Tag: Donald Trump

  • Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jakarta

    Serangan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menempatkan dunia di ambang perang dagang baru yang penuh dengan ketidakpastian.

    Sejak kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari silam, Trump sudah memberlakukan tarif terhadap berbagai negara dan produk.

    Namun pada 2 April lalu, pada hari yang disebutnya sebagai “Hari Pembebasan,” Trump mengumumkan penerapan tarif sebesar 10% pada semua produk impor yang masuk ke AS.

    Selain itu, dia juga menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk puluhan negara, termasuk China (34%) dan Uni Eropa (20%), yang diklaim Trump menyebabkan AS mengalami defisit perdagangan yang besar.

    Tindakan Trump memicu gelombang kritik terhadap Washington, dan tindakan balasan tarif telah mulai bermunculan dari sejumlah negara, termasuk China.

    Bagi sejumlah analis, apa yang terjadi saat ini mengingatkan kita pada momen kritis dalam ekonomi global yang terjadi hampir 100 tahun lalu.

    Nasionalisme

    Pada tahun 1930, era proteksionisme perdagangan dimulai.

    Pada Juni tahun itu, Undang-Undang Tarifjuga dikenal sebagai Undang-Undang Smoot-Hawley diberlakukan di AS setelah dipromosikan oleh Senator Reed Smoot dan politikus Willis Hawley.

    Pada akhirnya Depresi Besar terjadi selama satu dekade ke depan, memicu resesi ekonomi, penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan jutaan orang menganggur.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Sebuah anekdot yang dilaporkan dalam sebuah artikel mahjalah The Economist menggambarkan dampak undang-undang tersebut.

    “Saya hampir berlutut memohon Herbert Hoover (Presiden AS kala itu) untuk memveto undang-undang tersebut. Undang-undang itu mengintensifkan nasionalisme di seluruh dunia,” kata Thomas Lamont, penasihat presiden dan pemegang saham di bank investasi JP Morgan.

    Beberapa pihak meyakini undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler.

    Beberapa analis yakin bahwa undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler. (Getty Images)

    Proteksionisme

    Undang-Undang Smoot-Hawley menaikkan tarif impor sekitar 40% hingga 60% terhadap sekitar 900 produk dalam upaya melindungi petani dan sektor bisnis Amerika, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Corporate Finance Institute (CFI).

    Editor Encyclopedia Britannica, Adam Augustyn, menjelaskan bahwa pada1920-an, para petani Eropa mulai pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh Perang Dunia I.

    Persaingan dan turunnya harga pangan muncul kemudian.

    Baca juga:

    Di sisi lain, para petani terlilit utang dalam upaya meningkatkan produksi mereka.

    Sementara itu, sebagian besar tenaga kerja AS saat itu berada di pedesaansekitar 20%, menurut angka CFI.

    Selama kampanye presiden dalam Pilpres 1928, Herbert Hoover berjanji akan menaikkan harga impor pertanian.

    Namun, begitu ia menjabat, petani Amerika dan pemilik bisnis lainnya mulai melobi pemerintah untuk menerapkan tindakan perlindungan bagi para petani lokal.

    Herbert Hoover adalah Presiden Amerika Serikat saat itu. (Getty Images)

    Undang-Undang Smoot-Hawley diperkenalkan ke Kongres pada Mei 1929 dan ditandatangani oleh Presiden Hoover setahun kemudian, pada 17 Juni 1930.

    Kenaikan tarif ini mempengaruhi berbagai macam impor: telur, pakaian, minyak mentah, dan gula.

    Sulit untuk menghitung persentase kenaikan pajak karena perkiraannya bergantung pada volume atau berat produk, tetapi para ekonom memperkirakan kenaikannya berkisar antara 15% hingga 60%.

    Konsekuensi dari kebijakan tarif AS

    Selama dua tahun setelah penerapan Undang-Undang Smoot-Hawley, impor dan ekspor AS turun sekitar 40%.

    Kanada dan Eropa membalas aksi AS dengan menaikkan tarif pada produk AS.

    Tak hanya itu, beberapa bank mulai bangkrut, dan perdagangan global turun sekitar 65%, menurut beberapa data. Situasi ini menempatkan ekonomi dunia pada titik kritis.

