Tag: Donald Trump

  • Sri Mulyani dan Menkeu ASEAN siapkan respons kebijakan tarif Trump

    Sri Mulyani dan Menkeu ASEAN siapkan respons kebijakan tarif Trump

    Kondisi Ini menimbulkan ketidakpastian dan guncangan besar dalam perekonomian global

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Keuangan negara-negara ASEAN menyiapkan respons kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN di bawah keketuaan Malaysia.

    Sri Mulyani menyatakan kebijakan AS itu meruntuhkan sistem perdagangan dunia berbasis aturan (rule based system), seperti World Trade Organization (WTO) dan Bretton Wood Institutions.

    “Sistem yang sebenarnya diciptakan sendiri oleh Amerika Serikat setelah Perang Dunia II untuk menciptakan kemajuan ekonomi bersama, namun memicu relokasi pabrik/manufaktur keluar Amerika Serikat dan menciptakan pengangguran,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati di Jakarta, Kamis.

    Sedangkan, kebijakan tarif resiprokal Trump memaksa setiap negara melakukan negosiasi langsung bilateral dengan AS.

    China mengambil langkah melakukan retaliasi dengan memberlakukan tarif tandingan, yang kemudian direspons kembali oleh AS dengan menaikkan tarif dagang hingga 125 persen.

    “Kondisi Ini menimbulkan ketidakpastian dan guncangan besar dalam perekonomian global, diperkirakan akan menyebabkan pelemahan ekonomi dunia dan tekanan inflasi global,” ujar Sri Mulyani.

    Dalam pertemuan itu, seluruh Menkeu ASEAN menjelaskan kondisi ekonomi terkini akibat kebijakan Presiden Trump, langkah menangani dan memitigasi resiko, serta upaya negosiasi dengan AS.

    Menkeu RI menyatakan ASEAN dengan ukuran ekonomi mencapai 3 triliun dolar AS dan populasi di atas 650 juta penduduk memiliki potensi untuk makin bekerja sama erat menjaga dan memperkuat ekonomi regional.

    Indonesia sendiri terus memperkuat ketahanan ekonomi dengan langkah deregulasi dan menghilangkan halangan perdagangan dan investasi dalam negeri.

    Di sisi lain, Indonesia juga melakukan upaya diplomasi dan negosiasi untuk menjaga kepentingan ekonomi nasional dan kepentingan bersama dunia.

    “Ini merupakan mandat konstitusi, di mana Indonesia harus turut serta ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tegas Sri Mulyani.

    Dia pun menekankan tim Kabinet Merah Putih telah mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan berbagai langkah menghadapi guncangan global tersebut.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • VIDEO: Trump Klaim AS Raup 2 Miliar Dolar Per Hari Dari Tarif Dagang

    VIDEO: Trump Klaim AS Raup 2 Miliar Dolar Per Hari Dari Tarif Dagang

    Meski Wall Street kembali bergejolak, Presiden Donald Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat saat ini “mengambil untung besar” dari tarif dagang — mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp32 triliun per hari!

    Ringkasan

  • Kata Rusia soal Dunia Mulai Lelah atas Ancaman AS ke Iran

    Kata Rusia soal Dunia Mulai Lelah atas Ancaman AS ke Iran

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman serangan ke Iran. Namun, Rusia menyebut dunia sudah mulai lelah dengan ancaman AS ke Iran.

    Adapun ancaman itu dilontarkan Trump. Trump mengatakan bahwa Israel akan menjadi “pemimpin” dari kemungkinan serangan militer terhadap Iran, jika Teheran tidak menghentikan program senjata nuklirnya.

    Trump membuat komentar tersebut menjelang pembicaraan terjadwal akhir pekan ini yang melibatkan para pejabat AS dan Iran di kesultanan Timur Tengah, Oman. Sebelumnya, Trump awal minggu ini mengatakan pembicaraan tersebut akan bersifat “langsung” sementara Iran menggambarkan keterlibatan tersebut sebagai pembicaraan “tidak langsung” dengan AS.

    Trump juga siap untuk menyediakan kekuatan militer. AS siap mengambil tindakan.

