Tag: Donald Trump

  • Mendag Pastikan Tambahan Impor Pangan dari AS Tak Ganggu Program Swasembada

    Mendag Pastikan Tambahan Impor Pangan dari AS Tak Ganggu Program Swasembada

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia menawarkan tambahan impor pangan dari Amerika Serikat (AS) sebagai upaya negosiasi untuk menurunkan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump. Meski begitu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan hal tersebut tidak mengganggu target swasembada pangan pada 2026.

    “Enggak, sama sekali nggak (ganggu),” kata Budi saat ditemui di Sarinah Mall, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2025).

    Budi mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi ke pemerintah AS. Dia pun menyebut perundingan ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu 2 bulan.

    “Kan kemarin sampaikan dua bulan harus selesai kan. Jadi kita tunggu aja kan kita belum tahu apa namanya, negosiasinya kan belum, (masih) berjalan ya,” terang Budi.

    Budi pun menegaskan pihaknya telah mempersiapkan komoditas pangan apa saja yang akan ditambah impor dari AS. Namun, ia enggan menyebut komoditas yang akan diimpor dari AS sebab negosiasinya masih berlangsung.

    “Ya masih, jadi kalau dari kita masih sudah mempersiapkan. Mungkin saya belum ngomong dulu ya, sebab kami persiapkan semua termasuk strategi seperti apa, tapi nantikan ketemu tim negosiasi kita dengan Amerika. Nah itu baru dibahas lebih detail, tapi yang namanya negosiasi kita, nggak ada ngomong dulu deh,” terang Budi.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Airlangga menjamin tambahan impor pangan dari AS tidak akan membuat produk impor banjir di dalam negeri dan melemahkan usaha swasembada energi. Sebab Indonesia hanya akan mengalihkan asal pasar produk impor pangannya saja.

    Misalnya, produk gandum dan kedelai, baik kedelai utuh maupun olahan susu kedelai, selama ini Indonesia mengimpor produk tersebut dari berbagai negara seperti Ukraina dan Australia. Kini Indonesia mengurangi pembelian dari negara tersebut dan memfokuskan pembelian gandum dan kedelai dari Amerika Serikat.

    Jadi, jumlah total produk impor kedelai tidak akan meningkatkan di Indonesia. Sementara upaya peningkatan produksi dalam negeri untuk swasembada juga akan terus meningkat.

    “Swasembada pangan tidak akan terganggu dengan apa yang dibeli dari AS. Karena selama ini baik itu gandum, soya bean, dan soya bean milk kita impor tak hanya dari dari AS, tapi dari Australia, Ukraina, dan negara lain. Kami hanya melakukan pengalihan impor untuk bahan baku pangan tersebut,” papar Airlangga dalam keterangan pers virtual, Jumat (18/4)

    (acd/acd)

  • Terungkap! Isi Tawaran RI ke Bos Mendag AS dalam Negosiasi Tarif

    Terungkap! Isi Tawaran RI ke Bos Mendag AS dalam Negosiasi Tarif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menemui United States Secretary of Commerce Howard Lutnick dalam agenda rangkaian negosiasi tarif resiprokal yang dikenakan Presiden AS Donald Trump terhadap Indonesia sebesar 32%.

    Pertemuan dengan Lutnick telah terselenggara dua kali. Pertama ialah pertemuan secara online melalui Zoom Meeting pada Kamis (17/4), kedua ialah pertemuan secara langsung di Kantor Department of Commerce (DoC) AS pada Sabtu (19/4) waktu setempat.

    Dalam pertemuan kedua yang berlangsung selama 1,5 jam, Airlangga menawarkan sejumlah kebijakan perdagangan dengan AS, supaya tercipta perdagangan yang adil, sebagaimana permintaan Trump karena neraca perdagangan AS dengan Indonesia kerap defisit.

    “Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” kata Airlangga melalui siaran pers, dikutip Minggu (20/4/2025).

    Dalam negosiasi itu, Airlangga menawarkan pembelian dan impor Indonesia dari AS untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS, antara lain pembelian produk energi (crude oil, LPG dan gasoline) serta peningkatan impor produk pertanian dari AS (soybeans, soybeans meal dan wheat) yang memang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi di Indonesia.

    Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk kerja sama di bidang critical minerals, dukungan investasi AS dan juga komitmen untuk menyelesaikan permasalahan Non-Tariff Barrier (NTB) yang menjadi concern pihak pengusaha AS di Indonesia.

    Lutnick pun kabarnya mengapresiasi tawaran Airlangga, termasuk proposal konkret terkait pembelian produk dari AS. Ia menganggap tawaran Indonesia saling menguntungkan antar kedua negara.

    Pada kesempatan itu, Lutnick juga sependapat dengan rencana target negosiasi yang akan diselesaikan dalam 60 hari ke depan, dan menyarankan agar langsung menyusun jadwal pembahasan teknis secara detail dengan pihak DoC dan USTR.

    “Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” ujar Lutnick.

    Tim negosiasi RI yang turut hadir mendampingi Menko Airlangga yakni antara lain Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, dan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Washington DC Ida Bagus Made Bimantara.

    Sebelum Indonesia, ada beberapa negara seperti Jepang dan Argentina yang juga baru saja bertemu dan melakukan negosiasi mengenai tarif AS tersebut dengan Lutnick. Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang langsung diterima oleh Pemerintah AS.

    (haa/haa)

  • Impor AS Tak Ganggu Swasembada Pangan karena Beda Produk

    Impor AS Tak Ganggu Swasembada Pangan karena Beda Produk

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akan melakukan impor produk pangan dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama perdagangan bilateral sebagai respons dalam menanggapi tarif impor Presiden Donald Trump.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, rencana penambahan impor sejumlah komoditas pangan dari AS tidak akan mengganggu upaya swasembada pangan nasional.

    “Tidak mengganggu sama sekali, karena jenis produknya juga berbeda,” ujar Budi di Jakarta pada Minggu (20/4/2025).

    Sebagai bagian dari proses negosiasi tarif perdagangan dengan AS, pemerintah Indonesia berencana meningkatkan impor sejumlah bahan pangan, seperti gandum, kedelai, dan produk olahan kedelai. seperti susu kedelai, yang juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestik.

    Menurut Budi, saat ini proses negosiasi masih berlangsung dan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    “Kita tunggu saja hasilnya. Pak Airlangga kemarin bilang negosiasi ini ditargetkan selesai dalam dua bulan, jadi kita ikuti perkembangannya dahulu,” jelasnya.

    Terkait rincian komoditas yang akan masuk dalam daftar impor dari AS, Budi belum membeberkan secara rinci, tetapi ia memastikan semua langkah telah dipersiapkan dengan cermat.

    “Di pihak kami sudah ada persiapan. Detailnya belum bisa saya ungkap sekarang, tetapi strategi sudah disiapkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto juga menegaskan bahwa rencana peningkatan impor produk pangan AS ini tidak akan mengganggu program swasembada yang tengah dijalankan pemerintah.

    Produk-produk seperti gandum, kacang kedelai, dan susu kedelai disebut Airlangga sebagai barang yang memang sudah umum diimpor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

    Rencana peningkatan impor dari AS ini merupakan bagian dari strategi dagang timbal balik dengan nilai mencapai US$ 18-19 miliar, yang dirancang dalam kerangka kerja sama bilateral dengan pemerintah AS.

    Airlangga pun memastikan bahwa seluruh barang impor dari AS merupakan komoditas yang dibutuhkan dan tidak tumpang tindih dengan produksi dalam negeri. Beberapa di antaranya bahkan sudah rutin diimpor, terutama dari sektor pertanian.

  • Mendag pastikan impor tambahan dari AS tak ganggu swasembada pangan

    Mendag pastikan impor tambahan dari AS tak ganggu swasembada pangan

    Menteri Perdagangan Budi Santoso setelah acara Aksi Konsumen Cerdas Indonesia. Kegiatan di Pelataran Sarinah Jakarta, Minggu (20/04/2024). ANTARA/ Muhammad Heriyanto.

    Mendag pastikan impor tambahan dari AS tak ganggu swasembada pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 April 2025 – 09:07 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan bahwa rencana impor tambahan beberapa komoditas pangan dari Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu swasembada pangan nasional.

