Tag: Donald Trump

  • Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Dubes Indonesia di AS Kosong, Kemlu: Itu Hak Prerogatif Presiden
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rolliansyah (Roy) Soemirat angkat bicara terkait tidak adanya Duta Besar (Dubes) Indonesia di Amerika Serikat (
    AS
    ) selama hampir dua tahun terakhir.
    Roy menekankan, penunjukan dubes merupakan hak prerogatif Presiden
    Prabowo Subianto
    .
    “Sesuai UUD, penunjukan duta besar untuk negara asing merupakan sepenuhnya hak prerogatif Presiden,” ujar Roy kepada Kompas.com, Minggu (6/4/2025).
    Hanya saja, menurut Roy, tidak ada yang aneh dengan tidak terisinya sebuah pos dubes.
    Sebab, mekanisme di KBRI setempat akan berjalan seperti biasa, dengan dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) atau Chargé d’Affaires.
    “Dalam kebiasaan diplomatik sebetulnya tidak ada yang aneh apabila suatu pos duta besar belum sempat terisi karena tetap mekanismenya berjalan, di mana kantor KBRI atau KJRI akan dipimpin oleh KUAI,” imbuhnya.
    Diketahui, kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka fakta lain terkait Indonesia.
    Rupanya, posisi Duta Besar yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, Amerika Serikat, sudah kosong selama hampir dua tahun.
    Saat ini, posisi
    Dubes Indonesia
    untuk AS telah kosong selama hampir dua tahun, setelah
    Rosan Roeslani
    menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.
    Rosan tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
    Berdasarkan laman resmi Kementerian Luar Negeri (
    Kemenlu
    ), Indonesia setidaknya memiliki 21 nama yang pernah menduduki posisi Dubes yang ditempatkan di KBRI Washington DC.
    Pada periode pemerintahan Presiden Soekarno, setidaknya ada lima nama yang pernah menduduki posisi tersebut, yakni Ali Sastroamidjojo, Moekarto Notowidigdo, Zairin Zain, Lambertus Nicodemus Palar, dan Suwito Kusumowidagdo.
    Selanjutnya, pada era pemerintahan Presiden Soeharto terdapat sembilan nama yang pernah mengisi jabatan itu, yakni Soedjatmoko, Syarief Thayeb, Roesmin Noerjadin, Ashari Danudirdjo, Hasnan A.
    Habib, Soesilo Soedarman, Abdul Rahman Ramly, Arifin Siregar, dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
    Lalu, pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, hanya terdapat satu nama yang pernah mengisi posisi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC, yakni Soemadi Brotodiningrat.
    Kemudian, pada dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ada Sudjadnan Parnohadiningrat, Dino Patti Djalal, dan Budi Bowoleksono.
    Terakhir, pada dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terdapat tiga nama yang pernah menduduki jabatan itu, yakni Mahendra Siregar, Muhammad Lutfi, dan Rosan Roeslani.
    Setelah Rosan, Jokowi belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC sejak 17 Juli 2023.
    Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024 juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Industri Komponen Otomotif Dorong Penerapan Tarif Resiprokal ke AS

    Industri Komponen Otomotif Dorong Penerapan Tarif Resiprokal ke AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penerapan tarif balasan secara resiprokal terhadap Amerika Serikat (AS), sebagai langkah jangka pendek menuju perdagangan yang lebih adil.

    “Jika mereka memberlakukan tarif tinggi, kita juga perlu merespons secara seimbang. Tarif dibalas tarif. Namun, pemerintah juga bisa mempertimbangkan opsi lain, seperti penyesuaian tarif impor dari AS agar tercipta keseimbangan,” ujar Sekretaris Jenderal GIAMM Rachmat Basuki dikutip dari Antara, Minggu (6/4/2025).

    Ia mengungkapkan kekhawatiran atas dampak kebijakan baru AS terhadap sektor komponen otomotif di dalam negeri. Terlebih, AS merupakan pasar ekspor terbesar kedua bagi industri komponen otomotif Indonesia setelah Jepang sehingga kebijakan tarif yang tinggi dikhawatirkan bisa memukul performa ekspor nasional.

