangkas biaya di badan-badan penerbangan AS.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu