Tag: Donald Trump

  • Komisi VII DPR: Kebijakan tarif Trump momentum tingkatkan daya saing

    Komisi VII DPR: Kebijakan tarif Trump momentum tingkatkan daya saing

    Medan (ANTARA) – Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi momentum untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

    “Sehingga dengan adanya peningkatan daya saing, jadinya kualitas produk kita semakin baik pula,” ujar Saleh di Medan, Kamis.

    Karena, menurut dia, semakin meningkatkan produk yang berkualitas, sehingga ekspor produk bukan hanya ke Amerika Seikat, tapi membuka pasar ke negara yang baru.

    “Misalkan di negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan itu saya kira pasar yang sangat menjanjikan,” ucap dia.

    Saleh juga mengingatkan perusahaan agar mewaspadai tantangan masa yang akan datang, tentu harus mengikuti program pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin baik.

    Di sisi lain, ia mengatakan, kebijakan Trump tersebut penting disikapi dengan bijaksana, sebab kebijakan itu langsung atau tidak langsung juga berdampak luas bagi perekonomian Indonesia.

    Menurut dia, akibat dari kebijakan tersebut juga berdampak ke negara lain seperti China, Jepang maupun negara Eropa, sehingga harga barang juga naik.

    “Terutama yang berdampak kepada produsen di Indonesia akan bersaing, kalau harga barang luar negeri dengan tarif masuk naik, pasti harga barang juga naik. Jadi modal dibutuhkan lebih banyak lagi,” kata dia.

    Saleh melihat pemerintah saat ini sedang melakukan negosiasi kepada Donald Trump, dan satu sisi masyarakat juga diminta agar membeli produk dalam negeri.

    Sebelumnya, Indonesia terkena kenaikan tarif AS, dengan besaran 32 persen. Sekitar 60 negara bakal dikenai tarif timbal balik separuh dari tarif yang mereka berlakukan terhadap AS.

    Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia bukan negara satu-satunya di kawasan Asia Tenggara yang menjadi korban dagang AS. Ada pula Malaysia, Kamboja, Vietnam serta Thailand dengan masing-masing kenaikan tarif 24 persen, 49 persen, 46 persen dan 36 persen.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Emas laris, analis ingatkan idealnya 30 persen portofolio investasi

    Emas laris, analis ingatkan idealnya 30 persen portofolio investasi

    Wajar, sebagai aset safe haven, permintaan emas meningkat di tengah ketidakpastian perekonomian global

    Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong menyampaikan alokasi investasi aset emas idealnya sebesar 20 sampai 30 persen dari portofolio investasi.

    Bahkan, pada umumnya investor hanya mengalokasikan investasi ke aset emas sekitar 5 persen, terkecuali apabila ada gejolak ekonomi di tingkat global.

    “Sebagai aset safe haven, pada umumnya investor hanya mengalokasikan sekitar 5 persen. Dalam keadaan yang tidak menentu sekarang, bisa menaikkan ke 20 sampai 30 persen,” ujar Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, apabila investor mengalokasikan investasi seluruhnya ke aset emas dari total portofolio, hal itu cenderung tidak bijaksana dan lebih mengarah ke spekulasi.

    Di sisi lain, membeli aset emas saat kondisi gejolak ekonomi global saat ini merupakan pilihan yang bijaksana.

    “Apabila investor all in 100 persen (emas), maka ini juga tidak bijaksana, dan lebih menjurus ke spekulasi. Namun secara umum, membeli emas di saat seperti sekarang adalah hal yang bijaksana,” ujar Lukman.

    Setelah libur Lebaran, masyarakat terpantau berbondong-bondong berburu emas sebagai instrumen investasi seiring adanya gejolak global imbas dari kebijakan tarif AS.

    “Wajar, sebagai aset safe haven, permintaan emas meningkat di tengah ketidakpastian perekonomian global,” ujar Lukman.

    Selain emas, untuk aset safe haven, Ia merekomendasi aset investasi mata uang asing, di antaranya Franc Swiss (CHF) , Yen Jepang (JPY), serta dolar Amerika Serikat (AS)

    “Selain emas, mata uang CHF, JPY, USD,” ujar Lukman.

    Pada perdagangan hari ini, Kamis (10/040, harga emas Antam melambung sebesar Rp34.000 menjadi Rp1.846.000 dari sebelumnya Rp1.812.000 per gram, dengan harga jual kembali (buyback) emas batangan turut meroket menjadi Rp1.696.000 per gram.

    Pada Rabu (9/4/2025) sore waktu AS, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen.

    Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengumumkan China akan menaikkan tarif tambahan menjadi 84 persen untuk produk impor dari AS.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Bisa Terkapar ke 5.500, Gara-gara Trump Naikkan Tarif Impor!

    IHSG Bisa Terkapar ke 5.500, Gara-gara Trump Naikkan Tarif Impor!

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali jadi sorotan. Setelah libur panjang, IHSG langsung dibuka melemah tajam. Penyebab utamanya? Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor untuk hampir semua negara, termasuk Indonesia.
     
    Langkah agresif Trump dalam perang dagang ini bukan cuma bikin panas hubungan internasional, tapi juga bikin pasar keuangan dalam negeri limbung.
    Trump naikkan tarif, pasar langsung panik
    Trump mengumumkan tarif impor baru yang mencapai 49 persen, dengan Indonesia masuk dalam daftar negara terdampak. Produk asal Indonesia kini dikenai tarif sebesar 32 persen. 
     
    Meski kemudian diberi masa penangguhan selama 90 hari, pasar terlanjur keburu cemas. Untuk sementara, negara-negara selain Tiongkok dikenakan tarif umum sebesar 10 persen. Tapi efek domino dari kebijakan ini tetap terasa di banyak pasar, termasuk Indonesia. Bursa Wall Street dan bursa saham Asia juga ikut anjlok, menambah tekanan di pasar global.
     

    IHSG jadi cermin ekonomi Indonesia ke depan
    Penurunan IHSG kali ini bukan sekadar reaksi sesaat. Menurut Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Dimas Krisna Ramadhani, ini adalah sinyal serius tentang arah ekonomi Indonesia ke depan.

    “Sebagai indikator awal perekonomian atau leading indicator, IHSG memberikan sinyal penting mengenai arah perekonomian Indonesia ke depan dan oleh karena itu pergerakan IHSG harus diperhatikan dengan seksama oleh para investor,” ujar Dimas keterangan tertulis, Kamis, 10 April 2025.
     
    Menurutnya, tantangan ekonomi Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan kebijakan moneter yang terbatas. Diperlukan strategi kebijakan yang lebih jitu untuk menanggulangi tekanan global yang sedang terjadi.

    ARB 15% dinilai kurangi likuiditas
    Di tengah gejolak pasar, Bursa Efek Indonesia sempat mengaktifkan trading halt demi meredam tekanan jual yang berlebihan. Langkah ini diapresiasi oleh Dimas. Namun, ia juga mengkritik kebijakan Auto Reject Bawah (ARB) sebesar 15 persen karena justru bisa membuat pasar makin kering.
     
    “Jika ekonomi global mengalami perlambatan, Indonesia juga berisiko mengalami hal yang sama,” ujar dia.
     
    Kondisi ini membuat investor semakin hati-hati dalam mengambil keputusan, apalagi dengan risiko perlambatan ekonomi global yang membayangi.
    IHSG Bisa Terkoreksi Lebih Dalam
    Melihat kondisi saat ini, Dimas memproyeksikan IHSG masih punya ruang untuk turun lebih dalam. Target koreksi terdekat ada di level 5.500.
     
    Ia juga menyarankan investor untuk tetap tenang dan disiplin menjalankan strategi. Hindari keputusan emosional yang bisa memperbesar kerugian.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tarif AS momentum pemerintah mereformasi kebijakan

    Tarif AS momentum pemerintah mereformasi kebijakan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rhenald Kasali: Tarif AS momentum pemerintah mereformasi kebijakan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 April 2025 – 19:46 WIB

    Elshinta.com – Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali menilai kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia, menjadi momentum bagi pemerintah melakukan reformasi sejumlah regulasi.

    “Ini tidak hanya (dilihat) dari perdagangan, ekspor-impor, hambatan tarif, dan sebagainya. Secara keseluruhan harus dibenahi,” kata Rhenald saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    “Pemerintah harus melihat juga bagaimana reformasi (harus dilakukan) pada penegakan hukum, hingga (regulasi soal) perburuhan,” ujar dia menambahkan.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto pada Selasa (8/4/2025) meminta jajaran Kabinet Merah Putih (KMP) menghapus kuota produk-produk impor, sehingga mempermudah kelancaran para pengusaha Indonesia dalam berusaha, terutama yang bermitra dengan pihak global.

    Prabowo mengatakan langkah menghapus kuota impor perlu diterapkan sebagai bagian dari deregulasi yang ingin dijalankannya untuk menjaga persaingan usaha di Indonesia.

    Di sisi lain, Rhenald menilai kebijakan pemerintah yang stabil dan kokoh dalam menyikapi aturan impor AS menjadi salah satu faktor utama kepercayaan pasar.

    Ia mencontohkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami penurunan pada pembukaan pasar modal pada Selasa (8/4/2025), hingga nilai tukar rupiah yang juga sempat melemah, merupakan reaksi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, serta adanya faktor internal maupun eksternal seperti perang dagang.

    “IHSG turun itu cerminan kepercayaan (pasar), dan kepercayaan itu adalah sesuatu yang paling mahal,” ujar Rhenald.

    Untuk itu, Rhenald menilai Presiden RI Prabowo Subianto perlu melakukan pertimbangan-pertimbangan yang lebih terstruktur dan dapat diperiksa secara bertahap bersama jajaran menterinya.

    “Presiden harus benar-benar mempunyai tim yang setiap hari berpikir, mengeluarkan paket-paket deregulasi baru yang cepat, kalau bisa setiap minggu karena sekarang kita memerlukan informasi yang cepat menyusul kemajuan teknologi. (Paket-paket ini diharapkan) mementingkan keadilan, fairness, yang kemudian kita lihat dampaknya,” kata Rhenald.

    Sumber : Antara

  • UE Siapkan Tarif Balasan Senilai 20 M Atas Kebijakan Tarif Trump

    UE Siapkan Tarif Balasan Senilai 20 M Atas Kebijakan Tarif Trump

    Jakarta

    “Kami tidak ingin harus membalas, tapi maafkan jika kedengarannya seperti sikap anak saya yang berusia tiga tahun: ‘Mereka kan yang mulai duluan’, ” demikian perumpamaan Olof Gill, yang merupakan juru bicara Komisioner Perdagangan Uni Eropa (UE), menggambarkan sikap Uni Eropa terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap produk Eropa.

    Para diplomat UE telah menyepakati bentuk respons mereka hari Rabu (9/4) sebelum Trump menangguhkan tarif selama 90 hari dan menurunkannya ke ambang minimum sebesar 10%, dengan mengumumkan tarif balasan senilai lebih dari €20 miliar atas ekspor produk Amerika Serikat.

    Mereka menyebut tarif Amerika Serikat sebagai “tindakan tak berdasar dan merugikan, yang menimbulkan luka ekonomi di kedua belah pihak.”

    Komisi Eropa dalam pernyataannya menyatakan, mereka lebih mengutamakan “hasil negosiasi yang seimbang dan saling menguntungkan.” Blok yang terdiri dari 27 negara ini terus menimbang seberapa besar kekuatan yang hendak dikerahkan dalam retaliasi jangka panjang, Komisi Eropa lebih jauh menjelaskan, langkah balasan ini akan dijalankan dalam tiga tahap.

