Tag: Donald Trump

  • 8 Negara Terancam Kehabisan Stok Obat HIV Imbas USAID Ditutup

    8 Negara Terancam Kehabisan Stok Obat HIV Imbas USAID Ditutup

    Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan sedikitnya delapan negara terancam kehabisan stok obat dan perawatan HIV imbas penyetopan bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS). Dibubarkannya US Agency for International Development (USAID) atas instruksi Presiden AS Donald Trump, mengancam jiwa banyak orang dengan HIV.

    Delapan negara tersebut di antaranya Haiti, Kenya, Lesotho, Sudan Selatan, Burkina Faso, Mali, Nigeria. Stok obat diperkirakan kosong dalam beberapa bulan ke depan.

    “Keberatan terhadap program HIV dapat membatalkan kemajuan yang sudah terjadi selama 20 tahun,” beber Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, Senin (17/2/2025).

    Tedros menilai hal ini bisa meningkatkan lebih dari 10 juta kasus baru HIV dan tiga juta kematian terkait HIV.

    Upaya untuk menekan kasus HIV, polio, malaria, dan tuberkulosis telah dipengaruhi oleh penghentian bantuan luar negeri AS, ribuan kontrak pendaan dibatalkan.

    Jaringan Laboratorium Global Campak dan Rubella yang dikoordinasi WHO, dengan lebih dari 700 lokasi di seluruh dunia, juga menghadapi penutupan diperkirakan terjadi dalam waktu dekat.

    “Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa jika negara-negara menarik dana langsung mereka, hal itu dilakukan dengan cara yang tertib dan manusiawi yang akan memungkinkan mereka untuk menemukan sumber pendanaan alternatif,” kata Tedros, dikutip dari Reuters, Senin (17/2).

    Kurangnya dana juga dapat membuat 80 persen layanan perawatan kesehatan penting yang didukung oleh WHO di Afghanistan ditutup.

    Hingga 4 Maret, 167 fasilitas kesehatan ditutup karena kekurangan dana. Tanpa intervensi yang mendesak, lebih dari 220 fasilitas lainnya dapat mengalami nasib yang sama pada bulan Juni.

    Rencana Amerika Serikat untuk meninggalkan WHO juga telah memaksa badan PBB tersebut, yang biasanya menerima sekitar seperlima dari keseluruhan dana tahunannya dari AS, membekukan perekrutan dan memulai efisiensi anggaran.

    WHO mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya berencana untuk memotong target pendanaan untuk operasi darurat menjadi USD 872 juta dari USD 1,2 miliar dalam periode 2026-2027.

    (naf/kna)

  • CEO Samsung Minta Maaf, Kinerja Kurang Optimal hingga Gagal Manfaatkan Momentum AI

    CEO Samsung Minta Maaf, Kinerja Kurang Optimal hingga Gagal Manfaatkan Momentum AI

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Samsung Han Jong-hee meminta maaf atas kinerja yang kurang optimal. Samsung bakal mengejar pertumbuhan anorganik untuk dorong pertumbuhan. 

    Samsung Electronics sedang mencari peluang untuk melakukan akuisisi besar guna meningkatkan kinerja.

    Melansir dari Reuters, Rabu (19/3/2025) CEO Samsung, Han Jong-hee, menyatakan permintaan maaf atas kinerja saham yang buruk dan menyebutkan bahwa perusahaan gagal memanfaatkan ledakan kecerdasan buatan (AI) yang telah menguntungkan pesaing di industri semikonduktor.

    Samsung, yang telah menderita penurunan pendapatan dan penurunan harga saham dalam beberapa kuartal terakhir, merasa tertinggal dari pesaing utamanya dalam chip memori canggih dan manufaktur chip kontrak. 

    Pesaing-pesaing tersebut, termasuk perusahaan-perusahaan besar dalam proyek AI, menikmati permintaan yang kuat dari sektor ini.

    “Pertama dan terutama, saya dengan tulus meminta maaf atas kinerja saham baru-baru ini yang tidak memenuhi harapan Anda. Selama setahun terakhir, perusahaan kami gagal menanggapi pasar semikonduktor AI yang berkembang pesat,” kata Han.

    Lebih lanjut, Han menambahkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memperluas skema kinerja berbasis saham yang saat ini diterapkan kepada eksekutif, untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan memperbaiki harga saham.

    Saham Samsung sempat mengalami penurunan hampir sepertiga pada tahun lalu, mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir pada bulan November. Meskipun ada pemulihan kecil setelah perusahaan mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 triliun won ($7,2 miliar). 

    Namun, saham Samsung kini naik 2,6%, sedikit lebih baik dibandingkan dengan kenaikan 1% yang tercatat pada indeks KOSPI.

    Han mengatakan kepada investor bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang sulit karena ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi di negara-negara ekonomi utama dan bahwa Samsung akan mengejar merger dan akuisisi yang berarti untuk mendorong pertumbuhan.

    “Ada beberapa kesulitan dalam melakukan M&A semikonduktor karena masalah regulasi dan berbagai kepentingan nasional, tetapi kami bertekad untuk menghasilkan beberapa hasil nyata tahun ini,” ujarnya.

    Namun, Samsung menghadapi hambatan yang lebih besar daripada para pesaingnya dari pembatasan lebih lanjut AS terhadap ekspor chip kelas atas ke China. Sebab, negara tersebut telah menjadi pasar terpenting Samsung berkat penimbunan chip oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok.

