Tag: Donald Trump

  • Peringatan China ke Jepang Jika Ikut Campur soal Taiwan

    Peringatan China ke Jepang Jika Ikut Campur soal Taiwan

    Beijing

    China memberi peringatan keras kepada Jepang soal Taiwan. China meminta Jepang tak ikut campur urusannya dengan Taiwan.

    Dilansir Reuters, Jumat (28/11/2025), Kementerian Pertahanan China memperingatkan Jepang akan membayar ‘harga yang menyakitkan’ jika bertindak melewati batas terkait masalah Taiwan. Peringatan itu disampaikan China merespons rencana Tokyo mengerahkan rudal di sebuah pulau yang berjarak sekitar 100 Km saja dari pantai Taiwan.

    Tensi antara kedua negara itu meningkat dalam krisis diplomatik terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi yang mengisyaratkan Jepang dapat melakukan intervensi militer jika serangan China terhadap Taiwan mengancam kelangsungan hidup Tokyo.

    Pada Minggu (23/11), Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, mengatakan Tokyo berencana menempatkan unit rudal jarak menengah jenis darat-ke-udara ke sebuah pangkalan militer di Yonaguni. Lokasi itu merupakan pulau yang berjarak sekitar 110 Km dari pantai timur Taiwan.

    Kementerian Pertahanan China sendiri menyatakan cara ‘menyelesaikan masalah Taiwan’ adalah urusan Beijing dan tidak ada hubungannya dengan Jepang yang sempat menguasai Taipei dari tahun 1895 silam hingga akhir perang Dunia tahun 1945. China pun menyindir tindakan Jepang di masa lalu.

    “Jepang tidak hanya gagal untuk merenungkan secara mendalam kejahatan agresinya dan penjajahan beratnya di Taiwan, tetapi justru, menentang opini dunia, Jepang justru terlena dengan khayalan intervensi militer di Selat Taiwan,” ucap juru bicara Kementerian Pertahanan China, Jiang Bin, dalam jumpa pers.

    Dia mengatakan China punya kemampuan militer yang kuat. Dia menegaskan kekuatan militer China dapat diandalkan untuk mengalahkan musuh yang menyerang Negeri Tirai Bambu itu.

    “Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memiliki kemampuan yang kuat dan sarana yang bisa diandalkan untuk mengalahkan musuh yang menyerang,” sebutnya.

    Dia mengancam Jepang akan membayar harga yang menyakitkan jika melewati batas. Dia mengatakan Jepang hanya akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri jika dianggap oleh China telah melewati batas dalam urusan Taiwan.

    “Jika pihak Jepang berani melewati batas, bahkan setengah langkah saja, dan menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri, mereka pasti akan membayar harga yang menyakitkan,” tegas Jiang dalam pernyataannya.

    Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, berulang kali menolak klaim teritorial China. Taipei menegaskan hanya rakyat mereka yang bisa memutuskan masa depan Taiwan.

    Presiden Taiwan Lai Ching-te mengumumkan rencana untuk menghabiskan anggaran pertahanan tambahan USD 40 miliar selama delapan tahun ke depan. Hal ini menuai kritikan Beijing, yang menyebutnya sebagai pemborosan yang hanya akan menjerumuskan Taiwan ke bencana.

    Saat ditanya soal kritikan itu, juru bicara Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan, Liang Wen-chieh, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa anggaran pertahanan China jauh lebih besar daripada Taiwan.

    “Jika mereka dapat mengutamakan perdamaian lintas selat, dana ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian dan mata pencaharian masyarakat daratan utama,” sebutnya.

    “Kedua belah pihak di selat ini tidak seharusnya seperti ini, saling bermusuhan sengit; itu akan baik untuk semua orang,” ujar Liang.

    Jepang sendiri telah mendapat nasihat dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump memberikan saran khusus kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi untuk tidak memprovokasi China terkait Taiwan.