    “Jika itu membutuhkan militer, kami akan menggunakan militer,” kata Trump. “Israel jelas akan sangat terlibat dalam hal itu. Mereka akan menjadi pemimpinnya. Namun, tidak ada yang memimpin kami, tetapi kami melakukan apa yang ingin kami lakukan,” cetus Trump dilansir The Associated Press dan Al-Arabiya, Kamis (10/4/2025).

    Bagaimana tanggapan Rusia atas ancamana AS ini? Baca halaman selanjutnya.

    Tanggapan Israel

    Foto: PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump saat melakukan pertemuan di Gedung Putih (REUTERS/Elizabeth Frantz Purchase Licensing Rights)

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal minggu ini, mengatakan bahwa ia mendukung upaya diplomatik Trump untuk mencapai penyelesaian dengan Iran.

    Ia menambahkan bahwa Israel dan AS memiliki tujuan yang sama untuk memastikan bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir. Namun, Netanyahu memimpin upaya untuk membujuk Trump agar menarik diri dari kesepakatan yang ditengahi AS dengan Iran pada tahun 2018.

    Trump mengatakan pada hari Rabu (9/4) waktu setempat bahwa ia tidak memiliki jadwal pasti untuk perundingan tersebut agar mencapai resolusi.

    “Saat Anda memulai perundingan, Anda tahu, apakah itu berjalan dengan baik atau tidak,” kata Trump. “Dan saya akan mengatakan kesimpulannya adalah apa yang menurut saya tidak berjalan dengan baik. Jadi itu hanya perasaan,” ujarnya.

    Rusia Sebut Dunia Lelah dengan Ancaman AS ke Iran

    Foto: Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Sputnik/Sergey Bobylev/Pool via REUTERS)

    Pemerintah Rusia mengatakan bahwa dunia mulai lelah dengan ancaman tak berujung terhadap Iran. Rusia juga menegaskan bahwa membombardir Republik Islam itu tidak akan membawa perdamaian, dan memperingatkan bahwa Teheran telah mengambil tindakan pencegahan.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow menyadari adanya “retorika yang cukup keras” dan bahwa Teheran mengambil tindakan pencegahan, dan menyarankan agar fokusnya adalah kontak daripada konfrontasi.

    “Memang, dunia mulai lelah dengan ancaman tak berujung terhadap Iran,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova ketika ditanya oleh Reuters untuk mengklarifikasi pendekatan Rusia.

    Rusia mengatakan bahwa pengeboman tidak membukan jalan ke arah perdamaian.

    “Ada pemahaman yang berkembang bahwa pengeboman tidak dapat membuka jalan menuju perdamaian,” imbuhnya, dilansir kantor berita Reuters dan Al-Arabiya, Kamis (10/4/2025).

    Program nuklir Iran, yang dimulai pada tahun 1950-an dengan dukungan dari sekutunya saat itu, Amerika Serikat, telah lama menjadi subjek perselisihan antara negara-negara besar dunia dan Iran, yang Revolusi Islamnya pada tahun 1979 mengubahnya menjadi salah satu musuh terbesar Washington.

    AS, Israel, dan beberapa negara besar Eropa mengatakan Iran secara diam-diam mencoba mengembangkan senjata nuklir. Pernyataan ini telah dibantah oleh Teheran, yang dalam beberapa tahun terakhir telah membangun kemitraan dengan Rusia, negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia.

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjaga hubungan baik dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, terutama karena Rusia dan Iran dianggap sebagai musuh oleh Barat. Namun, Moskow ingin agar tidak memicu perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah.

    Rusia, kata Zakharova, menginginkan “solusi negosiasi yang efektif” yang akan mengurangi kecurigaan Barat tentang program pengayaan uranium Iran, dan memulihkan kepercayaan sambil memastikan keseimbangan kepentingan.

    Lihat juga Video Trump: Iran Dalam Bahaya Besar Jika Perundingan Nuklir Gagal

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Alasan Uni Eropa Tunda Implementasi Tarif Balasan ke AS

    Ini Alasan Uni Eropa Tunda Implementasi Tarif Balasan ke AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa akan menunda penerapan tarif balasannya terhadap AS atas bea masuk 25% yang dikenakan Presiden Donald Trump pada ekspor baja dan aluminium blok tersebut selama 90 hari.

