Tag: Donald Trump

  • ‘Kado Lebaran’ dari Trump, Perang Dunia Tarif di Depan Mata

    ‘Kado Lebaran’ dari Trump, Perang Dunia Tarif di Depan Mata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kebijakan tarif timbal balik (tarif resiprokal) yang akan segera diumumkannya pada 2 April dan berlaku untuk semua negara, bukan hanya yang memiliki defisit dagang besar dengan AS.

    Pernyataan ini disampaikan Trump kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One pada Minggu waktu setempat.

    “Kita akan mulai dengan semua negara. Pada dasarnya, semua negara yang kita bicarakan,” kata Trump seperti dikutip laman Al Jazeera di Jakarta, Senin (31/3/2025).

    Sebelumnya, pemerintahan Trump sempat memberi sinyal kebijakan tarif tersebut hanya akan menyasar 10 hingga 15 negara dengan surplus dagang terbesar terhadap AS. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, bahkan menyebut bahwa lebih dari 100 negara sejauh ini tidak memiliki hambatan tarif maupun non-tarif terhadap produk AS.

    “Ada lebih dari 100 negara yang tidak memiliki tarif terhadap kami dan tidak memiliki hambatan non-tarif,” ujar Hassett dalam sebuah wawancara dengan Fox Business.

    Namun kini Trump menegaskan pendekatan yang lebih luas. Meski detail kebijakan belum diumumkan, tarif ini diklaim akan setara dengan tarif dan hambatan non-tarif atau seperti subsidi yang dikenakan negara lain terhadap ekspor AS.

    Trump menyebut 2 April sebagai “hari pembebasan” dan menyatakan terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan negara-negara tertentu guna menghindari dampak tarif tersebut. Kebijakan tarif ini menjadi bagian dari agenda proteksionis Trump untuk membangkitkan industri manufaktur dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja.

    Kendati begitu, langkah ini telah menimbulkan ketegangan dagang, termasuk dengan mitra terdekat seperti Kanada, Uni Eropa, dan Jepang. Semuanya memiliki industri otomotif besar yang terdampak oleh tarif 25% untuk impor kendaraan bermotor yang baru diumumkan.

    Sinyal yang berubah-ubah dari Trump mengenai tarif juga telah memicu kegelisahan pasar global. Investor kesulitan membaca apakah tarif-tarif ini akan menjadi kebijakan permanen atau hanya taktik negosiasi dagang.

     

    (luc/luc)

  • Mengapa Zelensky Menolak Kesepakatan Logam Tanah Jarang dari Trump? – Halaman all

    Mengapa Zelensky Menolak Kesepakatan Logam Tanah Jarang dari Trump? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu, 30 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeklaim bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berusaha untuk menarik diri dari kesepakatan terkait logam tanah jarang.

    Apa yang menyebabkan situasi ini menjadi begitu kompleks?

    Apa Itu Kesepakatan Logam Tanah Jarang?

    Kesepakatan yang diusulkan ini melibatkan permintaan Gedung Putih agar Ukraina memberikan bagian dari pendapatan dari sumber daya mineralnya selama bertahun-tahun, disertai dengan bunga, sebagai imbalan atas bantuan militer yang diterima Ukraina.

    Trump menegaskan, jika Zelensky menolak kesepakatan ini, dia akan menghadapi masalah besar.

    Pernyataan ini mencuat saat Trump bertemu dengan beberapa anggota Kongres AS.

    Meskipun Zelensky dikatakan terbuka terhadap kesepakatan tersebut, ia tampak berhati-hati dengan ketentuan yang diajukan.

    Pada konferensi keamanan di Munich pada 14 Februari, Zelensky secara tegas menolak untuk menandatangani perjanjian yang akan memberikan 50 persen dari cadangan logam tanah jarang Ukraina kepada AS.

    Keputusan ini diambil setelah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin AS, sebagaimana dilaporkan oleh The Washington Post.

    Apa Reaksi Zelensky Terhadap Kesepakatan Ini?

    Zelensky, dalam pernyataannya di media sosial, mengungkapkan bahwa meskipun ada niat untuk melanjutkan diskusi, ia merasa perlu untuk melakukan peninjauan mendalam terhadap kesepakatan yang diajukan.

    Ia mengingatkan bahwa timnya akan terus bekerja pada dokumen tersebut dan menekankan pentingnya mencapai perdamaian yang nyata dan terjamin.

    “Saya rasa dia tidak suka diberi sesuatu yang hanya bisa diterima atau ditolak,” ungkap salah satu sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

    Menurut laporan dari Reuters, Zelensky juga mengusulkan kesepakatannya sendiri yang dianggap lebih sesuai dengan konstitusi Ukraina.

    Mengapa Kesepakatan Ini Menjadi Kontroversial?

    Sejumlah sumber menyebut bahwa rancangan kesepakatan yang diajukan oleh AS dinilai terlalu berat sebelah.

    Namun, detail mengenai masalah ini tidak dijelaskan lebih lanjut.

    Dalam pernyataan resmi, kantor Zelensky mengkonfirmasi bahwa Ukraina dan AS sepakat untuk melanjutkan penyusunan dokumen tentang kemitraan ekonomi, tetapi tetap menegaskan tuntutan Ukraina atas jaminan keamanan yang nyata.

    Zelensky juga bertemu dengan delegasi anggota DPR AS yang dipimpin oleh Perwakilan Michael Turner.

    Pertemuan ini difokuskan pada situasi di medan perang dan ancaman dari keterlibatan Korea Utara dalam konflik yang sedang berlangsung.

    Dalam konteks ini, Zelensky menekankan perlunya jaminan keamanan yang dapat diandalkan.

    Kesimpulan: Apa Langkah Selanjutnya untuk Ukraina dan AS?

    Ketika proses negosiasi berjalan, pertanyaan penting yang muncul adalah:

    bagaimana kedua negara akan menemukan jalan tengah yang saling menguntungkan?

    Sementara Zelensky menunjukkan ketelitian dalam menangani kesepakatan ini, banyak pihak yang berharap agar hubungan antara Ukraina dan AS dapat terus terjalin demi keamanan dan stabilitas di kawasan.

    Dengan situasi yang masih dinamis, perhatian kini beralih pada langkah-langkah berikutnya yang akan diambil oleh kedua belah pihak.

    Apakah mereka mampu mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak, atau apakah ketegangan akan terus berlanjut?

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Kesal dan Akhirnya Serang Putin, Siapkan ‘Bom’ Ini

    Trump Kesal dan Akhirnya Serang Putin, Siapkan ‘Bom’ Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku sangat marah pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder sebesar 25% hingga 50% pada semua minyak yang keluar dari Rusia jika menghalangi upayanya untuk mendamaikan perang di Ukraina.

    Trump mengatakan bahwa ia sangat marah setelah Putin mengkritik kredibilitas kepemimpinan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, minggu lalu saat wawancara bersama NBC News.

    Sejak menjabat pada Januari, Trump telah mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Rusia. Hal ini sontak membuat sekutu Barat waspada saat ia mencoba menengahi berakhirnya perang tiga tahun antara Rusia dan Ukraina.

    Komentar tajamnya tentang Putin pada seolah mencerminkan rasa frustrasinya yang semakin besar tentang kurangnya kemajuan dalam gencatan senjata.

    “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia … saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” kata Trump, dikutip Senin (31/3/2025).

    “Itu artinya, jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak dapat berbisnis di Amerika Serikat. Akan ada tarif 25% untuk semua minyak, tarif 25 hingga 50 poin untuk semua minyak,” kata Trump.

    Rusia telah menyebut berbagai sanksi dan pembatasan Barat sebagai ilegal dan dirancang agar Barat mengambil keuntungan ekonomi dalam persaingannya dengan Rusia.

    Trump mengatakan kepada NBC News bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Putin pada minggu ini.

    “Kedua pemimpin telah melakukan dua panggilan telepon yang diumumkan secara publik dalam beberapa bulan terakhir tetapi mungkin memiliki lebih banyak kontak,” menurut pernyataan Kremlin dalam rekaman video minggu lalu.

    Meski demikian, Amerika Serikat belum berkomentar kapan panggilan tersebut akan dilakukan, atau apakah Trump juga akan berbicara dengan Zelensky. Trump sangat fokus untuk mengakhiri apa yang disebutnya perang konyol yang dimulai ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, tetapi belum membuat banyak kemajuan.

    Trump mengatakan kepada NBC bahwa Putin tahu dia marah, tetapi mengatakan bahwa dia memiliki “hubungan yang sangat baik dengannya” dan “kemarahan itu akan cepat mereda… jika dia melakukan hal yang benar.”

    (luc/luc)

  • Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang pembalasan yang kuat jika republik Islam itu diserang. Hal itu disampaikan Khamenei usai Presiden AS Donald Trump mengumbar ancaman pengeboman.

    “Mereka mengancam akan melakukan kejahatan. Jika itu dilakukan, mereka pasti akan menerima serangan balik yang kuat,” kata Khamenei tentang ancaman terbaru Trump dalam pidato saat Idul Fitri seperti dilansir AFP, Senin (31/3/2025).

    Ancaman serangan AS ke Iran itu dilontarkan Trump dalam wawancara pada Sabtu (29/3). Trump mengatakan Iran akan dibom jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pemboman,” katanya dalam wawancara dengan NBC News.

    Dia juga mengancam akan menghukum Iran dengan apa yang disebutnya ‘tarif sekunder’. Namun, tidak jelas apakah Trump mengancam akan melakukan pemboman dengan pesawat AS saja atau mungkin dalam operasi yang dikoordinasikan dengan Israel.

    Sejak menjabat pada Januari 2025, Trump telah mengembalikan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran. Pada periode pertamanya, Trump telah menarik AS dari perjanjian penting mengenai program nuklir Iran tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Teheran.

    Negara-negara Barat termasuk AS telah lama menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran telah membantah hal itu dan bersikeras kegiatan pengayaannya semata-mata untuk tujuan damai.

    Surat tersebut disampaikan ke Teheran pada 12 Maret oleh penasihat Presiden UEA Anwar Gargash. Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negara tersebut telah menyampaikan tanggapan atas surat Trump lewat Oman, tanpa menjelaskan isinya.

    Araghchi mempertahankan posisi Iran untuk tidak berusaha terlibat langsung dalam negosiasi dengan AS ‘di bawah tekanan maksimum dan ancaman aksi militer’. Tetapi, Iran tetap membuka pintu untuk ‘negosiasi tidak langsung’.

    Oman telah bertindak sebagai perantara di masa lalu saat hubungan diplomatik AS-Iran terputus setelah revolusi Islam 1979. Negara-negara Barat juga menuduh Iran menggunakan pasukan proksi yang dianggap oleh Barat sebagai organisasi teroris untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.

    Iran memimpin apa yang disebut ‘poros perlawanan’ melawan Israel yang meliputi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak.

    “Hanya ada satu kekuatan proksi di kawasan ini, dan itu adalah rezim Zionis perampas kekuasaan yang korup,” kata Khamenei, yang menyerukan agar Israel dibasmi.

    Iran tidak mengakui Israel dan menganggapnya sebagai musuh serta sekutu utama AS di Timur Tengah. Iran berulang kali menyerukan serangan untuk menghancurkan Israel.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mengapa Trump Marah kepada Putin dan Mengancam Tarif Minyak Rusia? – Halaman all

    Mengapa Trump Marah kepada Putin dan Mengancam Tarif Minyak Rusia? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan kemarahannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Dia mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25 persen pada minyak Rusia jika Moskow tidak mau menyetujui gencatan senjata untuk menghentikan konflik di Ukraina.

    Apa yang Memicu Kemarahan Trump?

    Dalam wawancara dengan NBC pada 30 Maret 2025, Trump menegaskan bahwa tarif ini dapat diberlakukan kapan saja, tergantung pada respons Rusia terhadap upaya damai. “Jika Rusia dan saya tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya menganggap itu kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” ujar Trump.

    Trump menjelaskan rencananya untuk berdialog dengan Putin dalam minggu ini.

    Dia merasa marah ketika Putin meragukan legitimasi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan membahas kemungkinan pergantian kepemimpinan di Ukraina.

    Bagaimana Respons Rusia?

