Tag: Donald Trump

  • PNS Dipecat Elon Musk, Hakim Amerika Turun Tangan

    PNS Dipecat Elon Musk, Hakim Amerika Turun Tangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kini aktif di dalam pemerintahan Trump. Ia menjabat sebagai pengawas dalam Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang melakukan pemecatan terhadap sejumlah PNS di lembaga pemerintah AS.

    Namun, jabatan tersebut dinilai melanggar klausul pengangkatan dalam Konstitusi AS tulis seorang hakim federal.

    Theodore Chuang, seorang hakim di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Maryland, menulis dalam sebuah opini bahwa ada lebih dari cukup bukti dari pernyataan yang dibuat oleh Musk dan Donald Trump, yang menunjukkan bahwa orang terkaya di dunia itu berperan sebagai kepala DOGE.

    Meskipun pemerintah menyatakan bahwa Musk hanya berperan sebagai penasihat khusus untuk presiden.

    Chuang mengeluarkan pendapat tersebut dalam sebuah kasus yang diajukan terhadap Musk dan DOGE oleh para pekerja yang tidak disebutkan namanya di Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

    Hakim itu juga menulis bahwa tindakan yang telah diambil Musk dalam peran di DOGE, seperti menutup USAID, kemungkinan besar juga tidak konstitusional.

    “Musk telah menggunakan wewenang di USAID yang hanya bisa dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk dengan benar,” tulisnya, dikutip dari TechCrunch, Rabu (19/3/2025).

    Sebagai informasi, pejabat Amerika Serikat adalah perbedaan hukum yang ditetapkan oleh klausul penunjukan.

    Pendapat Chuang muncul lebih dari 50 hari setelah Trump menjabat dan mengizinkan Musk untuk mulai memangkas lembaga-lembaga pemerintah dengan tim DOGE-nya.

    Pendapatnya merupakan serangan paling langsung terhadap Musk dan DOGE di antara banyak tuntutan hukum yang diajukan selama dua bulan terakhir.

    Menurut pendapatnya, Chuang memerintahkan pemulihan beberapa proyek USAID dan melarang Musk dan DOGE untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk membubarkan badan tersebut.

    Belum diketahui, Musk dan DOGE akan mengikuti perintah tersebut. Sementara itu, Musk dan Presiden Trump telah menghabiskan beberapa hari terakhir dengan memposting di media sosial yang mengklaim bahwa hakim yang memutuskan untuk menentang tindakan mereka harus dimakzulkan.

    (dem/dem)

  • Harga Emas Dunia Sudah 16 Kali Catat Rekor Tertinggi

    Harga Emas Dunia Sudah 16 Kali Catat Rekor Tertinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 3.055,96 per troy ons pada awal perdagangan Kamis (20/3/2025).

    Sepanjang 2025, harga emas telah mencatatkan 16 rekor tertinggi, dengan empat di antaranya melampaui level psikologis US$ 3.000 per troy ons.

    Dilansir dari Reuters, rekor ini tercipta setelah Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Sinyal ini meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik global.

    Menurut Dick Poon, manajer umum Heraeus Metals Hong Kong Ltd, kenaikan harga emas dunia didorong oleh kombinasi ketidakpastian pasar, ketegangan geopolitik yang meningkat, pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), serta ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

    Sebelumnya pada Rabu (19/3/2025), The Fed telah mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50%.

    Di sisi lain, kebijakan perdagangan pemerintahan Donald Trump, termasuk tarif impor yang luas, dinilai telah memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan meningkatkan inflasi dalam jangka pendek. Ketua The Fed Jerome Powell menyebutkan tarif yang diberlakukan Trump telah memicu ketegangan perdagangan dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

    Sementara itu, ketegangan di Gaza semakin memanas setelah militer Israel melanjutkan operasi darat di wilayah tengah dan selatan dengan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 48 warga Palestina. Berbagai faktor tersebut telah mempengaruhi pergerakan harga emas dunia.

    Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian global, terutama dalam kondisi suku bunga yang lebih rendah.

