Tag: Donald Trump

  • Israel Kena Tarif Donald Trump 17 Persen, Menteri Netanyahu Minta Kortingan ‘Harga Teman’

    Israel Kena Tarif Donald Trump 17 Persen, Menteri Netanyahu Minta Kortingan ‘Harga Teman’

    PIKIRAN RAKYAT – Israel termasuk salah satu negara yang kena dampak dari kebijakan tarif global oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Menteri Keuangan Israel mengaku sedang dalam upaya untuk minta ‘harga sekutu’ kepada AS.

    Dalam keterangan terakhir, ia mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan agar tarif itu dikurangi.

    Pekan ini, Trump mengenakan kenaikan tarif baik bagi teman maupun lawan. Kebijakan diumumkan hanya sehari setelah Israel menghapus seluruh bea masuk yang tersisa atas impor dari AS.

    Trump menetapkan sejumlah tarif yang paling berat untuk mitra dagang utama, sementara barang-barang dari Israel, yang merupakan penerima bantuan militer terbesar dari AS, dikenakan tarif sebesar 17 persen saja.

    “Menteri Keuangan terus melakukan dialog dengan pemerintahan AS dengan tujuan untuk mengurangi ruang lingkup tarif tersebut dan mengurangi dampaknya terhadap industri Israel,” kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich di X (dulu Twitter), pada Kamis, dilihat Sabtu, 5 April 2025.

    Smotrich sebelumnya telah bertemu dengan mitranya dari AS, Scott Bessent, di Washington pada Maret lalu.

    Kemudian hari Selasa lalu, ia mengumumkan bahwa Israel telah menghapus seluruh bea masuk yang tersisa atas impor dari AS, yang memengaruhi satu persen barang-barang AS yang masih dikenakan bea.

    Setelah Trump mengumumkan tarifnya, eksekutif Israel menghadapi kritik keras atas penghapusan bea masuk mereka sendiri.

    “Smotrich terburu-buru untuk menghapus semua tarif atas impor dari AS ke Israel, dan sebagai balasannya, ia menerima tarif 17 persen atas impor barang dari Israel ke AS. Jenius,” kata anggota legislatif Israel dari kalangan sentris, Vladimir Beliak, di X.

    Asosiasi Produsen Israel (MAI) juga mengatakan bahwa pengumuman tarif Trump benar-benar mengejutkan mereka.

    “Sepertinya penerapan bea masuk ini kemungkinan terkait dengan defisit perdagangan AS dengan Israel,” kata MAI dalam sebuah pernyataan.

    Dalam kesempatan terpisah, pada Kamis, MAI menyebutkan bahwa keputusan ini merupakan “tantangan besar” bagi perekonomian Israel.

    MAI juga mengatakan, “Kami telah berkomunikasi dengan otoritas AS dan Israel untuk memastikan pengecualian Israel dan/atau mengurangi pajak yang dikenakan.”

    Pada tahun 2024, Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan dengan Israel sebesar sekitar 7 miliar dolar AS, menurut data dari Departemen Perdagangan AS. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terpopuler, usulan soal Hari NKRI hingga Indonesia kalahkan Korsel

    Terpopuler, usulan soal Hari NKRI hingga Indonesia kalahkan Korsel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita populer yang menarik disimak pada Sabtu pagi, ada usulan terkait Hari NKRI oleh Pimpinan MPR hingga Indonesia kalahkan Korsel pada laga perdana Piala Asia U-17. Berikut rangkuman beritanya:

    1. Pimpinan MPR usul Presiden Prabowo tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI

    Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengusulkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto agar menerbitkan keputusan Presiden (keppres) yang menetapkan tanggal 3 April sebagai Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Apa alasannya? Baca di sini.

    2. Indonesia kalahkan Korsel 1-0 pada laga perdana Piala Asia U-17

    Timnas U-17 Indonesia mengawali laga perdana Piala Asia U-17 2025 dengan meraih tiga poin setelah menang 1-0 atas Korea Selatan (Korsel) U-17 di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (4/4). Baca di sini.

    3. Rusia dan Korut tak kena tarif Trump, Gedung Putih membela diri

    Gedung Putih membela keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengecualikan empat negara, termasuk Rusia dan Korea Utara, dari kebijakan tarif impor yang baru. Selengkapnya di sini.

    4. KPU RI: PSU Pilkada dilaksanakan di 6 wilayah pada 5 dan 9 April 2025

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengemukakan bahwa jajarannya di daerah melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada di enam wilayah pada tanggal 5 dan 9 April 2025. Penjelasannya di sini.

