Tag: Donald Trump

  • Profil Azealia Banks, Sosok yang Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’

    Profil Azealia Banks, Sosok yang Sebut Indonesia ‘Tempat Sampah’

    Jakarta, Beritasatu.com – Nama Azealia Banks, seorang rapper asal Amerika Serikat, tengah menjadi sorotan publik Indonesia seusai melontarkan pernyataan kontroversial di media sosial.

    Dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), ia menyebut Indonesia sebagai “tempat sampah dunia”. Bukan hanya itu, ia juga menyamakan Indonesia seperti India.

    “Indonesia adalah tempat sampah dunia. Saya tak suka mengatakannya, tapi Indonesia adalah tanah terlantar yang tercemar, seperti halnya India,” tulis Azealia Banks, dikutip Beritasatu.com, Selasa (15/4/2025).

    Komentar ini memicu berbagai tanggapan dari warganet Tanah Air. Sebagian netizen justru menyoroti tingginya kesadaran lingkungan Azealia dibandingkan masyarakat Indonesia sendiri.

    Namun, tak sedikit pula yang menganggap pernyataannya bernada ofensif dan merendahkan, sehingga memunculkan persepsi negatif terhadap dirinya.

    Melihat respons yang beragam ini, Azealia kemudian memberikan klarifikasi terkait maksud dari ucapannya. Lalu, siapa sebenarnya sosok Azealia Banks? Berikut profil lengkapnya.

    Profil Azealia Banks

    Azealia Amanda Banks lahir pada 31 Mei 1991 di Harlem, New York City. Ia tumbuh dalam kondisi keluarga yang sulit, ayahnya meninggal saat ia baru berusia dua tahun, sementara sang ibu dikenal kerap melakukan kekerasan fisik dan verbal terhadap Azealia serta kedua saudarinya.

    Pada usia 14 tahun, Azealia memutuskan untuk tinggal bersama kakaknya demi mencari lingkungan yang lebih aman. Meski menghadapi masa kecil yang penuh tantangan, bakat Azealia di bidang musik sudah terlihat sejak dini.

    Ia mulai menandatangani kontrak dengan label XL Recordings ketika masih berusia 12 tahun, menjadikannya salah satu artis muda yang berhasil menembus industri musik lebih awal dari kebanyakan musisi lain.

    Kariernya meroket pada tahun 2011 lewat single 212, yang menempati posisi ke-12 di tangga lagu Inggris. Keberhasilan ini dilanjutkan dengan perilisan mixtape Fantasea (2012) dan album debut Broke with Expensive Taste (2014), yang berhasil masuk dalam tangga lagu Billboard 200 di Amerika Serikat.

    Setelah mengalami beberapa konflik dengan label besar, Azealia mendirikan label independennya sendiri bernama Chaos & Glory Recordings. Selain di dunia musik, ia juga menjajal dunia akting lewat film Love Beats Rhymes (2017), dan mengembangkan bisnis produk perawatan kulit melalui platform CheapyXO.

    Sejumlah Kontroversi Azealia Banks

    Pernyataan Azealia Banks tentang Indonesia bukanlah satu-satunya kontroversi yang pernah ia buat. Dalam cuitan yang memicu polemik tersebut, ia juga menyatakan keengganannya untuk mengonsumsi hasil laut dari wilayah Samudra Hindia karena kekhawatiran terhadap tingkat polusinya.

    Ia mengeklaim bahwa permasalahan limbah di Indonesia tak hanya mencemari lingkungan, tapi juga berpotensi menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang bagi masyarakat.

    Dalam kesempatan yang sama, ia turut melontarkan kritik terhadap proyek luar angkasa yang dijalankan oleh Elon Musk dan Jeff Bezos, yang ia nilai sebagai fantasi kekanak-kanakan dan mengabaikan isu-isu lingkungan yang sedang dihadapi bumi.

    Sebelumnya, Azealia juga telah beberapa kali menjadi pusat kontroversi. Pada 2015, ia sempat dituding melakukan body shaming terhadap pesepak bola Zlatan Ibrahimovic dan menggunakan ujaran bernada homofobik.

    Ia juga kerap terlibat perseteruan dengan sejumlah selebritas, seperti Lana Del Rey, Cardi B, hingga Presiden AS Donald Trump beberapa waktu silam. Tak hanya itu, pada tahun 2020, ia sempat menuduh industri musik mengeksploitasi artis kulit hitam, meskipun belakangan ia sendiri dituduh memperlakukan musisi independen secara tidak adil.

    Azealia Banks memang dikenal sebagai sosok yang penuh talenta, namun reputasinya kerap dibayangi oleh kontroversi. Meski pernyataannya tentang Indonesia menimbulkan banyak pro dan kontra, hal ini sekali lagi mempertegas bahwa ia adalah figur publik yang tak segan menyuarakan pendapat.

  • Negara NATO ‘Berlomba’ Dongkrak Belanja Militer di Tengah Ketidakpastian Global

    Negara NATO ‘Berlomba’ Dongkrak Belanja Militer di Tengah Ketidakpastian Global

    JAKARTA – Anggota NATO tengah membahas penetapan target belanja untuk pertahanan sipil dan dukungan bagi Ukraina di samping tujuan inti anggaran militer.

    Banyak anggota NATO telah meningkatkan belanja militer sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, tetapi mereka mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk melangkah lebih jauh dan membelanjakan 5% dari PDB untuk pertahanan – di atas target mereka saat ini sebesar 2%.

    Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan pertemuan puncak para pemimpin NATO di Den Haag pada Juni dapat menyetujui target belanja pertahanan di atas 3% dari PDB, bersama dengan target kedua untuk belanja lain yang lebih luas terkait dengan keamanan dan pertahanan.

    “Ada diskusi yang sedang berlangsung, yang belum kita lihat akhirnya, mengenai apakah NATO, sejalan dengan angka targetnya untuk pertahanan militer harus memiliki angka target untuk pertahanan sipil, kesiapsiagaan, dukungan untuk Ukraina dan hal-hal semacam itu,” katanya dilansir Reuters, Senin, 14 April.

    Target belanja pertahanan dapat ditetapkan pada 3,5% dengan tambahan 1,5% untuk hal-hal yang terkait dengan pertahanan sipil, dukungan Ukraina dan hal lainnya yang berada di luar area pertahanan militer langsung tersebut.

    Menurut perkiraan NATO, 23 dari 32 anggota aliansi tersebut memenuhi atau melampaui target 2% tahun lalu.

    Namun, beberapa negara ekonomi besar Eropa, termasuk Italia dan Spanyol, masing-masing hanya menghabiskan sekitar 1,5% dan 1,3%. Swedia menjadi anggota NATO ke-32 pada Maret tahun lalu dalam perubahan haluan kebijakan luar negeri yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap Rusia.

    “Saya sangat bertekad untuk memastikan bahwa kami di Swedia memenuhi komitmen yang diputuskan NATO,” kata Kristersson. Seorang diplomat Eropa mengatakan diskusi tentang target pengeluaran untuk pertemuan puncak Den Haag baru saja dimulai, tetapi tampaknya ada pemahaman target kemampuan militer baru yang ditetapkan oleh NATO akan berarti menghabiskan sekitar 3,5% dari PDB.

    Berbicara dengan syarat anonim, diplomat tersebut mengatakan memenuhi angka Trump sebesar 5% akan memerlukan elemen tambahan, termasuk “meningkatkan ketahanan dan mobilitas militer”.

  • Megawati dan SBY Dinilai Jarang Ngomong Karena Jaga Etika, Jokowi?

    Megawati dan SBY Dinilai Jarang Ngomong Karena Jaga Etika, Jokowi?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal etika berbicara mendapat apresiasi dari publik. Perkataannya dinilai sesuai perilakunya selama ini.

    “Kata Pak SBY, mantan pemimpin negara perlu hemat bicara sebagai bagian dari etika,” kata Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi, dikutip dari unggahannya di X, Selasa (15/4/2025).

    Eko menyebut sejumlah mantan pemimpin negara yang masih hidup hingga hari ini hemat bicara. Seperti SBY dan Megawati Soekarnoputri.

    Selain dua orang tersebut, Presiden ke-7 Jokowi merupakan mantan pemimpin yang masih hidup. Namun tak disebut Eko.

    “Iya, sih. Ada beberapa mantan Presiden kita yang masih ada. Bu Mega dan pak SBY relatif jarang ngomong. Tampil ke publik paling sesekali,” ujarnya.

    “Mungkin karena mereka menjaga etika,” tambahnya.

    Sebelumnya, SBY mengaku sebagai seorang yang pernah memimpin negeri ini harus hemat bicara dan berhati-hati dalam bicara.

    SBY menyebut, sebagai mantan Presiden RI, setiap perkataannya kepada publik harus benar. SBY menyebut hal itu merupakan etika seorang pemimpin.

    “Saya akan memastikan setiap yang saya sampaikan politik correct dan itu bagi saya etika,” ujar SBY.

    “Di tulislah tujuh butir bagaimana sebaiknya Indonesia menyikapi yang baru saja disampaikan oleh Presiden Donald Trump,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Ramai-ramai Beli Moge Harley Takut Keburu Naik Harga

    Ramai-ramai Beli Moge Harley Takut Keburu Naik Harga

    Jakarta

    Para penghobi motor gede mulai berbondong-bondong membeli Harley-Davidson di luar kota Paris. Ternyata ini alasannya.

    Penjualan Harley-Davidson di dealer dealer Villiers-Sur-Marne, luar kota Paris tengah melesat. Sejumlah warga penghobi motor gede di Prancis rupanya berpikir untuk buru-buru membeli moge asal Amerika Serikat tersebut. Ini dilakukan sebab ada kekhawatiran tak lagi bisa membeli moge itu karena harganya melambung akibat perang dagang.

    “Sekarang atau tidak sama sekali,” ungkap Stephane Roger, seorang tukang kayu yang tengah mempertimbangkan membeli Harley itu dilansir Reuters.

    Menurut Stephane, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli moge Harley impiannya. Terlebih usai dirinya mendengar ada ‘Hari Pembebasan’ tarif dari Presiden AS Donald Trump.

    Sepeda motor merupakan salah satu barang-barang Amerika yang akan dikenai tarif Uni Eropa. Setelah Trump menangguhkan tarifnya untuk beberapa negara, Uni Eropa pun melakukan hal serupa. Pungutannya juga ditangguhkan dan mengungkap mereka masih bisa menerapkan tarif tinggi bila negosiasi gagal.

    “Ya, saya rasa ini saatnya untuk membeli Harley,” kata Theo Mottet seorang tentara Prancis berusia 30 tahun yang juga tengah mengincar moge Harley.

    Menurutnya bila nanti tarif berpengaruh terhadap harga, maka tidak mungkin lagi bagi orang biasa untuk membeli Harley.

    Untuk diketahui, Trump menunda tarif impor selama 90 hari untuk puluhan negara, kecuali seminggu setelah mengumumkan sanksi besar terhadap sebagian besar dunia karena praktik perdagangan yang dia anggap tidak adil atau tarif resiprokal.

    Trump menunda tarif terhadap 60 mitra dagang AS dan UE, yang minggu lalu berkisar dari 46% untuk Kamboja, 32% untuk Indonesia, dan 20% untuk negara anggota UE.

    Namun, para kritikus berpendapat bahwa tarif tersebut tidak dihitung berdasarkan tarif yang dikenakan negara lain terhadap AS.

    Tarif ditetapkan berdasarkan perhitungan surplus perdagangan negara tersebut dengan AS oleh pemerintahan Trump. Meski ada penundaan, tarif dasar sebesar 10% tetap berlaku untuk semua impor dari negara mana pun.