    Sulit untuk mengetahui bagaimana babak baru perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya ini akan berakhir, tetapi studi terkini menunjukkan bahwa tarif akan merugikan pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi di negara-negara yang terlibat.

    Tarif yang diberlakukan Trump dalam periode pertama pemerintahannya, selain mempengaruhi perusahaan non-AS, juga merugikan perusahaan lokal dan konsumen lokal, menurut beberapa studi akademis.

    Alih-alih membuat warga AS lebih kaya, mereka harus membayar harga yang lebih tinggi.

    Selain itu, penerimaan pajak dari pengenaan tarif sangat rendah dibandingkan dengan apa yang dikumpulkan pemerintah melalui pajak individu dan perusahaan.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Lancarkan Serangan Drone ke Tel Aviv, AS Beri Peringatkan: Situasi Akan Semakin Buruk! – Halaman all

    Houthi Lancarkan Serangan Drone ke Tel Aviv, AS Beri Peringatkan: Situasi Akan Semakin Buruk! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman kembali meningkatkan tensi konflik dengan meluncurkan serangan terhadap target militer di Tel Aviv, Israel dan dua kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah.

    Pada Senin (7/4/2025), juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan pasukannya menyerang situs militer di wilayah Yafa, pinggiran Tel Aviv, menggunakan drone “Yafa”, seperti dilaporkan al-Masirah TV.

    “Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi untuk menghancurkan pangkalan militer Israel di wilayah pendudukan Yafa,” ujar Saree, dikutip dari TASS.

    Drone Yafa disebut sebagai hasil modifikasi dari drone Samad-3 milik Iran, yang memiliki jangkauan jelajah jauh dan mampu menjalankan misi ganda: pengintaian dan serangan.

    Selain menyerang Tel Aviv, Houthi juga mengklaim telah meluncurkan rudal jelajah dan drone ke arah dua kapal perusak milik AS di Laut Merah.

    Serangan ini dikatakan sebagai balasan atas agresi udara AS terhadap Yaman.

    “Serangan ke kapal perang Amerika merupakan tanggapan atas kejahatan AS terhadap rakyat Yaman,” kata Saree.

    Ia merujuk pada serangan udara AS ke sebuah rumah di Sanaa pada Minggu (6/4/2025), yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 20 lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Saree menegaskan Houthi akan terus melancarkan operasi hingga agresi Israel ke Jalur Gaza berhenti dan blokade dicabut.

    Kelompok ini menyatakan aksinya sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas dan rakyat Palestina.

    Israel Klaim Tembak Jatuh Drone

    Militer Israel (IDF) mengklaim telah mencegat sebuah drone yang mendekati wilayah udaranya dari arah timur.

    Drone tersebut dihancurkan di atas Gurun Aravah, bagian selatan Israel, menurut laporan The Times of Israel.

    AS Tingkatkan Operasi Militer

    Ketegangan antara Houthi dan AS meningkat sejak 15 Maret, ketika Presiden AS Donald Trump mengizinkan operasi militer untuk menargetkan basis-basis Houthi di Yaman.

    Washington menilai kelompok ini sebagai ancaman terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memperingatkan bahwa operasi militer terhadap Houthi akan terus berlanjut dan menjadi lebih intensif.

    “Ini adalah pekan-pekan yang buruk bagi Houthi, dan akan terus memburuk,” ujarnya dalam konferensi pers usai pertemuan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya (8/4/2025).

    Hegseth menyebut serangan udara AS menargetkan bunker senjata, sistem pertahanan udara, dan markas bawah tanah Houthi.

    Ia juga memperingatkan Iran agar menghentikan dukungannya terhadap kelompok tersebut.

    “Kami memiliki lebih banyak opsi dan tekanan untuk diberikan,” tegasnya.

    Dukungan dari Arab Saudi dan Operasi Lanjutan

    Menurut pernyataan Pentagon, Hegseth juga melakukan pembicaraan dengan Menhan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, guna membahas operasi militer terhadap Houthi serta kerja sama pertahanan regional.

