Tag: Donald Trump

  • Rupiah Melemah dan Harga Emas Melonjak, Puan Maharani: Lebaran Dulu, Kita Silaturahmi

    Rupiah Melemah dan Harga Emas Melonjak, Puan Maharani: Lebaran Dulu, Kita Silaturahmi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak pernah benar-benar mereda sejak masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, dan kembali memanas dalam era pemerintahan Joe Biden.

    Kini, di bawah pemerintahan baru AS tahun 2025, kebijakan res-shoring dan deglobalisasi makin diperkuat, dengan tarif ekspor baru terhadap semikonduktor, mineral kritis, dan bahkan hasil pertanian.

    Imbas dari perang dagang ini tidak hanya melibatkan AS dan Tiongkok, namun juga pemicu lemahnya nilai tukar rupiah yang bukan sekadar fluktuasi teknikal.

    Namun, ini merupakan dampak struktural dari ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap impor, utang luar negeri, dan ekspor komoditas mentah.

    Sebelumnya, saat penutupan perdagangan Jumat, 28 Maret 2025, mata uang Indonesia semakin tak berharga di hadapan mata uang negeri Uncle Sam. Rupiah melemah 14 poin atau 0,08 persen, menjadi roboh di titik Rp16.676 per dolar AS, ketimbang sehari sebelumnya sebesar Rp16.562 per dolar AS.

    Kemudian dikabarkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan. Pada pembukaan perdagangan pada Kamis, 3 April 2025. Rupiah melemah 0,35 persen ke Rp16.772 dari perdagangan sebelumnya Rp16.713 per dolar AS.

    Saat yang sama, Bank Indonesia mengumumkan telah menghabiskan lebih dari USD 4,2 miliar cadangan devisa hanya dalam dua bulan pertama 2025 untuk melakukan intervensi pasar. Namun, cadangan devisa Indonesia saat ini menurun dari USD 144 miliar (Desember 2024) menjadi USD 135 miliar.

  • Vietnam Siap Buka Pintu Lebar untuk Produk AS dengan Tarif Nol Persen

    Vietnam Siap Buka Pintu Lebar untuk Produk AS dengan Tarif Nol Persen

    Hanoi, Beritasatu.com – Vietnam siap menjalin kerja sama lebih erat dengan Amerika Serikat (AS) dalam rangka menurunkan tarif impor terhadap produk-produk asal AS hingga 0%.

    Hal ini diungkap Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Tô Lâm yang langsung disampaikan kepada Presiden AS Donald Trump dalam percakapan telepon pada Jumat (4/4/2025).

    Dalam pembicaraan itu, turut hadir sejumlah pejabat tinggi Vietnam, seperti Perdana Menteri Phạm Minh Chính, Kepala Kantor Komite Sentral Partai Lê Hoài Trung, dan Wakil Perdana Menteri Hồ Đức Phớc.

    Keduanya menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat hubungan bilateral demi kepentingan kedua negara, serta berkontribusi terhadap perdamaian dan pembangunan di kawasan maupun dunia.

    Tô Lâm menyampaikan, Vietnam bersedia melakukan negosiasi agar tarif terhadap produk ekspor AS ke Vietnam bisa diturunkan menjadi 0%. Ia juga mendorong agar AS memberikan perlakuan serupa terhadap produk-produk Vietnam.

    “Vietnam akan terus meningkatkan volume impor dari AS serta menciptakan iklim investasi yang ramah bagi perusahaan-perusahaan asal AS yang ingin menanamkan modal di Vietnam,” ucapnya seperti dikutip dari Vietnamnews, Sabtu (5/4/2025).

    Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan dialog agar komitmen tersebut bisa dituangkan dalam bentuk kesepakatan resmi dalam waktu dekat.

    Pada kesempatan itu, Tô Lâm mengundang Presiden Trump beserta Ibu Negara untuk berkunjung ke Vietnam. Trump menerima undangan tersebut dan menyatakan keinginannya untuk segera bertemu langsung dengan Tô Lâm. Ia juga menitipkan salam hangat kepada para pemimpin serta rakyat Vietnam.

    Panggilan telepon ini berlangsung dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan baru berupa tarif timbal balik terhadap sejumlah negara mitra dagang, termasuk Vietnam, yang dikenakan tarif tinggi hingga 46%.

    Pemerintah Vietnam menyayangkan kebijakan tarif tersebut yang dinilai tidak mencerminkan semangat kerja sama kedua negara. Meski demikian, Vietnam tetap membuka ruang diskusi dengan pihak AS untuk menemukan solusi yang adil dan saling menguntungkan terkait tarif produk pada kedua negara tersebut.

  • China Serang Balik Donald Trump, Tarik Tarif 34% Semua Barang Impor AS – Page 3

    China Serang Balik Donald Trump, Tarik Tarif 34% Semua Barang Impor AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Keuangan China pada hari Jumat mengatakan akan mengenakan tarif 34% pada semua barang yang diimpor dari AS mulai tanggal 10 April. Kebijakan baru ini menyusul bea masuk yang dikenakan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump awal minggu ini.

    “Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk segera membatalkan tindakan tarif sepihaknya dan menyelesaikan perbedaan perdagangan melalui konsultasi dengan cara yang setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” kata kementerian Keuangan China dikutip dari CNBC, Jumat (5/4/2025).

    Kementerian Keuangan China mengkritik keputusan Washington untuk mengenakan 34% dari pungutan timbal balik tambahan pada China, sehingga total tarif AS terhadap negara tersebut menjadi 54%. Mereka menyebutnya sebagai tindakan tidak konsisten dengan aturan perdagangan internasional dan sangat merugikan kepentingan China, serta membahayakan pembangunan ekonomi global dan stabilitas produksi dan rantai pasokan.

    Secara terpisah, China juga menambahkan 11 perusahaan AS ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan yang menurut pemerintah Beijing telah melanggar aturan pasar atau komitmen kontraktual.

    Kementerian Perdagangan China juga menambahkan 16 entitas AS ke dalam daftar kontrol ekspornya dan mengatakan akan menerapkan kontrol ekspor pada tujuh jenis barang yang terkait dengan tanah jarang, termasuk samarium, gadolinium, dan terbium.

    Beijing juga telah mengajukan pengaduan resmi terhadap AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kementerian Perdagangan mengonfirmasi dalam rilis mereka dengan mengatakan kebijakan tarif Washington sangat melanggar aturan WTO, sangat merusak hak dan kepentingan yang sah dari anggota WTO, dan sangat merusak sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan tatanan ekonomi dan perdagangan internasional.

     

  • Tarif Trump Bisa Bikin Harga iPhone Tembus Rp38 Juta

    Tarif Trump Bisa Bikin Harga iPhone Tembus Rp38 Juta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif baru yang dikenakan ke banyak negara oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diramalkan dapat menaikkan beberapa harga barang. Salah satunya adalah iPhone yang dibuat di China.

    Meski Apple berasal dari AS, namun perusahaan itu memproduksi beberapa perangkat di China. Termasuk sebagian besar lini ponsel iPhone.

    Namun harganya kemungkinan akan naik karena penerapan tarif Trump juga terdampak ke China. Negara itu dikenakan total tarif mencapai 54% dari AS.

    Berdasarkan perhitungan analis Rosenblatt Securitties harga jual iPhone bisa naik mencapai 43%. Misalnya harga iPhone 16 Pro Max dengan penyimpanan 1 terabyte yang dijual US$1.599 (Rp 26,4 juta) dan naik hingga US$2.300 (Rp 38 juta).

    Kenaikan juga akan terjadi pada iPhone murah yang baru dirilis Februari lalu, iPhone 16E. Saat diluncurkan dijual US$599 (Rp 9,9 juta) dapat naik lebih dari Rp 10 juta menjadi US$856 (Rp 14,1 juta) atau jauh lebih mahal dari iPhone 16 yang dibanderol US$799 (Rp 13,2 juta) saat debut tahun lalu.

    Reuters menuliskan harga perangkat lain keluaran Apple mungkin juga akan mengalami peningkatan. Namun Apple tidak segera menanggapi komentar terkait hal ini.