    Sementara itu, Putin mengusulkan pembentukan pemerintahan sementara di Ukraina yang berada di bawah pengawasan PBB.

    Namun, usulan tersebut ditolak secara tegas oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

    Pejabat Rusia menganggap jabatan Zelensky tidak sah, mengingat Ukraina belum mengadakan pemilu sejak masa jabatannya berakhir dan konstitusi negara tersebut melarang pemilu selama masa darurat militer yang berlaku sejak invasi Rusia tiga tahun lalu.

    Hingga saat ini, Rusia belum memberikan tanggapan resmi terhadap ancaman Trump.

    Pemerintah Rusia juga menganggap sanksi Barat sebagai tindakan ilegal yang bertujuan untuk menguntungkan negara-negara Barat dalam persaingan global.

    Apa Dampak dari Ancaman Tarif Terhadap Minyak Rusia?

    Dikutip dari Al Jazeera, ancaman Trump terhadap minyak Rusia ini muncul kurang dari seminggu setelah pemerintahannya memberlakukan tarif serupa terhadap impor dari negara mana pun yang membeli minyak atau gas dari Venezuela.

    Jika ancaman tarif ini diterapkan pada Rusia, dampaknya akan sangat besar, terutama bagi China dan India, yang merupakan dua pembeli utama minyak Rusia.

    Trump mengeluarkan pernyataan ini setelah pertemuan dengan Presiden Finlandia, Alexander Stubb, yang menyarankan agar batas waktu ditetapkan untuk mencapai gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina dengan target tanggal 20 April, di mana Trump sudah menjabat selama tiga bulan.

    Apa yang Terjadi dengan Perjanjian Mineral Ukraina?

    Sementara itu, pejabat Amerika Serikat terus mendorong Ukraina untuk menyetujui perjanjian mineral yang mengharuskan negara tersebut menyerahkan pendapatan dari sumber daya alamnya selama bertahun-tahun.

    Zelensky menyatakan bahwa pengacara Kyiv masih meninjau draf tersebut sebelum memberikan tanggapan resmi.

    Trump, dalam penerbangan Air Force One, mengungkapkan bahwa dia merasa Zelensky berusaha menarik diri dari kesepakatan. “Jika dia melakukan itu, dia akan menghadapi masalah yang sangat besar,” tegas Trump.

    Bagaimana Hubungan Trump dan Putin ke Depan?

    Meskipun mengungkapkan kemarahan, Trump mengaku masih memiliki hubungan baik dengan Putin, dan dia percaya bahwa kemarahannya dapat mereda jika Putin melakukan tindakan yang benar.

    Hal ini menunjukkan dinamika hubungan internasional yang kompleks di tengah ketegangan yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

    Dalam konteks ini, tindakan Trump mungkin akan memiliki dampak signifikan terhadap geopolitik dan ekonomi global, terutama jika tarif tersebut benar-benar diberlakukan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1132: China dan India Ketar-ketir Kena Dampak Ancaman Sanksi Trump – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1132: China dan India Ketar-ketir Kena Dampak Ancaman Sanksi Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.132 pada Senin (31/3/2025).

    China dan India berpotensi terkena dampak jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25-50 persen terhadap negara-negara yang membeli minyak dari Rusia.

    Beberapa bank China, misalnya, telah membatasi transaksi dengan perusahaan Rusia karena takut dilarang masuk ke dalam sistem perbankan internasional.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.132:

    Ancaman Sanksi Trump terhadap Pembeli Minyak Rusia Bisa Berdampak pada China dan India

    China dan India berpotensi terkena dampak jika Trump memberlakukan tarif sebesar 25-50 persen terhadap negara-negara yang membeli minyak dari Rusia.

    Menurut para analis dan pejabat, kebijakan ini dapat memberikan tekanan besar pada ekonomi kedua negara tersebut, yang merupakan pembeli utama minyak Rusia.

    Dan Sabbagh melaporkan bahwa dalam wawancaranya dengan NBC, Trump menyatakan akan menerapkan tindakan tersebut dalam waktu satu bulan “jika kesepakatan tidak tercapai dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia”.

