Tag: Donald Trump

  • Donald Trump Rilis Daftar 58 Negara yang Dianggap Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Masuk – Halaman all

    Donald Trump Rilis Daftar 58 Negara yang Dianggap Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Masuk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, merilis daftar negara dengan kebijakan yang dianggap menghambat aktivitas perdagangan Negeri Paman Sam tersebut.

    Melalui Perwakilan Dagang AS (USTR), ada 58 negara yang dinilai menghambat perdagangan AS, termasuk tiga organisasi antarnegara ataupun regional.

    Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menuturkan seluruh negara yang masuk daftar tersebut memiliki kebijakan tarif yang menghambat AS dalam melakukan perdagangan.

    Adapun daftar negara tersebut tertuang dalam dokumen bertajuk 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers setebal 370 halaman.

    Greer mengatakan Trump menjadi Presiden AS satu-satunya yang menyadari, banyak negara yang menjadi penghambat AS dalam melakukan perdagangan.

    “Tidak ada Presiden AS dalam sejarah modern selain Trump yang menyadari betapa luas dan merugikannya hambatan perdagangan luar negeri terhadap AS,” katanya, dikutip dari Reuters, Rabu (2/4/2025).

    Dia juga mengatakan, Trump tengah berupaya untuk membantu pebisnis global dari AS atas kebijakan negara yang masuk dalam daftar tersebut lantaran dianggap sebagai praktik yang tidak adil.

    “Di bawah kepemimpinan Trump, pemerintahan ini bekerja keras untuk mengatasi praktik tidak adil ini, membantu memulihkan keadilan dan mengutamakan pebisnis AS yang bekerja di pasar global,” jelasnya.

    Secara teknis, negara yang masuk dalam daftar tersebut dianggap menghambat perdagangan AS lewat berbagai kebijakan seperti aturan tarif hingga aturan lainnya.

    Adapun sejumlah negara ASEAN masuk dalam daftar tersebut seperti Singapura, Malaysia, hingga Filipina. Bahkan, Indonesia turut masuk dalam daftar negara yang dianggap menghambat aktivitas perdagangan AS.

    Tak sampai di situ, sekutu AS, yaitu Israel dan Ukraina pun turut masuk dalam daftar tersebut.

    Sementara, tiga organisasi antarnegara maupun regional yang masuk daftar adalah Liga Arab, Gulf Cooperation Council, dan Uni Eropa.

    Selengkapnya berikut daftar negara dan organisasi antarnegara yang dianggap memiliki kebijakan yang menghambat perdagangan AS:

    Aljazair
    Angola
    Argentina
    Australia
    Bangladesh
    Bolivia
    Brazil
    Brunei Darussalam
    Kamboja
    Kanada
    Chile
    China
    Kolombia
    Kosta Rika
    Pantai Gafding
    Republik Dominika
    Ekuador
    Mesir
    El Savador
    Ethiopia
    Ghana
    Guatemala
    Honduras
    Hong Kong
    India
    Indonesia
    Israel
    Jepang
    Yordania
    Kenya
    Korea Selatan
    Laos
    Malaysia
    Meksiko
    Selandia Baru
    Nikaragua
    Nigeria
    Norwegia
    Pakistan
    Panama
    Paraguay
    Peru
    Filipina
    Rusia
    Singapura
    Afrika Selatan
    Swiss
    Taiwan
    Thailand
    Tunisia
    Turki
    Ukraina
    Inggris
    Uruguay
    Vietnam
    Liga Arab
    Uni Eropa
    Gulf Cooperation Council

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

  • Harga Emas Antam Tembus Rekor Termahal di 1 April 2025 – Page 3

    Harga Emas Antam Tembus Rekor Termahal di 1 April 2025 – Page 3

    Pelaku pasar dan konsumen emas tengah menunggu rincian tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Washington Post melaporkan pada hari Selasa bahwa para pejabat Gedung Putih telah menyusun rencana untuk tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor AS.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menutup kuartal terkuatnya sejak 1986 pada hari Senin, dan naik lebih dari USD 3.100 per ons, menandai salah satu kenaikan paling signifikan dalam sejarah logam mulia tersebut.

