Tag: Donald Trump

  • Idul Fitri di Gaza: Kesedihan dan Stok Makanan Menipis – Halaman all

    Idul Fitri di Gaza: Kesedihan dan Stok Makanan Menipis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Palestina di Gaza merayakan Idul Fitri dengan suasana duka dan persediaan makanan yang semakin menipis.

    Momen yang seharusnya menjadi perayaan meriah ini, justru diliputi kesedihan akibat serangan udara terbaru Israel yang mengakibatkan banyak korban, termasuk anak-anak.

    Suasana Duka di Hari Raya

    Pada hari raya ini, banyak warga Gaza yang berdoa di luar masjid untuk menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan.

    “Ini adalah hari raya kesedihan,” ungkap Adel al-Shaer, seorang warga yang menghadiri shalat di tengah reruntuhan bangunan di Deir al-Balah.

    Ia kehilangan 20 anggota keluarganya, termasuk empat keponakan yang tewas dalam serangan Israel.

    Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas awal bulan ini, melanjutkan serangan yang telah berlangsung selama 17 bulan.

    “Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, anak-anak kami, nyawa kami, dan masa depan kami,” tambah al-Shaer dengan suara penuh tangis.

    Krisis Kemanusiaan

    Akibat konflik yang berkepanjangan, Israel tidak mengizinkan makanan, bahan bakar, atau bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza selama sebulan.

    “Terjadi pembunuhan, pengungsian, kelaparan, dan pengepungan,” ujar Saed al-Kourd, seorang jemaah yang merasakan dampak langsung dari situasi ini.

    Saat ini, para mediator Arab sedang berupaya mengembalikan gencatan senjata.

    Hamas mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima usulan baru dari Mesir dan Qatar, sementara Israel mengajukan usulan balasan yang dikoordinasikan dengan Amerika Serikat.

    Serangan Berlanjut

    Serangan militer Israel di Jalur Gaza masih berlangsung, terutama di Khan Younis.

    Dalam serangan 24 jam terakhir, tujuh rumah dihancurkan, mengakibatkan banyak korban. “Serangan ini terjadi saat warga Palestina saling mengunjungi untuk merayakan Idul Fitri,” jelas laporan dari Al Jazeera.

    Tim Pertahanan Sipil melaporkan bahwa sangat berbahaya untuk mengambil jenazah korban di tengah serangan yang terus berlanjut. “Jenazah warga Palestina yang terbunuh di kamp pengungsi Maghazi dipindahkan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah,” tambah mereka.

    Syarat Perdamaian dari Netanyahu

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa operasi militer akan terus berlanjut sambil berunding.

    Ia menolak klaim bahwa Israel tidak ingin mengakhiri perang, namun mengajukan syarat yang jauh melampaui perjanjian gencatan senjata. “Hamas harus melucuti senjatanya, dan pemimpin mereka harus diizinkan keluar,” tegas Netanyahu dalam rapat Kabinet.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan rencana pemukiman kembali bagi penduduk Gaza di negara lain.

    Namun, warga Palestina menolak meninggalkan tanah air mereka, dan para pakar hak asasi manusia memperingatkan bahwa rencana tersebut mungkin melanggar hukum internasional.

    Dengan situasi yang semakin memburuk, harapan untuk perdamaian di Gaza tampak semakin jauh.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Khamenei: Iran Akan Balas Jika Trump Lakukan Pengeboman – Halaman all

    Khamenei: Iran Akan Balas Jika Trump Lakukan Pengeboman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengebom Iran jika negara tersebut tidak menyetujui kesepakatan nuklir.

    Ancaman ini disampaikan dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu, 30 Maret 2025.

    Menanggapi ancaman tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan tegas pada Senin, 31 Maret 2025.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi, Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan memberikan balasan keras jika AS melakukan serangan.

    “Jika mereka melakukan kejahatan, mereka pasti akan menerima balasan yang keras,” tegas Khamenei.

    Ia juga menambahkan bahwa seluruh warga Iran akan turun tangan jika terjadi serangan.

    Penolakan Negosiasi Langsung

    Iran juga menolak untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan AS.

    Hal ini disampaikan oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang mengonfirmasi bahwa tanggapan terhadap surat Trump telah disampaikan melalui kontak di Oman. “Negosiasi langsung telah ditolak, tetapi pembicaraan tidak langsung masih dapat dilanjutkan,” jelas Pezeshkian.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan bahwa perundingan langsung hanyalah taktik AS untuk mendiskusikan kesepakatan nuklir.