    “Enggak (ganggu swasembada), sama sekali nggak ada, produknya juga berbeda,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Pelataran Sarinah Jakarta, Minggu.

    Sebagai upaya negosiasi dengan AS, Indonesia berencana meningkatkan impor komoditas pangan, seperti gandum, kacang kedelai, hingga susu kedelai yang sekaligus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ia menyebut bahwa kini untuk menantikan saja proses negosiasi dengan AS yang sedang dilakukan oleh tim utusan yang di ketuai oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto .

    “Kita tunggu aja, kemarin beliau (Airlangga) sampaikan dua bulan harus selesai kan, Jadi kita tunggu aja, kan kita belum tahu namanya negosiasinya kan belum berjalan ya,” ujar Menteri Budi .

    Terkait komoditas pangan yang impor akan ditingkatkan, Ia belum dapat memberikan informasi kepada publik namun dipastikan semuanya telah dipersiapkan dengan strategi yang matang.

    “Jadi kalau dari kita sudah mempersiapkan. Saya belum ngomong dulu ya, kami telah persiapkan semua termasuk strategi seperti apa,” ujar Menteri Budi.

    Sebelumnya, Menko Airlangga Hartarto menjamin bahwa rencana untuk meningkatkan impor komoditas pangan dari AS tidak akan mengganggu program swasembada pangan. Ia menyebut tentang produk-produk yang akan dibeli dari AS seperti gandum, kacang kedelai, maupun susu kedelai, merupakan produk yang biasa diimpor oleh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    Pemerintah Indonesia berencana untuk menambah impor dari AS senilai 18–19 miliar dolar AS, sebagai bagian dari strategi negosiasi tarif timbal balik atau resiprokal Presiden AS Donald Trump. Airlangga memastikan bahwa barang-barang yang akan dibeli merupakan komoditas yang memang dibutuhkan di dalam negeri dan tidak akan ganggu produksi domestik. Serta, imbuh dia beberapa barang yang selama ini rutin diimpor dari AS adalah produk agrikultur, antara lain gandum dan kedelai.

     

    Sumber : Antara

  • 70 Tahun KAA Bandung refleksi strategis langkah diplomasi Indonesia

    70 Tahun KAA Bandung refleksi strategis langkah diplomasi Indonesia

    Sejumlah bendera negara peserta Konfrensi Asia Afrika (KAA) terpasang di belakang pengunjung yang berswafoto di ruang utama sidang Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025). Konferensi Asia Afrika tahun ini menjadi peringatan ke-70 sejak pertama kali dilaksanakan pada 18 April 1955 yang diikuti 29 negara di Gedung Merdeka itu bertujuan sebagai solidaritas, persatuan serta menggelorakan semangat bagi negara-negara Asia dan Afrika dalam menyelesaikan masalah global. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/Spt. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

    70 Tahun KAA Bandung refleksi strategis langkah diplomasi Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 April 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Semangat Konferensi Asia-Afrika di Bandung (1955) semakin relevan di tengah ketidakpastian global, terutama yang dipicu rivalitas antara Amerika Serikat (AS) dan China. Itu sebabnya negara-negara Dunia Selatan perlu mendorong kerja sama lebih erat dan strategis. Di tengah perubahan tatanan global, semangat Konferensi Asia Afrika (KAA), justru semakin relevan.

    Dunia Selatan perlu mengaktualisasikan semangat Deklarasi Bandung, agar selaras dengan situasi global mutakhir. Upaya itu kian penting, mengingat akhir-akhir ini relasi dunia lebih diwarnai pendekatan unilateral, terutama oleh kekuatan-kekuatan utama dunia. Dalam peta politik global seperti itu, Deklarasi Bandung 1955 yang salah satu poinnya menyatakan negara Asia-Afrika memiliki hak menentukan nasib sendiri, masih terasa relevan.

    KAA sendiri berlangsung pada 18-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung. KAA dihadiri oleh 29 negara, dengan Indonesia dan India sebagai motornya. Kesepakatan penting dari KAA yang selalu aktual adalah, negara partisipan menyatakan, mereka bebas dari kolonialisme, imperialisme, termasuk juga kemiskinan, ketidaktahuan, dan ketakutan.