    Han mengatakan Samsung akan secara fleksibel menanggapi tarif Presiden AS Donald Trump dengan rantai pasokan global dan jejak manufakturnya, sambil mempertimbangkan opsi untuk investasi AS.

    Adapun, dalam rapat internal, Samsung mengakui telah kehilangan pijakan dalam beberapa sektor, terutama di bisnis semikonduktor, yang tertinggal dari SK Hynix dalam produksi chip memori pita lebar (HBM) yang digunakan oleh perusahaan seperti Nvidia. 

    Pemegang saham menilai bahwa Samsung perlu melakukan langkah besar untuk mengembalikan daya saingnya.

  • Kejayaan Nvidia Runtuh, CEO Buka-bukaan Mau Beralih ke Sini

    Kejayaan Nvidia Runtuh, CEO Buka-bukaan Mau Beralih ke Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nvidia akan melakukan pergeseran bisnis. CEO Jensen Huang memastikan pihaknya tidak lagi menggunakan pelatihan model AI seperti yang dilakukan selama ini.

    Pelatihan model AI, seperti chatbot, terbukti menghasilkan banyak uang untuk Nvidia. Namun, perusahaan ke depannya akan fokus pada AI yang lebih pintar dalam memudahkan hidup manusia, yakni ‘AI Agen’.

    “Jumlah komputasi yang dibutuhkan dari AI Agen, sebagai hasil dari penalaran, 100 kali lebih banyak dari yang kita kira butuhkan tahun lalu,” ucap Huang, dikutip dari Reuters, Rabu (19/3/2025).

    Ucapannya itu mengacu pada agen AI otonom yang membutuhkan sedikit intervensi manusia untuk menyelesaikan tugasnya.

    Huang juga tetap membela perusahaannya saat menjual chip AI yang mahal. Ia mengatakan “orang-orang salah kaprah”.

    Investor diketahui mempertanyakan Nvidia yang menjual chip AI mahal, menyusul kemunculan DeepSeek asal China bisa menghasilkan AI dengan harga jauh lebih murah.

    Kemunculan DeepSeek membuat geger raksasa teknologi AS. Saham beberapa perusahaan besar, termasuk Nvidia, rontok signifikan. Nvidia kehilangan nilai kapitalisasi pasar hampir US$600 miliar dalam sehari pada hari Senin (27/1). Ini merupakan penurunan terbesar bagi perusahaan dalam satu hari dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

    Menurut Huang, chip canggih dengan harga mahal dibutuhkan untuk mengembangkan AI Agen yang mumpuni. Dalam kesempatan itu, Huang turut mengumumkan chip baru perusahaan, yakni GPU Blackwell Ultra generasi berikutnya yang tersedia pada paruh kedua tahun ini.

    Chip tersebut akan punya lebih banyak memori dari generasi chip Blackwell yang sudah ada sebelumnya. Reuters mencatat Blackwell Ultra mendukung model AI yang lebih besar.

    Selain itu juga ada Vera Rubin dan Feynman. Vera Rubin yang menjadi pengganti Blackwell bakal dirilis pada paruh kedua tahun depan, sementara Feynman pada 2028.

    Huang mengatakan chip Nvidia memiliki dua tujuan utama, yakni membantu sistem AI merespons pengguna dan memberikan respon yang cepat.

    Huang percaya diri chip buatan Nvidia hanya satu-satunya yang bisa mewujudkan kedua tujuan tersebut. Kemampuan itu ia samakan dengan mesin pencarian karena pelanggan akan mencari yang bisa memberikan jawaban tercepat.

    “Jika terlalu lama menjawab pertanyaan, maka pelanggan tidak akan kembali. Seperti pencarian web,” kata dia.

    Namun, presentasi Huang nyatanya gagal meyakinkan investor. Saham Nvidia anjlok 3,4% usai penjelasan tersebut. 

    Nvidia Tertekan Gara-gara Trump

    Tak cuma kemunculan DeepSeek dan AI China lainnya yang murah, Nvidia juga harus menelan pil pahit lantaran perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

    Pada awal pekan lalu, Nasdaq mencatat penurunan paling signifikan sejak 2022. Tujuh raksasa teknologi paling bernilai di dunia kehilangan nilai pasar lebih dari US$750 miliar (Rp12,3 triliun). 

    Apple memimpin penurunan paling tajam yang menyebabkan nilai perusahaan jatuh sekitar US$174 miliar (Rp2.800 triliun).

    Nvidia juga kehilangan hampir US$140 miliar (Rp2.200 triliun) nilai pasarnya dengan saham yang ditutup anjlok 5%. Raksasa chip AI tersebut telah kehilangan hampir sepertiga nilai pasarnya dalam waktu 2 bulan pasca mencatat rekor tertinggi pada Januari 2025.

    Tesla membukukan persentase penurunan tertinggi dalam sehari sebanyak 15%. Penurunan ini lebih parah ketimbang hari terburuk perusahaan pada 2020 lalu.

    Tesla telah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya pasca mencapai rekor tertinggi di akhir Desember 2024.

    Tesla kehilangan nilai pasar sebanyak US$130 miliar (Rp2.100 triliun) pada Senin (10/3) waktu setempat. Sementara itu, Microsoft dan Alphabet masing-masing kehilangan US$98 miliar (Rp1.600 triliun) dan US$95 miliar (Rp1.500 triliun). Amazon kehilangan US$50 miliar (Rp820 miliar) dan US$70 miliar (Rp1,1 triliun).