    Rencana memindahkan beberapa produksi ke Vietnam dan India juga bukan jadi solusi terbaik untuk kenaikan harga ini. Sebab kedua negara juga terkena kebijakan tarif Trump terbaru.

    Vietnam dikenakan tarif hingga 46%, sementara India dibebankan 26%.

    Kenaikan ini mengikuti penjualan iPhone yang memang sudah memburuk sejak beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebabnya karena fitur AI dalam ponsel, Apple Intelligence gagal membuat publik terkesan.

    Sejumlah analis mengatakan fitur tersebut cukup inovatif. Namun tidak membuat cukup alasan untuk membeli ke model yang lebih baru.

    (ayh/ayh)

  • Aksi Trump Tetapkan Tarif ‘Brutal’ Dilawan dari Dalam Partai

    Aksi Trump Tetapkan Tarif ‘Brutal’ Dilawan dari Dalam Partai

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain ke negaranya. Indonesia termasuk dalam daftar negara yang terkena kebijakan yang disebut Trump sebagai ‘deklarasi kemerdekaan ekonomi AS’.

    Dia menuding China dan Uni Eropa telah menipu AS dalam perdagangan. “Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan,” ujarnya dilansir BBC, Kamis (3/4/2025).

    Trump mengatakan negara-negara lain telah memperlakukan AS dengan buruk karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada barang AS. Trump mengatakan besaran tarif untuk negara-negara itu ‘kira-kira setengah’ dari yang dikenakan kepada AS.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara. Kami tidak ingin melakukan itu,” ujarnya.

    Beberapa anggota Partai Republik telah menunjukkan ketidaknyamanan dengan beberapa bagian dari rencana tarif Trump.

    Senator yang Mengkritik Kebijakan ‘Tarif’ Trump

    Foto: Donald Trump Pidato di Konvensi Partai Republik. (dok. Reuters)

    Senator dari Partai Republik Chuck Grassley mengajukan rancangan undang-undang yang mengharuskan persetujuan Kongres untuk tarif baru. Grassley mengajukan RUU itu sehari setelah Trump mengumumkan tarif baru pada berbagai barang impor.

    Dilansir Reuters, Jumat (4/4), Grassley menyebut negara bagian asalnya, Iowa, sangat bergantung pada perdagangan pertanian global.

    Kemudian Senator Republik Jerry Moran juga melempar kritik. Dia berharap penerapan tarif terhadap barang masuk AS lebih terarah.

    “Saya berharap tarif yang lebih terarah akan memenuhi kebutuhan negara-negara yang memanfaatkan kita, dan mungkin pendekatan yang lebih sederhana dalam hal jumlah,” kata Senator Republik Jerry Moran kepada wartawan.

    Dia khawatir tarif yang dikenakan pada sekutu AS di Asia Tenggara serupa dengan yang dikenakan pada China. Menurutnya, hal itu dapat ‘merusak’ bagi AS.

    Senator Republik Kaget Israel Juga Kena Tarif ‘Brutal’ Trump

    Foto: Trump mengumumkan tarif masuk barang ke AS. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

    Senator Republik lainnya, James Lankford, mengaku kaget dengan tarif 17 persen yang dikenakan Trump pada Israel. Dia berharap Perwakilan Dagang AS dapat menjelaskan mengapa tingkat tarif pada Israel berbeda dari negara-negara lain.

    Dinamika politik ini merupakan tanda terbaru dari perbedaan pendapat di internal Partai Republik.

    Sementara Senator Demokrat Maria Cantwell dari Washington memandang kebijakan pajak masuk barang ke AS ini harus atas persetujuan Kongres baru, dalam waktu 60 hari sejak diberlakukan, atau secara otomatis memblokir penerapannya.

    Kongres merupakan parlemen AS yang terdiri dari House of Representatives (DPR) dan Senat. Untuk diketahui baik DPR AS dan Senat AS, sama-sama didominasi oleh politikus Republik yang merupakan partai pendukung Trump.

