Tag: Donald Trump

  • Kebijakan Baru Trump: Produk Farmasi-Semikonduktor Bakal Kena Tarif

    Kebijakan Baru Trump: Produk Farmasi-Semikonduktor Bakal Kena Tarif

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan berencana untuk mengenakan tarif khusus untuk impor produk farmasi dan semikonduktor. Padahal sebelumnya, farmasi dan semikonduktor masuk dalam daftar produk yang dikecualikan dari tarif Trump.

    Melansir Bloomberg, Selasa (15/4/2025), pembahasan terkait dengan pengenaan tarif khusus terkait 2 komoditas tersebut tengah dimulai di Departemen Perdagangan AS. 

    Pertimbangan pengenaan tarif khusus untuk impor farmasi dan bahan bakunya serta peralatan semikonduktor telah dimulai pada 1 April dan diperintahkan berdasarkan Undang-Undang Perluasan Perdagangan.

    Sekretaris Perdagangan AS berharap keputusan atas pertimbangan tarif produk-produk tersebut dapat disampaikan dalam waktu 270 hari, tapi Trump dan pejabat lainnya telah mengisyaratkan upaya ini dapat diselesaikan lebih cepat.

    Trump disebut telah lama mengecam produksi obat-obatan dan semikonduktor asing sebagai ancaman bagi keamanan nasional dan mengancam akan mengenakan tarif impor dalam upaya untuk menghidupkan kembali manufaktur Amerika atas produk-produk tersebut. 

    Di sisi lain, rencana tersebut juga dinilai dapat berisiko mendatangkan malapetaka pada rantai pasokan dan menaikkan biaya bagi konsumen di Amerika.

    Pungutan baru mengancam untuk mengguncang industri semikonduktor yang mencetak lebih dari US$600 miliar dalam penjualan global semikonduktor yang penting untuk produk mulai dari mobil hingga pesawat terbang dan ponsel hingga elektronik konsumen. 

    Adapun, pengumuman tarif baru untuk produk farmasi dan semikonduktor datang beberapa hari setelah AS disebut berencana menunda tarif impor tinggi untuk semikonduktor, ponsel, komputer, dan impor elektronik lainnya.

    Sebelumnya, pembebasan tarif itu dipandang sebagai anugerah bagi raksasa teknologi seperti Apple Inc. dan Nvidia Corp., tetapi Trump dan penasihatnya dengan cepat mengatakan relaksasi itu hanya bersifat sementara dan bahwa tarif khusus akan diterapkan pada produk semikonduktor.

    Rencana pengenaan tarif semikonduktor ini berisiko mempengaruhi kinerja berbagai perusahaan yang telah berinvestasi miliaran dolar AS.

    Pengenaan tarif farmasi juga akan berlaku untuk seluruh produk obat-obatan, baik obat generik dan non-generik jadi, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya. 

    Juru bicara kelompok perdagangan PhRMA, Alex Schriver, mengatakan industri farmasi dapat mendukung tujuan Trump untuk meningkatkan manufaktur AS, tapi industri harus bekerja keras dalam prosesnya. 

    “Obat-obatan secara historis telah dikecualikan dari tarif karena dapat menyebabkan biaya yang lebih tinggi dan kekurangan obat-obatan yang menyelamatkan nyawa,” ujarnya. 

  • Xi Jinping Akhirnya Tiba di Malaysia untuk Bahas Tarif Trump

    Xi Jinping Akhirnya Tiba di Malaysia untuk Bahas Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping tiba di Malaysia pada Selasa malam (15/4/2025), melanjutkan rangkaian lawatannya ke Asia Tenggara. 

    Mengutip Bloomberg, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Negeri Tirai Bambu untuk mempererat hubungan regional di tengah meningkatnya tensi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Malaysia menjadi persinggahan kedua Presiden China Xi Jinping di Asia Tenggara setelah sebelumnya mengunjungi Vietnam

    Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebutkan bahwa Xi dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Keduanya akan membahas penguatan kerja sama bilateral serta bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global.