    Pernyataan ini muncul di tengah rasa frustrasi Trump terhadap taktik menunda-nunda Vladimir Putin serta upaya untuk mendiskreditkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

    Kekhawatiran China dan India

    Beberapa negara, termasuk China dan India, tidak berpartisipasi dalam sanksi internasional terhadap minyak Rusia.

    Namun, penerapan sanksi sekunder atau tarif oleh AS dapat semakin membatasi akses Putin terhadap pendapatan minyak untuk mendanai perang.

    Meskipun tidak bergabung dalam sanksi, China tetap berhati-hati agar tidak melanggarnya demi menghindari hukuman sekunder.

    Beberapa bank China, misalnya, telah membatasi transaksi dengan perusahaan Rusia karena takut dilarang masuk ke dalam sistem perbankan internasional.

    Jika diterapkan, kebijakan ini bisa memicu ketegangan ekonomi global dan memperumit hubungan perdagangan antara AS, China, dan India.

    Dampaknya juga bisa meluas ke pasar energi internasional, mengingat China dan India adalah konsumen besar minyak dunia.

    Meski demikian, masih belum jelas apakah kebijakan ini benar-benar akan diberlakukan atau hanya sebagai strategi negosiasi Trump dalam menekan Rusia.

    Kata Analis UBS soal Dampak Kebijakan Trump terhadap Minyak Rusia

    Analis UBS, Giovanni Staunovo, menyebut bahwa menargetkan pembeli minyak dapat berdampak pada negara seperti Tiongkok dan India.

    Hal ini merujuk pada langkah Trump yang menerapkan kebijakan serupa terhadap minyak Venezuela.

    “Namun, kita perlu menunggu pengumuman resmi dalam beberapa hari mendatang untuk melihat bagaimana kebijakan ini akan berjalan,” ujar Staunovo.

    India kini telah melampaui Tiongkok sebagai pembeli terbesar minyak mentah Rusia yang diangkut melalui laut.

    Pada tahun 2024, impor minyak mentah dari Rusia mencakup sekitar 35persen dari total impor minyak India.

    Sejak awal perang, muncul kekhawatiran bahwa India dapat menjadi “pintu belakang” bagi ekspor minyak Rusia.

    Serangan Baru di Distrik Kyivskyi, Kharkiv

    Ledakan kembali mengguncang Kharkiv.

    Menurut laporan koresponden Suspilne, serangan terbaru terjadi di distrik Kyivskyi di kota tersebut.

    Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, mengonfirmasi bahwa serangan ini dilakukan oleh personel militer Rusia.

    Situasi di wilayah tersebut masih berkembang, dan otoritas setempat terus memantau dampaknya.

    Rusia Klaim Kuasai Permukiman Zaporizhzhia di Donetsk

    Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pada hari Minggu bahwa pasukannya telah menguasai permukiman Zaporizhzhia di wilayah Donetsk, Ukraina.

    Desa tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang berada di wilayah lain.

    Menurut laporan Reuters, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.

    Desa yang dimaksud berjarak sekitar 7 kilometer dari perbatasan wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina bagian tengah.

    Wilayah Donetsk sendiri berbatasan dengan Dnipropetrovsk di sebelah timur.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Klaim Banyak Diminta Maju 3 Periode Meski Konstitusi AS Melarang

    Trump Klaim Banyak Diminta Maju 3 Periode Meski Konstitusi AS Melarang

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mengesampingkan kemungkinan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga meski Konstitusi AS berdasarkan Amandemen ke-22 melarangnya. Sebagai informasi, satu periode jabatan Presiden AS ialah 4 tahun dan seorang Presiden AS hanya dapat menjabat untuk dua periode.

    Dilansir CNN dan NBC News, Senin (31/3/2025), Trump mengatakan ada metode untuk melakukannya dan menyatakan bahwa dia tidak bercanda.

    “Banyak orang ingin saya melakukannya. Tetapi, maksud saya, pada dasarnya saya memberi tahu mereka bahwa kita masih punya jalan panjang, Anda tahu, ini masih sangat awal dalam pemerintahan,” kata Trump merujuk pada sekutu-sekutunya dalam panggilan telepon Minggu (30/3) pagi dengan NBC News.