    “Sebelumnya tarif masuk ke AS relatif rendah. Sekarang, dengan kenaikan tarif, tentu menjadi tantangan besar bagi pelaku industri kita. Di sisi lain, produk-produk asal AS yang masuk ke pasar Indonesia justru dikenakan tarif lebih tinggi,” jelas Basuki.

    Lebih lanjut, GIAMM juga mencermati risiko membanjirnya komponen otomotif dari China ke pasar domestik, imbas dari kebijakan dagang protektif yang diterapkan oleh AS terhadap negara tersebut.

    Sebagai upaya perlindungan, GIAMM mengusulkan agar pemerintah tidak hanya mengandalkan tarif, tetapi juga memperkuat hambatan nontarif, seperti penerapan kebijakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan kewajiban Standar Nasional Indonesia (SNI), untuk memastikan industri lokal terlindungi dari serbuan produk impor yang tidak bersaing dari segi mutu maupun harga.

    GIAMM juga mendorong pemerintah untuk lebih aktif dalam diplomasi perdagangan dengan negara-negara mitra, agar kepentingan industri dalam negeri tetap terjaga dan sektor ini bisa terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Walaupun situasi ini menantang, kami tetap optimistis. Pasar AS masih menawarkan peluang. Selama tarif terhadap produk China tetap lebih tinggi daripada kita, produsen dalam negeri masih memiliki ruang untuk bersaing,” kata Basuki.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (2/4/2025) mengumumkan kenaikan tarif minimal 10% untuk berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan unggahan resmi Gedung Putih di Instagram, Indonesia menempati peringkat kedelapan dalam daftar negara yang terdampak, dengan kenaikan tarif sebesar 32%.

    Secara keseluruhan, sekitar 60 negara akan menerima tarif balasan dari AS yang setara separuh dari tarif yang mereka kenakan terhadap produk Amerika.

    Selain Indonesia, beberapa negara di Asia Tenggara juga terdampak tarif baru AS, seperti Malaysia (24%), Kamboja (49%), Vietnam (46%), dan Thailand (36%).

  • Top 3 News: Tim Kuasa Hukum Lisa Mariana Ungkap Awal Pertemuan Kliennya dengan RK – Page 3

    Top 3 News: Tim Kuasa Hukum Lisa Mariana Ungkap Awal Pertemuan Kliennya dengan RK – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Tim kuasa hukum Selebram Lisa Mariana Presley membeberkan awal pertemuan kliennya dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Itulah top 3 news hari ini.

    Salah satu tim kuasa hukum Lisa Mariana, Daniel Nababan menuturkan, pertemuan dengan Ridwan Kamil (RK) terjadi pada Juni 2021 di salah satu hotel di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

    Daniel menyebut, kala itu Lisa sedang ada acara di Palembang. Usai pertemuan di Palembang, komunikasi melalui pesan elektronik antara RK dengan Lisa Mariana terus berlanjut.

    Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Agus Suryonugroho, mencatat sekitar 41 persen pemudik telah kembali ke Jakarta dan sekitarnya.

    Hal itu diungkap Agus berdasarkan pemantauan secara langsung hingga Jumat malam 4 April 2025. Sementara itu, Agus menyebut, secara hitung-hitungan setidaknya ada 2,2 juta kendaraan yang akan kembali ke Jakarta pada Lebaran Idul Fitri 1446 H kali ini.

    Agus menambahkan, sisa pemudik diprediksi akan kembali secara bertahap mulai 5 hingga 8 April 2025. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2025, yang menetapkan hari kerja efektif dimulai pada 8 April.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Presiden Prabowo Subianto bersama empat pemimpin negara anggota ASEAN membahas respons atas kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik dari Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Presiden Donald Trump.