    Goldman Sachs menaikkan kemungkinan resesi AS menjadi 35% dari 20% pada hari Senin, dan mengatakan pihaknya memperkirakan lebih banyak pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.

    “Kami terus melihat harga emas bergerak naik sebagian karena meningkatnya kepemilikan emas oleh ETF yang didukung secara fisik dan pembelian bank sentral yang kuat,” kata manajer portofolio senior Sprott Asset Management Ryan McIntyre.

    Secara teknis, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) emas berada di atas 70, yang menunjukkan logam tersebut terlalu banyak dibeli.

  • China Persiapkan Serangan Balik untuk Lawan ‘Liberation Day’ Trump

    China Persiapkan Serangan Balik untuk Lawan ‘Liberation Day’ Trump

    Beijing

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal meluncurkan kebijakan Hari Pembebasan atau ‘Liberation Day’ yang diprediksi mengatur tarif impor untuk barang dari berbagai negara. China, yang sudah terkena kebijakan tarif tahap pertama Trump, bersiap melakukan serangan balik.

    Dilansir CNN, Rabu (2/4/2025), Trump memandang tarif sebagai cara untuk mencapai empat tujuan utama, yakni mengekang aliran fentanil dan migrasi ilegal ke AS, menyamakan kedudukan dengan mitra dagang, meningkatkan pendapatan pemerintah, dan meningkatkan manufaktur dalam negeri.

    Dia mengaitkan fentanil dan masalah terkait perbatasan dengan tarif 20% yang telah dikenakannya pada impor asal China dan ancaman tarif 25% untuk Kanada serta Meksiko.

    Menurut pandangan Trump, AS sedang ‘diperas’ oleh negara-negara dengan tarif yang lebih tinggi pada produk buatan AS atau negara-negara yang mengalami defisit perdagangan dengan AS. Tarif ini diprediksi dapat menghantam negara-negara berkembang dengan sangat keras, terutama India, Brasil, Vietnam, dan negara-negara Asia Tenggara dan Afrika lainnya.

    Analisis Morgan Stanley menunjukkan negara-negara tersebut memiliki beberapa tarif terbesar kepada barang-barang AS. Ekonom bank investasi tersebut mencatat Brasil, Indonesia, India, Thailand, dan Vietnam memiliki proporsi produk tertinggi dengan perbedaan tarif lebih dari 5% dibandingkan dengan tarif yang dikenakan AS pada barang-barang negara mereka.

    China pun merespons rencana pengumuman kebijakan tarif baru dari Trump. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan Beijing akan melakukan serangan balik jika AS terus melakukan apa yang dianggapnya sebagai ‘pemerasan’.

    “‘America First’ seharusnya bukan intimidasi Amerika, dan tidak seharusnya membangun kepentingannya sendiri atas dasar merugikan hak dan kepentingan sah negara lain,” kata Wang Yi dalam wawancara dengan media Russia, RT, seperti dilansir CNN.

    “Jika Amerika Serikat terus memberikan tekanan atau bahkan terlibat dalam berbagai bentuk pemerasan, China akan dengan tegas melakukan serangan balik,” ujarnya.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pihaknya akan menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan terkait TikTok, aplikasi sosial media yang berasal dari perusahaan China.

    Melansir Reuters pada Rabu (2/4/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempertimbangkan proposal akhir terkait TikTok pada Rabu menjelang batas waktu 5 April bagi aplikasi tersebut untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan.

    Pejabat tersebut, mengonfirmasi laporan CBS News, mengatakan akan ada pertemuan di Ruang Oval yang melibatkan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard.

    Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham non-China ByteDance yang ada, yang dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, dalam menyumbangkan modal baru untuk mengajukan tawaran bisnis TikTok di AS.

    “Pada hari Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi investasi sebagai pemegang saham minoritas dalam operasi TikTok di AS, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut,” demikian laporan media tersebut.

    Pada Minggu, Trump mengatakan kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika akan tercapai sebelum batas waktu pada tanggal 5 April.

    Trump menetapkan batas waktu pada bulan Januari bagi TikTok untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan AS atas dasar keamanan nasional yang akan mulai berlaku bulan itu berdasarkan undang-undang tahun 2024.