    Mendorong perdamaian

    Dalam rangkaian lawatan ke kawasan Timur Tengah baru-baru ini, masing-masing ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Jordania, Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia pada prinsip politik luar negeri yang bebas-aktif dan netral, sekaligus mengedepankan hubungan damai dengan semua negara. Pernyataan itu disampaikan dalam sesi ADF Talk pada Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025, di Antalya, Turki (Jumat, 11/4).

    Presiden Prabowo menjelaskan bahwa prinsip ini telah menjadi landasan diplomasi Indonesia sejak era pendiri bangsa, termasuk ketika Indonesia bersama India, Mesir, dan Yugoslavia mempelopori Gerakan Non-Blok pada 1961.

    “Rakyat kami tidak ingin terlibat dalam aliansi atau blok militer manapun. Kami memilih netral,” tegasnya. Prabowo juga mengutip filosofi kuno Asia yang dipegang teguh dalam kebijakan luar negeri Indonesia: “Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.”

    Prinsip ini menurut Prabowo, menjadi kunci menjaga stabilitas dan perdamaian. Presiden mencontohkan bagaimana prinsip serupa diterapkan dalam ASEAN, di mana negara-negara anggota memilih dialog daripada konflik meski memiliki perbedaan. “Kita lebih memilih bicara, bicara, dan bicara. Meski terkadang membosankan, itu lebih baik daripada bertikai,” ucap Prabowo.

    Presiden Prabowo menegaskan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai mediator dan jembatan dalam hubungan internasional, khususnya di antara negara-negara besar. Indonesia ingin menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan global, sekaligus mengharapkan penghormatan yang sama terhadap kedaulatan masing-masing. Komitmen ini tercermin dalam kebijakan “bertetangga baik” yang menjadi pilar diplomasi Indonesia sejak awal kepemimpinannya.

    Selaras dengan gagasan Prabowo (selaku Menhan) saat berbicara dalam forum Shangri-La Dialogue, pertengahan tahun lalu di Singapura, bahwa baik di kawasan maupun global, Indonesia akan lebih memosisikan diri sebagai “tetangga yang baik” (good neighbour policy).

    Di kawasan, kebijakan ini mengakar pada nilai-nilai Asia yang lebih menitikberatkan pada sisi harmoni daripada keakuan, lebih pada rasa ketimbang semata-mata rasio. Gagasan Prabowo berbasis pada tradisi di negeri kita, bahwa tetangga merupakan pihak yang dekat, yang akan menolong kita ketika sedang menghadapi kesulitan. Tetangga yang akan segera datang menolong, bukan saudara kandung yang tinggal berjauhan.

    Good neighbour policy diyakini bisa diterapkan dalam kehidupan bernegara. Seperti sikap saling menghormati dan menghargai, menjadi opsi untuk penyelesaian seandainya ada sengketa wilayah, sebagaimana ketegangan di LCS (Laut Cina Selatan) beberapa waktu lalu.

    Muhibah Prabowo ke Timur Tengah (termasuk Turki) sejatinya juga sejalan dengan kebijakan politik luar negeri (polugri) bebas aktif. Sehingga perjalanan Prabowo menemui pemimpin negara sahabat dan terlibat dalam sejumlah konferensi internasional sesuai dengan prinsip bebas aktif tersebut.

    Bebas – aktif sudah menjadi prinsip polugri RI sejak lama. Bebas mengacu pada keleluasaan memilih langkah diplomasi sesuai kepentingan nasional tanpa tekanan dari pihak asing. Aktif merujuk kontribusi Indonesia dalam upaya perdamaian dunia. Prabowo memastikan, sebagai negara nonblok, Indonesia tidak akan berpihak kepada poros tertentu. Menurut Prabowo, Indonesia akan lebih mengedepankan sikap saling menghormati eksistensi, martabat dan kedaulatan setiap negara.

    Tokoh global

    Langkah Presiden Prabowo untuk berperan aktif dan konstruktif untuk mencari solusi atas problem kemanusiaan di dunia patut diapresiasi. Meski secara geografis, lokasi Indonesia jauh dari Timur Tengah, sebagai negara Muslim terbesar, Indonesia bisa menjadi aktor penting dalam mencari solusi damai sehubungan krisis berlarut di Timur Tengah.