    Prabowo melakukan telewicara dan bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Hal itu diungkapkan oleh Anwar Ibrahim.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam akun Instagram @anwaribrahim_my mengatakan, akan ada pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang digelar pada pekan depan. Hal itu sebagai tindak lanjut pembicaraan antar pemimpin negara dalam merespon penerapan tarif resiprokal AS.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Sabtu 5 April 2025:

    Jagat maya kini dihebohkan dengan postingan seorang wanita yang mengaku memiliki anak dari mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Melalui Kuasa Hukumnya, RK menyebut pengakuan wanita tersebut merupakan fitnah untuk mencemari nama baiknya.

  • Rupiah Ambruk di Pasar Luar Negeri, Dolar Sudah Tembus Rp 17.000

    Rupiah Ambruk di Pasar Luar Negeri, Dolar Sudah Tembus Rp 17.000

    GELORA.CO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah menyentuh level Rp17.000an/US$ di non-deliverable forward (NDF).

    Dilansir dari Refinitiv, pada hari ini, Minggu (6/4/2025) pukul 08:10 WIB, nilai tukar mata uang Garuda telah mencapai Rp17.059/US$ atau merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.

    Nilai tukar rupiah di pasar NDF jauh lebih lemah dibandingkan pada penutupan perdagangan reguler terakhir sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025) rupiah berada pada posisi Rp16.555/US$ atau menguat 0,12%. Artinya rupiah tampak berpotensi melemah sangat signifikan di pekan depan.

    Untuk diketahui, NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

    Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasarspot.

    Indonesia Jadi Korban Tarif Trump

    Kebijakan tarif Trump memicu ketidakpastian global hingga saling serang perang dagang. Dampak yang bisa dirasakan rupiah diperkirakan akan besar mulai dari kaburnya investor asing di pasar keuangan Tanah Air hingga gejolak eksternal yang tinggi

    Indonesia menjadi korban baru dalam perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Indonesia akan dikenai tarif resiprokal atau timbal balik hingga 32% karena besarnya defisit AS ke Indonesia.

    Hal ini akan berdampak negatif pada tidak lakunya barang Indonesia di AS mengingat harga barang yang masuk ke AS akan cenderung lebih mahal dari biasanya. Alhasil masyarakat di AS akan cenderung memilih produk AS dibandingkan impor dari Indonesia.

    Apabila hal ini terus dibiarkan, maka suplai dolar AS Indonesia akan berkurang dan nilai tukar rupiah dapat terus mengalami tekanan.

    BI Jamin Jaga Rupiah

    Bank Indonesia (BI) buka suara mengenai pengumuman Kebijakan Tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan tiga poin dari pemantauan yang dilakukan bank sentral RI itu.

    Pertama, Denny menyampaikan BI terus memonitor perkembangan pasar keuangan global dan juga domestik pasca pengumuman kebijakan tarif Trump yang baru pada 2 April 2025. Kemudian, BI mendapati pasca pengumuman tersebut dan kemudian disusul oleh pengumuman retaliasi tarif oleh China pada 4 April 2025, pasar bergerak dinamis di mana pasar saham global mengalami pelemahan dan yield US Treasury mengalami penurunan hingga jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024.

    “BI tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention (intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF, serta SBN di pasar sekunder) dalam rangka memastikan kecukupan likuiditas valas untuk kebutuhan perbankan dan dunia usaha serta menjaga keyakinan pelaku pasar,” lanjut Ramdan dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).

  • Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo Larang Pejabat Beri Opini Pribadi

    Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo Larang Pejabat Beri Opini Pribadi

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan merespons situasi politik global terkait kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang memicu ketegangan perdagangan dengan sejumlah negara mitra dagang utama dunia.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan khusus kepada jajaran kabinetnya dalam menyikapi dinamika global tersebut.

    “Sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia, meskipun tidak secara langsung [terlibat], pasti terkena dampak dari situasi tersebut. Kewajiban kami sebagai pemimpin harus cermat dalam menyikapinya, guna menjaga agar situasi dalam negeri tetap kondusif,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Minggu (6/4/2025).

    Presiden Prabowo, lanjut Prasetyo, meminta seluruh pejabat tinggi negara untuk menahan diri dan tidak mengeluarkan komentar atau pendapat pribadi terkait kebijakan tarif Amerika Serikat tersebut. 