    “Saya fokus pada saat ini,” tambah Trump menambahkan dalam beberapa komentarnya yang paling ekstensif hingga saat ini tentang masa jabatan ketiga.

    Trump menjabat sebagai Presiden periode 2017-2021 dan terpilih lagi untuk masa jabatan 2025-2029. Ketika ditanya apakah dia menginginkan masa jabatan ketiga, Trump menjawab bahwa dirinya suka bekerja.

    “Saya suka bekerja. Saya tidak bercanda. Tetapi saya tidak bercanda, masih terlalu dini untuk memikirkannya,” kata Trump.

    Trump mengatakan ada metode yang dapat dilakukan untuk membuat dirinya bisa menjabat periode ketiga. Namun, dia tak menjelaskan detailnya.

    Trump juga menanyakan tentang kemungkinan skenario di mana Wakil Presiden JD Vance akan mencalonkan diri untuk jabatan dan kemudian menyerahkan jabatan itu kepada Trump. Trump menjawab bahwa ‘itu salah satu’ metode.

    “Tetapi ada juga yang lain,” ujar Trump.

    Mengubah Konstitusi AS untuk menghapus batasan dua periode akan sangat sulit karena memerlukan dua pertiga suara Kongres atau dua pertiga negara bagian yang setuju untuk mengadakan konvensi konstitusional untuk mengusulkan perubahan. Kedua cara tersebut kemudian memerlukan ratifikasi dari tiga perempat negara bagian.

    Trump menunjuk angka jajak pendapatnya dengan mengatakan bahwa ‘banyak orang ingin saya menjabat untuk masa jabatan ketiga’. Trump sebenarnya pernah berkomentar tentang pencalonan untuk masa jabatan ketiga, namun Partai Republik menganggap ucapan Trump sebagai lelucon atau presiden yang mengolok-olok para pengkritiknya.

    Sekutu Trump Steve Bannon mengatakan dalam sebuah wawancara di News Nation bahwa ia yakin Trump akan ‘mencalonkan diri dan menang lagi pada tahun 2028’. Bannon mengatakan dalam wawancara yang sama bahwa dia memikirkan beberapa alternatif dalam menentukan bagaimana Trump dapat menuju masa jabatan ketiga meskipun masa jabatan Presiden AS saat ini dibatasi maksimal dua periode.

    Gedung Putih telah memperkuat komentar Trump yang menyamakan dirinya dengan bangsawan, dengan mengunggah gambar sampul majalah palsu yang menggambarkan Trump dengan mahkota setelah pemerintah menurunkan tarif jalanan di New York City.

    Unggahan Gedung Putih kepada X mengutip komentar Trump sebelumnya di Truth Social: ‘HIDUP SANG RAJA!’

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Ngaku Sangat Marah ke Putin gegara Perundingan Gencatan Senjata Alot

    Trump Ngaku Sangat Marah ke Putin gegara Perundingan Gencatan Senjata Alot

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya sangat marah dan jengkel dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia mengaku marah karena perundingan gencatan senjata di Ukraina telah berlangsung berminggu-minggu.

    Dilansir BBC, Senin (31/3/2025), hal itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan NBC News. Dia mengaku marah karena Putin menyerang kredibilitas Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sebesar 50% kepada negara-negara yang membeli minyak Rusia jika Putin tidak menyetujui gencatan senjata.

    “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, yang mungkin tidak benar, saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” katanya.

    Komentar tersebut menandai perubahan nada bicara Trump terhadap Putin dan Rusia. Selama enam minggu terakhir, Trump telah mencerca Zelensky di Ruang Oval dan menuntut banyak konsesi dari Presiden Ukraina.

    Trump juga telah menyanjung Putin dan sebagian besar mengalah pada tuntutan Presiden Rusia. Situasi itu telah membuat pemimpin Eropa khawatir.

    Namun, kondisi sepertinya telah berubah. Ini adalah pertama kalinya Trump secara serius mengancam Rusia dengan konsekuensi karena menunda-nunda negosiasi gencatan senjata yang tampaknya akan mengembalikan bola diplomatik ke tangan Moskow.