    Juru bicara Pentagon Sean Parnell menyatakan bahwa keduanya sepakat pentingnya menegakkan kebebasan navigasi di Laut Merah dan melemahkan kekuatan Houthi.

    Presiden Trump menegaskan bahwa beberapa tokoh senior Houthi telah tewas dalam serangan udara terbaru, meski belum ada bukti publik yang disampaikan oleh Gedung Putih.

    Sebagai bagian dari operasi, militer AS dilaporkan telah mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 di Samudra Hindia, pesawat yang sebelumnya digunakan dalam serangan ke situs bawah tanah Houthi pada Oktober lalu.

    Latar Belakang Konflik dan Eskalasi Terbaru

    Ketegangan ini merupakan kelanjutan dari konflik panjang antara Houthi dan Israel sejak eskalasi di Gaza 2023.

    Meski sempat mereda karena gencatan senjata pada Januari, konflik kembali memanas sejak Maret, ketika Houthi mengancam menyerang kapal dagang dan pangkalan militer Israel.

    Kelompok ini juga memperingatkan akan menyerang kapal komersial yang terkait dengan Israel di perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk Pertanian dan Energi dari Amerika – Halaman all

    Indonesia Bakal Tingkatkan Impor Produk Pertanian dan Energi dari Amerika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) dibawah Presiden Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap sejumlah negara mitra dagang utama, termasuk Meksiko, Kanada dan Tiongkok. 

    Indonesia sendiri dikenakan tarif 32 persen, kebijakan ini tentu akan berdampak terhadap ekonomi nasional, termasuk rantai pasok internasional. Dimana kebijakan Trump tersebut dapat juga memengaruhi ekspor-impor Indonesia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan sejumlah strategi telah disusun pemerintah dalam mengantisipasi dampak kebijakan tersebut, seperti peningkatan impor produk asal AS yang belum dapat terpenuhi dari dalam negeri. 

    Fokus utama impor yang ditingkatkan adalah pada produk pertanian yang belum dapat diproduksi secara optimal di dalam negeri, diantaranya kedelai (soya bean) dan gandum (wheat), dimana sebagian besar berasal dari negara bagian di AS. 

    “Arahan Presiden, Pak Prabowo, bahwa kita akan meningkatkan produk dari Amerika, terutama juga produk agri-culture yang kita tidak punya, seperti soya bean dan wheat dari negara penghasil agri-culture, yang kebetulan daerah ini adalah daerah konstituennya republican,” ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Selain produk pertanian, Indonesia juga akan meningkatkan pembelian di sektor engineering products, serta energi berupa LPG dan LNG dari Amerika Serikat.  

    “Arahan Pak Presiden, kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG, peningkatan dari Amerika,” imbuhnya.

    Namun, kebijakan tersebut merupakan bentuk realokasi pembelian, bukan penambahan anggaran, sehingga tidak akan membebani APBN.

    Adapun untuk memperlancar kerja sama ini, pemerintah juga menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal guna mendorong masuknya produk-produk AS ke Indonesia. Upaya ini sekaligus meningkatkan daya saing ekspor Indonesia ke pasar Amerika.

    “Berikutnya juga memberikan insentif fiskal dan non-fiskal, agar impor dari Amerika bisa masuk dan daya saing ekspor kita meningkat,” jelasnya. 

    Sementara itu, dari sisi diplomatik, surat resmi dari pemerintah Indonesia telah disampaikan melalui Duta Besar RI kepada United States Trade Representative (USTR) dan Sekretaris Perdagangan AS.

    Surat tersebut telah diterima dan Duta Besar AS telah mengajukan permintaan untuk pembicaraan lanjutan.

    Pemerintah juga telah melakukan sosialisasi kepada berbagai asosiasi pelaku usaha, seperti KADIN, APINDO, MCEM, USABC dan lebih dari 100 asosiasi lainnya. 

    Airlangga menyebut, para pelaku usaha, termasuk perusahaan-perusahaan asal AS yang beroperasi di Indonesia, menyambut baik kebijakan tersebut. Pasalnya kebijakan ini turut mendukung kelancaran ekspor pengusaha ke negara asal.

    “Ini kita sudah rapatkan dan kita sedang siapkan teknisnya,” ungkap Menko Airlangga.

  • IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah! Airlangga Ungkap Pemicu Sebenarnya

    IHSG Anjlok dan Rupiah Melemah! Airlangga Ungkap Pemicu Sebenarnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Gejolak pasar keuangan Indonesia kembali mencuat seusai IHSG anjlok hingga 9,19% dan rupiah melemah yang sempat menyentuh Rp 17.000 per dolar AS pada Selasa (8/4/2025). Perdagangan saham pun dihentikan sementara (trading halt) akibat penurunan tajam sejak sesi pembukaan.

    Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, tren ekonomi Indonesia masih positif, meskipun saat ini pasar sedang terdampak dinamika global.

    “IHSG masih negatif, tetapi pagi ini sudah mulai rebound dan berada dalam tren positif,” ungkap Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta.

    Airlangga juga menyoroti faktor eksternal yang memicu gejolak, seperti IHSG anjlok dan rupiah melemah pada perdagangan hari ini. Salah satunya kebijakan tarif impor resiprokal dari Presiden AS Donald Trump pada masa jabatan keduanya.

    Indonesia disebut-sebut terkena imbas dari kebijakan tersebut dengan tarif sebesar 32%. “Begitu Trump umumkan tarif baru, ketidakpastian ekonomi global langsung melonjak, dan ini berdampak ke semua negara, termasuk kita,” ujar Airlangga.

    Meski rupiah melemah signifikan, ia menyebut situasi Indonesia masih lebih baik dibanding negara lain. “Di Jepang misalnya, pelemahan sampai 50%. Kita masih relatif terjaga. Begitu juga cadangan devisa dan obligasi kita masih aman,” tambahnya.

    Airlangga juga menekankan, meski risiko resesi global meningkat, tingkat probabilitas Indonesia masuk resesi hanya sekitar 5%, yang menurutnya cukup rendah.

    “Kondisi global memang tidak stabil, tetapi ekonomi kita tetap kuat. Kita terus monitor dan siap hadapi segala skenario,” pungkasnya terkait IHSG anjlok dan rupiah melemah pada perdagangan hari ini.

  • Rupiah melemah dipicu kepastian rencana penerapan tarif resiprokal AS

    Rupiah melemah dipicu kepastian rencana penerapan tarif resiprokal AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah dipicu kepastian rencana penerapan tarif resiprokal AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 April 2025 – 17:58 WIB

    Elshinta.com – Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick yang memastikan penerapan tarif resiprokal AS tidak akan ditunda.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 169 poin atau 1,01 persen menjadi Rp16.822 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.653 per dolar AS.

    “Rupiah tertekan oleh sentimen risk off yang masih sangat kuat dan berlanjut di pasar ekuitas dan mata-mata uang emerging yang masih melemah cukup besar pagi ini. Sentimen risk off dipicu oleh pernyataan Mendag AS yang memastikan tarif tidak akan ditunda,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif sedikitnya 10 persen ke banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terhadap barang-barang yang masuk ke negara tersebut. 

    Pemerintah AS menerapkan tarif impor baru yang terdiri dari tarif timbal balik yang berlaku 5 April dan tarif universal untuk barang masuk pada 9 April 2025.

    Indonesia berada di urutan ke delapan di daftar negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen. Sekitar 60 negara bakal dikenai tarif timbal balik separuh dari tarif yang mereka berlakukan terhadap AS.

    Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia bukan negara satu-satunya di kawasan Asia Tenggara yang menjadi korban dagang AS. 

    Ada pula Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen, dan 36 persen.

    Presiden AS mengatakan bahwa tarif timbal balik itu bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.

    Ia dan para pejabat pemerintahannya berpendapat bahwa AS telah “dirugikan” oleh banyak negara akibat praktik perdagangan yang dianggap tidak adil.

    “Trump juga hanya mau kesepakatan dengan China apabila defisit bisa diselesaikan,” kata Lukman.

    Secara keseluruhan, tarif pemerintah Amerika terhadap barang impor dari China mencapai 54 persen. Sebagai tanggapan, Dewan Negara China mengumumkan pemberlakuan tarif tambahan sebesar 34 persen untuk semua barang dari AS. Keputusan tersebut mulai berlaku pada 10 April.