    Melansir Bloomberg pada Kamis (10/4/2025), Uni Eropa akan melanjutkan tarif yang akan dikenakan pada sekitar €21 miliar atau US$23,2 miliar barang-barang AS dan kemudian segera menangguhkannya saat mulai berlaku, menurut juru bicara Komisi Eropa, yang menangani masalah perdagangan untuk blok tersebut.

    Langkah tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah Trump mengumumkan jeda 90 hari sebelum tarif “timbal balik” 20% ditetapkan untuk hampir semua ekspor UE. Tarif tersebut sekarang akan menjadi 10%.

    Presiden Komisi Ursula von der Leyen mengatakan dia ingin memberi kesempatan pada negosiasi dengan AS.

    “Jika negosiasi tidak memuaskan, tindakan balasan kami akan dimulai. Pekerjaan persiapan untuk tindakan balasan lebih lanjut terus berlanjut. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, semua opsi tetap tersedia,” tulis von der Leyen di X.

    Selain tarif 25% untuk ekspor baja dan aluminium Uni Eropa, AS juga mengenakan tarif 25% untuk mobil dan beberapa suku cadang mobil di blok tersebut. Trump mengatakan akan mengumumkan tarif tambahan untuk kayu, chip semikonduktor, dan produk farmasi. Semua tarif baru Trump tersebut akan dikenakan pada barang-barang Uni Eropa senilai sekitar €380 miliar.

    Tindakan balasan yang disiapkan UE, yang didukung oleh semua negara anggota kecuali Hungaria, akan menargetkan negara-negara bagian Amerika yang sensitif secara politik dan mencakup produk-produk seperti kacang kedelai dari Louisiana, serta berlian, produk pertanian, unggas, dan sepeda motor.

    Blok tersebut telah mempersiapkan tanggapan terhadap berbagai tindakan Trump. Von der Leyen sebelumnya mengatakan UE “memegang banyak kartu,” termasuk tarif pembalasan dan menargetkan perusahaan-perusahaan jasa dan teknologi Amerika.

    Prancis, Jerman, dan negara-negara lain telah meminta komisi tersebut untuk mempertimbangkan penggunaan instrumen anti-paksaan atau anti-coercion instrument. Kebijakan itu merupakan instrumen perdagangan Uni Eropa yang paling kuat dan dirancang untuk menyerang balik negara-negara yang menggunakan tindakan perdagangan dan ekonomi secara paksa.

    Secara paralel, blok tersebut mengikuti strategi menunggu hingga dampak ekonomi dan finansial dari tarif global Trump terjadi, sementara juga mendiversifikasi dan memperluas hubungan perdagangan dengan negara-negara yang berpikiran sama di seluruh dunia.

    Trump telah berulang kali menyerang Uni Eropa, mitra dagang terbesar AS, dengan mengatakan bahwa UE dibentuk untuk “mengacaukan” AS dan bahwa surplus perdagangan barang blok tersebut merupakan bukti hubungan yang tidak adil. Tarif rata-rata tertimbang perdagangan Uni Eropa adalah 2,7% pada tahun 2023, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia.

    “Mereka membuat aturan dan regulasi yang hanya dirancang untuk satu alasan: Anda tidak dapat menjual produk Anda di negara-negara tersebut,” kata Trump awal minggu ini. “Dan kami tidak akan membiarkan itu terjadi.”

    Kepala perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, membahas parameter kemungkinan keterlibatan dalam isu perdagangan dengan mitranya dari Amerika pada Selasa malam, tetapi pembicaraan sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan dan pejabat AS tampaknya belum memiliki mandat negosiasi yang jelas dari Trump, menurut orang-orang yang mengetahui diskusi tersebut.

    Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan dia tidak mengetahui adanya pertemuan yang direncanakan antara Sefcovic dan AS.

    Komisi tersebut sedang mengerjakan “term sheet” dari area potensial untuk negosiasi, termasuk tarif, regulasi, dan standar yang lebih rendah, Bloomberg sebelumnya melaporkan.

    Sambil mengurangi semua tarif lainnya menjadi 10%, AS menaikkan apa yang disebut bea masuk timbal baliknya terhadap China menjadi 125%, yang berdampak bersih pada penurunan tarif rata-rata AS hanya sedikit menjadi 26,25%, dari 26,85% sebelum posting Truth Social Trump pada 9 April, menurut analisis Bloomberg Intelligence.