    Tahap pertama mencakup barang senilai €3,9 miliar dan mulai berlaku pekan depan. Selanjutnya, €13,5 miliar akan diberlakukan pertengahan Mei, dengan putaran akhir sebesar €3,5 miliar dijadwalkan mulai Desember nanti.

    Dari kedelai hingga baja

    Para diplomat UE mengonfirmasi kepada DW bahwa gelombang pertama tarif balasan, dengan kenaikan hingga 25% akan menyasar komoditas baja dan aluminium, serta berbagai produk pangan seperti unggas, kacang-kacangan, dan kedelai.

    Dengan strategi yang tampaknya menyasar basis pendukung Partai Republik, daftar produk terkena tarif juga mencakup sepeda motor hingga celana jeans, dengan tujuan membuat barang-barang tersebut menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli Eropa.

    Gelombang pertama ini merupakan tanggapan atas tarif baja dan aluminium AS yang diumumkan bulan lalu, sebelum Trump mengeluarkan perintah lebih besar tentang “tarif timbal balik”.

    Bea terhadap kedelai dan almond, yang dampaknya jauh lebih signifikan bagi produsen AS, akan diberlakukan akhir tahun.

    Para diplomat menyebut penundaan ini lebih bersifat hukum daripada politik, dan memberi ruang bagi Brussels untuk bernegosiasi demi menghindari perang dagang berskala penuh.

    Kesepakatan atau jalan buntu?

    Komisioner Perdagangan UE, Maros Sefcovic, selama berminggu-minggu sibuk dengan penerbangan dan panggilan telepon ke Washington, sembari mencoba mencari titik temu agar tarif dapat dicegah. Namun semua upaya sia-sia.

    Setelah Brussels secara terbuka menawarkan untuk menghapus semua tarif atas mobil dan produk industri awal pekan ini, Trump dengan cepat menolak.

    Komisi Eropa menegaskan, langkah-langkah balasan ini bisa diberlakukan sebagaimana tarif Trump sendiri yang segera mengalami perubahan.

    Namun menurut analis dari Centre for European Policy Studies, Cinzia Alcidi, cara “kasar” perhitungan tarif oleh AS menunjukkan bahwa pemerintahan Trump “tidak benar-benar berniat untuk melakukan pertukaran yang adil.”

    Alcidi menduga hanya tekanan domestik yang bisa memaksa Presiden AS membuka diri terhadap kompromi. “Tarif, pada dasarnya adalah pajak atas konsumen dalam negeri, akan menyebabkan harga-harga melonjak. Bisnis, terutama yang bergantung pada komponen impor, juga akan mengalami kesulitan,” paparnya.

    “Jika inflasi meningkat dan ketidakpuasan publik membuncah, popularitas Trump bisa menurun, dan kegelisahan dalam Kongres AS makin menguat.”

    Apakah teknologi AS akan jadi sasaran selanjutnya?

    Namun rasa perih juga dirasakan oleh Eropa. Peneliti Niclas Poitiers mencatat bahwa dunia usaha dan masyarakat mulai menunjukkan kegelisahan.

    “Ada titik tengah antara perlunya bertindak tegas, dan keinginan untuk menunjukkan bahwa kita adalah pihak yang mencari solusi dan tidak ingin memperuncing situasi,” ujar Poitiers dari lembaga pemikir Bruegel yang bermarkas di Brussels.

    Saat Eropa mempertimbangkan opsi retaliasi jangka panjang, ekspor jasa Amerika termasuk dari raksasa teknologi, dan perusahaan konsultasi bisa saja menjadi target.

    Sering disebut sebagai “opsi nuklir” Brussels dalam konflik dagang, Instrumen Anti-Koersi (Anti-Coercion Instrument/ACI) memberikan UE kemampuan melebihi mekanisme perdagangan biasa.

    Dibentuk pada tahun 2023 sebagai tanggapan atas blokade Cina terhadap impor Lithuania akibat dukungannya terhadap Taiwan, ACI memungkinkan UE untuk membatasi operasional bank-bank AS, memotong akses pendapatan layanan streaming seperti Netflix, bahkan mencabut hak paten milik AS.