    Sebelumnya, Trump sudah mengenakan tarif tambahan 25 persen untuk mobil yang diproduksi di luar AS mulai 3 April 2025 dan tarif 25 persen pada seluruh impor baja beserta aluminium.

    Pemerintahan Trump pun telah mengenakan bea tambahan impor sebesar 20 persen terhadap barang-barang asal China. Adapun China pada Februari hingga Maret sudah mengumumkan tarif 15 persen untuk impor batu bara dan produk gas alam cair dari AS. 

    Masih ada juga tarif 10 persen untuk minyak mentah, mesin pertanian, dan mobil bermesin besar.

    Selanjutnya, Beijing menetapkan tarif tambahan hingga 15 persen untuk impor produk pertanian utama AS, termasuk ayam, babi, kedelai, dan daging sapi.

    China tercatat eksportir terbesar kedua AS setelah Meksiko dan pasar ekspor terbesar ketiga AS setelah Kanada dan Meksiko.

    China tercatat mengekspor 426,9 miliar dolar AS ke AS berupa ponsel pintar, furnitur, mainan dan produk lainnya, tetapi juga membeli produk-produk AS seperti semikonduktor, bahan bakar fosil, barang pertanian dan barang lain senilai 147,8 miliar dolar AS.

    “Tekanan pada rupiah masih akan berkelanjutan selama perang dagang masih mengancam. BI (Bank Indonesia) diperkirakan akan terus mengintervensi menjaga rupiah di bawah atau tidak jauh dari Rp17 ribu. Tanpa intervensi, Rp17 ribu tidak akan bisa dipertahankan,” ucap Lukman.

    Sumber : Antara

  • China Tuduh AS Lakukan Pemerasan Ekonomi

    China Tuduh AS Lakukan Pemerasan Ekonomi

    PIKIRAN RAKYAT – Beijing kembali menyuarakan sikap tegasnya terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pemerintah China menyatakan tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan dari Washington, menyusul ancaman tarif tambahan sebesar 50% yang akan diterapkan AS apabila China tidak mencabut bea masuk 34% terhadap produk impor asal Amerika.

    Pernyataan keras ini disampaikan oleh Kementerian Keuangan China usai pemerintah AS secara resmi memberlakukan tarif baru pada pekan lalu. Langkah Trump ini memicu eskalasi terbaru dalam perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, menimbulkan kekhawatiran global akan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi internasional.

    Dalam tanggapan resminya, pihak China menyebut tindakan AS sebagai bentuk “pemerasan ekonomi” dan menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan tunduk terhadap tekanan sepihak. Seorang juru bicara industri perdagangan China bahkan menyebut keputusan AS menaikkan tarif sebagai kesalahan fatal yang mencerminkan sikap hegemonik.

    “Jika Amerika Serikat tetap bersikukuh dengan pendekatan seperti ini, maka China akan melawan hingga akhir,” ucapnya.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah China siap mengambil tindakan balasan yang tegas demi menjaga kepentingan nasional dan martabat ekonomi negaranya.

    Trump, melalui platform media sosialnya Truth Social, sebelumnya memperingatkan bahwa segala bentuk pembalasan terhadap kebijakan tarif AS akan dibalas dengan tarif tambahan yang lebih tinggi lagi.

    Jika ancaman ini direalisasikan, maka total tarif terhadap sejumlah barang impor dari China bisa mencapai 104%, memberi tekanan besar terhadap perusahaan-perusahaan Amerika yang bergantung pada rantai pasokan dari Negeri Tirai Bambu.

    Sementara itu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, menanggapi dengan kritik tajam terhadap langkah AS. Ia menyebut kebijakan tarif sebagai bentuk unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi yang bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional.

    Meski demikian, China tetap membuka peluang untuk dialog. Dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa, 8 April 2025 Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya tidak menginginkan perang dagang dan menegaskan kembali pentingnya dialog sebagai jalan penyelesaian.

    “Tidak ada pemenang dalam perang dagang,” kata perwakilan kementerian tersebut dengan tegas.