    Nicholas Frappell, kepala pasar institusional global di ABC Refinery memperkirakan, meskipun emas telah menunjukkan performa luar biasa sepanjang kuartal pertama, potensi koreksi tetap ada. Namun, sejauh ini koreksi harga masih tergolong kecil dan permintaan tetap tinggi.

    Pada saat harga emas dunia yang terus naik, harga emas batangan Antam pada hari ini juga mencapai rekor tertinggi sebesar Rp 1,774 juta per gram dari sebelumnya Rp 1,759 juta per gram.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1121: Zelensky dan Uni Eropa Skeptis dengan Niat Baik Putin – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1121: Zelensky dan Uni Eropa Skeptis dengan Niat Baik Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.121 pada Kamis (20/3/2025).

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.

    Para pemimpin Eropa juga merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Putin. 

    Simak rangkuman peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.121:
    Zelensky Skeptis terhadap Janji Putin Menghentikan Serangan

    Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.

    Pada Rabu (19/3/2025) malam, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menewaskan satu orang serta merusak dua rumah sakit.

    Layanan kereta api nasional juga melaporkan infrastruktur energi di wilayah Dnipropetrovsk terkena dampak serangan tersebut.

    Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Putin menyatakan kesediaannya untuk menghentikan serangan serupa di Ukraina.

    Tindakan Rusia yang langsung membalas dengan serangan baru membuat Zelensky meragukan kejujuran pernyataan Putin.

    “Kata-kata Putin tentang penghentian serangan bertentangan dengan kenyataan,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari laporan media setempat.

    Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, meskipun ada upaya diplomasi yang dilakukan berbagai pihak.

    Pemimpin Eropa Skeptis terhadap Gagasan Gencatan Senjata Trump-Putin

    Para pemimpin Eropa merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Donald Trump dan Vladimir Putin.

    Mereka menilai gagasan ini menunjukkan kalau Rusia tidak serius dalam mencari penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun, sebagaimana dilaporkan oleh Sam Jones.

    Tuntutan luas yang diajukan Putin dalam gencatan senjata tersebut mencakup kondisi yang dianggap tidak adil bagi Ukraina.

    Di antaranya adalah membiarkan militer Ukraina dalam keadaan melemah dan rentan, tanpa akses terhadap senjata atau intelijen dari Barat, serta dengan pasukan yang terkuras akibat perang berkepanjangan.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan langkah yang diajukan Rusia tidak mencerminkan niat untuk mencapai perdamaian yang adil.

    “Jelas Rusia tidak benar-benar ingin membuat konsesi apa pun,” ujar Kallas.

    Soal tuntutan Kremlin agar Ukraina menghentikan persenjataannya, ia menyebutnya sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Para pemimpin Eropa lainnya juga menyatakan kekhawatiran mereka jika gencatan senjata semacam ini hanya akan menguntungkan Rusia dengan memberikan waktu bagi Moskow untuk memperkuat posisinya di medan perang.

    Mereka menilai sebenarnya kesepakatan seperti ini berpotensi menjadi jebakan bagi Ukraina yang justru semakin memperlemah pertahanannya.

    Sementara itu, Washington telah menegaskan akan terus mendukung Kyiv dengan bantuan militer dan intelijen.

    Pemerintah Amerika Serikat juga menegaskan perjanjian damai jangka panjang harus didasarkan pada keadilan dan kedaulatan Ukraina, bukan pada keuntungan sepihak yang menguntungkan Rusia.

    Trump Usulkan AS Kelola Pembangkit Nuklir Ukraina, Zelensky Beri Respons

    Trump mengatakan kepada Zelensky pada Rabu (19/3/2025), Amerika Serikat dapat memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Zelensky menanggapi pernyataan tersebut dengan menegaskan pembicaraan mereka hanya menyangkut satu pembangkit listrik, yaitu Zaporizhzhia, yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia.

    “Kami hanya berbicara tentang satu pembangkit listrik, yang berada di bawah pendudukan Rusia,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari berbagai sumber.

    Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan telah menjadi titik konflik utama dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

    Sementara itu, Gedung Putih menegaskan mereka telah meninggalkan gagasan untuk mengambil alih kekayaan mineral Ukraina sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata.

    “Kami sekarang fokus pada perjanjian damai jangka panjang,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    Belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai bagaimana usulan Trump ini akan memengaruhi proses negosiasi yang sedang berlangsung.

    Kyiv Siap Hentikan Serangan ke Infrastruktur Rusia, Zelensky Beri Syarat

    Zelensky menyatakan Kyiv siap menghentikan serangan terhadap jaringan dan infrastruktur energi Rusia.

    Dia menegaskan keputusan ini bergantung pada kesepakatan yang jelas terkait fasilitas mana saja yang akan masuk dalam perjanjian penghentian serangan.

    Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh Shaun Walker dan Pjotr Sauer, Zelensky mengisyaratkan ia belum mempertimbangkan gencatan senjata secara menyeluruh.

    Sebaliknya, ia menyebut gencatan senjata terhadap infrastruktur dapat segera dilakukan dengan syarat yang telah ditentukan.

    Tim kepresidenan Ukraina disebut tengah menyiapkan daftar fasilitas yang akan diajukan kepada Amerika Serikat sebagai bagian dari pembahasan ini.

    Zelensky juga menekankan gencatan senjata tidak hanya mencakup fasilitas energi tetapi juga infrastruktur sipil yang terdampak akibat serangan.

    Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan.

    Zelensky Umumkan Pertemuan dengan Perwakilan AS di Arab Saudi

    Perwakilan Ukraina dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat di Arab Saudi minggu ini untuk melanjutkan diskusi mengenai gencatan senjata sementara.

    Hal ini diumumkan oleh Zelensky dalam percakapan daring dengan wartawan pada Rabu (19/3/2025).

    Zelensky menyatakan Ukraina tengah mempersiapkan daftar infrastruktur yang dianggap sebagai “prioritas dan sipil” yang menjadi target serangan Rusia.

    Daftar tersebut akan disampaikan dalam pertemuan dengan tim teknis yang berangkat sesuai jadwal.

    “Kami akan menyiapkan daftarnya, dan tim teknis akan berangkat segera setelah kelompok-kelompok tersebut merasa nyaman.

    “Pertemuan akan dilakukan pada salah satu hari di akhir pekan, Jumat, Sabtu, atau Minggu,” ujar Zelensky.

    Sementara itu, negosiasi antara Amerika Serikat dan Rusia dijadwalkan berlangsung pada Minggu (23/3/2025).

    Ukraina tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Israel Serang Gaza Lagi, Harga Minyak Dunia Melesat – Page 3

    Israel Serang Gaza Lagi, Harga Minyak Dunia Melesat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia tercatat stabil pada perdagangan Rabu (20/3), dipengaruhi oleh sikap Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga tetap di tengah ketidakpastian prospek ekonomi global.

    The Fed sesuai ekspektasi tidak mengubah suku bunga, namun memberikan sinyal bahwa pemangkasan suku bunga kemungkinan besar akan dilakukan tahun ini. Dalam pernyataan resminya, The Fed menyoroti bahwa “ketidakpastian terhadap outlook ekonomi mengalami peningkatan,” yang menjadi perhatian utama pasar komoditas, termasuk harga minyak mentah.

    Harga Minyak Mentah Brent dan WTI Menguat Tipis

    Dikutipd ari CNBC, Kamis (20/3/2025), harga minyak mentah Brent ditutup naik 22 sen atau 0,31% ke level USD 70,78 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga menguat 26 sen atau 0,39% menjadi USD 67,16 per barel.

    Namun, penguatan harga minyak sedikit teredam setelah keputusan The Fed. Para pelaku pasar khawatir, kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global, sehingga berpotensi menurunkan permintaan minyak dunia.