    Menurutnya, arahan ini dimaksudkan untuk menghindari polemik dan menjaga stabilitas nasional, khususnya di bidang ekonomi.

    “Bapak Presiden menekankan agar kami semua, menahan diri untuk tidak memberikan komentar ataupun pendapat atas penerapan kebijakan tarif yang dilakukan oleh Amerika Serikat tersebut,” ucapnya. 

    Kendati demikian, Prasetyo melanjutkan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu tetap membuka ruang bagi pejabat teknis untuk memberikan pernyataan sesuai dengan kapasitas dan kewenangannya.

    “Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Keuangan dipersilakan untuk menyampaikan komentar sesuai porsinya dengan tujuan untuk menjaga stabilitas dan situasi tetap kondusif, utamanya bidang ekonomi dalam negeri,” pungkas Prasetyo.

    Kebijakan tarif yang kembali mencuat setelah pernyataan kontroversial Donald Trump di forum internasional baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran atas potensi terjadinya ketegangan dagang lanjutan di tengah pemulihan ekonomi global pasca pandemi.

    Pemerintah Indonesia menyatakan akan terus memantau perkembangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga daya tahan ekonomi dalam negeri.

    Sebelumnya, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi turut merespons kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Dia memastikan bahwa pemerintah tengah melakukan langkah-langkah strategis untuk menyikapi dampak dari kebijakan tersebut.

    “Pemerintah sedang menghitung dengan cermat dampak dari penerapan tarif resiprokal yang dilakukan oleh pemerintah AS,” ujarnya kepada Bisnis saat dihubungi, Jumat (4/4/2025).

    Menurut Hasan, selain menghitung dampaknya, pemerintah juga telah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk membuka jalur negosiasi langsung dengan pemerintah Amerika Serikat.

    Dia menegaskan bahwa langkah ini diambil guna memastikan kepentingan perdagangan Indonesia tetap terlindungi.

    “Paralel dengan itu, pemerintah juga mengurimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS,” katanya.

    Di sisi lain, Hasan menekankan bahwa pemerintah juga tengah fokus pada perbaikan di dalam negeri. Salah satu langkah yang diambil adalah penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar internasional.

    Dia mengamini bahwa kebijakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat menjadi perhatian banyak negara, termasuk Indonesia, yang memiliki hubungan dagang signifikan dengan Negeri Paman Sam tersebut.

    “Penyederhanaan regulasi menjadi salah satu upaya agar produk-produk Indonesia bisa lebih kompetitif di tengah tantangan perdagangan global,” tandas Hasan.

  • Aksi Retaliasi Tarif Donald Trump, RI Bakal Untung atau Buntung?

    Aksi Retaliasi Tarif Donald Trump, RI Bakal Untung atau Buntung?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia belum menentukan langkah untuk merespons kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Sejauh ini, China memilih untuk melawan kebijakan tarif AS dengan menerapkan tarif tinggi serupa. Namun, bagi Indonesia, retaliasi atau balasan pengenaan tarif dinilai tak strategis dan justru akan meningkatkan eskalasi perang dagang. 

    Guru Besar FEB UI, Telisa Aulia Falianty mengatakan tindakan balasan dengan tarif ke AS justru akan merugikan Indonesia dalam jangka panjang. Sebab, menurut dia, ada 2 pemicu Trump menerapkan tarif 32% untuk Indonesia. 

    Pertama, tuduhan manipulasi kurs (currency manipulation) dan kedua, penerapan hambatan non-tarif (non-tariff barriers) oleh pemerintah Indonesia.

    “Jika ingin menurunkan tarif masuk ke AS, maka kita harus menunjukkan upaya untuk menyederhanakan hambatan non-tarif dan membuktikan tidak ada manipulasi kurs,” kata Telisa, Minggu (6/4/2025). 

    Langkah balasan dengan menaikkan tarif produk AS yang masuk ke RI justru disebut kontraproduktif dan akan memicu efek domino yang memperburuk hubungan dagang bilateral. 