    Ketegangan ini berdampak langsung pada pasar global. Indeks saham berjangka AS mencatat penurunan tajam, sementara bursa saham London, FTSE 100, merosot lebih dari 300 poin sejak perdagangan dibuka pada Jumat lalu, mencerminkan kecemasan investor terhadap ketidakpastian ekonomi global yang terus membayangi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 70 negara di berbagai belahan dunia saling berlomba merayu AS agar dapat mengajukan negosiasi tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump

    Pernyataan itu diungkap  Menteri Keuangan Scott Bessent tepat setelah pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif impor mulai dari 10 persen ke 180 negara di seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

    Menkeu Bassent menjelaskan tarif impor diterapkan lantaran negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.

    Sebagai balasannya, Presiden Trump mengenakan tarif kepada negara-negara lain, kira-kira setengah dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.

    Agar terhindar dari kebijakan tersebut negara lain harus membayar sejumlah ‘uang’ demi mencabut tarif yang sangat tinggi.

    Trump menggambarkan uang itu digambarkan sebagai obat, yang bisa menahan pertumpahan darah lebih lanjut di pasar keuangan global.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.

    “Kami tidak ingin melakukan itu.” imbuhnya.

    Sementara itu, melansir laman resmi Gedung Putih, tarif resiprokal atau tarif timbal balik Trump dilakukan  dengan cara mengenakan bea ad valorem atau bea masuk tambahan pada barang impor dari semua mitra dagang Amerika Serikat.

    Langkah ini diberlakukan dengan dalih untuk menyeimbangkan kembali arus perdagangan global.

    Imbas kebijakan tersebut kini semua barang yang tidak dibuat di Amerika Serikat akan dikenakan pajak tambahan.

    Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan biaya barang yang akan di dijual ke pasar AS.

    Apabila kenaikan biaya terus terjadi akibatnya, produsen di luar Amerika akan mengalami penurunan dalam volume ekspor mereka, menambah beban suatu negara di tengah ancaman resesi dan gejolak ekonomi pasar global.

    Kekhawatiran ini yang mendorong puluhan negara untuk berbondong-bondong mengajukan negosiasi tarif impor ke pejabat AS. 

    Dengan 70 negara yang tercatat, Bessent menyebut AS akan menghadapi April-Juni yang sibuk dengan negosiasi.

    Dalam hal ini, dia menyinggung Jepang yang akan menjadi prioritas AS. 

    Pasalnya, Jepang dinilai cepat tanggap dan langsung menghubungi Washington untuk mendiskusikan  kesepakatan dalam perdagangan. 

    Negara Asia Lobi Trump Agar Pangkas Tarif Baru AS

    Terbaru, Pemerintah Indonesia dilaporkan tengah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bertandang ke Gedung Putih, usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen kepada barang-barang Indonesia.

    Tak hanya Indonesia, sejumlah negara di Asia termasuk India yang terkena tarif baru Trump juga berupaya keras melobi AS agar memangkas kebijakannya.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa mereka sedang melangsungkan penyelesaian cepat lewat Perjanjian Perdagangan Bilateral multi-sektoral yang saling menguntungkan dengan AS, pasca Trump memberlakukan tarif impor 26 persen kepada New Delhi.

    Meski Trump memberlakukan tarif impor 26 persen, namun Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India menegaskan bahwa negaranya akan “tetap berhubungan” dengan AS terkait tarif terbaru Trump.

    Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Vietnam, pasca Trump menghantam ekonomi Vietnam dengan tarif 46 persen pemimpin Vietnam mulai Gerak cepat, melobi Donald Trump untuk mengurangi tarif.

    Menyusul yang lainnya, Israel juga turut mengajukan perundingan dengan pejabat AS untuk mendapat pengurangan tarif yang diberlakukan Trump.

    Upaya ini dilakukan pemerintah Israel usai sekutu dekat AS ini terdampak tarif baru Trump sebesar 17 persen.

    Asosiasi Produsen Israel (MAI) mengatakan pengumuman tarif Trump benar-benar mengejutkan mereka, lantaran keputusan tersebut menimbulkan “tantangan besar” bagi ekonomi Israel.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Proyek Besar Elon Musk Gagal Total, Ada Apa?