    Setiap pemimpin tentu memiliki idealisme, kebijakan, dan pendekatan berbeda dalam melaksanakan hubungan luar negeri. Satu hal yang pasti, para pemimpin ingin melihat kehidupan rakyatnya lebih baik dan citra negaranya dihormati dalam pergaulan politik dunia.

    Prabowo yang berlatar belakang militer, mungkin saja lebih tertarik pada isu pertahanan – keamanan dan geopolitik di kawasan. Dengan rekam jejaknya yang panjang dalam atmosfer internasional, bahkan sejak masih belia, diperkirakan Prabowo akan lebih aktif menyuarakan kepentingan Indonesia di konferensi internasional dan forummultilateral.

    Politik luar negeri bebas aktif yang secara konsisten dipilih pemerintah Republik Indonesia diyakini akan hadir dalam bentuk yang berbeda di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo bakal membawa gaya diplomasi kebijakan luar negeri yang lebih aktif, aspiratif, tapi juga sekaligus lebih tegas.

    Dengan pendekatan seperti itu, sangat mungkin Indonesia akan memainkan peran yang lebih besar dan strategis di tengah situasi geopolitik global yang amat dinamis. Indonesia juga akan lebih kuat memosisikan diri di antara dua kekuatan raksasa dunia, AS dan Tiongkok, tidak sekadar menjadi mitra dagang yang kemudian terjebak dalam ketergantungan berlebihan terhadap dua poros tersebut.

    Pada saat yang sama, momentum tersebut bisa dimaksimalkan oleh Indonesia untuk menanam fondasi hubungan yang lebih kuat dengan kekuatan besar dunia, tanpa mesti menggadaikan sikap politik nonblok yang tetap dipegang teguh. Lawatan Presiden Prabowo ke sejumlah negara untuk pertemuan bilateral dan multilateral itu patut didukung sebagai langkah awal penerapan kebijakan luar negeri Indonesia.

    Ada harapan besar bahwa di pemerintahan Prabowo, Indonesia akan mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam dinamika global yang penuh ketegangan geopolitik maupun ekonomi. Yang pertama dan utama, sesuai dengan konstitusi yang mengamanatkan prinsip antipenjajahan, tentu saja pemerintah Indonesia mesti menggarisbawahi isu penindasan yang terjadi di Palestina.

    Presiden harus menyuarakan dengan lantang penolakan terhadap Israel yang telah menjajah Palestina, bahkan diduga melakukan genosida.

    Harus diakui, ketegangan politik di Timur Tengah, juga perang yang belum mereda antara Rusia dan Ukraina, punya dampak signifikan, terutama pengaruhnya terhadap kebutuhan energi dan pangan bagi negara-negara di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia sudah merasakan imbasnya.

    Ikhtiar Prabowo juga mendapat apresiasi dari komunitas internasional. Indonesia juga bukan negara adidaya.

    Namun dengan pengetahuan dan keaktifan Presiden Prabowo membangun dukungan dan kepercayaan para pemimpin global, kiranya kita layak berharap setidaknya Prabowo akan mampu memaksimalkan kekuatan dan kontribusi Indonesia dalam penyelesaian krisis global, baik politik maupun ekonomi.

    Presiden Prabowo Subianto bersama sembilan presiden dan perdana menteri dari berbagai negara diprediksi menjadi pemimpin dunia berpengaruh, baik di tingkat kawasan maupun global, menurut harian terbesar di Singapura The Straits Times.

    Dalam artikel berjudul “Meet the 10 world leaders to watch in 2025” yang disiarkan The Straits Times, awal Januari lalu, Prabowo masuk daftar 10 pemimpin yang menjadi tokoh global bersama Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri (PM) China Xi Jinping, PM Jepang Shigeru Ishiba, PM India Narendra Modi, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Australia Anthony Albanese, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim.

    Ada beberapa aspek yang menjadi sorotan The Straits Times, sehingga Prabowo masuk daftar pemimpin dunia yang diprediksi mempengaruhi dinamika di kawasan regional dan global. Dalam artikelnya itu, Prabowo dinilai berpeluang akan menjadi sosok yang dominan dalam kepemimpinan di kawasan.