    Selain pertemuan bilateral, Xi dan Anwar juga dijadwalkan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman, perjanjian, dan dokumen penting antara kedua negara.

    Presiden Xi menyatakan, kunjungan ini menjadi momentum untuk memperdalam persahabatan dan memperkuat saling percaya di bidang politik. Dia juga mendorong kerja sama di sektor modernisasi, meningkatkan pembelajaran bersama, serta peningkatan kemitraan dalam membangun komunitas China–Malaysia yang lebih erat.

    Di sisi lain, analis dari MIDF Amanah Investment Bank Bhd mencatat bahwa hubungan China dan Malaysia diprediksi akan semakin dekat, terutama di tengah ketegangan antara China dan AS.

    “Terutama jika kedua negara memilih untuk memperluas perdagangan bilateral sebagai bagian dari strategi diversifikasi, untuk merespons tarif dari AS dan perlahan mengurangi ketergantungan pada pasar AS,” tulis analis dalam laporannya. 

    Sebagai informasi, sebelum tiba di Malaysia, Xi terlebih dahulu berkunjung ke Vietnam. Di sana, ia menyerukan kerja sama untuk menentang “intimidasi sepihak” yang dinilainya mengganggu stabilitas perdagangan bebas global dan rantai pasokan.

    Adapun, selama beberapa tahun terakhir, negara-negara Asia Tenggara telah menjadi jalur utama ekspor China menuju AS, terutama sejak pemerintahan Donald Trump menaikkan tarif terhadap produk China pada masa jabatannya yang pertama.

  • Keyakinan Konsumen Lesu Tiga Bulan Beruntun, Daya Beli Makin Tertekan

    Keyakinan Konsumen Lesu Tiga Bulan Beruntun, Daya Beli Makin Tertekan

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks keyakinan konsumen melanjutkan tren penurunan untuk ketiga kalinya pada Maret 2025, ke level 121,1, terendah sejak Oktober 2024. 

    Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Fithra Faisal Hastiadi mengungkapkan bahwa penurunan yang berkelanjutan ini menggarisbawahi tekanan yang semakin besar terhadap daya beli rumah tangga. 

    Terlebih, tekanan tersebut terjadi di tengah menyusutnya jumlah kelas menengah dan meningkatnya beban biaya, terutama di daerah perkotaan. 

    “Keenam sub-komponen indeks turun, menandakan pesimisme yang luas di kalangan konsumen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (15/4/2025).

    Tekanan itu pun bertepatan dengan adanya sekitar 96.575 pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak tahun 2024 dan perilaku belanja yang lesu pada kuartal pertama tahun ini. 

    Menurut data SSI, PHK terbanyak terjadi di kawasan Jawa Tengah yang totalnya mencapai 23.807 orang pada periode yang sama. 

    Sementara melihat data milik Bank Indonesia (BI), memang enam sub-komponen turun, bahkan terdapat indeks yang mendekati skor 100. Jika indeks di atas 100 berarti optimistis, di bawah 100 pesimistis. 

    Utamanya, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) atau ekspektasi 6 bulan yang akan datang dibandingkan dengan kondisi saat ini, yang turun 7 poin menjadi 131,7 dan ekspektasi pendapatan turun 6,3 poin menjadi 137.

    Ekspektasi akan ketersediaan pekerjaan turun tajam sebesar 8,3 poin menjadi 125,9, sementara pandangan terhadap kondisi pekerjaan dibandingkan dengan enam bulan yang lalu merosot mendekati ambang batas netral 100 poin, turun 5,9 poin menjadi 100,3.

    “Mengindikasikan meningkatnya ketidakamanan pekerjaan,” lanjutnya. 

    Sub-indeks kondisi ekonomi (IKE) saat ini turun menjadi 110,6, yang mencerminkan berkurangnya kepercayaan terhadap keuangan rumah tangga jangka pendek. 