    Lihat juga Video: Grafik Tarif Terbaru untuk 185 Negara, Indonesia Kena 32%

    Halaman 2 dari 3

    (aud/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Top 5 News: Indonesia Lobi Tarif Impor Trump hingga RK Siap Tes DNA

    Top 5 News: Indonesia Lobi Tarif Impor Trump hingga RK Siap Tes DNA

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pemberitaan pada Jumat (4/4/2025) masuk kategori terpopuler atau top 5 news. Salah satunya adalah pemerintah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi sebagai respons atas tarif impor Trump.

    Topik lainnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi marah besar saat mengetahui uang kompensasi untuk sopir angkot di Puncak, Bogor diduga mengalami pemotongan oleh oknum Dishub.

    Kemudian, soal strategi Korlantas Polri saat arus balik Lebaran 2025 yang diprediksi mencapai puncaknya pada 5 hingga 7 April 2025. Salah satunya dengan skema one way dan contraflow.

    Selain itu, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil siap menerima tantangan untuk menjalani tes DNA terkait dugaan perselingkuhannya dengan Lisa Mariana.

    Top 5 News
     

    1. Respons Tarif Impor Trump, Pemerintah Kirim Tim Lobi Tingkat Tinggi
    Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim lobi tingkat tinggi ke Amerika Serikat (AS) untuk menegosiasikan pengenaan tarif impor sebesar 32% yang baru saja diumumkan Presiden AS Donald Trump. Secara paralel, pemerintah juga tengah menghitung dengan cermat dampak dari penerapan tarif tersebut.

    “Pemerintah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS,” kata Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com, Jumat (4/4/2025).

    Hasan menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga telah mempersiapkan tiga langkah strategis menghadapi gejolak ekonomi global, terutama akibat adanya kebijakan tarif impor baru AS oleh Donald Trump.

    Tiga strategi tersebut yaitu memperluas mitra dagang Indonesia, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, dan memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri.

  • Harga Emas Anjlok 2 Persen di Tengah Guncangan Pasar Global

    Harga Emas Anjlok 2 Persen di Tengah Guncangan Pasar Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas anjlok lebih dari 2% pada perdagangan Jumat (4/4/2025), seiring dengan aksi jual besar-besaran oleh para investor yang melepas aset safe haven guna menutupi kerugian dari pelemahan pasar saham global.

    Mengutip CNBC International, Sabtu (5/4/2025), harga emas spot anjlok 2,9% ke posisi US$ 3.024,2 per ons. Di sesi perdagangan, harga emas sempat jatuh ke titik terendah di US$ 3.015,29. Penurunan ini menghapus seluruh kenaikan yang diperoleh di awal pekan.

    Padahal, sehari sebelumnya emas sempat menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa di angka US$ 3.167,57 per ons. Namun, sepanjang minggu ini, logam mulia tersebut tercatat turun sebesar 1,9%.

    Di sisi lain, kontrak berjangka emas Amerika Serikat juga melemah 2,8%, ditutup di level US$ 3.035,4 per ons.

    Secara teknikal, harga emas spot masih bertahan di atas rata-rata pergerakan 21 harinya di kisaran US$ 3.023.

    “Ketika pasar mengalami guncangan, emas sering kali dijual untuk memenuhi kewajiban margin di aset lain. Ini bukan hal baru, karena sudah sesuai dengan pola historis,” ungkap analis Standard Chartered Suki Cooper ketika harga emas anjlok.

    Penurunan harga emas ini terjadi seiring tekanan di pasar saham global yang terus berlanjut selama dua hari berturut-turut. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite sama-sama terkoreksi sekitar 5%, menyusul pengumuman China tentang tarif tambahan sebesar 34% terhadap seluruh produk asal Amerika Serikat mulai 10 April.

    Kebijakan ini merupakan balasan atas langkah tarif yang sebelumnya diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

    Namun, harga emas masih membukukan kenaikan sekitar 15,3% sepanjang tahun 2025, didukung oleh aksi beli dari bank sentral global serta fungsinya sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    “Walau harga tengah berfluktuasi, emas tetap dipandang sebagai aset perlindungan utama bagi para investor,” ujar analis senior City Index Matt Simpson.

    Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut bahwa kebijakan tarif baru yang diterapkan Pemerintah AS lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya. Ia juga mengingatkan potensi dampak negatif terhadap perekonomian, seperti meningkatnya inflasi dan perlambatan pertumbuhan.