    Alih-alih retaliasi, Telisa menyarankan pendekatan negosiasi yang dilengkapi dengan reformasi regulasi dalam negeri dan penguatan daya saing produk ekspor.

    Di samping itu, dia menyoroti potensi pengalihan barang ekspor dari negara-negara yang juga terkena hambatan tarif ke AS. Namun, Telisa melihat Indonesia belum tentu menjadi tujuan utama dari peralihan ekspor tersebut. 

    “Substitusi pasar ekspor dari AS biasanya diarahkan ke negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, atau Uni Eropa. Indonesia mungkin menjadi pilihan, tetapi bukan yang utama,” ujarnya.

    Kedua, untuk mengantisipasi dampak masuknya barang impor yang dialihkan ke Indonesia, dia pun meminta pemerintah segera bertindah dan memperkuat instrumen pengamanan pasar domestik tanpa menciptakan hambatan yang bisa dianggap diskriminatif secara internasional.

    Ketiga, sebagai anggota ASEAN, BRICS, dan G20, Indonesia juga dinilai perlu memaksimalkan jalur diplomasi multilateral untuk merespons dinamika global.

    Walaupun Presiden Trump cenderung mendorong kesepakatan bilateral, langkah kolektif di tingkat kawasan disebut tetap penting untuk menciptakan posisi tawar yang lebih kuat.

    “Multilateral diplomacy harus tetap berjalan. Tapi di saat yang sama, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan sektoral untuk meningkatkan daya saing industri nasional,” jelasnya.

    Sektor-sektor seperti minyak sawit dan tekstil, yang masih memiliki permintaan tinggi di pasar AS, dinilai bisa menjadi jembatan untuk menjaga komunikasi dagang tetap terbuka.

    “Jangan sampai kebijakan tarif balasan justru membuat ekspor kita makin tertekan. Solusinya ada di negosiasi, reformasi regulasi, dan diversifikasi pasar ekspor,” pungkasnya.

  • Amerika Naikkan Pajak Impor, IPERINDO Minta Pemerintah Lindungi Galangan Kapal Dalam Negeri – Halaman all

    Amerika Naikkan Pajak Impor, IPERINDO Minta Pemerintah Lindungi Galangan Kapal Dalam Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) menyatakan kebijakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan pajak impor menjadi 32 persen untuk komoditi dari Indonesia akan berdampak langsung terhadap keberlangsungan industri maritim Indonesia, khususnya industri galangan kapal.

    “Sebab, industri galangan kapal Indonesia  masih membutuhkan dukungan kebijakan impor yang friendly terhadap bahan baku komponen maupun material kapal,” kata Ketua Umum Iperindo Anita Puji Utami dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 April 2025.

    Dia menjelaskan, sebagai asosiasi tempat tempat berkumpulnya pelaku industri kapal di Indonesia, pihaknya  meminta perlindungan pasar terhadap kemungkinan gempuran barang- barang impor pasca diumumkannya kebijakan tarif bea masuk impor ke Amerika Serikat yang tinggi tersebut.

    Menurut dia, setelah adanya kebijakan tersebut,  banyak negara di dunia yang akan mencari pasar baru selain Amerika Serikat. “Indonesia diyakini akan menjadi negara yang menarik karena populasi yang besar dan daya beli yang cukup kuat,” katanya.

    Sebelumnya, Presiden Donald Trump  mengumumkan pengenaan tarif timbal balik (reciprocal tariff) terhadap barang-barang impor dari berbagai negara yang diekspor ke AS. Kenaikan tarif impor ini meliputi produk peralatan elektronik, makanan, kopi, minuman keras, pakaian, sepatu, kendaraan, hingga suku cadang, tetapi dikecualikan bagi farmasi, mineral penting, semikonduktor, dan lain-lain.

    Tarif timbal balik Trump merupakan kebijakan AS diwujudkan dengan mengenakan bea ad valorem tambahan pada semua impor dari semua mitra dagang (berbagai negara), kecuali yang ditentukan lain.
    Bea ad valorem sendiri adalah bea masuk atau pajak yang dikenakan pada impor, ditetapkan dalam bentuk persentase tetap dari nilainya, sebagaimana dikutip dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Glossary of Statistical Terms.