    “Dalam situasi di mana ada tekanan maksimum, tidak seorang pun yang waras akan melakukan perundingan langsung,” katanya.

    Sebelumnya, pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk AS, untuk mengekang program nuklirnya.

    Namun, pada tahun 2018, Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

    Menurut pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa, Iran telah mempercepat produksi uraniumnya mendekati tingkat senjata.

    Dengan situasi yang semakin tegang, baik AS maupun Iran tampaknya tetap pada posisi masing-masing, dengan ancaman dan penolakan negosiasi yang semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tarif Impor Trump: Lonjakan Harga Kendaraan di AS – Halaman all

    Tarif Impor Trump: Lonjakan Harga Kendaraan di AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden Donald Trump telah memberikan dampak besar pada pasar kendaraan di Amerika Serikat.

    Dengan dikenakannya tarif impor sebesar 25 persen bagi kendaraan asing, harga mobil diprediksi akan naik secara signifikan.

    Mari kita lihat lebih dekat bagaimana kebijakan ini mempengaruhi harga dan penjualan mobil di AS.

    Berapa Kenaikan Harga Kendaraan di AS?

    Menurut prediksi dari Cox Automotive, harga rata-rata mobil yang diproduksi di Amerika Serikat akan mengalami kenaikan sekitar 3.000 dolar AS atau setara dengan Rp49 juta.

    Kenaikan yang lebih signifikan diperkirakan terjadi pada kendaraan yang diproduksi di Kanada atau Meksiko, yang dapat naik hingga 6.000 dolar AS atau Rp99 juta per unit.

    Hal ini akan berimbas pada berbagai jenis kendaraan, terutama yang memiliki margin tipis, seperti Honda dan General Motors (GM).

    Apa Dampaknya pada Produsen Mobil?

    Produsen kendaraan mewah seperti Bentley atau Ferrari mungkin dapat mengalihkan beban biaya kepada konsumen.

    Namun, produsen dengan margin yang lebih kecil seperti Honda dan GM diperkirakan akan menghadapi kesulitan.

    “Model SUV murah seperti Honda CR-V dan Honda HR-V serta SUV buatan GM seperti Chevy Trax dan Chevy Equinox akan terpengaruh oleh kenaikan harga,” kata Erin Keating, analis dari Cox Automotive.

    Saat ini, diler mobil di AS masih memiliki stok kendaraan yang cukup untuk sekitar 90 hari ke depan.

    Namun, dengan banyaknya konsumen yang khawatir harga akan melonjak, permintaan mobil diperkirakan akan meningkat.

    Eric Mann, manajer penjualan di diler Szott M59 Jeep Michigan, menyatakan bahwa semakin banyak pelanggan yang membeli mobil karena ketakutan akan kenaikan harga.

    Bagaimana Kebijakan Ini Akan Berlanjut di Masa Depan?

    Tarif impor akan mulai berlaku pada 2 April 2025, dan ini dapat berdampak negatif pada penjualan mobil di AS.

    Dengan beberapa model mobil murah yang berpotensi dihentikan karena harga jualnya menjadi kurang kompetitif, SP Global Mobility memperkirakan bahwa penjualan mobil tahunan di AS akan turun menjadi antara 14,5 juta hingga 15 juta unit pada beberapa tahun mendatang, dari 16 juta unit pada tahun 2024.

    Apa yang Dikatakan Trump Tentang Kebijakan Ini?

    Kenaikan harga kendaraan ini merupakan dampak dari perintah Trump untuk menerapkan tarif pajak 25 persen pada semua kendaraan yang tidak diproduksi di AS.

    “Apa yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25 persen untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika mereka dibuat di Amerika Serikat, maka tidak akan dikenakan tarif sama sekali,” jelas Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

    Trump berpendapat bahwa langkah ini adalah untuk melindungi industri otomotif dalam negeri.

    “Saya tidak peduli jika mereka menaikkan harga karena orang-orang akan mulai membeli mobil Amerika,” tambahnya,

    Trump menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan memberikan tekanan kepada negara lain agar memenuhi prioritas perdagangan AS.

    Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Trump tidak hanya berdampak pada kenaikan harga kendaraan di pasar AS, tetapi juga berpotensi memengaruhi penjualan dan strategi bisnis produsen otomotif.

    Meskipun tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melindungi industri dalam negeri, konsekuensinya mungkin akan dirasakan oleh konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi untuk kendaraan baru dan bekas.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Meningkatnya Ketegangan: Trump dan Iran di Ujung Pedang – Halaman all

    Meningkatnya Ketegangan: Trump dan Iran di Ujung Pedang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam perkembangan terbaru dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Iran, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang mengancam akan melakukan pengeboman jika Iran menolak untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklir.