    Dolar AS tercatat menguat 0,7% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, menjadikan harga emas dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

    Saat harga emas anjlok, harga perak juga turun drastis 7,3% menjadi US$ 29,54 per ons, mencatat penurunan mingguan terburuk sejak September 2020. Komoditas logam mulia lainnya, seperti platinum melemah 3,6% ke US$ 918,35, sementara paladium turun 2% menjadi US$ 909,75.

  • China Balas Perang Dagang AS: Tambah Tarif Impor, Batasi Ekspor dan Gugat AS ke WTO – Page 3

    China Balas Perang Dagang AS: Tambah Tarif Impor, Batasi Ekspor dan Gugat AS ke WTO – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah China telah mengambil langkah balasan cepat atas kebijakan tarif terbaru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Pemerintah China mengumumkan pembatasan ekspor atas tujuh unsur strategis atau unsur tanah jarang penting, serta menetapkan tarif tambahan sebesar 34 persen untuk seluruh impor asal AS, mulai 10 April mendatang.

    Diterima Liputan6.com, adapun langkah balasan ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Perdagangan dan Administrasi Umum Bea Cukai China pada Jumat, April 2025.

    Tujuh unsur tanah jarang yang dibatasi ekspornya oleh China meliputi samarium, gadolinium, dan disprosium yang kerap digunakan dalam industri pertahanan, dirgantara, hingga teknologi energi hijau.

    China menjelaskan, pembatasan dilakukan untuk melindungi keamanan nasional, mengingat unsur-unsur ini bersifat dual-use, yakni bisa digunakan untuk kepentingan sipil maupun militer.

    Selain itu, pemerintah China juga memasukkan total 16 perusahaan asal AS ke dalam daftar entitas yang dibatasi, termasuk High Point Aerotechnologies dan Universal Logistics Holdings Inc.

    “Dengan aturan baru ini, perusahaan-perusahaan China dilarang mengekspor barang-barang dengan penggunaan ganda (dual-use) ke 16 entitas asal AS tersebut. Seluruh kegiatan ekspor terkait yang masih berlangsung harus segera dihentikan,” demikian keterangan Kementerian Perdagangan China tersebut dikutip Sabtu (5/4/2025).

     

  • Dampak Tarif Trump Bikin Ngeri, Pengusaha Waswas Ada Badai PHK

    Dampak Tarif Trump Bikin Ngeri, Pengusaha Waswas Ada Badai PHK

    Jakarta

    Pengenaan kebijakan tarif impor baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia dinilai dapat memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Indonesia sendiri dikenakan tarif impor sebesar 32%.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani mengatakan kebijakan tersebut dapat memberikan tekanan terhadap daya saing, iklim usaha maupun investasi secara nasional. Adapun efek lainnya, Shinta menyebut industri dengan pangsa pasar lebih besar ke AS akan lebih sulit bertahan dalam situasi ini.

    Menurut dia, setidaknya ada sejumlah sektor yang berdampak kebijakan tarif impor karena pasar ekspornya yang lebih besar ke AS, seperti garmen, alas kaki, furnitur, dan perikanan.

    “Dalam perkiraan sementara kami, sektor garmen, sepatu, karet, perikanan, & furniture akan sangat terdampak karena share ekspornya yang besar ke AS & kondisi industrinya masing-masing yang memiliki korelasi supply chain dengan UMKM. Atau karena kurangnya fleksibilitas untuk menciptakan diversifikasi ekspor secara segera/immediate,” kata Shinta kepada detikcom, Jumat (4/4/2025).

    Sementara, untuk sektor lain seperti minyak kelapa sawit (CPO), biofuel, komponen produk elektronik, hingga mesin kendaraan dapat terkena dampak kebijakan tarif impor Trump. Meski begitu, Shinta menyebut sektor-sektor tersebut dapat bertahan karena lebih fleksibel dan permintaan dalam negeri masih ada.

    Selain itu, pihaknya juga cemas kebijakan tersebut akan memicu gelombang PHK di sektor padat karya, seperti tekstil. Menurut dia, kinerja industri tekstil telah sedari lama menghadapi berbagai tantangan.