    Stok Minyak Mentah AS dan Distilat Berubah Signifikan

    Berdasarkan data pemerintah AS, stok minyak mentah naik 1,7 juta barel menjadi 437 juta barel pekan lalu, lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya memprediksi kenaikan 512.000 barel.

    Sebaliknya, persediaan distilat yang mencakup diesel dan minyak pemanas mengalami penurunan signifikan sebesar 2,8 juta barel menjadi 114,8 juta barel. Penurunan ini lebih besar dibanding ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan penurunan 300.000 barel.

    “Data EIA menunjukkan penurunan bersih produk minyak, memberikan sentimen positif untuk pasar,” ujar Josh Young, Chief Investment Officer di Bison Interests.

     

  • Pengadilan AS Tunda Larangan Transgender di Militer, Pemerintah Trump Banding

    Pengadilan AS Tunda Larangan Transgender di Militer, Pemerintah Trump Banding

    Jakarta

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajukan banding atas putusan pengadilan yang menangguhkan penerapan larangan bagi transgender yang bertugas di militer. Pemerintahan Trump meyakini akan menang di tingkat banding.

    “Kami mengajukan banding atas keputusan ini, dan kami akan menang,” ujar Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth di akun X-nya seperti dilansir AFP, Kamis (20/3/2025).

    Diketahui hakim federal AS bernama Ana C Reyes mengeluarkan putusan pendahuluan pada hari sebelumnya. Dia memerintahkan agar kebijakan mengenai pasukan transgender tetap seperti sebelum perintah eksekutif Trump pada 27 Januari ditunda.

    Dalam perintah eksekutifnya, Trump menyatakan bahwa “mengekspresikan ‘identitas gender’ palsu yang berbeda dari jenis kelamin seseorang tidak dapat memenuhi standar ketat yang diperlukan untuk dinas militer.”

    Setelah Trump mengumumkan kebijakan itu, Pentagon menindaklanjutinya dengan memo yang dikeluarkan pada akhir Februari. Dalam memo itu ditulis bahwa mereka akan menarik pasukan transgender dari militer kecuali mereka memperoleh keringanan berdasarkan kasus per kasus, serta mencegah yang lain untuk bergabung.

    Jika larangan tersebut berlaku, hal itu dapat memengaruhi ribuan pasukan yang saat ini bertugas.

    Pembatasan dalam memo tersebut ditujukan kepada mereka yang telah didiagnosis dengan disforia gender — yang menurut seorang pejabat senior pertahanan berjumlah 4.240 orang yang bertugas di militer pada akhir tahun lalu — serta mereka yang memiliki riwayat disforia gender.

    “Ironi yang kejam adalah bahwa ribuan anggota militer transgender telah berkorban — beberapa mempertaruhkan nyawa mereka — untuk memastikan bagi yang lain hak perlindungan yang sangat setara yang ingin ditolak oleh larangan militer tersebut,” tulis hakim tersebut.

    Warga transgender di Amerika diketahui telah menghadapi perubahan kebijakan yang tidak menentu mengenai dinas militer dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintahan Demokrat berusaha mengizinkan mereka untuk bertugas secara terbuka, sementara Trump telah berulang kali berusaha untuk menyingkirkan mereka dari jajaran militer.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Populer Internasional: 5 Fakta Serangan Udara Israel di Gaza – Houthi-Hizbullah Bersiap Membalas – Halaman all

    Populer Internasional: 5 Fakta Serangan Udara Israel di Gaza – Houthi-Hizbullah Bersiap Membalas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita internasional terpopuler Tribunnews dimulai dari fakta-fakta serangan udara terbaru Israel di Gaza.

    Serangan tersebut, didukung oleh Amerika Serikat.

    Kelompok Houthi dan Hizbullah tidak akan tinggal diam, tetapi bagaimana dengan Hamas?

    Simak berita selengkapnya.

    1. 5 Fakta di Balik Serangan Udara Besar-besaran Israel di Gaza: Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu

    Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza, menargetkan berbagai wilayah dengan gelombang serangan udara dan tembakan artileri.