    Pernyataan ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara.

    Dalam sebuah wawancara telepon pada tanggal 31 Maret 2025, Trump menyatakan, “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman. Itu akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”

    Selain ancaman militer, Trump juga mengancam untuk mengenakan tarif sekunder kepada Iran, mengingat kesepakatan yang tidak tercapai.

    Mengapa Iran Menolak untuk Berunding?

    Pekan lalu, Iran menolak tawaran untuk terlibat dalam negosiasi terkait program nuklir dengan dua utusan Trump.

    Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena negosiasi yang diusulkan AS diwarnai oleh ancaman militer.

    “Kami tidak menghindari perundingan. Pelanggaran janji itulah yang telah menimbulkan masalah bagi kami sejauh ini,” ungkap Pezeshkian.

    Ia menekankan perlunya membangun kembali kepercayaan antara kedua negara.

    Bagaimana Iran Mempertahankan Diri dari Ancaman?

    Di tengah tekanan dari AS, komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Alireza Tangsiri, menegaskan bahwa mereka tidak akan tunduk pada ancaman Trump.

    Tangsiri menolak untuk melakukan negosiasi terkait persenjataan rudal Teheran, serta dukungan mereka terhadap kelompok-kelompok di kawasan tersebut.

    “Iran tidak akan pernah bernegosiasi mengenai rudalnya atau kemampuan Front Perlawanan Teheran. Kami siap membalas jika terjadi serangan Amerika,” tegasnya.

    Apa Strategi Iran dalam Menghadapi Ancaman AS?

    Dalam usaha untuk menunjukkan ketahanan dan kekuatan mereka, IRGC Iran memamerkan sebuah kota rudal bawah tanah.

    Dalam cuplikan video, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, dan Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Amir Ali Hajizadeh, terlihat memperlihatkan terowongan yang dipenuhi dengan rudal dan roket canggih.

    Rudal balistik seperti Emad, Sejil, Qadr H, dan Kheibar Shekan menjadi sorotan, di samping kapal perang yang dipersenjatai dengan senapan mesin dan rudal.

    Kota rudal bawah tanah ini dirancang dengan teknologi canggih yang membuatnya sulit terdeteksi oleh satelit pengintaian, sehingga melindungi persenjataan Iran dari kemungkinan serangan selama konflik.

    Ketegangan antara AS dan Iran terus memanas dengan ancaman militer dan sanksi yang saling dilontarkan.

    Ketidakpastian mengenai masa depan negosiasi nuklir masih mengemuka, terutama dengan sejarah ketidakpastian dalam hubungan internasional.

    Meskipun Trump mengancam serangan, Iran menunjukkan ketahanan dan komitmen untuk tidak berkompromi pada isu-isu yang dianggapnya penting.

    Seperti yang diungkapkan oleh pejabat Iran, membangun kepercayaan menjadi kunci dalam melanjutkan pembicaraan antara kedua negara.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Donald Trump Cuan Gede Ubah Undang-Undang, Ketahuan DPR

    Donald Trump Cuan Gede Ubah Undang-Undang, Ketahuan DPR

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis mata uang kripto terbaru keluarga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat membahayakan dukungan bipartisan terhadap upaya Partai Republik (GOP) untuk memperlonggar aturan industri kripto di AS.

    Mengutip Politico, anggota parlemen Republik membutuhkan suara Demokrat untuk meloloskan undang-undang kripto yang telah lama dijanjikan yang akan segera mereka kirimkan ke meja Presiden Donald Trump. Namun, sebuah perusahaan yang dimulai oleh putra tertua Trump mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan meluncurkan mata uang digital baru, yang dapat mempersulit upaya untuk mendapatkan dukungan Demokrat tambahan.

    Mata uang kripto baru itu adalah stablecoin World Liberty Financial, sebuah token yang dipatok dengan dolar AS. Koin itu dapat memungkinkan keluarga Trump untuk meraup keuntungan dari undang-undang yang diusulkan GOP, yang akan membantu melegitimasi aset dan memberlakukan aturan yang ramah industri tentang cara aset tersebut diawasi oleh regulator.