    NBC News melaporkan bahwa, dalam wawancara telepon selama 10 menit, Trump mengatakan bahwa dia sangat marah dan kesal ketika Putin mengkritik kredibilitas kepemimpinan Zelensky. Meskipun, Trump sendiri telah menyebut pemimpin Ukraina itu sebagai diktator dan menuntut agar dia menyelenggarakan pemilihan umum di Ukraina.

    Trump mengatakan Kremlin mengetahui kemarahannya, tetapi menyatakan bahwa dia memiliki ‘hubungan yang sangat baik’ dengan Putin dan kemarahan itu akan cepat mereda jika Putin melakukan hal yang benar.

    Jika Rusia tidak menindaklanjuti gencatan senjata, Trump mengancam akan lebih menargetkan ekonominya. Dia mengatakan ada tarif tinggi yang akan diterapkannya terhadap produk-produk Rusia.

    “Akan ada tarif sebesar 25% untuk minyak dan produk lain yang dijual di Amerika Serikat, tarif sekunder,” kata Trump seraya menyatakan bahwa tarif terhadap Rusia akan berlaku dalam waktu 1 bulan tanpa kesepakatan gencatan senjata. Tarif sekunder adalah sanksi terhadap negara-negara yang berbisnis dengan negara lain.

    Tarif tersebut dapat mencapai 50% untuk barang-barang yang masuk ke AS dari negara-negara yang masih membeli minyak dari Rusia. Pembeli terbesar dengan selisih yang besar adalah China dan India.

    Zelensky juga menulis di media sosial setelah wawancara tersebut bahwa ‘Rusia terus mencari alasan untuk memperpanjang perang ini lebih jauh’. Dia mengatakan Putin memainkan permainan yang sama seperti yang telah dilakukannya sejak 2014 ketika Rusia secara sepihak mencaplok semenanjung Krimea.

    “Ini berbahaya bagi semua orang dan harus ada tanggapan yang tepat dari Amerika Serikat, Eropa, dan semua mitra global kita yang mencari perdamaian,” ujar Zelensky.

    Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Saat ini, Rusia telah menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina.

    Lebih dari 100.000 orang yang berjuang untuk militer Rusia telah tewas saat perang di Ukraina memasuki tahun keempat. Ukraina terakhir kali memperbarui angka korbannya pada Desember 2024, ketika Presiden Volodymyr Zelensky mengakui 43.000 kematian warga Ukraina di antara tentara dan perwira. Analis Barat yakin angka ini merupakan perkiraan yang terlalu rendah.

    Saksikan juga Sosok: Terang Tanpa Mata

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Blokir TikTok Ditentukan Minggu Depan, Trump Ungkap Fakta Baru

    Blokir TikTok Ditentukan Minggu Depan, Trump Ungkap Fakta Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dengan perusahaan induk TikTok asal China, ByteDance, untuk menjual aplikasi video pendek itu akan tercapai sebelum tenggat 5 April.

    Sejak Januari, TikTok diminta untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan di AS. Larangan tersebut diberlakukan berdasarkan undang-undang 2024 dengan alasan keamanan nasional.

    “Kami memiliki banyak calon pembeli. Ada minat yang luar biasa terhadap TikTok,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One pada Minggu, (30/3/2025) malam, dikutip dari Channel News Asia.

    TikTok belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Trump. Sementara itu, berbagai investor tengah mempertimbangkan langkah mereka terhadap masa depan aplikasi tersebut.

    Reuters melaporkan pada Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi kemungkinan investasi minoritas di operasi TikTok di AS. Informasi ini diperoleh dari dua sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

    Blackstone tengah berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham ByteDance yang bukan berasal dari China, termasuk Susquehanna International Group dan General Atlantic. Kelompok ini muncul sebagai kandidat utama dalam upaya menguasai bisnis TikTok di AS.

    Washington menilai kepemilikan TikTok oleh ByteDance membuatnya tunduk pada pemerintah China. AS khawatir Beijing dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk operasi pengaruh serta pengumpulan data terhadap warga Amerika.

    Trump sebelumnya menyatakan bersedia memperpanjang tenggat April jika kesepakatan belum tercapai. Namun, ia tetap menginginkan adanya solusi terkait kepemilikan aplikasi tersebut.