    Namun seorang diplomat UE menegaskan kepada DW bahwa “belum ada nafsu untuk menekan tombol itu,” seraya menambahkan, wacana menyasar sektor teknologi masih sebatas spekulasi.

    Bayang-bayang tarif dari Cina

    Kekhawatiran yang lebih mendesak bagi UE adalah, membanjirnya barang murah dari Cina dan negara-negara Asia lain yang kini mencari pasar baru di luar AS.

    Negeri tirai bambu itu telah mengumumkan tarif balasan hingga 84% terhadap produk asal AS. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, telah membahas persoalan ini lewat sambungan telepon dengan Perdana Menteri Cina, Li Qiang, pada Selasa (08/04) lalu.

    Dalam kesimpulan yang diterbitkan Brussels, disebutkan bahwa kedua pihak membicarakan “mekanisme untuk melacak potensi pengalihan perdagangan dan memastikan setiap perkembangan ditangani dengan semestinya.”

    *Artikel ini awalnya diterbitkan dalam bahasa Jerman.

    Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Isu Harga HP Bakal Naik, Samsung Buka Suara

    Isu Harga HP Bakal Naik, Samsung Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Indonesia bicara soal kemungkinan kenaikan harga ponsel di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

    Perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan bahwa mereka berusaha memberikan harga terbaik bagi konsumen, meskipun kondisi pasar sedang tidak menentu.

    “Jadi balik lagi sih, kita berusaha memberikan yang terbaik ke konsumen dengan apa yang kita sudah sediakan,” ujar MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronic Indonesia Verry Oktavianus saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    Ia menambahkan, untuk saat ini harga produk Samsung tetap dijaga agar tidak mengalami kenaikan. Meski begitu, Samsung tidak menutup kemungkinan adanya perubahan harga di masa mendatang.

    “Apakah ke depan akan naik, kita lagi melihat. Kita belum bisa memberikan jawaban, tapi saat ini kita berusaha memberikan harga terbaik buat konsumen,” kata Verry.

    Sebab ia tak memungkiri bahwa fluktuasi nilai tukar dolar menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi harga. “Kemarin sempat Rp17.300, sekarang Rp17.000 lagi. Balik lagi kita tetap memantau keadaannya seperti apa,” imbuhnya.

    Terkait apakah harga yang kompetitif ini disebabkan oleh produksi lokal dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, Samsung membenarkan bahwa TKDN mereka saat ini mencapai 43 persen. Namun, masih ada komponen yang diimpor, sehingga nilai tukar dolar tetap berpengaruh.

    “Kita selalu mem-forecast, dan memang dengan kebijakan kemarin membuat hampir seluruh itu terjadi perubahan. Tapi kita yakin sih dengan pemerintah sekarang bisa membuat menjadi lebih baik,” tutupnya.

    Hari ini, nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Presiden AS, Donald Trump menunda tarif yang lebih tinggi bagi berbagai negara.

    Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (10/4/2025) ditutup pada posisi Rp16.795/US$, rupiah atau menguat 0,39%.

    Posisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin (9/4/2025) yang ditutup pada level Rp16.860/US$.

    (fab/fab)

  • Analis: Penundaan tarif Trump beri katalis positif bagi pasar global

    Analis: Penundaan tarif Trump beri katalis positif bagi pasar global

    Jakarta (ANTARA) – Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai penundaan pemberlakuan tarif selama 90 hari yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (9/4/2025) telah memberikan katalis positif bagi pasar secara global.

    “Pagi pada waktu ini (Kamis) bursa di AS juga mengalami penguatan. Jadi, ini diharapkan bisa memberikan efek domino ekonomi yang positif untuk market,” kata Nafan saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Trump pada Rabu (9/4/2025) waktu setempat mengumumkan penundaan kebijakan tarif impor hingga 90 hari ke berbagai mitra dagang, kecuali untuk China dengan tarif impor yang tetap 125 persen.