    Investor berbondong-bondong menjual saham di sektor teknologi. Petaka perang tarif makin terasa dampaknya. Pasalnya, banyak perusahaan teknologi yang bergantung pada komponen dan manufaktur luar negeri.

    Jika dipaksa untuk memindahkan manufaktur di AS, kemungkinan besar harga jual produk teknologi akan melambung tinggi. Hal ini memicu kekhawatiran AS akan menghadapi resesi di bawah kepemimpinan Trump.

    Produsen semikonduktor seperti Nvidia turut merasakan dampak signifikan. Pekan lalu, Trump mengumumkan investasi tambahan dari raksasa Taiwan TSMC sebesar US$100 miliar untuk membangun manufaktur di AS demi menghindari kewajiban tarif. Trump menyebut TSMC sebagai raksasa chip paling kuat di dunia karena mau menggenjot produksi lokal.

    (fab/fab)

  • Benjamin Netanyahu usai Bunuh 400 Orang di Gaza: Ini Hanya Permulaan

    Benjamin Netanyahu usai Bunuh 400 Orang di Gaza: Ini Hanya Permulaan

    PIKIRAN RAKYAT – Gencatan senjata di Gaza batal sepihak setelah gelombang serangan udara terbaru Israel Penjajah menewaskan ratusan warga Palestina di Gaza.

    Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa
    serangan beberapa hari terakhir “hanya permulaan”. Ia tak segan melancarkan serangan bertubi lebih besar lainnya demi tercapai tujuan perang.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa malam, 18 Maret 2025, Netanyahu menegaskan bahwa pasukan Israel akan menyerang Hamas dengan kekuatan yang kian besar. Ia juga mengingatkan, negosiasi gencatan senjata selanjutnya hanya akan dilakukan sambil baku tembak.

    “Hamas sudah merasakan kekuatan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin meyakinkan Anda dan mereka, bahwa ini hanya permulaan,” ujarnya, dikutip dari Al-Jazeera, Rabu, 19 Maret 2025.

    “Kami akan terus berjuang untuk mencapai semua tujuan perang kami, pembebasan semua sandera kami, penghapusan Hamas, dan janji bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel,” kata dia lagi.

    Pernyataan penuh tantangan dari Netanyahu muncul setelah serangan mematikan Israel di seluruh Gaza menghancurkan kesepakatan gencatan senjata yang memang sudah rapuh sejak dimulai pada 19 Januari lalu.

    Serangan udara itu menewaskan sedikitnya 404 warga Palestina, banyak di antaranya anak-anak, dan melukai lebih dari 560 orang lainnya, demikian laporan Kementerian Kesehatan Gaza.

    Target Bom Israel Penjajah

    Serangan tersebut menargetkan wilayah luas di Gaza, termasuk Khan Younis dan Rafah di selatan, Kota Gaza di utara, serta daerah-daerah pusat seperti Deir el-Balah, yang menghancurkan seluruh keluarga dalam prosesnya.

    Pembicaraan mengenai tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas, yakni tentang pembebasan hampir 60 sandera Hamas yang tersisa dan pembentukan gencatan senjata permanen telah terhenti.

    Pasalnya, Israel bersikeras menginginkan fase pertama diperpanjang hingga pertengahan April 2025.

    Pekan lalu, Hamas menawarkan untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel dan jenazah empat sandera yang tewas, sebagai imbalan untuk dimulainya pembicaraan tahap kedua serta penghentian blokade Israel yang diberlakukan awal bulan ini. Namun, Israel menolak mentah-mentah.

    Hamas telah membebaskan sekitar tiga lusin sandera sebagai imbalan untuk hampir 2.000 tahanan Palestina dari penjara Israel, sejak dimulainya gencatan senjata. Nahas, sejak 1 Maret, setelah berlangsung enam minggu tahap pertama, kesepakatan harus batal.

    ‘Semua Salah Hamas’

    Sebelum serangan Israel, Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah mendorong proposal jembatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga setelah Ramadhan dan Paskah.

    Di sisi lain, menggunakan proposal Trump, dalam pidatonya pada Selasa, Netanyahu menyalahkan Hamas atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan tersebut.

    “Sedangkan Israel menerima tawaran utusan khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, Hamas dengan tegas menolaknya. Itulah sebabnya saya memberi wewenang kemarin untuk melanjutkan aksi militer terhadap Hamas,” kata Netanyahu.

    Netanyahu juga menuduh Hamas bertanggung jawab atas semua korban jiwa yang tidak disengaja di Gaza.

    “Warga sipil Palestina harus menghindari kontak dengan teroris Hamas, dan saya menyeru kepada rakyat Gaza, keluar dari jalur bahaya,” katanya.

    “Pindah ke area yang lebih aman. Karena setiap korban jiwa warga sipil adalah sebuah tragedi dan setiap korban jiwa warga sipil adalah kesalahan Hamas,” tutur dia. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kerajaan Bisnis Elon Musk Tumbang: Tesla Diboikot, Starlink Ditinggal

    Kerajaan Bisnis Elon Musk Tumbang: Tesla Diboikot, Starlink Ditinggal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk sedang diterpa krisis besar. Bisnisnya satu per satu menunjukkan tanda kehancuran. Masyarakat makin kencang menggaungkan gerakan anti Elon Musk, sekaligus memboikot beberapa perusahaan milik orang terkaya di dunia tersebut.