    Pada tarif Trump, bea ad valorem tambahan pada semua impor dari semua mitra dagang adalah sebesar 10 persen. Besarannya bisa bertambah dan berbeda-beda per negara mitra pengekspor sesuai ketentuan AS. Indonesia sendiri dikenakan tarif Trump sebesar 32 persen.

    IPERINDO juga meminta Pemerintah agar kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tetap dipertahankan, karena ekspor ke Amerika Serikat tidak ada kaitannya dengan aturan impor dan TKDN yang saat ini berlaku.

    Pemerintah juga perlu merespon kebijakan tarif bea masuk tinggi Amerika Serikat tersebut dengan kebijakan sejenis.  “Jangan terpancing pada isu Non-Tariff Barrier (NTB) atau Non-Tariff Measure (NTM),” tegasnya.

    IPERINDO juga mengusulkan kepada Pemerintah  untuk menaikkan tarif bea masuk barang impor dari Amerika Serikat sebagai balasan sehingga produk dari AS yang masuk ke Indonesia menjadi tidak kompetitif karena harganya  akan jauh lebih mahal.(tribunnews/fin)

  • Warning! Efek Ngeri Tarif Impor Trump, Raksasa Otomotif Mulai Setop Produksi

    Warning! Efek Ngeri Tarif Impor Trump, Raksasa Otomotif Mulai Setop Produksi

    Jakarta

    Sejumlah raksasa otomotif menerapkan strategi usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperkenalkan tarif impor baru.

    Trump memberlakukan tarif 25 persen untuk kendaraan apa pun yang tidak dirakit di Amerika Serikat. Kebijakan ‘perang dagang’ ini jelas berdampak pada industri otomotif.

    Dikutip dari CNBC International, Minggu (6/4/2025) Stellantis mengumumkan pada hari Kamis (4/4), mereka akan menghentikan produksi di dua pabrik perakitan di Kanada dan Meksiko. Dengan cara ini, artinya sekitar 900 pekerja di pabrik pendukung akan diberhentikan sementara.

    Stellantis melakukan penghentian produksi berlangung hingga dua minggu ke depan di Pabrik Perakitan Windsor, Ontario, Kanada, dan sepanjang April di Pabrika Perakitan Toluca, Meksiko.

    Selanjutnya merek mewah Infiniti dari Nissan Motor menghentikan produksi tanpa batas waktu crossover buatan Meksiko untuk AS. Dalam sebuah memo kepada pengecer merek, Wakil Presiden Infiniti Amerika Tiago Castro mengatakan bahwa produksi QX50 dan QX55 untuk AS dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut karena tarif baru.

    Volvo berencana memproduksi lebih banyak mobil di AS.

    “Kami siap dengan baik di Cina dan di Eropa. Tetapi kita harus lebih baik di AS untuk mengatasi tarif impor,” kata CEO Volvo Cars Hakan Samuelsson pada hari Kamis, menurut Reuters.

    Volvo ingin meningkatkan produksi SUV EX90 ke AS untuk meningkatkan volume dan mengurangi biaya tambahan.

    “Industri mobil global, serta Volvo Cars, menghadapi peningkatan kompleksitas geopolitik dan regionalisasi. Hal ini membuat strategi lama Volvo Cars untuk membangun tempat kami menjual menjadi lebih penting,” kata juru bicara Volvo Cars kepada CNBC.

    “Sebagai bagian dari ini, Volvo Cars juga mempertimbangkan kemungkinan potensial untuk menambahkan produksi model mobil lain di pabrik AS kami, yang memiliki kapasitas 150.000 mobil per tahun,” tambahnya.

    S&P Global Mobility melaporkan beberapa merek otomotif seperti Volvo, Mazda, Volkswagen, dan Hyundai Motor (termasuk merek Genesis dan Kia) adalah yang paling berisiko dari sudut pandang kendaraan. Sebab, setidaknya 60% dari penjualan mereka di Amerika Serikat diimpor dari luar AS.