    Penundaan ini tidak mempengaruhi tarif yang sudah lebih dulu diberlakukan oleh Trump, termasuk untuk baja, aluminium, mobil, dan suku cadang kendaraan. Produk energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia secara domestik juga tidak termasuk dalam penundaan ini.

    (dry/din)

  • Rupiah Perkasa Lagi Lawan Dolar AS, Dipatok Segini Hari Ini – Page 3

    Rupiah Perkasa Lagi Lawan Dolar AS, Dipatok Segini Hari Ini – Page 3

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi. Kurs rupiah menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi 16.787 per dolar AS dari sebelumnya 16.796 per dolar AS.

    Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif resiprokal.

    Melansir dari Anadolu Agency, pemerintahan AS mengecualikan sekitar 20 produk barang elektronik seperti telepon pintar, komputer, router, chip semikonduktor, dan perangkat serupa lainnya dari tarif resiprokal yang diterapkan kepada negara lain, termasuk China.

    “Trump mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif baru memberikan sentimen positif ke pasar. Indeks saham Asia tempat produsen elektronik terlihat menguat pagi ini. Ini juga akan membantu penguatan rupiah hari ini,” ucapnya dikutip dari Antara, Senin (14/4/2025)..

    Penguatan rupiah turut dipengaruhi indeks dolar AS yang menurun di bawah level 100 pada pagi ini. Level tersebut tak pernah disentuh sejak Juli 2023.

     

  • Apple Kerek Pengiriman IPhone dari China untuk Hindari Tarif Trump

    Apple Kerek Pengiriman IPhone dari China untuk Hindari Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi AS, Apple Inc diketahui telah meningkatkan pengiriman produk iPhone dari China pada kuartal 1/2025, yang disebut sebagai upaya untuk menghindari tarif Trump. Secara tahunan, pengiriman iPhone naik hingga 10%. 

    Dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/4/2025), kabar tersebut datang dari firma pasar teknologi Amerika Serikat (AS), yakni International Data Corporation (IDC) yang melihat upaya Apple mempercepat pengiriman produknya belakangan ini. 

    Menurut IDC, Apple mengirimkan 57,9 juta unit sejak awal Januari–Maret 2025, naik dari 52,6 juta unit yang dikirimkan pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini diyakini bukan karena permintaan yang tiba-tiba melesat. 

    IDC menyebut, peningkatan ini disebabkan oleh upaya penimbunan yang dimaksudkan untuk mengimbangi tarif atas barang-barang yang diekspor dari China ke AS. 

    Laporan dari Bloomberg juga menunjukkan bahwa Apple dan perusahaan teknologi konsumen lainnya telah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan untuk tarif terbaru dari pemerintahan Trump, dengan mengisi inventaris saluran AS-nya dengan unit.

    “Lonjakan sisi pasokan ini, yang ditujukan untuk mengurangi potensi kenaikan biaya dan gangguan, secara efektif meningkatkan angka pengiriman Q1 melampaui level yang diantisipasi berdasarkan permintaan konsumen yang mendasar,” bunyi riset dari IDC.

    Perusahaan tidak perlu membayar tarif untuk perangkat yang sudah ada di dalam negeri sebelum pungutan diberlakukan. Pengiriman juga meningkat di wilayah lain yang dikhawatirkan akan terjadi gangguan dan kenaikan harga. 

    Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif untuk barang yang diekspor dari China yang dapat naik hingga 145%, sebelum tarif tersebut diturunkan pada hari Jumat setelah pengecualian terkait elektronik.

    Namun, hal itu juga bisa berlangsung singkat karena Trump mengatakan tarif baru yang secara khusus ditujukan pada produk dengan semikonduktor akan kembali diberlakukan. Pungutan tersebut diperkirakan jauh lebih rendah dari 145% yang berlaku sebelumnya sehingga konsumen terhindar dari potensi kenaikan harga yang besar. 

    Meskipun terjadi peningkatan secara keseluruhan, pengiriman ke China menurun. IDC menyatakan, hal ini terjadi karena program subsidi pemerintah China pada perangkat tidak menyertakan model iPhone Pro Apple.