    Ratusan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka, menurut otoritas Palestina.

    Serangan ini juga menargetkan sejumlah pejabat tinggi Hamas serta warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Rumah sakit di Gaza kini kewalahan menangani lonjakan korban.

    Lalu, mengapa serangan ini terjadi sekarang?

    Baca selengkapnya >>>

    2. Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa?

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 970 kematian dalam 48 jam terakhir saat Israel meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.

    “Hingga tengah hari Rabu (19/3/2025), jumlah total kematian telah meningkat menjadi 49.547, naik dari 48.577 yang tercatat pada hari Senin,” tulis laporan kementerian tersebut dikutip dari RNTV, Rabu.

    Israel dilaporkan melancarkan gelombang serangan udara pada malam hari antara Senin dan Selasa, menandai eskalasi paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari.

    Runtuhnya gencatan senjata di Gaza ditandai serangan udara Israel itu direspons gerakan Hizbullah Lebanon.

    Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang menyiratkan kesiapan gerakan tersebut melakukan serangan kembali ke wilayah Israel pasca runtuhnya gencatan senjata di Gaza yang rapuh sejak Januari.

    Baca selengkapnya >>>

    3. Front Timur Yaman, Medan Perang Baru Kekuatan Regional dan Global: Arab Saudi, UEA hingga Israel

    Konflik regional di Yaman semakin memanas dengan terjadinya pertempuran baru yang melibatkan kekuatan internasional.

    Yaman kini muncul sebagai pemain kunci dalam pergeseran keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut.

    Sanaa telah melanjutkan blokade laut terhadap kapal-kapal yang ditujukan untuk Israel sebagai respons terhadap larangan bantuan ke Gaza.

    Tindakan ini memicu intervensi cepat dari Amerika Serikat, yang meluncurkan serangan udara besar-besaran di beberapa gubernuran Yaman, menyebabkan ratusan korban jiwa.

    Baca selengkapnya >>>

    4. Trump Beri Lampu Hijau ke Israel untuk Serang Gaza Lagi, Kelompok Muslim AS: Hentikan Kegilaan Ini

    Presiden AS Donald Trump memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melanjutkan serangan di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 400 orang pada Selasa (18/3/2025) dini hari, menurut sebuah laporan yang dikutip The Independent.

    Serangan udara Israel terbaru ini dinilai sebagai yang paling intens sejak gencatan senjata Israel-Hamas pada 19 Januari lalu.

    Trump memberikan lampu hijau kepada Israel dengan alasan bahwa Hamas gagal menyerahkan para sandera, ujar seorang pejabat Israel kepada The Wall Street Journal.

    Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa Trump berkonsultasi dengan Israel terkait serangan mereka di Gaza, demikian disampaikannya kepada Fox News.

    Baca selengkapnya >>>

    (Tribunnews.com)

  • Siasat Putin Desak Trump untuk Akui Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Imbalan yang Dijanjikan – Halaman all

    Siasat Putin Desak Trump untuk Akui Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Imbalan yang Dijanjikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina dengan imbalan janji untuk tidak menyita lebih banyak tanah.

    Permintaan Putin ini sebagaimana dilaporkan surat kabar bisnis Kommersant pada Selasa (18/3/2025) malam, mengutip sumber anonim dari pertemuan tertutup tempat pemimpin Kremlin menguraikan pendiriannya.

    Rusia mengumumkan pencaplokan wilayah Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk di Ukraina pada September 2022 setelah referendum palsu, meskipun tidak sepenuhnya menguasai wilayah mana pun.

    Dikutip dari The Moscow Times, Moskow juga mencaplok Semenanjung Krimea pada tahun 2014.

    “Jika (pengakuan) ini terjadi segera, Rusia tidak akan mengklaim Odesa dan wilayah Ukraina lainnya,” tulis publikasi tersebut, yang menyampaikan pesan Putin setelah kongres tahunan Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia, sebuah kelompok lobi bisnis besar.