    S&P memperkirakan penjualan kendaraan AS dapat turun ke antara 14,5 juta hingga 15 juta unit per tahun dalam beberapa tahun mendatang, jika tarif impor tetap berlaku. Padahal, sebelumnya penjualan mobil di AS tembus 16 juta unit pada 2024.

    Bank of America memperkirakan harga kendaraan baru, yang saat ini rata-rata sekitar $48.000, bisa naik $10.000 jika produsen mobil membebankan tarif secara penuh kepada konsumen.

    Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tidak ada kendaraan buatan Indonesia yang diekspor secara utuh (CBU) ke Amerika Serikat.

    (riar/lua)

  • Houthi Bantah Video Trump soal Acara Pertemuan Pemimpin Militer yang Dibom AS di Yaman – Halaman all

    Houthi Bantah Video Trump soal Acara Pertemuan Pemimpin Militer yang Dibom AS di Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Ansar Allah (Houthi) membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang serangan AS yang menargetkan pertemuan para pemimpin militer Houthi di Hodeidah, Yaman.

    Dalam cuitannya di platform Truth Social, Trump mengatakan orang-orang yang menjadi sasaran serangan AS dalam video itu sedang merencanakan serangan terhadap kapal AS di Laut Merah.

    Kantor berita Houthi mengutip sumber pribadi yang tidak disebutkan namanya membantah klaim Donald Trump.

    “Klip video yang diunggah Trump, yang mengklaim bahwa itu adalah pertemuan para pemimpin militer, sebenarnya tidak lebih dari sekadar kunjungan sosial Idulfitri ke provinsi Hodeidah,” kata sumber Houthi seperti diberitakan Al Arabiya, Minggu (6/4/2025).

    Sumber tersebut mengatakan orang-orang dalam pertemuan itu tidak ada hubungannya dengan Houthi. 

    “Tidak ada hubungan antara mereka yang hadir pada pertemuan itu dan Houthi yang melakukan operasi,” ujarnya.

    Trump Unggah Video Serangan AS di Yaman

    Presiden AS Donald Trump membagikan video yang menurutnya menunjukkan serangan AS terhadap anggota Houthi.

    Video tersebut dirilis melalui akun @realDonaldTrump di platform Truth Social pada hari Jumat (4/4/2025).

    Video tersebut, yang tampaknya difilmkan oleh pesawat tak berawak, menunjukkan puluhan orang berdiri di sebuah oval di daerah pedesaan.

    Sebuah amunisi jatuh dari langit, menyebabkan ledakan dan meninggalkan kawah besar. Dua kendaraan dan tidak ada mayat yang terlihat setelah kejadian tersebut. 

    “Kelompok Houthi ini berkumpul untuk menerima instruksi tentang serangan. Waduh, tidak akan ada serangan dari kelompok Houthi ini!” tulis presiden AS dalam cuitannya.

    “Mereka tidak akan pernah menenggelamkan kapal kita lagi!” tambahnya.

    Beberapa pengguna platform Truth Social mengatakan orang-orang dalam video tersebut mungkin adalah warga sipil yang mengikuti pertemuan suku di Yaman, serta mengunggah foto-foto pertemuan serupa di masa lalu.

    Sementara itu, Trump tidak menyebutkan waktu dan lokasi video tersebut diambil.

    Sebelumnya pada awal pekan lalu, Houthi mengumumkan puluhan orang tewas dan terluka dalam serangan udara AS yang menargetkan sebuah pertemuan di Kegubernuran Al Hodeidah, Yaman barat.

    Menurut sumber Houthi, pengeboman ini menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka, tanpa menyebutkan jumlah korban secara spesifik.

    Sekutu Israel, AS, memulai kembali serangannya di Yaman sejak 15 Maret 2025.

    AS yang memimpin koalisi Laut Merah menyerang sasaran di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, dengan alasan untuk menghentikan Houthi yang memblokade kapal-kapal terkait Israel dan sekutunya di Laut Merah.