    Para duta besar Uni Eropa diharapkan berdiskusi tentang perang dagang China, kata orang-orang tersebut. Para pejabat Uni Eropa telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemungkinan bahwa Beijing berupaya mengalihkan barang-barangnya ke Eropa dan dalam kasus tersebut blok tersebut perlu mencari solusi.

  • Trump Rilis Perintah Eksekutif Baru: Make America’s Shower Great Again

    Trump Rilis Perintah Eksekutif Baru: Make America’s Shower Great Again

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mencabut pembatasan tekanan air pada pancuran. Gedung Putih menyebut langkah ini akan “make America’s showers great again” atau membuat pancuran Amerika kembali hebat.

    Trump sebelumnya telah lama mengeluh tentang tekanan air yang tidak memadai di kamar mandi warga AS. Menurutnya disebabkan oleh peraturan konservasi air federal.

    “Dalam kasus saya, saya suka mandi dengan nyaman, untuk merawat rambut saya yang indah,” kata Trump kepada wartawan saat menandatangani perintah di Ruang Oval pada Rabu (9/4/2025) pada waktu setempat, seperti dikutip AFP.

    “Saya harus berdiri di bawah pancuran selama 15 menit sampai basah. Airnya menetes, menetes, menetes. Itu konyol,” tambahnya.

    Perintah tersebut mengarahkan Departemen Energi untuk mencabut peraturan “hijau radikal” yang membatasi aliran pancuran hingga 2,5 galon air per menit.

    Gedung Putih mengatakan perintah tersebut “membebaskan orang Amerika dari peraturan berlebihan yang mengubah barang rumah tangga dasar menjadi mimpi buruk birokrasi” dan mengakhiri “perang Obama-Biden terhadap pancuran”.

    Trump telah menargetkan standar tekanan air untuk pancuran, toilet, mesin pencuci piring, dan peralatan rumah tangga lainnya, sejak masa jabatan pertamanya.

    “Rambut saya, saya tidak tahu tentang Anda, tetapi harus sempurna, sempurna,” katanya di luar Gedung Putih pada tahun 2020 lali.

    “Saya mandi, saya ingin rambut indah itu hanya berbusa,” kata Trump di Detroit pada Juni 2024. “Saya mendapatkan barang terbaik yang dapat Anda beli dan saya menumpahkannya ke mana-mana. Lalu saya menyalakan air dan air sialan itu menetes keluar. Saya tidak bisa membersihkan barang itu dari rambut saya. Itu hal yang mengerikan.”

    Sementara itu, menurut Appliance Standards Awareness Project, “standar kepala pancuran menghemat uang konsumen untuk tagihan air dan energi mereka dan membantu lingkungan”.

    “Pengujian telah berulang kali menunjukkan bahwa model saat ini dapat memberikan pancuran yang sangat baik,” kata LSM tersebut dalam laporan tahun 2024.

    (sef/sef)

  • Tarif Trump Naik, Ekonomi Indonesia Terguncang? ADB Jawab Begini

    Tarif Trump Naik, Ekonomi Indonesia Terguncang? ADB Jawab Begini

    Jakarta: Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif impor hingga 32 persen terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia, banyak yang bertanya-tanya apakah ekonomi Indonesia bakal goyang?
     
    Namun tenang dulu. Asian Development Bank (ADB) menilai kebijakan tarif AS itu tidak akan berdampak serius terhadap ekonomi Indonesia.
    ADB: ekspor RI ke AS kecil, jadi dampaknya tak terlalu signifikan
    Ekonom Bidang Asia Tenggara ADB, Nguyen Ba Hung, menjelaskan ekspor Indonesia ke AS hanya sekitar 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Jadi, meski angka tarif terdengar besar, eksposur ekonominya sebenarnya kecil.
     
    “Secara kualitatif, menurut kami, dampak dari kebijakan tersebut tidak akan seserius yang dibayangkan dengan adanya kenaikan tarif sebesar 32 persen ini,” ujar Nguyen Ba Hung dalam webinar Asian Development Outlook (ADO) ADB April 2025 dilansir Antara, Kamis, 10 April 2025.