    Pascapengumuman tersebut, saham-saham AS meroket. Pada perdagangan Rabu (9/4/2025), bursa AS Wall Street berhasil rebound dengan indeks S&P 500 melonjak 9,5 persen, indeks Dow Jones naik 7,69 persen, indeks Nasdaq naik 12,16 persen, serta Russell 2000 naik 8,66 persen.

    Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka menguat signifikan 302,62 poin atau 5,07 persen ke posisi 6.270,61. IHSG pada Kamis ditutup ke posisi 6.254,02.

    Sebelumnya, IHSG sempat mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025) setelah libur panjang Idul Fitri, di tengah kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif impor AS terbaru yang diumumkan pada 2 April 2025.

    Pada Selasa (8/4/2025) pagi, IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28 dan ditutup ke posisi 5.996,14. Pelemahan IHSG berlanjut hingga Rabu (9/4/2025) yang mana pada akhir perdagangan ditutup melemah 28,15 poin atau 0,47 persen ke posisi 5.967,99.

    Nafan turut mengapresiasi dialog yang dibuka oleh Pemerintah Indonesia dengan mengundang para pelaku ekonomi melalui Sarasehan Ekonomi pada Rabu (8/4/2025) yang bertujuan untuk menciptakan ketenangan bagi market.

    Ia menilai langkah diplomasi ekonomi yang ditempuh Pemerintah Indonesia terhadap AS juga sudah on the right track, alih-alih melakukan retaliasi.

    Dengan adanya jeda selama 90 hari untuk tarif resiprokal, Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan waktu tersebut agar bisa mencapai kesepakatan yang komprehensif dengan AS.

    “Daripada kita melakukan retaliasi, lebih baik kita menempuh perundingan (dengan AS) supaya bisa menghasilkan kesepakatan yang memang bersifat win win solution dengan mengedepankan pula kepada kepentingan nasional Indonesia,” kata Nafan.

    Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mempersiapkan sejumlah paket negosiasi yang akan dibawa ke perundingan untuk menghadapi kebijakan tarif timbal balik atau resiprokal AS di Washington DC.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai jalur diplomasi dipilih sebagai solusi yang saling menguntungkan tanpa mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif resiprokal tersebut.

    Namun, Pemerintah Indonesia akan melakukan pertemuan lebih dulu dengan pimpinan negara-negara ASEAN pada 10 April 2025 untuk menyamakan sikap.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • IHSG Hari Ini Melejit 4,79 Persen, 5 Saham Top Gainers Cuan Besar

    IHSG Hari Ini Melejit 4,79 Persen, 5 Saham Top Gainers Cuan Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini pada perdagangan bursa, Kamis (10/4/2025), mencatat lonjakan tajam sebesar 286,03 poin atau 4,79% dan ditutup di level 6.254,02.

    Penguatan signifikan ini sekaligus mengakhiri tren pelemahan yang terjadi dalam dua hari sebelumnya dan memberikan angin segar bagi pelaku pasar.

    Kenaikan indeks tersebut terjadi di tengah euforia pasar terhadap saham-saham unggulan, dengan lima saham berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi, bahkan tiga di antaranya menembus batas auto rejection atas (ARA).

    Berdasarkan data dari RTI, sebanyak 553 saham ditutup menguat, sementara 84 saham melemah dan 160 lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini juga cukup tinggi dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,45 triliun. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 22,72 miliar lembar, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.207.307 kali.

    Penguatan IHSG hari ini turut didorong oleh kenaikan di semua sektor saham. Sektor bahan baku mencatat performa terbaik dengan kenaikan sebesar 7,4%. Sektor barang konsumsi non-primer menyusul dengan penguatan 5,7%, disusul infrastruktur (5,6%), energi (5,4%), dan properti (4,4%).

