Tag: Donald Trump

  • Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak 4%, Waspada Hal Ini – Page 3

    Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak 4%, Waspada Hal Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah Amerika Serikat melonjak lebih dari 4% pada Rabu (9/4), mencatat kenaikan harian tertinggi sejak Oktober 2024. Kenaikan harga minyak ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penurunan tarif impor untuk negara-negara selain China.

    Dikutip dari CNBC, kamis (10/4/2025), harga minyak mentah acuan AS (WTI) naik sebesar USD 2,77 atau 4,65%, dan ditutup pada level USD 62,35 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent sebagai acuan global turut menguat USD 2,66 atau 4,23% ke posisi USD 65,48 per barel.

    Sebelumnya, harga WTI sempat anjlok hingga USD 55,12 per barel setelah China mengumumkan tarif sebesar 84% atas barang-barang asal AS sebagai balasan atas kebijakan tarif Trump. Tarif impor dari China ini mulai berlaku pada 10 April.

    Namun pasar minyak berbalik arah setelah Trump secara tiba-tiba melunakkan kebijakan perdagangannya. Presiden AS tersebut menyatakan bahwa tarif impor sebesar 10% akan diberlakukan selama 90 hari untuk semua negara, kecuali China. Untuk China, tarif dinaikkan secara langsung menjadi 125%.

    Kekhawatiran Dunia

    Ketegangan perang dagang yang dikhawatirkan memicu resesi global menjadi kekhawatiran utama pelaku pasar, karena dapat menurunkan permintaan minyak dunia.

     

  • Tarif Trump Buat China Melonjak jadi 125%, Negara Lain Ditunda 90 Hari – Page 3

    Tarif Trump Buat China Melonjak jadi 125%, Negara Lain Ditunda 90 Hari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (9/4) kembali menaikkan tarif impor terhadap China menjadi 125%.

    Mengutip CNBC International, Kamis (10/4/2025) Trump mengatakan dalam sebuah postingan media sosial bahwa ia menaikkan tarif pada impor dari China menjadi 125% dan akan “berlaku segera” 

    China, yang merupakan mitra dagang terbesar ketiga AS sebelumnya mengatakan akan menaikkan tarifnya untuk impor dari AS menjadi 84%.

    Selain itu, Trump juga menurunkan tarif baru untuk impor dari sebagian besar mitra dagang AS menjadi 10% selama 90 hari untuk memungkinkan negosiasi perdagangan dengan negara-negara tersebut.

    75 Negara Negosiasi

    Presiden AS mengatakan, lebih dari 75 Negara telah menghubungi pejabatnya untuk bernegosiasi setelah ia mengumumkan tarif impor baru minggu lalu.

    “Yah, saya pikir orang-orang sedikit bertindak tidak semestinya,” ujar Trump ketika ditanya kemudian tentang alasan menunda kenaikan tarif impor hingga 90 hari.

    “Mereka mulai gelisah, Anda tahu, mereka mulai sedikit gelisah, sedikit takut,” ucap Trump di Gedung Putih.

    Dalam keterangan terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessett mengklaim bahwa Trump bermaksud untuk menghentikan tarif luas yang diumumkan pekan lalu.

    “Ini adalah strateginya selama ini,” ucap Bessent di Gedung Putih.

    Diwartakan sebelumnya, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong buka suara terkait pengenaan tarif impor AS sebesar 10% terhadap negaranya oleh Amerika Serikat.

    Dia menyebut, keputusan pengenaan tarif impor 10% oleh Presiden AS Donald Trump “bukan tindakan yang dilakukan seseorang terhadap seorang teman”.

  • Tarif Impor Trump: Harga Sepatu Nike dan Adidas Asal Indonesia Makin Mahal? – Page 3

    Tarif Impor Trump: Harga Sepatu Nike dan Adidas Asal Indonesia Makin Mahal? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor, termasuk terhadap Indonesia, pada Rabu, 2 April 2019. Kebijakan tarif impor ini, yang mencapai 32 persen untuk Indonesia, berdampak pada beberapa produk ekspor Indonesia seperti tekstil, garmen, alas kaki, dan kelapa sawit.