    Ia juga menambahkan kekuatan ekonomi Indonesia saat ini lebih ditopang oleh konsumsi domestik dan investasi, bukan ekspor.
     

    Trump naikkan tarif jadi 32%
    Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Trump pada 2 April 2025. Dalam unggahan resmi Gedung Putih di Instagram, Indonesia disebut berada di peringkat kedelapan dari daftar negara-negara yang terkena tarif baru.
     
    Tarif ini berlaku untuk barang-barang impor yang masuk ke AS dari negara-negara target, dan dikenakan sebesar 32 persen, jauh lebih tinggi dari tarif dasar 10 persen.
    ADB: surplus dagang jadi alasan Indonesia dikenai tarif tinggi
    Menariknya, ADB melihat bahwa tarif terhadap Indonesia bukan karena masalah ketidakseimbangan perdagangan, melainkan justru karena Indonesia mampu menjaga surplus perdagangan dengan AS.
     
    Meski begitu, ia menyebut masih terlalu dini untuk menilai secara kuantitatif berapa besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
     
    “Masih terlalu dini untuk melakukan penilaian kuantitatif terkait dampak tarif tersebut terhadap pertumbuhan PDB Indonesia,” ujar dia.
    Luhut: tarif ini bukan bencana
    Senada dengan ADB, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga menilai bahwa tarif AS terhadap Indonesia tidak sepenuhnya negatif.
     
    “DEN melihat adanya resiprokal tarif dari Amerika ini sepenuhnya tidak negatif. Repositioning perdagangan global yang bisa menjadi peluang Indonesia untuk menarik investasi dari luar negeri, menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya,” katanya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Prabowo beberapa waktu lalu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • China Melunak, Buka Pintu Negosiasi Akhiri Perang Dagang dengan Trump – Halaman all

    China Melunak, Buka Pintu Negosiasi Akhiri Perang Dagang dengan Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah China dilaporkan sepakat untuk melakukan negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump mengenai penerapan tarif impor.

    Hal tersebut diungkap Presiden China Xi Jinping melalui Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, Kamis (10/4/2025).

    Dalam keterangan resminya, He mengatakan bahwa Beijing bersedia bicara dengan AS.

    Namun dengan syarat Washington harus menghormati posisi China, setelah dua negara itu saling balas menaikkan tarif impor.

    “China bersedia berbicara dengan pemerintahan Trump hanya jika dialog dilakukan dengan kesamaan pemahaman dan atas dasar saling menghormati,” ucap He, dikutip dari The New York Times.

    Lebih lanjut He mengatakan China tidak akan menanggapi “tekanan, ancaman, dan pemerasan”.

    Meski China telah menunjukkan itikad baik untuk menggelar pembicaraan dengan AS, akan tetapi He menegaskan bahwa negaranya akan tetap berjuang sampai akhir dalam menghadapi Washington.

    Pernyataan tersebut diungkap karena China menilai kebijakan tarif yang diberlakukan AS terus-menerus mengancam China.

    Oleh sebab itu, China mendesak AS untuk memperbaiki sikapnya dan membatalkan semua tarif unilateral serta menghentikan pemaksaan ekonomi.

    Trump Pukul China Pakai Tarif 125 Persen

    Sebagai informasi, sebelumnya Trump sempat menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal China menjadi 125 persen.

    Tak sampai di situ, Trump juga menegaskan bahwa negaranya tak akan memberi penundaan tarif selama 90 hari untuk China,

    Langkah ini dilakukan menyusul tindakan balasan dari Beijing yang mengenakan tarif 84 persen terhadap produk AS.

    Di mana China berulang kali bersumpah akan “bertarung sampai akhir” dalam perang dagang yang kian memanas antara dua ekonomi terbesar dunia ini.

    Alasan itu yang membuat Trump murka hingga kembali mengerek tarif impor kepada barang-barang asal China.

    “Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan Tiongkok kepada pasar dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dibebankan kepada Tiongkok oleh AS menjadi 125 persen, berlaku segera,” kata Trump, dikutip dari CNN International.

    Di tengah memanasnya perang dagang antara AS dan China, Trump dengan lantang memuji Presiden China Xi Jinping sebagai sosok yang cerdas.