    The Straits Times menyebut beberapa langkah tegas pemerintahan Prabowo dalam beberapa forum-forum multilateral, misalnya saja keinginan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS. The Straits Times lanjut menilai Presiden Prabowo tak ragu untuk menempuh pendekatan luar negeri yang berbeda dari pendahulunya, termasuk di antaranya memperkuat hubungan dan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia dan China.

    Sumber : Antara

  • Top 3: Barang Indonesia yang Kena Tarif Super Tinggi di AS – Page 3

    Top 3: Barang Indonesia yang Kena Tarif Super Tinggi di AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberlakukan tarif sebesar 10% selama 90 hari kepada sebagian besar negara di dunia. Hal ini menjadi beban biaya ekspor Indonesia semakin meningkat.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, sejumlah produk ekspor utama Indonesia akan semakin sulit bersaing di AS dengan tarif ini.

    Bahkan nilai tarif yang dibebankan ke Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya.

    Artikel mengenai “Daftar Barang Indonesia yang Kena Tarif Super Tinggi 47% dari Trump” menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada sejumlah artikel lain yang layak untuk disimak.

    Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu, 20 April 2025:

    1. Daftar Barang Indonesia yang Kena Tarif Super Tinggi 47% dari Trump

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pembicaraan utama dalam negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) adalah penerapan tarif yang tinggi untuk sejumlah produk ekspor utama Indonesia, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang. Bahkan nilai tarif yang dibebankan ke Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara lainnya.

    Airlangga Hartarto mengungkapkan, saat ini produk garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang asal Indonesia dikenakan tarif masuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara pesaing, baik dari kawasan ASEAN maupun negara Asia lainnya di luar ASEAN.

    Simak artikel selengkapnya di sini

     

  • Pesawat Boeing untuk Maskapai China Dikirim Balik ke AS Efek Perang Dagang

    Pesawat Boeing untuk Maskapai China Dikirim Balik ke AS Efek Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Produsen pesawat Boeing Co. telah memulai pengiriman sejumlah 737 Max kembali ke Amerika Serikat (AS) usai ditolak oleh maskapai China seiring dengan peningkatan tensi perang dagang kedua negara.

    Dilansir Bloomberg pada Sabtu (19/4/2025), pesawat yang berada di pusat Boeing di China, Zhoushan, dan ditujukan untuk Xiamen Air, terbang kembali menuju Guam melintasi Samudra Pasifik pada tahap pertama. Pesawat tersebut diterbangkan dari markas Boeing di Seattle ke Zhoushan via Hawaii dan Guam pada bulan lalu.

    Setidaknya ada dua pesawat Boeing lain di Zhoushan yang menunggu pengiriman kembali ke AS, menurut data dari pelacak Aviation Flights Group.

    Perselisihan yang berlangsung cepat antara dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut telah menjebak Boeing di tengah-tengah.

    Bloomberg News melaporkan minggu ini bahwa Pemerintah China telah menginstruksikan maskapai penerbangan untuk berhenti menerima pengiriman jet produksi Boeing.

    Reuters pertama kali melaporkan tentang pesawat Boeing yang dikembalikan dari China. Namun, pihak Boeing menolak berkomentar terkait laporan tersebut. Xiamen Air juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menerapkan tarif 245% untuk produk-produk dari China.

    Melansir Bloomberg, Rabu (16/4/2025), seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tarif dasar atas impor China ke AS tetap di angka 145%.

    Adapun angka 245% itu mencakup bea masuk yang sudah lebih dulu dikenakan pada produk tertentu dari China, seperti kendaraan listrik yang sebelumnya telah dikenai tarif 100% sebelum masa jabatan kedua Trump dimulai. Jika tarif lama tersebut ditambahkan ke tarif dasar 145%, tarif keseluruhan menjadi 245%.

    Pernyataan ini menyusul lembar fakta Gedung Putih sehari sebelumnya yang menyebut bahwa China kini menghadapi tarif hingga 245%.

    Adapun Kementerian Perdagangan China mencatat bahwa tarif kumulatif atas ekspor tertentu telah mencapai 245% dan menegaskan kembali akan bertarung sampai akhir jika AS terus merugikan kepentingannya.