    Apple dikabarkan bakal memberikan gambaran yang lebih baik tentang penjualan aktualnya selama periode ketika mengumumkan hasil kuartal kedua pada tanggal 1 Mei 2025

    Lebih lanjut, IDC melaporkan industri telepon pintar lainnya mengalami pengiriman yang sebagian besar tetap stagnan, dengan pemenang terbesar kedua adalah Xiaomi Corp., yang unitnya meningkat 2,5%. Oppo mengalami penurunan terbesar, dengan penurunan unit sekitar 7%. 

    Secara keseluruhan, pasar meningkat sebesar 1,5% menjadi 305 juta. Samsung Electronics Co. menjadi pemimpin total dengan sekitar 61 juta pengiriman dan pangsa pasar 20%, dibandingkan dengan Apple sebesar 19%.

    Konsumen bulan ini berbondong-bondong mendatangi toko Apple untuk mengamankan iPhone sebelum potensi kenaikan harga yang masih terus berubah, mengingat kebijakan Gedung Putih yang dinamis. 

    Selain menimbun barang sebelum tarif diberlakukan, strategi Apple untuk mengimbangi dampak tarif adalah dengan menggunakan kembali manufaktur di India untuk distribusi AS. India sekarang dapat memproduksi 20% dari semua iPhone, yang dapat memenuhi sebagian besar permintaan AS.

  • AMRO Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 jadi 5,0%, Imbas Tarif Trump

    AMRO Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 jadi 5,0%, Imbas Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — The Asean+3 Macroeconomic Research Office alias AMRO menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,0% pada 2025.

    Hal itu tercantum dalam laporan terbaru AMRO bertajuk the Asean+3 Regional Economic Outlook (AREO) 2025, yang menyoroti ketahanan kawasan Asean dan kapasitas kebijakan dalam menghadapi guncangan perdagangan global.

    Berdasarkan laporan edisi Oktober 2024 AMRO memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh 5,2%. Terdapat revisi dalam laporan edisi Januari 2025 bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan hanya 5,1%, tetapi angka itu kemudian kembali turun.

    Dikutip dari laporan edisi April 2025, AMRO memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 akan mencapai 5,0%, dengan proyeksi inflasi 2,2%.

    Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor menilai bahwa pengumuman tarif impor atau tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan perkembangannya menambah lapisan kompleksitas signifikan terhadap prospek ekonomi kawasan Asean+3.

    “Namun demikian, ekonomi Asean+3 saat ini lebih tangguh dan terdiversifikasi dibandingkan saat menghadapi guncangan global sebelumnya, serta lebih siap dalam menghadapi guncangan tarif yang sedang berlangsung,” ujar Khor pada Selasa (15/4/2025).

    Khor mengakui bahwa Indonesia telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%. Dalam beberapa tahun terakhir, pengelolaan makroekonomi yang solid harus dijaga oleh Indonesia.

    Dia menilai bahwa disiplin fiskal dan moneter menjadi landasan penting dalam menjaga perekonomian Indonesia. Namun, untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia harus terus melakukan reformasi struktural.

    Menurut Khor, upaya itu telah dilakukan pemerintahan sebelumnya dengan melonggarkan pasar tenaga kerja dan kebijakan investasi untuk menarik investor asing. Dia juga menilai bahwa kebijakan penghiliran atau hilirisasi berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah ekspor.

    “Kebijakan-kebijakan ini menjadikan Indonesia semakin menarik bagi investor global. Meskipun begitu, stabilitas makro harus tetap dijaga. Karena itu, Indonesia perlu terus menjaga kebijakan fiskal dan moneter yang ketat agar iklim investasi tetap stabil,” ujar Khor.

    Adapun, AMRO memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan Asean+3 bisa melebihi 4,0% pada 2025 2026. Namun, ketidakpastian dari arah kebijakan tarif Trump bisa membuat ekonomi Asean+3 melemah ke bawah 4,0% pada 2025, dan berlanjut melemah ke 3,4% pada 2026.