    Sebelumnya pada Oktober 2023, Houthi menyatakan solidaritasnya untuk warga Gaza yang menghadapi serangan Israel, dan mulai menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah serta meluncurkan serangan langsung ke Israel.

    Houthi menghentikan serangannya terhadap Israel, menyusul kesepakatan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada 19 Januari 2025.

    Namun, Houthi memulai kembali operasi militernya terhadap Israel pada 14 Maret 2025 setelah Israel mengabaikan permintaan Houthi untuk membuka kembali jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza selatan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Media Yaman Sekak Donald Trump, Klaim Bombardir Pejuang Houthi, Ternyata Orang Lagi Kumpul Idul Fitri

    Media Yaman Sekak Donald Trump, Klaim Bombardir Pejuang Houthi, Ternyata Orang Lagi Kumpul Idul Fitri

    GELORA.CO –  Presiden AS Donald Trump mengunggah video tengan serangan udara AS ke pejuang Houthi yang sedang berkumpul. Trump membuat narasi telah menghancurkan Houthi sehingga milisi itu tidak bisa lagi menyerang AS.

    “Houthi ini berkumpul untuk menunggu instruksi menyerang. Oops, tidak akan ada lagi serangan oleh Houthi ini. Mereka tidak akan lagi menenggelamkan kapal kita lagi,” tulis Trump.

    Dalam video tampak target berkumpul secara oval. Orang-orang itu sudah berada di garis bidik. Beberapa detik kemudian, kilatan terang muncul di tengah pemandangan, diikuti oleh asap yang mengepul.

    Rekaman beralih ke bidikan yang lebih lebar yang memperlihatkan kolom asap di atas lokasi yang tampak terkena dampak.

    Namun media Yaman mengatakan bahwa Trump mengebom pertemuan para suku, bukan para pejuang Houthi

    “Pengunjung yang datang ke suku-suku yang disambut dalam pertemuan oval seperti ini, yang juga digunakan untuk perayaan Idul Fitri,” demikian tulis akun RT melansir media Yaman. 

    Dilaporkan CNN, total biaya operasi militer AS terhadap militan Houthi yang didukung Iran di Yaman mendekati 1 miliar dolar AS hanya dalam waktu kurang dari tiga minggu, meskipun serangan tersebut berdampak terbatas pada penghancuran kemampuan kelompok teror tersebut.

    Serangan militer, yang diluncurkan pada 15 Maret, telah menggunakan amunisi senilai ratusan juta dolar untuk menyerang kelompok tersebut, termasuk rudal jelajah jarak jauh JASSM, JSOW, yang merupakan bom luncur berpemandu GPS, dan rudal Tomahawk. Demikian disampaikan oleh sumber di Pentagon.

    Menurut pejabat pertahanan, pesawat pengebom B-2 dari Diego Garcia juga digunakan untuk melawan Houthi, dan sebuah kapal induk tambahan serta beberapa skuadron tempur dan sistem pertahanan udara akan segera dipindahkan ke wilayah Komando Pusat.

    Sementara itu, militer Yaman yang dikuasai Houthi belum menyerah. Selama beberapa jam terakhir, pasukan rudal dan UAV, dengan partisipasi angkatan laut, bentrok dengan sejumlah kapal perang tersebut di Laut Merah utara, termasuk kapal induk Amerika ‘Truman’ dengan sejumlah rudal jelajah dan pesawat nirawak.

    Operasi penargetan, yang berlangsung selama berjam-jam, mencegah musuh melancarkan serangan agresif ke negara kita selama periode penargetan.

    Angkatan laut Angkatan Bersenjata melakukan operasi militer menargetkan kapal pasokan Amerika, kapal induk ‘Truman’ dengan rudal balistik.

    Pimpinan, rakyat, dan tentara Yaman dengan gagah berani berjuang dalam pertempuran untuk memenangkan rakyat Palestina yang tertindas, memenuhi tugas agama, moral, dan kemanusiaan.

    Angkatan Bersenjata, dengan pertolongan Tuhan, akan terus melaksanakan operasi dukungan dan pertahanan mereka hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan pengepungan dicabut.