    Perusahaan modal ventura AS Andreessen Horowitz sedang berdiskusi untuk berinvestasi di TikTok sebagai bagian dari upaya yang dipimpin oleh Trump untuk menguasai aplikasi tersebut, menurut laporan Financial Times (FT) pada Selasa.

    Pendukung Trump di Silicon Valley dan salah satu pendiri Andreessen Horowitz, Marc Andreessen, sedang dalam pembicaraan untuk menambah investasi luar baru yang akan membeli investor Tiongkok TikTok, sebagai bagian dari tawaran yang dipimpin oleh Oracle dan investor Amerika lainnya untuk memisahkannya dari perusahaan induknya ByteDance.

    Pembicaraan tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana investor non-China terbesar di ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi video pendek itu di AS.

    Trump mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahannya telah menghubungi empat kelompok berbeda tentang kesepakatan TikTok yang prospektif, tanpa mengidentifikasi mereka. Dalam penjualan TikTok yang diawasi ketat, Gedung Putih memainkan peran sebagai bank investasi, dengan Vance yang menjalankan lelang.

    (dem/dem)

  • PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    Ottawa

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney menelepon Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Keduanya membahas persiapan menghadapi kebijakan perdagangan utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir Anadolu Agency, Rabu (2/4/2025), Carney dan Sheinbaum membahas pentingnya membangun hubungan perdagangan dan investasi yang kuat antara Kanada dan Meksiko.

    “Dengan masa-masa sulit di depan, Perdana Menteri Carney dan Presiden Sheinbaum menekankan pentingnya menjaga daya saing Amerika Utara sambil menghormati kedaulatan masing-masing negara,” demikian keterangan dari kantor PM Kanada.

    Carney berjanji melawan tindakan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap Kanada, melindungi pekerja dan bisnis Kanada, dan membangun ekonomi Kanada. Salah satunya dengan peningkatan perdagangan antara Kanada dan Meksiko.

    Kedua pemimpin itu sepakat para menteri dan pejabat senior Meksiko serta Kanada akan terus bekerja untuk memajukan prioritas bersama. Kedua negara juga sepakat akan tetap berhubungan erat di tengah ancaman perang dagang dari Trump.

    Claudia Sheinbaum (Foto: AP Photo/Fernando Llano)

    Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif timbal balik baru, sebuah langkah yang dapat secara signifikan mempengaruhi dinamika perdagangan di Amerika Utara. Trump mengklaim tarif itu akan memperkuat manufaktur AS, melindungi lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan perdagangan.

    Namun, kebijakan itu juga memicu kemungkinan resesi. Trump telah bersikeras tarif itu perlu.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif baru yang luar biasa terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Dilansir CNN, Minggu (2/2), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub Mar-a-Lago miliknya. Pemerintahan Trump mengatakan tarif tersebut ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Tetapi, tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil. Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’. UU itu memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Tarif itu awalnya direncanakan berlaku pada Selasa (4/2). Namun, Trump memutuskan menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko sebagai imbalan atas penegakan hukum perbatasan di dua negara tetanggannya itu selama 30 hari.

    Kini, Trump akan mengumumkan pengenaan tarif baru untuk impor dari berbagai negara. Gedung Putih menyebut pengumuman itu sebagai Hari Pembebasan atau Liberation Day. Pengenaan tarif itu diklaim untuk mengakhiri apa yang dianggap Trump sebagai perdagangan yang tidak adil antara AS dengan negara lain.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dijegal Trump, Para Ilmuwan Curhat Ingin Kabur dari Amerika

    Dijegal Trump, Para Ilmuwan Curhat Ingin Kabur dari Amerika

    Washington

    Pemerintahan Donald Trump terus memangkas pendanaan ilmiah dan mengurangi peran penelitian di Amerika Serikat. Akibatnya, para ilmuwan mulai mencari peluang yang lebih baik di luar Negeri Paman Sam itu.

    Menurut jajak pendapat yang digelar majalah sains Nature yang melibatkan lebih dari 1.200 ilmuwan, 75% di antaranya mengatakan bahwa mereka kini mempertimbangkan untuk meninggalkan Amerika Serikat. Eropa dan Kanada muncul sebagai pilihan utama untuk relokasi.

    Dan jika itu belum cukup menjadi tanda erosi intelektual di AS, 79% peneliti pascasarjana dan 255 dari 340 mahasiswa PhD mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu.

    “Di mana pun yang mendukung sains,” tulis salah satu responden tentang ke mana mereka akan pergi jika meninggalkan AS, seperti dikutip detikINET dari Futurism.

    “Ini rumah saya, saya sangat mencintai negara saya,” tulis mahasiswa pascasarjana lain di universitas ternama AS. “Tapi banyak mentor saya yang menyuruh saya untuk keluar, sekarang juga.”

    Ini adalah kenyataan menyedihkan bagi peneliti, di mana mereka makin tak melihat masa depan dengan Trump sebagai pemimpin. Ahli memperingatkan reputasi AS sebagai tempat terdepan melakukan penelitian ilmiah terpukul di bawah pemerintahan Trump, yang dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi jangka panjang.

    Sementara ribuan ilmuwan telah dipekerjakan kembali setelah pemecatan massal di lembaga pemerintah federal, kekhawatiran atas PHK di masa mendatang masih meluas. Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin Elon Musk masih menghancurkan satu demi satu lembaga, termasuk di bidang sains.

    Pemotongan besar-besaran pada hibah dan tunjangan khususnya, membuat ilmuwan di AS terpuruk. Studi dan uji klinis terhenti dan banyak proyek ilmiah dibatalkan. “Melihat semua pekerjaan dihentikan sungguh menyedihkan. Saya mencari peluang di Eropa, Australia, dan Meksiko dengan sangat tekun,” sebut seorang sumber.

    “Jika saya ingin bekerja di bidang itu, saya harus mencari tempat lain yang memprioritaskannya,” katanya.

    Sementara itu, lembaga di luar AS tampak antusias menyambut. “Dari apa yang saya dengar dari tempat-tempat yang kami ajak bicara, dan orang-orang lain yang ingin mengambil pekerjaan internasional, banyak universitas di negara-negara itu melihat ini sebagai peluang sekali dalam satu generasi,” sebut peneliti lain, yang telah menghubungi universitas di Kanada.

    Pukulan terhadap universitas-universitas AS dapat mengancam daya saing negara itu, terutama dalam bidang-bidang yang diminati banyak orang seperti AI. “Universitas adalah mesin inovasi yang sangat penting,” kata profesor Universitas New York Sabrina Howell ke New York Times.

    (fyk/ask)

  • Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Thailand bertekad meningkatkan impor produk energi dan pangan dari Amerika Serikat (AS) demi memangkas surplus perdagangan dengan negara tersebut.

    Langkah ini merupakan antisipasi Thailand atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump terbaru yang akan diumumkan pada Rabu (2/4/2025) waktu AS atau Kamis (3/4/2025) pagi waktu Asia. Kebijakan ini berpotensi menyasar negara-negara penyumbang defisit terbesar bagi AS, tak terkecuali Thailand.

    Mengutip Bloomberg, pemerintah Thailand memperkirakan kenaikan tarif sebesar 11% dapat menggerus ekspor ke AS dengan nilai menyentuh US$8 miliar.

    Sekretaris Tetap di Kementerian Perdagangan Thailand Vuttikrai Leewiraphan mengatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tarif balasan (reciprocal tariff) yang dijadwalkan akan diumumkan Trump pada Rabu.

    Dalam konferensi pers di Bangkok, Rabu (2/4/2025), dia mengatakan Thailand akan mengadopsi pendekatan “holistik” dalam negosiasi perdagangan guna meminimalkan dampak terhadap perekonomiannya.

    Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representatives/USTR), surplus perdagangan Thailand dengan AS mencapai US$45 miliar pada 2024. Berbeda dengan Vietnam dan India yang telah menurunkan pajak impor terhadap produk-produk AS untuk mengurangi defisit perdagangan mereka, pemerintahan Paetongtarn memilih untuk menunggu pengumuman resmi dari AS sebelum mengambil langkah negosiasi.

    AS adalah pasar ekspor terbesar bagi Thailand. Produk elektronik, mesin, dan hasil pertanian mendominasi daftar barang yang dikirim Thailand ke negara tersebut. Namun, dengan meningkatnya tarif AS terhadap produk-produk China, kelompok bisnis di Thailand memperingatkan bahwa ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini juga berisiko mengalami banjir barang murah dari negara tetangganya itu.

    Rencana Trump untuk memberlakukan tarif balasan sedang memasuki tahap akhir. Tim Trump dikabarkan masih merampungkan besaran dan cakupan tarif baru yang akan diumumkan.

    Thailand diperkirakan menjadi negara paling terdampak kebijakan tarif Trump di Asia Tenggara karena eksposurnya yang besar pada dua sektor yang paling rentan terhadap tarif balasan, yakni pertanian dan transportasi.

    Menurut Nomura Holdings Inc., rata-rata tarif efektif berbobot Thailand terhadap impor dari AS mencapai 6,2%, dibandingkan dengan tarif 0,9% yang dikenakan AS pada produk asal Thailand.

    “Perusahaan makanan dan energi Thailand berencana untuk meningkatkan investasi di AS, terutama di negara bagian yang dikuasai Partai Republik,” tambah Vuttikrai. Saat ini, investasi perusahaan Thailand di AS telah mencapai sekitar US$17 miliar dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja.

    Selain meningkatkan impor dari AS, pemerintah Thailand juga telah menyiapkan berbagai proposal, termasuk pemangkasan tarif impor terhadap beberapa produk AS serta penerapan langkah-langkah nontarif yang belum diungkapkan.

    Vuttikrai menambahkan bahwa keputusan AS untuk menaikkan tarif baja dan aluminium telah berdampak pada pengiriman produk Thailand akibat berkurangnya pesanan baru. Ke depan, Thailand akan mendiversifikasi pasar ekspornya untuk mengimbangi dampak dari tarif AS, imbuhnya.

  • Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Waswas Perang Dagang Memanas

    Trump Bakal Umumkan Tarif Baru, Waswas Perang Dagang Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Putih mengonfirmasi Presiden Donald Trump akan mengenakan tarif baru pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

    Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran mulai dari pelaku pasar hingga konsumen terkait perang dagang global yang makin panas.

    Melansir Reuters, Trump berkali-kali menyebut 2 April sebagai “Hari Pembebasan” yang akan melihat bea baru yang dramatis yang dapat mengubah sistem perdagangan global, dengan pengumuman di White House Rose Garden yang dijadwalkan pada pukul 4 sore waktu AS.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan tarif timbal balik pada negara-negara yang mengenakan bea masuk pada barang-barang AS akan berlaku segera setelah Trump mengumumkannya, sementara tarif sebesar 25% pada impor mobil akan berlaku pada tanggal 3 April.

    Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada anggota DPR dari Partai Republik bahwa tarif timbal balik yang akan diumumkan Trump merupakan “batasan” dari tingkat tarif AS tertinggi yang akan dihadapi negara-negara dan dapat diturunkan jika mereka memenuhi tuntutan pemerintah, menurut Perwakilan Republik Kevin Hern dari Oklahoma.

    Trump telah mengenakan tarif pada impor aluminium dan baja dan telah meningkatkan bea masuk pada semua barang dari China. Namun, dia juga berulang kali mengancam akan mengenakan tarif lain, tetapi kemudian membatalkan atau menundanya.

    Pengumuman Leavitt mengindikasikan Trump berencana untuk terus memerlukan tarif timbal balik tersebut.

    “Presiden memiliki tim penasihat yang brilian yang telah mempelajari masalah ini selama beberapa dekade, dan kami berfokus untuk memulihkan zaman keemasan Amerika,” katanya dalam jumpa pers.

    Tekad Trump untuk terus maju muncul di tengah indikasi yang berkembang bahwa ketidakpastian yang luas yang ditimbulkan oleh fokusnya yang luas pada tarif mengikis kepercayaan investor, konsumen, dan bisnis dengan cara yang dapat memperlambat aktivitas dan menaikkan harga.

    Ekonom di Federal Reserve Bank of Atlanta mengatakan survei baru-baru ini menunjukkan para kepala keuangan perusahaan memperkirakan tarif akan mendorong harga mereka lebih tinggi tahun ini sambil memangkas perekrutan dan pertumbuhan.

    Rincian pasti tentang apa yang akan diungkapkan Trump pada Rabu masih belum jelas. Menurut Washington Post, para ajudannya sedang mempertimbangkan rencana yang akan menaikkan bea masuk atas produk sekitar 20% dari hampir setiap negara, alih-alih menargetkan negara atau produk tertentu.

    Pemerintah mengantisipasi bea masuk baru tersebut dapat meningkatkan pendapatan lebih dari US$6 triliun yang dapat dikirimkan kepada warga Amerika sebagai potongan harga, demikian laporan surat kabar tersebut.

    Sementara itu, Wall Street Journal, mengutip orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut, melaporkan Perwakilan Dagang AS sedang mempersiapkan opsi untuk tarif menyeluruh pada sebagian negara yang kemungkinan tidak akan setinggi opsi tarif universal 20%.

    Seorang ajudan Gedung Putih mengatakan laporan apa pun menjelang acara besok adalah “hanya spekulasi.” Tindakan Trump telah meningkatkan ketegangan dengan mitra dagang terbesar Amerika Serikat.

  • Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga Emas Antam Turun Hari Ini Usai Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Selasa karena aksi ambil untung. Namun meskipun turun, harga emas masih tetap mendekati rekor tertinggi. Seperti diketahui, harga emas dunia menyentuh rekor termahal sepanjang masa karena investor beralih ke aset safe haven menjelang pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden Donald Trump terhadap negara-negara yang memiliki ketidakseimbangan perdagangan dengan AS.

    Mengutip CNBC, Rabu (2/4/2025) harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.113,43 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD 3.148,88 per ons pada awal perdagangan hari Selasa waktu setempat.

    Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah pada USD 3.146 per ons.

    “Tidak mengherankan melihat sedikit aksi ambil untung, terutama mengingat pasar telah menjadi agak overbought. Saya tidak benar-benar melihat banyak perubahan dalam fundamental. Ini adalah badai yang sempurna untuk emas,” kata Wakil Presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter Grant.

    Pelaku pasar dan konsumen emas tengah menunggu rincian tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, yang akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat. Washington Post melaporkan pada hari Selasa bahwa para pejabat Gedung Putih telah menyusun rencana untuk tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor AS.

    Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menutup kuartal terkuatnya sejak 1986 pada hari Senin, dan naik lebih dari USD 3.100 per ons, menandai salah satu kenaikan paling signifikan dalam sejarah logam mulia tersebut.

  • Harga Emas Dunia Melonjak di Tengah Ketidakpastian Tarif AS

    Harga Emas Dunia Melonjak di Tengah Ketidakpastian Tarif AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia masih tinggi pada Rabu (2/4/2025), melanjutkan tren kenaikan setelah mencapai rekor tertinggi pada sesi sebelumnya. Investor berbondong-bondong membeli emas sebagai aset safe-haven menjelang pengumuman tarif impor Amerika Serikat (AS) yang masih dibayangi ketidakpastian.

    Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 3.131,25 per troy ons pada pukul 02.40 GMT atau 09.40 WIB. Sebelumnya pada Selasa (1/4/2025), harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada level US$ 3.148,88 per troy ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,4% menjadi US$ 3.159,90 per ons.

    Managing Director Metals Focus Philip Newman menyampaikan, lonjakan harga emas yang berkelanjutan ini didorong oleh aksi beli aset safe-haven di tengah ketidakpastian geopolitik yang terus meningkat.

    “Perlambatan ekonomi AS, potensi kenaikan inflasi, dan pemangkasan suku bunga dapat membuka jalan bagi emas untuk mencapai US$ 3.300 dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Newman.

    Pasar tengah menanti pengumuman tarif baru AS yang dijadwalkan akan diberlakukan pada hari ini. Presiden Donald Trump menyebut kebijakan ini sebagai “Hari Pembebasan.” Namun, kebijakan tarif Trump diperkirakan dapat memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan memperburuk ketegangan perdagangan global.

    Sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan global dan inflasi, emas juga mendapat keuntungan dalam lingkungan suku bunga rendah.

    Selain harga emas yang terus naik, harga perak spot juga naik 0,2% menjadi US$ 33,82 per ons, platinum menguat 0,8% menjadi US$ 987,66 per ons, dan paladium naik 0,7% menjadi US$ 990,45 per ons.