    “Asean+3 telah berulang kali membuktikan ketangguhannya di tengah berbagai guncangan global. Dalam lanskap perdagangan yang bergejolak ini, persatuan dan aksi yang terkoordinasi akan sangat penting. Tidak ada pemenang dalam perang dagang—tetapi bersama-sama, kita dapat bangkit lebih kuat,” ujar Khor.

  • Trump Tegaskan Iran Tak Bisa Punya Senjata Nuklir!

    Trump Tegaskan Iran Tak Bisa Punya Senjata Nuklir!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Iran secara sengaja menunda kesepakatan nuklir dengan AS. Trump pun kembali menegaskan bahwa Teheran harus menghentikan segala upaya untuk mendapatkan senjata nuklir atau menghadapi kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir mereka.

    “Saya pikir mereka (Iran-red) memanfaatkan kita,” kata Trump kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Selasa (15/4/2025).

    Tuduhan itu disampaikan Trump setelah Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menggelar pertemuan dengan pejabat senior Iran di Oman pada Sabtu (12/4) waktu setempat.

    Baik Iran maupun AS mengatakan bahwa pembicaraan di Oman berlangsung “positif” dan “konstruktif”. Putaran kedua dijadwalkan pada Sabtu (19/4) mendatang, dan seorang sumber yang diberi pengarahan tentang rencana tersebut mengatakan pertemuan selanjutnya kemungkinan akan digelar di Roma, Italia.

    Dituturkan sumber yang tersebut bahwa diskusi dimaksudkan untuk mengeksplorasi apa yang mungkin, termasuk kerangka kerja yang luas tentang seperti apa kesepakatan potensial itu nantinya.

    “Iran harus menyingkirkan konsep senjata nuklir. Mereka tidak dapat memiliki senjata nuklir,” tegas Trump dalam pernyataannya.

    Saat ditanya apakah opsi AS untuk merespons Iran mencakup serangan militer terhadap fasilitas nuklir Teheran, Trump menjawab: “Tentu saja.”

    Trump mengatakan bahwa Iran harus bergerak cepat untuk menghindari respons keras karena “mereka sudah cukup dekat” untuk mengembangkan senjata nuklir.

    AS dan Iran menggelar pembicaraan tidak langsung selama era pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, tetapi mereka hanya mencapai sedikit kemajuan.

    Negosiasi terakhir yang diketahui antara kedua negara berlangsung pada era mantan Presiden Barack Obama, yang mempelopori kesepakatan nuklir tahun 2015 yang kemudian ditinggalkan Trump.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AMRO Pangkas Outlook Pertumbuhan Ekonomi Asia 2025 ke 3,8%, Terendah sejak Pandemi

    AMRO Pangkas Outlook Pertumbuhan Ekonomi Asia 2025 ke 3,8%, Terendah sejak Pandemi

    Bisnis.com, JAKARTA — Gelombang tarif impor global dari Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan menekan pertumbuhan ekonomi Asia ke level terendah sejak pandemi Covid-19, menurut lembaga riset ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO).

    Berdasarkan laporan terbarunya, AMRO memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia melambat menjadi 3,8% pada 2025 dan 3,4% pada 2026 jika seluruh kebijakan tarif Trump diterapkan, termasuk tarif “Hari Pembebasan” terhadap semua negara (yang kini ditangguhkan sebagian).

    Proyeksi ini mencakup kebijakan tarif sebelum pengecualian sementara untuk produk-produk seperti ponsel dan elektronik.

    Sebagai perbandingan, tanpa kebijakan tarif, AMRO memperkirakan kawasan ini seharusnya tumbuh sebesar 4,2% pada 2025. Angka 3,8% akan menjadi tingkat pertumbuhan terendah sejak Asia mencatatkan 3,3% pada 2022.

    Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor menilai kawasan Asia cukup tangguh berkat akumulasi cadangan devisa dan fleksibilitas nilai tukar, serta tingkat inflasi yang rendah yang memberi ruang bagi pelonggaran moneter.

