Tag: Donald Trump

  • Wall Street Melemah, Investor Cemas dengan Kebijakan Tarif Baru Trump

    Wall Street Melemah, Investor Cemas dengan Kebijakan Tarif Baru Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks saham utama di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (26/3/2025). Pelemahan ini dipicu oleh tekanan di sektor teknologi dan kekhawatiran pasar terhadap rencana pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengumumkan tarif impor otomotif terbaru.

    Mengutip CNBC International, Kamis (27/3/2025), indeks S&P 500 merosot 1,12% dan berakhir di level 5.712,20. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 132,71 poin atau 0,31% menjadi 42.454,79. Nasdaq Composite, yang banyak diisi saham teknologi, terperosok 2,04% ke 17.899,01 setelah saham Nvidia anjlok hampir 6%.

    Sejumlah perusahaan teknologi besar mengalami tekanan. Saham Meta Platforms dan Amazon turun lebih dari 2%, sementara Alphabet mengalami pelemahan lebih dari 3%. Tesla pun terkena dampak signifikan dengan penurunan lebih dari 5%.

    Kondisi ini diperburuk oleh pengumuman dari Gedung Putih yang menyatakan bahwa Trump akan mengungkapkan kebijakan tarif impor otomotif dalam konferensi pers pada pukul 16.00 waktu setempat. Sentimen negatif langsung menghantam saham produsen mobil, seperti General Motors dan Stellantis, yang masing-masing merosot lebih dari 3%.

    Pasar semakin gelisah dengan potensi dampak kebijakan proteksionisme terhadap ekonomi. Trump sempat menyatakan bahwa tarif yang akan diterapkan mungkin lebih “lunak dibandingkan resiprokal,” yang memberi indikasi bahwa kebijakan tersebut bisa lebih terbatas dari perkiraan awal.

    Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall mengatakan, setiap kali Trump memberikan pernyataan terkait perdagangan, pasar cenderung bereaksi, baik secara positif maupun negatif. Akibatnya, investor kini mulai beralih ke sektor yang lebih defensif, seperti consumer staples dan utilitas.

    “Perpindahan ini kemungkinan akan terus berlangsung setidaknya hingga 2 April, saat kebijakan tarif mulai diterapkan, atau lebih lama jika Trump melakukan penyesuaian lebih lanjut,” jelasnya terkait pelemahan Wall Street.

    Ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan telah membebani pasar dalam beberapa waktu terakhir. S&P 500 bahkan sempat memasuki fase koreksi di awal bulan ini setelah anjlok lebih dari 10% dari rekor tertingginya pada Februari.

    Kendati demikian, sebelum aksi jual terbaru ini, Wall Street sempat mencatat tren positif dengan S&P 500 membukukan kenaikan tiga hari berturut-turut hingga Selasa (25/3/2025). Namun, kembali munculnya ketidakpastian terkait tarif impor membuat pasar kembali tertekan.

  • Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

    Harga Emas Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (26/3/2025) seiring dengan menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) serta kenaikan imbal hasil obligasi AS. Meski begitu, ketidakpastian terkait kebijakan tarif yang diterapkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuat harga emas tetap bertahan di atas level US$ 3.000 per ons.

    Mengutip CNBC International, Kamis (27/3/2025), harga emas spot mengalami penurunan 0,1% menjadi US$ 3.016,71 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga melemah 0,1% dan berakhir di US$ 3.022,5 per ons.

    Indeks dolar AS mencatat kenaikan 0,4% terhadap mata uang utama lainnya, yang menyebabkan harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar. Selain itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga mengalami sedikit kenaikan.

    “Permintaan terhadap aset safe haven, seperti emas masih cukup kuat karena ketidakpastian kebijakan tarif dan risiko geopolitik yang terus berkembang. Jika tren kenaikan berlanjut, target berikutnya adalah US$ 3.150,” ujar Wakil Presiden sekaligus analis senior logam Zaner Metals Peter Grant.

    Pada Senin (24/3/2025), Trump mengumumkan rencana penerapan tarif otomotif. Namun, ia mengisyaratkan bahwa tidak semua tarif yang direncanakan akan langsung diberlakukan pada 2 April, dan beberapa negara mungkin mendapatkan pengecualian.

    “Jika tarif yang diterapkan lebih ringan dari perkiraan, harga emas berpotensi mengalami koreksi,” kata Edward Meir, analis dari Marex.

    Investor masih mencemaskan dampak tarif baru tersebut terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS, sehingga mereka memilih emas sebagai aset lindung nilai.

    Sejak awal tahun, harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari 15% dan sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 3.057,21 per ons pada 20 Maret.

    Saat ini, para pelaku pasar menanti data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat (29/3/2025), yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

    “Jika inflasi PCE tetap rendah, maka peluang kebijakan dovish dari The Fed semakin besar, yang dapat mendorong kenaikan harga emas lebih lanjut,” tambah Grant.

    The Fed baru-baru ini mempertahankan suku bunga acuannya, tetapi memberikan sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam tahun ini.

     Kebijakan suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan emas karena mengurangi biaya peluang dalam memegang aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

    Saat harga emas turun, harga perak ikut turun 0,3% menjadi US$ 33,63 per ons, sementara platinum melemah 0,1% menjadi US$ 975,17 per ons. Sebaliknya, paladium menguat 1% ke level US$ 965,98 per ons.

  • Trump Melunak, Suntik Bantuan Rp123 Miliar untuk Selamatkan Radio Free Europe yang Dilanda Krisis – Halaman all

    Trump Melunak, Suntik Bantuan Rp123 Miliar untuk Selamatkan Radio Free Europe yang Dilanda Krisis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump sepakat menyuntikkan dana darurat kepada media penyiaran internasional, Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL).

    Mengutip laporan CNN International, suntikan dana yang digelontorkan Trump ke RFE yakni mencapai 7,46 juta dolar atau setara Rp123 miliar.

    Bantuan tersebut rencananya akan dicairkan oleh Badan Media Global AS (USAGM), guna menutupi operasional periode antara 1 dan 14 Maret, sehari sebelum Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang secara efektif membubarkan operasi USAGM.

    Trump sendiri diketahui telah memiliki niat untuk mengecilkan USAGM dan juga lembaga di bawahnya seperti RFE/RL.

    Penasehat Khusus Trump menilai pemangkasan anggaran dilakukan karena lembaga-lembaga pemerintah, termasuk Badan Media Global AS dianggap sebagai pemborosan anggaran negara.

    Dengan melakukan pemotongan dana, bertujuan untuk memastikan pajak rakyat tidak lagi digunakan untuk propaganda radikal.

    Namun imbas pemangkasan dana Donald Trump, media kondang AS RFA ikut terdampak, bahkan akibat pemangkasan anggaran yang dilakukan Trump, portal berita menyiarkan berita ini terancam  ditutup.

    Seorang pengacara Departemen Kehakiman AS yang mewakili USAGM, Abigail Stout, berpendapat bahwa lembaga tersebut berhak untuk menghentikan hibah tersebut jika RFE/RL melanggar ketentuan yang diuraikan dalam Undang-Undang Penyiaran Internasional.

    Namun sejumlah pekerja menganggap upaya efisiensi Trump mengancam sejumlah besar posisi karyawan di media itu, khawatir ancaman ini memicu gelombang PHK Hakim Distrik AS Royce C. Lamberth lantas mendesak Trump untuk menyuntikan bantuan seperti permintaan Radio Free Europe.

    Hal ini dilakukan untuk membantu penyiar tersebut tetap mengudara dan online untuk sementara waktu, setelah sebelumnya media ini terancam tutup akibat dilanda krisis keuangan,

    “Kami berharap pencairan dana dua minggu yang segera diberikan Kongres kepada RFE/RL akan membuat kami tetap bertahan sampai pengadilan memutuskan kasus yang lebih luas,” kata Presiden dan CEO RFE/RL Stephen Capus dalam sebuah pernyataan.

    Efisiensi Ala Trump Picu PHK Massal di Media VOA

    Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sempat merilis kebijakan pemangkasan pendanaan untuk US Agency for Global Media, yang menaungi Voice of America (VOA).

    Kari Lake, penasihat senior yang ditunjuk Trump, menjelaskan bahwa pemerintah Trump saat ini tengah menggelar  pemangkasan dana, menargetkan program pro demokrasi lainnya yang didanai pemerintah.

    Imbas kebijakan ini media kondang AS Voice of America (VOA) ikut terdampak, bahkan akibat pemangkasan anggaran yang dilakukan Trump, portal berita menyiarkan berita berbahasa Spanyol ke Kuba melalui TV dan Radio Marti ini harus memberhentikan 1.3000 karyawan.

    Tak sampai disitu, para karyawan juga dilarang menggunakan fasilitas Agency for Global Media serta diminta mengembalikan perangkat kerja seperti ponsel dan laptop.

    Hal tersebut juga dibenarkan Direktur VOA Michael Abramowitz, ia mengungkap bahwa seluruh karyawan VOA, termasuk dirinya telah dirumahkan sementara akibat keputusan Trump.

    “Saya sangat sedih karena untuk pertama kalinya dalam 83 tahun, Voice of America yang tersohor itu dibungkam,” kata Direktur VOA, Michael Abramowitz, dalam pernyataan yang diunggah di akun Facebook pribadinya, dikutip dari Reuters.

    Ia mengakui bahwa VOA memang membutuhkan reformasi agar lebih baik. Namun, menurutnya, keputusan Trump memangkas anggaran justru menghambat misi VOA dalam menyampaikan berita dan program budaya kepada dunia.

  • Perang Dunia Tarif di Depan Mata, ‘Hukuman’ Trump Sasar Semua Negara

    Perang Dunia Tarif di Depan Mata, ‘Hukuman’ Trump Sasar Semua Negara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (27/3/2025) waktu setempat mengumumkan bahwa tarif resiprokal atau tarif balasan yang akan diterapkan pada 2 April mendatang akan lebih lunak dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun, dia memastikan hal tersebut akan berlaku untuk semua negara.

    Pernyataan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, yang kembali memperlihatkan kebijakan perdagangannya yang dinamis dan terkadang sulit diprediksi.

    “Kami akan menerapkan ini untuk semua negara, dan kami akan membuatnya sangat lunak. Saya pikir banyak orang akan sangat terkejut,” ujar Trump sebagaimana dilansir AFP.

    Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan sejumlah mitra dagangnya, termasuk Uni Eropa, Kanada, Meksiko, dan negara-negara Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

    Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengumumkan tarif impor 25% untuk semua mobil dan truk ringan yang tidak diproduksi di AS.

    “Apa yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25% untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika dibuat di AS, maka tarifnya nol,” tegasnya.

    Langkah ini diperkirakan akan berdampak luas bagi negara-negara yang memiliki industri otomotif besar, seperti Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Meksiko.

    Sebagai informasi, sekitar 50% dari total mobil yang dijual di AS diproduksi di dalam negeri, sementara setengahnya lagi merupakan produk impor. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% berasal dari Meksiko dan Kanada, sementara sisanya diimpor dari Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

    Para analis ekonomi memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan harga kendaraan di AS secara signifikan. Lembaga riset Center for Automotive Research sebelumnya memperkirakan bahwa tarif tinggi terhadap mobil impor, termasuk yang sebelumnya dikenakan pada baja dan aluminium, dapat meningkatkan harga kendaraan hingga ribuan dolar dan berpotensi mengganggu pasar tenaga kerja di sektor otomotif.

    Langkah Trump ini merupakan bagian dari kebijakan proteksionisme yang telah diterapkannya sejak kembali menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2025. Sebelumnya, ia telah mengenakan tarif 25% pada baja dan aluminium serta berbagai barang impor dari China, Kanada, dan Meksiko.

     

    (luc/luc)

  • Bill Gates Tiba-Tiba Kasih Peringatan ke Donald Trump

    Bill Gates Tiba-Tiba Kasih Peringatan ke Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft sekaligus filantropis kesehatan global, Bill Gates, memberi peringatan kepada Presiden Donald Trump. Hal ini terkait dengan dana kesehatan global yang saat ini dihentikan oleh Gedung Putih dalam program efisiensinya.

    Dua orang sumber mengatakan kepada Reuters, Selasa, Gates secara pribadi melobi pejabat pemerintahan Trump untuk terus mendanai program kesehatan di seluruh dunia, mulai dari vaksinasi anak hingga pengobatan HIV. Ia turut mewanti-wanti bahwa yayasannya tidak dapat turun tangan untuk mengisi kesenjangan tersebut.

    “Gates, miliarder pendiri Microsoft yang menjadi filantropis kesehatan global, bertemu dengan Dewan Keamanan Nasional serta anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat dalam beberapa minggu terakhir untuk mendesak kasus tersebut,” kata sumber tersebut dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2025).

    Hal yang sama juga diutarakan Yayasan Gates. Mereka mengatakan Gates sedang membahas bagaimana Washington dan yayasan itu terus dapat memenuhi bantuan kesehatan dunia.

    “Bill baru-baru ini berada di Washington D.C. untuk bertemu dengan para pengambil keputusan guna membahas dampak penyelamatan nyawa dari bantuan internasional AS dan perlunya rencana strategis untuk melindungi orang-orang paling rentan di dunia sekaligus menjaga kesehatan dan keamanan Amerika,” kata juru bicara Yayasan Gates, organisasi amal miliknya.

    Segera setelah pelantikannya pada 20 Januari, Presiden Donald Trump bergerak untuk membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Ia memotong lebih dari 80% kontrak dan membekukan miliaran dolar untuk segala hal mulai dari bantuan pangan darurat hingga pencegahan malaria.

    Meski begitu, Pemerintahan Trump melalui Departemen Luar Negeri, sedang meninjau jenis bantuan asing apa yang akan tetap berada di bawah kebijakan ‘America First’, dengan daftar sekitar 30 proyek kesehatan global untuk dipertimbangkan.

    Didirikan pada tahun 2000, Gates Foundation memiliki anggaran tahunan lebih dari US$8 miliar (Rp 132 triliun). Gates telah bertemu secara teratur dengan pejabat keamanan di pemerintahan sebelumnya mengenai bidang-bidang utama seperti malaria atau Covid-19.

    Yayasan Gates mengaku diskusi di Washington difokuskan pada organisasi-organisasi seperti Gavi, Vaccine Alliance, serta Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria, dan lain-lain.

    Isu-isu ini masuk dalam daftar pendek untuk ditinjau oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Trump. AS memberikan sekitar US$ 300 juta (Rp 4,9 triliun) setiap tahunnya kepada Gavi, aliansi vaksin dunia dan lebih dari US$ 1 miliar (Rp 16,4 triliun) kepada Global Fund, lembaga pembiayaan proyek penetasan AIDS, Tuberculosis and Malaria.

    “Pada saat yang sama, banyak prioritas utama Yayasan Gates seperti pemberantasan polio dan pemberantasan malaria akan terdampak oleh penarikan bantuan AS. Dalam kasus seperti itu, Yayasan perlu memutuskan apakah dan bagaimana ia dapat menjaga program-program tersebut tetap pada jalurnya,” kata seorang sumber yang dekat dengan organisasi tersebut.

    (dem/dem)

  • Elon Musk Tawarkan AS Ahli Selidiki Wartawan Masuk Grup Chat Serangan ke Yaman

    Elon Musk Tawarkan AS Ahli Selidiki Wartawan Masuk Grup Chat Serangan ke Yaman

    Jakarta

    Kepala DOGE Elon Musk menawarkan ahli teknisnya kepada Amerika Serikat (AS) untuk menyelidiki seorang jurnalis masuk ke dalam grup chat membahas serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman. Tawaran itu dungkap oleh Gedung Putih.

    “Elon Musk telah menawarkan untuk menempatkan para ahli teknisnya dalam hal ini untuk mencari tahu bagaimana nomor ini secara tidak sengaja ditambahkan ke obrolan,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt dalam sebuah pengarahan dilansir AFP, Kamis (27/3/2025).

    Dilansir Al Arabiya, Selasa (25/3/2025), wartawan itu secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat berisi para pejabat tinggi dan paling senior AS yang tergabung dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.

    Wartawan yang dimaksud merupakan editor-in-chief atau pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg, yang kemudian mempublikasikan sebuah artikel, pada Senin (24/3), yang menampilkan screenshot percakapan para pejabat AS dalam grup chat tersebut, yang berlangsung selama beberapa minggu.

    Goldberg menyebut dirinya dimasukkan ke dalam grup chat Signal pada 13 Maret lalu oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz. Grup chat, yang disebut Goldberg diberi nama “Houthi PC small group”, fokus membahas koordinasi tindakan terkait Houthi.

    Pesan pertama dari Waltz dalam grup chat itu, menurut Goldberg, berbunyi: “Tim — membentuk kelompok prinsip untuk koordinasi soal Houthi, khususnya selama 72 jam ke depan. Wakil saya, Alex Wong, sedang menyusun tim harimau di tingkat deputi/kepala staf lembaga setelah pertemuan di Sit Room pagi ini untuk item tindakan dan akan mengirimkannya nanti malam.”

    Secara keseluruhan, menurut Goldberg, ada 18 pejabat senior AS dalam grup chat tersebut, termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) John Ratcliffe.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rupiah Sentuh Level Terendah Saat Krismon 1998, BI Ungkap Hal Ini, Pemerintah Yakin Hanya Sementara – Halaman all

    Rupiah Sentuh Level Terendah Saat Krismon 1998, BI Ungkap Hal Ini, Pemerintah Yakin Hanya Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS  pada pekan ini mengalami tekanan, hingga sempat menyentuh level terendah sejak krisis moneter (krismon) pada 1998.

    Tercatat, nilai tukar rupiah sempat melemah hingga 0,5 persen ke level Rp 16.641 per dolar AS pada Selasa (25/3/2025), level terlemahnya sejak Juni 1998 di posisi Rp16.650.

    Namun, pelemahan tersebut berangsur mereda karena pada akhir perdagangan hari itu sudah ke level Rp16.590 per dolar AS.

    Mengutip Bloomberg, rupiah pada akhir perdagangan Rabu (26/6/2025), berhasil menjauhi level krismon dengan posisi Rp16.587 per dolar AS.

    Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Solikin M. Juhro, menjabarkan pelemahan rupiah pada saat ini jelas jauh berbeda dengan kondisi krismon 1998.

    “Kalau kita simpulkan, apakah kondisi saat ini masih jauh dari 1998? Saya berani afirmasi, ini masih jauh,” ujar Solikin di Jakarta, Rabu (26/3/2020>

    Adapun perbedaan pelemahan rupiah saat ini dengan 1998 yaitu tidak terjadi penurunan tajam.

    Pada 1998, rupiah terjun bebas dari di bawah Rp 10.000 per dolar AS langsung ke level Rp 16.000 per dolar AS dalam waktu singkat. 

    Saat ini, depresiasi rupiah terjadi secara bertahap sejak berada di level Rp 15.000 per dollar AS. 

    Selain itu, krisis 1998 juga disertai dengan kerentanan ekonomi yang tidak dapat dimitigasi oleh pemerintah, menyebabkan resesi. 

    Saat itu, cadangan devisa Indonesia hanya sekitar 20 miliar dollar AS. Kini, kondisi lebih terkendali dengan cadangan devisa mencapai 154,5 miliar dollar AS per akhir Februari 2025. 

    “Dulu, kerentanan di sektor keuangan dan utang tidak teridentifikasi dengan baik. Sekarang BI dan pemerintah sudah memiliki mekanisme lebih kuat untuk mendeteksi potensi pelemahan ekonomi,” jelas Solikin. 

    Solikin pun menyebut, kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibanding 1998.

    Indikator seperti produk domestik bruto (PDB), inflasi, kredit, permodalan, dan transaksi berjalan masih dalam kondisi stabil. 

    Namun, BI dan pemerintah tetap mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, termasuk faktor sosial, politik, serta kemajuan teknologi yang dapat memicu ketidakstabilan. 

    “Krisis bisa muncul dari faktor di luar ekonomi, seperti operasional atau teknologi digital. Itu sebabnya, penanganan krisis harus dilakukan secara terintegrasi,” tuturnya.  

    Pelemahan Rupiah Hanya Bersifat Sementara

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat sekarang ini. 

    Selain itu, kondisi pasar saham sekarang ini sudah mulai menguat atau rebound setelah sempat turun beberapa waktu lalu. 

    Hal itu disampaikan Airlangga, merespon nilai tukar rupiah yang  merosot terhadap dolar AS.

    “Iya kan ini harian nanti kita lihat. Kan fundamental ekonomi kuat terus pasar juga sudah rebound. Kemarin ekspetasi mengenai RUPS mandiri dan RUPS BRI kan baik outcome-nya,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025).

    Menurut Airlangga, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang fluktuatif merupakan hal biasa. Namun melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sekarang ini salah satunya dipengaruhi faktor eksternal.

    “Kita sudah melihat tentu masih ada beberapa faktor sentimental luar,” kata Airlangga.

    Airlangga yakin bahwa kondisi nilai tukar rupiah akan membaik. 

    “Ya nanti rebound lagi,” kata Airlangga.

    Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan, mengungkap faktor dari luar dan dalam negeri yang menyebabkan anjloknya nilai tukar.

    “Geopolitik masih terus memanas, dimana Amerika sudah mengancam terhadap Iran, sudah memberikan satu ultimatum perang atau menghentikan reaktor nuklirnya. Artinya apa? Ini suatu ancaman untuk negara-negara Timur Tengah bahwa Amerika siap melakukan penyerangan terhadap Iran,” ujar Ibrahim.

    Selain itu, ketegangan terus terjadi di Jalur Gaza. Serangan Israel di sana menuai kritikan dari masyarakat Israel sendiri yang tengah melakukan demonstrasi. 

    Lalu, faktor lainnya dimana Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengumumkan mengenai kebijakan tarif impor besar-besaran yang dijadwalkan diumumkan pada 2 April.

    Paket tarif yang akan diumumkan pada 2 April akan berfokus pada tarif resiprokal, yaitu tarif yang ditentukan berdasarkan kebijakan perdagangan negara mitra terhadap produk AS.

    “Ini yang memberatkan pasar. Memberatkan pasar sehingga harga-harga akan kembali mengalami kenaikan,” kata Ibrahim.

    Sedangkan dari dalam negeri, faktor-faktor yang mempengaruhi anjloknya nilai tukar, yakni soal pengumuman Danantara, pernyataan Presiden Prabowo Subainto bahwa saham adalah judi, hingga membuat frustasi para investor.

    “Ucapan-ucapan Presiden yang mengatakan bahwa saham adalah judi. Kemudian, efek harga saham jatuh dalam hubungannya dengan masyarakat kelas bawah, dan lain-lain, ini pun juga membuat frustasi bagi para investor sehingga banyak investor asing keluar dari pasar modal Indonesia,” tutur Ibrahim.

    Kemudian, menurut Ibrahim, pasar modal enggan diintervensi pemerintah. Misalnya, dengan keterlibatan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang ikut memantau pergerakan harga saham di Tanah Air saat ini.

    “Adanya intervensi pemerintah terhadap mekanisme pasar, terhadap pasar modal sehingga dianggap bahwa ini tidak aman bagi para investor. Investor menginginkan pemerintah dan lembaga-lembaga tertentu hanya mengawasi saja,” ucap Ibrahim.

  • Israel Dilaporkan Bersiap Pindahkan 100 Warga Gaza ke Indonesia

    Israel Dilaporkan Bersiap Pindahkan 100 Warga Gaza ke Indonesia

    GELORA.CO –  Media Israel melaporkan pada Rabu bahwa kelompok pertama yang terdiri dari 100 warga Palestina dari Jalur Gaza sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Program ini disebut sebagai bagian dari program percontohan untuk mendorong “emigrasi sukarela” warga Palestina dari Jalur Gaza.

    Times of Israel mengutip Channel 12 News yang mengatakan bahwa program percontohan akan dijalankan oleh Mayor Jenderal Ghassan Alian, yang mengepalai Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), sebuah badan Kementerian Pertahanan. Laporan tersebut menambahkan bahwa sebagian besar warga Palestina akan dipekerjakan dalam pekerjaan konstruksi.

    Menurut surat kabar tersebut, Israel berharap jika program percontohan ini berhasil, maka akan mendorong ribuan warga Gaza untuk pindah ke Indonesia untuk bekerja dan mempertimbangkan pemukiman permanen di sana, sebuah langkah yang memerlukan persetujuan Jakarta, menurut Channel 12.

    Upaya Israel ini kerap dipandang sebagai bagian dari pengosongan Jalur Gaza untuk dicaplok kembali. Berbagai negara dan lembaga internasional melihat rencana “emigrasi sukarela” ini sebagai bagian dari pemberihan ernis di Gaza.

    Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia. Kendati demikian saluran komunikasi khusus telah dibuka antara kedua negara untuk mengembangkan program percontohan tersebut, kata laporan itu. Jika uji coba ini berhasil, “departemen imigrasi pemerintah” akan mengambil tanggung jawab atas program tersebut, menurut laporan tersebut.

    Surat kabar tersebut menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Israel Katz akan menunjuk pensiunan Brigadir Jenderal Ofer Winter—seorang perwira senior yang kontroversial di militer, namun sangat dihormati oleh orang-orang Israel yang religius—untuk memimpin proyek tersebut.

    Awal bulan lalu, Presiden AS Donald Trump memicu kejutan global ketika ia menyarankan Amerika Serikat mengambil alih Gaza, mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah,” dan memaksa penduduknya untuk pindah ke Mesir, Yordania, atau negara lain.