    “Langkah ini bertujuan menciptakan lapangan kerja di AS dan mengatasi praktik perdagangan yang dianggap tidak adil,” kata Donald Trump seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (10/4/2025).

    Namun, dampaknya terhadap harga sepatu Nike dan Adidas di Indonesia ternyata relatif kecil, menurut berbagai sumber dan analis ekonomi.

    Meskipun Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32%, kenaikan harga sepatu Nike yang diproduksi di Indonesia dan diekspor ke AS, berkisar antara USD 15-20, sementara harga jual di AS mencapai USD 50-70. Dengan tarif 32%, kenaikan harga hanya sekitar USD 6,40, atau sekitar 10% dari harga jual di AS.

    Dampak ke Indonesia Kecil

    Dampak ini akan jauh lebih kecil di Indonesia karena harga jual di pasar domestik jauh lebih rendah. Hal serupa diperkirakan berlaku untuk produk Adidas, meskipun data spesifik untuk merek ini kurang tersedia.

    Faktanya, sebagian besar beban biaya akibat tarif impor ditanggung oleh produsen dan konsumen di Amerika Serikat, bukan produsen di Indonesia.

    Kenaikan harga di AS mungkin terjadi, tetapi tidak secara proporsional sebesar tarif yang diterapkan. Kebijakan tarif tersebut dinilai lebih bermuatan politik daripada murni kebijakan ekonomi atau perdagangan, bertujuan memberikan tekanan politik dan membuka ruang negosiasi ulang bagi Amerika Serikat.

  • Menakar Posisi PDIP Usai Pertemuan Megawati dan Prabowo, Tetap Oposisi?

    Menakar Posisi PDIP Usai Pertemuan Megawati dan Prabowo, Tetap Oposisi?

    Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah momen Hari Raya Idulfitri 2025, Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akhirnya bertemu. Lantas, bagaimana posisi PDIP setelah pertemuan tersebut? 

    Seperti diketahui, kedua tokoh bangsa itu bertemu di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam. 

    Prabowo tampak mengenakan pakaian kebesarannya, yakni baju safari warna khaki dengan setelan celana panjang warna hitam. Sementara itu, Megawati mengenakan baju batik ungu bermotif bunga. Foto keduanya tengah duduk di satu sofa sambil tersenyum diunggah oleh Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melalui akun X resmi miliknya. 

    Bak sahabat lama, Prabowo dan Megawati berbincang santai selama 1,5 jam. Kedua tokoh politik itupun tampak tersenyum simpul sembari ditemani teh hangat di atas meja. 

    Meski ditunggu lama, pertemuan antara Prabowo dengan Megawati nyaris tidak terendus publik. Selama berbulan-bulan sejak pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI, PDIP dan Gerindra saling ‘lempar bola’ soal kapan keduanya akan bertatap muka. 

    Sekretaris Jenderal atau Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkap isi pembicaraan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

    Muzani menuturkan Megawati banyak berbicara tentang pengalamannya saat menjadi Presiden RI ke-5 lI, terutama ketika menghadapi situasi yang tak mudah dalam pemulihan ekonomi nasional.

    “Karena Pak Prabowo juga bicara tentang berbagai macam problem dan tantangan global yang sekarang ini mengemuka, utamanya akibat dari kebijakan Presiden Donald Trump berkaitan dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk-produk Indonesia terhadap ekspor di Amerika dan banyak negara-negara yang juga terkena,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).

    Sebab itu, kata Muzani, Megawati menyampaikan pengalamannya dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional yang pada saat masanya juga tidak mudah. 

    “Dan Pak Prabowo sangat memperhatikan berbagai pandangan, pengalaman yang pernah dilakukan oleh Ibu Mega dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional,” ungkapnya.

    Ketua MPR RI ini melanjutkan, dari pertemuan ini pun Prabowo dan Megawati sepakat untuk menjadikan situasi ini sebagai momentum untuk membangkitkan produk-produk Indonesia.