    Fithra melihat jika erosi yang terus berlanjut pada sentimen konsumen menimbulkan risiko yang signifikan terhadap permintaan domestik, terutama konsumsi, yang tetap menjadi mesin utama pertumbuhan PDB. 

    Dengan inflasi yang masih moderat namun rupiah tertekan dan upah riil yang stagnan, hambatan terhadap pengeluaran diskresioner (konsumsi tersier) dapat meningkat, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan menengah yang rentan.

    Sentimen yang melemah dapat mendorong pergeseran perilaku rumah tangga ke arah tabungan untuk berjaga-jaga, yang selanjutnya dapat menekan aktivitas ritel dan jasa.

    Penurunan kepercayaan konsumen yang berkelanjutan dapat memberikan tekanan pada konsumsi rumah tangga, yang merupakan pendorong utama PDB Indonesia.

    “Jika daya beli terus melemah, bisnis-bisnis yang bergantung pada permintaan domestik-seperti ritel, barang konsumsi, dan jasa-mungkin akan menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat,” ujarnya.

    Untuk itu, Fithra meyakini akan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi di bawah 5%. Dirinya pun merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini, dari 4,97% menjadi 4,8% di tambah dengan tekanan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump. 

  • Harga PlayStation 5 Mendadak Dinaikkan Sony, Ini Alasannya

    Harga PlayStation 5 Mendadak Dinaikkan Sony, Ini Alasannya

    Jakarta

    Sony mendadak menaikkan harga konsol PlayStation 5 di berbagai belahan dunia, dengan alasan kondisi pasar yang menantang. Harga konsol PS5 edisi digital di Inggris misalnya, telah meningkat sebesar 40 poundsterling menjadi 429,99 poundsterling.

    Adapun banderol untuk pelanggan Eropa telah meningkat sekitar 50 euro menjadi 499,99 euro. Raksasa eletrobik asal Jepang tersebut tersebut menunjuk pada inflasi yang tinggi dan nilai tukar yang berfluktuasi di blog untuk menjelaskan keputusannya menaikkan harga PS 5.

    Eksekutif Sony Interactive Entertainment (SIE) Isabelle Tomatis mengatakan harga PS5 di Australia dan Selandia Baru juga akan naik, termasuk untuk versi fisik yang memiliki drive disk. Adapun harga konsol edisi fisik belum akan berubah di Inggris.

    Ada teori bahwa kenaikan harga ini terkait dengan rencana tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meskipun belakangan ada pengecualian tarif untuk beberapa barang elektronik, konsol game diperkirakan tidak termasuk di antaranya.

    Christopher Dring, yang menulis tentang industri game di The Game Business, mengatakan walau Sony tidak secara langsung menyebutkan tarif dalam keputusan menaikkan harga PlayStation 5, dampak berantai tarif tersebut dapat berdampak pada harga di seluruh dunia.

    “AS adalah pasar terbesar untuk konsol gim video, dan daripada sekadar menaikkan harga di sana, ada kemungkinan perusahaan seperti PlayStation dapat menaikkan harga secara global dalam upaya untuk melindungi sebaik mungkin pasar AS,” katanya.

    Menurutnya, harga konsol game cenderung tidak akan turun di masa depan. “Pada akhirnya, era ketika konsol game turun harganya seiring waktu tentu sudah berakhir,” tambahnya yang dikutip detikINET dari BBC.

    (fyk/hps)

  • Negosiasi Tarif dengan AS, Airlangga: Indonesia Dorong Hasil Konkret

    Negosiasi Tarif dengan AS, Airlangga: Indonesia Dorong Hasil Konkret

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah segera memulai negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan bea impor 32% yang dikenakan terhadap produk Indonesia. Indonesia akan mendorong agar negosiasi dengan AS menghasilkan kesepakatan yang konkret.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia mengutamakan hasil nyata dalam proses lobi yang akan dilakukan tim negosiator di Washington DC.