    “Trump melakukan panggilan telepon dengan Takaichi dan menyarankan dia untuk tidak memprovokasi Beijing terkait masalah kedaulatan pulau tersebut,” demikian seperti dilaporkan WSJ, yang mengutip para pejabat Jepang dan AS yang mendapatkan pengarahan soal percakapan telepon kedua pemimpin itu.

    “Saran dari Trump itu sangat halus, dan dia tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali komentarnya,” sebut WSJ dalam laporannya seperti dilansir AFP. Juru bicara kantor PM Jepang menolak untuk mengomentari laporan WSJ tersebut.

    Lihat juga Video: China Tebar Ancaman ke Jepang Buntut Pasang Rudal Dekat Taiwan

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

  • Trump Hentikan Migrasi dari ‘Negara-Negara Dunia Ketiga’ ke AS

    Trump Hentikan Migrasi dari ‘Negara-Negara Dunia Ketiga’ ke AS

    Jakarta

    “Saya akan menghentikan secara permanen migrasi dari semua negara dunia ketiga untuk memungkinkan sistem Amerika Serikat pulih sepenuhnya,” tulis Trump dalam unggahan tengah malam di platform media sosialnya, Truth Social, menggunakan istilah yang sudah usang dan dianggap ofensif untuk menyebut negara-negara berkembang secara ekonomi.

    Donald Trump juga menulis bahwa ia akan “mengusir siapa pun yang bukan merupakan aset bersih bagi Amerika Serikat” dan “mengakhiri semua tunjangan serta subsidi federal bagi nonwarga negara, mencabut kewarganegaraan para migran yang merusak ketenteraman domestik, serta mendeportasi warga negara asing yang menjadi beban publik, risiko keamanan, atau dinilai tidak sesuai dengan peradaban Barat.”

    Trump menulis bahwa kebijakan itu juga akan mencakup program visa khusus bagi warga Afganistan yang bekerja dengan AS di Afganistan sebelum Taliban kembali berkuasa.

    Peninjauan ulang penuh diperintahkan setelah serangan di Washington

    Unggahan tersebut, yang ditulis pada hari libur Thanksgiving di AS, muncul setelah pemerintahan Trump memerintahkan peninjauan penuh terhadap status penduduk tetap imigran dari 19 negara, menyusul serangan terhadap dua personel Garda Nasional AS di Washington, DC.

    Seorang warga Afganistan yang masuk ke AS pada tahun 2021 setelah bekerja dengan militer dan dinas intelijen Amerika di Afganistan telah ditangkap terkait penembakan pada hari Rabu (19/11) dekat Gedung Putih.

    Direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS), Joseph Edlow, mengatakan di X: “Saya telah memerintahkan pemeriksaan ulang secara penuh dan ketat terhadap setiap pemegang Green Card untuk setiap warga asing dari setiap negara yang dianggap menjadi perhatian.”

    Pemerintahan Trump pada hari Rabu (19/11) sudah menghentikan pemrosesan aplikasi imigrasi dari Afghanistan setelah penembakan tersebut.

    Afghanistan, Iran, Somalia, Libya, Yaman, Kuba, Venezuela termasuk dalam daftar negara

    Di antara negara-negara tersebut adalah Afghanistan, Iran, Somalia, Libya, dan Yaman, serta Kuba, Venezuela, Chad, dan Eritrea.

    Para kritikus memperingatkan bahwa kebijakan itu berisiko menghukum ratusan ribu penduduk tetap yang sah hanya berdasarkan kebangsaannya.

    Apakah peninjauan tersebut akan mengarah pada pencabutan status atau deportasi masih belum jelas. Dampak pernyataan Trump pada hari Kamis (20/11) terhadap peninjauan USCIS juga tidak jelas.

    Untuk saat ini, pemerintah menyebut langkah itu sebagai tindakan perlindungan yang ditujukan untuk keamanan nasional menyusul serangan di Washington DC.

    Pengetatan kebijakan imigrasi pemerintahan Trump

    Masa jabatan kedua Trump ditandai dengan dorongan kuat untuk menindak imigrasi Ribuan orang telah ditangkap oleh agen imigrasi federal dalam operasi yang menargetkan para imigran tanpa dokumen yang sah, dengan mereka yang dianggap “alien ilegal” kemudian dideportasi.

    Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) telah dikritik karena taktik yang dianggap keras, dengan agen-agen bersenjata lengkap dan mengenakan balaclava menyerbu orang-orang yang mereka tahan.

    Langkah-langkah tersebut banyak dikritik oleh kelompok hak asasi manusia yang berpendapat bahwa kebijakan Trump mengabaikan dan melanggar hak-hak manusia.

    Trump tampaknya tidak terpengaruh, dan dengan pernyataan terbarunya, ia terlihat mempertegas dan memperluas kebijakan imigrasinya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Trump Sebut Jurnalis Wanita ‘Bodoh’ Saat Tanya Jawab

    Trump Sebut Jurnalis Wanita ‘Bodoh’ Saat Tanya Jawab

    Florida

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan hinaan terhadap jurnalis, hanya karena dia tidak menyukai pertanyaan yang diajukan kepadanya. Trump menyebut seorang jurnalis wanita “bodoh” saat ditanya mengapa dirinya menyalahkan mantan Presiden Joe Biden terkait pemeriksaan migran Afghanistan.

    Insiden terbaru ini, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), terjadi ketika Trump melakukan tanya-jawab dengan wartawan di kediamannya di Florida pada Kamis (28/11) waktu setempat, setelah penembakan dua tentara Garda Nasional AS di dekat Gedung Putih.

    “Apakah Anda bodoh? Apakah Anda orang bodoh?” kata Trump, memotong perkataan seorang reporter wanita yang melontarkan pertanyaan soal pemeriksaan para migran Afghanistan di AS.

    Penembakan dua tentara Garda Nasional AS pada Rabu (26/11) waktu setempat, yang terjadi di lokasi berjarak hanya dua blok dari Gedung Putih, dilakukan oleh seorang migran Afghanistan yang masuk ke AS setelah penarikan mendadak pasukan AS dari Kabul, ibu kota Afghanistan ketika Taliban mengambil alih kekuasaan tahun 2021.

    Reporter wanita itu bertanya kepada Trump soal mengapa dia menyalahkan pendahulunya, Biden, padahal beberapa orang dalam pemerintahannya sendiri mengatakan bahwa warga Afghanistan yang diizinkan bermukim di AS telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh.

    “Karena mereka membiarkannya masuk,” ucap Trump dengan nada membentak, sambil mengangkat foto sebuah pesawat militer AS yang penuh sesak dengan orang-orang yang melarikan diri saat Taliban kembali berkuasa di Afghanistan.

    “Mereka datang bersama ribuan orang lainnya yang seharusnya tidak berada di sini, dan Anda hanya melontarkan pertanyaan karena Anda orang bodoh,” ujarnya kepada reporter wanita tersebut.

    Hinaan dan omongan kasar menjadi ciri khas era Trump. Sang pemimpin AS itu tampaknya menyimpan kemarahan khusus terhadap kaum wanita dalam korps pers.

    Sebelumnya, dalam insiden terpisah pada Rabu (26/11), Trump mengamuk atas laporan media terkemuka New York Times (NYT) yang berfokus pada usianya dan tanda-tanda kelelahan yang semakin meningkat. Dalam reaksinya, Trump secara terang-terangan menyebut wanita yang menulis artikel NYT itu “jelek”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Akan Setop Migrasi dari Negara Dunia Ketiga!

    Trump Akan Setop Migrasi dari Negara Dunia Ketiga!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk menghentikan sementara migrasi dari apa yang disebutnya “negara-negara dunia ketiga.” Hal ini disampaikan Trump pada Kamis (27/11) waktu setempat, sehari setelah seorang warga negara Afghanistan dilaporkan menembak dua tentara Garda Nasional di Washington.

    “Saya akan secara permanen menghentikan migrasi dari semua Negara Dunia Ketiga agar sistem AS dapat pulih sepenuhnya,” tulis Trump di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/11/2025).

    Trump juga mengancam akan membatalkan “jutaan” penerimaan migran yang diberikan semasa pemerintahan pendahulunya, Joe Biden, dan akan “mendeportasi siapa pun yang bukan merupakan aset bersih bagi Amerika Serikat.”

    Trump menambahkan bahwa ia akan mengakhiri semua tunjangan dan subsidi federal untuk warga negara non-AS, serta mendeportasi setiap warga negara asing yang merupakan risiko keamanan atau “tidak sesuai dengan Peradaban Barat.”

    Unggahannya yang penuh amarah, yang diakhiri dengan ucapan selamat Hari Thanksgiving kepada rakyat Amerika, menandai eskalasi kebijakan anti-migran di masa jabatan keduanya, yang didominasi oleh kampanye deportasi massal.

    “Tujuan-tujuan ini akan dikejar dengan tujuan mencapai pengurangan besar dalam populasi ilegal dan mengganggu,” kata Trump pada hari Kamis (27/11) waktu setempat.

    “Hanya MIGRASI TERBALIK yang dapat sepenuhnya menyembuhkan situasi ini,” tandas pemimpin AS itu.

    Sebelumnya, dua prajurit Garda Nasional AS ditembak di dekat Gedung Putih, di pusat kota Washington DC. Pelaku telah ditangkap.

    Kepolisian Washington mengatakan mereka telah menangkap seorang tersangka setelah dua tentara Garda Nasional ditembak beberapa blok dari Gedung Putih. Tersangka sudah ditahan.

    “Tempat kejadian perkara sudah diamankan. Satu tersangka telah ditahan,” tulis Kepolisian DC di X.

    Akibat penembakan itu, kedua anggota Garda Nasional itu saat ini berada dalam kondisi kritis dan masih dirawat di rumah sakit.

    Tonton juga video “Presiden Venezuela Joget ala Trump, Tolak Perang Lawan AS”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Laba Industri China Anjlok 5,5% pada Oktober, Terburuk dalam 5 Bulan

    Laba Industri China Anjlok 5,5% pada Oktober, Terburuk dalam 5 Bulan

    Liputan6.com, Jakarta – Kinerja sektor industri China kembali menunjukkan pelemahan signifikan pada Oktober 2025. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional (NBS) mengungkapkan laba perusahaan industri anjlok 5,5 persen secara tahunan, menjadi kontraksi terdalam dalam lima bulan terakhir. Hal ini dinilai menunjukkan tekanan terhadap ekonomi China.

    Penurunan tajam ini sekaligus menghapus pertumbuhan dua digit yang sebelumnya sempat dinikmati industri pada Agustus dan September. Situasi ini mempertegas tekanan yang sedang menghimpit perekonomian China, yang tengah menghadapi kombinasi tantangan mulai dari ketegangan dagang dengan Amerika Serikat, lemahnya permintaan domestik, hingga melambatnya aktivitas manufaktur.

    Pukulan terbesar datang ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan retorika dagang dengan mengancam tarif tambahan hingga 100% terhadap produk impor dari China, sebelum kedua negara akhirnya mencapai kesepakatan sementara di Korea Selatan pada akhir Oktober.

    Di tengah ketidakpastian tersebut, para pelaku industri juga dibayangi pelemahan konsumsi dalam negeri, indikator manufaktur yang kembali menyusut, serta tekanan deflasi berkepanjangan yang terus menggerus daya beli masyarakat.

    Kombinasi faktor eksternal dan internal ini membuat roda ekonomi China tersendat, dengan sejumlah sektor strategis mengalami pendapatan yang menurun drastis.

    Para ekonom menyebut kondisi saat ini sebagai salah satu fase pelemahan paling menantang sejak pandemi berakhir, dan memperkirakan pemulihan tidak akan berlangsung cepat tanpa dukungan stimulus yang lebih besar dari pemerintah.

    Laba Industri Tertekan Dampak Ketegangan Dagang dan Lemahnya Permintaan

    NBS mencatat, sepanjang Januari–Oktober 2025, laba perusahaan industri besar hanya tumbuh 1,9 persen, melambat dibanding periode Januari–September yang tumbuh 3,2 persen.

    Sektor pertambangan menjadi yang paling terpukul dengan penurunan laba 27,8 persen. Sebaliknya, sektor manufaktur dan utilitas mencatat pertumbuhan masing-masing 7,7 persen dan 9,5 persen.

    Performa pembuat mobil sedikit membaik dengan kenaikan laba 4,4 persen, naik dari 3,4 persen pada sembilan bulan pertama. Namun, perusahaan milik negara tidak mencatatkan pertumbuhan sama sekali.

    Kepala Ahli Statistik NBS, Yu Weining menuturkan, penurunan tajam Oktober dipicu efek dasar tinggi tahun lalu serta peningkatan belanja perusahaan.

  • Trump Bilang Operasi Antinarkoba Venezuela Lewat Darat Segera Dimulai!

    Trump Bilang Operasi Antinarkoba Venezuela Lewat Darat Segera Dimulai!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa upaya untuk menghentikan perdagangan narkoba Venezuela melalui darat akan dimulai segera. Ini semakin meningkatkan ketegangan dengan Venezuela, yang mengklaim kampanye antinarkoba AS bertujuan untuk pergantian rezim.

    Trump menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan konferensi video dengan pasukan AS untuk merayakan Thanksgiving pada Kamis (27/11) waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/11/2025), berbicara di hadapan unit pengeboman Angkatan Udara yang berbasis di Texas, Trump, yang membacakan pernyataan yang telah disiapkan, mengatakan: “Dalam beberapa minggu terakhir, Anda telah berupaya untuk menghalangi para pengedar narkoba Venezuela, yang jumlahnya banyak.”

    Militer AS telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap kapal-kapal yang diklaimnya menyelundupkan narkoba di perairan internasional, tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.

    Serangan-serangan di kawasan Karibia dan Pasifik timur tersebut telah menewaskan sedikitnya 83 orang, menurut penghitungan AFP atas angka-angka yang dirilis ke publik.

    Washington juga telah melakukan beberapa unjuk kekuatan udara di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir, dengan pesawat pengebom B-52 dan B-1B terbang di dekat pantai Venezuela.

    Menjelaskan upaya AS untuk menghentikan perdagangan narkoba, Trump mengatakan: “Kita hampir menghentikan — sekitar 85 persen dihentikan melalui laut.”

    “Anda mungkin memperhatikan bahwa orang-orang tidak ingin mengirimkan melalui laut, dan kita akan mulai menghentikan mereka melalui darat,” cetus Trump.

    “Juga, jalur darat lebih mudah, tetapi itu akan segera dimulai,” tambahnya. Tidak jelas tindakan apa yang secara khusus dimaksud Trump.

    Pernyataan tersebut disampaikan seiring pemerintahan Trump terus meningkatkan tekanan terhadap Venezuela. Meski begitu, Trump mengatakan dalam beberapa hari terakhir, bahwa ia terbuka untuk berdialog dengan pemimpin Venezuela Nicolas Maduro.

    Tonton juga video “Presiden Venezuela Joget ala Trump, Tolak Perang Lawan AS”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Eks Presiden Brasil Dipenjara, Pengacara Cari Celah Hukum Terakhir

    Eks Presiden Brasil Dipenjara, Pengacara Cari Celah Hukum Terakhir

    Jakarta

    Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang divonis karena rencana kudeta, harus menjalani hukuman penjara jangka panjangnya. Mahkamah Agung Brasil pada Selasa (25/11) menyatakan bahwa Bolsonaro, 70 tahun, telah menggunakan seluruh jalur hukum yang tersedia dan karena itu harus menjalani seluruh hukuman lebih dari 27 tahun penjara.

    Bolsonaro dipindahkan ke penjara pada hari Sabtu (22/11) setelah gelang kaki elektroniknya rusak, karena dianggap memiliki “risiko melarikan diri yang meningkat”. Ia sebelumnya menjalani tahanan rumah.

    Beberapa hari sebelumnya, Mahkamah Agung menolak banding pertama Bolsonaro, sehingga vonisnya kini bersifat final dan mengikat secara hukum. Pengadilan memutuskan bahwa Bolsonaro akan ditempatkan di ruang perwira, area khusus di penjara untuk tahanan yang mendapat perlindungan, tempat ia saat ini berada di Braslia. Selain Bolsonaro, Mahkamah Agung juga menyatakan hukuman enam terdakwa lainnya sah secara hukum.

    Pengacara Bolsonaro mengkritik keputusan tersebut dengan keras. “Ini adalah kesalahan serius membiarkan putusan ini menjadi final,” kata Paulo Cunha Bueno kepada portal berita G1. Ia menilai masih mungkin mengajukan jalur hukum tambahan hingga Jumat untuk mengubah vonis. Namun, menurut yurisprudensi Mahkamah Agung, jenis banding ini hanya diperbolehkan jika setidaknya dua hakim dalam persidangan pokok mendukung pembebasan, yang tidak terjadi pada September lalu. Oleh karena itu, pengadilan menyimpulkan bahwa jalur hukum tambahan tidak sah dan menetapkan vonis sebagai final.

    Bolsonaro divonis karena percobaan kudeta

    Pada bulan September, mantan presiden sayap kanan ini divonis lebih dari 27 tahun penjara karena rencana kudeta. Bolsonaro, yang memerintah Brasil dari 2019 hingga 2022, dinyatakan bersalah karena memimpin “organisasi kriminal” yang berusaha membatalkan kekalahannya dalam pemilu 2022 melawan Luiz Incio Lula da Silva yang berhaluan kiri dan kini jadi presiden.

    Pengadilan menilai terbukti bahwa Bolsonaro mendorong para pendukungnya untuk menyerbu Mahkamah Agung, Istana Presiden, dan Kongres di Braslia pada 8 Januari 2023. Ratusan pendukung saat itu masuk ke gedung-gedung, merusak furnitur, dan menghancurkan ruangan. Adegan ini mengingatkan pada serangan pendukung mantan Presiden AS Donald Trump ke Capitol di Washington dua tahun sebelumnya.

    Hakim mencurigai percobaan melarikan diri ke AS

    Sabtu (22/11) lalu, Bolsonaro ditahan setelah merusak gelang kaki elektroniknya menggunakan solder. Ia dianggap berisiko melarikan diri. Atas perintah Mahkamah Agung, ia dipindahkan dari tahanan rumah ke penjara. “Bolsonaro dengan sengaja dan sadar merusak alat pengawas elektroniknya,” putuskan Ketua Mahkamah Agung Alexandre de Moraes.

    Para pengacara Bolsonaro berargumen bahwa klien mereka berada dalam “keadaan kebingungan mental” karena mengonsumsi beberapa obat saat mencoba melepas gelang kaki. Bolsonaro sendiri sempat berbicara tentang “paranoia” dan “halusinasi”. Dalam video yang kemudian dirilis, ia mengatakan bahwa ia hanya “karena penasaran” menempelkan solder ke gelang kakinya.

    Kondisi kesehatan Bolsonaro memburuk

    Flavio Bolsonaro, putra Bolsonaro, mengatakan setelah mengunjungi ayahnya pada hari Selasa (27/11) bahwa ada “kekejaman besar” terhadapnya dan terdapat “risiko signifikan” bagi kesehatan dan keselamatannya. Kakaknya, Carlos Bolsonaro, menyebutkan, dalam sebuah kunjungan lain, ayah mereka hampir tidak makan dan kondisi mentalnya memburuk.

    Pada September lalu, Jair Bolsonaro didiagnosis menderita kanker kulit. Selain itu, mantan presiden tersebut masih menderita akibat serangan pisau selama kampanye pemilu 2018.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga video “Eks Presiden Brasil Bolsonaro Divonis 27 Tahun Bui Terkait Kudeta”

    (ita/ita)

  • China Borong Kedelai AS usai Dialog Trump-Xi Jinping, Perang Dagang Mereda?

    China Borong Kedelai AS usai Dialog Trump-Xi Jinping, Perang Dagang Mereda?

    Bisnis.com, JAKARTA — Sehari setelah Presiden China Xi Jinping melakukan panggilan dengan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Negeri Tirai Bambu membeli setidaknya 10 kargo kedelai AS senilai US$300 juta dalam kontrak yang ditandatangani pada Selasa (25/11/2025).

    Berdasarkan salah satu sumber Reuters di sektor perdagangan, China membeli sekitar 12 kargo kedelai, sementara sumber yang lain memperkirakan adanya pembelian 10—15 kargo kedelai. Setiap kargo kedelai tersebut memiliki berat sekitar 60.000—65.000 ton.

    Sumber yang dihubungi juga menyatakan bahwa kargo-kargo tersebut akan dikirim pada Januari 2026 dari terminal-terminal Pantai Teluk AS dan pelabuhan-pelabuhan Pasifik Barat Laut AS.

    Pembelian kedelai AS dalam jumlah sebesar ini bukan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh China. Pembelian ini juga memperpanjang aksi peningkatan pembelian yang dilakukan oleh China terhadap produk-produk AS setelah hubungan perdagangan keduanya membaik akhir-akhir ini.

    Trump mengatakan bahwa hubungan AS dengan China sangat kuat setelah dia melakukan panggilan telepon dengan Xi Jinping pada awal pekan ini. Trump sendiri mengatakan bahwa dia telah mendesak Xi untuk mempercepat dan memperbanyak pembelian produk-produk AS.

    China memutuskan untuk tetap membeli kedelai AS, meskipun terdapat kedelai yang berharga lebih rendah, seperti dari Brasil.

    China membayar premi sekitar US$2,3 per gantang/bushel (sekitar 27,2 kilogram) di atas kontrak berjangka Chicago (CBOT) Januari 2026 untuk pengiriman dari terminal-terminal Pantai Teluk dan premi sebesar US$2,2 per bushel untuk pengiriman dari pelabuhan-pelabuhan Pasifik Barat Laut.

    Menurut para sumber, harga tersebut jauh di atas harga kedelai Brasil, yang berada di kisaran US$ 1,8 per bushel di atas kontrak berjangka CBOT Januari 2026.

    Pendiri AgRadar Consulting, Johnny Xiang mengatakan bahwa pembeli komersial akan menghindari kedelai AS karena harganya yang tetap lebih tinggi dari kedelai Brasil.

    “Pada tingkat harga ini, margin penggilingan kedelai [crushing margin] tidak layak secara finansial,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, peningkatan pembelian China dianggap sebagai salah satu buntut dari hasil pembicaraan antara Trump dengan Xi di Korea Selatan pada akhir Oktober 2025. Sebelumnya, kedua negara tersebut berada mempunyai hubungan perdagangan yang dipenuhi ketegangan, termasuk China yang menghindari pembelian kedelai dari AS.

    Perusahaan pengolahan makanan milik Pemerintah China, COFCO, adalah pihak yang memimpin pembelian kedelai AS. Menurut data Departemen Perdagangan AS, sejak akhir Oktober 2025, COFCO memesan hampir 2 juta ton kedelai. Meski begitu, jumlah itu masih jauh di bawah angka pembelian senilai 12 juta ton yang diumumkan AS.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pembelian kedelai AS oleh China tepat sesuai jadwal, dengan mengacu pada kesepakatan China untuk membeli 87,5 ton kedelai tersebut dalam tiga setengah tahun ke depan. (Laurensius Katon Kandela)

  • Kurs Dolar Melemah, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat 28 Poin

    Kurs Dolar Melemah, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat 28 Poin

    Liputan6.com, Jakarta – Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, mencatat kurs dolar kembali terpuruk pada hari ini. Mata uang rupiah ditutup menguat di level Rp 16.636 pada perdagangan Kamis (27/11/2025). 

    “Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 28 poin sebelumnya sempat menguat 30 poin di level Rp 16.636 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.664,” kata Ibrahim dalam keterangannya.

    Adapun faktor penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh suksesi Ketua Fed Menjadi Fokus Bloomberg melaporkan minggu ini bahwa Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, dipandang sebagai kandidat terdepan untuk menjadi Ketua Fed berikutnya, menggantikan Powell setelah masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.

    Hassett dipandang sebagai sekutu dekat Presiden Donald Trump, dan secara luas diperkirakan akan melaksanakan tuntutan presiden untuk menurunkan suku bunga secara drastis, bahkan lebih dari Powell.

    Faktor lainnya, Trump telah menyerukan penurunan suku bunga yang jauh lebih besar untuk mendorong perekonomian AS, meskipun The Fed sebagian besar menolak seruannya untuk berhati-hati atas inflasi yang stagnan.

    “Namun, beberapa pejabat The Fed mengatakan dalam seminggu terakhir bahwa pemotongan suku bunga untuk mendukung pasar tenaga kerja lebih diutamakan daripada inflasi yang stagnan, dan bahwa tekanan harga juga kemungkinan akan mereda dalam beberapa bulan mendatang,” ujarnya.

     

  • Trump Beri Saran ke PM Jepang Agar Tak Provokasi China Soal Taiwan

    Trump Beri Saran ke PM Jepang Agar Tak Provokasi China Soal Taiwan

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan saran khusus kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi saat keduanya berbicara via telepon baru-baru ini. Trump menyarankan Takaichi untuk tidak memprovokasi China terkait Taiwan.

    Saran Trump itu disampaikan ketika Tokyo terlibat sengketa diplomatik dengan Beijing beberapa pekan terakhir.

    Perselisihan dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia itu dipicu oleh pernyataan Takaichi yang mengisyaratkan Jepang dapat melakukan intervensi militer jika serangan China terhadap Taiwan mengancam kelangsungan hidup Tokyo.

    Pada Senin (24/11) waktu setempat, Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan telepon, di mana Xi menekankan bahwa kembalinya Taiwan merupakan “bagian integral dari tatanan internasional pascaperang”.

    Sesaat setelah itu, Trump melakukan percakapan telepon terpisah dengan Takaichi. Laporan media terkemuka AS, Wall Street Journal (WSJ), seperti dilansir AFP, Kamis (27/11/2025), menyebut bahwa Trump memberikan saran agar sang PM Jepang tidak memprovokasi China soal Taiwan.

    “Trump melakukan panggilan telepon dengan Takaichi dan menyarankan dia untuk tidak memprovokasi Beijing terkait masalah kedaulatan pulau tersebut,” demikian seperti dilaporkan WSJ, yang mengutip para pejabat Jepang dan AS yang mendapatkan pengarahan soal percakapan telepon kedua pemimpin itu.

    “Saran dari Trump itu sangat halus, dan dia tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali komentarnya,” sebut WSJ dalam laporannya.

    Juru bicara kantor PM Jepang menolak untuk mengomentari laporan WSJ tersebut.

    Dalam pernyataannya membahas percakapan telepon dengan Trump, Takaichi mengatakan dirinya dan sang Presiden AS membahas percakapan Trump dengan Xi, serta hubungan kedua negara yang bersekutu tersebut.

    “Presiden Trump mengatakan bahwa kami adalah teman yang sangat dekat, dan dia menawarkan bahwa saya bebas untuk menghubunginya kapan saja,” kata Takaichi.

    Namun, menurut laporan WSJ, sejumlah pejabat Jepang menyebut “pesan itu mengkhawatirkan”.

    “Presiden (Trump) tidak ingin ketegangan terkait Taiwan membahayakan detente yang dicapai bulan lalu dengan Xi, yang mencakup janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari para petani Amerika yang terdampak parah oleh perang dagang,” sebut laporan WSJ tersebut.

    China yang murka atas komentar Takaichi, telah memanggil Duta Besar Jepang di Beijing dan menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Jepang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)