    “Itulah beberapa hal yang dibicarakan oleh kedua pemimpin di dalam pertemuan hampir satu setengah jam yang saya dapatkan dari penjelasan Pak Prabowo,” ucap Muzani. 

    PDIP Tetap Oposisi atau Gabung Koalisi? 

    Usai pertemuan tersebut, Muzani melempar sinyal bahwa PDIP tetap berada di luar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Ya kira-kira seperti itu, pokoknya begitu [PDIP tetap di luar pemerintahan],” ungkapnya. 

    Meski demikian, Muzani mengatakan pada prinsipnya Megawati berharap bahwa pemerintahan Prabowo bisa berjalan efektif setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu.

    “Pada prinsipnya Ibu Megawati berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara yang menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” urainya.

    Sebab itu, dia pun menerangkan bahwa PDIP disebutkan terbuka jika Prabowo ingin merajut kerjasama. Terlebih, jika tujuannya untuk memperkuat pemerintahan meski memang posisinya berada di luar pemerintahan.

    “Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi,” pungkas Muzani.

    Rencana Lama yang Baru Terealisasi 

    Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli mengungkapkan bahwa Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto sudah merencanakan pertemuan sejak lama.

    Namun karena kesibukan masing-masing, pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan dan Ketua Umum Partai Gerindra itu baru bisa terlaksana pada Senin (7/4/2025) malam. 

    “Meski kedatangan Presiden Prabowo ke kediaman Ibu Megawati bersifat mendadak, tetapi antara Ibu Megawati dan Presiden Prabowo sebenarnya sudah merencanakan pertemuan sejak lama,” kata Guntur dilansir dari Antara, Rabu (9/4/2025).

    Rencana pertemuan itu, kata dia, di antaranya dibahas ketika momen silaturahmi Ketua MPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani ke kediaman Megawati pada 25 Desember 2024. Saat itu Megawati menitipkan obat minyak gosok untuk Prabowo kepada Muzani.

    Dalam berbagai kesempatan, menurut dia, Megawati sering menyebutkan bahwa dirinya merasa tidak memiliki hambatan berkomunikasi dengan Prabowo, meskipun posisi politik partai berlambang banteng moncong putih itu berada di luar pemerintahan.

    Sebagai tokoh nasional, dia mengatakan keduanya membahas masalah-masalah strategis nasional terutama hal-hal yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan rakyat dalam bingkai negara hukum Pancasila.

    Ke depannya, menurut dia, Megawati dan Prabowo berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi, terkait hal yang menyangkut kepentingan-kepentingan strategis nasional dan internasional yang akan berdampak kepada nasib rakyat dan masa depan bangsa.

    “Ibu Megawati dan Presiden Prabowo melangsungkan pembicaraan empat mata selama sekitar 1,5 jam,” kata dia.

    Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Dimas Oky Nugroho mengemukakan bahwa pertemuan itu bisa memperkuat kolaborasi lintas partai politik dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

    Menurutnya, Prabowo telah menampilkan peran sebagai pemimpin nasional yang inklusif dan strategis melalui pertemuannya dengan Megawati tersebut.

    “Pertemuan ini telah menunjukkan kepada publik dan masyarakat luas, bahwa seorang Presiden harus mampu memainkan peran dan tanggung jawab kepemimpinan nasionalnya, sebagai sebuah national display, secara bijaksana, kohesif dan cerdas,” tuturnya di Jakarta, Rabu (9/4/2025).

    Dia juga berharap pertemuan Megawati dan Prabowo tersebut tidak hanya simbolik saja tetapi juga harus tercermin dalam kualitas pemerintahan ke depan.

    “Harapannya, pertemuan dan soliditas politik yang dibangun ini tentunya harus berdampak pada kapasitas dan kualitas pemerintahan, atau aspek governability, dalam menjalankan mandat rakyat, menjaga kepentingan nasional, sekaligus merespon berbagai isu dan tantangan negara-bangsa baik domestik maupun global,” katanya.