    Showroom Tesla di berbagai negara bagian Amerika Serikat (AS) digeruduk ratusan demonstran. Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan “Tesla Takedown” yang dimulai pada 15 Februari lalu.

    Aksi boikot Tesla ini ditengarai beberapa faktor. Salah satunya, banyak yang mengkritik aksi pemangkasan besar-besaran di pemerintahan federal yang dilakukan Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah kepemimpinan Musk.

    Pemangkasan anggaran tersebut berdampak pada pemecatan PNS, penghapusan program-program federal, hingga rencana konsolidasi lembaga pemerintah. Hal ini dilakukan berbarengan dengan upaya Musk meloloskan kontrak-kontrak pemerintah terhadap bisnis-bisnisnya.

    Tak cuma peran Musk di DOGE yang dikritisi, tetapi juga sikap politiknya yang mendukung partai sayap kanan di Jerman, hingga menuduh beberapa politisi Inggris tanpa dasar.

    Musk juga menuai kontroversi saat berpose kontroversial mirip ‘salute’ ala Nazi saat pelantikan Trump. Sebelum Tesla dan Starlink kena getahnya, X miliknya sudah lebih dulu ditinggal pengguna karena dinilai menjadi alat propaganda Musk untuk memenangkan Trump.

    Boikot Tesla Makin Parah

    Penyerangan showroom Tesla tadinya hanya segelintir. Namun, aksi ini meluas pasca Jaksa Agung Pam Bondi bersumpah untuk menindak vandalisme terhadap Tesla. Presiden AS Donald Trump juga mengatakan aksi tersebut sebagai terorisme domestik. Bahkan, Trump mengatakan aksi boikot Tesla ilegal.

    Pernyataan Trump mengemuka sehari setelah saham Tesla mengalami penurunan terburuk dalam hampir 5 tahun terakhir pada Senin (10/3) pekan lalu.

    Penjualan Tesla anjlok di beberapa negara. Para pemilik Tesla di AS juga ramai-ramai menempel stiker yang menunjukkan kemarahan mereka terhadap Musk.

    “Mereka [penyerang showroom Tesla] membahayakan perusahaan AS yang hebat,” ujar Trump, dikutip dari The Guardian, pekan lalu.

    “Elon Musk ‘bertaruh’ untuk membantu Negara kita, dan dia melakukan PEKERJAAN yang LUAR BIASA! Namun, Kaum Kiri Radikal, seperti yang sering mereka lakukan, mencoba memboikot Tesla secara ilegal dan kolusi, salah satu produsen mobil hebat di Dunia, dan ‘bayi’ Elon, untuk menyerang dan menyakiti Elon, dan semua yang ia perjuangkan,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya pada Selasa (11/3) pagi waktu setempat.

    Gerakan protes Tesla Takedowns dimulai oleh aktor dan pembuat film Hollywood, Alex Winter, dan Joan Donovan, seorang asisten profesor Jurnalisme dan Studi Media Baru di Universitas Boston.

    Gerakan ini menyerukan orang-orang agar menjual mobil Tesla, membuang saham, dan bergabung dengan gerakan tersebut.

    Lebih dari 80 demonstrasi dijadwalkan hadir pada akhir pekan lalu, dan lebih dari 70 demonstrasi direncanakan hingga akhir April, menurut situs web Tesla Takedown.

    Di pinggiran kota Boston, Dedham, sekitar 100 demonstran berkumpul di showroom Tesla. Begitu juga di daerah pinggiran Philadelphia, West Chester, yang memiliki jumlah demonstran yang sama.

    Wilayah Baltimore menjadi salah satu jumlah peserta demo terbesar hingga 300 demonstran. Sementara di Washington, DC, lebih dari 50 demonstran berkumpul pada siang hari di luar showroom, mereka memegang spanduk dan menari diiringi lagu-lagu dari Beyonce dan Daft Punk ketika para pengemudi yang lewat membunyikan klakson mereka sebagai bentuk dukungan.

    Sara Steffens, seorang mantan jurnalis dan advokat kebijakan, mengatakan bahwa ia dan Melissa Knutson, seorang wiraswasta, akan mengubah demonstrasi menjadi sebuah pesta dansa.

    Knutson mengatakan bahwa ia ingin meniru suasana musik yang ia lihat di sebuah demonstrasi di Maryland.

    “Kita harus bergembira karena ini adalah perjalanan panjang, dan kita harus mengembangkan gerakan kita untuk melawan otoritarianisme ini,” kata Knutson dikutip dari CNN, Selasa (18/3).

    Opini negatif tentang Musk pelan-pelan akan merusak reputasi Tesla. Kepala situs otomotif Edmunds Jessica Caldwell mengatakan, perhatian negatif juga dapat membuat konsumen lebih banyak berpikir dan mempertimbangkan opsi EV dari merek lain selain Tesla.

    Caldwell mengatakan bahwa pangsa pasar Tesla telah melemah sebelum adanya protes ini, karena banyak produsen mobil yang telah memperkenalkan mobil listrik baru ke pasar.

    “Saya membayangkan beberapa (investor Tesla) berharap bahwa ini adalah gejolak jangka pendek dan akan lancar kembali ke depannya,” katanya. “Sulit untuk mengatakannya pada saat ini,” imbuhnya.

    Ia menilai, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah para pemilik Tesla bersedia menjual kendaraan mereka karena kritik terhadap Musk.

    “Tidak semua orang mampu membuat keputusan itu,” katanya.

    Starlink Mulai Ditinggalkan

    Setelah Tesla, kini Starlink juga menjadi sasaran kemarahan masyarakat. Layanan internet berbasis satelit tersebut sejatinya bertujuan baik, yakni menghubungkan masyarakat di area terpencil yang tak terjangkau jaringan seluler dan broadband.

    Saat ini, Starlink masih mendominasi industri layanan internet satelit, tetapi perlahan-lahan mulai ditinggalkan.

    Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/3), banyak pengguna yang berlangganan Starlink menunjukkan rasa frustasi terhadap sikap politik Musk. Bahkan, tak sedikit yang berkomitmen untuk berhenti menggunakan Starlink sepenuhnya.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentup tepat bagi layanan internet satelit buatan Eropa yang bisa dijadikan alternatif. Eutelsat asal Prancis mendadak mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    CEO Eutelsat mengatakan kepada Bloomberg bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

    Viasat dari Inggris juga dilaporkan sudah berdiskusi dengan pemerintah Eropa untuk menggantikan Starlink milik Musk.

    Di Inggris, Starlink umumnya digunakan oleh rumah tangga dan bisnis di wilayah remot yang memiliki akses broadband buruk.

    Seorang penginstal Starlink untuk bisnis dan rumah tangga di wilayah selatan Inggris mengatakan saat ini belum ada alternatif sebaik Starlink untuk memberikan akses internet cepat.

    “Di satu sisi, [Starlink] adalah tool dan solusi yang ada bagi banyak area remot, tertutama yang infrastrukturnya buruk. Namun di sisi lain, kami harus berurusan dengan Elon yang bodoh,” ia menuturkan.

    Richard Opie, seorang konsultan di area semi-remot di Northumberland mengatakan ia berlangganan Starlink sejak pandemi. Namun, kini ia mempertimbangkan untuk beralih jika ada alternatif yang bisa diandalkan.

    “[Starlink] adalah berkah di area remot, namun perkembangan politik sekarang berubah. Elon Musk adalah figur yang berbeda. Showroom Tesla sudah digeruduk. Saya tak nyaman melihat Musk dekat dengan Trump dan sikap Musk secara umum,” kata Opie.

    “Ini adalah dilema. Kami ingin mencari alternatif lain, tetapi sekarang masih terjebak [dengan Starlink],” kata dia.

    Pengguna Starlink lainnya Mel Sayer mengatakan ia menolak menginap di hotel milik Trump karena tak mau memberikan uang sepeser pun untuk Trump.

    “Sekarang, saya menolak mendanai Musk setelah sikapnya dengan pose salute,” kata dia.

    Eksodus Pengguna X

    Seperti dijelaskan di atas, X milik Musk sudah lebih dulu menghadapi krisis eksodus pengguna. Kemenangan Trump dalam Pemilu AS menjadi penyebabnya.

    X diketahui menjadi salah satu alat yang digunakan Musk untuk menyebar kampanye demi memenangkan Trump.

    Menurut laporan Reuters pada November 2024, aplikasi pesaing X, Bluesky, mendapat penambahan jutaan pengguna baru yang memilih meninggalkan X.

    Secara spesifik, Bluesky berhasil meraup 2,5 juta pengguna baru dalam sepekan pasca kemenangan Trump. Total penggunanya melompat menjadi 16 juta.

    Bluesky merupakan salah satu dari beberapa aplikasi pesaing X yang menawarkan alternatif platform mikroblog pasca Musk mencaplok Twitter dan mengubah namanya. Bluesky terhitung masih baru, didirikan pada 2021 silam.

    “Kami melihat peningkatan pertumbuhan pengguna yang memecahkan rekor tertinggi. Engagement seperti like, follows, dan akun baru, tumbuh signifikan. Kami mencatat penambahan setidaknya 1 juta pengguna baru dalam sehari,” kata Bluesky dalam keterangan resminya beberapa saat lalu.

    Organisasi kawakan seperti Center for Countering Digital Hate, organisasi media Guardian, serta mantan anchor CNN Don Lemon, terang-terangan mengatakan telah meninggalkan X karena kekhawatiran terkait kebijakan konten pada platform tersebut.

    Beberapa pakar misinformasi menyebut X memainkan peran sentral dalam menyebarkan informasi sesat selama masa Pilpres AS.

    (fab/fab)

  • AS Salahkan Hamas Usai Israel Bombardir Gaza

    AS Salahkan Hamas Usai Israel Bombardir Gaza

    New York

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut tanggung jawab atas dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza sepenuhnya berada di tangan kelompok Hamas. Washington menegaskan sangat mendukung Israel dalam langkah-langkah selanjutnya di Jalur Gaza.

    Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dorothy Shea, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (19/3/2025), menyampaikan pernyataan itu dalam pengerahan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (18/3) waktu setempat.

    Rentetan serangan udara Israel yang melanda beberapa wilayah Jalur Gaza pada Selasa (18/3), menurut otoritas kesehatan Palestina, telah menewaskan lebih dari 400 orang. Serangan-serangan Israel dilancarkan saat upaya memperpanjang gencatan senjata Gaza dilanda kebuntuan.