    5. Trump tunda pemblokiran TikTok, beri perpanjangan waktu 75 hari

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang tenggat waktu pemblokiran TikTok selama 75 hari. Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Imbas Tarif Trump, Nintendo Tunda Preorder Konsol Switch 2 di AS

    Imbas Tarif Trump, Nintendo Tunda Preorder Konsol Switch 2 di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Nintendo Co. memutuskan menunda pembukaan pre-order konsol Switch 2 di Amerika Serikat, menyusul kekhawatiran atas dampak tarif impor global yang diumumkan Presiden Donald Trump.

    Jadwal pre-order yang semula direncanakan berlangsung pada 9 April resmi ditunda. Meski begitu, Nintendo menegaskan bahwa peluncuran resmi Switch 2 tetap dijadwalkan pada 5 Juni mendatang, dengan harga jual di AS sebesar US$449,99.

    “Pre-order di Amerika Serikat tidak akan dimulai pada 9 April demi mengevaluasi potensi dampak tarif dan dinamika pasar yang tengah berubah,” tulis Nintendo dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    Konsol Nintendo Switch 2 pertama kali diperkenalkan ke publik awal pekan ini, pada hari yang sama ketika Trump mengumumkan tarif timbal balik, termasuk bea masuk sebesar 24% terhadap produk Jepang dan 46% untuk Vietnam.

    Dua negara ini merupakan basis produksi utama bagi perangkat keras Nintendo.

    Switch 2 hadir sebagai suksesor dari konsol hybrid ikonik Nintendo Switch, mengusung peningkatan pada sisi hardware namun tetap mempertahankan konsep portabel-rumah yang sama. Perangkat ini kini dilengkapi layar lebih besar, kontrol mouse, dan tombol khusus untuk fitur obrolan suara.

    Di Jepang, perangkat ini dijual seharga 49.980 yen (sekitar US$334) untuk versi sistem berbahasa Jepang, dan 69.980 yen untuk versi multi-bahasa.

    Pendiri Kantan Games Serkan Toto mengatakan harga ini sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar.

    “Nintendo kemungkinan mempertimbangkan kondisi inflasi global dan harga PlayStation Pro milik Sony yang mencapai US$699.99 tahun lalu,” tambahnya.

    Sejak dirilis pada 2017, Nintendo Switch telah terjual lebih dari 150 juta unit, menjadikannya salah satu konsol tersukses sepanjang masa. Perangkat barunya diprediksi akan melanjutkan momentum tersebut dengan ekosistem perangkat lunak terbaru dan daya tarik premium yang lebih kuat.

    Nintendo mengumumkan sejumlah judul game pendukung, termasuk “Mario Kart World”, versi update dari game “Zelda”, hingga katalog klasik GameCube untuk pengguna layanan Nintendo Online.

    Peluncuran Switch 2 dilakukan di tengah memanasnya tensi perdagangan antara AS dan China, setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor hingga 54%. Analis meyakini harga Switch 2 di AS mencerminkan penyesuaian terhadap dampak tarif tersebut.

    Perhatian investor kini tertuju pada kemampuan Nintendo untuk memastikan kelancaran suplai perangkat keras. Switch generasi pertama sebelumnya sempat terganggu akibat krisis rantai pasok global.

    “Dari laporan neraca perusahaan, tampaknya Nintendo menargetkan pengapalan lebih dari 10 juta unit di tahun pertama,” tulis analis Goldman Sachs Minami Munakata.

    Meski saham Nintendo sempat mencapai puncak tertingginya pada Februari lalu, nilai sahamnya turun 3% pada Kamis setelah pengumuman ini dirilis. Indeks Topix juga tercatat turun 3,5%.

    “Meski performa saham Nintendo telah melampaui pasar, kami menilai perangkat baru ini belum cukup kuat untuk membenarkan valuasi saat ini,” tulis Amir Anvarzadeh dari Asymmetric Advisors dalam catatannya.

  • Harga Emas Anjlok 3%, Siap-siap Borong Sebelum Naik Lagi – Page 3

    Harga Emas Anjlok 3%, Siap-siap Borong Sebelum Naik Lagi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga emas dunia anjlok lebih dari 3% pada perdagangan hari Jumat, menghapus keuntungan yang sudah dicetak sejak awal minggu. Penurunan harga emas dunia ini karena investor menjual emas batangan untuk menutupi kerugian mereka dari kemerosotan pasar yang lebih luas karena perang dagang yang semakin memanas memicu kekhawatiran akan resesi global.

    Mengutip CNBC, Sabtu (5/4/2025) harga emas di pasar spot turun 2,9% menjadi USD 3.024,2 per ons, setelah mencapai level terendah pada awal sesi perdagangan di USD 3.015,29.

    Harga emas mencapai rekor tertinggi di USD 3.167,57 per ons pada perdagangan hari Kamis. Jika diakumulasi sepekan ini, harga emas turun 1,9%.

    Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 2,8% lebih rendah pada USD 3.035,40 per ons.

    Di sisi teknikal, harga emas spot berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan 21 hari di USD 3.023 per ons.

    “Kami cenderung melihat emas sebagai aset likuid yang digunakan untuk memenuhi margin call di tempat lain, jadi bukan hal yang aneh jika emas dijual setelah peristiwa berisiko mengingat peran yang dapat dimainkannya dalam portofolio,” kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

    “Emas berperilaku sesuai dengan tren historis,” tambah dia.

    Bursa Saham Terkapar 

    Bursa saham global turun untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun sekitar 5%, setelah Tiongkok mengumumkan tarif tambahan sebesar 34% untuk semua barang AS mulai 10 April, sebagai tanggapan atas tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump minggu ini.

    Meskipun harga emas dunia mengalami tekanan yang cukup dalam pekan ini, emas masih naik sekitar 15,3% jika dihitung sepanjang tahun ini. Kenaikan harga emas didorong oleh pembelian bank sentral yang kuat dan daya tariknya secara keseluruhan sebagai lindung nilai yang aman terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    “Meskipun bergejolak, emas masih menjadi tempat berlindung yang aman bagi banyak investor,” kata analis senior City Index Matt Simpson.

     

  • Apa itu kebijakan tarif Trump dan bagaimana dampaknya bagi Indonesia?

    Apa itu kebijakan tarif Trump dan bagaimana dampaknya bagi Indonesia?

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Apa itu kebijakan tarif Trump dan bagaimana dampaknya bagi Indonesia?
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 April 2025 – 21:24 WIB

    Elshinta.com – Pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang mengejutkan dunia.

    Dalam pidatonya, ia menyebut langkah ini sebagai bagian dari Liberation Day, strategi besar untuk membebaskan ekonomi Amerika dari ketergantungan pada impor.

    Semua barang impor kini dikenai tarif dasar sebesar 10 persen, tetapi negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS mendapat tarif tambahan.

    Indonesia termasuk dalam daftar yang terkena dampak terbesar dengan tarif mencapai 32 persen.

    Bagi eksportir Indonesia, ini bukan sekadar angka di atas kertas. Industri tekstil, alas kaki, furnitur, karet, hingga perikanan selama ini mengandalkan pasar AS sebagai salah satu tujuan utama ekspor.

    Tarif baru ini berpotensi membuat produk Indonesia kehilangan daya saing, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara yang dikenai tarif lebih rendah.

    Sebagai contoh, Brasil hanya dikenai tarif 10 persen, sementara negara penghasil kakao seperti Pantai Gading dan Ghana mendapat tarif 21 dan 10 persen.

    Dampak kebijakan tarif itu tidak seragam bagi semua sektor. Bagi industri alas kaki, yang sekitar 40 persen produknya diekspor ke AS, kebijakan ini bisa menjadi pukulan berat. Harga jual yang lebih tinggi akibat tarif impor dapat membuat produk Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara seperti Vietnam dan Meksiko.

    Namun, bagi sektor perikanan, terutama ekspor udang, ada peluang tersembunyi. Vietnam, yang selama ini menjadi pesaing utama Indonesia di sektor ini, dikenai tarif lebih tinggi, yaitu 46 persen.

    Dengan strategi yang tepat, eksportir Indonesia justru bisa merebut pangsa pasar dari negara pesaing yang lebih terdampak.

    Reaksi pasar terhadap kebijakan ini diperkirakan akan cukup cepat. Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengingatkan potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada fase bearish (pelemahan) pascapenerapan tarif impor oleh Presiden Donald Trump.

    Bahkan, ia memproyeksikan IHSG berpotensi melemah signifikan sebesar 2- 3 persen pada Selasa (8/4), atau hari pertama perdagangan Bursa setelah libur panjang memperingati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Namun, jika dibandingkan dengan kejutan ekonomi besar lainnya, penurunan ini relatif terkendali. Hal ini disebabkan oleh kesiapan pelaku pasar yang sudah mengantisipasi langkah Trump sejak awal 2025.

    Ketika presiden AS memberi sinyal proteksionisme, investor mulai melakukan pergeseran portofolio. Mereka mengurangi eksposur terhadap sektor manufaktur berbasis ekspor dan beralih ke sektor berbasis domestik seperti infrastruktur dan konsumsi.

    Akibatnya, tidak ada kepanikan besar di pasar saham. Pelaku pasar yang lebih peka sudah mengurangi risiko jauh sebelum kebijakan ini diumumkan.

    Jalan Tengah

    Pemerintah Indonesia pun mulai mengambil langkah strategis. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan negosiasi ulang dengan AS untuk mencari jalan tengah terkait kebijakan tarif ini.

    Pertanyaannya, apakah ini cukup untuk mengatasi dampak jangka panjangnya? Jika Indonesia hanya bereaksi tanpa strategi jangka panjang, maka kita akan terus berada dalam posisi defensif.

    Salah satu langkah yang perlu segera dilakukan adalah meningkatkan efisiensi logistik dalam negeri. Saat ini, biaya logistik di Indonesia masih berkisar 14 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan.

    Jika inefisiensi ini bisa ditekan, maka eksportir masih memiliki peluang untuk menjaga daya saing meskipun menghadapi kenaikan tarif impor di AS.

    Selain itu, kebijakan tarif baru ini juga membuka peluang di sektor investasi. Yang jarang disadari banyak pihak adalah kebijakan proteksionis AS akan menggeser rantai pasok global.

    Perusahaan-perusahaan multinasional yang sebelumnya beroperasi di Vietnam atau Tiongkok kini mungkin mencari lokasi produksi baru yang lebih stabil dan tidak terkena dampak langsung dari kebijakan Trump.

    Indonesia bisa menjadi kandidat utama bagi pergeseran investasi ini, tetapi hanya jika kita mampu bertindak cepat dan menyediakan ekosistem investasi yang menarik.

    Investor global saat ini mencari negara dengan stabilitas ekonomi, kepastian regulasi, dan insentif yang menarik.

    Jika Indonesia dapat memberikan jaminan tersebut, ada peluang besar untuk menarik gelombang investasi manufaktur yang sebelumnya dialokasikan ke negara lain.

    Tentu saja ini tidak akan terjadi secara otomatis. Pemerintah harus segera merancang kebijakan yang mendukung, mulai dari reformasi regulasi hingga pemberian insentif fiskal bagi investor yang ingin membangun fasilitas produksi di Indonesia.

    Selain investasi, strategi diversifikasi pasar juga menjadi kunci dalam menghadapi dinamika perdagangan global.

    Ketergantungan terhadap pasar AS harus dikurangi dengan memperkuat ekspor ke kawasan lain, seperti Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Saat ini, beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika menunjukkan peningkatan permintaan terhadap produk manufaktur dan komoditas dari Asia.

    Jika Indonesia dapat membangun hubungan dagang yang lebih kuat dengan negara-negara ini, dampak dari kebijakan tarif AS dapat lebih diminimalisasi.

    Dalam jangka panjang, kebijakan tarif ini mengajarkan satu hal penting: bahwa dunia perdagangan global semakin tidak dapat diprediksi.

    Dulu, banyak negara percaya bahwa liberalisasi perdagangan adalah arah masa depan yang tidak bisa dibendung. Namun, kebijakan Trump membuktikan bahwa proteksionisme masih bisa muncul kapan saja dan mengubah lanskap ekonomi dunia.

    Jangan Panik

    Bagi Indonesia, ini bukan saatnya untuk panik, melainkan waktu untuk bertindak dengan strategi yang tepat.

    CEO Indonesian Business Council (IBC) Sofyan Djalil menyampaikan usulan langkah strategis yang dapat diambil pemerintah, mencakup fokus pada upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan memberikan dukungan kepada industri yang terdampak, termasuk di dalamnya UMKM yang merupakan bagian dari mata rantai industri ekspor.

    Upaya ini perlu didukung dengan kebijakan yang kondusif, kepastian regulasi, dan reformasi struktural dalam kemudahan berbisnis. Langkah ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas nasional dan daya saing ekspor.

    Kemudian, pemerintah harus mengambil langkah renegosiasi dengan pemerintah AS dan mengkaji kembali kerangka perjanjian dagang antara kedua negara, untuk mengupayakan penerapan tarif yang lebih adil dan berimbang.

    Hal ini tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan hubungan dagang yang telah berlangsung, tapi juga memperluas potensi penguatan perdagangan melalui penguatan diplomasi dagang yang aktif.

    Pemerintah juga perlu mengambil langkah negosiasi multilateral bersama negara- negara ASEAN untuk mendorong tatanan perdagangan internasional yang lebih adil dan setara.

    ASEAN merupakan mitra dagang yang sangat besar dan penting, sehingga baik AS maupun ASEAN akan sama-sama diuntungkan melalui upaya negosiasi dan diplomasi dagang ketimbang penerapan kebijakan yang sepihak.

    Pada akhirnya, penting untuk memperluas perjanjian kerja sama perdagangan bilateral dan multilateral serta mempercepat penyelesaian perundingan dagang (FTA) yang saat ini sedang berlangsung. Perjanjian kerja sama dengan negara-negara dan kawasan-kawasan akan memperluas akses pasar baru untuk Indonesia.

    Di sisi lain, efisiensi sektor manufaktur harus ditingkatkan, investasi harus ditarik dengan kebijakan yang lebih proaktif, dan pasar ekspor harus diperluas agar tidak terlalu bergantung pada AS. Dalam kondisi seperti ini, negara yang mampu beradaptasi dengan cepat akan menjadi pemenang.

    Dari perspektif investor, momen seperti ini justru bisa menjadi peluang terbaik untuk mencari saham berkualitas dengan potensi pertumbuhan tinggi.

    Pasar sedang mengalami fase konsolidasi setelah tekanan eksternal, dan dalam kondisi seperti ini, saham-saham dengan fundamental kuat memiliki peluang besar untuk tumbuh dalam jangka panjang.

    Pada akhirnya, kebijakan tarif Trump adalah bagian dari dinamika global yang tidak bisa dihindari. Namun, bukan berarti Indonesia harus menerimanya sebagai ancaman tanpa perlawanan.

    Dengan pemahaman yang tepat, langkah strategis yang terarah, serta sikap yang optimistis, Indonesia bisa menjadikan kebijakan ini sebagai batu loncatan menuju ekonomi yang lebih kuat dan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global.

     

     

     

     

     

    Sumber : Antara

  • Top 3: Tanda-Tanda Krisis Ekonomi Mulai Terlihat – Page 3

    Top 3: Tanda-Tanda Krisis Ekonomi Mulai Terlihat – Page 3

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memberlakukan tarif impor baru sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia. Kebijakan tarif impor ini diumumkan langsung oleh Trump dalam pidatonya di Rose Garden, Gedung Putih, pada Rabu, 2 April 2025, sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi nasional.

    Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif ini merupakan bentuk “deklarasi kemerdekaan ekonomi” Amerika Serikat. Ia menilai, selama ini banyak negara, termasuk Indonesia, memperoleh keuntungan besar dari hubungan perdagangan yang tidak seimbang dengan AS. Langkah ini, kata Trump, bertujuan untuk melindungi industri domestik dan menegakkan prinsip perdagangan yang adil.

    Dikutip Liputan6.com dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (4/4/2025), Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan AS sebesar US$3,14 miliar hingga akhir Februari 2025.

    Selengkapnya

  • BI upayakan stabilisasi nilai tukar rupiah respons tarif AS

    BI upayakan stabilisasi nilai tukar rupiah respons tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Komisi XI: BI upayakan stabilisasi nilai tukar rupiah respons tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 April 2025 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun meminta Bank Indonesia (BI) melakukan upaya serius dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS), merespons kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

    “Pada saat pasar sedang libur lebaran, saat ini adalah waktu yg tepat bagi Bank Indonesia untuk melakukan exercises kebijakan stabilisasi nilai tukar yang paling tepat saat pasar kembali buka,” kata Misbakhun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Pimpinan komisi keuangan DPR itu mendorong BI mengantisipasi kinerja kurs Rupiah terhadap dolar AS. Dia mengingatkan agar jangan sampai tekanan koreksi negatif atas Rupiah melewati angka psikologis.

    Dia pun memprediksi harga barang di AS akan semakin mahal, sementara pendapatan pekerja mereka masih tetap sehingga memicu kenaikan inflasi yang saat ini masih relatif tinggi sejak pandemi COVID-19.

    Terkait hal tersebut, dia memperkirakan Bank Sentral AS (The Fed) akan menurunkan tingkat suku bunga sebagai alat kontrol supaya inflasi bisa dikendalikan.

    “Penurunan tingkat suku bunga The Fed akan menjadi pemicu ketidakpastian lagi sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi akan mengalami koreksi, dan itu membuat kekhawatiran pada ketidakpastian baru di pasar uang. Kondisi ini akan memberikan tekanan koreksi negatif pada nilai tukar Rupiah atas dolar AS,” ujarnya.

    Dia juga menilai kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump akan memberikan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia ke AS.

    Dia lantas menyinggung data transaksi perdagangan Indonesia-AS pada tahun 2024, dengan nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai 26,4 miliar dolar AS. Menurut dia, angka itu setara dengan 9,9 persen dari total kinerja ekspor nasional Indonesia.

    “Posisi surplus di pihak Indonesia,” ucapnya.

    Misbakhun memandang kebijakan tarif ala Presiden Trump itu akan memukul industri produk ekspor di Indonesia. Di mana, ekspor Indonesia ke AS didominasi industri padat tenaga kerja, seperti tekstil, garmen, alas kaki, minyak sawit (CPO), hingga peralatan elektronik.

    “Industri-industri tersebut akan mengalami tekanan pada harga mereka di pasar AS yang menjadi lebih mahal karena terkena dampak tarif tambahan baru. Untuk bisa bersaing dari sisi harga, produk buatan Indonesia harus makin efisien dalam struktur biaya produksi, sekaligus untuk menjaga kelangsungan usaha mereka,” katanya.

    Dia menambahkan dampak tarif tambahan baru di AS pasti akan memengaruhi kinerja ekspor Indonesia yang membawa dampak tekanan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berorientasi ekspor, bahkan bisa berefek ke anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

    “Bisa jadi tekanan itu akan memengaruhi struktur laba mereka dan akan memberikan dampak pada pembayaran pajak mereka ke negara. Selama ini kinerja penerimaan negara dari pajak, bea masuk, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sangat dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan faktor harga komoditas dunia. Jadi, target penerimaan negara dalam APBN 2025 harus dihitung ulang,” kata dia.

    Sebelumnya, Rabu (2/4), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara termasuk Indonesia, yang efektif 3 hari setelah diumumkan.

    Kebijakan Trump itu bakal diterapkan secara bertahap, yaitu mulai dari pengenaan tarif umum 10 persen untuk seluruh negara terhitung sejak tanggal 5 April 2025, kemudian tarif khusus untuk sejumlah negara termasuk Indonesia mulai berlaku pada 9 April 2025 pukul 00.01 EDT (11.01 WIB).

    Akibat kebijakan baru tersebut, semua impor yang berasal dari Indonesia akan dikenai tarif sebesar 32 persen oleh pemerintah AS.

    Sumber : Antara

  • Nasib Indonesia usai Kebijakan Tarif Trump 32 Persen, Ini Daftar Barang yang Diekspor RI!

    Nasib Indonesia usai Kebijakan Tarif Trump 32 Persen, Ini Daftar Barang yang Diekspor RI!

    PIKIRAN RAKYAT – Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena dampak kebijakan tarif impor baru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Negara ini dikenakan tarif sebesar 32 persen.

    Pengenaan tarif tersebut berlaku untuk negara-negara yang memiliki surplus perdagangan besar dengan AS.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai bahwa kebijakan Trump kali ini bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    “Pengenaan tarif resiprokal AS ini tentunya akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS,” ujar Airlangga, dilihat dari akun Instagram resminya, @airlanggahartarto_official, Sabtu, 4 April 2025.

    Apa Saja Komoditi yang Diekspor RI?

    Berikut adalah sejumlah produk ekspor utama Indonesia di pasar AS menurut Airlangga Hartarto:

    Elektronik Tekstil dan produk tekstil Alas kaki Minyak kelapa sawit (palm oil) Karet Furnitur Udang Produk-produk perikanan laut

    Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Amerika Serikat adalah salah satu negara yang memberikan surplus perdagangan terbesar bagi Indonesia.

    Pada Februari 2025, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar 1,57 miliar dolar AS dari AS.

    Surplus terbesar berasal dari mesin dan perlengkapan elektronik beserta bagiannya, dengan nilai 291,1 juta dolar AS.

    Selanjutnya, pakaian dan aksesoris rajutan menyumbang surplus sebesar 215 juta dolar AS, diikuti oleh alas kaki dengan surplus sebesar 207,7 juta dolar AS.

    Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengadakan rapat koordinasi terbatas secara daring pada Kamis, 3 April 2025.

    Dalam rapat itu, pemerintah akan menghitung dampak dari tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut.

    Pemerintah Indonesia juga berencana untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mengurangi dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, pemerintah akan segera melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

    Tim yang terdiri dari berbagai kementerian, perwakilan Indonesia di AS, serta pelaku usaha, telah bekerja sama secara intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi kebijakan Presiden Trump ini.

    “Untuk itu, kita juga telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat oleh Pemerintah AS, terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative,” ujar Airlangga.

    Dia juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga kestabilan hasil Surat Berharga Negara (SBN) meskipun terjadi gejolak di pasar keuangan global setelah pengumuman tarif balasan dari AS.

    “Bersama Bank Indonesia, Pemerintah Indonesia juga terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan memastikan likuiditas valas tetap terjaga agar tetap mendukung kebutuhan pelaku dunia usaha serta memelihara stabilitas ekonomi secara keseluruhan,” tutur dia. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Menanti Respons Cepat Pemerintah Hadapi Perang Dagang AS

    Menanti Respons Cepat Pemerintah Hadapi Perang Dagang AS

    Menanti Respons Cepat Pemerintah Hadapi Perang Dagang AS
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dunia kini dihadapkan pada tensi
    perang dagang
    menyusul langkah Amerika Serikat (AS) yang secara sepihak menaikkan tarif
    impor
    terhadap sejumlah produk strategis.
    Presiden AS,
    Donald Trump
    , menetapkan tarif timbal balik yang berlaku bagi lebih dari 180 negara dan wilayah berdasarkan kebijakan perdagangan baru yang luas.
    Pemerintahan AS menunjukkan tingkat tarif efektif yang diklaim akan dikenakan pada negara lain terhadap barang-barang AS.
    Dalam sebuah daftar yang juga telah tersebar di media sosial, Trump menunjukkan tarif baru yang akan dikenakan AS pada setiap negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa.
    Indonesia sendiri dikenakan tarif baru barang impor senilai 32 persen.
    Anggota Komisi VIII DPR, Rieke Diah Pitaloka, menilai pemerintah perlu merespons cepat perang dagang yang dikumandangkan Trump.
    Sebab jika tidak, menurutnya ada dampak-dampak buruk yang bisa ditimbulkan.
    Saat ini, kata Rieke, nilai impor Amerika Serikat dari Indonesia mencapai 18 miliar dollar AS.
    Komoditas ekspor utama Indonesia ke Amerika Serikat, antara lain tekstil dan rajutan (termasuk jersey), sepatu, minyak sawit, udang, ikan, serta peralatan elektrik.
    Jika kenaikan
    tarif impor
    32 persen yang diberikan Trump tak segera direspons, akan ada dampak yang signifikan terhadap
    ekonomi Indonesia
    .
    “Tarif masuk barang naik, harga beli konsumen naik, daya beli menurun. Jika daya beli konsumen Amerika menurun, permintaan ke Indonesia pasti menurun. Permintaan menurun, produksi Indonesia menurun,” ujar Rieke, Jumat (4/4/2025).
    Dampak jangka panjang terhadap industri nasional adalah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatnya jumlah pengangguran.
    “PHK memengaruhi daya beli rakyat. Pastinya berimbas pada ‘anomali’ deflasi dan risiko fiskal Indonesia, terutama kuartal IV 2025,” kata dia.
    Sejumlah negara mengecam kebijakan tersebut dan meminta Trump menarik kembali tarif terbaru yang diberlakukan. Salah satu kecaman datang dari China.
    Jika tarif terbaru itu tak segera dibatalkan AS maka China mengancam akan memberikan balasan.
    Kementerian Perdagangan China menilai langkah AS tersebut mengabaikan keseimbangan kepentingan yang telah dicapai dalam negosiasi perdagangan multilateral selama bertahun-tahun.
    Selain itu, kebijakan ini dinilai tidak mempertimbangkan fakta bahwa AS selama ini telah mendapatkan manfaat besar dari perdagangan internasional.
    “China dengan tegas menentang langkah ini dan akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingannya,” ujar Kementerian Perdagangan China.
    Sementara, Uni Eropa menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi perang dagang dengan AS.
    Perancis, sebagai salah satu negara yang terdampak signifikan, menegaskan akan menyerang sektor layanan online AS sebagai langkah balasan.
    Juru bicara pemerintah Perancis, Sophie Primas, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi dampak negatif dari kebijakan Trump.
    Ia menjelaskan bahwa Uni Eropa akan merespons kebijakan tarif Trump dalam dua tahap.
    “Respons awal akan diterapkan sekitar pertengahan April yang akan menyasar sektor aluminium dan baja,” katanya.
    Tahap kedua akan mencakup semua produk dan layanan, yang kemungkinan akan siap pada akhir April.
    Di tengah tekanan global ini, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk mengambil langkah strategis.
    Dalam siaran pers yang dirilis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Prabowo meminta jajarannya mempercepat perbaikan struktural dan menyederhanakan regulasi, terutama terkait hambatan non-tarif.
    “Hal ini juga sejalan dalam upaya meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar, dan menarik investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” tulis Kemenlu, Jumat (4/4/2025).
    Pemerintah juga disebut tengah menjalin komunikasi dengan Malaysia selaku ketua ASEAN untuk mendorong respons bersama menghadapi dampak tarif dari AS.
    Di sisi lain, kementerian terkait akan segera menghitung dampak tarif tersebut terhadap berbagai sektor ekonomi dalam negeri.
    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan telah bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, pada Jumat di Putrajaya, untuk membahas strategi bersama menghadapi dinamika ekonomi global.
    Kendati arahan Presiden sudah jelas, implementasi di lapangan dinilai belum cukup gesit.
    Posisi Duta Besar RI untuk AS masih kosong hingga saat ini.
    Padahal, peran Dubes sangat vital dalam menjalin komunikasi dan lobi strategis di tengah krisis seperti ini.
    Ditambah lagi, suasana libur panjang nasional dan kebijakan
    work from anywhere
    (WFA) yang diperpanjang di sejumlah kementerian membuat roda birokrasi tak bergerak optimal.
    Ketika negara lain sudah tancap gas, Indonesia dinilai masih berkutat pada tahapan koordinasi internal.
    Pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah, mendesak agar Pemerintah Indonesia secepatnya mengangkat seorang Duta Besar untuk AS.
    Dia menyebutkan, Pemerintah juga harus mempersiapkan delegasi tingkat tinggi untuk berunding langsung dengan Pemerintah AS.
    “Agar terlahir konsesi atas produk asal RI yang berbasis teknologi asal AS dan padat karya,” kata dia kepada
    Kompas.com
    , Jumat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bikin AS Tekor hingga Kenakan Tarif 32%, Ini Daftar Barang yang Diekspor RI

    Bikin AS Tekor hingga Kenakan Tarif 32%, Ini Daftar Barang yang Diekspor RI

    Jakarta

    Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena sasaran kebijakan tarif impor baru yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Indonesia terkena tarif sebesar 32%.

    Pengenaan tarif impor ini dilakukan kepada negara yang mencatat surplus perdagangan tinggi dengan AS. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah produk ekspor utama Indonesia di pasar AS, yakni elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut. Airlangga menilai kebijakan Trump tersebut dapat berdampak signifikan pada daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    “Pengenaan tarif resiprokal AS ini tentunya akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS,” ujar Airlangga dalam keterangan pada akun Instagram @airlanggahartarto_official, Jumat (4/4/2025).

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), AS menjadi salah satu negara penyumbang surplus perdagangan terbesar Indonesia. Pada Februari 2025, Indonesia mencatat surplus dari AS sebesar US$ 1,57 miliar.

    Adapun penyumbang surplus terbesar berasal dari mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) dengan nilai US$ 291,1 juta. Kemudian disusul oleh pakaian dan aksesoris lainnya (rajutan) (HS 61) dengan nilai US$ 215 juta dan alas kaki (HS 64) dengan nilai US$ 207,7 juta.

    Airlangga menerangkan pemerintah telah melakukan rapat koordinasi terbatas secara daring pada Kamis, (3/4). Dalam rapat tersebut, pemerintah Indonesia akan segera menghitung dampak pengenaan tarif AS terhadap sektor-sektor tersebut. Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi dampak negatif terhadap perekonomian nasional Indonesia.

    Di sisi lain, pemerintah juga akan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS. Tim lintas kementerian dan lembaga, perwakilan Indonesia di AS dan para pelaku usaha nasional, telah berkoordinasi secara intensif untuk persiapan menghadapi kebijakan President Trump ini.

    “Untuk itu, kita juga telah menyiapkan berbagai langkah untuk menjawab permasalahan yang diangkat oleh Pemerintah AS, terutama yang disampaikan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) 2025 yang diterbitkan US Trade Representative,” terang Airlangga.

    Dia pun menekankan, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas yield Surat Berharga Negara (SBN) di tengah gejolak pasar keuangan global paska pengumuman tarif resiprokal AS.

    “Bersama Bank Indonesia, Pemerintah Indonesia juga terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan memastikan likuiditas valas tetap terjaga agar tetap mendukung kebutuhan pelaku dunia usaha serta memelihara stabilitas ekonomi secara keseluruhan,” imbuh dia.

    (acd/acd)