    Di tengah reli IHSG, bursa saham Asia juga serentak ditutup di zona hijau. Bursa Shanghai (China) naik 1,1%, Hang Seng (Hong Kong) menguat 2%, Straits Times (Singapura) melesat 5,3%, dan Nikkei (Jepang) melonjak 9,1%. Tren positif ini turut memberi sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

    Saham-saham yang memberikan keuntungan besar kepada investor pada perdagangan hari ini termasuk PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang naik 34,8% ke level Rp 116, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang menguat 24,9% ke Rp 1.980, dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) yang melonjak 24,8% ke Rp 780. Ketiganya berhasil menyentuh batas ARA.

    Dua saham lain dalam daftar top gainers adalah PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), yang naik 33,8% ke Rp 91, dan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT), yang bertambah 29,3% ke Rp 75.

    Menurut analisis dari Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan IHSG hari ini tidak terlepas dari perkembangan positif global, termasuk sentimen dari keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menunda penerapan tarif resiprokal terhadap mitra dagang selama 90 hari, meskipun kebijakan ini tidak mencakup China.

    “Langkah ini menurunkan ketegangan perdagangan global. Diketahui lebih dari 75 negara telah menyatakan kesiapan bernegosiasi untuk mengurangi hambatan dagang dan berharap AS menurunkan tarif impor,” tulis Pilarmas dalam riset hari ini.

    Dengan sentimen global yang membaik dan antusiasme pasar yang tinggi, IHSG hari ini menunjukkan sinyal pemulihan yang kuat dan berpotensi menjaga momentum positif di sesi-sesi perdagangan berikutnya.

  • Lego Buka Pabrik di Binh Duong, Pemerintah Vietnam Dapat Suntikan Investasi Rp 16 Triliun – Halaman all

    Lego Buka Pabrik di Binh Duong, Pemerintah Vietnam Dapat Suntikan Investasi Rp 16 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nama negara Vietnam terus menjadi primadona bagi perusahaan-perusahaan dunia yang ingin membuka pabrik di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

    Setelah Luxshare, Pegatron, Foxconn, hingga Nintendo buka pabrik di Vietnam, kali ini giliran perusahaan mainan Lego yang menyuntikkan investasinya.

    Dikutip dari Associated Press, pada Kamis ini (10/4/2025) pembangunan pabrik Lego senilai $1 miliar (sekitar Rp16,87 triliun) di Vietnam resmi dibuka .

    Pabrik ini diklaim akan memproduksi mainan tanpa menambah emisi gas rumah kaca ke atmosfer dengan mengandalkan energi bersih sepenuhnya.

    Berlokasi di kawasan industri Binh Duong, dekat Ho Chi Minh City, pabrik ini merupakan yang pertama di Vietnam yang bertujuan beroperasi 100 persen menggunakan energi bersih, yang ditargetkan tercapai pada awal 2026.

    Pendirian lini produksi di Binh Duong ini sekaligus menjadikan kawasan industrial tersebut sebagai pabrik keenam Lego secara global dan kedua di Asia. 

    Pabrik ini menggunakan peralatan canggih untuk memproduksi balok Lego berwarna-warni guna memenuhi pasar Asia Tenggara yang terus berkembang.

    CEO Lego, Niels Christiansen, menegaskan bahwa perusahaan ingin memastikan planet yang diwarisi anak-anak tetap ada dan berfungsi dengan baik.

    Pabrik ini menjadi bagian penting dari upaya Lego mencapai target nol emisi gas rumah kaca pada 2050, dengan target jangka pendek mengurangi emisi 37 persen pada 2032.

    Meski balok Lego masih dibuat dari plastik berbasis minyak, perusahaan telah menginvestasikan lebih dari $1,2 miliar untuk mencari alternatif berkelanjutan.

    Namun, upaya ini belum sepenuhnya berhasil.

    Dukungan Vietnam untuk Energi Bersih

    Vietnam, yang juga menargetkan net-zero emisi pada 2050, membutuhkan lebih banyak pabrik berenergi bersih.

    Pabrik Lego dengan 12.400 panel surya dan sistem penyimpanan energi diharapkan menjadi contoh keberlanjutan industri.

    Christiansen menambahkan, lokasi pabrik di Asia Tenggara membantu Lego menghindari tarif impor AS yang masih diberlakukan oleh Presiden Donald Trump kepada Tiongkok. 