    Sebelumnya, menjelang panggilan telepon yang sangat dinanti-nantikan dengan Trump pada hari Selasa, Putin berpendapat bahwa invasi skala penuh ke Ukraina dapat dihindari jika Barat pada awalnya menerima kedaulatan Rusia atas Krimea, serta wilayah Donetsk dan Luhansk, tempat separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.

    Laporan Kommersant mengisyaratkan bahwa Putin bermaksud untuk terus mendorong perolehan wilayah, karena pasukan Ukraina “tidak punya waktu untuk menggali.”

    Sumber-sumber dalam pertemuan itu mengatakan kepada publikasi tersebut bahwa Putin mempercayai Trump dan yakin keduanya dapat mencapai kesepakatan.

    Pada Rabu (19/3/2025), Kremlin mengatakan Putin dan Trump tidak membahas kemungkinan AS mengakui aneksasi Rusia atas wilayah Ukraina selama panggilan telepon hari Selasa.

    Putin menyetujui jeda 30 hari atas serangan terhadap infrastruktur energi, tetapi percakapan antara kedua pemimpin gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata yang lebih luas antara kedua pihak yang bertikai.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia mendukung gencatan senjata terbatas.

    Namun, dia yakin penolakan Putin untuk menyetujui kesepakatan yang lebih luas menunjukkan bahwa pemimpin Rusia itu tidak “siap” untuk perdamaian dan masih berupaya untuk “melemahkan” Ukraina.

    Zelensky Berharap AS Menekan Rusia

    Sementara itu, Volodymyr Zelensky memberikan komentarnya mengenai upaya Donald Trump untuk mewujudkan perdamaian terkait perang Ukraina dengan Rusia.

    Sebab, Zelensky berharap akan ada gencatan senjata tanpa syarat pada suatu saat nanti.

    Untuk mewujudkan keinginannya, Zelensky berharap AS akan terus menekan Rusia.

    “Kami berharap Amerika akan terus bekerja dan menekan Rusia untuk melaksanakan segala sesuatunya,” katanya, Rabu (19/3/2025), dilansir The Guardian.

    Ia menambahkan bahwa gencatan senjata tanpa syarat akan menjadi “salah satu langkah awal menuju perdamaian.”

    “Saya yakin tahun ini perang dapat berakhir dengan perdamaian yang bermartabat, tetapi jaminan keamanan sangat dibutuhkan, jika tidak, Putin akan kembali berperang. Itulah hakikatnya,” jelasnya.

    Menurutnya, garis merah Ukraina adalah pengakuan wilayah Ukraina yang diduduki sebagai wilayah Rusia.

    “Kami tidak akan menyetujui itu,” tegas Zelensky.

    Sebagai informasi, dalam hubungannya dengan Zelensky dan Putin, Trump sering berfokus pada siapa yang memiliki pengaruh.

    Putin memiliki “kartu” dan Zelensky tidak, Trump telah berulang kali mengatakan hal itu.

    Trump, yang telah lama menunjukkan kekagumannya pada Putin, juga telah menjelaskan bahwa ia ingin melihat hubungan AS-Rusia kembali ke keadaan yang lebih normal.

    DONALD TRUMP – Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari YouTube The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Micheal Martin di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (12/3/2025). (YouTube The White House)

    Trump pada hari Selasa kembali menegaskan pandangannya bahwa Ukraina tidak berada dalam posisi negosiasi yang kuat.

    Ia mengatakan pasukan Rusia telah mengepung pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia — memperkuat pernyataan yang dibuat oleh pejabat Rusia yang telah dibantah oleh Zelensky.

    “Mereka dikepung dengan baik, dan itu tidak bagus,” kata Trump, menurut kutipan wawancara di “Ingraham Angle” di Fox News Channel.

    “Dan kami ingin menyelesaikannya,” sambungnya.

    Militer Ukraina mengejutkan Rusia pada bulan Agustus tahun lalu dengan menyerang melintasi perbatasan dan menguasai sekitar 1.300 kilometer persegi (500 mil persegi) wilayah.