    “Kesalahan atas dimulainya kembali permusuhan sepenuhnya berada di tangan Hamas,” cetus Shea dalam pernyataannya.

    Dia menuduh Hamas telah menolak setiap proposal dan tenggat waktu untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza, dan enggan memberikan waktu untuk merundingkan kerangka kerja bagi gencatan senjata permanen.

    Ditegaskan oleh Shea dalam pernyataannya bahwa Presiden AS Donald Trump telah memperjelas agar Hamas segera membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza atau “membayar harga yang mahal”.

    “Kami mendukung Israel dalam langkah-langkah selanjutnya,” tegas Shea.

    Lebih lanjut, Shea menolak tuduhan yang menyebut militer Israel, atau Angkatan Bersenjata Israel (IDF), menyerang tanpa pandang bulu. “IDF menyerang posisi-posisi Hamas,” sebutnya.

    “Sudah diketahui secara luas bahwa Hamas terus menggunakan infrastruktur sipil sebagai landasan peluncuran, dan Amerika Serikat mengutuk praktik ini sebagaimana seharusnya yang dilakukan oleh pihak-pihak lainnya,” imbuh Shea dalam pernyataannya.

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan pada Selasa (18/3) bahwa rentetan serangan terhadap Jalur Gaza telah “dikoordinasikan sepenuhnya dengan Washington”.

    “Saya bisa mengonfirmasi bahwa kembalinya pertempuran sengit di Gaza telah dikoordinasikan sepenuhnya dengan Washington. Israel berterima kasih kepada Presiden Trump dan pemerintahannya atas dukungan mereka yang tidak kenal lelah untuk Israel,” ucap Mencer dalam konferensi pers.

    Sementara Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa “Hamas harus memahami bahwa aturan permainan telah berubah”.

    “Jika Hamas tidak segera membebaskan semua sandera, gerbang neraka akan terbuka, dan Hamas akan menghadapi kekuatan penuh IDF di udara, laut, dan darat hingga kehancuran totalnya,” tegas Katz dalam ancaman terbarunya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu Klaim Serangan Israel di Gaza Baru Permulaan, Salahkan Hamas atas Korban Sipil – Halaman all

    Netanyahu Klaim Serangan Israel di Gaza Baru Permulaan, Salahkan Hamas atas Korban Sipil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa gelombang serangan udara yang menewaskan ratusan warga Palestina di Gaza hanyalah “permulaan.”

    Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa (18/3/2025) malam, Netanyahu menegaskan pasukan Israel akan terus menyerang Hamas dengan “kekuatan yang semakin meningkat”.

    Netanyahu juga menyinggung negosiasi gencatan senjata hanya akan dilakukan “di bawah tembakan.”

    “Hamas telah merasakan kekuatan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin meyakinkan Anda – dan mereka – ini baru permulaan,” ujar Netanyahu, seperti dilansir Al Jazeera.

    Serangan udara Israel yang dilancarkan sejak Senin (17/3/2025) malam menghantam berbagai wilayah Gaza, termasuk Khan Yunis, Rafah, Kota Gaza, dan Deir el-Balah.

    Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 404 warga Palestina tewas, termasuk banyak anak-anak, dan lebih dari 560 lainnya terluka.

    Serangan ini juga menghancurkan rumah-rumah warga, menyebabkan pengungsian massal, dan membebani fasilitas kesehatan yang sudah kewalahan akibat perang yang berkepanjangan.

    Dalam pidatonya, Netanyahu menyalahkan Hamas atas kelanjutan perang dan tingginya korban sipil di Gaza.

    “Warga sipil Palestina harus menghindari kontak dengan teroris Hamas,” katanya.

    Ia juga meminta warga Gaza untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman, seraya menambahkan “setiap korban sipil adalah kesalahan Hamas.”

    Israel mengklaim telah menargetkan pejabat tinggi Hamas dalam serangan ini, termasuk Mayor Jenderal Mahmoud Abu Watfa, seorang pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri Gaza, BBC melaporkan.

    Gagalnya Negosiasi Gencatan Senjata

    Serangan terbaru ini menghancurkan gencatan senjata yang sebelumnya dimulai pada 19 Januari.

    Negosiasi tahap kedua kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami kebuntuan setelah Israel menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel serta jenazah empat sandera yang telah tewas.

    Israel bersikeras memperpanjang tahap pertama gencatan senjata hingga pertengahan April, sementara Hamas menolaknya dan menuntut dimulainya tahap kedua yang mencakup pembebasan semua sandera serta penghentian permanen perang.

    Dengan serangan ini, prospek gencatan senjata jangka panjang semakin redup.

    Netanyahu menegaskan Israel akan terus berjuang hingga “membebaskan para sandera, menyingkirkan Hamas, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.”

    Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, dan upaya diplomatik untuk menghentikan perang masih menemui jalan buntu.

    Dukungan AS dan Sikap Hamas

    Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, disebut telah berkoordinasi dengan Israel sebelum serangan ini terjadi.

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Brian Hughes, menyatakan Hamas seharusnya bisa membebaskan sandera untuk memperpanjang gencatan senjata, tetapi justru memilih “penolakan dan perang.”

    Di sisi lain, Hamas menuduh Israel sengaja menggagalkan kesepakatan demi terus melakukan serangan.