    “Kemarin Indonesia menyampaikan keinginan agar pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang bersifat konkret. Specific outcome itu lebih penting,” ujar Airlangga di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Airlangga, pengalaman dalam berbagai perjanjian sebelumnya menunjukkan bahwa pertemuan dagang internasional tidak bisa selesai dalam satu kali pertemuan. Ia menuturkan, dibutuhkan dua hingga tiga putaran negosiasi tarif AS, mulai dari kesepakatan awal hingga tahap penyusunan dokumen resmi.

    Dalam lawatan ke Washington, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia membuka kemungkinan untuk melanjutkan kerja sama dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited Free Trade Agreement (FTA).

    Selain itu, pemerintah juga siap mengambil langkah strategis untuk melakukan revitalisasi kerja sama dagang dengan AS melalui perjanjian TIFA (trade and investment framework agreement).

    Langkah-langkah ini telah termuat dalam non-paper proposal yang telah disiapkan Indonesia untuk negosiasi dengan AS, terkait tarif, non-tariff measures (NTMs), kerja sama perdagangan dan investasi, hingga sektor keuangan.

    Lebih lanjut terkait tarif Presiden AS Donald Trump, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia mengusulkan agar fokus negosiasi diarahkan pada hasil-hasil yang spesifik dan pragmatis, sehingga kedua negara dapat segera merasakan manfaat dari kerja sama ekonomi yang dijalin.

    “Jadi artinya specific outcome itu lebih penting,” tegas Airlangga.

    Tim lobi tingkat tinggi Indonesia akan melakukan negosiasi dengan otoritas AS pada 16-23 April 2025. Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Menko Airlangga, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    Dalam pertemuan penting itu, delegasi Indonesia akan bertemu berbagai pejabat tinggi AS, termasuk perwakilan dari United States Trade Representative (USTR), Kementerian Perdagangan (Secretary of Commerce), Kementerian Luar Negeri (Secretary of State), dan Kementerian Keuangan AS (Secretary of Treasury) untuk membahas tarif AS.
     

  • Negosiasi Tarif Impor Trump, Indonesia Bisa Manfaatkan Pengusaha AS

    Negosiasi Tarif Impor Trump, Indonesia Bisa Manfaatkan Pengusaha AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Amerika Serikat (AS) membuka ruang negosiasi selama masa penangguhan kebijakan tarif impor yang ditetapkan Presiden AS, Donald Trump, termasuk dengan Indonesia yang menjadi salah satu negara yang berkesempatan negosiasi pada gelombang pertama. Menteri Koordinator Perekonomian akan hadir dalam pertemuan negosiasi di Washington, pada 16-23 April 2025.

    Lead Advisor Southeast Asia Region sekaligus Sekretaris Jenderal International Economic Association (IEA), Lili Yan Ing, mengusulkan sejumlah langkah strategis yang perlu diambil Indonesia untuk negosiasi.

    “Pertama, Indonesia bersama negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya harus memiliki posisi yang sangat kuat,” ujar Lili dalam acara Investor Market Today di Beritasatu TV, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Menurutnya, prinsip utama yang harus dipegang adalah bahwa Indonesia dan ASEAN secara tegas menolak kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Indonesia hanya bersedia menawarkan skema tarif Most Favoured Nation (MFN) kepada AS, tanpa perlakuan istimewa atau diferensiasi apa pun.

    Menurutnya, ruang negosiasi tetap terbuka selama AS menunjukkan sikap saling menghormati terhadap ASEAN dan berkomitmen mempertahankan sistem perdagangan multilateral yang berlaku.

    Lili menilai kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump merupakan salah satu kebijakan perdagangan terburuk dalam satu abad terakhir. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut memiliki potensi besar menjerumuskan ekonomi global ke dalam resesi, bahkan lebih jauh lagi, menuju depresi, karena dampaknya terhadap sektor finansial.