    Namun, pasukan Ukraina kini mundur dan hampir kehilangan alat tawar-menawar yang berharga, karena momentum untuk gencatan senjata dengan Rusia mulai terbentuk.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

  • Rusia-Ukraina Bertukar 175 Tawanan Perang Usai Telepon Trump-Putin

    Rusia-Ukraina Bertukar 175 Tawanan Perang Usai Telepon Trump-Putin

    JAKARTA – Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 175 tawanan perang. Pertukaran tahanan ini menyusul percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Vladimir Putin yang membahas pertukaran tersebut pada Selasa, 18 Maret.

    Rusia menyerahkan 22 tawanan Ukraina yang terluka parah, kedua pihak mengonfirmasi.

    Dilansir Reuters, Rabu, 19 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan ke-22 orang itu membutuhkan perawatan medis yang mendesak.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pernyataan di X menyebut pertukaran itu sebagai salah satu yang terbesar dan mengatakan 22 warga Ukraina itu merupakan prajurit yang terluka parah karenadianiaya Rusia atas tuduhan kejahatan yang dibuat-buat.

    “Mereka semua akan segera menerima bantuan medis dan psikologis yang diperlukan,” kata Zelenskyy.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Uni Emirat Arab telah menggunakan upaya mediasi yang “bersifat kemanusiaan” untuk memfasilitasi kesepakatan itu.

    Tentara Rusia yang dibebaskan dalam kesepakatan itu berada di Belarus untuk menerima perawatan medis dan psikologis sebelum dibawa ke Rusia untuk perawatan lebih lanjut.

  • Trump Akan Musnahkan Houthi, Peringatkan Iran Setop Bantuan

    Trump Akan Musnahkan Houthi, Peringatkan Iran Setop Bantuan

    Washington

    Presiden AS Donald Trump mengatakan kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran akan dimusnahkan sepenuhnya. Dia juga memperingatkan Iran agar tidak melanjutkan bantuan untuk kelompok tersebut.

    “Iran harus segera menghentikan pengiriman pasokan ini. Biarkan Houthi bertarung sendiri. Dengan cara apa pun mereka kalah, tetapi dengan cara ini mereka akan kalah dengan cepat,” Trump memposting di platform Truth Social miliknya, dilansir AFP, Kamis (20/3/2025).

    Trump merujuk pada laporan bahwa Iran telah mengurangi intensitasnya pada Peralatan Militer dan Dukungan Umum untuk Houthi. Namun, dia yakin Iran masih memberikan bantuan kepada Houthi.

    “Mereka masih mengirimkan pasokan dalam jumlah besar,” imbuhnya.

    Trump pun memastikan kelompok Houthi sudah menderita kekalahan besar. Menurutnya, pertarungan dengan Houthi bukan pertarungan yang adil.

    “Kerusakan luar biasa telah menimpa kaum barbar Houthi, dan lihat bagaimana hal itu akan semakin memburuk, ini bahkan bukan pertarungan yang adil, dan tidak akan pernah adil. Mereka akan dimusnahkan sepenuhnya!” lanjut postingannya.

    Untuk diketahui, kelompok Houthi menargetkan kapal-kapal di Laut Merah setelah dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober 2023 dan hingga gencatan senjata pada Januari, dengan alasan solidaritas dengan Palestina.

    Washington memulai serangan militer baru pada hari Sabtu, menjanjikan kekuatan yang sangat besar hingga pemberontak berhenti menembaki rute pengiriman utama di Laut Merah dan Teluk Aden.

    Trump sebelumnya telah memberi tahu Teheran bahwa ia akan meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan apa pun yang dilakukan oleh kelompok Houthi, bagian dari “poros perlawanan” Iran terhadap Amerika Serikat dan Israel.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1121: Zelensky dan Uni Eropa Skeptis dengan Niat Baik Putin – Halaman all

    Zelensky: Ukraina akan Siapkan Daftar Fasilitas yang Tak Boleh Diserang Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan menyiapkan dan menyerahkan kepada mitranya mengenai daftar fasilitas energi, infrastruktur, dan sipil yang tidak boleh diserang oleh Rusia.