    Kelompok tersebut juga memperingatkan dimulainya kembali perang oleh Israel bisa menjadi “hukuman mati” bagi para sandera yang masih hidup di Gaza.

    Krisis Kemanusiaan Memburuk

    Dengan serangan baru ini, rumah sakit di Gaza kembali dipenuhi korban.

    Dr. Sabrina Das, seorang dokter yang melatih tenaga medis Palestina, mengatakan kepada BBC bahwa serangan ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan kepanikan di seluruh Gaza.

    “Kami tahu perang akan segera dimulai lagi,” ujarnya.

    Sementara itu, Mohammed Zaquot, direktur rumah sakit di Jalur Gaza, menyebut jumlah staf medis yang tersedia tidak cukup untuk menangani skala serangan ini, sehingga tim tambahan harus segera dipanggil.

    Protes Keluarga Sandera Israel

    Di Israel, keluarga sandera yang masih ditahan Hamas mengecam keputusan pemerintah untuk kembali melancarkan serangan ke Gaza.

    Kelompok yang mewakili keluarga sandera menuduh Netanyahu telah “menyerahkan sandera” dengan memilih opsi militer daripada negosiasi.

    Liran Berman, yang saudara kembarnya masih menjadi tawanan Hamas, mengatakan kepada BBC “jika Hamas mau, para sandera akan kembali. Mereka ada di tangan mereka.”

    Menurut data Israel, masih ada 59 sandera yang ditahan Hamas, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Detik-detik Dua Astronot Mendarat di Laut Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa

    Detik-detik Dua Astronot Mendarat di Laut Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa

    Bisnis.com, JAKARTA — Nasa berhasil memulangkan dua astronot ke bumi setelah terdampar 9 bulan di luar angkasa. Pada Selasa (18/3/2025), para astronot berhasil mendarat di bumi. 

    Pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon membawa Butch Wilmore dan Suni Williams – bersama astronaut Amerika lainnya Nick Hague dan kosmonot Rusia Aleksandr Gorbunov – meluncur menembus atmosfer sebelum membuka parasut untuk pendaratan lembut di lepas pantai Florida pada pukul 5.57 sore menurut laporan CNA, Rabu (19/3/2025).

    Tim di darat bersorak saat pesawat ruang angkasa berbentuk permen bernama Freedom, yang hangus akibat menahan suhu 2.000 derajat Celsius, mengapung stabil di atas ombak di bawah langit yang cerah.

    “Perjalanan yang luar biasa – saya melihat kapsul penuh dengan senyuman,” kata Hague.

    Saat kapal cepat bergegas ke kapsul untuk pemeriksaan keselamatan awal, sekelompok lumba-lumba yang bermain-main tiba-tiba muncul sebagai pengawal yang tak terduga.

    Tak lama kemudian, kapal pemulihan yang lebih besar mengangkat Freedom ke atas. Tim membuka pintu, dan satu per satu, para astronaut dibantu keluar menggunakan alat bantu mobilitas, melambai dan mengacungkan jempol.

    Selanjutnya, mereka akan diterbangkan dengan helikopter ke Houston, di mana mereka akan memulai program rehabilitasi selama 45 hari.

    “Janji Ditepati,” tulis Gedung Putih di X, mengulangi klaim kontroversial bahwa Presiden Donald Trump telah mempercepat jadwal pemulangan.

    Wilmore dan Williams, keduanya mantan pilot Angkatan Laut dan veteran dua misi luar angkasa sebelumnya, terbang ke laboratorium orbital pada Juni tahun lalu, dalam apa yang seharusnya menjadi perjalanan pulang-pergi beberapa hari untuk menguji Starliner Boeing dalam penerbangan berawak pertamanya.

    Namun pesawat ruang angkasa tersebut mengalami masalah pendorong dan dianggap tidak layak untuk membawa mereka kembali, sehingga kembali dalam keadaan kosong.

    Mereka kemudian ditugaskan kembali ke misi SpaceX Crew-9 NASA, yang tiba di ISS September lalu dengan kru yang dikurangi menjadi dua orang – alih-alih empat seperti biasanya – untuk mengakomodasi pasangan tersebut, yang telah banyak disebut sebagai astronot yang “terdampar”.

    Masa tinggal Wilmore dan Williams selama 286 hari melebihi rotasi ISS enam bulan biasa, namun hanya menempati peringkat keenam di antara rekor AS untuk durasi misi tunggal.

  • Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

    Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS terbilang sehat dan tidak ada alasan bagi Negeri Paman Sam untuk mengalami resesi.

    “Saya tidak dapat menjamin apa pun,” kata Bessent dalam sebuah wawancara, dikutip dari Bloomberg pada Rabu(19/3/2025).

    Bessent juga menepis pertanyaan tentang jaminan tidak akan ada penurunan kinerja ekonomi Negeri Paman Sam sebagai “konyol.”

    Para ekonom telah memperingatkan bahwa ada peningkatan risiko penurunan ekonomi, sebagian karena ketidakpastian atas kenaikan tarif Presiden Donald Trump, dan kekhawatiran atas dampaknya setelah pungutan diputuskan dan diterapkan.

    “Yang dapat saya jamin adalah tidak ada alasan kita perlu mengalami resesi. Kami melihat beberapa data dasar yang sangat bagus,” kata Bessent, sambil merujuk pada data-data terkait dari kartu kredit dan bank.