    “Kedua, Indonesia harus memahami secara tepat apa tujuan utama AS, khususnya apa yang sebenarnya diinginkan Trump,” tambah Lili.

    Trump saat ini menganut prinsip proteksionisme, yang berarti akan membatasi perdagangan internasional dengan tujuan melindungi industri dalam negeri. Sehingga, Trump menurut Lili, tidak akan mendengarkan suara dari kawasan Asia Tenggara.

    Maka dari itu, Lili menyarankan agar Indonesia memanfaatkan peran para pelaku usaha asal AS yang beroperasi di kawasan ASEAN, khususnya di Indonesia, sebagai alat diplomasi ekonomi.

    “Banyak sekali perusahaan Amerika yang bergerak di Indonesia dan Asia Tenggara, yang meraup keuntungan miliaran hingga triliunan dolar AS setiap tahunnya. Kita harus menggunakan pelaku-pelaku usaha AS untuk berbicara kepada Trump,” pungkas Lili.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Indonesia juga perlu mengidentifikasi sektor-sektor yang yang diinginkan Trump, serta mengetahui negara bagian mana saja yang menjadi basis dukungan politiknya. Informasi tersebut akan sangat berguna dalam merumuskan strategi negosiasi tarif impor Trump yang efektif, baik itu tarif jasa maupun investasi AS di Indonesia.
     

  • Bahlil Santai Hadapi Tarif Trump: Jangan Seolah-olah Dunia Mau Berakhir – Halaman all

    Bahlil Santai Hadapi Tarif Trump: Jangan Seolah-olah Dunia Mau Berakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi secara santai tarif resiprokal yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Sebagaimana diketahui, pada awal April 2025, Donald Trump secara resmi menetapkan tarif resiprokal terhadap 180 negara. Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen.

    Namun, Donald Trump kemudian mengumumkan bahwa pemberian tarif tinggi terhadap 56 negara, termasuk Indonesia, ditunda selama 90 hari.

    Bahlil pun meminta agar publik tidak bereaksi berlebihan menanggapi kebijakan tarif Trump. Menurutnya, kebijakan tersebut adalah bagian dari strategi dagang biasa.

    “Ini biasa-biasa aja. Kalau di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ini biasa. Harus bikin masalah dulu, baru kompromi. Jadi jangan juga kita membuat seolah-olah dunia sudah mau berakhir. Ini bagian strategi dagang saja,” katanya dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Selasa (15/4/2025).

    Bahlil menjelaskan, alasan di balik pemberlakuan tarif tersebut adalah karena AS mengalami defisit perdagangan dengan banyak negara, termasuk Indonesia.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 10 tahun terakhir atau pada 2015-2024, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS selalu surplus.

    Terakhir pada 2024, AS menjadi penyumbang surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia dengan nilai 16,84 miliar dolar AS.

    Menurut Bahlil, AS memberlakukan tarif ini karena mereka menginginkan neraca perdagangan yang seimbang.

    “Maka atas arahan Presiden Prabowo, kami coba mengecek komoditas apa lagi yang bisa kita beli di Amerika Serikat,” ujarnya.

    Ia pun mengusulkan rencana peningkatan impor LPG dari AS.

    Impor LPG dari AS akan ditingkatkan kurang lebih di atas 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp 168,2 triliun (kurs Rp 16.822).

    Penambahan impor LPG dari AS ini akan dilakukan oleh Kementerian ESDM dengan pengalihan impor LPG dari negara lain ke AS, sebagai bagian dari upaya menyeimbangkan neraca perdagangan.

    “Kalau ini aja kita geser, maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika itu tidak akan terjadi lagi. Neraca kita balance. Ini yang kita akan lakukan,” ucap Bahlil.  