  • Harga Emas Melonjak Lebih dari 2% Akibat Ketegangan Dagang AS-China – Page 3

    Harga Emas Melonjak Lebih dari 2% Akibat Ketegangan Dagang AS-China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik lebih dari 2% pada Rabu (9/4) dan mencatatkan performa harian terbaiknya sejak Oktober 2023. Kenaikan harga emas ini didorong oleh lonjakan permintaan aset safe haven di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, setelah Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor untuk China.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (10/4/2025), harga emas spot tercatat naik 2,6% menjadi USD 3.059,76 per ons pada pukul 14:23 waktu setempat (ET), setelah sempat menyentuh hampir USD 3.100 di sesi perdagangan sebelumnya. Penguatan terjadi usai pengumuman Trump yang menangguhkan tarif baru untuk sebagian besar negara, kecuali China.

    Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 3% dan ditutup di USD 3.079,40.

    “Emas terus menjadi lindung nilai terhadap ketidakstabilan. Ketika tarif impor menjadi isu besar dan ekspektasi inflasi meningkat, investor mencari aset aman seperti emas,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

    Penundaan Tarif Impor

    Trump menyatakan telah menyetujui jeda 90 hari untuk tarif impor baru terhadap banyak negara, namun secara bersamaan meningkatkan tarif terhadap impor dari China hingga 125%, berlaku segera.

    Kekhawatiran bahwa tarif tersebut akan memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi mendorong investor meninggalkan saham dan komoditas industri, dan beralih ke emas.

     

  • Mayoritas Warga AS Ternyata ‘Benci’ Israel, Pew Research Center: Dukung Rakyat Gaza Palestina – Halaman all

    Mayoritas Warga AS Ternyata ‘Benci’ Israel, Pew Research Center: Dukung Rakyat Gaza Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) rupanya tidak mendukung atau berpandangan buruk pada Israel, terutama atas genosida di Gaza Palestina.

    Hal itu merupakan hasil dari jajak pendapat atau hasil survei terbaru Pew Research Center yang dipublikasikan pada hari Selasa (8/4/2025).

    Menurut badan survei tersebut, hal ini menandai peningkatan 11 poin sejak Maret 2022.

    Selain itu, dalam hasil survey, jumlah orang dewasa AS yang menyuarakan pandangan yang sangat tidak baik terhadap Israel meningkat sekitar dua kali lipat selama periode ini.

    Menurut jajak pendapat, mayoritas warga AS, sekitar 62 persen, memberikan dukungan pada Palestina dan menentang pengambilalihan Jalur Gaza oleh AS.

    Lantas 49 persen sangat menentang.

    Dan 22 persen tidak yakin, sementara 15 persen mendukung.

    Bahkan di kalangan Republik, 44 persen menentang kontrol AS atas Gaza, dibandingkan dengan hanya 27 persen yang mendukung gagasan tersebut.

    “Selain itu, 38 persen warga AS tidak yakin Presiden (Donald Trump) akan meneruskan kebijakan ini,” bunyi hasil survey Pew lainnya.

    Partai Demokrat relatif bersatu dalam penentangan mereka, dengan 80 persen menentang tindakan tersebut (upaya AS ambil alih Gaza), termasuk 72 persen yang sangat menentangnya.

    Jajak pendapat itu juga menunjukkan bahwa 31 persen orang Amerika meyakini Trump terlalu bias terhadap Israel, dibandingkan dengan 29 persen yang meyakini dia berimbang, dan 37 persen yang tidak yakin.

    Sebagai perbandingan, Juli 2024 lalu, 21 persen warga Amerika meyakini mantan Presiden Joe Biden terlalu memihak pada Israel.

    20 persen meyakini ia terlalu memihak pada Palestina, 18 persen mengatakan ia mencapai keseimbangan yang tepat, dan 40 persen tidak yakin.

    Di semua partai, setidaknya sepertiga dari masing-masing koalisi tidak yakin tentang penanganan Trump terhadap hubungan ini. 

    Sementara sekitar setengah dari Partai Republik percaya Trump telah mencapai keseimbangan (terkait penindasan di Palestina oleh Israel) yang tepat (51 persen).