    Pekan lalu, Trump mengakui bahwa China memiliki peran penting dalam kesepakatan ini, termasuk dalam pemberian persetujuan. Ia bahkan menyebut kemungkinan memberikan keringanan tarif sebagai insentif untuk menyelesaikan kesepakatan.

    Wakil Presiden AS JD Vance memperkirakan bahwa kesepakatan terkait kepemilikan TikTok akan tercapai sebelum 5 April 2025. Ia optimistis bahwa negosiasi antara berbagai pihak akan membuahkan hasil dalam waktu dekat.

    Masa depan TikTok di AS masih belum pasti sejak undang-undang 2024 mewajibkan ByteDance melepas kepemilikannya paling lambat 19 Januari. Undang-undang ini mendapat dukungan bipartisan yang luas di Kongres AS.

    Gedung Putih terlibat secara mendalam dalam pembahasan kesepakatan ini. Pemerintah AS bahkan disebut berperan layaknya bank investasi dalam proses negosiasi. Saat ini, TikTok digunakan oleh 170 juta warga AS.

    (fab/fab)

  • Elon Musk Jual X ke Perusahaannya Sendiri, Kok Bisa?

    Elon Musk Jual X ke Perusahaannya Sendiri, Kok Bisa?

    Jakarta

    Elon Musk mengatakan perusahaan rintisannya, xAI, telah merger dengan media sosial X yang juga miliknya, dalam transaksi saham yang menilai perusahaan kecerdasan buatan tersebut USD 80 miliar dan perusahaan media sosial tersebut USD 33 miliar.

    “Masa depan xAI dan X saling terkait. Hari ini, kami resmi mengambil langkah untuk menggabungkan data, model, komputasi, distribusi, dan bakat.” kata Musk di X yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Ia menambahkan penggabungan tersebut akan membuka potensi yang sangat besar dengan memadukan kemampuan dan keahlian AI canggih xAI dengan jangkauan X yang sangat luas” Harga pembeliannya adalah USD 45 miliar dikurangi utang USD 12 miliar.

    Karena kedua perusahaan tersebut dimiliki dan dikendalikan Musk, transaksi kemungkinan pertukaran saham di mana investor X mendapat pembayaran dalam bentuk saham xAI. Keduanya memiliki sejumlah investor bersama, termasuk perusahaan ventura Andreessen Horowitz dan Sequoia Capital, serta Fidelity Management, Vy Capital, dan Kingdom Holding Co. dari Arab Saudi.

    Musk, yang juga CEO Tesla dan SpaceX, mengakuisisi Twitter dalam kesepakatan senilai USD 44 miliar pada akhir 2022 dan segera mengganti namanya menjadi X. Musk meluncurkan xAI kurang dari dua tahun lalu dengan tujuan memahami sifat sejati alam semesta.

    Startup ini bersaing dengan OpenAI, startup yang ikut didirikan Musk tahun 2015 dan melesat berkat ChatGPT. Ia meninggalkan OpenAI dan baru-baru ini terlibat dalam pertengkaran dengan CEO OpenAI Sam Altman.

    Chatbot Grok milik xAI kini mulai populer. Pada bulan Juni, xAI mengumumkan akan membangun superkomputer di Memphis, Tennessee, untuk melatih Grok. Investor menilai xAI sekitar USD 50 miliar dalam putaran pendanaan tahun lalu.

    Selain menjalankan Tesla, SpaceX, xAI serta X, Musk menghabiskan sebagian besar waktunya tahun ini di Washington sebagai tokoh utama dalam pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Setelah menyumbang hampir USD 300 juta untuk membantu Trump dalam kampanye Pilpres 2024, Musk ditugaskan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang memecet banyak pegawai federal, memangkas pengeluaran, dan menyingkirkan berbagai peraturan.

    Ini bukan pertama kalinya Musk menggabungkan dua entitasnya.Pada tahun 2016, Tesla mengakuisisi SolarCity seharga USD 2,6 miliar. Pemasang panel surya tersebut didirikan oleh sepupunya, Lyndon dan Peter Rive, dan didanai oleh Musk.

    (fyk/fyk)