    Bessent mengatakan mungkin ada jeda saat ekonomi beralih dari ketergantungan pada belanja pemerintah, tetapi dia menegaskan pemerintahan Trump akan mengendalikan belanja. 

    “Kami akan membawa kembali manufaktur ke dalam negeri dan kami akan membuat negara ini lebih terjangkau bagi pekerja Amerika,” ujarnya.

    Tarif Timbal Balik 

    Meski Bessent memperingatkan bahwa dirinya belum melihat angka-angka terkait tarif timbal balik yang akan diumumkan pada tanggal 2 April, dia mengatakan prosesnya akan melibatkan setiap mitra dagang yang diberi tugas tertentu.

    “Apa yang akan terjadi pada tanggal 2 April—setiap negara akan menerima angka yang kami yakini mewakili tarif mereka. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat rendah. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat tinggi,” katanya. 

    Bessent menyatakan optimismenya bahwa dalam beberapa kasus, suatu negara dapat menghindari tarif timbal balik karena kesepakatan telah dinegosiasikan sebelumnya. Mitra dagang lainnya mungkin berupaya untuk menegosiasikan penurunan tingkat bea masuk mereka setelah mereka menerima jumlahnya, katanya.

    Menteri Keuangan juga mengatakan departemennya bekerja sama dengan Kongres untuk membuat undang-undang yang lebih membatasi investasi keluar ke China.

    Pemerintahan Biden mengeluarkan perintah eksekutif pada 2024 yang mewajibkan penyaringan dan pelaporan beberapa investasi AS ke China, tetapi beberapa pegiat anti-China di Capitol Hill mendesak Departemen Keuangan untuk berbuat lebih banyak.

    “Kami akan memastikan bahwa investasi keluar kami tidak berbalik dan digunakan untuk melawan kami. Kami akan terus menyelidiki hal ini dan jika perlu memblokirnya,” kata Bessent.

  • Netanyahu Janji Negaranya Tak Akan Diam hingga Hamas Hancur

    Netanyahu Janji Negaranya Tak Akan Diam hingga Hamas Hancur

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, yang merangkum berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Rangkuman edisi Rabu, 19 Maret 2025, kita awali dari perkembangan serangan Israel ke Gaza.

    Sudah 400 warga Gaza tewas

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menyerang Hamas hingga Israel mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan semua warganya yang disandera.

    PM Netanyahu memerintahkan Gaza untuk diserang kembali, Selasa (18/03) kemarin, sambil mengatakan bahwa itu “baru permulaan.”

    Sementara Amerika Serikat sudah menyampaikan dukungannya untuk langkah Israel selanjutnya.

    Serangan besar-besaran sudah menewaskan lebih dari 400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas.

    Tapi pemimpin dari sejumlah negara, termasuk di kawasan Eropa dan Timur Tengah, sudah menyampaikan kekhawatiran mereka dengan serangan Israel yang dilakukan di bulan Ramadan.

    Astronot kembali ke Bumi

    Astronot Suni Williams dan Butch Wilmore sudah kembali di Bumi setelah menempuh perjalanan selama 17 jam dalam Kapsul SpaceX Dragon yang dapat menampung empat orang.

    Sebelumnya, keduanya terjebak selama sembilan bulan di luar angkasa, tepatnya di International Space Station, setelah kapsul Starliner milik Boeing gagal memperpanjang misi awal mereka yang tadinya sudah berlangsung selama seminggu.

    Kapsul SpaceX Dragon yang membawa Suni dan Butch, bersama dengan rekan mereka Aleksandr Gorbunov dan Nick Hague, mendarat sesuai rencana di lepas pantai Florida pagi ini, waktu Australia.

    Keempat astronot sudah dikeluarkan dari kapsul dengan selamat.

    ‘Power bank’ penyebab kebakaran pesawat Air Busan

    Kebakaran yang menghancurkan pesawat Air Busan pada bulan Januari memicu agar ada pemeriksaan lebih soal keamanan baterai lithium-ion.

    Hasil investigasi sementara yang dirilis oleh kementerian transportasi Korea Selatan menemukan bahwa ‘Power bank’ yang rusak kemungkinan menjadi penyebab kebakaran yang melanda pesawat tersebut di Bandara Internasional Gimhae Korea Selatan itu.

    Kebakaran bermula di kompartemen bagasi pesawat Air Busan A321 hingga membuat semua 176 penumpang di dalamnya mengungsi.

    Api membakar setengah dari badan utama pesawat dan melukai tujuh orang.

    Rusia sepakat tidak serang sumber energi Ukraina

    Presiden Vladimir Putin menolak usulan gencatan senjata penuh dan segera selama 30 hari di Ukraina, setelah menelepon Presiden Donald Trump.

    Tapi Presiden Putin memerintahkan militernya untuk dengan segera berhenti menyerang infrastruktur energi Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina akan mendukung usulan tersebut, dan ia pun berharap untuk segera berbicara dengan Presiden Trump.

    “Saya pikir akan tepat jika kita akan berbicara dengan Presiden Trump dan kita akan mengetahui secara rinci apa yang ditawarkan Rusia kepada Amerika Serikat atau apa yang ditawarkan Amerika Serikat kepada Rusia,” kata Presiden Zelenskyy, menurut penerjemah kantor berita Reuters.

    Lihat juga Video: Alasan Netanyahu Kembali Gempur Gaza, Tuding Hamas Ogah Bebaskan Sandera