    Proyek Besar Elon Musk Gagal Total, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu impian besar Elon Musk adalah menciptakan robotaxi di bawah Tesla. Robotaxi adalah taksi otomatis tanpa sopir yang sudah lebih dulu dikembangkan Waymo milik Alphabet.

    Selain itu, banyak perusahaan China yang juga sudah meluncurkan layanan komersial robotaxi. Bahkan, beberapa kota di China sudah ‘lumrah’ dengan keberadaan robotaxi.

    Namun, mimpi besar Musk untuk meningkatkan persaingan Tesla di industri robotaxi terancam gagal total. Padahal, Musk telah menjanjikan sistem mobil otomatis kepada investor sekitar satu dekade lalu.

    Namun hingga kini belum ada kemajuan apapun dari proyek besar tersebut. Tesla baru mengadopsi sistem otomatis sebagian saja. Tenggat yang diumbar Musk untuk merilis robotaxi pada Juni mendatang belum kelihatan tanda-tanda realisasinya.

    Sistem Tesla di Amerika Serikat (AS) bernama Full Self Driving (FSD) itu menggunakan kamera dan software. Keduanya akan menavigasi mobil secara otomatis ke jalanan hingga melakukan pengereman maupun merespon lampu lalu lintas, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (8/4/2025).

    Meski begitu, Tesla tetap mengingatkan pentingnya kontrol manusia di balik kemudi mobil. Dalam buku petunjuk, sistem mengharuskan pengguna memegang kemudi dengan tangan dan memperhatikan kondisi jalanan sekitar.

    Aspek keamanan dan keselamatan jadi kekhawatiran yang muncul dengan sistem FSD. Banyak pengguna yang mengabaikan ketentuan dan menggunakannya tanpa memegang kemudi.

    Sejumlah laporan tabrakan yang mengakibatkan cedera dan kematian juga terus terdengar.

    Di sisi lain, Tesla juga harus mendapatkan tantangan karena pilihan politik Musk. Dia diketahui sebagai pendukung setia Donald Trump hingga akhirnya menjadi bagian pemerintahan kedua presiden AS itu.

    Musk memimpin tim Departemen Efisien Pemerintah atau dikenal sebagai DOGE. Tugasnya memangkas tenaga kerja dan anggaran pemerintah.

    Setidaknya data dari Challenger Gray menyebutkan tim DOGE membuat lebih dari 280 ribu rencana PHK dan kontraktor federal pada 27 lembaga selama dua bulan terakhir.

    Hal ini jelas menimbulkan reaksi keras pada Tesla. Perusahaan mendapatkan berbagai aksi protes, boikot hingga aksi kriminal vandalisme, yang membuat pelanggan beralih ke merek lain.

    Hambatan Tesla untuk mewujudkan robotaxi juga dipicu perang dagang terbaru yang ditetapkan Trump. Padahal, banyak komponen Tesla yang dibeli dari China, salah satu negara yang kena tarif tinggi dari Trump.

    (fab/fab)

  • Takut Harga Naik Imbas Kebijakan Trump, Warga AS Ramai-ramai Beli Mobil Baru

    Takut Harga Naik Imbas Kebijakan Trump, Warga AS Ramai-ramai Beli Mobil Baru

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan tarif 25 persen untuk kendaraan dan suku cadang impor. Imbasnya, masyarakat setempat ramai-ramai membeli mobil baru sebelum harganya benar-benar naik.

    Disitat dari CBSNews, Timeunions dan ABC News, masyarakat AS ramai-ramai menyerbu dealer Honda dan Stellantis di kawasan setempat. Mereka khawatir, harga mobil yang telah mereka incar sejak lama naik drastis. Sehingga, makin sulit untuk dibeli.

    Mengutip pernyataan Trump, kebijakan impor otomotif seharusnya sudah berlaku sejak awal bulan ini. Namun, sejumlah pabrikan masih menahan harga dan belum berencana menaikkannya. Menurut prediksi pengamat, kenaikan baru terasa mulai pekan depan.

    “Tidak diragukan lagi, harga mobil pekan depan akan lebih mahal ketimbang hari ini,” ujar Dr. Kishore Kulkarni selaku profesor ekonomi di MSU Denver, dikutip Selasa (8/4).