    Beberapa Demokrat di DPR dan senat telah mendukung RUU stablecoin yang dipimpin GOP, tetapi faktor kelarga Trump akan menjadi hambatan. Di DPR, anggota senior panel Layanan Keuangan, Rep. Maxine Waters dari California, diperkirakan akan menentang undang-undang tersebut dalam pemungutan suara komite minggu ini jika tidak memuat bahasa yang akan memblokir Trump dan Elon Musk dari menerbitkan stablecoin. Hal ini diungkapkan oleh seorang ajudan Demokrat yang mengetahui masalah tersebut kepada Politico, yang diberikan anonimitas untuk membahas keputusan yang belum dipublikasikan.

    Sementara itu, anggota Demokrat yang terlibat dalam pembicaraan kripto di Capitol Hill mengatakan pengumuman stablecoin dari perusahaan kripto milik keluarga Trump merugikan upaya legislatif mereka.

    “Saya tidak dapat membayangkan sesuatu yang begitu merusak hubungan bipartisan daripada kejadian itu,” kata Rep. Jim Himes, seorang Demokrat senior Connecticut di Komite Layanan Keuangan DPR, dikutip dari Politico, Senin (31/3/2025).

    Himes sebelumnya telah mendukung undang-undang stablecoin, dan mengatakan ia berharap untuk melakukannya lagi minggu ini.

    Kekhawatiran tersebut menjadi tantangan untuk mencapai hubungan bipartisan di era Trump, bahkan pada isu yang secara kompak didukung oleh anggota parlemen dari kedua partai karena pengaruh industri di Washington telah tumbuh. Hal ini juga menyoroti bagaimana Trump dan keluarganya merangkul kripto dan menimbulkan beberapa kerugian bagi anggota parlemen Republik yang berupaya untuk membuat undang-undang tentang mata uang tersebut.

    Bahkan beberapa pendukung industri yang paling bersemangat di DPR AS mengakui bahwa langkah terbaru World Liberty dapat menjadi hambatan dalam pembicaraan dengan Demokrat.

    “Ini seharusnya tidak membuat hidup lebih sulit, tetapi mungkin saja,” kata Senator Cynthia Lummis, seorang Republikan Wyoming yang telah memainkan peran utama dalam menyusun undang-undang kripto.

    Undang-undang tersebut telah mengumpulkan dukungan bipartisan, menjadikannya reformasi kripto besar pertama yang pernah disahkan oleh DPR. Setidaknya tiga Demokrat telah menjadi pendukung di DPR, tetapi kekhawatiran dari Waters, musuh lama Trump dan kritikus usaha bisnis kripto keluarga presiden, dapat membahayakan dukungan yang lebih luas dari pihaknya.

    Seorang juru bicara untuk Partai Republik Layanan Keuangan DPR, Brooke Nethercott, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa panel tersebut “berharap untuk melanjutkan pekerjaan kami” pada stablecoin.

    “Jika kita menginginkan standar yang jelas di pasar ini, status quo bukanlah jawabannya,” katanya.

    “Beberapa anggota di kedua kubu telah berupaya untuk memberikan pedoman regulasi yang jelas agar stablecoin pembayaran dapat berkembang pesat di Amerika Serikat.”

    Partai Demokrat sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran tentang langkah Trump terkait kripto, tetapi tetap memilih undang-undang yang ramah industri. Sebab, mereka memandang aturan baru yang lebih ringan diperlukan untuk aset digital, meskipun keluarga Trump dapat memperoleh manfaat dari perubahan regulasi tersebut.

    Dukungan bipartisan untuk kripto meskipun ada kontroversi Trump merupakan tanda pengaruh politik industri yang semakin besar di Washington, di mana industri tersebut telah menghabiskan ratusan juta dolar dalam beberapa tahun terakhir untuk melobi dan mendukung kandidat yang mendukungnya.

    (dem/dem)

  • Trump Ancam Lakukan Pengeboman, Khamenei: Iran Tidak Akan Diam, Siap Serang Balik – Halaman all

    Trump Ancam Lakukan Pengeboman, Khamenei: Iran Tidak Akan Diam, Siap Serang Balik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (31/3/2025) memberikan tanggapan keras terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengebom Teheran jika tak setujui kesepakatan nuklir dengan AS.

    Dalam pidato yang disiarkan di televisi sehari setelah ancaman Trump, Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan memberikan balasan keras jika AS nekat mengebom Teheran.

    “Permusuhan AS dan Israel selalu ada. Mereka mengancam akan menyerang kita, yang menurut kami tidak mungkin terjadi, tetapi jika mereka melakukan kejahatan, mereka pasti akan menerima balasan yang keras,” kata Khamenei, dikutip dari Iran International.