    “Xi adalah orang yang cerdas dan kita akan mencapai kesepakatan yang sangat bagus,” kata Trump saat diwawancarai wartawan di Ruang Oval, dilansir BBC International.

    Ia mengatakan, Xi adalah orang yang tahu persis apa yang harus dilakukan dan mencintai negaranya.

    Meski saat ini AS dan China tengah terlibat perang dagang, namun Trump yakin Presiden Xi bersedia membuat kesepakatan dengan AS.

    “Dan pada akhirnya akan ada titik temu, saya pikir dia akan ingin membuat kesepakatan. Saya pikir itu akan terjadi. Kita akan mendapat panggilan telepon di beberapa titik, dan semuanya akan siap,” ujar Trump

    “Ini akan menjadi hal yang hebat bagi kita, dunia, dan bagi kemanusiaan,” imbuhnya

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Produsen Alas Kaki Tetap Waspada Meski Tarif Trump Ditunda

    Produsen Alas Kaki Tetap Waspada Meski Tarif Trump Ditunda

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) akan tetap waspada dan mencari upaya antisipatif untuk menghadapi dampak dari penerapan tarif resiprokal impor Amerika Serikat (AS) atas produk Indonesia sebesar 32% yang saat ini ditunda. 

    Direktur Eksekutif Aprisindo Yoseph Billie Dosiwoda mengatakan, penundaan tersebut merupakan kabar baik. Namun, pelaku usaha dan pemerintah masih perlu mengupayakan proses negosiasi agar tarif impor tersebut dapat diturunkan. 

    “Artinya, 3 bulan ke depan atau 90 hari, tetap mendukung pemerintah untuk melakukan negosiasi sebagai jalan yang dipilih dari delegasi menteri yang dikirim agar nanti hasilnya [tarif] tidak setinggi ini,” kata Billie kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025). 

    Sebab, keputusan penerapan tarif resiprokal sebesar 32% ditambah tarif dasar 10% pun menjadi kejutan tak terduga bagi pengusaha alas kaki. Kebijakan ini dapat banyak memengaruhi kinerja ekspor RI secara signifikan. 

    Tak hanya itu, Aprisindo terus berharap agar Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sebagai free trade agreement (FTA) dengan Uni Eropa segera dirampungkan oleh pemerintah. 

    “Agar Eropa menjadi akses alternatif pasar bagi Indonesia,” imbuhnya. 

    Di samping itu, Billie menerangkan bahwa kondisi permintaan sejak pengumuman tarif oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April lalu masih belum terpengaruh. 

    “Sementara tidak ada, syukur masih aman karena pesanan kan diawal pembayarannya, tadinya kalau 9 ini jadi diterapkan baru yang terjadi kecemasan dan perhitungan ulang serta penyesuaian ulang dengan tarif menjadi harga baru yang lebih tinggi,” jelasnya. 

    Namun, situasi masih normal setelah pengumuman tarif Trump ditunda. Alhasil, dampak buruk yang tidak diinginkan seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak terjadi hingga demand masih terkendali. 

    “Bila tidak ada pembatalan Trump, untuk tidak terjadi PHK tentu kita ajukan insentif dari pemerintah seperti insentif pajak, fiskal, bantuan usaha keringanan biaya listrik, gas, dan lainnya,” pungkasnya. 

  • Perang Tarif AS-China Menggila, Barang Ini Ludes Diborong

    Perang Tarif AS-China Menggila, Barang Ini Ludes Diborong

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump memang ditangguhkan untuk banyak negara. Alhasil, tarif yang berlaku seragam sebesar 10%.

    Kendati demikian, China menjadi pengecualian. Terbaru, Trump menetapkan tarif untuk barang impor dari China sebesar 125% atau naik dari sebelumnya 54%.

    Menanggapi hal ini, China tak tinggal diam. Pemerintahan Xi Jinping memberlakukan tarif atas barang impor dari AS senilai 84%.

    Sebagai catatan, penangguhan tarif Trump ke banyak negara bukan berarti tarif resiprokal dibatalkan. Trump masih membuka ruang negosiasi dengan berbagai negara.

    Ketidakpastian ini membuat peritel bereaksi. Pengapalan komputer personal melambung tinggi pada kuartal pertama (Q1) 2025, dikutip dari CNBC International, Kamis (10/4/2025).