  • Negosiasi Tarif dengan AS, Airlangga: Indonesia Dorong Hasil Konkret

    Demi Kepentingan Nasional, Indonesia Siap Negosiasi Tarif dengan AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan langkah strategis dalam menghadapi kebijakan tarif impor tinggi dari Amerika Serikat (AS).

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, tim negosiasi Indonesia akan bergerak dengan prinsip menjaga kepentingan nasional sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Negosiasi sebaik-baiknya demi kepentingan nasional,” kata Menko Airlangga di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Airlangga menekankan, Presiden Prabowo telah memberikan arahan jelas kepada tim lobi agar proses negosiasi dilakukan sebaik-baiknya demi mengamankan kepentingan ekonomi Indonesia di tengah dinamika hubungan dagang global.

    Sebelum keberangkatan tim lobi ke AS, berbagai persiapan telah dilakukan oleh tim lobi yang terdiri dari sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.

    “Kemarin sudah ada rapat dengan seluruh kementerian dan saya juga sudah melaporkannya ke Bapak Presiden,” ungkap Airlangga.

    Ia menambahkan, diskusi awal telah digelar secara daring antara pihak Indonesia dengan Kementerian Perdagangan AS (Secretary of Commerce). Dalam pertemuan itu turut dihadiri Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan serta Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu.

    “Yang intinya kita bahas mengenai framework apa yang diharapkan oleh Amerika dan apa yang diharapkan oleh Indonesia,” papar Airlangga.

    Dalam lawatan ke Washington DC, Airlangga menyebut bahwa tim lobi Indonesia dijadwalkan bertemu dengan berbagai pihak penting, termasuk USTR (United States Trade Representative) dan dan Kementerian Keuangan AS (Secretary of Treasury).

    Selain itu, dialog juga akan dibuka dengan sejumlah asosiasi bisnis yang mendukung posisi Indonesia, seperti US-ASEAN Business Council dan USINDO.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump akan menerapkan tarif impor tinggi terhadap sejumlah produk asing, termasuk dari Indonesia yang akan dikenakan tarif 32%. Namun, Trump telah mengumumkan penundaan pemberlakukan tarif resiprokal terhadap negara-negara mitra dagang selama 90 hari, kecuali China.

    Sebagai respons atas tarif impor AS, Presiden Prabowo telah mengutus tim lobi tingkat tinggi yang akan bernegosiasi dengan AS pada 16-23 April 2025. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menko Airlangga, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    Langkah-langkah untuk negosiasi tarif AS ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas perdagangan dan memastikan akses produk Indonesia di pasar global tetap kompetitif, khususnya di AS.

  • Indonesia Tambah Kuota Impor LPG dan Minyak AS Senilai US$ 10 Miliar

    Indonesia Tambah Kuota Impor LPG dan Minyak AS Senilai US$ 10 Miliar

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia berencana untuk menambah kuota impor produk liquefied petroleum gas (LPG) dan minyak dari Amerika Serikat (AS) senilai lebih dari US$ 10 miliar.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan Kementerian ESDM merekomendasikan mengimpor sebagian minyak dari Amerika dengan menambah kuota impor LPG kami.

    “Angkanya kurang lebih di atas US$ 10 miliar,” ungkap Bahlil, saat ditemui seusai acara Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition 2025, di JICC Senayan, Selasa (15/4/2025).

    Bahlil mengungkapkan, alasan penambahan kuota impor LPG dan minyak dari AS tersebut adalah untuk menyeimbangkan surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap negara tersebut.

    “Masalah kita dengan Amerika itu adalah surplus neraca perdagangan. Data BPS mengatakan surplus kita US$ 14,6 miliar. Maunya Amerika seperti apa? Agar neraca perdagangan kita seimbang. Kalau tidak seimbang, maka atas arahan bahwa Presiden Prabowo kepada kami, kami coba mengecek komoditas apa lagi yang bisa kita beli di Amerika,” jelas Bahlil.