    Tidak hanya itu, Khamenei juga mengatakan bahwa nantinya seluruh warga Iran akan turun tangan memberikan balasan kepada AS.

    “Jika musuh merasa mampu memicu pemberontakan di dalam negeri, bangsa Iran sendiri yang akan meresponsnya,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Trump pada hari Minggu (30/3/2025) mengancam akan mengebom Iran apabila tidak menerima tawaran AS terkait kesepakatan nuklir.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman,” kata Trump dalam wawancara telepon dengan NBC News. 

    Trump mengklaim bahwa jika terjadi pengeboman, maka itu menjadi yang pertama kalinya.

    “Itu akan menjadi pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” katanya, dikutip dari The Times of Israel.

    Jawab Surat Trump, Iran Tolak Negosiasi Langsung dengan AS

    Iran telah memberikan tanggapan terhadap surat yang dikirim oleh Presiden AS Donald Trump pada beberapa hari yang lalu.

    Hal tersebut dikonfirmasi oleh presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Dalam tanggapannya, Iran mengatakan bahwa menolak mengadakan pembicaraan langsung dengan AS.

    “Tanggapan Pemimpin Tertinggi terhadap surat Trump disampaikan kepada kontak AS di Oman…Dalam tanggapan itu, negosiasi langsung telah ditolak, tetapi mengenai pembicaraan tidak langsung, Iran selalu terlibat dalam pembicaraan tersebut, dan Pemimpin Tertinggi telah menekankan bahwa pembicaraan tidak langsung masih dapat dilanjutkan,” kata Pezeshkian.

    Sementara itu, Menteri luar negeri Iran, Abbas Araqhci sebelumnya mengatakan bahwa  perundingan langsung hanyalah taktik AS untuk membahas kesepakatan nuklir.

    “Dalam situasi di mana ada ‘tekanan maksimum,’ tidak seorang pun yang waras akan melakukan perundingan langsung,” katanya saat itu.

    Dengan tegas, Araghci menggarisbawahi keputusan Iran untuk melakukan perundingan tidak langsung.

    “Format perundingan selalu relevan dalam hubungan diplomatik. Untuk saat ini, taktik dan metode kami adalah melakukan perundingan tidak langsung,” tegasnya.

    Pada hari yang sama dengan surat yang dikirimkan melalui Oman, seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah setuju dan siap untuk melakukan pembicaraan tidak langsung dengan AS.

    Kamal Kharrazi mengatakan bahwa dengan pembicaraan tidak langsung, maka Iran dapat membuat persyaratan yang sesuai.

    “Teheran siap untuk negosiasi tidak langsung guna menilai pihak lain, menyampaikan persyaratannya sendiri, dan membuat keputusan yang sesuai,” kata Kamal Kharrazi.

    Sebagai informasi, Trump telah mengirimkan surat kepada Khamenei pada tanggal 7 Maret 2025.

    Dalam surat tersebut, Trump memberi tenggat waktu kepada Iran selama 2 bulan untuk mencapai kesepakatan nuklir.

    Tidak hanya itu, surat tersebut juga berisi ancaman serangan dari AS dan Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.

    Sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS, pemerintahannya secara konsisten mengatakan bahwa Iran harus dicegah memperoleh senjata nuklir. 

    Akan tetapi, pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan lalu mengatakan bahwa Iran telah mempercepat produksi uraniumnya yang mendekati tingkat senjata.

    Pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, untuk mengekang program nuklirnya karena kekhawatiran negara itu berpotensi mengembangkan senjata nuklir.

    Namun keadaan berubah pada tahun 2018.

    Saat itu, Trump menjabat sebagai presiden AS  secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.

    Setelah menarik diri, Trump kemudian menjatuhkan sanksi terhadap Iran.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Ayatollah Ali Khamenei

  • Isu Presiden Tiga Periode Muncul Lagi, Trump Blak-blakan

    Isu Presiden Tiga Periode Muncul Lagi, Trump Blak-blakan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku serius soal rencananya mencalonkan diri lagi untuk periode ketiga. Konstitusi AS padahal membatasi masa jabatan Presiden AS hanya dua periode.

    Trump kini tengah menjalan periode keduanya sebagai Presiden AS. Periode pertama kepresidenan Trump adalah 2017-2021. Ia kalah dalam pemilihan presiden 2020 dari Joe Biden dan kembali menang pada pemilihan presiden 2024 dengan lawan yang sama.

    Dalam wawancara melalui sambungan telepon dengan NBC News, Trump menyatakan keseriusannya untuk terus menjadi presiden.