    “Negara-negara akan merespons lewat kebijakan untuk meredam dampaknya,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg.

    Asia menjadi kawasan yang paling terdampak oleh kebijakan proteksionisme Trump, terutama karena besarnya eskalasi tarif terhadap China dan eratnya keterkaitan rantai pasok regional. Sejumlah negara seperti Vietnam, Jepang, hingga Indonesia telah melakukan diplomasi intensif ke AS untuk meminta pengecualian atau menawarkan konsesi.

    Beberapa bank sentral seperti di India telah lebih dulu memangkas suku bunga guna mengantisipasi perlambatan. Bank sentral India mengisyaratkan akan ada pelonggaran lanjutan dalam beberapa bulan ke depan.

    Sementara itu, tarif sebesar 145% yang dikenakan kepada China serta bea balasan dari China terhadap AS diperkirakan akan menyebabkan penurunan tajam dalam arus perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

    Namun, AMRO menilai dampak terhadap China masih terkendali karena ekspor ke AS kini hanya mencakup sebagian kecil dari produk domestik bruto (PDB). Risiko yang lebih besar, yakni pemisahan total (decoupling) antara ekonomi AS dan China, dinilai kecil kemungkinan terjadi.

    “Decoupling berarti semua aktivitas impor dan ekspor berhenti total, dan itu skenario ekstrem yang tidak akan terjadi,” kata Khor.

    Jika tarif ini benar-benar diterapkan, bea masuk rata-rata AS terhadap Asia (di luar China) akan melonjak menjadi 26%. Saat ini, sekitar 15% ekspor Asia menuju AS, yang mewakili sekitar 4% dari total PDB kawasan.

     

  • IHSG Menguat di Awal Pekan, Menuju 6.500? Ini Pendorongnya!

    IHSG Menguat di Awal Pekan, Menuju 6.500? Ini Pendorongnya!

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa pagi, 15 April 2025, seiring sentimen positif global dan optimisme pelaku pasar.
     
    Mengacu data dari RTI, IHSG dibuka di level 6.444,34 dan terus bergerak di zona hijau dalam 10 menit pertama perdagangan. Tepat pukul 09.10 WIB, IHSG tercatat menguat 1,55 persen atau naik 98,4 poin ke posisi 6.466,92.
    Transaksi saham ramai di pagi hari
    Pada awal sesi ini, sebanyak 1,653 miliar saham sudah berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,397 triliun. Rinciannya, 307 saham menguat, 120 saham melemah, dan 171 saham stagnan. Artinya, pasar sedang bergerak cukup aktif dengan dominasi penguatan di sejumlah emiten.
     

    Apa yang mendorong IHSG hari ini?
    Melansir Antara, menurut Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG masih memiliki ruang untuk terus menguat dan mencoba menembus level 6.500.
     
    “IHSG masih memiliki ruang untuk kembali coba tutup gap ke 6.500,” ujar Valdy.
    Sentimen global jadi angin segar
    Valdy menambahkan, sentimen global turut mendorong pergerakan positif IHSG, terutama karena sinyal pelonggaran kebijakan dari Amerika Serikat (AS) yang membuka ruang negosiasi lebih lanjut dengan Tiongkok.

    Selain itu, keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengecualikan sejumlah perangkat elektronik dari kebijakan tarif resiprokal juga mendapat respons positif pasar.
     
    Produk-produk yang dikecualikan meliputi smartphone, komputer, komponen elektronik (terutama semikonduktor)
     
    Langkah ini dinilai dapat mengurangi ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok serta menjaga stabilitas pasar global, termasuk Indonesia.
     
    Dengan dukungan sentimen eksternal dan aksi beli investor domestik, IHSG berpotensi menembus level psikologis 6.500 dalam waktu dekat. 
     
    Bagi investor, ini bisa jadi momentum untuk tetap optimis namun tetap waspada terhadap potensi koreksi teknikal.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)