  • Putin Umumkan ‘Gencatan Senjata Paskah’ Terkait Perang di Ukraina

    Putin Umumkan ‘Gencatan Senjata Paskah’ Terkait Perang di Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah dalam konflik di Ukraina. Gencatan senjata ini dimulai pada Sabtu malam ini dan berlangsung hingga tengah malam pada hari Minggu.

    Dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025), usulan gencatan senjata jangka pendek dari Rusia muncul saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Moskow dan Kyiv untuk menyetujui gencatan senjata, tetapi gagal mendapatkan konsesi besar dari Kremlin.

    “Hari ini mulai pukul 18.00 (15.00 GMT) hingga tengah malam hari Minggu (21.00 GMT hari Minggu), pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata Paskah,” kata Putin dalam komentar yang disiarkan televisi, saat bertemu dengan kepala staf Rusia Valery Gerasimov.

    Paskah menjadi hari libur besar bagi umat Kristen, yang dirayakan pada hari Minggu.

    “Saya perintahkan untuk periode ini menghentikan semua aksi militer,” ucap Putin, yang menyebut gencatan senjata berdasarkan alasan kemanusiaan.

    “Kami akan bertindak atas dasar bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami, sementara pasukan kami harus siap untuk melawan kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi oleh musuh, setiap tindakan agresif,” tambahnya.

    Putin mengklaim bahwa Gerasimov telah mengatakan kepadanya bahwa Ukraina lebih dari 100 kali melanggar perjanjian untuk tidak menyerang infrastruktur energi.

    “Usulan gencatan senjata terbaru akan menunjukkan seberapa tulus kesiapan rezim Kyiv, keinginannya dan kemampuannya untuk mematuhi perjanjian dan berpartisipasi dalam proses perundingan damai,” ujar Putin.

    Upaya sebelumnya untuk mengadakan gencatan senjata untuk Paskah pada bulan April 2022 dan Natal Ortodoks pada bulan Januari 2023 tidak dilaksanakan setelah kedua belah pihak gagal menyetujuinya.

    (fas/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengamat Sebut Perang Dagang AS-China bak Dua Gajah Bertarung: Indonesia Bisa Keinjak-injak

    Pengamat Sebut Perang Dagang AS-China bak Dua Gajah Bertarung: Indonesia Bisa Keinjak-injak

    PIKIRAN RAKYAT – Pengamat Ekonomi-Perbankan dan Dosen Binus University, Doddy Ariefianto, menyebut Perang Dagang Amerika Serikat (AS) dan China ibarat dua gajah yang berkelahi.

    Indonesia, jelasnya, berada di antara keduanya. Karena berada di antara dua gajah, Pemerintah Indonesia harus hati-hati mengambil langkah agar tak terinjak.

    “Gajah sama gajah berantem. Kalau enggak hati-hati kita bisa keinjak-injak di tengah,” ujarnya, Jumat, 18 April 2025.

    Doddy pun menjelaskan bahwa penting untuk mendekati dua negara kekuatan ekonomi dunia tersebut. “Delicate situation, perlu approach simultan ke AS dan China,” tambahnya. “Kita harus bisa balance (seimbang),” ucapnya.

    Doddy pun menegaskan bahwa Indonesia tak boleh terlalu dekat dengan salah satu pihak. Sebabnya, akan dipersepsikan sebagai musuh oleh pihak rival.

    Terkait hubungan Indonesia dengan AS, ia menilai hubungan ini belum terlalu dekat. Untuk lebih dekat dengan AS, Pemerintah bisa mengimpor sejumlah komoditas strategis dari negara tersebut.

    Sementara itu, China menyebut berada bersama Indonesia untuk menghadapi dampak tarif impor AS. Hal ini diungkapkan Dubes China untuk Indonesia Wang Lutong dalam acara peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    “China siap berdiri bersama Indonesia untuk menjaga hak dan kepentingan kita yang sah, serta hak dan kepentingan komunitas internasional,” kata Wang.

    Untuk menghentikan Perang Dagang AS-China, Doddy menilai bahwa Indonesia sebagai negara besar seharusnya bisa menggalang kekuatan netral bersama negara lain. Kekuatan ini diharapkan ini bisa menghentikan eskalasi konflik dua negara tersebut.