    “Tidak, saya tidak bercanda. Saya tidak bercanda. Namun, saat ini masih terlalu awal untuk memikirkannya,” kata Trump seperti dikutip oleh Reuters. “Ada cara untuk melakukannya [presiden tiga periode], seperti yang kalian tahu.”

    Trump tidak menjelaskan secara detail cara yang bisa ditempuh sehingga dirinya bisa menjadi presiden tiga periode.

    Pembatasan masa jabatan presiden AS diatur dalam amandemen ke-22 di konstitusi. Dalam aturan tersebut, seseorang hanya bisa menjadi presiden selama dua kali periode empat tahun.

    Jika Trump ingin mengubah konstitusi, ia harus didukung oleh 2/3 dari anggota Kongres, baik Senat maupun House of Representatives. Perubahan itu kemudian masih harus diratifikasi oleh parlemen di 3/4 dari 50 negara bagian AS.

    Rencana Trump untuk menjabat presiden tiga periode sudah beberapa kali disuarakan oleh sekutunya. Trump juga beberapa kali menyinggung untuk terus menjabat presiden setelah 2028. 

    Pada usia 78 tahun, Trump adalah presiden AS paling tua pada saat inagurasinya. Pada 2028, usia Trump bakal mencapai 82 tahun.

    Sejak era presiden pertama AS, George Washington, hanya ada satu presiden yang menempati posisi tersebut lebih dari dua periode yaitu Franklin D. Roosevelt. FDR mendobrak tradisi batasan dua periode saat memimpin AS melalui masa Great Depression dan Perang Dunia II. Ia meninggal dunia pada 1945 pada periode masa jabatan keempat.

    Pada 1951, Kongres AS kemudian melakukan amandemen konstitusi dengan mengatur pembatasan periode masa jabatan presiden.

    Steve Bannon, penasihat Trump, menyatakan keyakinannya bahwa Trump akan mencalonkan diri lagi pada 2028. “Kami sedang mencari caranya,” kata Bannon.

    (dem/dem)

  • Kebijakan Tarif Impor Trump Bawa Petaka, Buat Harga Mobil di AS Naik Gila-Gilaan – Halaman all

    Kebijakan Tarif Impor Trump Bawa Petaka, Buat Harga Mobil di AS Naik Gila-Gilaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebagian besar harga kendaraan di pasar Amerika Serikat (AS) diprediksi melonjak tajam usai Presiden Donald Trump memberlakukan tarif impor 25 persen bagi kendaraan asing.

    Cox Automotive memprediksi harga rata-rata mobil yang diproduksi di AS akan mengalami kenaikan mulai 3.000 dolar AS atau Rp 49 jutaan.

    Sementara untuk kendaraan yang dibuat di Kanada atau Meksiko dibanderol naik hingga 6.000 dolar AS atau Rp99 jutaan per unit.

    Merek mewah seperti Bentley atau Ferrari mungkin bisa meneruskan beban biaya ke konsumennya.

    Akan tetapi produsen otomotif dengan margin tipis seperti Honda dan General Motors (GM) diproyeksi akan kesulitan menghadapi tarif impor yang diberlakukan Trump.

    Ini lantaran SUV murah besutan Honda seperti Honda CR-V dan Honda HR-V serta SUV buatan GM seperti Chevy Trax, Subaru Forester, Chevy Equinox akan ikut terdampak, berpotensi terseret naik ke harga tertingginya.

    “Produsen tahu ada beberapa kendaraan yang bisa bertahan dengan margin lebih kecil, tetapi Honda CR-V, Chevy Trax, Subaru Forester, Chevy Equinox, dan Honda HR-V mungkin terlalu mahal untuk dijual,” kata Erin Keating, analis di Cox Automotive.

    Saat ini, sejumlah dealer mobil di AS masih memiliki stok yang cukup untuk sekitar 90 hari, tetapi harga diperkirakan akan naik setelah itu.

    Eric Mann, manajer penjualan di dealer Szott M-59 Jeep, Michigan, mengatakan semakin banyak pelanggan membeli mobil karena khawatir harga akan melonjak.

    Namun setelah tarif impor diberlakukan pada 2 April 2025 mendatang, kemungkinan permintaan mobil di AS akan menyusut.

    Ini lantaran beberapa model murah yang ditujukan bagi pembeli kemungkinan akan dihentikan karena harga jualnya menjadi kurang kompetitif.

    Imbasnya, S&P Global Mobility memperkirakan penjualan mobil tahunan di AS akan turun menjadi 14,5 juta hingga 15 juta unit dalam beberapa tahun mendatang dari 16 juta unit pada 2024.

    Tarif impor juga berpotensi menghantam rute perdagangan senilai 240 miliar dolar AS, dengan mobil dan truk ringan impor menyumbang sekitar setengah dari sekitar 16 juta kendaraan yang dijual di AS tahun lalu.

    Kebijakan Trump Biang Keroknya

    Adapun kenaikan harga kendaraan di pasar AS terjadi buntut kebijakan Trump atas perintah untuk menerapkan tarif pajak sebesar 25 persen pada impor mobil yang masuk ke pasar AS, berlaku per 2 April 2025.

    Trump tidak menyebutkan secara spesifik apakah tarif tersebut akan menargetkan negara-negara tertentu.

    Namun dalam keterangan resminya, Trump menuturkan, tarif pajak berlaku pada semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat, termasuk komponen otomotif seperti mesin dan transmisi.

    “Apa yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25 persen untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika mereka dibuat di Amerika Serikat, maka tidak akan dikenakan tarif sama sekali,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dilansir dari AFP.

    “Kami akan mengenakan tarif kepada negara-negara yang melakukan bisnis di negara kami dan mengambil pekerjaan kami, mengambil kekayaan kami, mengambil banyak hal yang telah mereka ambil selama bertahun-tahun,” imbuh Trump.

    Kendati kebijakan Trump dapat memicu kenaikan harga mobil baru dan bekas, akan tetapi Trump mengatakan bahwa pihaknya “tidak peduli” jika produsen otomotif menaikkan harga mobil sebagai tanggapan atas tarif yang direncanakan untuk kendaraan impor.

    “Saya tidak peduli jika mereka menaikkan harga karena orang-orang akan mulai membeli mobil Amerika,” jelas Trump

    “Saya berharap mereka menaikkan harga, karena jika mereka melakukannya, orang-orang akan membeli mobil buatan Amerika,” katanya, mengulang frasa “Saya tidak peduli” dua kali lagi dalam jawabannya yang panjang.

    Langkah Trump mengenakan tarif tinggi pada mobil impor telah lama menjadi bagian dari strategi ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.

    Selain itu, kebijakan ini diklaim dapat menghidupkan kembali industri dalam negeri, dan menekan negara lain agar memenuhi prioritas perdagangan AS.

    Nantinya kebijakan tarif impor ini tak hanya berlaku untuk kendaraan rakitan luar AS, tetapi juga meliputi komponen otomotif seperti mesin dan transmisi.

    (Tribunnews.com/Namira)

  • ‘Kado Lebaran’ dari Trump, Perang Dunia Tarif di Depan Mata

    ‘Kado Lebaran’ dari Trump, Perang Dunia Tarif di Depan Mata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kebijakan tarif timbal balik (tarif resiprokal) yang akan segera diumumkannya pada 2 April dan berlaku untuk semua negara, bukan hanya yang memiliki defisit dagang besar dengan AS.

    Pernyataan ini disampaikan Trump kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One pada Minggu waktu setempat.

    “Kita akan mulai dengan semua negara. Pada dasarnya, semua negara yang kita bicarakan,” kata Trump seperti dikutip laman Al Jazeera di Jakarta, Senin (31/3/2025).

    Sebelumnya, pemerintahan Trump sempat memberi sinyal kebijakan tarif tersebut hanya akan menyasar 10 hingga 15 negara dengan surplus dagang terbesar terhadap AS. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, bahkan menyebut bahwa lebih dari 100 negara sejauh ini tidak memiliki hambatan tarif maupun non-tarif terhadap produk AS.

    “Ada lebih dari 100 negara yang tidak memiliki tarif terhadap kami dan tidak memiliki hambatan non-tarif,” ujar Hassett dalam sebuah wawancara dengan Fox Business.

    Namun kini Trump menegaskan pendekatan yang lebih luas. Meski detail kebijakan belum diumumkan, tarif ini diklaim akan setara dengan tarif dan hambatan non-tarif atau seperti subsidi yang dikenakan negara lain terhadap ekspor AS.

    Trump menyebut 2 April sebagai “hari pembebasan” dan menyatakan terbuka untuk mencapai kesepakatan dengan negara-negara tertentu guna menghindari dampak tarif tersebut. Kebijakan tarif ini menjadi bagian dari agenda proteksionis Trump untuk membangkitkan industri manufaktur dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja.

    Kendati begitu, langkah ini telah menimbulkan ketegangan dagang, termasuk dengan mitra terdekat seperti Kanada, Uni Eropa, dan Jepang. Semuanya memiliki industri otomotif besar yang terdampak oleh tarif 25% untuk impor kendaraan bermotor yang baru diumumkan.

    Sinyal yang berubah-ubah dari Trump mengenai tarif juga telah memicu kegelisahan pasar global. Investor kesulitan membaca apakah tarif-tarif ini akan menjadi kebijakan permanen atau hanya taktik negosiasi dagang.

     

    (luc/luc)

  • Mengapa Zelensky Menolak Kesepakatan Logam Tanah Jarang dari Trump? – Halaman all

    Mengapa Zelensky Menolak Kesepakatan Logam Tanah Jarang dari Trump? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu, 30 Maret 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeklaim bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berusaha untuk menarik diri dari kesepakatan terkait logam tanah jarang.

    Apa yang menyebabkan situasi ini menjadi begitu kompleks?

    Apa Itu Kesepakatan Logam Tanah Jarang?

    Kesepakatan yang diusulkan ini melibatkan permintaan Gedung Putih agar Ukraina memberikan bagian dari pendapatan dari sumber daya mineralnya selama bertahun-tahun, disertai dengan bunga, sebagai imbalan atas bantuan militer yang diterima Ukraina.

    Trump menegaskan, jika Zelensky menolak kesepakatan ini, dia akan menghadapi masalah besar.

    Pernyataan ini mencuat saat Trump bertemu dengan beberapa anggota Kongres AS.

    Meskipun Zelensky dikatakan terbuka terhadap kesepakatan tersebut, ia tampak berhati-hati dengan ketentuan yang diajukan.

    Pada konferensi keamanan di Munich pada 14 Februari, Zelensky secara tegas menolak untuk menandatangani perjanjian yang akan memberikan 50 persen dari cadangan logam tanah jarang Ukraina kepada AS.

    Keputusan ini diambil setelah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin AS, sebagaimana dilaporkan oleh The Washington Post.

    Apa Reaksi Zelensky Terhadap Kesepakatan Ini?

    Zelensky, dalam pernyataannya di media sosial, mengungkapkan bahwa meskipun ada niat untuk melanjutkan diskusi, ia merasa perlu untuk melakukan peninjauan mendalam terhadap kesepakatan yang diajukan.

    Ia mengingatkan bahwa timnya akan terus bekerja pada dokumen tersebut dan menekankan pentingnya mencapai perdamaian yang nyata dan terjamin.

    “Saya rasa dia tidak suka diberi sesuatu yang hanya bisa diterima atau ditolak,” ungkap salah satu sumber yang mengetahui diskusi tersebut.

    Menurut laporan dari Reuters, Zelensky juga mengusulkan kesepakatannya sendiri yang dianggap lebih sesuai dengan konstitusi Ukraina.

    Mengapa Kesepakatan Ini Menjadi Kontroversial?

    Sejumlah sumber menyebut bahwa rancangan kesepakatan yang diajukan oleh AS dinilai terlalu berat sebelah.

    Namun, detail mengenai masalah ini tidak dijelaskan lebih lanjut.

    Dalam pernyataan resmi, kantor Zelensky mengkonfirmasi bahwa Ukraina dan AS sepakat untuk melanjutkan penyusunan dokumen tentang kemitraan ekonomi, tetapi tetap menegaskan tuntutan Ukraina atas jaminan keamanan yang nyata.

    Zelensky juga bertemu dengan delegasi anggota DPR AS yang dipimpin oleh Perwakilan Michael Turner.

    Pertemuan ini difokuskan pada situasi di medan perang dan ancaman dari keterlibatan Korea Utara dalam konflik yang sedang berlangsung.

    Dalam konteks ini, Zelensky menekankan perlunya jaminan keamanan yang dapat diandalkan.

    Kesimpulan: Apa Langkah Selanjutnya untuk Ukraina dan AS?

    Ketika proses negosiasi berjalan, pertanyaan penting yang muncul adalah:

    bagaimana kedua negara akan menemukan jalan tengah yang saling menguntungkan?

    Sementara Zelensky menunjukkan ketelitian dalam menangani kesepakatan ini, banyak pihak yang berharap agar hubungan antara Ukraina dan AS dapat terus terjalin demi keamanan dan stabilitas di kawasan.

    Dengan situasi yang masih dinamis, perhatian kini beralih pada langkah-langkah berikutnya yang akan diambil oleh kedua belah pihak.

    Apakah mereka mampu mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak, atau apakah ketegangan akan terus berlanjut?

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).