    Ia mengatakan jika Rusia berhenti menyerang fasilitas-fasilitas ini, Ukraina juga tidak akan menyerang sektor energi Rusia.

    “Janji-janji (Vladimir) Putin dan hanya kata-kata bahwa ia memberi perintah untuk tidak menyerang sektor energi tidaklah cukup. Mengapa? Perang ini telah menjadikan kita orang-orang yang sangat praktis,” kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Presiden Finlandia Alexander Stubb di Helsinki pada 19 Maret 2025.

    “Contohnya adalah serangan kemarin setelah Putin mengatakan tidak akan ada serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil,” ujarnya.

    Zelensky mengkritik Putin yang disebut memberikan perintah untuk menghentikan serangan tersebut selama 30 hari, namun kenyataannya berbeda di lapangan.

    “Ia mengatakan telah memberikan perintah. Dan kemudian (Rusia) melancarkan serangan dengan 145 pesawat nirawak serang, 4 rudal antipesawat S-300 dan 2 rudal balistik Iskander,” kata Zelensky.

    Menurutnya, pernyataan Putin hanya sebatas kata-kata dan tidak bisa dipercaya.

    “Serangan itu menargetkan bisnis pertanian kereta api, dan 21 rumah warga sipil juga terkena serangan. Kata-kata saja tidak cukup,” jelasnya, menanggapi pertanyaan apakah ia perlu mengeluarkan perintah untuk menghentikan serangan terhadap industri minyak Rusia.

    Zelensky mengatakan Ukraina ingin mengendalikan masalah ini, dan menurutnya pihak utama yang harus membantunya adalah Amerika Serikat.

    Ia menegaskan jika Rusia tidak menyerang fasilitas energi Ukraina, maka militer Ukraina juga tidak akan menyerang fasilitas energi Rusia.

    “Dan jika kita memiliki kesepakatan seperti itu, akan ada daftar objek, kita memilikinya, daftar fasilitas sipil, energi, infrastruktur (kita juga akan menyiapkan daftar ini dan memberikannya kepada mitra kita), dan jika Rusia tidak menyerang fasilitas kita, kita tidak akan menyerang fasilitas mereka,” kata Zelensky, seperti diberitakan Pravda Ukraina.

    Kremlin: Putin Dukung Usulan Trump

    Sebelumnya Kremlin menyatakan pada Selasa (18/3/2025) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendukung usulan Presiden AS Donald Trump agar Ukraina dan Rusia saling menahan diri untuk tidak menyerang infrastruktur energi selama 30 hari.

    Kremlin mengatakan Putin menerbitkan perintah terkait kepada militer Rusia agar tidak menyerang fasilitas energi Ukraina.

    Menyusul percakapan antara Putin dan Trump, militer Ukraina melaporkan adanya serangan Rusia pada malam 18-19 Maret.

    Militer Ukraina mengatakan Rusia melancarkan serangan ke Ukraina dengan dua rudal balistik Iskander-M, empat rudal antipesawat permukaan-ke-permukaan S-300, 145 amunisi Shahed, dan berbagai jenis pesawat nirawak pengalih perhatian.

    Mereka mencatat unit pertahanan udara Ukraina berhasil menjatuhkan 72 amunisi, sementara 45 pesawat nirawak Rusia menargetkan Kyiv.

    Sementara itu Kremlin menuduh Kyiv menyerang peralatan di dekat salah satu jaringan pipanya.

    “Sayangnya, kami melihat bahwa untuk saat ini tidak ada timbal balik dari pihak rezim Kyiv,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu, dikutip dari ABC News.

    Sebelumnya, Gedung Putih menggambarkan panggilan telepon antara Trump dan Putin sebagai langkah pertama dalam gerakan menuju perdamaian yang diharapkan AS akan mencakup gencatan senjata maritim di Laut Hitam dan akhirnya mengakhiri pertempuran secara penuh dan permanen.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina