Tag: Donald Trump

  • Orang Kaya AS Berbondong-bondong Pindahkan Uang ke Bank Swiss

    Orang Kaya AS Berbondong-bondong Pindahkan Uang ke Bank Swiss

    Jakarta, Beritasatu.com – Orang kaya Amerika Serikat (AS) kini semakin banyak yang memindahkan dananya ke bank-bank Swiss. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya de-Amerikanisasi portofolio mereka.

    Mengutip CNBC International, Minggu (20/4/2025), sejumlah bank Swiss melaporkan peningkatan tajam dalam pembukaan rekening investasi oleh warga kaya AS dalam beberapa bulan terakhir.

    “Fenomena ini datang dalam gelombang. Saat (Barack) Obama terpilih, kami melihat lonjakan. Lalu muncul lagi saat pandemi. Sekarang, suku bunga memicu gelombang baru,” ujar Pierre Gabris CEO Alpen Partners International, sebuah firma konsultan keuangan berbasis di Swiss.

    Alasan mereka bervariasi. Sebagian ingin melepas ketergantungan terhadap dolar AS, yang mereka anggap rentan karena meningkatnya utang nasional.

    Stabilitas politik dan ekonomi Swiss, kekuatan mata uang franc Swiss, serta sistem hukum yang dapat diandalkan menjadi faktor penarik utama.

    Ada pula yang termotivasi oleh kondisi politik domestik AS, terutama ketidakpuasan terhadap arah kebijakan dan penegakan hukum di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Beberapa orang kaya AS lainnya tertarik membuka rekening Swiss untuk membeli emas fisik, memanfaatkan reputasi Swiss sebagai pusat penyimpanan dan pemurnian emas kelas dunia.

    Menurut Gabris, banyak kliennya juga mempertimbangkan untuk memiliki tempat tinggal atau kewarganegaraan kedua di Eropa, sembari berinvestasi properti sebagai rencana cadangan.

    Meski tergolong mudah, pembukaan rekening bank Swiss bagi warga AS tetap harus mematuhi regulasi ketat dari pemerintah AS, termasuk aturan pelaporan dan perpajakan.

    Bank-bank besar AS memang tak bisa langsung membuka rekening Swiss untuk nasabahnya, tetapi banyak yang menjalin kemitraan dengan firma keuangan Swiss yang terdaftar di SEC.

    Bank swasta Pictet, melalui entitas Pictet North America Advisors yang terdaftar di SEC, mencatat lonjakan permintaan dari klien asal AS. Sementara itu, Vontobel SFA, bank Swiss terbesar untuk klien AS menolak berkomentar.

    Jika dahulu rekening Swiss kerap dikaitkan dengan penghindaran pajak ilegal, kini praktik tersebut telah berubah menjadi legal dan transparan, dengan kepatuhan penuh pada aturan pelaporan pajak.

    “Banyak orang kaya AS mulai sadar bahwa seluruh kekayaan mereka ada dalam bentuk dolar. Jadi mereka mulai berpikir mungkin sudah waktunya diversifikasi,” pungkas Gabris.

  • OJK Waspadai Dampak Tarif Impor Trump, Apa Risikonya? – Page 3

    OJK Waspadai Dampak Tarif Impor Trump, Apa Risikonya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengungkapkan bahwa kebijakan tarif yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpotensi memberikan tekanan terhadap kinerja industri dalam negeri yang berorientasi ekspor ke AS.

    Sektor-sektor yang paling berisiko terdampak antara lain tekstil, karet, peralatan listrik, makanan, dan perikanan. Kenaikan tarif impor dari AS terhadap produk-produk tersebut dapat menurunkan daya saing dan mengurangi permintaan dari pasar Amerika, yang selama ini menjadi salah satu tujuan ekspor utama Indonesia.

    “Kebijakan tarif impor Trump berpotensi menekan kinerja industri berorientasi ekspor ke AS, terutama sektor tekstil, karet, peralatan listrik, makanan, dan perikanan,” kata Agusman dikutip dari jawaban tertulisnya, Minggu (20/4/2025).

    Dampak Kebijakan

    Dampak kebijakan ini tak hanya dirasakan oleh pelaku industri, namun juga oleh lembaga-lembaga pembiayaan seperti Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) yang memiliki eksposur terhadap sektor-sektor tersebut.

    Risiko pembiayaan diperkirakan meningkat akibat potensi penurunan performa usaha debitur.

    “Dampak ini juga berpotensi dirasakan oleh lembaga pembiayaan PVML yang mendanai sektor-sektor tersebut, karena risiko pembiayaan dapat meningkat,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi potensi risiko ini, Agusman menekankan pentingnya langkah mitigasi dari para pelaku industri keuangan.

    Di antaranya adalah melalui penilaian risiko yang lebih efektif, diversifikasi portofolio pembiayaan agar tidak terlalu tergantung pada sektor tertentu, serta penguatan posisi likuiditas guna menjaga ketahanan keuangan menghadapi ketidakpastian global.

    “Mitigasi yang perlu disiapkan oleh pelaku industri antara lain penilaian risiko yang efektif, diversifikasi portofolio pembiayaan, dan penguatan likuiditas,” pungkasnya.

     

  • Rencana Indonesia Borong Jet Tempur F-15EX: Terancam Batal atau Justru Jadi Alat Negosiasi ke Trump? – Halaman all

    Rencana Indonesia Borong Jet Tempur F-15EX: Terancam Batal atau Justru Jadi Alat Negosiasi ke Trump? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia berpotensi mengakuisisi jet tempur F-15EX buatan Boeing, Amerika Serikat.

    Bahkan, produsen dirgantara raksasa itu menawarkan kesepakatan menarik, dengan menjanjikan bahwa jika Indonesia memutuskan untuk membeli jet tempur F-15EX, perusahaan akan memproduksi 85 persen dari pesawat tersebut secara lokal. 

    Komitmen ini dibuat oleh Presiden Boeing Asia Tenggara, Penny Burtt, selama briefing media pada 15 April.

    “Jika Indonesia memilih [untuk membeli] F-15EX, Boeing akan memenuhi komitmen 85% konten lokal dan offset, sejalan dengan prioritas pertahanan dan industri nasional,” kata Burtt kepada wartawan, baru-baru ini

    Boeing ingin bisnis lokal terlibat dalam rantai pasokan, pelatihan, pemeliharaan, perbaikan, dan operasi jet tempur. Mengacu pada ketentuan perdagangan, Burtt mengatakan, “Kami belum mendengar permintaan spesifik dari Indonesia.”

    Komitmen ini tampaknya menjadi bagian dari upaya Boeing untuk menarik lebih banyak pelanggan untuk pesawat tempur terbaru dalam seri F-15. 

    Boeing merasakan kemenangan bulan lalu ketika Presiden AS memberikan kontrak untuk pengembangan jet tempur F-47 generasi berikutnya.

    Komitmen ini muncul sekitar dua tahun setelah Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Boeing untuk membeli hingga 24 jet tempur F-15EX selama kunjungan Prabowo Subianto (ketika itu menjabat Menteri Pertahanan) ke Amerika Serikat. 

    Pada saat itu, Prabowo Subianto mengatakan, “Kami senang mengumumkan komitmen kami untuk membeli kemampuan tempur F-15EX yang kritikal untuk Indonesia. Jet tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kami dengan kemampuan lanjutannya.”

    Menurut Kementerian Pertahanan, F-15EX yang dibeli Indonesia akan diberi kode nama unik F-15IDN. Perlu dicatat bahwa nota kesepahaman tidak berarti kesepakatan untuk akuisisi telah ditandatangani.

    Indonesia telah lama mencari untuk mengganti armada udaranya yang menua, yang sebagian besar terdiri dari pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia, pesawat Hawk 109/209 Inggris, dan F-5 Tiger buatan AS. 

    Pada 2022, Indonesia menandatangani perjanjian dengan Perancis untuk 42 jet tempur Rafale, menandai salah satu perkembangan paling signifikan dalam perjalanan modernisasi Indonesia.

    Indonesia juga sedang mengembangkan jet tempur KF-21 bekerja sama dengan Korea Selatan, meskipun menghadapi kendala keuangan yang telah mendorong diskusi untuk menilai kembali komitmen keuangannya pada proyek ini. 

    Negara ini juga telah terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia untuk potensi akuisisi jet tempur Su-35.

    Pada Januari 2025, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyatakan bahwa kesepakatan jet tempur Sukhoi Su-35 dengan Jakarta tetap “ada di atas meja”.

    Terancam Batal?

    Meski sempat di gadang berhasil, penjualan F-15 EX ke Indonesia juga bukan tanpa tantangan.

    Kebijakan Trump menerapkan kenaikan tarif impor dengan alasan “Amerika yang Diutamakan” menjadi ganjalan besar, bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kebijakan ini justru akan semakin memaksa Indonesia membatalkan pembelian 24 F-15EX karena adanya turbulensi ekonomi dalam negeri akibat kebijakan tarif AS.

    Padahal, rencana itu sudah dinegosiasikan sejak jauh hari dan sudah ada penandatanganan nota kesepahaman.

    Situasi menjadi agak runyam ketika pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan tarif sebesar 32 persen untuk impor Indonesia.

    Tarif tersebut akan menghantam sektor tekstil, elektronik, dan barang-barang lain dari Indonesia.

    Tentunya, kondisi di atas akan memukul perekonomian Indonesia sekaligus mengancam kesepakatan akuisisi 24 F-15EX senilai 13,9 miliar dolas AS (sekitar Rp 233 triliun).

    Kini mulai muncul kekhawatiran bahwa tekanan ekonomi terhadap Indonesia bisa menghambat atau bahkan menggagalkan akusisi F-15eX itu.

    Jadi alat negosisasi Donald Trump?

    Di sisi lain, pembelian lusinan jet tempur mahal diyakini bisa menjadi alat negosiasi kepada pemerintah Amerika Serikat.

    Seperti dilaporkan Bloomberg, Indonesia sedang memutuskan untuk menginvestasikan miliaran dolar dalam perangkat keras pertahanan, seperti jet tempur dan amunisi, yang dibuat di Amerika Serikat.

    Hal itu disebut-sebut sebagai bagian dari negosiasi kebijakan tarif impor Amerika yang baru diberlakukan Donald Trump.

    Mengutip orang-orang yang mengetahui pertemuan tersebut, laporan menyatakan bahwa pada 8 April, Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengumpulkan pertemuan pribadi pejabat tinggi untuk menyampaikan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang mengarahkan mereka untuk menentukan senjata AS mana yang dapat diimpor atau dipercepat pembeliannya.

    F-15EX untuk Indonesia

    Boeing telah memproyeksikan F-15EX sebagai iterasi paling canggih dari jet tempur F-15. 

    Sebuah lembar fakta yang dirilis pada 15 April menyatakan bahwa pesawat ini dapat menyerang beberapa target secara bersamaan dan melakukan berbagai misi per sorti, termasuk keunggulan udara, interupsi, dan dukungan udara dekat, berkat kapasitas muatan yang diperluas menjadi 23 stasiun senjata total.

    Selain itu, muatan tersebut menyediakan alternatif untuk mengintegrasikan senjata baru dan memenuhi kebutuhan serangan jarak jauh. 

    Masih menurut keterangan yang dibagikan, F-15EX dapat beroperasi dengan biaya sekitar setengah dari biaya lainnya sambil membawa lima kali lipat berat amunisi udara-ke-darat dibandingkan dengan pesawat tempur lainnya, banyak lagi rudal udara-ke-udara, dua kali lipat amunisi meriam, dua kali lipat waktu penerbangan, dan 1,5 kali lipat kecepatan.

    Meskipun tidak memiliki karakteristik siluman seperti pesawat tempur generasi kelima AS seperti F-22 Raptor dan F-35, F-15EX memiliki kemampuan tempur yang luar biasa, terutama kapasitas muatannya yang tak tertandingi, yang telah memberinya julukan “Truk Bom”.

    Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh EurAsian Times, F-15EX Eagle II dirancang untuk membawa sekitar 30.000 pon amunisi. 

    Rudal udara-ke-udara AIM-9 Sidewinders dan AIM-120 AMRAAM yang dapat menyerang ancaman di luar jangkauan visual adalah di antara 12 rudal udara-ke-udara yang dapat dibawa oleh F-15EX untuk misi keunggulan udara.

    Untuk misi serangan darat, F-15EX dapat dimuati dengan sekitar 24 amunisi udara-ke-darat, termasuk senjata stand-off, rudal jelajah, dan bom pintar. 

    F-15EX adalah pesawat tempur yang lincah dengan jangkauan operasional sekitar 3.200 kilometer dan kecepatan maksimum Mach 2,5, atau 2.800 mph.

    Selain itu, F-15EX memiliki kemampuan perang elektronik canggih yang menjaga kargo sambil mempertahankan detektabilitas rendah. 

    Rasio pembunuhan jet tempur F-15 dikagumi oleh beberapa pesawat tempur keunggulan udara di seluruh dunia.

    Catatan layanan F-15 yang luar biasa, dengan kurang dari dua pesawat yang hancur per 100.000 jam terbang, adalah bukti keandalan dan efektivitasnya. 

    Tidak ada F-15 yang pernah hilang dalam pertempuran udara, sementara memiliki lebih dari 100 kemenangan atas namanya.

  • Pendapatan Netflix Tumbuh Double Digit, Tembus US$ 10,5 Miliar di Q1

    Pendapatan Netflix Tumbuh Double Digit, Tembus US$ 10,5 Miliar di Q1

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan streaming, Netflix mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13% selama kuartal pertama tahun 2025. Capaian tersebut diatas ekspektasi yang didorong oleh pendapatan langganan dan iklan. Pendapatan pada kuartal pertama melonjak hampir 13% dari tahun ke tahun, mencapai US$ 10,54 miliar.

    Pada akhir Januari, perusahaan menaikkan harga secara keseluruhan, di antaranya menaikkan paket standarnya menjadi US$ 17,99 per bulan, paket yang didukung iklan menjadi US$ 7,99, dan paket premium menjadi US$ 24,99.

    Capaian tersebut untuk pertama kalinya perusahaan raksasa streaming ini tidak mengungkapkan data pelanggan kuartalan, karena mereka mengubah strateginya untuk fokus pada pendapatan dan metrik keuangan lainnya sebagai indikator kinerja.

    Pendapatan Netflix juga menjadi sorotan di tengah saham-saham media tradisional terpukul oleh gejolak pasar yang dipicu oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.

    Netflix memproyeksikan pendapatan sepanjang tahun 2025 dapat mencapai dikisaran US$ 43,5 miliar dan US$ 44,5 miliar.

    “Tidak ada perubahan material pada prospek bisnis kami secara keseluruhan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan mengutip CNBC Internasional, Minggu (20/4).

    Co-CEO Netflix Greg Peters mengatakan mengaku, para investor khawatir tentang potensi dampak tarif terhadap pengeluaran dan kepercayaan konsumen.

    “Berdasarkan apa yang kami lihat dengan benar-benar menjalankan bisnis saat ini, tidak ada yang benar-benar signifikan untuk dicatat,” ungkapnya.

    Di sisi lain, perusahaan merasa tenang karena secara historis, industri hiburan cukup tangguh di masa ekonomi yang sulit. “Netflix, secara khusus, juga secara umum cukup tangguh. Kami belum melihat adanya dampak besar selama masa-masa sulit tersebut, meskipun dalam sejarah yang lebih singkat,” kata Peters.

    Saham Netflix naik sekitar 2% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Kamis lalu.

    Adapun kinerja perusahaan pada kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2025, dibandingkan dengan estimasi yang disusun oleh LSEG yaitu, laba per saham US$ 6,61 atau lebih tinggi US$ 5,71 dari target. Lalu, pendapatan naik tipis menjadi US$ 10,54 miliar dari target yang sebesar US$ 10,52 miliar.

    Sementara laba bersih mencapai US$ 2,89 miliar, atau US$ 6,61 per saham. Capaian tersebut naik dari US$ 2,33 miliar, atau US$ 5,28 per saham, pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

    Netflix telah bersandar pada iklan karena merespon pertumbuhan pelanggan yang melambat. “Fokus utama pada tahun 2025 adalah meningkatkan kemampuan kami untuk para pengiklan,” katanya.

    Perusahaan ini meluncurkan platform teknologi iklan internal pada awal April di AS, dengan rencana untuk memperluas ke pasar-pasar lain dalam beberapa bulan mendatang.

    “Kami percaya bahwa platform teknologi iklan kami merupakan dasar dari strategi iklan jangka panjang kami,” kata perusahaan tersebut.

    “Seiring berjalannya waktu, platform ini akan memungkinkan kami untuk menawarkan pengukuran yang lebih baik, penargetan yang lebih baik, format iklan yang inovatif, dan kemampuan programatik yang lebih luas,” tulis Netflix.

    (rob/haa)

  • Pujian Mendag AS usai RI Mau ‘Buka-bukaan’ Demi Tarif Trump Turun

    Pujian Mendag AS usai RI Mau ‘Buka-bukaan’ Demi Tarif Trump Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menilai proposal negosiasi tarif perdagangan dari Indonesia berbeda dari negara lain yang juga sudah mengajukan proposal.

    Lutnick sendiri menerima delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Washington DC, AS pada Sabtu (19/4/2025) waktu setempat.

    Dalam kesempatan itu, Airlangga resmi menyerahkan proposal tawaran negosiasi ulang penerapan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump kepada Indonesia sebesar 32%.

    Lutnick mengapresiasi proposal Indonesia yang konkret. Dia menilai tawaran dan permintaan Indonesia bisa saling menguntungkan kedua negara.

    Oleh sebab itu, Lutnick sepakat untuk menyelamatkan negosiasi dalam 60 hari ke depan dan menyarankan langsung menyusun jadwal pembahasan teknis.

    “Kami mengapresiasi langkah konkret Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif. Ke depan, AS dan Indonesia akan terus melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” jelas Lutnick dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Minggu (20/4/2025).

    Trump sendiri telah menugaskan Lutnick bersama dengan pejabat Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) Duta Besar Jamieson Greer (USTR) dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent untuk menangani kebijakan tarif perdagangan Negeri Paman Sam tersebut.

    Pertemuan Lutnick dan Airlangga berlangsung tak kurang dari 1,5 jam. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan penawaran untuk meningkatkan pembelian dan impor barang AS agar menyeimbangkan defisit perdagangan antar kedua negara, seperti pembelian produk energi (crude oil, LPG, dan gasoline) serta pertanian (soybeans, soybeans meal, dan wheat).

    Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk kerja sama di bidang critical minerals, dukungan investasi di AS, dan komitmen untuk menyelesaikan permasalahan Non-Tariff Barrier atau hambatan perdagangan non-tarif yang menjadi concern pengusaha AS di Indonesia.

    “Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” ujar Airlangga.

    Sebelumnya, Airlangga juga telah bertemu dengan pejabat USTR Duta Besar Jamieson Greer di Washington DC, AS pada Kamis (17/04/2025) waktu setempat.

    Selain tawaran kepada AS, pada kesempatan itu Airlangga juga meminta penurunan tarif ekspor ke AS khususnya terhadap ekspor Top-20 produk utama Indonesia. Apalagi, selama ini tarif impor Indonesia lebih tinggi dari beberapa negara kompetitor atau produsen barang sejenis.

    Selanjutnya, Airlangga dan delegasi lainnya dijadwalkan akan bertemu Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebagai lanjutan dari proses negosiasi tarif resiprokal Trump.

  • Dampak Tarif Impor AS Naik, Ekspor Rotan Cirebon Terancam Mandek

    Dampak Tarif Impor AS Naik, Ekspor Rotan Cirebon Terancam Mandek

    PIKIRAN RAKYAT – Ekspor rotan Cirebon tertekan dampak dari pengenaan tarif impor yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat.

    Setelah Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor, transaksi ke negeri Paman Sam langsung terhenti.

    Sesuai keputusan Presiden Trump, untuk komoditi Indonesia, dikenakan tarif 32 persen. Hal ini membuat buyer (pembeli) di Amerika harus meninjau ulang rencana mengimpor produk furniture dari Cirebon, Indonesia.

    “Transaksi terhenti seketika begitu Trump memberlakukan tarif impor 32 persen untuk Indonesia, termasuk produk furniture rotan kami,” tutur M Akbar, salah satu pengusaha eksportir furniture rotan, Sabtu (19/4/2025).

    Pengusaha yang memiliki pabrik kerajinan rotan Desa Cangkring, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, mau tak mau menuruti perintah buyer.

    Para buyer di Amerika juga kelimpungan. Sampai akhirnya mereka menawarkan agar pengusaha rotan di Cirebon menurunkan Harga sesuai dengan tarif impor yang diberlakukan pemerintah Amerika untuk komoditi dari Indonesia.

    “Jadi kita negosiasi ulang. Para buyer minta agar kam menurunkan harga 32 persen supaya nanti produk kami smapai di konsumen dijual di Amerika dengan harga sebelumnya, tidak ada kenaikan,” ujar Akbar.

    Tentu saja, para pengusaha rotan di Cirebon sangat keberatan. Sebab, jika harus menurunkan harga sampai 32 persen, mereka akan rugi oleh tingginya ongkos produksi di dalam negeri.

    “Kita juga memaklumi permintaan para buyer. Ini kan kebijakan yang tiba-tiba, dan sama sekali di luar perkiraan. Sejak itu, sementara transaksi terhenti sampai ada kepastian atau ada alternatif lain,” ujar Akbar.

    Apa yang disampaikan Akbar menjadi keluhan dari para pengusaha eksportir furniture rotan dari Cirebon.

    Para pengusaha sementara menunggu kepastian dan hasil negosiasi yang dilakukan poemerintah pusat dengan pemerintah Amerika.

    “Memang ada penundaan pemberlakuan tarif impor selama 90 hari oleh pemerintah Trump. Kita terus menunggu perkembangan untuk memulai transaksi Kembali, dengan memanfaatkan penundaan,” tutur Akbar.

    Para pengusaha rotan Cirebon menunggu pendekatan yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui delegasi untuk negosiasi dengan pemerintah Amerika.

    “Kita berharap, hasilnya bisa lebih memberikan peluang. Kita berharap untuk produk Indonesia, kalupun tarif impor diberlakukan, bisa serendah mungkin. Di sisi lain, kita juga akan berupaya seefisien mungkin dalam produksi agar ongkosnya bisa lebih ditekan,” katanya.

    Selama ini, komiditas furniture rotan Cirebon dimasukan ke dalam kategori Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID), atau ekspor unggulan, tidak hanya bagi Cirebon, tetapi juga bagi Indonesia.

    Migrasi ke Vietnam

    Pengusaha Cirebon meminta pemberlakuan tarif untuk Indonesia, jangan sampai lebih tinggi dari pesaing Utama ekspor furniture rotan, yakni Vietnam dan Malaysia.

    “Kalau tarif impor kita lebih tinggi dari Vietnam dan Malaysia, benar-benar ini kiamat bagi produk furniture rotan Cirebon ke Amerika. Sebab produk kita akan dijual lebih mahal di pasar Amerika,” tutur Akbar.

    Selama ini, Vietnam menjadi pesaing berat ekspor furniture rotan Cirebon. Jika tarif impor Indonesia lebih tinggi dari Vietnam, bisa terjadi migrasi industry rotan Cirebon ke Vietnam untuk mengejar pasar Amerika.

    “Pasar ekspor rotan Cirebon ke Amerika cukup besar, mencapai sekitar 30 persen. Selebihnya tersebar di sejumlah negara Eropa dan Asia,” tutur Akbar.

    Fenomena sama, migrasi dari Indonesia ke Vietnam, tidak hanya terjadi untuk furniture rotan, tetapi juga produk ekspor lain seperti garmen, elektronik, otomotif, alas kaki dan komiditi lainnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Duh! Tarif Impor Trump Bikin Ukuran Tempe di Indonesia Makin Kecil

    Duh! Tarif Impor Trump Bikin Ukuran Tempe di Indonesia Makin Kecil

    Jember, Beritasatu.com – Harga kedelai di Jawa Timur naik dampak dari tarif impor Amerika Serikat yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Menyisiati mahalnya harga kedelai, perajin tempe mulai memperkecil ukuran produknya.

    Perajin tempe di Jalan Ciliwung, Kecamatan Patrang, Jember memilih tidak menaikkan harga jual meski kedelai makin mahal. Mereka memperkecil ukuran tempe yang diproduksi.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, Minggu (20/4/2025), harga kedelai impor di Jawa Timur saat ini mencapai Rp 9.867 per kilogram. Padahal dua pekan lalu harganya masih sekitar 8.500 per kilogram. 

    Kenaikan ini terjadi sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru Amerika.

    “Dampak ekonomi global sekarang imbasnya sampai ke perajin tempe seperti saya, kata seorang perajin tempe di Jember Mohammad Sholeh.

    Sholeh masih mempertahankan harga jual tempe di pasaran sekitar Rp 2.500 hingga Rp 20.000 sesuai dengan ukuran, meski kedelai makin mahal. Hanya saja ukuran produknya diperkecil.

    Sholeh dan sejumlah perajin tempe di Jember resah apabila harga kedelai impor terus naik, usaha mereka terancam gulung tikar.

    “Kasihan para perajin tempe yang kecil, pasti dampaknya luar biasa, teapi semoga saja masih bisa terus bertahan dan harga kedelai bisa kembali normal,” ujarnya.

  • 5 Rekomendasi Aplikasi Investasi untuk Beli Saham Google, Apple, Microsoft Dkk – Page 3

    5 Rekomendasi Aplikasi Investasi untuk Beli Saham Google, Apple, Microsoft Dkk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah gejolak ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar rupiah yang terus berlanjut, investor ritel di Indonesia kini mengalihkan perhatian pada strategi investasi baru untuk melindungi aset mereka.

    Salah satu langkah yang kian diminati adalah berinvestasi di pasar saham luar negeri, terutama saham-saham yang diperdagangkan di Amerika Serikat (AS).

    Diversifikasi portofolio ke pasar saham AS dipandang sebagai peluang strategis untuk mengakses kekuatan ekonomi terbesar dunia, yang menawarkan potensi pertumbuhan investasi dalam jangka panjang.

    Indeks utama pasar saham AS, S&P 500, saat ini berada pada level yang relatif menarik. Bahkan, indeks tersebut sempat menyentuh angka 4.495,12, setara dengan posisi pada Desember 2021.

    Sebagai informasi, S&P 500 merupakan barometer utama kinerja pasar saham AS secara keseluruhan, serupa dengan peran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia. Salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan indeks ini adalah kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, yang memicu kekhawatiran terhadap stabilitas perdagangan global.

    Kendati demikian, sejumlah perusahaan raksasa di AS masih menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Data historis mencatat bahwa S&P 500 mampu memberikan imbal hasil rata-rata sekitar 10% per tahun.

    Jika potensi penguatan nilai tukar Dolar AS (USD) terhadap rupiah sebesar 2–3% turut diperhitungkan, total potensi keuntungan investasi di saham AS dapat mencapai hingga 13% per tahun. Kondisi ini menjadikan pasar saham AS tetap menjadi opsi investasi global yang relevan, termasuk bagi para investor di Indonesia.

    Lebih lanjut, di dalam konstituen S&P 500, beberapa saham sektor teknologi terkemuka seperti Google (dengan kode saham GOOG) bahkan mencatatkan imbal hasil tahunan yang melampaui angka 13%.

    Penting untuk diingat bahwa pemilihan aplikasi investasi sangat subjektif dan bergantung pada preferensi masing-masing investor. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan cermat fitur-fitur yang ditawarkan sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi tertentu.

    Sebelum memulai investasi, pastikan kamu telah memahami risiko yang terkait. Selalu lakukan riset dan pertimbangkan risiko investasi sebelum memulai. Ingat, investasi saham memiliki potensi keuntungan dan kerugian, jadi bijaklah dalam mengambil keputusan investasi. 

    Bagi para investor yang berminat untuk memulai investasi di pasar saham AS (Google, Apple, Microsoft dkk), berikut adalah lima aplikasi terkemuka yang tersedia di Indonesia.

    Perlu diketahui, aplikasi saham di bawah ini juga sudah diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan/atau BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), tergantung produk investasi yang ditawarkan.

  • Video: Dunia Bergejolak, Komitmen Hadapi Perubahan Iklim Terpangkas

    Video: Dunia Bergejolak, Komitmen Hadapi Perubahan Iklim Terpangkas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah membuat sejumlah kebijakan yang mempengaruhi tensi geopolitik. Selain tarif, Trump juga membuat gebrakan soal lingkungan dengan membatalkan sejumlah program proyek terkait iklim.

    Menurut Presiden Direktur PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) Bobby Gafur Umar, ekonomi AS bisa berbalik arah dengan energi fosil karena produksi minyaknya nomor 1 di dunia. Hal ini tentunya disayangkan karena AS keluar dari Paris Agreement. Lantas seperti apa padangan pengusaha terhadap posisi pemerintah saat ini dalam menghadapi perubahan iklim sejauh ini?

    Selengkapnya saksikan Maria Katarina bersama Presiden Direktur PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) Bobby Gafur Umar di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (15/04/2025).

  • Pesawat Boeing Dipulangkan ke AS dari China di Tengah Ketegangan Tarif Impor  – Halaman all

    Pesawat Boeing Dipulangkan ke AS dari China di Tengah Ketegangan Tarif Impor  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pesawat jet milik Boeing yang seharusnya dikirimkan ke maskapai China harus dipulangkan ke Amerika Serikat akibat ketegangan perang tarif impor antara kedua negara.

    Pengembalian satu dari beberapa jet yang menunggu pengerjaan akhir dan penyerahan ke maskapai China dilakukan di pusat penyelesaian Zhoushan, China, dilansir dari Reuters.

    Sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor yang memicu perang dagang memanas pada 2 April lalu, tiga pesawat 737 MAX baru telah terbang dari fasilitas Boeing di Seattle ke Zhoushan.

    Satu pesawat lainnya tiba minggu lalu di Zhoushan, tempat Boeing memasang interior dan mengecat corak sebelum menyerahkannya kepada pelanggan, menurut data Flightradar24.

    Akan tetapi, pada hari Jumat, satu pesawat dari gelombang pertama jet lepas landas lagi tanpa pengiriman dan terbang dari Zhoushan ke wilayah AS di Guam yang merupakan persinggahan yang dibuat oleh penerbangan tersebut saat melintasi Pasifik. Yang diartikan bahwa pesawat itu sedang dalam perjalanan kembali ke Seattle.

    Perjalanan sejauh 5.000 mil kembali ke pabrik utama Boeing dilakukan saat bisnis pembuat pesawat itu di Tiongkok sedang diawasi ketat terkait sengketa tarif.

    Dari sumber lain menyatakan awal minggu ini Boeing menghadapi larangan impor dari Tiongkok, bagian dari meningkatnya konfrontasi atas tarif global “timbal balik” Presiden Trump.

    Sejauh ini, baik Boeing maupun pemerintah China hingga media di Beijing belum memberikan tanggapan terhadap hal yang terjadi.

    Sumber-sumber industri penerbangan dan kedirgantaraan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya instruksi resmi yang melarang pembelian pesawat Boeing.

    Meski begitu, sumber-sumber industri dan analis secara umum sepakat bahwa pengenaan tarif atas barang-barang AS oleh Beijing sebagai tanggapan atas tindakan Trump akan secara efektif memblokir impor pesawat tanpa larangan resmi apa pun.

    Seorang senior di industri ini mengatakan Boeing dan para pemasoknya diperkirakan tidak akan mengirimkan pesawat ke China untuk sementara waktu.

    Satu narasumber lainnya menyebut pesawat itu diharapkan akan dikirimkan ke Xiamen, yang tidak membalas permintaan komentar.

    Publikasi penerbangan The Air Current, yang pertama kali melaporkan keputusan untuk menarik beberapa pesawat yang belum terkirim dari Zhoushan, menyampaikan satu maskapai penerbangan China yang tidak disebutkan namanya secara terpisah telah menarik diri dari komitmen untuk menyewa pesawat Boeing.

    Sumber industri mengatakan penerbangan kembali itu dilakukan meskipun ada beberapa diskusi mengenai meninggalkan pesawat jet yang belum terkirim di penyimpanan berikat, yang berarti jet-jet itu tidak akan diimpor atau dikenai tarif secara resmi.