    “Kekhawatiran kami yang terbesar adalah tekanan layoff (PHK) yang lebih besar di sektor padat karya (garment terutama) pasca kebijakan ini. Karena industrinya sendiri sudah lama struggling untuk mempertahankan kinerja usaha, kinerja ekspor dan lapangan kerja,” imbuh dia.

    Untuk itu, Shinta menekankan perlunya dukungan yang segera terhadap sektor padat karya berorientasi ekspor seperti stimulus-stimulus yang diagendakan untuk segera direalisasikan di lapangan, penegakan disiplin atas impor-impor barang konsumsi yang bersifat predatory di lapangan, seperti impor ilegal hingga dumping.

    Di sisi lain, Shinta berharap pemerintah mendukung pembenahan efisiensi, kepastian dan prediktabilitas iklim usaha serta investasi nasional. Dengan begitu, reaksi pelaku pasar domestik dan internasional terhadap ekonomi Indonesia lebih terkendali dan tidak spekulatif.

    “Tentu kami berharap pemerintah segera melakukan diplomasi bilateral dengan AS untuk menciptakan ‘carve out’ bagi produk ekspor Indonesia. Bila memungkinkan kami ingin agar Indonesia dan AS menciptakan kesepakatan dagang bilateral agar tarif bisa dieliminasi sepenuhnya untuk produk-produk asal Indonesia dan Indonesia bisa menciptakan supply chain perdagangan yang efisien dengan industri-industri di AS,” jelas dia.

    Senada, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan kebijakan tersebut akan berdampak signifikan pada neraca pembayaran, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Apalagi, menurut dia, AS merupakan pemasok valuta asing terbesar, yang menyumbang surplus perdagangan sebesar US$ 16,8 miliar pada 2024.

    “Hampir semua ekspor komoditas utama Indonesia ke AS meningkat pada tahun 2024. Sebagian besar barang Indonesia yang diekspor ke AS adalah produk manufaktur, yaitu peralatan listrik, alas kaki, pakaian, bukan komoditas mentah,” kata Anindya dalam keterangannya.

    Dia menilai dampak negatif kebijakan tersebut perlu dihitung dengan cermat. Menurut dia, penurunan ekspor alas kaki, pakaian hingga produk elektronik Indonesia ke AS akan berdampak pada ketenagakerjaan.

    “Kadin mengimbau agar pemerintah dan pelaku usaha bersama-sama mencegah PHK,” jelas Anindya.

    (acd/acd)

  • Harga Minyak Merosot ke Level Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya – Page 3

    Harga Minyak Merosot ke Level Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak mentah turun ke level terendah dalam periode tiga tahun terakhir. Harga minyak Amerika Serikat (AS) anjlok ke level terendah sejak 2021 dipicu oleh kekhawatiran bahwa kebijakan tarif yang diumumkan oleh Amerika Serikat (AS) akan membebani pertumbuhan ekonomi dunia.

    Mengutip CNBC, Sabtu (5/4/2025), harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ASturun lebih dari 6% pada hari Jumat, sehingga harga per barel menjadi USD 62,72. Pada satu titik, harga sempat turun di bawah level USD 61 per barel. Penurunan ini menyusul setelah anjloknya harga minyak 6,6% pada hari Kamis.

    Penurunan cepat harga minyak dunia ini terjadi karena dinamika permintaan-penawaran untuk pasar energi terpukul di kedua sisi.

    Para ekonom Wall Street melihat kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump minggu ini telah meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi global.

    Prospek ekonomi merupakan faktor utama harga minyak, karena baik konsumen yang menggunakan bensin untuk mobil mereka atau produsen kimia yang menggunakan energi sebagai bahan baku dalam produksi mereka meningkatkan permintaan minyak mentah.

    “Meskipun saat ini sulit untuk memprediksi arah perkembangan secara keseluruhan, kami percaya bahwa, untuk harga minyak, lintasannya jelas satu arah,” kata kepala analis komoditas global JPMorgan Natasha Kaneva, dalam catatan kepada klien pada hari Jumat.