    Respons Kadin

    Hal senada terkait posisi Indonesia dalam Perang Dagang AS-China diutarakan juga oleh Kadin. Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie mengutarakan bahwa Indonesia negara yang mengusung nonblok.

    Oleh karenanya, maka Indonesia tak memihak salah satu kekuatan. Anindya pun menyebut AS dan China sebagai mitra dagang penting bagi Indonesia. Ia pun ingin menciptakan perdagangan internasional yang adil.

    “Kedua-dua negara sangat penting dan kami selalu mengatakan bahwa kami juga ingin perdagangan yang lebih seimbang dan kami mengerti permintaan (setiap negara),” katanya.

    Awal Mula Eskalasi

    Perang Dagang AS-China mulai memanas sejak Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal 54 persen awal April untuk produk negara tersebut. Setelah keduanya saling membalas dengan menaikkan tarif tersebut, kini AS menetapkan 245 persen. Sedangkan China menetapkan 145 persen.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ramai Orang Kaya AS Buka Rekening Bank di Swiss, Fenomena Apa?

    Ramai Orang Kaya AS Buka Rekening Bank di Swiss, Fenomena Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah bank di Swiss melaporkan peningkatan signifikan terhadap pembukaan rekening orang kaya asal Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir. Menurut investor dan pihak perbankan, ini merupakan bagian dari upaya “de-Amerikanisasi” atau melalukan diversifikasi dalam portofolio mereka.

    “Mereka datang dalam beberapa gelombang,” kata Pierre Gabris, CEO Alpen Partners International, sebuah perusahaan konsultan keuangan asal Swiss, mengutip CNBC International, Sabtu (19/5/2025).

    “Saat Obama terpilih, kami melihat gelombang besar. Covid juga pemicu gelombang berikutnya. Kini tarif dan ketegangan ekonomi menciptakan gelombang baru,” sambungnya.

    Menurutnya banyak investor tertarik memindahkan dana mereka ke Swiss karena ingin melakukan diversifikasi terhadap portofolio mereka dari dolar AS. Mereka meyakini dolar AS akan terus melemah akibat beban utang nasional AS yang terus membengkak.

    Sedangkan daya tarik Swiss terletak pada stabilitas ekonomi, politik yang netral, mata uang yang kuat, serta sistem hukum yang andal.

    Selain alasan ekonomi, banyak warga kaya AS ini juga termotivasi situasi politik di dalam negeri. Mereka khawatir terhadap penurunan supremasi hukum di bawah pemerintah Donald Trump.

    Kemudian, tak sedikit juga alasan warga kaya AS untuk membeli emas fisik dengan memanfaatkan reputasi Swiss sebagai pusat penyimpanan emas

    Gabris juga mengungkapkan ini merupakan “rencana cadangan”. Mereka berkeinginan mencari peluang izin tinggal atau kewarganegaraan kedua di Eropa dan mempertimbangkan pembelian properti.

    Membuka rekening di bank Swiss dinilai cukup mudah, namun tetap harus mematuhi peraturan pengungkapan data yang ketat dari pemerintah AS. Meskipun bank besar AS tidak bisa langsung membuka rekening Swiss bagi klien mereka, mitra Swiss yang terdaftar di Komisi Sekuritas dan Bursa AS dapat menerima investor asal Amerika.

    Salah satu bank swasta Swiss, Pictet, mengungkapkan telah mengalami peningkatan signifikan dalam permintaan dari klien asal AS. Sementara Vontobel SFA yang diyakini sebagai bank Swiss terbesar yang terdaftar di SEC untuk klien asal AS, menolak untuk berkomentar.

    Pembukaan rekening di Swiss sering dikaitkan dengan upaya menghindari pajak, namun proses itu kini telah diatur secara hukum dan lebih umum dengan formulir pajak yang transparan.

    “Banyak orang Amerika mulai menyadari bahwa 100% portofolio mereka dalam bentuk dolar AS, mereka mulai berpikir, ‘mungkin saya harus mendiversifikasi’,” kata Gabris.

    (hsy/hsy)