    Persentase yang sama dari Partai Demokrat (50 persen) percaya bahwa Trump terlalu memihak Israel.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Balasan Keras Adik Kim Jong Un Usai AS dkk Ingin Denuklirisasi Korut

    Balasan Keras Adik Kim Jong Un Usai AS dkk Ingin Denuklirisasi Korut

    Jakarta

    Adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Yo Jong, meradang terhadap Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang. Pasalnya, aliansi ketiga negara itu ingin melucuti nuklir yang dikembangkan Korut.

    Kim Yo Jong mengecam upaya yang dipimpin AS melucuti persenjataan nuklir Pyongyang. Kim Yo Jong menyebut gagasan denuklirisasi Korut hanyalah “khayalan”.

    Para diplomat Korea Selatan, Jepang, dan AS di sela-sela pertemuan NATO pekan lalu menyampaikan rilis yang isinya “menegaskan kembali komitmen tegas mereka untuk denuklirisasi sepenuhnya” Korut.

    Kim Yo Jong menyebut setiap diskusi untuk meyakinkan Korut agar menyerahkan senjata nuklirnya “tidak lebih dari sekadar khayalan yang tidak akan pernah menjadi kenyataan”.

    “Jika ada pihak yang secara terbuka berbicara tentang penghentian senjata nuklir… itu merupakan tindakan paling bermusuhan yang mengingkari kedaulatan DPRK,” cetus Kim Yo Jong menyebut nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea, dalam pernyataan yang dirilis kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Rabu (9/4).

    “Hal itu hanya mengungkap sepenuhnya kegelisahan AS, Jepang, ROK (nama resmi Korsel-red), yang putus asa karena berbicara tentang ‘denuklirisasi’ secara bersamaan,” sindir adik Kim Jong Un itu.

    Bukan Geram Pertama Kali

    Kim Jong Un dan Kim Yo Jong. (Getty Images/Pool)

    Kegeraman Kim Yo Jong terhadap AS dkk bukan yang pertama kalinya. Kurang dalam sebulan terakhir, kegeraman Kim Yo Jong ini merupakan yang kedua disampaikan.

    Pada awal Maret lalu, dia mengecam Washington atas kunjungan kapal induk Angkatan Laut AS ke pelabuhan Busan, Korsel, dan menuduh pemerintahan Presiden Donald Trump “melanjutkan kebijakan permusuhan pemerintahan sebelumnya”.

    Saat masa jabatan pertamanya, Trump menjadi Presiden AS pertama yang masih aktif menjabat yang bertemu dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un, ketika keduanya melakukan pembicaraan tahun 2018 lalu dalam upaya mencapai kesepakatan tentang denuklirisasi.

    Sejak menjabat Presiden AS untuk kedua kalinya, Trump menyebut Korut sebagai “kekuatan nuklir”.

    Pyongyang telah meningkatkan upaya untuk semakin memperkuat kemampuan nuklir dan militernya sejak pertemuan puncak antara Kim Jong Un dan Trump di Hanoi tahun 2019 lalu berujung kegagalan mencapai kesepakatan.

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Top 3: Donald Trump Naikkan Tarif Impor dari China jadi 104% – Page 3

    Top 3: Donald Trump Naikkan Tarif Impor dari China jadi 104% – Page 3

    Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di era Presiden Prabowo mengalami defisit Rp 104,2 triliun per 31 Maret 2025.

    Angka ini mencerminkan sekitar 16,9 persen dari total defisit yang ditargetkan sepanjang tahun, yakni Rp 616,2 triliun.

    Meskipun demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa angka tersebut masih berada dalam batas wajar dan aman, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 62 Tahun 2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025 yang telah disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat diangka 2,53 persen.

    berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit APBN dibatasi maksimal 3 persen dari PDB.

    “2,53 persen itu artinya defisit Rp 616 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional, di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, ditulis Rabu (9/4/2025).

    Pendapatan Negara Belum Optimal

    Defisit APBN berasal dari sisi pendapatan negara, dimana realisasi hingga akhir Maret 2025 baru mencapai Rp 516,1 triliun, atau setara 17,2 persen dari target tahunan sebesar Rp 3.005,1 triliun.