    Peritel ramai-ramai memborong komputer personal atau laptop sebelum tarif ditetapkan dan membuat harga melambung tinggi.

    Firma penelitian Canalys mengestimasikan pengapalan PC lompat lebih dari 9% dalam periode Q1 2025. Sementara itu, firma riset IDC mematok pertumbuhan 5% secara tahun-ke-tahun. Kira-kira 63 juta unit komputer akan dikapalkan.

    Sebagai informasi, kebanyakan produk elektronik seperti HP dan laptop bergantung pada manufaktur di negara-negara Asia. China merupakan salah satu yang terbesar.

    “Pasar jelas menunjukkan beberapa tingkat peningkatan pada kuartal pertama tahun ini karena baik vendor maupun pengguna akhir bersiap menghadapi dampak tarif AS,” tulis IDC.

    Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan penurunan belanja telah menekan pasar global dalam beberapa hari terakhir. Hal ini juga mendorong beberapa peritel untuk menimbun produk yang terkena pungutan.

    Pasar PC sebagian besar stagnan dalam beberapa tahun terakhir menyusul lonjakan pembelian selama pandemi Covid-19. Pada tahun 2024, pengiriman meningkat 1% setelah dua tahun berturut-turut mengalami penurunan, menurut IDC.

    IDC memperkirakan pengiriman dari Apple melonjak 14% pada Q1 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pengiriman Asus naik lebih dari 11%. Pengiriman dari Lenovo dan HP yang merupakan 2 produsen PC teratas, masing-masing diprediksi tumbuh sekitar 11% dan 6%.

    (fab/fab)

  • Perang Tarif AS-China Menggila, Barang Ini Ludes Diborong

    Perang Tarif AS-China Menggila, Barang Ini Diborong

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump memang ditangguhkan untuk banyak negara. Alhasil, tarif yang berlaku seragam sebesar 10%.

    Kendati demikian, China menjadi pengecualian. Terbaru, Trump menetapkan tarif untuk barang impor dari China sebesar 125% atau naik dari sebelumnya 54%.

    Menanggapi hal ini, China tak tinggal diam. Pemerintahan Xi Jinping memberlakukan tarif atas barang impor dari AS senilai 84%.

    Sebagai catatan, penangguhan tarif Trump ke banyak negara bukan berarti tarif resiprokal dibatalkan. Trump masih membuka ruang negosiasi dengan berbagai negara.

    Ketidakpastian ini membuat peritel bereaksi. Pengapalan komputer personal melambung tinggi pada kuartal pertama (Q1) 2025, dikutip dari CNBC International, Kamis (10/4/2025).

    Peritel ramai-ramai memborong komputer personal atau laptop sebelum tarif ditetapkan dan membuat harga melambung tinggi.

    Firma penelitian Canalys mengestimasikan pengapalan PC lompat lebih dari 9% dalam periode Q1 2025. Sementara itu, firma riset IDC mematok pertumbuhan 5% secara tahun-ke-tahun. Kira-kira 63 juta unit komputer akan dikapalkan.

    Sebagai informasi, kebanyakan produk elektronik seperti HP dan laptop bergantung pada manufaktur di negara-negara Asia. China merupakan salah satu yang terbesar.

    “Pasar jelas menunjukkan beberapa tingkat peningkatan pada kuartal pertama tahun ini karena baik vendor maupun pengguna akhir bersiap menghadapi dampak tarif AS,” tulis IDC.

    Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan penurunan belanja telah menekan pasar global dalam beberapa hari terakhir. Hal ini juga mendorong beberapa peritel untuk menimbun produk yang terkena pungutan.

    Pasar PC sebagian besar stagnan dalam beberapa tahun terakhir menyusul lonjakan pembelian selama pandemi Covid-19. Pada tahun 2024, pengiriman meningkat 1% setelah dua tahun berturut-turut mengalami penurunan, menurut IDC.

    IDC memperkirakan pengiriman dari Apple melonjak 14% pada Q1 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pengiriman Asus naik lebih dari 11%. Pengiriman dari Lenovo dan HP yang merupakan 2 produsen PC teratas, masing-masing diprediksi tumbuh sekitar 11% dan 6%.

    (fab/fab)