    Ada pun keputusan ini ditempuh sebagai respons pemerintah terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan tarif resiprokal ke sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif impor ke Indonesia sebesar 32%.

    “Kalau ini saja kita menggeser, maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika tidak akan terjadi lagi. Neraca kita balance, ini yang akan kita lakukan,” kata Bahlil.

    Selain itu, Bahlil juga menyinggung rencana Indonesia menawarkan mineral kritis kepada AS sebagai daya tawar menghadapi tarif resiprokal. Dia mengatakan, pemerintah sangat terbuka apabila AS ingin mengadakan komunikasi bilateral terkait kebutuhan mineral kritis.

    “Bahwa kemudian ada komunikasi bilateral, mereka butuh critical mineral kita, monggo kita terbuka. Kita sangat terbuka dan senang. Kenapa? Karena Amerika sama kita kan hubungannya baik,” pungkas Bahlil terkait kuota impor LPG minyak AS

  • Akademisi: Wacana evakuasi warga Palestina berisiko perkuat penjajahan

    Akademisi: Wacana evakuasi warga Palestina berisiko perkuat penjajahan

    Baik Israel maupun Amerika secara terbuka telah menyampaikan keinginan untuk mengosongkan Gaza, karena itu negara-negara yang menolak penjajahan harus bersikap tegas menolak segala bentuk kompromi atas rencana ini

    Padang (ANTARA) – Akademisi sekaligus dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar) Muhammad Yusra menilai rencana evakuasi warga Palestina ke luar negaranya itu berisiko memperkuat penjajahan oleh Israel.

    “Tindakan ini justru bisa memperkuat klaim Israel atas wilayah Palestina dan secara tidak langsung menguntungkan agenda pendudukan,” kata akademisi Unand Muhammad Yusra di Padang, Selasa.

    Menurutnya, pemindahan warga Palestina ke luar wilayahnya dengan pertimbangan atau atas nama kemanusiaan, dapat mengakibatkan hilangnya hak mereka atas tanah dan harta benda lainnya.

    Yusra menjelaskan dalam praktik hubungan internasional, evakuasi oleh negara ketiga kepada warga sipil memang biasa dilakukan dalam situasi darurat, namun ada batasan yang diatur secara hukum internasional.

    Merujuk Pasal 49 Konvensi Jenewa 1949 menyatakan pemindahan paksa perorangan atau massal serta deportasi warga dari wilayah pendudukan ke negara lain, baik diduduki maupun tidak, adalah tindakan yang dilarang tanpa memandang motifnya.

    “Rencana evakuasi warga Gaza tidak bisa dilepaskan dari kepentingan Israel yang selama ini didukung penuh oleh Presiden Donald Trump,” ujar dia.

    Baik Israel maupun Amerika secara terbuka telah menyampaikan keinginan untuk mengosongkan Gaza, karena itu negara-negara yang menolak penjajahan harus bersikap tegas menolak segala bentuk kompromi atas rencana ini.

    Dalam konteks diplomasi dan posisi di mata internasional, Indonesia harus konsisten dalam sikap politik luar negerinya. Indonesia wajib menunjukkan sikap tegas menolak upaya apapun yang justru bisa memperkuat pendudukan Israel di Palestina.

    “Evakuasi bukanlah solusi jangka panjang, melainkan hanya dapat melemahkan perjuangan rakyat Palestina,” kata dia.

    Ia menambahkan berdasarkan catatan sejarah, Indonesia pernah menampung pengungsi Vietnam dalam jumlah besar di Pulau Galang antara 1975 hingga 1996. Namun, hal itu sangat berbeda dengan konteks Palestina.

    “Ini bukan hanya soal pengungsian, tetapi soal penjajahan yang belum selesai,” jelasnya.

    Yusra mendorong pemerintah Indonesia untuk tetap aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui forum internasional. Baik melalui diplomasi bilateral maupun multilateral.

    Pewarta: Muhammad Zulfikar
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025