    Presiden AS Donald Trump Foto: AP/Mark Schiefelbein

    Kulkarni menjelaskan, kenaikan harga kendaraan di AS masih belum bisa diprediksi dengan akurat. Namun, melihat pergerakan pasar sekarang ditambah semua dinamika yang terjadi, maka kenaikannya diyakini berkisar US$ 8 ribu (Rp 133 jutaan) hingga US$ 15 ribu (Rp 251 jutaan).

    Al Faller merupakan salah satu masyarakat AS yang menyerbu dealer mobil setelah muncul kebijakan Trump. Dia dan istrinya memang berencana membelikan kendaraan untuk anaknya yang mulai remaja. Mereka mulanya tak mau buru-buru.

    Namun, setelah Trump mengumumkan kebijakan impor, Faller dan istrinya mantap pergi ke dealer untuk membeli Honda Civic baru. Sebab, jika tak buru-buru, mereka khawatir harganya akan meroket.

    “Ada atau tidaknya tarif impor, harga kendaraan pasti tidak akan turun. Jadi kita beli saja sekarang,” kata Faller soal keputusannya membeli kendaraan baru.

    Warga AS Jangan Panic BuyingDealer mobil di Amerika Serikat. Foto: iStock.

    Pakar keuangan dari NerdWallet, Kimberly Palmer mengingatkan, mobil merupakan kebutuhan tersier yang harganya cukup tinggi. Sehingga, sebelum membelinya, harus diputuskan matang-matang alias tak boleh panic buying.

    “Membeli mobil merupakan keputusan finansial yang sangat besar. Harganya mahal dan berdampak signifikan pada keuangan Anda, jadi jangan terburu-buru jika belum sepenuhnya siap,” kata Palmer.

    Namun, jika keputusan membeli mobil sudah dirumuskan sejak lama dan dananya memang sudah disiapkan, maka ini waktu yang tepat untuk melakukan transaksi. Sebab, harganya masih cenderung stabil.

    “Jika Anda tahu Anda perlu membeli mobil dan itu sudah Anda putuskan dan sesuaikan dengan anggaran Anda, maka masuk akal untuk mempercepat jangka waktu pembelian,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • PP GPA Nilai Respons Presiden Prabowo Hadapi Perang Dagang Sudah Tepat

    PP GPA Nilai Respons Presiden Prabowo Hadapi Perang Dagang Sudah Tepat

    loading…

    Respons Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi perang dagang menyusul kebijakan tarif Presiden Amerika Serika Donald Trump sudah tepat. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-Washliyah (PP GPA) mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi tantangan global. Khususnya terkait perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Ketua Umum PP GPA Aminullah Siagian menyebut, keberanian dan kesigapan Prabowo dalam merespons kebijakan ekonomi proteksionis tersebut menunjukkan karakter kepemimpinan yang tegas dan berani.

    “Keberanian Presiden Prabowo menghadapi tekanan ekonomi global sangat mengingatkan kita pada sosok Presiden Soekarno di masa revolusi. Beliau menunjukkan semangat kemandirian dan keberpihakan pada kepentingan nasional,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo memilih jalur diplomasi dalam menanggapi pengenaan tarif sebesar 32% oleh Amerika Serikat terhadap produk Indonesia.

    “Respon tegas Presiden Prabowo yang menginginkan hubungan yang adil dan setara dengan Amerika Serikat dan akan mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington untuk membahas masalah ini adalah sikap yang proporsional dalam menanggapi situasi yang ada sesuai adab pergaulan internasional,” katanya.

    Selain itu, Prabowo juga telah berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN lainnya termasuk Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk merumuskan respons bersama terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS.

    “Respons Prabowo ini tepat bahwa dalam menghadapi perang tarif ini pemimpin ASEAN harus bersatu dalam sikap dalam mengantisipasi semua kemungkinan,” ucapnya.

    Seperti diketahui kebijakan tarif AS telah memicu volatilitas di pasar keuangan global, dengan indeks saham utama mengalami penurunan signifikan. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia tetap optimistis dapat menjaga stabilitas ekonomi domestik melalui langkah-langkah strategis dan diplomasi internasional.

    (cip)