    Sementara para menteri di pemerintahan Benjamin Netanyahu memuji usulan tersebut dan menyerukan agar perang dimanfaatkan sebagai peluang untuk membangun kembali pemukiman Israel di Jalur Gaza, Otoritas Palestina dan negara-negara Arab dengan tegas menolak gagasan tersebut.

    Januari lalu, situs Zaman Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel melakukan kontak rahasia dengan Kongo dan negara-negara lain untuk mengusir ribuan penduduk dari Gaza.

    Kabar pemindahan warga Gaza ke Indonesia yang dianjurkan Trump sempat mengemuka pada Januari lalu. Saat itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut sama sekali tak mengetahui hal tersebut.

    “Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik,” kata Kemlu RI dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).

    Kemlu RI menolak berspekulasi tentang isu tersebut tanpa adanya informasi lebih jelas. Namun mereka menegaskan bahwa posisi Pemerintah RI tetap menolak upaya pemindahan atau relokasi warga Gaza.

    “Upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza,” kata Kemlu RI.

  • Trump Tantrum Lukisannya di Gedung DPR Colorado Dinilai Jelek, Minta Dicopot – Halaman all

    Trump Tantrum Lukisannya di Gedung DPR Colorado Dinilai Jelek, Minta Dicopot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap lukisan dirinya yang dipajang di Gedung DPR Colorado.

    Dalam unggahan di media sosial Truth Social pada Minggu (24/3/2025), Trump menilai potret tersebut dibuat buruk dan tidak mencerminkan dirinya dengan baik.

    “Tidak ada seorang pun yang suka dengan gambar atau lukisan buruk soal diri mereka sendiri, tetapi yang di Colorado, di gedung DPR negara bagian, yang dipasang Gubernur, bersama dengan semua Presiden lain, sengaja diputarbalikkan ke tingkat yang bahkan mungkin belum pernah saya lihat sebelumnya,” tulis Trump, dikutip dari CNN.

    Menanggapi keluhan Trump, Pemimpin Minoritas Senat dari Partai Republik, Paul Lundeen, meminta agar potret tersebut diturunkan dan diganti dengan lukisan yang lebih menggambarkan kemiripan Trump saat ini.

    Anggota Partai Republik bahkan mengumpulkan lebih dari US$10.000 untuk memesan lukisan baru yang akan menggantikan potret lama.

    Lukisan tersebut sebelumnya dipasang berdampingan dengan potret presiden-presiden AS lainnya di Gedung DPR Colorado.

    Anggota DPR dari Partai Demokrat menyatakan bahwa lukisan itu memang akan dicopot atas permintaan para pemimpin Partai Republik di badan legislatif.

    Komite eksekutif legislatif pun telah menandatangani surat perintah pencopotan potret Trump.

    Seniman Pembuat Lukisan Angkat Bicara

    Lukisan Trump dibuat oleh seniman Sarah Boardman, yang sempat mendapat kritik karena dianggap tidak sesuai dengan penampilan mantan presiden itu.

    Menanggapi kontroversi ini, Boardman menegaskan bahwa karyanya bersifat netral dan tidak bermaksud menyudutkan Trump.

    “Akan selalu ada perbedaan pendapat. Jadi, menyenangkan satu kelompok akan selalu menyulut kemarahan kelompok lain,” ujarnya.

    Ia juga menekankan bahwa lukisan itu dibuat secara apolitis dan bertujuan agar orang-orang bisa menarik kesimpulan sendiri.

    Antusiasme Publik Sebelum Lukisan Dicopot

    Setelah Trump mengumumkan pencopotan lukisan tersebut, banyak warga yang berbondong-bondong datang ke Gedung DPR Colorado untuk melihat dan mengabadikan potret itu sebelum diturunkan.

    “Sejujurnya, dia terlihat lebih gemuk, tetapi ini lebih baik dari apa yang bisa saya lakukan,” kata seorang pengunjung asal Wyoming, Aaron Howe.

    Lukisan-lukisan presiden di Gedung DPR Colorado sendiri bukan merupakan kewenangan gubernur, melainkan diatur oleh Komite Penasihat Pembangunan Colorado.

    Beberapa potret, seperti milik Presiden Jimmy Carter, disumbangkan ke koleksi gedung DPR, sementara lainnya dibiayai oleh partai politik atau melalui penggalangan dana.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • 5 Fakta Bocornya Rencana Amerika Serang Houthi Yaman, Grup Chat Berisi 18 Pejabat Senior AS – Halaman all

    5 Fakta Bocornya Rencana Amerika Serang Houthi Yaman, Grup Chat Berisi 18 Pejabat Senior AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wartawan tanpa sengaja mengetahui rencana serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Houthi di Yaman.

    Ini terjadi setelah wartawan tersebut dimasukkan ke dalam grup chat yang berisi pejabat tinggi AS.

    Gedung Putih telah mengakui kesalahan tersebut dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Simak rangkuman fakta-fakta mengenai insiden ini:

    1. Wartawan Masuk Grup Chat Pejabat Tinggi AS

    Wartawan yang dimaksud adalah Jeffrey Goldberg, pemimpin redaksi The Atlantic.

    Dilansir dari Al Arabiya, insiden ini bermula ketika Goldberg secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat Signal.

    Grup chat tersebut berisi para pejabat tinggi AS, yang tergabung dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.

    Grup chat bernama “Houthi PC small group” ini digunakan untuk membahas koordinasi tindakan terkait Houthi.

    Goldberg menyebut bahwa ia dimasukkan ke grup pada 13 Maret oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz.

    Pada Senin (24/3/2025), Goldberg mempublikasikan sebuah artikel yang menampilkan screenshot percakapan para pejabat AS dalam grup tersebut.

    Percakapan itu berlangsung selama beberapa minggu dan membahas berbagai strategi militer.

    2. Isi Percakapan Grup Chat: Rencana Serangan Terungkap

    Dalam grup tersebut, terdapat 18 pejabat senior AS.

    Di antaranya termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Utusan Khusus Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff, dan Direktur CIA John Ratcliffe.

    Salah satu diskusi utama adalah operasi militer terhadap Houthi.

    Hegseth dikabarkan mendesak agar tindakan dilakukan segera.

    Pada 15 Maret, hari serangan udara dimulai, Goldberg menyebut bahwa Hegseth membagikan rincian operasional serangan, termasuk target, senjata yang digunakan, serta urutan serangan.

    Gedung Putih mengonfirmasi keaslian screenshot yang dipublikasikan Goldberg dan menyatakan akan melakukan penyelidikan terkait kebocoran ini.

    3. Respons Gedung Putih dan Trump

    Presiden AS Donald Trump menanggapi kejadian ini dengan tetap mendukung tim keamanan nasionalnya.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa Trump memiliki kepercayaan penuh pada Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan timnya.

    Gedung Putih juga menyatakan sedang menyelidiki bagaimana Goldberg bisa dimasukkan ke dalam grup chat tersebut.

    Brian Hughes, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan bahwa pesan-pesan dalam grup chat menunjukkan koordinasi kebijakan yang matang dan operasi terhadap Houthi telah berhasil tanpa mengancam keamanan nasional AS.

    4. Menteri Pertahanan AS Membantah Kebocoran Strategi

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth menolak tuduhan bahwa strategi perang telah bocor.

    Ia mengklaim bahwa tidak ada rencana perang yang dibagikan dalam grup chat tersebut, meskipun Gedung Putih sudah mengonfirmasi kebocoran informasi.

    Namun, Goldberg tetap berpegang pada laporannya.

    Ia menyebut bahwa informasi yang ia peroleh dari grup tersebut terbukti akurat berdasarkan kejadian di lapangan di Yaman.

    5. Kekhawatiran Keamanan dan Dampak Internasional

    Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan komunikasi di pemerintahan AS.

    Banyak pihak mempertanyakan bagaimana seorang wartawan bisa dimasukkan ke dalam grup chat yang membahas strategi militer rahasia.

    Selain itu, diskusi dalam grup chat juga menunjukkan adanya perbedaan pendapat di kalangan pejabat AS.

    Wakil Presiden JD Vance, misalnya, sempat menyatakan ketidaksukaannya terhadap keputusan AS yang dianggap “menyelamatkan Eropa lagi,” mengingat negara-negara Eropa lebih terdampak oleh serangan Houthi terhadap jalur perdagangan.

    Gedung Putih berjanji akan meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

    Insiden ini juga bisa berdampak pada hubungan antara AS dan sekutunya, terutama dalam hal koordinasi militer dan keamanan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)