    “Saya lebih fokus pada dampak terhadap pertumbuhan global dan perubahan sentimen konsumen,” ujarnya.

    Pabrik seluas 62 lapangan sepak bola ini juga menggunakan robot untuk memproduksi dan mengemas balok Lego dengan presisi tinggi.

    Ribuan pekerja terampil akan dipekerjakan, sebagian telah menjalani pelatihan di pabrik Lego di Tiongkok timur.

    Pabrik ini memanfaatkan skema Direct Power Purchase Agreement (DPPA) 2024, yang memungkinkan perusahaan asing membeli energi bersih langsung dari produsen listrik surya/angin.

    Sisa 10 persen-20% kebutuhan energi dipenuhi melalui kerja sama dengan produsen energi bersih lainnya.

    Lego juga membuka pusat distribusi di Provinsi Dong Nai untuk melayani pasar Australia dan Asia.

    Lima bangunan pabrik yang memenuhi standar efisiensi energi tinggi nantinya juga akan dilengkapi dengan penanaman 50.000 pohon dan menjadi pabrik pertama yang mengganti kemasan plastik sekali pakai dengan kertas.

    Mimi Vu dari LSM Raise Partners Vietnam menyebut pabrik ini sebagai “cetak biru” pabrik besar berkelanjutan yang tetap menguntungkan. 

    “Diperlukan perusahaan besar seperti Lego untuk mengambil risiko dan membuktikan bahwa ini mungkin,” katanya

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Kemendag melindungi industri padat karya di tengah gejolak tarif AS

    Kemendag melindungi industri padat karya di tengah gejolak tarif AS

    Kami pun meyakini bahwa dialog terbuka adalah jalan terbaik untuk menghindari meningkatnya ketegangan perdagangan untuk kemudian hari.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan bahwa strategi pemerintah menghadapi gejolak tarif timbal balik atau resiprokal Amerika Serikat (AS) bertujuan untuk melindungi industri padat karya, seperti tekstil.

    “Kami prihatin terhadap dampak tarif resiprokal AS terhadap industri padat karya, meliputi tekstil dan garmen, alas kaki, serta industri kelapa sawit dan produk turunannya,” ujar Dyah dalam “Public Forum: Regional Response to Trump 2.0” yang digelar oleh CSIS Indonesia, dipantau dari Jakarta, Kamis.

    Industri padat karya tersebut, kata Dyah, tidak hanya berorientasi kepada ekspor, melainkan penting bagi lanskap ketenagakerjaan Indonesia.

    Selain itu, industri-industri tersebut juga memainkan peran krusial dalam pengembangan wilayah pedesaan.

    Oleh karena itu, untuk mempersiapkan diri dari tarif resiprokal AS, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah memberi instruksi kepada kabinetnya untuk melaksanakan strategi yang berbasis kepada diplomasi, solidaritas regional, dan diversifikasi pasar untuk jangka panjang.

    “Kami menghargai hubungan bilateral dan perdagangan dengan Amerika Serikat. Kami pun meyakini bahwa dialog terbuka adalah jalan terbaik untuk menghindari meningkatnya ketegangan perdagangan untuk kemudian hari,” ujar Dyah Roro.

    Melalui dialog tersebut, Indonesia bertujuan untuk memperjelas cakupan kebijakan tarif resiprokal AS, serta membahas kerugian bersama yang diakibatkan oleh kebijakan tarif tersebut.

    “Kerugian tidak hanya untuk eksportir Indonesia, tetapi juga untuk importir dan konsumen di Amerika Serikat,” kata dia.

    Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    Indonesia terkena tarif resiprokal 32 persen, sementara negara-negara ASEAN lainnya, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.

    Akan tetapi, pada Rabu (9/4) sore waktu AS, Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen.

    Negara yang rencananya akan dikenakan tarif resiprokal lebih tinggi hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen, yang mana untuk baja, aluminium, dan mobil akan sama.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025