    Kontribusi terbesar berasal dari sektor perpajakan, yakni sebesar Rp 400,1 triliun. Angka tersebut baru memenuhi 16,1 persen dari target penerimaan perpajakan yang ditetapkan sebesar Rp 2.490,9 triliun.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • Tarif Trump Buat China Melonjak jadi 125%, Negara Lain Ditunda 90 Hari – Page 3

    Trump Tunda Penerapan Tarif Impor Resiprokal 90 Hari, Kecuali China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor baru sebesar 125% untuk impor dari China, yang berlaku langsung.

    Keputusan ini diungkapkan melalui unggahan di platform Truth Social, dengan alasan “kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China terhadap pasar global.”

    Dikutip dari Euronews, Kamis (10/4/2025), dalam pernyataannya, Trump juga menyampaikan bahwa pemerintahannya memberikan penangguhan tarif selama 90 hari bagi sebagian besar negara mitra dagang. Namun, China secara khusus tidak termasuk dalam kebijakan penangguhan tersebut.

    Trump menyebut bahwa lebih dari 75 negara telah mengajukan permintaan untuk menegosiasikan ulang perjanjian dagang sejak pengumuman paket tarif “Hari Pembebasan”.

    Awalnya, ia menyiratkan bahwa penangguhan ini hanya berlaku untuk negara-negara tersebut. Namun, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa penangguhan 90 hari berlaku untuk hampir semua negara, kecuali China, dan selama masa negosiasi akan diberlakukan tarif universal sebesar 10%.

    Pasar Global Langsung Positif

    Pasar global langsung merespons positif, dengan indeks Dow Jones melonjak hingga 2.000 poin hanya dalam hitungan menit setelah pengumuman tarif baru tersebut.

    Rangkaian tarif terbaru dari Trump mulai berlaku setelah tengah malam, dengan rincian tarif sebagai berikut:

    Pihak administrasi Ameriak Serikat berupaya menenangkan kekhawatiran para pemilih, anggota Kongres dari Partai Republik, dan para CEO dengan menyatakan bahwa tarif tersebut masih bersifat negosiasi. Namun, mereka juga menegaskan bahwa proses negosiasi ini bisa memakan waktu berbulan-bulan.

  • Anthony Budiawan: Dunia Dibuat Was-was oleh Aksi Tarif Trump

    Anthony Budiawan: Dunia Dibuat Was-was oleh Aksi Tarif Trump

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan kembali menyinggung kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Pasalnya, Trump diketahui memberlakukan Tarif Resiprokal putaran kedua kepada China.

    Dikatakan Anthony, Trump memberlakukan tarif impor dasar 10 persen kepada semua produk impor dari seluruh negara di dunia pada 2 April kemarin.

    “Ditambah tarif resiprokal yang besarnya berbeda untuk setiap negara,” ujar Anthony kepada fajar.co.id, Rabu (9/4/2025).

    Tambahnya, China dikenakan tarif resiprokal 54 persen yang merupakan tarif tertinggi dari semua negara.

    “Tentu saja China harus menunjukkan kekuatannya. China tidak bisa diperlakukan sewenang-wenang oleh pihak manapun,” ucapnya.

    Dituturkan Anthony, China sejatinya tidak tinggal diam, mereka melakukan pembalasan atau retaliasi dengan mengenakan tarif resiprokal balasan sebesar 34 persen terhadap semua produk Amerika.

    “Retaliasi China dapat dipahami sebagai pengakuan secara tidak langsung bahwa China hanya dapat menerima kenaikan tarif impor sebesar 20 persen. Jangan 54 persen,” sebutnya.

    Kata Anthony, apa yang dilakukan Trump dapat disebut antara hal yang mengejutkan atau sebaliknya, menghidupkan mesin tarif resiprokal putaran kedua kepada China.

    “Besarnya tidak tanggung-tanggung, 50 persen. Sehingga, total tarif impor produk China ke Amerika mencapai 104 persen,” imbuhnya.

    Melihat langkah tersebut, Anthony mengatakan bahwa Trump sangat serius dengan kebijakan tarif resiprokalnya.